Anda di halaman 1dari 17

1. Bagaimana anatomi dari organ reproduksi pria?

(imas)
Organa Genitalia Masculinae Internae:
 testis

selain sebagai organ reproduksi peran (menghasilkan spermatozoa), testis


Juga sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen yang berguna
untuk mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder.

- Dinding testis terdiri dari tunica albuginea.


- Tunica albugenia terletak profunda tunica vaginalis propia lamina visceralis.
- Tunica albuginea ini memberi lanjutan-lanjutan ke dalam parenkim testis,
disebut septula testis.
- Septula membagi testis dalam 250-400 buah lobuli testis, dan dalam luboli testis
terdapat 1-3 tubuli semniferus

 Epididymis

Epididymis berfungsi menyimpan spermatozoa sebelum dikeluarkan ke ductus


deferens. Berbentuk huruf C menempati margo posterior dan sedikit facies lateralis
testis. Epididymis terbagi atas tiga bagian, yaitu caput, corpus, dan cauda.
- Caput epididymis adalah bagian terbesar dari epidydimis dan menggantung
atau melekat pada extremitas superior testis.
- Corpus epididymis melekat pada margo posterior testis dan dipisahkan dari
facies lateralis testis oleh celah yang dibentuk oleh invaginasi lamina
visceralis tunica vaginalis propia disebut sinus epididymis.
- Cauda epididymis, terkecil dibandingkan corpus dan caput. Diameter ductus
epididymis yang ada didalammya bertambah besar dan bertambah tebal.
Bagian ini setelah keluar dari cauda epididymis disebut ductus deferens.

 Sepasang ductus deferens

Merupakan lanjutan dari ductus epididimis. Pada awalnya sangat berkelok-kelok,


tetapi setelah ascenderen pada sisi medial corpus epididimis, terlihat lurus. Mulai dari
bagian lurus in diliputi ole plexus venous (dari v. spermatica interna) disebut plexus
pampiniformis. Sejak diliputi oleh plexus venous, ductus deferens sudah disebut atau
menjadi bagian dari funiculus spermaticus.

 Sepasang vesicula seminalis


Merupakan kelenjar yang menghasilkan sekret yang ditambahkan pada cairan semen
alkali yang berfungsi sebagai makanan spermatozoa dan merupakan organ yang
berongga. Ujung bebasnya terlihat lebih membesar. vesicula seminalis dapat diraba
per rectal, bila vesica urinaria penuh.

 Prostat

Mengeluarkan getah bersifat alkalis dan berbau spesifik. Homolog dengan galndula
paraurethralis pada wanita. Strukturnya terdiri atas:
- Substansia muscularis, otot polos dan jaringan ikat fibrosa
- Substansiaglandularis, beberapa kelompok kelenjar-kelenjar
Diantara substansia muscularis. Kelenjar-kelenjar ini menghasilkan cairan
yang ikur membentuk semen yang memberi bau spesifik.
Prostat terdiri atas lobus dextra dan lobus sinistra, isthmus prostat, lobus medius.
 Sepasang glandula bulbourethralis

berjumlah sepasang dan terletak di dorsolateral urethra pars memoranacea, yaitu dalam
substansia m. Sphincter urethra membranacea (dalam spatium perinei profundum).
Ductus glandulanya menembus fascia diaphragmatis urogenitalis inferior dan bermuara
pada bulbu urethralis. Sekret dari glandula urethralis dikeluarkan akibat dari
rangsangan erotik.

Organa Genitalia Masculinge Externae:


 Penis

- Organ berbentuk silindris memanjang


- Tersusun atas sebagian besar jaringan erektil
 Panjang 7,5-11,5 cm dan Lingkaran 7,5-8,5 cm pada saat lemas 12,0 - 21,0 cm dengan
lingkaran 8,5 - 12,0 cm pada saat ereksi
- Didalamnya terdapat urethra
- Memiliki 2 badan erectil : Corpus carvenosum venis dan Corvus Spongiosum
penis
- Corpus spongiosum penis berakhir pada Glans Penis (kepala penis)
 Terdapat Preputium Penis /prepuce (lapisan kulit yang menutupi seluruh glans penis)
dan terdapat Frenulum Preputi.

