Anda di halaman 1dari 14

HISTOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA

 Sistem reproduksi wanita terdiri dari:


a. ovarium berpasangan,
b. oviduktus (atau tuba uterina),
c. uterus,
d. vagina, dan
e. genitalia eksterna: Kelenjar mammae (Gambar 22–1)
• Sistem reproduksi wanita terdiri dari:
a. Ovarium berpasangan

- Ovarium adalah struktur lonjong yang rata berada jauh di dalam rongga
panggul yang berbentuk seperti buah kenari dengan panjang sekitar 3 cm,
lebar 1,5 cm, dan tebal 1 cm.
- Ovarium dilapisi oleh :
a. satu lapisan sel kuboid rendah atau gepeng yaitu epitel germinal (11)
b. yang bersambungan dengan mesothelium (13) peritoneum viscerale.
c. Di bawah epitel germinal adalah lapisan jaringan ikat padat yang disebut
tunika albuginea (15)
- Ovarium terdiri dari korteks (10) di tepi dan medulla di tengah, tempat
ditemukannya banyak pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe.
- Korteks : mengandung fibrosit dengan serat kolagen dan retikular.
- Medula : mengandung jaringan ikat padat tidak teratur yang bersambungan
dengan ligamentum mesovarium (23) yang menggantungkan ovarium.
- Mesovarium (23) : dilapisi oleh epitel germinal (11) dan mesotelium
peritoneum (13).
- Di stroma korteks (10) terlihat banyak folikel ovarium, terutama jenis yang
lebih kecil, dalam berbagai tahap perkembangan.
- Folikel yang paling banyak adalah
a. Folikel primordial : yang terletak di tepi korteks dan di bawah tunika
albuginea (15). Merupakan struktur yang paling kecil dan paling
sederhana. Folikel ini dikelilingi oleh satu lapisan sel folikular gepeng.
Folikel primordial (19) mengandung oosit primer yang kecil dan imatur,
yang membesar secara bertahap seiring perkembangan folikel menjadi
folikel primer, sekunder, dan matur.
b. Sebelum ovulasi folikel matur, semua folikel yang sedang berkembang
mengandung oosit primer (2,12,21).
c. Folikel yang lebih kecil dengan sel kuboid, silindris, atau berlapis kuboid
yang mengelilingi otot primer (12) disebut folikel primer (12).
d. Daerah-daerah yang mengandung cairan akhirnya menyatu untuk
membentuk suatu rongga berisi-cairan, yaitu antrum (4, 20). Folikel
dengan rongga antrum disebut folikel sekunder (antrum) (21). Folikel
(21) ini lebih besar dan terletak lebih dalam di korteks (10).
e. Semua folikel memperlihatkan lapisan sel granulosa (5), teka intena (6),
dan lapisan jaringan ikat sebelah luar, teka eksterna (7).
f. Folikel ovarium yang paling besar adalah folikel matur Folikel ini
memperlihatkan struktur sebagai berikut:
1. Antrum (4) besar yang berisi likuor folikuli; kumulus ooforus
(1) suatu tempat oosit primer berada;
2. Corona radiata (3) lapisan sel yang langsung melekat pada
oosit primer (2);
3. Sel granulosa (5) yang mengelilingi antrum (4);
4. Lapisan dalam teka interna (6); dan
5. Lapisan luar teka eksterna (7).

- Setelah ovulasi, folikel besar kolaps dan berubah menjadi organ endokrin
sementara, yaitu : Korpus luteum (16)
- Jika tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum (16) mengalami
regresi, degenerasi, dan akhirnya berubah menjadi jaringan parut yang disebut
Korpus albikans (9,14)
- Kebanyakan folikel ovarium tidak mencapai maturitas. Folikel-folikel ini
mengalami degenerasi (atresia) pada semua tahap perkembangan folikel dan
menjadi folikel atretik (22) yang akhirnya di ganti oleh jaringan ikat.
- Satu bagian ovarium melekat pada ligamentum latum uteri melalui lipatan
peritoneum yang disebut mesovarium dan bagian lainnya ke dinding uterus
melalui ligamentum ovarii proprium.
- Permukaan ovarium dilapisi oleh satu lapisan sel yaitu sel epitel germinal
yang terletak di atas jaringan ikat padat tidak teratur tunika albuginea.
- Di bawah tunika albuginea terdapat korteks ovarium. Jauh di dalam korteks
yaitu bagian tengah jaringan ikat ovarium dengan banyak pembuluh darah,
medulla.
- Tidak terdapat batas yang jelas antara korteks dan medula, dan kedua bagian
ini menyatu.
- Folikel ovarium berkembang melalui empat tahap perkembangan :
a. Primordial
b. Primer
c. Sekunder
d. Matur.
SE = Squamous epithelium
TA = Tunica Albuginea
O = Oosit

