Terdiri dari :
Sepasang ovarium
Sepasang tuba uterine (fallopian tube)
Uterus
Vagina
Ovarium
a. Epitel germinal : lapisan epitel selapis selapis kuboid/squamos rendah yang melapisi permukaan
ovarium, yang berhubungan dengan mesotelium dan tunika albuginea dibawahnya
b. Tunika albuginea : jaringan ikat padat
c. 2 lapisan :
Korteks ovarium : di bagian tepi
Jaringan ikat padat yang tidak teratur
Stroma : mengandung folikel
Fibrosit dengan serat kolagen dan retikular
Medula ovarium : di bagian tengah
Jaringan ikat longgar
Banyak pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe (pembuluh darah besar
membentuk pembuluh darah kecil yg menyebar di korteks ovarium)
Menyatu dengan ligamentum mesovarium (dilapisi oleh epitel germinal dan
mesotelium peritoneum)
d. Folikel ovarium :
Folikel primordial : struktur paling kecil dan sederhana, di tepi korteks dibawah tunika
albuginea, dikelilingi oleh satu lapisan sel folikular gepeng, mengandung oosit primer yg
kecil dan imatur dan membesar secara bertahap seiring perkembangan folikel (primer,
sekunder dan imatur)
Folikel primer : lebih kecil dengan sel kuboid, silindris, atau berlapis kuboid yang
mengelilingi oosit primer
Folikel sekunder (antrum) : folikel dengan rongga antrum (suatu rongga berisi cairan di
lapisan granulosa), lebih besar, terletak lebih dalam di korteks. Cairan (liquor
follicularis)
Folikel matur : antrum besar yang berisi
likuor folikuli
kumulus ooforus, suatu bukit kecil tempat oosit primer
korona radiata, lapisan sel yang langsung melekat pada oosit primer
sel granulosa yang mengelilingi antrum (tipis)
lapisan dalam teka interna (tebal)
lapisan luar teka eksterna (tebal)
Folikel besar (folikel primer, folikel sekunder, dan folikel matur): lapisan sel granulosa,
teka intena, jaringan ikat, teka eksterna
e. Korpus luteum
Setelah ovulasi, sel granulosa dan teka interna membentuk kembali kelenjar endokrin
yang bersifat sementara dan berbentuk besar (folikel de graf yg rupture)
Sel granulosa folikel menjadi sel lutein granulosa yangberwarna lebih muda
Sel teka interna menjadi sel teka lutein yang berwarna lebih gelap.
f. Korpus albikans (jr fibrosa yg rusak atau mengkerut)
Jika tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum mengalami regresi,
degenerasi atau mengalami apoptosis dan sisal sel akan difagosit oleh makrofag
menjadi jaringan parut yang disebut korpus albikans.
Kebanyakan folikel ovarium tidak mencapai maturitas. Folikel-folikel ini mengalami degenerasi
(atresia) pada semua tahap perkembangan folikel dan menjadi folikel atretik, yang akhirnya
diganti oleh jaringan ikat.
Gambar Ovarium
Folikel matur dan awal pembentukkan korpus luteum
Gambar folikel matur dan korpus luteum
Tuba Uterine (Oviduct)
a. Mukosa : Terdiri banyak plika dan membentuk lumen yang tidak rata (banyak di ampula, dikit
kea rah uterus)
Epitel selapis silindris bersilia (epitheliocytus ciliates) dan sel sekretori atau tidak bersilia
(epitheliocytus tubarius angustus), dan lamina propria.
bercilia : berfungsi untuk membantu memindahkan ovum atau oosit sekunder sepanjnag
tuba dan menjadi predominan dalam fase proliferasi, sel bersilia menjadi hipertrofi
karena pertumbuhan silia banyak di infundibulum dan ampula
nonciliated (peg) cells, berfungsi mensekresi cairan untuk menutrisi oosit, ovum yang
dibuahi dan embrio yang sedang berkembang
bawah epitel mebran basalis
lamina propria : jr. ikat longgar, serat reticular dan kolagen halus serta pembuluh darah
b. Muskularis : Otot polos menghasilkan kontraksi peristaltik untuk membantu menangkap oosit
yang berovulasi
Inner otot polos lebih tebal dan melingkar (circular)
Outer otot polos lebih tipis dan memanjang (longitudinal)
Diantaranya terdapat jr. ikat interstitial banyak venula dan arteriole
Oosit bergerak disepanjang tuba menuju uterus karena gerakan silia dan kontraksi
peristaltik otot polos
c. Serosa : tipis dilapisi visceral peritoneum berhubungan dengan ligamentum mesosalpinx
Uterus :
1) Perimetrium : lapisan paling luar, terdiri dari epitel selapis gepeng dan jaringan ikat
areolar. (membran serosa)
2) Myometrium : lapisan tengah terdiri atas 3 lapis otot polos (inner & outer: longitudinal atau
oblique, middle : circular). Paling tebal terdapat di fundus, paling tipis terdapat di servix. (tebal
: circular) dan dipisahkan oleh jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah.