 Urethra
Merupakan suatu pipa fibromusculair yang mengantarkan urin dari vesica urinaria
kedunia luar dan juga sperma dari muara ductus ejaculatorius kedunia luar.
Terbentang dari cervix vesicae ke ostium urethra externa. Tidaak lurus dan jauh lebih
sanjang daripada wanita. Terbagi atas tiga bagian, yaitu: pars prostatica, pars
nembranacea, pars spongiosa.
- Pars prostatica, dalam prostat dan letakya hampir vertikal, mudah
diregangkan dan bentuk ruangannya fusiform. Pada dinding dorsal dan di linea
mediana terdapat rigi yang memanjang disebut crista urethralis yang melanjut
pada uvula vesicae. Pada crista ini terdapat bangunan meninggi berbentuk oval
disebut colliculus seminalis. Pada puncak colliculus terdapat lubang dari suatu
diverticulum yaitu utriculus prostaticus/ vagina masculina sisa ujung distal
ductus paramesonephridicus (ductus muller).Kanan kiri muara utriculus
prostaticus tadi terdapat muara ductus ejaculatorius sedang sebelah crista
urethralis terdapat part disebut sinus prostaticus. Sebagian besar muara ductus
excretoris prostat membuka pada dasar sinus prostaticus itu.
- Pars membranacea, sedikit condong ke depan dan terbentang dari apex
prostat ke bulbus penis. Seluruhnya terdapat dalam diaphragma pelvis maupun
diaphragma urogenital. Pars membranacea adalah bagian urethra yang
terpendek dan tersempit (keculi wjung distanya) dan juga tersukar
diregangkan.
Dalam diaphragma rogenital dia diliputi oleh m, sphincter urethrae. Bagian
yang terdapat distal diaphragma urogenital (yang mendekati bulbus penis)
lebih lebar dan juga lebih tipis dari bagian yang ada di cranialnya.
- Pars spongiosa, seluruhnya terdapat dalam bulbus, corpus spongiosum dan
glans penis. Bagian yang terdapat dalam bulbus penis lebar disebut fossa
intrabulbaris. Pada glans juga ada pelebaran yang bentuknya fusiform disebut
fossa navicularis urethra.Muara ductus glandulae bulbourethralis terdapat
dalam fossa intrabulbaris urethra. Muara ductus glandula urethrales terdapat
pada bagian lain pars spongiosa yang ditandai dengan adanya lekuan- lekuan
disebut lacuna urethrales.

 Scrotum
Merupakan suatu saccus (kantong) kulit yang terdapat di dorsal penis dan
caudal simphisis pubis. Terdiri atas dua kantong yang masing-masing diisi
oleh testis, epididimis, bagian caudal funiculus spermaticus dan pembungkus
bangunan-bangunan tersebut diatas. Kantong yang berisi bangunan tadi
disebut cavum scroti.
Yokochi 2016 Anatomy
Netter's Atlas of Human Anatomy 6th Ed 2
2. Bagaimana histologi dari organ reproduksi pria? (arkan)

a) TESTIS
Testis dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut tunika albuginea. Terbagi dalam lobulus-
lobulus berbentuk piramida, setiap lobulus dipisahkan ole septa jaringan ikat. Setiap lobulus
ditempati oleh 1-4 tubulus seminiferus yang dikelilingi oleh jaringan ikat longgar interstitial
yang kaya akan pembuluh darah.

Tubulus seminiferous berbentuk seperti tabung berlumen yang berkelok kelok dan di kelilingi
jaringan kapiler yang luas

Sel Leydig, sel endokrin yang berada pada ruang interstisial. Sel ini akan mengahasilkan
hormone testosterin

Sel Sertoli,

 Dukungan fisik dan nutrisi bagi sel spermatogenic yang sedang


berkembang
 Fagositosis sitoplasma yang dilepas selama spermiogenesis
 Sawar darah testis -> mengisolasi ruang adluminal dari pengaruh jaringan ikat sehingga
tidak terjadi respon imun pada sel
DiFiore,s Atlas of Histology with Functional Correlations

