Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA CHILD BEARING

Tahap child bearing (klg yg sedang mengasuh anak) dimulai dengan kelahiran anak pertama sehingga bayi berusia 30 bulan

Tugas perkembangan keluarga


Membentuk klg muda sebagai sebuah unit yg mantap (mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga). Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.

Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orangtua dan
kakek dan nenek.

1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap


Ibu dan ayah tiba-tiba berselisih Peran tersebut pada mulanya sulit karena
perasaan ketidakadekuatan menjadi orangtua baru ; kurangnya bantuan dari keluarga dan teman-teman, dan para profesional perawatan kesehatan yang bersifat membantu dan sering terbangun tengah malam dan ibu juga letih secara psikologis dan fisiologis

Kedatangan bayi dalam rumah tangga menciptakan perubahan-perubahan bagi setiap anggota keluarga dan setiap kumpulan hubungan. Orang asing telah masuk ke dalam kelompok ikatan keluarga yang erat, dan tiba-tiba keseimbangan keluarga berubah, setiap anggota keluarga memangku peran yang baru dan memulai hubungan yang baru.

Ini merupakan suatu perkembangan kritis bagi


semua yang terlibat

Penyesuaian diri terhadap perkawinan biasanya tidak sesulit penyesuaian terhadap menjadi orangtua Dua faktor penting yang menambah kesukaran dalam menerima peran orangtua adalah bahwa kebanyakan orang sekarang tidak disiapkan untuk menjadi orang tua dan banyak sekali mitos berbahaya yang tidak realistis

Banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah dan memiliki karier, naiknya angka perceraian dan masalah perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazim, dan semakin meningkatnya biaya perawatan memiliki anak

merupakan faktor-faktor yang menyulitkan tahap siklus awal kehidupan pengasuh anak

Untuk mengetahui bagaimana anak yang baru lahir mempengaruhi keluarga, LeMaster, 1957, dalam studi klasik tentang penyesuaian keluarga terhadap kelahiran anak pertama, mewawancarai 46 orang tua dari kalangan kelas menengah di Kota (berusia 25 25 tahun) dan memperkirakan sejauhmana mereka dalam keadaan krisis. Ia menemukan bahwa 17 % pasangan tidak mengalami masalah atau hanya masalah-masalah sedang, tapi sisanya mengalami masalah berat atau luar biasa.

Masalah-masalah yang paling lazim dilaporkan adalah :


Suami merasa diabaikan (ini paling sering disebutkan oleh suami) Terjadi peningkatan perselisihan dan argumen antara suami dan istri. Interupsi dalam jadwal yang kontinu begitu lelah sepanjang waktu (merupakan sebuah kometar khas). Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun.

Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan perkembangan anak
khusus orangtua yang baru memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan, konsep tentang saat yang tepat untuk mengajar mereka. Pada saat yang sama pula orangtua perlu bimbingan dalam memahami tugastugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.

2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dgn kebutuhan anggota keluarga.

Kebiasaan dimana kebanyakan ayah secara tradisional tidak diikutsertakan dalam proses perinatal secara pasti memperlambat pria melakukan perubahan peran yang penting ini dan oleh karena itu menghalangi keterlibatan emosional mereka

Fungsi-fungsi pasangan suami istri harus dibedakan untuk memenuhi tuntutan-tututan baru perawatan dan penyembuhan

Sementara pemenuhan tanggungjawab bervariasi menurut posisi sosial budaya suami istri, sebuah pola yang umum adalah untuk orang tua agar menerima peran-peran tradisonal atau pembagian tanggungjawab (La Rossa dan La Rossa, 1981).

3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan


Pola-pola komunikasi perkawinan yang baru berkembang dengan lahirnya anak, dimana pasangan berhubungan satu sama lain baik sebagai suami istri maupun sebagai orangtua Beberapa orangtua merasa kewalahan dengan bertambahnya tanggungjawab, khususnya mereka yang suami maupun istri sama-sama bekerja secara penuh.

Pembentukan kembali pola-pola komunikasi yang memuaskan termasuk masalah dan perasaan pribadi, perkawinan dan orangtua adalah sangat penting

Pasangan harus terus memenuhi setiap kebutuhan-kebutuhan psikologis dan seksual dan juga berbagi dan berinteraksi satu sama lain dalam hal tanggungjawab sebagai orangtua

4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orangtua dan kakek dan nenek
Tahap siklus kehidupan ini memerlukan penyesuaian hub. dlm klg besar & dg teman-teman Ketika anggota keluarga lain mencoba mendukung dan membantu orangtua baru ini, ketegangan bisa muncul. Misalnya, meskipun kakek nenek dapat menjadi sumber pertolongan yang besar bagi orangtua baru, namun kemungkinan konflik tetap ada karena perbedaan nilai-nilai dan harapan-harapan yang ada antar generasi

Meskipun pentingnya memiliki jaringan sosial atau sistem pendukung sosial untuk mencapai kepuasan dan perasaan positif tentang kehidupan keluarga, keluarga muda perlu mengetahui kapan mereka butuh bantuan dan dari siapa mereka harus menerima bantuan tersebut dan juga kapan mereka harus menggantungkan diri pada sumbersumber dan kekuatan mereka sendiri (Duvall, 1977).

