Anda di halaman 1dari 9

1.

Sign&Symptom:
Pasien-pasien ini sering datang dengan tanda dan gejala hiperstimulasi sistem saraf
simpatik, termasuk yang berikut:
- Takikardia
- Hipertensi
- Takipnea
- Agitasi
- Muscle rigidity / Kekakuan otot
- Terdapat halusinasi auditorik dan visual, tinitus dan vertigo.
- Pada wet drowning, terdapat chest pain.

2. Diagnosis
 Postmortem Examination
- Ketika baru dikeluarkan dari air, tubuh dan pakaian akan basah.
- Akan ada partikel pasir dan lumpur pada tubuh, rambut, dan pakaian  temuan
ini tidak spesifik menunjukan antemortem drowning atau kematian karena
tenggelam.

 Diagnosis kematian karena tenggelam dapat ditegakkan dari pengamatan


berikut:
(i) external signs of drowning
a. Face :
- Pale

- becomes bloated (menjadi bengkak)

- discolored with putrefaction (berubah warna dengan


pembusukan) .

- Cyanosis is present.
b. Eyes :
- ditemukan setengah terbuka atau tertutup,
- conjungtiva suffused

- dilatasi pupil.
- Perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi pada kelopak mata
bawah.

c. Tongue : bisa jadi swollen (bengkak) and protruded (menjulur).

d. Lividitas postmortem (temuan setelah tenggelam):


- Terlihat tubuh berwarna pink muda
- Tubuh biasanya mengapung pada posisi telungkup dgn bokong
ke atas, kaki dan tangan digantung di depan tubuh (Gbr. 10.16).
- Dengan permulaan pembusukan, kulit kepala dan leher
menjadi gelap dengan 'tete de negre' appearance.

e. Froth/Buih:
- Adanya 'shaving lather/busa cukur’ putih yang banyak dan
halus seperti buih di mulut dan lubang hidung adalah temuan
eksternal antemortem yang paling khas.

- Mekanisme produksi froth:


1. Menghirup air sehingga mengiritasi selaput lendir
saluran udara
2. karena itu kelenjar trakea dan bronkial mengeluarkan
sejumlah besar lendir dan mengiritasi sel lapisan
alveolar menghasilkan edema fluid.
f. Cutis anserina : keadaan tampilan kerutan dan granular pada kulit
ekstremitas yang terendam dalam air karena kontraksi otot erector
pilorum.

g. Washerwomen's hand :
- wrinkled (keriput),
- sodden (basah kuyup),
- telapak tangan yg memutih
- Ini pertama kali terlihat di ujung jari pada 3-4 jam dan seluruh
tangan dalam 24 jam.
h. Rumput, kerikil, lumpur, pasir, gulma atau tumbuh-tumbuhan
perairan yang dipegang erat-erat dengan tangan terkepal  karena
cadaveric spasm yang merupakan bukti penting dari antemortem
tenggelam  Bahan yang terkepal di tangan menunjukkan tempat
kedalaman tenggelam.

i. Rigor mortis : muncul lebih awal, terutama ketika perjuangan keras


untuk hidup telah terjadi sebelum kematian.

j. Cedera antemortem :
- Mungkin terjadi selama jatuh ke dalam air.
- Pemeriksaan kulit  untuk luka tumpul harus ditunda sampai
tubuh kering.
- Lecet mudah terlihat setelah pengeringan yang menjadi
berwarna kecoklatan.

(ii) internal signs of drowning


1) Lung
 Ground-glass opacity (GGO) menunjukkan fitur Tipe 2 paru-paru pada
postmortem computed tomography (PMCT).
 Dalam kasus fresh water drowning  CT postmortem
mengungkapkan GGO dengan distribusi nodular yang tidak merata di
sepanjang saluran udara
 (a). Pada otopsi forensik = paru-paru tampak sesak dan edema
 (b). Akumulasi cairan berbusa diamati di jalan napas pusat
 (c). Gambar yang diperbesar dari bagian dari (b) terdapat Cairan
berbusa putih ditunjuk panah.

2) Larynx, trachea and bronchioles


i. Ditemukan Adanya pasir, lumpur, celah, kotoran, vegetasi air,
flora air klasik, algae dan diatom di trakea dan percabangan
bronkus bagian bawah merupakan ciri khas temuan positif
tenggelam antemortem.
ii. Buih putih halus, kadang-kadang diwarnai darah di lumen trakea
dan bronkus, diselingi dengan benda asing.
iii. Mukosa laring, trakea dan bronkiolus mungkin merah dan
congesti.
iv. Refleks muntah karena hipoksia meduler dapat terjadi

3) Heart and Blood Vessels

- Gettler Test :
a. Biasanya kandungan klorida sisi kanan dan kiri
jantung hampir sama, sekitar 600 mg/ 100ml.
b. Jika perbedaannya adalah 25 mg% atau lebih, itu
menandakan antemortem drowning.

- Fresh water drowning : kandungan klorida darah jantung


kiri akan lebih rendah daripada jantung kanan karena
pengenceran oleh air.
- Salt water drowning : kandungan klorida jantung kiri
akan lebih tinggi dari jantung kanan karena
hemokonsentrasi dan pencampuran dengan air garam. Dan
terjadi  level plasma magnesium.

4) Stomach and Small Intestine


- Stomach : mengandung air dalam 70% kasus.
- Small intestine : mengandung air pada sekitar 20% kasus
dianggap sebagai bukti positif kematian karena tenggelam
karena itu tergantung pada gerakan peristaltiknya.

5) Brain : Congested gray matter, softening and loss at the gray-


white junction.

6) Liver, Spleen & Kidney : adanya congesti / tersumbat.


7) Middle Ear :
- Adanya air dan perdarahan di middle ear  sebagai
salah satu bukti positif antemortem drowning.
- Perdarahan di petrous temporal bone or mastoid dapat
terlihat.
8) Ethmoid and Sphenois sinuses :
- Air bisa masuk ke respiratory sinuses
- Jugum sphenoidale dapat diangkat untuk mengekspos
isi sinus sphenoid.

9) Diatom Test
- Diatom : termasuk dalam kelas Bacillariophyceae dan
merupakan alga uniseluler mikroskopis yang
mengeluarkan kerangka silikon yang disebut frustule;
mereka
- Secara kimiawi hampir  tidak dapat dihancurkan &
tahan terhadap asam kuat (Gbr. 10.17)

- Selama tenggelam : ukuran diatom hingga 60


mikrometer memasuki sirkulasi melalui paru-paru
melalui dinding alveolus yang pecah, lymph channel
dan vena pulmonalis ke jantung kiri dan kemudian ke
dalam sirkulasi umum, ketika orang tersebut masih
hidup (Gbr. 10.18)

- Ditemukannya diatom dalam paru-paru, aliran darah, otak, hati,


ginjal, sumsum tulang femur, humerus otot rangka  sebagai
bukti penyebab antemortem drowning.
- Tes negatif  pada mayat yang dibuang ke air dan dalam
keadaan dry drowning.
- Procedure :
a. Sampel jaringan diambil dengan hati-hati untuk
menghindari kontaminasi.
b. Sekitar 50 g jaringan diambil dan ditempatkan dalam 50
ml konsentrat asam nitrat dalam wadah mendidih.
c. Wadah dipanaskan selama 48 jam, didinginkan dan cairan
disentrifugasi selama 20-30 menit.
d. Supernatan dibuang dan endapannya disentrifugasi ulang.
e. Residu akhir diaspirasi dan diletakkan di atas kaca objek
yang bersih dan dikeringkan di udara.
f. Kemudian diperiksa menggunakan mikroskop
g. Sampel air diambil di waktu pengambilan tubuh dalam
wadah bersih dan kesamaan spesies diatom yang berbeda
dibandingkan.
- Interpretasi : Uji diatom hanya valid jika dapat ditunjukkan
bahwa:
1. Korban tidak segera meminum air ini sebelum
perendaman.
2. Spesies yang ditemukan dari spesimen ada di sampel dari
lokasi tenggelam.
3. Berbagai spesies hadir dalam urutan yang sama dari
dominasi untuk rentang ukuran yang dapat diterima dan
dalam proporsi yang kurang lebih sama.
(iii) biochemical and biophysical tests for drowning
(iv) analysis of diatomaceous material

Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada orang tenggelam?


h. General
i. PE + foto
j. Penunjang

3. Dd

- Fresh water drowning / Salt water drowning


- Wet drowning / Dry drowning.
- Child Sexual Abuse (pelecehan sexual pd anak)
- Factitious Disorder Imposed on Another (gangguan buatan yg dikenakan
pd orang lain)
- Physical Child Abuse (pelecehan fisik anak)
- Spinal Cord Injuries
- Ventricular Fibrillation in Emergency Medicine

4. Preventif
TEN ACTIONS TO PREVENT DROWNING :
1. Pasang penghalang yang mengontrol akses ke air
2. Menyediakan tempat yang aman jauh dari air untuk anak-anak pra-
sekolah
3. Ajari anak-anak usia sekolah dasar berenang, keamanan air, dan
keterampilan penyelamatan yang aman
4. Latih para pengamat dalam penyelamatan dan resusitasi yang aman
5. Memperkuat kesadaran publik dan menyoroti kerentanan anak
6. Tetapkan dan terapkan peraturan berperahu, pelayaran, dan
penyeberangan yang aman
7. Membangun ketahanan dan mengelola risiko banjir dan bahaya lainnya
secara lokal dan nasional
8. Mengkoordinasikan upaya pencegahan tenggelam dengan sektor dan
agenda lain
9. Mengembangkan rencana keamanan air nasional
10. Jawab pertanyaan penelitian prioritas dengan studi yang dirancang
dengan baik
(WHO)

(CDC)
1. Pelajari keterampilan dasar berenang dan keamanan air
2. Bangun pagar yang menutupi kolam sepenuhnya
3. Mengawasi dengan cermat : Tunjuk orang dewasa yang
bertanggung jawab untuk mengawasi dengan cermat dan terus-
menerus ketika anak-anak berada di dalam atau di dekat air.
4. Pakai jaket pelampung
5. Pelajari CPR

6. Ketahui risiko perairan alami : Danau, sungai, dan lautan memiliki


bahaya tersembunyi seperti arus atau ombak yang berbahaya,
bebatuan atau tumbuh-tumbuhan, dan jarak pandang yang terbatas
7. Hindari alkohol: Hindari minum alkohol sebelum atau selama
berenang, berperahu, atau aktivitas air lainnya
8. Selalu berenang dengan teman.
9. Jangan hiperventilasi atau menahan napas dalam waktu lama :
Jangan biarkan perenang mengalami hiperventilasi sebelum
berenang di bawah air atau mencoba menahan napas untuk waktu
yang lama
10. Hindari berenang jika konsumsi obat secara rutin yang
mengganggu keseimbangan, koordinasi, atau penilaian Anda. Efek
samping ini meningkatkan risiko tenggelam.

Anda mungkin juga menyukai