3. Bagaimana proses dari ereksi? (Thalita)


- Hal paling penting yang mempengaruhi aliran darah penis adalah tonus
(kontraksi halus) otot polos di caverna. Tonus otot polos ini jelas sangat
dipengaruhi oleh banyak tidaknya Ca2+ intraseluler sel otot polos yang
berperan dalam mekanisme kontraksi otot.
- Dilatasi arteriol-arteriol penis. Sewaktu jaringan erektil penis terisi darah, vena
tertekan dan aliran keluar terhambat sehingga turgor organ bertambah. Pusat-
pusat integrasi di segmen lumbal medula spinalis diaktifkan oleh impuls di
saraf aferen dari genitalia dan traktus desendens yang memerantarai ereksi
sebagai respons terhadap rangsangan psikis erotik. Serat parasimpatis eferen
berada dalam saraf splanknik panggul (nervi erigentes). Serat-serat tersebut
diperkirakan mengeluarkan asetilkolin dan vasodilator vasoactive intestinal
polypeptide (VIP) sebagai kotrans-miter

- Vasodilator yang paling penting adalah Nitric Oxide (NO) yang dihasilkan
ujung saraf bebas (nNOS) dan endothelium pembuluh darah (ach aceytilcolin
 aktivasi endothelial cel untuk mengubah arginin NO smooth muscle
sell (eNOS).
- NO akan menstimulasi produksi cyclic guanosine monophosphate (cGMP)
dari guanosine triphosphate (GTP) dengan bantuan enzim guanylate cyclase
(GC).
- Mekanisme vasodilator kedua, melibatkan produksi cyclic adenosine
monophosphate (cAMP) dari adenosine triphosphate (ATP) dengan bantuan
enzim adenylate cyclase (AC).
- Untuk mengaktifkan enzim AC, diperlukan vasoaktif intestinal polypeptide
(VIP) dan prostaglandin E1 (PGE1).
- cGMP dan cAMP keduanya akan menurunkan kadar kalsium intraseluler
dalam sel otot polos, sehingga otot polos relaksasi. Ketika otot polos
pembuluh darah relaksasi, pembuluh darahnya mengalami dilatasi.

Martini Fundamentals of Anatomy & Physiology


Scanlon Essentials of Anatomy and Physiology.
Laurele Sherwood. Introduction to Human Physiology. 8th edition.

4. Bagaimana proses dari ejakulasi (Anin)

Emisi : rangsang seksual meningkat  refleks simpatis  pleksus hipogastric -Y


kontraksi vas deferens & ampula  sperma keluar, bercampur mukus dari kel
vesikula seminalis  terbentuk cairan semen di duktus ejakulatorius

Ejakulasi : pengisian cairan di uretra  merangsang saraf pudendal ke korda sakralis


 kontraksi otot ischiocavernosus dan bulbocavernosus  menekan jar erektil penis
 timbul tekanan ritmik yang mendorong cairan semen keluar dari uretra

Laurele Sherwood. Introduction to Human Physiology. 8th edition.

5. Apa saja tanda perubahan seksual sekunder pada pria? (fara)


ciri-ciri seks sekunder yang terjadi antara lain
tumbuhnya kumis dan janggut, jakun, suara menjadi berat, bahu dan dada melebar, tumbuh
bulu di ketiak, dada, kaki, tangan dan daerah kelamin serta otot-otot menjadi kuat.

Laurele Sherwood. Introduction to Human Physiology. 8th edition.

6. Apa saja hormon hormon yang berperan dalam pubertas laki-laki? (toumaya)

 GNRHaHipofisisLH dan FSHLH menyebabkan sel intersisial laydig menghasilkan


testosterone
 FSHberikatan dengan reseptor spesifik di tubulus seminiferoussel Sertoli tumbuh dan
menyekresi spermatogenic (spermatid mnjd sperma). FSH juga merangsang sel Sertoli
menghasilkan ABP (Androgem Binding Protein)peningkatan testosterone dan
spermatogenesis
 Testosteronmitosis (growth and division of testicular germinal cells)
 Esterogenspermiogenesis
 GHPpembelahan awal spermatogonia
 Nurse cell (Sertoli cells)

Martini Fundamentals of Anatomy & Physiology

7. Bagaimana proses spermatogenesis ? (kak bagus)


Ada setidaknya dua hormon yang meregulasi yaitu FSH dan testosteron. FSH menginduksi
pembentukan dan pematangan sperma, sedangkan testosteron lebih ke pematangannya saja.
Proses ini bersifat kontinyu, namun dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Spermatocytogenesis