Masalah-Masalah Kesehatan

Masalah-masalah utama klg dalam tahap ini adalah pendidikan maternitas yang terpusat pada klg, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah-masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi, konseling perkembangan anak, keluarga berencana, interaksi klg dan bidang-bidang peningkatan kesehatan umum (gaya hidup).

Masalah-masalah kesehatan lain selama periode dari kehidupan klg ini adalah inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas-fasilitas perawatan anak utk ibu yang bekerja, hubungan anak-orangtua, masalah-masalah mengasuh anak termasuk penyalahgunaan dan kelalaian terhadap anak dan masalah transisi peran orang tua.

Kemungkinan diagnosa
Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

Disfungsi seksual
Gangguan tumbuh kembang Menyusui tidak efektif Resiko cidera Perubahan penampilan peran Gangguan komunikasi verbal

Peran Perawat
Konselor pada menyusui

Koordinator dengan layanan pediatrik


Penyelia imunisasi Perujukan ke layanan-layanan tenaga sosial

Keluarga dengan Anak Usia Prasekolah Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun

Sekarang, keluarga mungkin terdiri dari 3 hingga 5 orang, dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak perempuan-saudari. Keluarga lebih menjadi majemuk dan berbeda (Duvall dan Miller, 1985).

orangtua adalah arsitek keluarga, merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga (Satir, 1983), adalah penting bagi mereka untuk memperkokoh kemitraan mereka secara singkat, agar perkawinan mereka tetap hidup dan lestari

Tugas perkembangan keluarga


Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan Mensosialisasikan anak Mengintegrasi anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan orangtua dan anak) dan di luar keluarga (keluarga besar dan komunitas)

Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan

Keluarga tumbuh baik dalam jumlah maupun kompleksitas. Perlunya anakanak usia prasekolah dan anak kecil lainnya untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya, dan kebutuhan orangtua untuk memiliki privasi mereka sendiri menjadikan perumahan dan ruang yang adekuat sebagai masalah utama

Peralatan dan fasilitas-fasilitas juga perlu bersifat melindungi anak-anak, karena pada tahap ini kecelakaan menjadi penyebab utama kematian dan cacat. Mengkaji keamanan rumah merupakan hal yang penting bagi perawat kesehatan komunitas dan penyuluhan kesehatan perlu dimasukkan sehingga orangtua dapat mengetahui resiko yang ada dan caracara menegah kecelakaan

Karena daya tahan spesifik terhadap banyak bakteri dan penyakit virus dan paparan yang meningkat, anak-anak usia prasekolah sering menderita sakit dengan satu penyakit infeksi minor secara bergantian. Penyakit infeksi sering terjadi bolak-balik dalam keluarga

Kecelakaan, jatuh, luka bakar dan laserasi juga cukup sering terjadi. Kejadiankejadian ini lebih sering ditemukan dalam keluarga besar, keluarga di mana pengasuh dewasa tidak ada (orangtua sering tidak di rumah), dan keluarga dengan pendapatan rendah. Keamanan lingkungan dan pengawasan anak yang adekuat merupakan kunci untuk mengurangi kecelakaan

Mensosialisasikan anak
Suami-ayah menerima lebih banyak keterlibatan dalam tanggungjawab rumah tangga selama tahap perkembangan keluarga ini daripada tahap lain, persentase terbesar dalam tahap ini digunakan untuk aktifitas perawatan anak Keterlibatan ayah dalam perawatan anak saat ini benar-benar penting, karena hubungan ini dengan anak usia prasekolah dapat membantu anak mengindentifikasi jenis kelaminnya

Anak-anak usia prasekolah harus banyak belajar pada tahap ini, khususnya dalam hal kemadirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orangtua mereka dimana saja

Peran yang lebih matang juga diterima oleh anak-anak usia prasekolah, yang secara perlahan-lahan menerima lebih banyak tanggungjawab perawatan dirinya sendiri, plus membantu ibu atau ayah dlm melakukan pekerjaan rmh tg

Di sini bukan produktifitas anak yang penting, melainkan proses belajar yang berlangsung.

Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi setelah anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al, 1968) Persiapan keluarga untuk pisah dengan anak sangat penting dalam membantu anak menyesuaikan diri terhadap perubahan.

Mengintegrasi anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain
Berlawanan dengan harapan, penelitian membuktikan bahwa kelahiran anak kedua dalam keluarga memiliki efek yang bahkan lebih merusak hubungan perkawinan dari pada kelahiran anak pertama

Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis merupakan suatu kejadian traumatik Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi membantu memperbaiki situasi

Persaingan dikalangan kakak beradik (sibling rivalry) biasanya diungkapkan dengan memukul atau berhubungan secara negatif dengan bayi, tingkah laku regresif, melakukan kegiatankegiatan yang menarik perhatian.

