Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman PPT PBL Blok 10 sken 5

A. Genitalia Eksterna
 Penis berfungsi sebagai koitus atau berhubungan intim.
Penis terdiri dari:
-Radix penis (menempel pada dinding perut)
Pada bagian radix akan membentuk ”Crus penis”
-Corpus penis (merupakan bagian tengah dari penis)

Pada ujung distal penis, terdapat kepala penis yang di sebut “Glans penis” dan mempunyai
dinding yang di sebut “Corona glandis”. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi) Glans penis
tertutup oleh “preputium penis” (kulit penis). Preputium penis (kulit penis) yang akan di buang
pada saat sirkumsisi.

 Pada bagian bawahnya dilekatkan suatu tali yang di sebut “Frenulum


preputii”. Pada bagian corpusnya, penis mempunyai sepasang “Corpus
cavernosum” dan satu “Corpus spongiosum” yang mengelilingi uretra. Pada
Corpus spongiosum pada bagian Radix membentuk “Bulbus penis”, Bulbus
penis akan dikelilingi otot yang di sebut “M. bulbuspongiosum”. Pada Corpus
cavernosum pada bagian Radix membentuk “Crus penis”, Crus penis akan
dikeliling otot yang disebut “M.ischiocavernosus”.

 Penis memiliki 2 ligamentum :


1. Lig. Fundiforme penis : letaknya lebih superficial, karena memfiksasi penis pada
“Linea alba” (salah satu penggantung dinding perut).
2. Lig. Suspensorium penis : letaknya lebih profundus, karena memfiksasi batang penis
dan Symphisis pubis.
 Penis didarahi oleh 3 pasang arteri, yakni cabang dari A. pudenda interna :
- A. dorsalis penis : melintas subfacial antara V. dorsalis profunda penis (medial) dan
N. dorsalis penis (lateral), mendarahi kulit penis dan glans
- A. profunda penis : terletak di dalam corpora cavernosa yang pengisiannya disuplai
oleh Aa. Helicinae
- A. bulbi penis : masuk ke dalah bulbus penis, mendarahi glandula bulbuourethralis
dan sebagai A. urethralis mendarahi urethra dan corpus spongiosum.
Aliran darah balik dilakukan oleh 3 sistem vena :
- V. dorsalis superficialis penis : terletak epifascial di dalam subcutis dan membawa
darah dari kulit penis menuju V. pudenda externa
- V. dorsalis profunda penis : melintas subfacial dan mengalirkan darah corpora
cavernosa melalui Vv. Cavernose menuju plexus venosus prostaticus
- V. bulbi penis : membawa darah dari bulbus penis menuju V. dorsalis profunda
penis

 Urethra berfungsi untuk mengalirkan air kemih dan semen. Pada pria, panjang
uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada kepala/glans penis.

Uretra pada pria dibagi menjadi 3 bagian dan dinamakan sesuai dengan letaknya:

1. Pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak


muara vas deferens.

2. Pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.

3. Pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum


penis.

 Scrotum adalah kantong yang membungkus dari testis, epididimis, dan ujung
bawah funiculus spermatikus. Scrotum berfungsi sebagai termoregulator yang
mengatur suhu testis agar tetap terjaga dalam suhu yang normal agar sperma tidak
rusak. Bagian tengah dari scrotum akan membentuk lipatan-lipatan yang
disebut raphe scroti ( rugae scroti ).

 Fungsi testis, terdiri dari : Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus dan

Pembentuk hormon testoteron oleh sel leydig

-Terdapat 4 lapisan pembungkus testis :


1. Tunika Albugenia : bagian paling dalam
2. Tunia Vaginalis ; merupakan lanjutan dari peritoneum
3. Fascia spermatica interna
4. M. cremaster : terletak di tengah fascia spermatica interna dan eksterna
5. Fascia spermatica eksterna
6. Tunika dartos : bagian sebelum kulit testis

 Fungsi epididymis sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma


matang dan bergerak menuju vas deferens.
. Epididimis terdiri dari :
1. Caput epididymis (kepala ) : terletak di atas katup kutub testis,
2. Corpus dan Cauda epididymis (badan dan ekor) : epididimis sebagian ditutupi oleh
lapisan visceral.
 Funiculus spermaticus berfungsi sebagai saluran sperma. yang terdiri dari :
1. Ductus deferens + A. deferentialis
2. A. testicularis + plexus pampiniformis
3. R. genitalis n. genitofemoralis
4. M. cremaster + fascia nya
5. Vasa limfatik + Plexus testicularis
 Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk
menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra
Prostata bagian dalam terbagi atas beberapa zona :
1. Zona sentral atau zona dalam (25% jaringan kelenjar) : segmen berbentuk
baji antara ductus ejaculatorii hingga muaranya dan urethra
2. Zona perifer atau zona luar (70% jaringan kelenjar) : menyelimuti zona
dalam pada sisi dorsal
3. Zona anterior : daerah bebas kelenjar, di sebelah ventral urethra
4. Zona periurethral : lajur sempit jaringan, tepat di sekeliling urethra bagian
proksimal
5. Zona transisi (5% jaringan kelenjar) : pada kedua sisi lateral zona
periurethral
 Vesika seminalis berjumah sepasang, terletak dibawah dan atas kandung kemih.
Kelenjer ini merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut
kantung semen.
 Kelenjar Cowper berfungsi menghasilkan cairan preseminal atau cairan
praejakulasi yang membantu melubrikasi uretra agar dapat dilalui oleh
spermatozoa.
 Terdapat tunika albuginea penis yang merupakan jaringan ikat padat fibrosa yang
membungkus kedua korpus kavernosum penis dan korpus kavernosum uretra. Di antara
kedua korpus kavernosum penis, jaringan ikat fibrosa ini membentuk septum penis atau
septum mediana. Arteri profunda penis dapat ditemukan biasanya di bagian tengah
korpus kavernosum penis. Pembuluh ini bercabang-cabang menjadi arteri helicinae yang
mempunyai dinding khusus.
 Di dalam tubulus testis terdapat tubulus seminiferus tempat terjadinya spermatogenesis
dan spermiogenesis, yang terdiri dari;
1. Sel spermatogonium : terletak paling dekat dengan membrane basal. Sel ini bulat
dengan inti bulat dan besarnya tidak seragam
2. Spermatosit I : ukuran nya besar, bentuknya bulat, inti nya juga bulat dengan kromatin
yang kasar padat. Letaknya lebih ke arah lumen di bandingkan dengan gonosit
3. Spermatid : umumnya kecil, bulat dan terletak lebih ke tengah lagi
4. Spermatozoa : sudah mempunyai ekor, terdapat di dekat sel Sertoli atau di dalam
lumen
5. Sel Leydig : terdapat di bagian
 Di dalam testis terdiri dari :

1. Tubulus seminiferus

2. Tubulus rektus : dapat ditemukan di tepi lobulus dekat mediastinum testis

3. Rete testis haleri : terdapat di dalam mediastinum testis, di dalam lumennya biasanya
dapat di temukan spermatozoa

Bagian luar merupakan tubulus seminiferus, fungsinya menghasilkan hormone


testosterone

 1. Tubulus eferens : lumennya tampak bergelombang karena disusun oleh sel epitel
selapis torak yang sel-selnya tidak sama tinggi. Sel yang tinggi mempunyai kinosilia
pada permukaannya

2. Duktus epididymis : ukurannya lebih besar dibandingkan duktus eferens. Epitelnya


bertingkat torak. Sel-selnya tinggi-tinggi, intinya lonjong gepeng

 Dinding saluran ini relatif lebih tebal dibandingkan dengan lumennya. Epitel bertingkat
torak, biasanya mempunyai sterosilia. Epitel mukosanya bergelombang dengan lamina
propria di bawahnya. Terdiri dari :
 Mukosanya berlipat-lipat di lapisi oleh epitel selapis torak atau bertingkat. Di dalam
lamina propria terdapat serat otot polos. Biasanya di dalam lumen terdapat konkremen
yang berwarna merah homogen
 Tunika mukosanya sama dengan kelenjar prostat tetapi di dalam lamina propria tidak
terdapat serat otot polos.
 Penjelasan peran hormone LH dan FSH :
Testis di kontrol oleh 2 hormon Gonadotropin, yang di keluarkan oleh Hipofisis anterior,
yaitu FSH dan LH.
- FSH bekerja secara langsung terhadap sel Sertoli untuk meningkatkan Spermatogenesis
- LH bekerja langsung terhadap sel Leydig untuk meregulasi hormone testosterone

Terdapat 2 Faktor : yaitu Testosterone dan Inhibin


- Testosterone bekerja secara langsung pada Hiposfisis anterior untuk menghambat
sekresi hormone LH secara selektif
Inhibin bekerja secara langsung pada Hipofisis anterior untuk menghambat sekeresi
hormone FSH secara selektif

Anda mungkin juga menyukai