Anda di halaman 1dari 12

Bagian Ilmu Kedokteran Forensik

dan Medikolegal
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

DROWNING

Rifqi Risdya Pratama

Pembimbing : dr. Kristina Uli, Sp.F.M


Tenggelam (Drowning)
 Tenggelam adalah kematian akibat mati lemas (asfiksia)
disebabkan masuknya cairan ke dalam saluran pernapasan.

 Beberapa istilah drowning :


a) Wet drowning.
b) Dry drowning.
c) Secondary drowning.
d) Immersion syndrome.
 Pada mayat yang terendam dalam air ditemukan dua unsur
yaitu kontak dengan air dan masuknya air ke dalam
saluran napas.

 Inhalasi air(drowning) menyebabkan asfiksia bila jumlah


airnya sedikit, atau menyebabkan hemodelusi atau
hemokonsentrasi bila jumlahya banyak yang terinhalasi.
Tenggelam dalam air tawar
 Pada keadaan ini terjadi absorbsi cairan yang bersifat
masif, karena konsentrasi elektrolit dalam air tawar lebih
rendah daripada konsentrasi dalam darah.
 Kematian terjadi dalam waktu 5 menit

Tenggelam dalam air asin


 Konsentrasi elektrolit cairan air asin lebih tinggi daripada
dalam darah, sehingga air akan ditarik dari sirkulasi
pulmonal ke dalam jaringan interstisial paru.
 Kematian terjadi kira-kira 8-9 menit setelah tenggelam
Mekanisme kematian pada orang tenggelam

1. Asfiksia karena
spasme laring
2. Asfiksia karena
gagging dan
choking
3. Refleks vagal
4. Fibrilasi ventrikel
(dalam air tawar)
5. Edema pulmoner
(dalam air asin)
Hal yang perlu ditentukan pada
pemeriksaan mayat akibat tenggelam :
 Menentukan identitas korban
 Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam
 Penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis drowning
 Faktor-faktor yang berperan pada proses kematian
 Tempat korban pertama kali tenggelam
 Apakah ada penyulit alamiah lain yang mempercepat
kematian
Pemeriksaan luar jenazah
 Mayat dalam keadaan basah
 Busa halus (Schaumfilzforth) pada hidung dan mulut,
kadang berdarah
 Mata setengah terbuka atau tertutup
 Kutis anserina pada permukaan anterior tubuh terutama
pada ekstremitas  fenomena goosefles – kulit angsa
 Washer woman’s hand
 Cadaveric spasm
 Luka-luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat
gesekan pada benda-benda dalam air.
Pemeriksaan bedah jenazah
 Busa halus dan benda asing dalam saluran pernapasan
 Paru-paru membesar seperti balon, lebih berat.
 Petekie sedikit sekali
 Dapat juga ditemukan paru-paru yang biasa
 Otak, ginjal, hati dan limpa mengalami pembendungan
 Lambung dapat sangat membesar
 Berat jenis yang berbeda antara darah di jantung kanan dan kiri
 Ditemukan diatome
 Bercak paltouf di permukaan paru karena pecahnya beberapa
alveoli dan kapiler akibat desakan air dalam alveoli dan krna
pernapasan yang dipaksakan
Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan diatom  sediaan jika mayat segar : paru,
jika mayat membusuk : jaringan ginjal, otot skelet atau
sumsum tulang paha.
-Pemeriksaan destruksi (digesti asam) pada paru  diatom
(+) bila ditemukan pada 4-5/LPB atau 10-20 per satu
sediaan
 Pemeriksaan getah paru
 Pemeriksaan darah jantung  Berat jenis dan kadar
elektrolit darah dari bilik jantung kiri dan kanan
 Pemeriksaan mikroskopik jaringan
Diagnosis tenggelam
 Bila mayat masih segar(belum terdapat pembusukan) 
diagnosis kematian akibat tenggelam dapat dengan mudah
ditegakkan melalui
 pemeriksaan luar
 pemeriksaan dalam
 pemeriksaan laboratorium berupa histologi
jaringan, destruksi jaringan dan berat jenis serta
kadar elektrolit darah.
 Bila mayat sudah membusuk  diatom pada paru yang
disokong diatom pada ginjal, otot skelet atau diatom pada
sumsum tulang.

Anda mungkin juga menyukai