Anda di halaman 1dari 10

Oleh :

Fildzah Marsafita 1610029052

Pembimbing :
dr. Daniel Umar, Sp.F,SH
Tenggelam : kematian akibat mati lemas (asfiksia) disebabkan masuknya
cairan ke dalam saluran pernapasan.

Beberapa istilah drowning :


Wet Drowning
Dry Drowning
Secondary Drowning
Immersion syndrome
1. Tenggelam dalam air tawar

Absorbsi cairan masif.


Konsentrasi elektrolit dalam air tawar lebih rendah dibandingkan dalam darah →
hemodilusi darah → air masuk ke dalam aliran darah sekitar alveoli → hemolisis →
tubuh melepaskan ion kalium dari serabut otot jantung → ion kalium dalam plasma ↑
→ perubahan keseimbangan ion K+ & Ca++dalam serabut otot jantung → fibrilasi
ventrikel & ↓ tek.darah → kematian anoksia otak.

 Kematian terjadi dalam waktu 5 menit.

2. Tenggelam dalam air asin (hipertonik)

Konsentrasi elektrolit cairan air asin lebih tinggi dibanding darah → air ditarik dari
sirkulasi pulmonal ke jaringan interstisial paru → edema pulmoner, hemokonsentrasi,
hipovolemi, ↑ kadar Mg++ darah → sirkulasi lambat → payah jantung.

 Kematian 8-9 menit setelah tenggelam.


 Asfiksia akibat spasme laring
 Asfiksia karena gagging dan chocking
 Refleks vagal
 Fibrilasi ventrikel (dalam air tawar)
 Edema pulmoner (dalam air asin)
1. Identitas korban
2. Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam
3. Penyebab kematian dan jenis drowning
4. Faktor-faktor yang berperan pada proses kematian
5. Tempat korban pertama kali tenggelam
6. Apakah ada penyulit alamiah lain yang mempercepat kematian

Pada korban tenggelam fatal period : 2 – 12 menit


 Jenazah dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur, dll
 Busa halus pada hidung & mulut, atau berdarah
 Mata setengah terbuka/tertutup
 Kutis anserina pada permukaan anterior tubuh terutama ekstremitas
 Washer woman’s hand
 Cadaveric spasme
 Luka lecet pada siku, jari tangan, lutut, kaki akibat gesekan benda saat
tenggelam
1. Busa halus dan benda asing (pasir & tumbuhan air) dalam saluran
pernapasan
2. Paru membesar seperti balon (terutama pada air laut)
3. Petekie
4. Paru normal (kasus tenggelam pada air tawar)
5. Otak, ginjal, hati dan limpa mengalami perbendungan
6. Lambung sangat membesar, terisi air, lumpur dan dapat juga pada usus
halus
1. Pemeriksaan Diatom
Pada korban tenggelam, cairan dan diatom akan masuk ke
sal.pernapasan & pencernaan → aliran darah (melalui dinding kapiler yang
rusak) → seluruh jaringan.
- Jenazah segar : jaringan paru
- Jenazah membusuk : jaringan ginjal, otot skelet, atau sumsum tulang paha

Pemeriksaan destruksi (digesti asam) pada paru


Pemeriksaan getah paru

Pemeriksaan diatom positif : pada jaringan paru ditemukan diatom cukup banyak,
4-5/LPB atau 10-20 per satu sediaan, atau pada sumsum tulang cukup ditemukan 1.
2. Pemeriksaan Darah Jantung
Pemeriksaan berat jenis & kadar elektrolit pada darah dari bilik
jantung kanan dan kiri
- Air tawar : berat jenis & kadar elektrolit darah jantung kiri lebih rendah dari
jantung kanan.
- Air asin sebaliknya

- Perbedaan kadar elektrolit >10% dapat mendukung diagnosis


 Pada jenazah segar (belum terdapat pembusukan), diagnosisnya
melalui pemeriksaan yang teliti dari:
 Pemeriksaan luar
 Pemeriksaan dalam
 Pemeriksaan laboratorium

 Pada jenazah sudah membusuk, diagnosis kematian akibat tenggelam :


 Berdasarkan adanya diatom yang cukup banyak pada paru, ginjal, otot skelet,
atau diatom pada sumsum tulang → diagnosis semakin pasti.

Anda mungkin juga menyukai