 Pembentukan spermatosit di tubulus seminiferus


 Spermatogonia yang mulanya berada di bagian terjauh dari lumen membelah
membentuk spermatosit primer, sekunder, dan spermatid yang berada dekat lumen
 Spermatogonia ada dua tipe, yaitu A dan B. Spermatogonia A dibagi menjadi dark dan
pale.
 Pale spermatogonia berdiferensiasi menjadi tipe B, sedangkan yang dark tetap
menjadi germ cell. Adanya germ cell inilah yang menyebabkan sperma dapat
diproduksi terus-menerus.
 Sel tipe B mengalami dua kali mitosis, menghasilkan spermatosit primer diploid.
Setelahnya, sel mengalami duplikasi kromosom untuk persiapan meiosis.
 Meiosis pertama menghasilkan spermatosit sekunder haploid.
 Meiosis kedua menghasilkan spermatid

2. Spermiogenesis
 Diferensiasi sehingga sperma mendapatkan sifat motilnya serta fungsi-fungsi yang
dibutuhkan untuk penetrasi zona pelusida ovum.
 Output yang diharapkan dari proses ini adalah terbentuknya sperma yang berbentuk
streamlined yang didapat sitoplasma tidak terlalu banyak, motil dari adanya flagel.
 Pada akhir spermiogenesis, sperma disebut spermatozoa.
 Tahapan antara lain:
 Fase golgi
 Granula proakrosomal terbentuk di dalam badan golgi, kemudian
membran Golgi bertunas membentuk vesikel akrosomal. Ketika vesikel
akrosomal terbentuk, granula proakrosomal di dalamnya sudah matang
menjadi granula akrosom
 Vesikel akrosom
 Badan golgi mulai menghilang
 Sentriol bermigrasi ke kutub seberangnya
 Fase tudung (cap)
 Granula akrosom membentuk vesikel yang berbentuk topi di apikal
nukleus
 Flagela primitif terbentuk dari sentriol
 Fase akrosomal
 Vesika akrosom terus melebar melingkupi sebagian nukleus
 Mitokondria bermigrasi ke kutub seberang akrosom
 Fase maturasi
 Mitokondria telah tersusun di midpiece
 Sitoplasma dilepaskan dari sperma sehingga bentuknya lebih streamlined
 Stematid setelahnya disebut Spermatozoa

Setelah mengalami ketiga proses ini, spermatozoa akan memiliki kenampakan


sebagai berikut:

Spermatozoa dewasa ini dapat dibagi menjadi beberapa segmen, yaitu


 Head/kepala
berisi nukleus dan akrosom yang menyelubungi apikal nukleus. Sitoplasma
sangat sedikit
 Midpiece/leher
berisi mitokondria yang melingkar, terdapat cytoplasmic droplet
 Tail/ekor
flagela yang dibentuk oleh sentriol, tersusun dari protein tubulin dan dinein.

Sherwood’s Introduction to Human Physiology 8th


Martini Fundamentals of Anatomy & Physiology

8. Apa saja faktor yang mempengaruhi spermatogenesis? (mia)

Pengaruh Suhu pada Spermatogenesis. Peningkatan suhu pada testes dapat


mencegah spermatogenesis dengan menyebabkan degenerasi sebagian besar sel-sel
tubulus seminiferus di samping mencegah spermatogonia. Sering dinyatakan bahwa
alasan testes terletak dalam skrotum yang menggantung adalah untuk
mempertahankan suhu kelenjar ini di bawah suhu bagian dalam tubuh, walaupun
biasanya hanya sekitar 2°C di bawah suhu bagian dalam tubuh. Pada cuaca yang
dingin, refleks skrotum menyebabkan otot-otot skrotum berkontraksi, dan menarik
testis mendekati tubuh untuk mempertahankan perbedaan 2° tersebut. Jadi, skrotum
bekerja sebagai suatu mekanisme pendingin bagi testes (tetapi suatu pendinginan
terkontrol), yang tanpanya spermatogenesis dapat berkurang selama cuaca panas

Sherwood’s Introduction to Human Physiology 8th

Anda mungkin juga menyukai