Anda di halaman 1dari 22

TENGGELAM

Oleh:
Kamalia Layal
Dewi Asmiah
Meirica Rosaline
Febria Restissa
Nur Dewi Anggraini
Almubdi Jaya
Wiji Kasroin

Pembimbing: dr. H. Ramli Bachsin


DEFINISI
 Drowning atau tenggelam adalah masuknya
cairan yang cukup banyak dalam saluran napas
atau paru-paru.
 Drowning tidak terbatas di dalam air seperti
sungai, danau atau kolam renang tetapi mungkin
juga terbenam dalam kubangan atau selokan
dengan hanya muka yang berada di bawah
permukaan air
FAKTOR RISIKO
 Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang
angkutan air
 Kurangnya pengawasan terhadap anak
 Kondisi air melebihi kemampuan perenang
 Terperangkap
 Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-
obatan dan minuman beralkohol
 Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau
kelelahan
 Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang,
 Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain
KLASIFIKASI
1. Typical drowning (wet drowning)
Pada keadaan ini cairan masuk ke dalam saluran
pernapasan korban saat korban tenggelam.8

2. Atypical drowning, terbagi menjadi:


 Dry drowning

hanya sedikit atau tidak ada cairan yang masuk ke dalam


saluran pernapasan, kematian disebabkan oleh
laringospasme.
KLASIFIKASI

 Immersion syndrome (vagal inhibition)


terpicunya refleks vagal yang menyebabkan apneu, bradikardia,
dan vasokonstriksi dari pembuluh darah
 Submersion of the unconscious
terjadi pada korban yang menderita epilepsi, penyakit jantung,
hipertensi, atau peminum yang mengalami trauma kepala saat
masuk ke air
 Delayed death (near drowning and secondary drowning)
keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24
jam (walaupun hanya untuk sementara) setelah diselamatkan dari
suatu episode tenggelam.
PERBEDAAN TEMPAT TENGGELAM
MAYAT
Air Laut Air Tawar
Paru-paru besar dan berat, Basah Paru-paru besar dan ringan,
Relative kering
Bentuk besar dan kadang-kadang Bentuk biasa
overlapping
Ungu biru dan permukaan licin Merah pucat dan emfisematus
Krepitasi tidak ada Krepitasi ada
Busa sedikit dan cairan banyak Busa banyak

Dikeluarkan dari thoraks akan Dikeluarkan dari thoraks tapi


mendatar dan ditekan menjadi kempes
cekung
Mati dalam 5-10 menit, 20 m/kgBB Mati dalam 5 menit, 40
ml/kgBB
Darah: Darah:
BJ 1,0595 – 1,0600 BJ 1,055
Hipertonik Hipotonik
Hemokonsentrasi dan edema Hemodilusi/hemolisis
paru Hipervolemia
Hipovolemia Hiperkalemia
Hipokalemia Hiponatremia
Hipernatremia Hipoklorida
Hiperklorida
PERBEDAAN TENGGELAM
DIBUNUH DAN BUNUH DIRI
Dibunuh Bunuh Diri
Biasanya tangan korban diikat Biasanya korban
yang tidak mungkin dilakukan meninggalkan
oleh korban. perlengkapannya.
Kadang-kadang dapat kita Kita dapat temukan suicide
temukan tanda-tanda kekerasan note.
sebelum korban ditenggelamkan. Kedua tangan/kaki korban
diikat yang mungkin dilakukan
sendiri oleh korban.
Kadang-kadang tubuh
korban diikatkan bahan
pemberat.
PATOFISIOLOGI
 Drydrowning terjadi pada 10-15% dari semua
tenggelam.

 Tenggelam  sedikit air memasuki laring atau


trakea  tiba-tiba terjadi spasme laring yang
dipicu oleh vagal refleks  lendir tebal, busa,
dan buih dapat terbentuk  air tidak pernah
memasuki paru-paru.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI

 air atau benda asing lainnya teraspirasi  spasme


laring  udara tidak dapat masuk ke dalam paru.
Sedangkan saat itu paru sedang dalam kondisi
mengembang. otot diafragma berkontraksi  tekanan
negatif tetap ada di paru.  usaha korban menghirup
udara >>  menambah tekanan negatif dalam paru
 terjadi Obstruksi aliran masuk oksigen & obstruksi
dari aliran keluar karbondioksida  hipoksia &
asidosis
PATOFISIOLOGI
 Tekanan negatif paru >> :
 Volume darah sirkulasi meningkat pada daerah paru
akibat penarikan semua darah dari abdomen, kepala, dan
ekstremitas
 Terjadi perubahan vaskular pada daerah paru.
 Pada kasus dry drowning
 tekanan negatif  tertariknya cairan dari pembuluh darah
ke dalam paru  edema paru
 Sistemsaraf simpatik merespon kondisi spasme
pada laring  vasokonstriksi  peningkatan
tekanan darah memperburuk proses edema paru
yang sudah ada.
PEMERIKSAAN FORENSIK PADA
KORBAN TENGGELAM
Menentukan identitas korban
 Identitas korban ditentukan dengan memeriksa :

 Pakaian dan benda-benda milik korban

 Warna dan distribusi rambut dan identitas lain

 Kelainan atau deformitas dan jaringan parut

 Sidik jari

 Pemeriksaan gigi dan teknik identifikasi lain


APAKAH KORBAN MASIH HIDUP
SEBELUM TENGGELAM

 Pada mayat masih segar, dapat diketahui dari


hasil pemeriksaan:
 pemeriksaan diatom
 dapat dibandingkan kadar elektrolit magnesium darah
dari bilik jantung kiri dan kanan
 Benda asing dalam paru, saluran pernafasan, isi
lambung dan usus.
 adanya air dalam lambung dan alveoli
PENYEBAB KEMATIAN YANG
SEBENARNYA DAN JENIS DROWNING
 Pada mayat yang segar, gambaran pasca kematian dapat
menunjukkan tipe drowning dan juga penyebab kematian
lain

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN


PADA PROSES KEMATIAN

 Faktor-faktor yang berperan pada proses kematian


misanya kekerasan, obat-obatan, alcohol dapat
ditemukan pada pemeriksaan luar atau melalui bedah
jenazah
TEMPAT KORBAN PERTAMA KALI
TENGGELAM
 Bila kematian korban berhubungan dengan masuknya
cairan ke dalam saluran nafas, maka pemeriksaan diatom
dari air tempat korban ditemukan dapat membantu
menentukan apakah korban tenggelam ditempat itu atau
tempat lain.
APAKAH ADA PENYULIT ALAMIAH LAIN
YANG MEMPERCEPAT KEMATIAN
 Pada immersion, kematian terjadi dengan cepat,
mungkin disebabkan oleh sudden cardiac arrest yang
terjadi pada waktu cairan melalui saluran nafas bagian
atas.
 Beberapa korban yang terjun dengan kaki terlebih dahulu
menyebabkan cairan dengan mudah masuk ke hidung.
 Factor lain adalah keadaan hipersensitivitas dan alcohol.

 Bila tidak ditemukan air dalam paru-paru dan lambung


berarti kematian terjadi seketika akibat spasme glottis
yang menyebabkan cairan tidak dapat masuk.
PEMERIKSAAN LUAR JENAZAH
 Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir,
lumpur dan benda-benda asing lain yang terdapat dalam air.
 Busa halus pada hidung dan mulut, kadang berdarah

 Cairan berbuih dari hidung dan mulut

 Mata setengah terbuka atau tertutup

 Kutis anserine pada kulit permukaan anterior tubuh terutama


pada ekstremitas
 Washer woman’s hand

 Cadaveric spasme

 Luka-luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat
gesekan pada benda-benda dalam air.
PEMERIKSAAN DALAM JENAZAH
TENGGELAM
 Busa halus dan benda asing dalam saluran nafas9
 Petekie sedikit sekali karena kapiler terjepit diantara septum
interalveolar. Mungkin terdapat bercak-bercak perdarahan
yang disebut bercak Paltauf .
 Dapat juga ditemukan paru-paru yang normal karena cairan
tidak masuk ke dalam alveoli atau cairan sudah masuk ke
dalam aliran darah.
 Otak, ginjal, hati dan limpa mengalami perbendungan

 Lambung dapat sangat membesar, berisi air, lumpur dan


mungkin juga terdapat dalam usus halus.9
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Percobaan Getah Paru (Lonsef Proef)


 Untuk mencari benda asing (pasir, lumpur, tumbuhan,
telur cacing) dalam getah paru-paru mayat.
 Syarat : paru-paru mayat harus segar / belum
membusuk.
  Pemeriksaan diatom
 dilakukan pada jaringan paru mayat segar.
 Bila mayat telah membusuk, dilakukan dari jaringan
ginjal, otot skelet, sumsum tulang paha.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Penentuan Berat Jenis (BD) Plasma
untuk mengetahui adanya hemodilusi pada air tawar atau
adanya hemokonsentrasi pada air laut dengan
menggunakan CuSO4.
 Pemeriksaan Kimia Darah

untuk memeriksa kadar NaCl dan kalium.


 Pemeriksaan Histopatologi

dapat ditemukan adanya bintik perdarahan di sekitar


bronkioli yang disebut Partoff spot.
TERIMA KASIH
 I can no other answer make, but, thanks, and thanks.
- William Shakespeare

Anda mungkin juga menyukai