3) Endometrium : lapisan dalam, memiliki banyak pembuluh darah Dimana struktur dan
ketebalan dari endometrium dipengaruhi oleh level hormone & terdiri atas :
Epitel : epitel selapis silindris(bersilia dan sel sekretori)
Lamina propria : Endometrial stroma (daerah yang tebal akan lamina propria) : jr. ikat
aerolar
Kelenjar uterus : Endometrial (uterine) glands. Berkembang sejalan dengan invaginasi
epitel dan memanjang hampir ke myometrium.
Endometrium terbagi atas 2 lapisan :
stratum basalis : sempit, dalam dekat myometrium (permanen, berfungsi
sebagai sumber sel untuk regenerasi stratum functionale yang baru).
Megandung : kelenjar uterus
stratum fungsionalis : lapisan superfisial yang lebih lebar (luruh saat
menstruasi). lapisan ini mengandung kelenjar yang dapat merespom
hormon steroid dan biasanya hampir keseluruhan runtuh saat
menstruasi.
Mengandung : epitel, LP, kelenjar dan arteri spiralis
Perubahan uterus pada saat menstruasi :
a. Fase proliferatif
Setelah fase menstruasi
Proliferasi stratum fungsinale, Di bawah pengaruh estrogen ovarium, stratum
functionale semakin tebal (Estrogen mempengaruhi banyaknya dan penyusunan
functional layer yang hilang saat menstruasi)
disekresi oleh korpus luteum fungsional. Akibatnya, stratum functionale dan stratum
basale endometrii menjadi lebih tebal karena bertambahnya sekresi kelenjar dan edema
di lamina propria.
Epitel kelenjar uterus : hipertrofi akibat akumulasi sekretorik
Kelenjar uterus : semakin berkelok-kelok, lumennya melebar oleh bahan sekretorik kaya
akan karbohidrat (Progesterone merangsang kelenjar berkembang dan menghasilkan
secret sehingga kelenjar menjadi berkelok-kelok.)
Arteri spiralis : meluas ke bagian atas stratum fungsionale, semakin terlihat karena
menebal
c. Fase Menstruasi
Terjadi jika fertilisasi ovum tidak terjadi, SF meluruh SB tetap utuh
Endometrium di SF akan regenerasi dan terlepas
Endometrium yang lepas mengandung keping-kepingan stroma yang hancur, bekuan
darah
Dinding arteri spiralis berkontraksi dan menutup aliran darah dan menimbulkan iskemi,
mengakibatkan kematian sel endometrium fungsionalis, arteri spiralis bagian superfisial
akan mengalami nekrotik (pembuluh darah robek dan disintegrasi) stroma
endometrium mengandung banyak eritrosit
Arteri spiralis sangat peka terhadap penurunan kadar hormon dan mengalami konstriksi
intermiten Iskemia menghancurkan dinding pembuluh darah dan stratum functionale
Dilatasi arteri spiralis menyebabkan dindingnya ruptur, terlepasnya stratum funclionale,
dan menyebabkan menstruasi
Ukuran Endometrium :
Terletak di bagian paling bawah dari uterus yang menonjol ke dalam kanalis vagialis sebagai
portio vagina (portio vaginalis cervicis). Kanalis serviks (canalis cervicis uteri)
a. Mukosa
Epitel : epitel kolumnar tinggi penghasil-mukus yang berbeda dari epitel uterus yang
bersambungan dengannya (mucus secreting simple columnar epithelium)
Lamina propria : sedikit lebih fibrosa daripada uterus, pem darah, saraf, nodus limfoid
Epitel serviks juga dilapisi oleh keleniar serviks tubular bercabang yang meluas
membentuk sudut terhadap kanalis servikalis ke dalam larnina propria
Sebaglan kelenjar serviks mungkin tersumbat dan berkembang menjadi kista glandular
kecil.
b. Tunika muskularis : ototnya tidak sepadat di
Di dasar forniks, epitel serviks vaginalis berubah menjadi epitel vagina di dinding vagina
Vagina
a. Mukosa
Mukosa tidak rata karena mengandung banyak plica mucosae
Epitel : epitel berlapis gepeng tidak berkeratin
Papila jaringan ikat di bawahnya tampak menonjol dan membentuk indentasi epitel.
Lamina propria : jaringan ikat padat tidak teratur, banyak serat elastin yang meluas ke
dalam tunika muskularis berupa serat interstisial, jaringan limfoid difus, nodulus limfoid
dan pembuluh darah kecil
b. Tunika muskularis dinding vagina :
Berkas longitudinal dan oblik otot polos : banyak
Berkas transversal otot polos jauh lebih sedikit, sering ditemukan di lapisan dalam
bersebelahan dengan mukosa
c. Adventisia : lapisan terluar, kaya akan elastic fiber