Cara terbaik menangani persaingan dikalangan kakak adik adalah dengan meluangkan waktu setiap hari untuk berhubungan lebih erat dengan anak yang lebih tua untuk meyakinkannya bahwa ia masih dicintai dan dikehendaki

Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan diluar klg banyak sekali perceraian yang terjadi dalam tahun-tahun seperti ini karena ikatan perkawinan yang lemah atau tidak memuaskan Privasi dan waktu bersama merupakan kebutuhan yang utama

Peran perkawinan makin sulit krn : pasangan suami istri masing-masing merasakan perubahan kepribadian yang negatif ; mereka kurang puas dengan keadaan di rumah, terdapat banyak interaksi yang berorientasi pada tugas, pembicaraan pribadi lebih sedikit dan pembicaraan yang berpusat pada anak lebih banyak, kehangatan yang diberikan kepada anak lebih banyak dari pada yang diberikan satu sama lain, dan tingkat kepuasan hubungan seksual lebih rendah (Feldman, 1969).

Kedua orangtua perlu memiliki kesenangan dan kontak di luar rumah untuk mengawetmudakan mereka sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas-tugas dan tanggungjawab di rumah

Masalah-masalah kesehatan
Masalah kesehatan fisik yang utama adalah penyakit-penyakit menular yang lazim pada anak dan jatuh, luka bakar, keracunan dan kecelakaan-kecelakaan yang lain yang terjadi selama usia prasekolah.

Masalah-masalah kesehatan psikososial klg yg utama adlh hubungan perkawinan Masalah-masalah kesehatan lain yang penting adalah persaingan diantara kakakadik, klg berencana, kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anak seperti membatasi lingkungan (disiplin), penganiayaan dan menelantarkan anak, keamanan di rumah dan masalah-masalah komunikasi keluarga

Pendidikan kesehatan keluarga diarahkan pada pencegahan masalah-masalah kesehatan utama seperti merokok, penyahagunaan obat-obatan dan alkohol, seksualitas manusia, keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga dan penanganan stress/dukungan sosial

Tujuan utama bagi para perawat yang bekerja dengan keluarga dan anak usia prasekolah adalah membantu mereka membentuk gaya hidup yang sehat dan memfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual, emosional dan sosial secara optimal (Wilson, 1088, hal. 177)

Kemungkinan diagnosa Resiko cidera Resiko trauma Resiko keracunan Resiko infeksi Gangguan penanganan pemeliharaan rumah Perubahan menjadi orang tua Perubahan pertumbuhan dan perkembangan Gangguan komunikasi verbal

Peran perawat Monitor perkembangan awal masa kanakkanak, perujukan bila ada indikasi Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan Koordinator dg layanan pediatri Penyelia imunisasi Konselor pada nutrisi dan latihan Pendidik dlm isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan Pendidik tentang higiene perawatan gigi Konselor pada keamanan lingkungan di rumah Fasilitator dalam hubungan interpersonal

Ny. Fina (32 thn), Ibu dua orang anak. Aktivitas sehari-hari bejualan sayur di pasar untuk membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga. Semenjak Ny. Tuminah (Ibu dari Ny. Fina) sakit dan Opnam/mondok di RS, Ny. Fina. tidak lagi berjualan sayur. Sudah 2 minggu ini Ny. Fina menunggui ibunya di RS. Ny.Fina menunggui ibunya sendiri, tadinya ditemani suami, namun sekarang ini suami sudah mulai kerja sebagai kulibangunan untuk menghidupi keluarganya. Di malam hari suami Ny. Tuminah menunggui anaknya di rumah. Jika siang hari Anak Ny.Fina dititipkan tetangganya. Anak Ny. Tumini yang lainnya hanya datang mengunjungi kemudian pulang. Karena yang tinggal satu rumah adalah Ny.Fina, anak yang lain merasa hanya Ny.Fina yang bertanggungjawab untuk menunggui Ibunya. Ny.Fina mengeluhkan, semenjak sakit Ny. Tumini jadi sering marah-marah. Malam hari Ny.Tumini minta dikipasin dan juga di pijitin. Sehingga Ny.Fina tampak kelelahan dan sudah 2 hari ini tidak bisa tidur malam. Akhir2 ini anak Ny.Fina sering menangis meminta ditungguin oleh ibunya. Ny. Fina merasa bingung. Ny.Fina ingin pulang untuk menengok anaknya, namun Ibunya harus selalu ditunggui.

Ibu E, usia 26 th, mempunyai seorang anak perempuan an. S usia 3,2 th, BB 11 kg, BB lahir 3,1 kg (pd KMS, BB anak berada pd garis kuning). Saat pengkajian ibu mengatakan kalau an. S sering sakit, minimal 1 x / bln. Klg tinggal di rumah kontrakan, kamar tdk mempunyai jendela shg suasana terasa pengap dan agak gelap krn kurangnya ventilasi dan sirkulasi. Sampah tertumpuk disamping rmh & dibiarkan terbuka, biasanya dibakar tetapi krn hari hujan sampah tdk dpt dibakar sejak 4 hari yg lalu, shg menimbulkan bau dan banyak lalat. Tempat cucian piring banyak sisa makanan. ( klg bpk M )

Anda mungkin juga menyukai