Anda di halaman 1dari 22

Sistem Reproduksi

OLEH: VANIA DAMARA KHAIRUNNISA


Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Pria
Organ Eksternal
1. Skrotum
Skrotum dikatakan sebagai pembungkus
testis. Bagian ini berupa kantung yang
disusun oleh kulit tipis dan fascia
superficial. Skrotum memiliki suatu sekat,
yang disebut rafe (sekat bagian luar) dan
septum (bagian dalam). Septum
memisahkan skrotum menjadi dua buah
kantung yang masing-masing berupa
sebuah testis. Dalam skrotum terdapat
kremaster, otot serat lintang yang
menjaga suhu testis. Dengan demikian,
skrotum berfungsi sebagai kantung kulit
pelindung testis dan epididimis dari
cedera fisik serta pengatur suhu testis.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Pria
2. Penis
Penis digunakan untuk mentransfer sperma
ke dalam vagina. Ujung distal penis
membesar (glans) yang ditutupi oleh kulit
terpisah (prepuse). Secara internal, penis
disusun oleh tiga jaringan, yaitu corpora
cavernosa, corpus spongiosum, dan
gibrosa yang mengandung sinus pembuluh
darah untuk berereksi.
Dibawah pengaruh rangsangan seksual
akan terjadi dilatasi arteri -> sejumlah
darah memasuki sinus pembuluh darah ->
corpora cavernosa dan corpus spongiosum
membesar dan mengeras -> ereksi ->
perubahan parasimpatis -> spinker otot
polos kantung kemiih menutup.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Pria
Organ Internal
1. Testis
Testis ditutupi oleh jaringan fibrosa putih
(tunica albuginea) dan membagi masing-
masing tests memiliki 200-300 tubulus.
Tubulus terdiri atas 1-3 buah tubula rapat
yang disebut tubula seminiferus yang
menghasilkan spermatogenesis.
Di dalam tubula terdapat sel sustenakuler
yang menghasilkan sekresi yang berfungsi
untuk mensuplai makanan bagi sel sperma
atau spermatozoa. Selain itu, tubula
seminiferus ini terdapat sekelompok sel
endokrin intersitial yang berfungsi
menghasilkan hormon testosteron.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Pria
Organ Internal
2. Epididimis
Merupakan organ berbentuk seperti huruf
C dan terbagi menjadi tiga, yaitu kaput,
korpus, dan kauda epididimis.
Saluran ini berfungsi sebagai tempat
pematangan mortilitas dan fertilitas,
penyimpanan, sekresi, sperma dari testis,
serta memekatkan spermaselama satu
bulan.
Sel sperma akan keluar dari testis melalui
saluran efferent dalam epididimis ke
dalam satu saluran epididimis. Saluran ini
secara langsung berhubungan dengan
saluran deferens.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Pria
Organ Internal
3. Vas Deferens
Vas deferens merupakan lanjutan dari
duktus epididimis. Saluran ini menembus
canalis inguinalis -> masuk ke rongga
pelbis -> turun ke posterior kantung kemih.
Bagian ujung saluran ini disebut ampula.
Vas deferens berfungsi membawa
spermatozoa dari epididimis ke duktus
ejakulatoris dan menghasilkan semen yang
berfungsi mendorong sperma keluar dari
duktus ejakulatoris dan uretra melalui
kontraksi peristaltik dan otot penutupnya.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Pria
Organ Internal
4. Vesikula Seminalis
Merupakan organ berbentuk kantung
bergelembung yang menghasilkan caira
seminal. Vesikula seminalis terbungkus
oleh jaringan ikat fibrosa dan muscular
pada dinding dorsal vesika urinaria.
