Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

KEPERAWATAN MATERNITAS I

DISUSUN OLEH

DIKO SANDRA SUSPA WALIZA

171211372

1B

DOSEN PEMBIMBING

Ns. RINI RAHMAYANTI,M.Kep,Sp.Kep.Mat

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

PRODI S1 KEPERAWATAN

2017/2018
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI
A. SISTEM REPRODUKSI PRIA

Sistem reproduksi pria terdiri dari genetalia eksterna dan organ-organ interna
yang berada di rongga pelvis.Perkembangan system reproduksi pria dipengaruhi oleh
hormon testoteron yang di produksi pada awal kehidupan dan kemudian di produksi
lagi pada awal pubertas untuk stimulasi pertumbuhan dan perkembangan reproduksi
hormone progesterone meningkat pada usia pubertas.

1. Genetalia eksterna pria


Genetalia eksterna terdiri dari skrotum dan penis.
a. Skrotum
Skrotum merupakan kantong longgar yang tersusun atas kulit
yang berkerut,fasia dan otot polos.Kantong ini memungkinkan
adanya pembesaran jika terjadi kontraksi oto polos dan pembesaran
testis yang berada di dalamnya.Skrotum terdiri dari dua buah yang
masing - masing mengisi atau memproduksi sperma.Skrotum sebelah
kiri lebih rendah karena funiculus spremamaticulus kiri lebih
panjang.Satu kantong skrotum terdiri dari satu testis.
Skrotum berfungsi sebagai system pengaturan suhu untuk testis
agar dapat berfungsi secara optimal,misalnya pada cuaca panas
skrotum akan mengendor atau membesar sehingga luas permukaanya
meningkat mengakibatkan panas dapat dikeluarkan.Pada saat cuaca
dingin skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis terikat ke
dekat tubuh sehingga menjadi lebih hangat.
b. Penis

Penis merupakan organ seks utama pria,tempat mengeluarkan


sperma pada saat koitus dan pengeluaran urin pada saat miksi.Organ
penis dibagi jadi menjadi 3 bagian yaitu bagian akar atau
rediks,bagian badan dan glan penis yang berbentuk kerucut
bulat.Bagian radiks penis berhubungan dengan dua crus dan satu
bulbus yang melekat erat pada ramus ischiopubis pelvis.Badan penis
berbentuk bulat panjang yang merupakan bagian utama.Pada badan
penis terdapat 3 jaringan korpus kavernosa di bagian kanan dan kiri
atas,sedangkan pada bagian tengahnya disebut korpus
spongiosa.Ketiga massa kontraktil dilapisi oleh jaringan yang disebut
tunika albuginea

2. Genetalia interna pria


Terdiri atas testis,epididimis.
a. Testis

Testis merupakan organ utama dalam pembentukan sperma dan


hormone reproduksi.Testis dilapisan yaitu,lapisan terluar adalah tunika
vaginalis,pada bagian ini terdapat lapisan tunika albuginea,lapisan ini
membagi testis menjadi lobus-lobus tubulus yang di sebut tubulus
seminiferus dan lapisan paling dalam adalah tunika vaskulata yang
berisi pleksus pembuluh darah dan jaringan peyambungan halus.Dibawah
tubika albuginea pada jaringan septal diantara tubulus seminiferus terdapat
sel interstial atau sel lyding yang menghasilkan hormone
testosterone.Tubulus seminiferus menyusun 90% dari massa testis dan
yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa dan di dalamnya
terdapat sel sertoli.

b. Epidedemis
Merupakan saluran halus yang berkelok-kelok,berhubungan
dengan tubulus seminiferus melalui duktus eferen,rete testis dan
tubulus rektus.Fungsi epidedemis adalah mengumpulkan sperma dari
testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses
pemtangan sperma dan memproduksi semen.

B. SISTEM REPRODUKSI WANITA

Sumber: Buku Anatomi Fisiologi Manusia


Alat genitalia luar terdiri dari:
1. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum, terdiri
dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum,
orificum urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina).
2. Tundun (Mons Veneris).
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan
lemak, area ini mulai dari ditumbuhi bulu pada masa pubertas.
3. Labia Mayora (Bibir Besar/Bibir Kemaluan).
Dua lipatan dari kulit di antara kedua paha bagian atas labia mayora,
banyak mengandung urat saraf. Fungsinya sebagai pelindung dan menjaga
agar bagian dalam tetap lembab.
4. Labia Minora (Bibir Kecil/ Bibir dalam Kemaluan).
Berada sebelah dalam labia mayora. Daerah yang tidak berambut dan
memiliki jaringan serat sensorik yang luas yang sangat peka karena
mengandung ujung syaraf.
5. Klitoris (Klentit).
Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau yang
dapat mengeras dan tegang (erektil) yang mengandung urat saraf.
6. Vestibulum (Serambi)
merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil (labia minora),
muka belakang di batasi oleh klitoris dan perineum, dalam vestibulum
terdapat muara-muara dari:
a. Liang Senggama (Introitus Vagina)
b. Uretra
c. Kelenjar Bartolin merupakan kelenjar yang paling penting di
daerah vulva dan vagina bersifat rapuh dan mudah rontok,
pengeluaran lender meningkat saat berhubungan seks
d. Kelenjar Skene Kiri dan Kanan
7. Hymen (Selaput Dara).
Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari liang senggama, di
tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir ke luar,
letaknya dimulut vagina. Bagian ini bentuknya berbeda-beda ada yang
seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada yang lunak,
lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari.
8. Perineum (Kerampang).
Terletak antara vulva dan anus, panjangnya lebih kurang dari 4cm.
Estrogen pascapartum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa
vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat teregang akan
kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah
lahir. Rugae akan kembali terlihat pada sekitar minggu keempat, walaupun
tidak akan semenonjol pada wanita nullipara. Pada umumnya rugae akan
menipih sekurang-kurangnya sampai menstruasi dimulai kembali.
Penebalan mukosa vagina terjadi seiring pemulihan fungsi ovarium.
Kekurangan estrogen menyebabkan penurunan jumlah pelumas vagina
dan penipisan mukosa vagina. Kekeringan local dan rasa tidak nyaman
saat koitus (dispaurenia) menetap sampai fungsi ovarium kembali normal
dan menstruasi dimulai lagi. Biasanya wanita dianjurkan menggunakan
pelumas larut air saat melakukan hubungan seksual untuk mengurangi
nyeri.
Pada awalnya, introitus mengalami eritematosa dan edematosa,
terutama pada daerah episiotomy atau jahitan laserasi. Perbaikan yang
cermat, pencegahan atau pengobatan dini hematoma dan hygiene yang
baik selama 2 minggu pertama setelah melahirkan bisa membuat introitus
dengan mudah membedakan dari introitus pada wanita multipara.
Pada umumnya, episiotomy hanya mungkin dilakukan bila wanita
berbaring miring dengan bokong diangkat atau ditempat pada posisi
litotomi. Penerangan yang baik diperlukan supaya episiotomy dapat
terlihat jelas. Proses penyembuhan luka episiotomy sama dengan luka
operasi lain. Tanda-tanda infeksi (nyeri, merah, panas, bengkak atau
rabas) atau tepian insisi tidak saling mendekat bisa terjadi. Penyembuhan
harus berlangsung dalam 2-3 minggu.
a) Genitalia Dalam
Anatomi Fisiologi Genitalia Dalam

Sumber: Buku Anatomi Fisiologi Manusia


Suatu alat reproduksi yang berada di dalam yang tak dapat dilihat kecuali
dengan jalan pembedahan. Alat genitalia bagian dalam terdiri dari:
1. Vagina (Liang Kemaluan).
Tabung yang dilapisi membrane dari jenis epitelium bergaris khusus,
di aliri banyak pembuluh darah dan serabut saraf. Panjangnya dari
vestibulum sampai uterus 7 ½ cm. Bagian ini merupakan penghubung
antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan liang sengggama
(vagina) 9cm, lebih pendek dari dinding belakang. Pada puncak vagina
menonjol leher rahim (serviks uteri) yang disebut porsio. Bentuk vagina
sebelah dalam berlipat-lipat disebut rugae.
2. Uterus (Rahim).
Organ yang tebal, berotot dan berbentuk buah pir, terletak di dalam
pelvis antara rectum dibelakang dan kandung kemih di depan, ototnya
disebut myometrium. Uterus terapung didalam pelvis dengan jaringan ikat
dan ligament. Panjang uterus ±7½ cm, lebar 5 cm, tebal 2½ cm, berat 50
g. Pada rahim wanita dewasa yang belum pernah menikah (bersalin)
panjang uterus adalah 5-8 cm dan beratnya 30-60 g. Uterus terdiri dari:
a. Fundus Uteri (Dasar Rahim). Bagian uterus yang terletak antara kedua
pangkal saluran telur.
b. Korpus Uteri. Bagian uterus yang terbesar pada kehamilan, bagian ini
berfungsi sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat
pada korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga rahim.
c. Serviks Uteri. Ujung serviks yang menuju puncak vagina disebut
porsio, hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis disebut
ostium uteri internum.

Dinding uterus terdiri dari:


a. Endometrium (Epitel, Jaringan dan Pembuluh Darah). Merupakan
lapisan dalam uterus yang mempunyai arti penting dalam siklus haid.
Seseorang wanita pada masa reproduksi, pada kehamilan endometrium
akan menebal, pembuluh darah bertambah banyak yang diperlukan
untuk memberi makanan pada janin.
b. Myometrium (Lapisan Otot Polos). Tersusun sedemikian rupa
sehingga dapat mendorong isinya keluar pada waktu persalinan.
Sesudah plasenta lahir akan mengalami pengecilan sampai keukuran
normal sebelumnya.
c. Lapisan Serosa (Peritoneum Viseral). Terdiri dari ligamentum yang
menguatkan uterus yaitu:
a) Ligamentum Kardinale Kiri dan Kanan. Mencegah supaya uterus
tidak turun.
b) Ligamentum Sakrouterium Kiri dan Kanan. Menahan uterus
supaya tidak banyak bergerak.
c) Ligamentum Rotundum Kiri dan Kanan. Menahan uterus agar
tetap dalam keadaan antefleksi.
d) Ligamentum Latum Kiri dan Kanan. Ligamentum yang meliputi
tuba
e) Ligamentum Infundibulo Pelviku, Ligamen yang menahan tuba
falopi.
3. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan
uterus dibawah tuba uterina dan terikat disebelah belakang oleh
ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel Graaf dan
mengeluarkan ovum. Bila folikel Graaf robek maka terjadi perdarahan
yang kemudian terjadi penggumpalan darah pada ruang folikel.
Ovarium disebut juga indung telur didalam ovarium ini terdapat
jaringan bulbus dan jaringan tubulus yangmenghasilkan telur (ovum) dan
ovarium ini hanya terdapat pada wanita, letaknya didalam pelvis di
sebelah kiri dan kanan uterus, membentuk, mengembangkan serta
melepaskan ovum, dan menimbulkan sifat-sifat kewanitaan. Misalnya,
pelvis yang membesar, timbulnya siklus menstruasi. Bentuknya bulat
telur, beratnya 5-6 gram. Bagian dalam ovarium disebut medula ovari
dibuat dari jaringan ikat. Jaringan yang banyak mengadung kapiler darah
dan serabut kapiler saraf. Bagian luar bernama korteks ovari terdiri dari
folikel-folikel yaitu kantong-kantong kecil yang berdinding epitelium dan
berisi ovum.
Kelenjar ovarika terdapat pada wanita terletak pada ovarium
disamping kiri dan kanan uterus, menghasilkan hormone progesteron dan
estrogen. Hormon ini dapat mempengaruhi kerja dan menentukan sifat-
sifat kewanitaan. Misalnya: panggul yang besar, panggul yang kecil,
panggul sempit, dan lain-lain.
Siklus menstruasi. Perubahan terjadi di dalam ovarium dan uterus
selama masa mestruasi berlangsung kira-kira 5 hari. Selama masa ini
epitelium permukaan dinding uterus terlepas dan terjadi sedikit
perdarahan. Masa setelah menstruasi adalah masa perbaikan dan
pertumbuhan yang berlangsung Sembilan hari ketika selaput terlepas
untuk diperbaharui, tahap ini dikendalikan oleh estrogen. Sedangkan
pengendalian estrogen dikendalikan oleh FSH (follicle stimulating
hormone) terjadi pada hari-14, kemudian disusul 14 hari tahap sekretorik
yang dikendalikan oleh progesteron.
4. Tuba Falopi
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Berjalan ke
arah lateral kiri dan kanan.Tuba falopi terdiri atas:
a) Pars Interstitialis. Bagian yang terdapat di dinding uterus
b) Pars Ismika/Isthmus. Bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.
c) Pars Ampularis. Bagian yang berbentuk saluran leher tempat
konsepsiagak lebar
d) Infundibulum. Bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen
dan mempunyai umbai yang disebut fimbria untuk menangkap
telur kemudian menyalur telur ke dalam tuba.
Fisiologi

1. Fungsi Vagina:
a. Saluran vagina untuk mengeluarkan lender utama dan darah
menstruasi
b. Alat berhubungan seksual
c. Jalan lahir pada waktu persalinan
2. Fungsi serviks
a. Memungkinkan aliran darah menstruasi dari rahim ke dalam
vagina.
b. Sebagai pelindung janin saat kehamilan dan tempat jalan keluarnya
bayi saat dilahirkan.
c. Mengarahkan sperma ke dalam rahim selama hubungan seksual
3.Fungsi Uterus:
a. Menahan ovum yang telah dibuahi selam perkembangan, ovum
yang telah keluar dari ovarium dihantarkan melalu tuba uterina ke
uterus.
b. Pembuahan ovum secara normal terjadi di dalam tuba uterina,
endometrium disiapkan untuk menerima ovum yang telah di buahi
dan ovum tertanam dalam endometrium.
c. Pada waktu hamil uterus bertambah besar, dindingnya menjadi
tipis tetapi kuat dan besar sampai keluar pelvis masuk kedalam
rongga abdomen pada masa pertumbuhan janin. Pada saat
melahirkan uterus berkontraksi mendorong bayi dan plasenta
keluar.
4. Fungsi Ovarium:
a. Gametogenesis/oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel
telur (ovum).
b. Steroidogenesis, menghasilkan esterogen (dari teka interna folikel)
dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-
hormon gonadotropin.
c. Berhubungan dengan pars infundibulum tuba falopii melalui
perlekatan frimbriae. Frimbriae “menangkap” ovum yang
dilepaskan pada saat ovulasi.
5. Fungsi Tuba Falopi
a. Mengantarkan ovum dari ovarium ke cavum uteri
b. Menyediakan tempat untuk pembuahan, ovum yang dibuahi dalam
saluran tuba ini menimbulkan kehamilan ektopik, karena ovum
tidak dapat bergerak terus maka ovum tertanam dalam tempat yang
abnormal, hal ini bisa berlangsung selama 8-10 minggu.

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin, Haji. 2011, Anatomi Fisiologi. Jakarta: EGC


Kris A.B. 2017, Anatomi Fsiologi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai