Anda di halaman 1dari 8

PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

ACARA HISTOLOGI III


Saraf, Arteri, Vena, dan Sistem Genitalia

1. Saraf
Saraf merupakan struktur kompleks yang berfungsi untuk melakukan koordinasi tubuh dan
sebagai penghantar impuls yang berasal dari suatu stimulus atau rangsangan. Saraf terdiri atas
dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri atas otak
dan batang spinal, sedangkan sistem saraf perifer terdiri atas saraf cranial, saraf spinal, dan
trunkus. Sel saraf terdiri atas elemen-elemen sesungguhnya, yaitu badan sel dengan nukleusnya
yang dilengkapi dengan juluran pendek (prosesus) yang disebut dendrit dan juluran panjang yang
disebut neurit atau akson. Akson diselubungi oleh dua seludang, yaitu seludang myelin
(membungkus langsung) dan seludang schwann di sebelah luarnya yang terdiri hanya selapis.

Gambar Skematis Sistem Saraf

2. Arteri Dan Vena


1
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

Pembuluh darah merupakan saluran yang menyalurkan darah keseluruh tubuh. Pembuluh
darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengangkut
oksigen melalui darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh, akan semakin kecil ketika darah
melewati pembuluh melalui organ lainnya. Vena berfungsi menyalurkan aliran darah yang berisi
bahan sisa kembali ke jantung untuk dipecahkan dan dikeluarkan dari tubuh, akan semakin
membesar ketika mendekati jantung.

Perbedaan Arteri dan Vena


Perbedaan Arteri Vena
Kecepatan Cepat Lambat
Kandungan O2 Banyak Sedikit
Warna Lebih terang Lebih gelap
Pola aliran Menyebar Mengumpul
Arah aliran Keluar jantung Masuk jantung
Tekanan Tinggi Lambat

Perbedaan Arteri dan Vena Berdasarkan Strukturnya


Perbedaan Arteri Vena
Diameter kecil, luas Diameter besar, luas
Lumen
permukaan besar permukaan kecil
Katup 1 (dekat jantung) Banyak
Dinding Tebal Tipis
Membrana elastica interna Ada dan tebal Ada atau tidak ada
Tunica intima Tebal Tipis
Tunica media Tebal Tipis
Tunica adventitia Tebal Tipis
Membrana elastica externa Ada Tidak ada

SISTEM GENITALIA

Reproduksi sangat berkaitan erat bagaimana suatu spesies mempertahankan kedudukannya


dalam populasi. Sifat yang demikian spesifik terjadi pada makhluk hidup yang membedakannya
2
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

dengan abiotik. Secara umum dikenal jenis kelamin jantan dan betina. Hal ini sangat
berhubungan dengan interaksi spesies. Interaksi spesies ini erat hubungannya dengan mekanisme
reproduksi. Sistem reproduksi yang ditemui pada jantan sudah tentu berbeda dengan betina
ketika dewasa.

1. Sistem Genitalia Jantan


Organ reproduksi jantan secara umum terbagi menjadi dua bagian, yaitu organ bagian
eksternal dan organ bagian internal.
Organ kelamin eksternal meliputi:
 Penis, merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dengan alat
kelamin betina yang kemudian akan menyalurkan semen ke dalam alat kelamin betina.
 Skrotum, merupakan selaput pembungkus testis dan sebagai pengatur suhu yang baik untuk
spermatozoon.

Organ kelamin internal yang diketahui adalah:


 Testis, merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel
sperma serta hormon testosteron. Bagian dalam pada testis banyak terdapat saluran halus
yang disebut tubulus seminiferus.
 Epididimis, merupakan saluran panjang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk
menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
 Vas deferens, merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di
kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
 Saluran ejakulasi, merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis
dengan uretra.
 Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

Kelenjar aksesoria pada organ reproduksi jantan, antara lain:


 Vesikula seminalis, merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan
kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya
akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam
dalam saluran reproduksi wanita.
 Kelenjar prostat, merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang
bersifat asam.
 Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra, merupakan kelenjar yang menghasilkan getah
berupa lendir yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran
uretra.

3
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

Gambar 1a. Tubulus Seminiferus Gambar 1b. Epididimis

Gambar 1c. Tunica Albuginea

4
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

Gambar 1d. Mekanisme Spermatogenesis Terlihat Perubahan Struktur dari


Spermatogonium hingga Spermatozoon.

2. Sistem Genitalia Betina


Secara umum, sistem genitalia betina tidak berbeda dengan jantan. Sistem genitalia betina
juga dibedakan atas organ bagian eksternal dan organ bagian internal.
Organ kelamin eksternal adalah vagina yang memiliki beberapa lapisan, antara lain:
- Mukosa, berupa stratified squamous epithelium dan lamina propia.
- Muskularis, berupa lapisan dalam yang sirkuler dan lapisan luar yang longitudinal diisi
oleh otot polos.
- Adventitia.

Organ kelamin internal yang diketahui adalah:


 Ovarium, memiliki dua fungsi utama. Fungsi pertama yaitu memproduksi dan
mengovulasikan oosit. Fungsi kedua adalah memproduksi dan mensekresikan hormon.
Ovarium melekat pada dinding peritoneum yang disebut mesovarium. Bagian permukaan
luar ovarium ditutupi germinal epithelium. Kemudian berlanjut dengan lapisan peritoneal
mesothelium. Jaringan ikatnya membentuk tunica albuginea, yang berada di bawah lapisan
epitelium.
Begitu banyaknya organ di dalam ovarium sehingga untuk memudahkannya dibagi menjadi
dua yaitu bagian luar yang disebut cortex dan bagian dalam yang disebut Medulla. Cortex
terdiri dari banyak sel yang membentuk jaringan stroma tempat sel folikel menempel.
5
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

Medulla disusun oleh jaringan ikat longgar yang banyak diselubungi pembuluh darah dan
pembuluh saraf.
 Folikel ovarian, terdiri dari satu oosit dan melingkupi sel folikel. Perkembangan folikel dapat
dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
- Primordial follicles, berada di bagian cortex tepat dibawah tunica albuginea.
- Primary follicles, merupakan tahapan morfologi pertama yang menandai permulaan dari
maturing follicle. Awalnya oosit diselubungi oleh sel pipih dan kemudian berkembang
bentuk menjadi epitelium kolumnar atau kuboid. Sitoplasmanya terlihat seperti memiliki
granula sehingga dikenal dengan sel granulosa. Proliferasi ini akan membentuk suatu
membran basal (berupa stratified ephitelium). Zona pelusida (glycoprotein yang berada
diantara proses bertahap oosit dan granulose cells) menjadi nyata.
- Secondary follicles, small-fluid yang mengisi tempat diantara sel granulosa sebagai
folikel yang berukuran dengan diameter 400µm. folikel ini akan melebur membentuk
sesuatu yang disebut follicle anthrum, yang akan mengisi pada secondary follicles. Saat
fase ini oosit berada di mulut cumulus oophorus, yang dilingkupi oleh sel-sel granulosa.
Theca folliculi kemudian berdiferensiasi menjadi dua bagian yaitu theca interna dan
theca externa. Vaskularisasi pada theca interna meningkat, sehingga sel berbentuk
polihedral pada lapisan ini yang memulai memproduksi estrogen. Theca externa
melindungi bagian luar berupa jaringan otot polos.
- The mature or tertiary or preovulatory or the Graafian Follicle, folikel de Graaf
berbentuk seperti benjolan pada permukaan ovarium. Saat tahap ini oosit mengapung
bebas di dalam anthrum. Dan masih diselimuti oleh sel granulosa yang membentuk
corona radiata.
 Oviduct
 Uterus

Gambar 2a. Ovarium Gambar 2b. Mature Follicle


6
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

Gambar 2c. Oosit Gambar 2d. Primary follicle

TUGAS: Sebutkan dan jelaskan kelenjar aksesoria pada genitalia betina !!!

7
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

Anda mungkin juga menyukai