Berfungsi sebagai penghasil fruktosa untuk
memberi nutrisi sperma, mengeluarkan
prostaglandin yang merangsang mortilitas
untuk membantu mengeluarkan sperma,
menghasilkan sebagian besar cairan
semen, dan menyediakan precursor untuk
pembekuan semen.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Pria
Organ Internal
5. Duktus Ejakulatoris
Merupakan gabungan dari vesikula
seminalis dan saluran vas deferens yang
terletak di sebelah posterior kantung
kemih. Saluran ejakulasi akan mendorong
sperma dari vas derens menuju basis
prostat.

6. Uretra
Uretra merupakan ujung saluran dari
sistem reproduksi laki-laki yang berfungsi
sebagai saluran sperma dan urin. Uretra
akan melewati kelenjar prostat, selaput
(diafragma) urogenital, dan penis. Ujung
uretra penis disebut urethral orifice.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Pria
Kelenjar
Jika saluran organ reproduksi pria
berfungsi sebagai tempat penyimpanan
dan alat transportasi sperma, maka
kelenjar tambahan berfungsi untuk
mensekresikan cairan sperma.
1. Kelenjar Prostat
Terletak di bawah kantung kemih dan
mengelilingu uretra. Kelenjar ini
menghasilkan cairan alkalin yang
dimasukkan ke dalam uretra prostatik.
Cairan ini berperan dalam menetralisir
asam yang terdapat dalam uretra dan
vagina.
2. Kelenjar Bulbouretral
Menghasilkan lendir dan zat untuk
menetralisir urin
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Wanita
Vulva 4. Klitoris, hampir keseluruhannya ditutupi
1. Veneris (mons pubis), suatu daerah oleh labia minora. Klitoris memiliki tiga
yang ditumbuhi rambut, Sebagian bagiam, yaitu krura klitoris, korpus klitoris,
besarnya diisi oleh lemak, bertambah dan glans klitoris. Klitoris homolog dengan
pada pubertas, dan berkurang setelah penis laki-laki.
menopause. 5. Glandula vestibularis mayor, disebut
2. Labium mayor, berbentuk dua lipatan juga kelenjar batholini.
longitudinal yang menutup rima Glandula vestibularis minor, mengeluarkan
pudendi. Permukaan dalamnya licin lendir ke dalam vestibulum vagina untuk
dan tidak berambut. Labium mayor melembabkan labia mayor dan minora.
homolog dengan skrotum,
mengandung kelenjar lemak dan
keringat.
3. Labium minor, bagian tengah labium
mayor yang lipatannya terdiri dari
membran mukosa. Tidak menggandung
lemak dan kulit yang menutupnya
berciri halus, basah, dan kemerahan.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Wanita
2. Vagina 4. Saluran uterin atau tuba falopi, sel telur
Vagina merupakan tempat keluarnya dari ovarium akan diteruskan ke dalam
aliran haid dan tempat menerima penis uterus melewat saluran ini. Dibagi
selama terjadi koltus. Panjangnya menjadi 4 bagian (dari uterus ke arah
mencpaai 10 cm yang melintang dari ovarium), yaitu pars urine tubar
cervix sampai vertibula. Daerah yang (intramuralis), isthmus tubae, ampulla
mengelilingi vagina disebut fornix. Fornix tubae, dan infundibulum tubae.
memungkinkan penggunaan kontraptik.
Mukosa vagina banyak mengandung
glikogen melalui proses dekomposisi
dapat menghasilkan asam organik -> pH
asam -> menghambat pertumbuhan
mikro.
3. Himen
Merupakan lipatan mukosa yang
menutupi sebagian introitus vagina.
