NIM : 1810029048
Pembimbing : dr.Slamet,Sp.BA
I. Identitas Pasien
Nama : Ismartini
Usia : 59 Tahun
Alamat : Jl.Jakarta Blok H
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Banjar
Agama : Islam
II. Primary Survey
VI.Pemeriksaan penunjang
Pada fase ini terjadi penurunan jumlah sel – sel inflamasi, tanda – tanda
radang berkurang, munculnya sel fibroblast yang berproliferasi, pembentukan
pembuluh darah baru, epitelialisasi dan kontraksi luka. Matriks fibrin yang
dipenuhi platelet dan makrofag mengeluarkan growth factor yang mengaktivasi
fibroblast. Fibroblast bermigrasi ke daerah luka dan mulai berproliferasi hingga
jumlahnya lebih dominan dibandingkan sel radang pada daerah tersebut. Fase ini
terjadi pada hari ketiga sampai hari kelima.
3. Fase Akhir (Remodelling)
Prognosis adalah prediksi dari kemungkinan perawatan, durasi dan hasil akhir
suatu penyakit berdasarkan pengetahuan umum dari patogenesis dan kehadiran faktor
risiko penyakit.
Prognosis sering rancu dengan risiko. Pada beberapa kasus, faktor prognosis dan
faktor risiko sama. Misalnya pasien dengan diabetes atau perokok berisiko lebih tinggi
menderita penyakit periodontal, dan setelah mereka terinfeksi maka secara umum mereka
memiliki prognosis yang lebih buruk.
3. Ad sanationam, menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh total sehingga dapat
beraktivitas seperti biasa.
1. Sanam : sembuh
2. Bonam : baik
3. Malam : buruk/jelek
4. Dubia : tidak tentu/ragu-ragu
Pada saat dan setelah penilaian ABC, pemeriksaan fisik lengkap juga dilakukan.
Evaluasineurologis harus difokuskan pada tingkat kesadaran pasien, reaksi pupil,
gerakanekstraokular, dan reaksi motorik. Anggota medis dan paramedis dapat
melakukanpemeriksaan tersebut di tempat kejadian trauma, unit gawat darurat, dan
ruang rawatintesif. Dengan demikian, perubahan pada pasien dapat dikenali lebih
awal danpenatalaksanaan dapat diterapkan sesegera mungkin.