Sign&Symptom:
Pasien-pasien ini sering datang dengan tanda dan gejala hiperstimulasi sistem saraf
simpatik, termasuk yang berikut:
- Takikardia
- Hipertensi
- Takipnea
- Agitasi
- Muscle rigidity / Kekakuan otot
- Terdapat halusinasi auditorik dan visual, tinitus dan vertigo.
- Pada wet drowning, terdapat chest pain.
2. Diagnosis
Postmortem Examination
- Ketika baru dikeluarkan dari air, tubuh dan pakaian akan basah.
- Akan ada partikel pasir dan lumpur pada tubuh, rambut, dan pakaian temuan
ini tidak spesifik menunjukan antemortem drowning atau kematian karena
tenggelam.
- Cyanosis is present.
b. Eyes :
- ditemukan setengah terbuka atau tertutup,
- conjungtiva suffused
- dilatasi pupil.
- Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi pada kelopak mata
bawah.
e. Froth/Buih:
- Adanya 'shaving lather/busa cukur’ putih yang banyak dan
halus seperti buih di mulut dan lubang hidung adalah temuan
eksternal antemortem yang paling khas.
g. Washerwomen's hand :
- wrinkled (keriput),
- sodden (basah kuyup),
- telapak tangan yg memutih
- Ini pertama kali terlihat di ujung jari pada 3-4 jam dan seluruh
tangan dalam 24 jam.
h. Rumput, kerikil, lumpur, pasir, gulma atau tumbuh-tumbuhan
perairan yang dipegang erat-erat dengan tangan terkepal karena
cadaveric spasm yang merupakan bukti penting dari antemortem
tenggelam Bahan yang terkepal di tangan menunjukkan tempat
kedalaman tenggelam.
j. Cedera antemortem :
- Mungkin terjadi selama jatuh ke dalam air.
- Pemeriksaan kulit untuk luka tumpul harus ditunda sampai
tubuh kering.
- Lecet mudah terlihat setelah pengeringan yang menjadi
berwarna kecoklatan.
- Gettler Test :
a. Biasanya kandungan klorida sisi kanan dan kiri
jantung hampir sama, sekitar 600 mg/ 100ml.
b. Jika perbedaannya adalah 25 mg% atau lebih, itu
menandakan antemortem drowning.
9) Diatom Test
- Diatom : termasuk dalam kelas Bacillariophyceae dan
merupakan alga uniseluler mikroskopis yang
mengeluarkan kerangka silikon yang disebut frustule;
mereka
- Secara kimiawi hampir tidak dapat dihancurkan &
tahan terhadap asam kuat (Gbr. 10.17)
3. Dd
4. Preventif
TEN ACTIONS TO PREVENT DROWNING :
1. Pasang penghalang yang mengontrol akses ke air
2. Menyediakan tempat yang aman jauh dari air untuk anak-anak pra-
sekolah
3. Ajari anak-anak usia sekolah dasar berenang, keamanan air, dan
keterampilan penyelamatan yang aman
4. Latih para pengamat dalam penyelamatan dan resusitasi yang aman
5. Memperkuat kesadaran publik dan menyoroti kerentanan anak
6. Tetapkan dan terapkan peraturan berperahu, pelayaran, dan
penyeberangan yang aman
7. Membangun ketahanan dan mengelola risiko banjir dan bahaya lainnya
secara lokal dan nasional
8. Mengkoordinasikan upaya pencegahan tenggelam dengan sektor dan
agenda lain
9. Mengembangkan rencana keamanan air nasional
10. Jawab pertanyaan penelitian prioritas dengan studi yang dirancang
dengan baik
(WHO)
(CDC)
1. Pelajari keterampilan dasar berenang dan keamanan air
2. Bangun pagar yang menutupi kolam sepenuhnya
3. Mengawasi dengan cermat : Tunjuk orang dewasa yang
bertanggung jawab untuk mengawasi dengan cermat dan terus-
menerus ketika anak-anak berada di dalam atau di dekat air.
4. Pakai jaket pelampung
5. Pelajari CPR