(a) Mikrograf korteks ovarium memperlihatkan beberapa folikel primordial (PF) dan
sel folikel pipihnya (panah), dan dua folikel primer unilaminar (UF) dengan sel folikel
atau sel granulosa (G) yang membentuk suatu lapisan kuboid di sekitar oosit primer besar
(O).
(b) Mikrograf folikel primer berlapis yang lebih besar. Sel granulosa (G) kini
berproliferasi membentuk sejumlah lapisan. Di antara sel-sel tersebut dan oosit (O)
terdapat zona pelusida dengan tebal 5-10 µm (ZP) , suatu lapisan glikoprotein yang
dihasilkan oosit, yang diperlukan untuk pengikatan sperma dan pembuahan. Oosit primer
kini merupakan suatu sel yang sangat besar. Dengan pulasan tersebut, membran basal
(BM) yang memisahkan folikel dari stroma sekitar juga dapat terlihat. 200x. PSH
(a) Memperlihatkan corpus luteum (CL), yang ditandai dengan lipatan bekas granulosa
yang kolaps ketika theca externa berkontraksi saat ovulasi. Bekas antrum sering
mengandung blood coat / bekuan darah (BC)
(b) Sel lutein granulosa (GL) mengalami hipertrofi bermakna, dan menghasilkan
progesteron. Ukuran sel lutein theca (TL) hanya sedikit bertambah dan terpulas agak
lebih gelap ketimbang sel lutein granulosa, dan mulai menghasilkan estrogen.
b. Tuba Uterina,

 Sepasang Tuba uterina atau oviduk didukung oleh ligamen dan polip dengan
mobilitas yang tinggi, masing-masing sepanjang sekitar 12 cm (Gambar 22–14).

 Yang terbuka ke arah rongga peritoneum di dekat ovarium, dengan daerah di


urutan sebagai berikut:

■ Infundubulum, memiliki ujung berbentuk corong dibatasi dengan ekstensi


seperti jari yang disebut fimbriae (L., juluran) di sebelah ovarium;
■ Ampulla, area terpanjang dan Iebar tempat fertilisasi biasanya terjadi,
■ Isthmus, suatu regio yang lebih sempit di dekat uterus
■ Bagian uterus atau intramural, yang melalui dinding uterus dan membuka ke
dalam bagian dalam organ ini.

 Dinding oviduk terdiri atas lipatan mukosa, suatu lapisan muskularis tebal dengan
jalinan lapisan sirkular (atau spiral) dan longitudinal otot polos (Gambar 22–15a),
dan suatu serosa tipis yang dilapisi oleh peritoneum viseral dengan mesotel.
 Mukosa tuba terdiri atas epitel selapis silindris di lamina propria jaringan ikat
longgar (Gambar 22–15b). Epitelnya mengandung dua jenis sel yang penting
secara fungsional:
a. Sel bersilia dalam gerakan silia membersihkan cairan menuju rahim,
b. Sel peg sekretoris yang terpulas lebih gelap, atau dengan ujung apikal yang
biasanya menonjol ke dalam lumen, yang mengeluarkan glikoprotein dari film
lendir nutrisi yang mencakup epitel.
 Terutama dengan rangsangan estrogen, silia memanjang dan kedua tipe sel
mengalami hipertrofi selama fase pertumbuhan folikel siklus ovarium dan
mengalami atrofi dengan kehilangan silia selama fase luteal lanjut.

c. Uterus
 Definisi : organ berbentuk pir dengan dinding otot yang tebal.
 Bagian-bagian :
a. Badan (korpus) : dimasuki tuba uterina kanan dan kiri.
b. Fundus : area superior yang melengkung di antara kedua tuba.
c. Serviks : Uterus menyempit di isthmus dan berakhir dengan struktur silindris
di bawah, yakni serviks.
 Lumen serviks, canalis cervicis, memiliki bukaan dikontraksikan yang di setiap
ujung:
- ostium internal (L. os, mulut) membuka ke lumen uterus utama dan
- ostium eksternal untuk vagina (Gambar 22–14).
 Dengan sokongan serangkaian ligamen dan mesenterium yang juga berhubungan
dengan ovarium dan tuba uterina (Gambar 22–1),
 Dinding uterus memiliki tiga lapisan utama, yaitu:
a. Perimetrium: Suatu lapisan jaringan ikat luar yang bersambung dengan
ligamen, yang berupa lapisan adventisia di sejumlah area, tetapi
kebanyakan berupa serosa yang dilapisi mesotel.
b. Miometrium: Lapisan tebal otot polos yang memiliki banyak pembuluh
dara dan lapisan yang paling tebal di uterus, terdiri atas berkas-berkas
serabut otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat yang mengandung
pleksus vena dan limfatik (Gambar 22–16).
- Otot polos membentuk lapisan terjalin, dengan serat dari dalam dan
luar tersusun sejajar dengan sumbu panjang organ.
- Selama kehamilan, miometrium akan mengalami masa
pertumbuhan pesat yang melibatkan hiperplasia (bertambahnya
jumlah sel otot polos), sel hipertrofi, dan peningkatan produksi
kolagen oleh sel-sel otot, yang memperkuat dinding rahim.
- Miometrium uterus ini berkembang dengan baik sangat kuat selama
proses kelahiran untuk mengeluarkan bayi dari rahim.
- Setelah kehamilan, sejumlah besar sel otot polos mengerut, dan
banyak di antaranya mengalami apoptosis dengan penghancuran
kolagen yang tidak diperlukan, dan uterus kembali hingga hampir
mencapai ukurannya sebelum kehamilan.

c. Endometrium: Suatu mukosa yang dilapisi oleh epitel kolumnar selapis.


- Lamina propria atau jaringan ikat stroma endometrium terutama
mengandung serat kolagen tipe III dengan sejumlah besar fibroblas
dan substansi dasar.
- Sel-sel epitel kolumnar pelapisnya memiliki sel-sel bersilia dan
sekretoris, dan garis yang terakhir sejumlah besar kelenjar uterus
tubular dalam kelenjar, yang mempenetrasi ketebalan endometrium
(Gambar 22–16 dan 22–18).
- Lapisan endometrium dapat dibagi menjadi dua zona:
a. Lapisan basal: yang berdekatan dengan miometrium
mengandung lamina propria yang memiliki banyak sel dan
ujung basal kelenjar uterus. (Gambar 22–16a).
b. Lapisan fungsional: mengandung lamina propria yang
berspons dan memiliki lebih sedikit sel, lebih banyak
mengandung substansi dasar, sebagian besar panjang
kelenjar, dan epitel permukaan (Gambar 22– 16b,c).
 Cervix adalah bagian bawah uterus yang silindris (lihat Gambar 22–1). Struktur
histologinya berbeda dari bagian lain uterus.
- Lapisan mukosa endoservikal adalah suatu epitel selapis silindris
penghasil-mukus pada lamina propria yang tebal, bercabang, kelenjar
serviks.
- Lapisan mukosa exocervix yang memiliki epitel gepeng berlapis.
Terdapat zona transformasi, dijumpai dengan perubahan dari epitel
kolumnar selapis menjadi epitel kolumnar berlapis, area di luar os
eksternal yang sedikit bergeser dengan perubahan siklus dalam ukuran
uterus (Gambar 22–23).

d. Vagina
 Dinding vagina tidak memiliki kelenjar dan terdiri dari: mukosa, lapisan
muskularis, dan adventisia.
1. Mukosa :
- Epitel mukosa vagina merupakan epitel berlapis gepeng
dengan tebal 150-200 µm pada orang dewasa (Gambar 22–
24).
- Dalam pengaruh estrogen, sel epitel menyintesis dan
mengumpulkan glikogen.
- Ketika sel-sel terlepas, bakteri memetabolisme glikogen
menjadi asam laktat, yang menyebabkan rendahnya pH
dalam vagina, yang membantu memberikan proteksi terhadap
beberapa mikroorganisme patogen.
- Lamina propria mukosa banyak mengandung serat elastin
dan memiliki banyak papila sempit yang menonjol ke dalam
lapisan epitel (Gambar 22–24).
- Mukosa vagina biasanya mengandung limfosit dan neutrofil
dalam jumlah relatif besar.
- Mukus yang menutupi lumen vagina dihasilkan oleh kelenjar
serviks uterus.
- Selama gairah seksual lubrikasi mukus juga dihasilkan oleh
kelenjar di vestibulum vagina, termasuk sepasang kelenjar
vestibular lebih besar (dari Bartolin), yang homolog untuk
kelenjar bulbourethral lakilaki.
2. Lapisan muskularis:
- pada vagina terutama terdiri atas dua lapis otot polos khusus,
yang tersebar sebagai berkas otot sirkular yang bersebelahan
dengan mukosa dan berkas longitudinal yang lebih tebal di
dekat lapisan adventisia (Gambar 22–24).
3. Jaringan ikat adventisia:
- kaya akan serat elastin, yang membuat dinding vagina
menjadi kuat dan elastis yang menghubungkannya dengan
jaringan ikat sekitar.
- Lapisan luar ini juga mengandung pleksus vena yang luas,
pembuluh limfe dan saraf.
d. Genitalia eksterna:
Genitalia eksternal perempuan atau vulva, termasuk beberapa struktur semua
dilapisi oleh epitel skuamosa berlapis:
a. Vestibulum: tempat dinding yang meliputi kelenjar tubuloasinar
vestibular;
b. Sepasang labia minora: lipatan dari kulit kurang folikel rambut tetapi
dengan banyak kelenjar sebasea;
c. Sepasang labia mayora: homolog dan secara histologis serupa dengan
kulit pada skrotum; dan
d. Klitoris: sebuah struktur homolog erektil pada penis dengan sepasang
korpora kavernosa.

e. Kelenjar Payudara
 Kelenjar payudara terbentuk secara embriologis sebagai invaginasi ektoderm
permukaan di sepanjang garis ventral, garis laktasi, dari aksila hingga groin /
selangkangan.
 Pada manusia, satu set kelenjar yang menyerupai kelenjar keringat apokrin yang
termodifikasi menetap di setiap sisi dada.
 Setiap kelenjar payudara terdiri atas 15-25 lobus dari jenis tubuloalveolar
kompleks, yang berfungsi menyekresi air susu untuk memberi nutrisi neonatus.
 Setiap lobus, yang dipisahkan satu sama lain oleh jaringan ikat padat dan banyak
jaringan adiposa, merupakan suatu kelenjar tersendiri dengan ductus lactiferi
ekskretoris nya sendiri (Gambar 22–25). Duktus ini, dengan panjang 2-4,5 cm.
 Berkumpul secara terpisah di puting yang memiliki 15-25 muara, masing-masing
berdiameter 0,5 mm.
 Struktur histologi kelenjar payudara bervariasi sesuai dengan jenis kelamin, usia,
dan status fisiologis.
 Perkembangan Payudara:
- Sebelum pubertas, kelenjar mammae pada kedua jenis kelamin terdiri
atas sinus lactiferi di dekat puting, dengan cabang duktus kecil dari
sinus ini.
- Pada gadis yang mengalami pubertas dan kadar estrogen sirkulasi
yang lebih besar, payudara membesar akibat akumulasi adiposit di
jaringan ikat dan meningkatnya pertumbuhan dan percabangan sistem
duktus.
- Pada wanita dewasa yang tidak hamil, struktur parenkim khas pada
kelenjar, lobus, terdiri atas banyak lobulus, yang terkadang disebut unit
lobular ductus terminalis.
- Sinus lactiferi dilapisi oleh epitel kuboid berlapis dan lapisan ductus
lactiferi dan ductus terminalis adalah epitel kuboid selapis yang dilapisi
oleh sel mioepitel yang berhimpitan erat.
- Pada fase pramenstruasi siklus, jaringan ikat payudara menjadi agak
edematosa, yang membuat payudara agak lebih besar.
- Kulit yang melapisi puting membentuk areola dan merupakan kulit
yang cukup tipis dengan kelenjar sebasea dan saraf sensorik yang
banyak, berlanjut dengan mukosa sinus lactiferi.
- Areola mengandung lebih banyak melanin ketimbang kulit di bagian
lain payudara dan bertambah gelap selama kehamilan.
- Jaringan ikat puting kaya akan serabut otot polos yang berjalan sejajar
dengan sinus lactiferi dan menimbulkan ereksi puting ketika
berkontraksi.

Anda mungkin juga menyukai