Anda di halaman 1dari 13

Disusun Oleh :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Ahmad Nurudin Anuti Nur Khasanah Camat Dini Retno Wulandari Fahrizal Najib Gusti Muhammad Bulkiah Istijabatul Ilahiyah Lina Winarsih

Dalam semua masyarakat yang dikenal, setiap orang hidup terikat dalam jaringan kerja hak dan kewajiban keluarga yang disebut hubungan-hubungan peran(Goode, 1964).Peranperan keluarga sangat penting, dan merupakan peran sentral, yang setiap orang harus pelajari agar dapat dimainkan secara

sukses, sedangkan untuk berfungsinya individu secara sukses


melainkan juga untuk juga untuk keberhasilan fungsi keluarga.Fungsi-fungsi keluarga dicapai lewat penampilan

peran-peran keluarga. (Turner, 1970).

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga yang saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannnya dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Struktur keluarga adalah cara yang rumah tangga atau keluarga sudah diatur. Hal ini berbeda untuk setiap keluarga sebagai keluarga yang mungkin memiliki orang tua tunggal atau lengkap.

Peran didefinisikan dalam pemahaman yang lebih struktural, karena preskripsi-preskripsi normatif dalam keluarga, meskipun berbeda-beda, secara relatif masih didefinisikan secara lebih baik (Nye, 1976). Posisi atau status didefinisikan sebagai tempat seseorang dalam suatu sistem sosial. Sementara peranperan adalah perilaku - perilaku yang berkenaan dengan siapa yang memegang suatu posisi tertentu, posisi mengidentifikasi status atau tempat seseorang dalam suatu sistem sosial. (Biddle & Thomas, 1966, Hardy & Hardy, 1988).

1. Posisi-posisi keluarga Terdapat sejumlah posisi yang didefinisikan sebagai posisi normatif dalam hampir semua bentuk tipe keluarga, keluarga inti dengan orang tua lengkap. Posisi posisi yang dimaksud adalah formal dan berpasangan, dan terdiri dari ayah - suami, istri - ibu, anak laki-laki saudara laki-laki, dan anak prempuan saudara prempuan. Setiap posisi normatif dari kelompok keluarga dihubungkan dengan peran-peran terkait. Suami ayah diharapkan menjadi pencari uang, salah satu peran yang mungkin dimilikinya. Istri ibu dipandang sebagai pengurus rumah tangga. Jika seorang istri ibu bekerja di luar lingkungan rumah, seperti yang sering terjadi dalam masyarakat Amerika, peran ini tidak dipandang sebagai tanggung jawab utama padahal peran suami ayah sebagai pencari uang dipandang sebagai peran utama.

2. Peran-peran formal Berkaitan dengan setiap posisi formal keluarga adalah peranperan terkait, yaitu sejumlah perilaku yang kurang lebih bersifat homogen. Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga (pencari nafkah, ibu rumah tangga, tukang perbaiki rumah, sopir, pengasuh anak, manajer keuangan, dan tukang masak). Nye dan Gecas (1976) telah mengidentifikasi enam peran dasar yang membentuk posisi soisial sebagai suami-ayah dan istri-ibu : a.Peran sebagai provider (penyedia) b.Peran sebagai pengatur rumah tangga c.Peran perawatan anak d.Peran sosialisasi anak e.Peran rekreasi f.Peran persaudaraan (kinship) yaitu memelihara hubungan keluarga paternal dan maternal g.Peran terapeutik (memenuhi kebutuhan afektif dari pasangan) h.Peran seksual Dalam skema ini peran persahabatan dimasukan dalam peran terapeutik dan rekreasi.