Himen tyang tidak dapat robek disebut
himen imperforatus.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Wanita
5. Uterus Perimeterium/serosa, lapisan terluar.
Uterus merupakan tempat implantasi sel Myometrium, lapisan tengah yang
telur yang telah dibuashim bahkan membentuk dinding uterus menjadi
perkembangan fetus sampai saat lebar. terdiri atas 3 lapisan serabut otot
lahirnya juga terjadi di dalam uterus. yang padat di bagian fundus dan tipis
Uterus terletak di antara kantung kemih di bagian cervix. Selama proses
dan rekum. kelahiran, kontraksi ototpolosnya
Secara anatomi, uterus dibedakan membantu mendorong fetus ke luar
menjadi fundus (paling atas), badan, dan rahim.
cervic (berhubungan langsung dengan Endometrium, lapisan terdalam berupa
vagina). Di antara badan dancervix, membran mukosa yang disusun oleh
terdapat daerah semppit yang disebut stratum functionalis dan basalis.
isthmus,, Persatuan antara isthmus Stratum functionalin merupakan lapisan
dengan saluran cervix disebut internal os, terdekat ke rongga uterus yang akan
sedangkan tempat dimana cervix terbuka rusak selama amsa haid. Sedangkan
ke dalam vagina disebut eksternal os. stratum basalis bersifat permanen
Uterus memili tiga lapisan jaringan, yaitu: menghasilkan sel functionalis setelah
haid.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Wanita
Darah akan disumpai ke dalam uterus Epithelium germinatum, menutupi
melalui cabang arteri iliacus/arcuatus. permukaan ovarium. Berfungsi sebagai
Darah dari uterus akan dikembalikan sumber folikel overium.
melalui vena uterus. Tunica albugenia, pembungkus yang
terbuat dari jaringan ikat kolagen.
6. Ovarium Stroma, terdiri atas korteks dan
Ovarium disebut juga sebagai gonad lapisan medula.
wanita yang berfungsi untuk Folikel ovarium, ovum dan jaringan
memproduksi sel telur. Organ ini sekitarnya yang terdapat berbagai
merupakan sepanjang kelenjar berbetnuk tingkat perkembangan.
oval yang terletak di sebelah atas rongga Folikel graf, kelenjar endokrim yang
pelvis, masing-masing satu buah di sisi berasal dari ovum yang matang.
uterus. Berfungsi menghasilkan hormon
Ovarium disatukan ke bagian uterus oleh esktrogen.
ligamen ovarium dan ditempelkan ke Corpus luteum, kelenjar yang
diniding pelvis oleh ligamen suspensoris. berkembang dari folikel graf setelah
Setiap ovarium memiliki hilus, tempat ovulasi. Berfungsi menghasilkan
masuknya pembuluh darah dan saraf. hormon progesteron, estrogen, dan
Bagian-bagian pada ovarium: relaksin.
Anatomi dan Fisiologi
Organ Reproduksi Wanita
Proses Spermatogenesis
Spermatogenesis merupakan tahap atau fase-
fase pendewasaan sperma di epididimis dengan
cara pembelahan meiosis dan mitosis.
Sedangkan tempat menyimpan sperma
sementara terletak di vas deferens. Berikut
adalah tahap-tahap spermatogenesis.
1. Spermatogonium, terbentuk dari 46 kromosom
dan 2n kromatid.
2. Spermatosit primer, tidak terjadi pemelahan.
Spermatosit primer terbentuk dari 446
kromosom dan 4n kromatid.
3. Spermatosit sekunder, terjadi pembelahan
secara meiosis. Spermatosit sekunder
terbentuk dari 23 kromosom dan 2n kromatid.
4. Spermatid, teerbentuk dari 23 kromosom dan
1n kromatid.
5. Sperma, diferensiasi spermatid. Terbentuk dari
23 kromosom dan 1n kromatid dan siap
dikeluarkan.
Siklus Reproduksi Wanita
A. Siklus Ovarium Ditandai dengan terbentuknya korpus
1. Fase Folikuler luteum pasca ovulasi
Pada hari ke-1 hingga ke-14 LH menstimulasi estrogen dan
Perkembangan folikel. Dimulai dari progesteron -> estrogen dan
folikel primordial -> folikel primer -> progesteron memberi feedback - ke
folikel sekunder. FSH dan LH -> korpus luteum
2. Fase Ovulasi terdegradasii -> korpus albican ->
Pada hari ke-13, estrogen meningkat -> estrogen dan progesteron menurun ->
LH meningkat. FSH dan LH meningkat.
Ditandai dengan meningkatnya
permebelitas aliran darah dan
membran pada folikel dewasa, produksi
enzim protease, memotong corona
radiata.
Pada hari ke-14 dan 15 terjadi ovulasi ->
pelepasan oosit sekunder dari ovarium
menuju tuba falopi.
3. Fase Luteal
Pada hari ke-15 hingga ke-18
Siklus Reproduksi Wanita
B. Siklus Uterus Pada fase luteal, terbentuk korpus
1. Menstruasi luteum yang akan mensekresikan
Peluruhan stratum fungsional estrogen dan progesteron -> stimulasi
endometrium penebalan endometrium -> serviks
Pada hari ke-1 hingga ke-5 kaya akan mukus/lendir. Namun,
2. Fase Poliferasi apabila hingga hari ke-26 sampai ke-
Regenerasi stratum fungsional 28 tidak terjadi pembuahan ->
Pada hari ke-7 hingga ke-14 degradasi korpus luteum ->
Kelenjar pituitary menghasilkan FSH progesteron dan estrogen menurun.
yang menstimulasi perkembangan
mature folikel -> sekresi estrogen ->
estrogen menstimulasi endometrium
untuk berpoliferasi dan regenerasi
stratum fungsional.
Endometrium menebal 3-4 mm.
3. Fase Sekresi
Sekresi berbagai zat guna
mempersiapkan pertumbuhan embrio.
Pada hari ke-15 hingga ke-28
Siklus Reproduksi Wanita
C. Siklus Menstruasi
1. Fase Folikuler Peningkatan estrogen dari folikel
Pada hari pertama menstruasi dominan -> lonjakan LH -> folikel
FSH dan LH dilepaskan otak menuju m=dominan melepaskan sel telur dari
ovarium untuk merangsang dalam ovarium.
perkembangan sel telur di dalam Ovulasi dan ditangkap oleh tuba
ovarium. Telur-telur itu berada pada falopi.
dalam kantung yang disebut folikel. Peningkatan mummlah dan
FSH dan LH memicu peningkatan kekentalan lendir serviks guna proses
produksi estrogen -> FSH digentikan. pembuahan.
Ketika berkembang, satu buah folikel 3. Fase Luteal
dalam satu ovarium menjadi dominan Setelah sel telur dilepas, folikel yang
dan matang. Folikel dominan ini kosong berkembang menjadi korpus
menekan seluruh folikel lain sehingga luteum -> produksi progesteron yang
yg lain berhenti tumbuh dan mati. mempersiapkan uterus.
Folikel dominan terus memproduksi Jika terjadi pembuahan, telur yang
hormon estrogen. telah dibuahi melewati tuba falopi ->
2. Fase ovulasi turun ke uterus -> implantasi ->
Pada hari ke-14. hamil.
Siklus Reproduksi Wanita
Jika tidak. sel telur akan melewati
uterus, mengering, dan meninggalkan
tubuh sekitar 2 minggu melaui vagina.
Oleh karena itu, dinding uterus tidak
dibutuhkan untuk menopang kehamilan
-> lapisannya rusak dan luruh. Darah
dan jaringan dari dinding uterus
(endometrium) bergabung untuk
membentuk aliran menstruasi yang
terjadi selama 4-7 hari.
Siklus Reproduksi Wanita
Referensi
Fatmawati, Lilis. 2020. "Keperawatan Maternitas I Anatomi dan Fisiologi Sistem
Reproduksi". Universitas Gresik: Jawa Timur.
Sutamo, Nono. "Reproduksi Manusia". chrome-
extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://repository.ut.ac.id/4358/1/PE
BI4525-M1.pdf
BAB II: Siklus Menstruasi. chrome-
extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/2869/3/BAB%20II.pdf
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai