Anda di halaman 1dari 8

LEARNING OBJECTIVE

TENGGELAM

Definisi Tenggelam
Tenggelam / drowning adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya gangguan
respirasi akibat masuknya cairan kedalam saluran napas atau paru-paru. Tenggelam juga
dapat terjadi ketika hanya hidung dan mulut yang tertutup cairan. 1

Epidemiologi Tenggelam
Menurut WHO, di seluruh dunia, tenggelam merupakan kasus kematian terbanyak
kedua yang menimpa anak dan remaja, bisa mencapai 1,5 juta, insiden paling banyak terjadi
di negara berkembang, terutama anak kurang dari 5 tahun dan dewasa umur 15-24 tahun.
Menurut WHO tahun 2000 ada 400.000 kejadian tenggelam yang tidak disengaja (WHO,
2012)

Etiologi Tenggelam
Pada bathtub
Pada kolam renang
Pada sungai, kolam, danau, atau lautan
Karena suatu penyakit
Kecelakaan olah raga air
Mekanisme Tenggelam 2,3

Kematian terjadi sekunder dari perkembangan hipoksia serebral mengarah ke kerusakan otak
ireversibel. Durasi dipengaruhi faktor-faktor yang bervariasi, seperti usia, penyakit
sebelumnya, toleransi menahan nafas dari korban, dan suhu air. Kesadaran biasanya hilang
dalam 3 menit setelah terendam. 3

Klasifikasi Tenggelam 1,2


Berdasarkan mekanisme tenggelam
Wet drowning : cairan masuk ke dalam saluran pernapasan setelah korban tenggelam
Dry drowning : cairan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan, akibat spasme laring
Secondary drowning : terjadi gejala beberapa hari setelah korban tenggelam dan
diangkat dari dalam air, dan korban meninggal akibat komplikasi
Immersion syndrome : korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air dingin
akibat refleks vagal. Alcohol dan makan terlalu banyak merupakan faktor pencetus.
Berdasarkan lokasi tenggelam:
Air tawar
Air asin / air laut

Penyebab
kematian pada
tenggelam antara lain
adalah: 5
1. Asfiksia
inhalasi cairan
menyebabkan
obstruksi
saluran nafas
Gagal
sirkulasi
dan respirasi terjadi simultan
Karena anoksia baik miokardium dan pusat pernafasan
2. Fibrilasi ventrikel
Pada air tawar dapat terjadi dalam 3 sampai 5 menit
Kombinasi anoksia dan gangguan rasio natrium sodium yang menyebabkan
aritmia jantung, takikardi ventrikel dan fibrilasi
3. Spasme laring, karena arus masuk air ke nasofaring atau laring
4. Inhibisi vagal karena air dingin, emosi tinggi, kekagetan atau tercebur yang tidak
disangka
5. Kelelahan
6. Cedera pada tengkorak dan fraktur dislokasi vertebra servikal karena terbentur benda
padat. Konkusi dapat terjadi ketika kepala terbentur benda padat ataupun air jika dari
ketinggian.

Pemeriksaan Luar Kasus Tenggelam


Pada pemeriksaan luar dapat terdapat beberapa hal yang harus ditemukan yaitu: 4,6
Baju basah, suhu dingin, kulit basah dan pucat.
Cutis Anserina
Washers woman hand
Lebam mayat muka, kepala, leher, dan dada bagian depan.
Cadaveric spasme
Mata terjadi kongesti. Jarang terjadi perdarahan subkonjungtiva
Busa halus pada hidung dan mulut, kadang-kadang berdarah.
Luka-luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki gesekan pada benda-benda
dalam air.
Selain itu, kulit pada telapak tangan dan telapak kaki akan menjadi lebih putih dan
mengkerut. Epidermis akan dipisahkan dari dermis. Hal ini dapat membantu dalam
mengestimasi waktunya kematian.
Kerutan: Jika air dingin maka kulit akan segera mengerut segera setelah
perendaman
Kutikula akan terlihat menjadi lebih putih setelah 12 jam
Kulit menjadi lebih memutih dan mengkerut dalam waktu 24 jam
Kutikula mulai terlepas setelah 48 jam
Gambar 11. Tanda-tanda mati tenggelam pada pemeriksaan luar ,6

Pemeriksaan Dalam Kasus Tenggelam 4,7


1. Busa halus dan benda asing (pasir, tumbuh-tumbuhan air) dalam saluran pernafasan
(trakhea dan percabangannya).
2. Paru paru membesar seperti balon, pucat, lebih basah, dan gambaran seperti marmer
pada pengirisan.
3. Emfisema Aquosum.
4. Terdapat Petekie walaupun minimal.
5. Perbendungan otak, ginjal, hati dan limfa.
6. Bercak hemolisis pada aorta.
7. Lambung dan usus halus mungkin membesar.

Gambar 12. Organ dalam pada kasus tenggelam 2

Memperkirakan Waktu Tenggelam 1


Tidak ada kerutan pada jari-jari : kurang dari beberapa jam
Kerutan pada jari, telapak tangan dan kaki : 3 hari
Pembusukan awal : 4 10 hari
Pembengkakan pada wajah dan abdomen dengan pembesaran vena, pengelupasan
epidermis tangan dan kaki, penglicinan kulit kepala : 2 4 minggu
Pengelupasan kulit, hilangnya otot hingga terlihatnya tulang, likuifaksi parsial : 1 2
bulan
]
Gambar 13. A. Kulit tangan setelah terendam dalam air dingin selama lebih dari 1 minggu ;
B. Pengelupasan epidermis setelah terendam selama beberapa minggu 7

Penurunan suhu mayat, berlangsung cepat, rata-rata 50F per menit. Suhu tubuh akan
sama dengan suhu lingkungan dalam waktu 5 atau 6 jam. 8

Pemeriksaan Laboratorium pada Kasus Tenggelam 2,5


1. Pemeriksaan Diatom
Diatom dapat dijumpai dalam air tawar, air laut, air sungai, air sumur dan udara dan
cukup sinar matahari untuk fotosintesis.
Pemeriksaan destruksi (digesti asam) paru
Pemeriksaan getah paru
Prinsip pemeriksaan diatom pada kasus tenggelam 5

Pemeriksaan diatom positif :


Bila pada jaringan paru ditemukan diatom cukup banyak 4-5/LPB atau 10-20 per
satu sediaan
Pada sumsum tulang cukup ditemukan hanya satu

2. Pemeriksaan darah jantung


Pemeriksaan berat jenis dan kadar elektrolit pada darah yang berasal dari bilik jantung
kiri dan bilik jantung kanan:
Bila tenggelam di air tawar, berat jenis dan kadar elektrolit dalam darah jantung
kiri lebih rendah dari jantung kanan
Sedangkan pada tenggelam di air asin terjadi sebaliknya
3. Biokimia
Tes Gettler: Menurut Gettler, hemodilusi karena tenggelam air tawar mengurangi
konsentrasi plasma dari kandungan klorida darah di sisi kiri jantung. Perbedaan
dari 25 mg / 100 ml klorida antara kanan dan sisi kiri jantung dianggap sebagai
signifikan
Tes Strontium: Perbedaan dari 75 ug / L konsentrasi strontium antara kanan dan
sisi kiri jantung dianggap sebagai signifikan dalam air laut tenggelam

SUMBER:
SUMBER:
1. Budiyanto, Arif. Ilmu kedokteran Forensik. Badan Penerbit Universitas Indonesia :
Jakarta; 1997.
2. Rao NG. Textbook of Forensic Medicine & Toxicology. 2nd ed. Jaypee Brohers
Medical Publishers: India; 2010.
3. Farrugia A, Ludes B. Diagnostic of Drowning in Forensic Medicine. INTECH Open
Access Publisher: 2011.
4. Dahlan S. Ilmu kedokteran Forensik. Badan Penerbit Universitas Diponegoro :
Semarang; 2000.
5. http://www.forensicpathologyonline.com/EBook/asphyxia/drowning
6. Bardale R. Principles of Forensic Medicine and Toxicology. Jaypee Brohers Medical
Publishers: India; 2011.
7. Saukko P, Knight B. Knights Forensic Pathology. 3rd ed. Edward Arnold Ltd: Great
Britain; 2004.
8. Munim I. Pedomain Ilmu Kedokteran Forensik. Banirupa Aksara: Jakarta; 1997.

Anda mungkin juga menyukai