3. Perubahan-perubahan Peran Keluarga Kontemporer Peran-peran anggota keluarga telah menjadi lebih bervariabel, fleksibel, dan kompleks. Dimasa lalu, ada pekerja wanita dan pekerja laki-laki, kebersamaan peran hanya sedikit saja kecuali dalam kondisi-kondisi khusus. Keluarga pada waktu itu menurut aturanaturan yang di bentuk secara kultur, relatif kaku, yang dipertahankan oleh tekanan-tekanan sosial dan moral dalam seluruh masyarakat. Saat ini, banyak sekali variasi dalam peran dari kedua jenis kelamin nampaknya dapat di jalankan dengan mudah. 4. Peran-peran Dalam Keluarga Penelitian tentang pera-peran wanita dalam keluarga sematamata berfokus pada efek-efek pekerjaan kaum wanita terhadap keluarga dan alokasi peran-peran (Elias, 1987; Spitze 1988). Sejauh mana wanita tetap mempertahankan kewajiban-kewajiban peran seks (membesarkan anak, mengurus rumah tangga, dll) dan melaksanakannya bersamaan dengan kerja mereka, telah dianalisa.

Peran Pria Dalam Keluarga Ada 3 teori fungsi peran ayah menurut Kennedy dalam keluarga, yaitu: a. Pengamat moral Seorang ayah dianggap sebagai icon kepemimpinan moral dalam keluarga. b. Pencari nafkah Seorang ayah tidak terlibat dalam perawatan anak, anak-anak dirawat oleh ibunya. c. Peran seks Seorang ayah berperan membentuk identitas anak laki-laki. 2. Peran Seksual Perkawinan Diwaktu dulu seoarang pria memiliki untuk menentukan kegiatan seksual dengan istri mereka tetapi tidak merasa mempunyai kewajiban ikut prihatin terhadap perasaan puas istri. Tetapi sekarang hak wanita untuk mendapatkan kenikmatan hubungan seksual dan pemerataannya semakin penting, dan sifat peran seksual bagi kedua pasanganpun berubah (Napier, 1988).
1.

3. Peran Ikatan keluarga (Kin Keeping) Wanita merupakan penerus keturunan (kin keeper) atau memiliki peran dalam mengikat hubungan keluarga (kinship role), termasuk memelihara komunikasi, mempermudah komunikasi, mempermudah kontak dan tukar menukar barang dan jasa serta memantau hubungan keluarga. 4. Peran Kakek/Nenek Beberapa fungsi simbolis menjadi kakek/nenek yaitu: a.Semata-mata hanya hadir dalam keluarga. b.Bertindak sebagai pengawal nasional keluarga untuk menjaga dan melindungi bila dibutuhkan. c.Menjadi hakim antara anak dan orang tua. d.Menjadi partisipan aktif dalam konstruksi sejarah sosial dari keluarga. e.Masalah-masalah Perubahan Peran

PERAN INFORMAL KELUARGA


1. 2. 3. 4. Pendorong Pengharmonis Inisiator-kontributor Pendamai (compromiser) 5. Penghalang 6. Dominator 7. Penyalah 8. Pengikut 9. Pencari pengakuan 10.Martir 11. Keras hati 12.Saksi 13.Penghubung keluarga 14.Coordinator keluarga 15.Distraktor dan orang tidak relevan 16.Pioner keluarga 17.Perawat keluarga 18.Penghibur 19.Kambing hitam Keluarga 20.Sahabat

Ketika seorang anggota keluarga menunjukkan dan mengalami masalah-masalah peran (transisi peran dan konflik peran), maka hal yang memberikan manfaaat adalah mengkaji model-model peran dari anggota keluarga. Analisa ini bertujuan untuk menemukan kehidupan awal keluarga, ketika seorang individu mempelajari perannya dan teman dan bagaimana pengalamanpengalaman awal itu. Perilaku peran kita sebagai orangtua dan pasangan nikah meniru peran-peran yang kami amati, dimainkan oleh orangtua kita.

Menyangkut struktur kekuasaan keluarga, ada faktorfaktor utama yang mempengaruhi peran-peran formal dan informal yaitu: 1.Kelas sosial 2.Bentuk-benuk keluarga 3.Latar belakang keluarga 4.Tahap siklus kehidupan keluarga 5.Model-model peran 6.Peristiwa situasional-khususnya masalah kesehatan/sakit.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai