dan Medikolegal
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
DROWNING
1. Asfiksia karena
spasme laring
2. Asfiksia karena
gagging dan
choking
3. Refleks vagal
4. Fibrilasi ventrikel
(dalam air tawar)
5. Edema pulmoner
(dalam air asin)
Hal yang perlu ditentukan pada
pemeriksaan mayat akibat tenggelam :
Menentukan identitas korban
Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam
Penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis drowning
Faktor-faktor yang berperan pada proses kematian
Tempat korban pertama kali tenggelam
Apakah ada penyulit alamiah lain yang mempercepat
kematian
Pemeriksaan luar jenazah
Mayat dalam keadaan basah
Busa halus (Schaumfilzforth) pada hidung dan mulut,
kadang berdarah
Mata setengah terbuka atau tertutup
Kutis anserina pada permukaan anterior tubuh terutama
pada ekstremitas fenomena goosefles – kulit angsa
Washer woman’s hand
Cadaveric spasm
Luka-luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat
gesekan pada benda-benda dalam air.
Pemeriksaan bedah jenazah
Busa halus dan benda asing dalam saluran pernapasan
Paru-paru membesar seperti balon, lebih berat.
Petekie sedikit sekali
Dapat juga ditemukan paru-paru yang biasa
Otak, ginjal, hati dan limpa mengalami pembendungan
Lambung dapat sangat membesar
Berat jenis yang berbeda antara darah di jantung kanan dan kiri
Ditemukan diatome
Bercak paltouf di permukaan paru karena pecahnya beberapa
alveoli dan kapiler akibat desakan air dalam alveoli dan krna
pernapasan yang dipaksakan
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan diatom sediaan jika mayat segar : paru,
jika mayat membusuk : jaringan ginjal, otot skelet atau
sumsum tulang paha.
-Pemeriksaan destruksi (digesti asam) pada paru diatom
(+) bila ditemukan pada 4-5/LPB atau 10-20 per satu
sediaan
Pemeriksaan getah paru
Pemeriksaan darah jantung Berat jenis dan kadar
elektrolit darah dari bilik jantung kiri dan kanan
Pemeriksaan mikroskopik jaringan
Diagnosis tenggelam
Bila mayat masih segar(belum terdapat pembusukan)
diagnosis kematian akibat tenggelam dapat dengan mudah
ditegakkan melalui
pemeriksaan luar
pemeriksaan dalam
pemeriksaan laboratorium berupa histologi
jaringan, destruksi jaringan dan berat jenis serta
kadar elektrolit darah.
Bila mayat sudah membusuk diatom pada paru yang
disokong diatom pada ginjal, otot skelet atau diatom pada
sumsum tulang.