Anda di halaman 1dari 28

RELATED TITLES

6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

CASE BASED DISCUSSION

Septum Deviasi
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Sya
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok – 
Tenggorok –  Kepala
 Kepala Leher RSUD Wongsoneg
Semarang

Disusun oleh :

Agni Adhilla R (30101206833)

Alief Mandala Saputra (30101306861)

Pembimbing :

dr. Bambang Agus Soesanto, Sp.THT-KL


RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

LEMBAR PENGESAHAN

CASE BASED DISCUSSION

Septum Deviasi

Disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas


Kepaniteraan Klinik Departemen THT RSUD Wongsonegoro
Semarang

Oleh :

Agni Adhilla R (30101206833)


(30101206833)

Alief Mandala Saputra (30101306861)

Semarang, Agustus 2017

Telah dibimbing dan disahkan oleh,

Pembimbing,
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia
yang memungkinkan laporan kasus  berjudul “Septum Deviasi” ini dapat diselesaikan
waktu.
Laporan kasus ini disusun pada saat melaksanakan kepaniteraan klinik
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok –  Kepala Leher RSUD Wongsonegoro Semarang
 periode 24 Juli 2017 –   19 Agustus 2017, dengan berbekalkan pengetahuan, bimbingan,
 pengarahan yang diperoleh baik selama kepaniteraan maupun pada saat kuliah pra-klinik
Banyak pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan laporan kasus ini,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
 dr. Bambang Agus S, Sp.THT-KL, selaku pembimbing laporan kasus
 Pimpinan dan staff RSUD Wongsonegoro Kota Semarang
 Rekan ko-asisten selama kepaniteraan Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggor
Kepala Leher RSUD Wongsonegoro Kota Semarang
Walau telah berusaha menyelesaikan laporan kasus ini dengan sebaik-baik
 penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena i tu, se
saran dan kritik yang membangun akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan di m
mendatang, sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, Agustus 2017


RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

STATUS PASIEN

A. IDENTITAS PASIEN
1.  Nama : Tn. M
2. Umur : 22 tahun
3. JenisKelamin : Laki-laki
4. Alamat : Semarang
5. Pekerjaan : Mahasiswa
6. TanggalMasuk : 4 Agustus 2017
7.  No. RM : 460xxx

B. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 4 Agustus 2017, pukul 10.15 WI
 poli THT-KL RSUD Wongsonegoro Kota Semarang.
1. Keluhan Utama
Hidung tersumbat sebelah kiri disertai pusing
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli THT-KL RSUD Wongsonegoro Kota Semarang de
keluhan hidung tersumbat sebelah kiri. Keluhan dirasakan pertama kali sudah 4 t
lalu hilang timbul. Namun sejak 7 bulan yang lalu keluhan di rasakan lebih se
Keluhan hampir setiap hari dirasakan. Pasien mengatakan keluhan tidak berku
dengan istirahat. Keluhan dirasakan hilang timbul dan hingga mengganggu
istirahat. Jika keluhan muncul pasien hanya memberikan obat dekongestan
 paracetamol. Pasien juga mengeluhkan jika kepalanya terasa pusing sekali,
mengantuk, bersin dan mimisan yang keluar dari hidungnya. Pasien
mengeluhkan demam, batuk. Pasien memiliki riwayat hidung terkena bola
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

- Riwayat alergi :
Disangkal
- Riwayat batuk & pilek
Musiman terutama saat musim dingin
- Riwayat penyakit sistemik (DM, Hipertensi, dll)
Disangkal

4. Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat sakit serupa :
Disangkal
- Riwayat alergi :
Disangkal
- Riwayat batuk lama/ kontak dengan penderita TB:
Disangkal
- Riwayat penyakit lain (DM, Hipertensi, dll) :
Disangkal

5. Riwayat Sosial Ekonomi


Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.

C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Komposmentis
 Vital Sign :
 TD : 110/80 mmHg
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Status Lokalisata
a. Telinga
TelingaLuar
Bagian AD AS

Preaurikula Fistel (-) Fistel (-)

Retroaurikula Fistel (-), hiperemis (-) Fistel (-), hiperem

Aurikula Nyeri tarik (-),  Nyeri tarik (-)


hiperemis (-) hiperemis (-)
Kelainan kongenital (-) Kelainan kongeni

Tragus Nyeri tekan (-) Nyeri tekan

Mastoid Nyeri ketok dan nyeri  Nyeri ketok dan n


tekan (-) tekan (-)
Hiperemis (-) Hiperemis

Canalis Akustikus Eksterna


Bagian AD AS
Mukosa Tidak hiperemis Tidak hiperemis
Discharge (-) (-)
Serumen (-) (-)
Edem (-) (-)
Furunkel (-) (-)
 Nyeri (-) (-)
Corpus (-) (-)
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Membrane Timpani
AD AS

Utuh (+) (+)

Warna Mengkilat Mengkilat

Reflek cahaya (+) (+)

Retraksi/ bulging (-) (-)

Perforasi (-) (-)

 b. Hidung dan Sinus Paranasal


Hidung Luar

Massa (-)

Deformitas Deviasi septum kiri

Warna Sama seperti kulit sekitar

Tanda radang (-)

Sinus Paranasal
Daerah sinus Nyeri tekan Nyeri ketok  Tanda rad

Sinus frontal (-) (-) (-)

Sinus ethmoid (-) (-) (-)


RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Rhinoskopi Anterior
Cavum Nasi Dextra Sinistra

Konka Inferior Hipertrofi eutrofi

Mukosa Licin, Hiperemis (-) Licin, Hiperemis

Septum Deviasi (-) (+)

Sekret (-) (-)

Massa (-) (-)

c. Tenggorok
Rongga Mulut
 Mukosa buccal : normal, hiperemis (-), stomatitis (-)
 Lidah : bentuk normal, lidah kotor (-)
 Gigi dan ginggiva : karies (-), gusi berdarah (-)
Oropharynx
 Uvula : letak central, dalam batas normal
 Palatum : defek (-), hieperemis (-)
 Arkus faring : hiperemis (-), granulasi (-)
 Dinding posterior faring : hiperemis (-), granulasi (-)
Tonsil
Tonsil Dextra Sinistra

Ukuran T1 T1

Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Kripte Melebar (-) Melebar (-)


RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Usulan Pemeriksaan Penunjang :
 Lab
 CT Scan

E. RESUME
Pasien laki-laki 22 tahun datang dengan keluhan hidung tersumbat sebelah
Keluhan dirasakan pertama kali sudah 4 tahun lalu hilang timbul. Namun sejak 7 b
yang lalu keluhan di rasakan lebih sering. Keluhan hampir setiap hari dirasakan. Pa
mengatakan keluhan tidak berkurang dengan istirahat. Keluhan dirasakan hilang tim
dan hingga mengganggu saat istirahat. Jika keluhan muncul pasien hanya member
obat dekongestan dan paracetamol. Pasien juga mengeluhkan jika sering mengan
 bersin dan mimisan yang keluar dari hidungnya. Pasien tidak mengeluhkan demam, ba
dan pilek. Pasien memiliki riwayat hidung terkena bola saat bermain sepak bola 4 t
yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik hidung luar didapatkan deformitas septum deviasi
Pemeriksan rhinoskopi anterior didapatkan konka inferior dextra hipertofi dan sep
deviasi sinistra.

F. DIAGNOSIS BANDING
- Septum Deviasi Sinistra
- Rhinitis Kronik
- Rhinitis Alergi

G. DIAGNOSIS KERJA
- Septum Deviasi Sinistra
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

• Medikamentosa:
 Tindakan operatif : karena pengobatan tidak ada respon
1. Submucousa Resection atau
2. Septoplasty
I. PROGNOSIS
 Quo Ad Vitam : Dubia Ad bonam
 Quo Ad Fungsionam : Dubia Ad bonam
 Quo Ad Sanationam : Dubia Ad bonam
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Tinjauan Pustaka

ANATOMI DAN FISIOLOGI HIDUNG


Struktur Anatomi Hidung

Hidung luar berbentuk piramid menonjol pada garis t engah di antara pipi dengan
atas. Struktur hidung luar dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu yang paling atas be
kubah tulang yang tak dapat digerakkan, di bawahnya terdapat kubah kartilago yang se
dapat digerakkan, dan yang paling bawah adalah lobulus hidung yang mudah digerakkan.

Berikut bagian-bagiannya dari atas ke bawah :


♣  pangkal hidung (bridge),
♣ dorsum nasi,
♣  puncak hidung,
♣ ala nasi,
♣ kolumela, dan
♣ lubang hidung (nares anterior ).5
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh k
 jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau menyemp
lubang hidung. Kerangka tulang terdiri dari :
♣ Tulang hidung (os nasal),
♣ Prosesus frontalis os maksila, dan
♣ Prosesus nasalis os frontal.

Sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan
terletak di bagian bawah hidung, yaitu :
♣ Sepasang kartilago nasalis lateralis superior,
♣ Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior yang disebut juga sebagai kartilago
mayor,
♣ Beberapa pasang kartilago alar minor, dan
♣ Tepi anterior kartilago septum.5
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Bagian dari kavum nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat di belakang n
anterior, disebut vestibulum. Vestibulum ini dilapisi oleh kulit yang mempunyai ban
kelenjar sebasea dan rambut-rambut panjang yang disebut vibrise. Tiap kavum
mempunyai 4 buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, i nferior dan superior. 4,5

Dinding medial hidung adalah septum nasi. Septum dibentuk oleh tulang dan tu
rawan. Bagian tulang rawan adalah kartilago septum (lamina kuadrangularis) dan kolum
Sedangkan bagian tulang adalah :
♣ lamina perpendikularis os etmoid,
♣ os vomer,
♣ krista nasalis os maksila, dan
♣ krista nasalis os palatina.5

Septum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan dan periosteum
 bagian tulang, sedangkan di luarnya dilapisi pula oleh mukosa hidung. Bagian depan din
lateral hidung licin, yang disebut agger nasi dan di belakangnya terdapat konka-konka y
mengisi sebagian besar dinding lateral hidung.
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Pada dinding lateral terdapat 4 buah konka. Yang terbesar dan letaknya paling ba
ialah konka inferior, kemudian yang lebih kecil ialah konka media, yang lebih kecil lagi
konka superior, dan yang terkecil disebut konka suprema. Konka suprema ini ber
rudimenter. Konka inferior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila
labirin etmoid, sedangkan konka media, superior, dan suprema merupakan bagian dari la
etmoid.5

Di antara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit y


disebut meatus. Tergantung dari letak meatus, ada 3 meatus, yaitu meatus inferior, medi
dan superior. Meatus inferior terletak di antara konka inferior dengan dasar hidung
dinding lateral rongga hidung. Pada meatus inferior terdapat muara (ostium) du
nasolakrimalis.5

Meatus medius terletak di antara konka media dan dinding lateral rongga hid
Pada meatus medius terdapat bula etmoid, prosesus unsinatus, hiatus semilunaris,
infundibulum etmoid. Hiatus semilunaris merupakan suatu celah sempit melengkung dim
terdapat muara sinus frontal, sinus maksila, dan sinus etmoid anterior. Meatus sup
merupakan ruang di antara konka superior dan kona media. Pada meatus superior terd
muara sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid. 4,5
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Dinding inferior rongga hidung merupakan dasar rongga hidung dan dibentuk ole
maksila dan os palatum. Dinding superior atau atap hidung sangat sempit dan dibentuk
lamina kribriformis, yang memisahkan rongga tengkorak dari rongga hidung. Lam
kribriformis merupakan lempeng tulang yang berasal dari os etmoid, tulang ini berlub
lubang (kribrosa/saringan) sebagai tempat masuknya serabut-serabut saraf olfaktorius
 bagian posterior, atap rongga hidung dibentuk oleh os sfenoid. 5

Kompleks Ostiomeatal (KOM)

Kompleks ostiomeatal (KOM) merupakan celah pada dinding lateral hid


yang dibatasi oleh konka media dan lamina papirasea. Struktur anatomi penting y
membentuk KOM adalah :
♣  prosesus unsinatus,
♣ infundibulum etmoid,
♣ hiatus semilunaris,
♣  bula etmoid,
♣ agger nasi, dan
♣ resesusfrontal
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

KOM merupakan unit fungsional yang berfungsi sebagai tempat ventilasi dan drainas
sinus-sinus yang letaknya di anterior, yaitu sinus maksila, sinus frontal, dan sinus etmo
superior.5

Gambar 5. Kompleks Ostiomeatal (KOM)

Perdarahan Hidung

Bagian atas hidung rongga hidung mendapat pendarahan dari a. etmoidalis anterio
 posterior yang merupakan cabang dari a. oftalmika dari a. karotis interna. Bagian bawah ro
hidung mendapat pendarahan dari cabang a. maksilaris interna, di antaranya adalah uju
 palatina mayor dan a. sfenopalatina yang keluar dari foramen sfenopalatina bersam
sfenopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang ujung posterior konka media. B
depan hidung mendapat pendarahan dari cabang-cabang a. fasialis.

Pada bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabang-cabang a. sfenopalati


etmoid anterior, a. labialis superior, dan a. palatina mayor yang disebut pleksus Kiesse
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

 berhubungan dengan sinus kavernosus. Vena-vena di hidung tidak memiliki katup seh
merupakan faktor predisposisi untuk mudahnya pen yebaran infeksi hingga ke intrakranial.

Persarafan Hidung

Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari n. etmo
anterior, yang merupakan cabang dari n. nasosiliaris, yang berasal dari n. oftalmikus (N.
Rongga hidung lainnya, sebagian besar mendapat persarafan sensoris dari n. maksila m
ganglion sfenopalatina.

Ganglion sfenopalatina selain memberikan persarafan sensoris juga membe


 persarafan vasomotor atau otonom untuk mukosa hidung. Gan glion ini menerima serabut-se
sensoris dari n. maksila (N.V-2), serabut parasimpatis dari n. petrosus superfisialis mayo
serabut-serabut simpatis dari n. petrosus profundus. Ganglion sfenopalatinum terleta
 belakang dan sedikit di atas ujung posterior konka media.

Sedangkan fungsi penghidu berasal dari nervus olfaktorius. Saraf ini turun dari la
kribrosa dari permukaan bawah bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel res
 penghidu pada mukosa olfaktorius di daerah sepertiga atas hidung.5
Mukosa Hidung

Rongga hidung dilapisi oleh mukosa yang secara histologik dan fungsional dibag
mukosa pernapasan dan mukosa penghidu. Mukosa pernapasan terdapat pada sebagian
rongga hidung dan permukaannya dilapisi oleh cilliated pseudostratified collumnar epithe
yang mempunyai silia dan diantaranya terdapat sel-sel goblet. Pada bagian yang lebih te
aliran udara mukosanya lebih tebal dan kadang-kadang terjadi metaplasia menjadi sel
skuamosa. Dalam keadaan normal mukosa berwarna merah muda dan selalu basah k
diliputi oleh palut lendir (mucous blanket ) pada permukaannya. Palut lendir ini dihasilkan
sel-sel goblet pada epitel dan kelenjar seruminosa submukosa.

Silia yang terdapat pada permukaan epitel mempunyai fungsi yang penting. De
gerakan silia yang teratur, palut lendir di dalam kavum nasi akan didorong ke arah nasof
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Gangguan gerakan silia dapat disebabkan oleh pengeringan udara yang berlebihan, ra
sekret kental dan obat-obatan.

Mukosa penghidu terdapat pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga b
atas septum. Mukosa dilapisi oleh pseudostratified columnar non-ciliated epithellium. Epit
dibentuk oleh tiga macam sel, yaitu sel penunjang, sel basal dan sel reseptor penghidu. D
mukosa penghidu berwarna coklat kekuningan.

Di bawah lapisan epitel terdapat tunika propria yang banyak mengandung pem
darah, kelenjar mukosa dan jaringan limfoid. Pembuluh darah pada mukosa hidung memp
susunan yang khas. Arteriol terletak pada bagian yang lebih dalam dari tunika propria, ter
secara paralel dan longitudinal. Arteriol ini memberikan perdarahan pada anyaman k
 periglanduler dan subepitel. Pembuluh eferen dari anyaman kapiler ini membuka ke
sinusoid vena yang besar, yang dindingnya dilapisi oleh jaringan elastin dan otot polos.
 bagian ujungnya, sinusoid mempunyai sfingter otot. Selanjutnya sinusoid akan menga
darahnya ke pleksus vena yang lebih dalam, lalu ke venula. Dengan susunan demikian, m
hidung menyerupai jaringan kavernosa yang erektil, yang mudah mengembang dan men
Vasokonstriksi dan vasodilatasi pembuluh darah ini dipengaruhi o leh saraf otonom.4,5
Fisiologi Hidung

Berdasarkan teori struktural, teori revolusioner dan teori fungsional, maka f


fisiologis hidung dan sinus paranasal adalah 1) fungsi respirasi untuk mengatur kondisi
(air conditioning ), penyaring udara, humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekana
mekanisme imunologik lokal; 2) fungsi penghidu, karena terdapanya mukosa olfak
(penciuman) dan reservoir udara untuk menampung stimulus penghidu; 3) fungsi fonetik
 berguna untuk resonansi suara, membantu proses berbicara dan mencegah hantaran suara s
melalui konduksi tulang; 4) fungsi statistik dan mekanik untuk meringankan beban k
 proteksi terhadap trauma dan pelindung panas; serta 5) refleks nasal.5
♣ Sebagai Jalan Napas
Pada saat inspirasi, udara masuk melalui nares anterior, lalu naik ke atas setinggi k
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

aliran udara memecah, sebagian lain kembali ke belakang membentuk pusaran


 bergabung dengan aliran dari nasofaring.

♣ Pengatur Kondisi Udara ( Air C onditioning )


Fungsi hidung sebagai pengatur kondisi udara perlu untuk mempersiapkan udara
akan masuk ke dalam alveolus. Fungsi ini dilakukan dengan cara :
a) Mengatur kelembaban udara. Fungsi ini dilakukan oleh palut lendir. Pada m
 panas, udara hampir jenuh oleh uap air, penguapan dari lapisan ini
sedangkan pada musim dingin akan terjadi sebaliknya.
 b) Mengatur suhu. Fungsi ini dimungkinkan karena banyaknya pembuluh dar
 bawah epitel dan adanya permukaan konka dan septum yang luas, sehingga
dapat berlangsung secara optimal. Dengan demikian suhu udara setelah m
hidung kurang lebih 37o C.

♣ Sebagai Penyaring dan Pelindung


Fungsi ini berguna untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan bakter
dilakukan oleh :
a) Rambut (vibrissae) pada vestibulum nasi
 b) Silia
c) Palut lendir (mucous blanket ). Debu dan bakteri akan melekat pada palut lendi
 partikel-partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleks bersin. Palut lend
akan dialirkan ke nasofaring oleh gerakan silia.
d) Enzim yang dapat menghancurkan beberapa jenis bakteri, disebut lysozime.

♣ Indra Penghidu
Hidung juga bekerja sebagai indra penghidu dengan adanya mukosa olfaktorius pad
rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum. Partikel bau
mencapai daerah ini dengan cara difusi dengan palut lendir atau bila menarik
dengan kuat.
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

♣ Proses Bicara
Membantu proses pembentukan kata dengan konsonan nasal (m, n, ng) dimana ro
mulut tertutup dan rongga hidung terbuka, palatum molle turun untuk aliran udara.

♣ Refleks Nasal
Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan saluran
kardiovaskuler dan pernapasan. Contohnya, iritasi mukosa hidung menyebabkan re
 bersin dan napas terhenti. Rangsang bau tertentu menyebabkan sekresi kelenjar
lambung dan pankreas.4,5
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

DEVIASI SEPTUM NASI

Bentuk septum normal ialah lurus di tengah rongga hidung, tetapi pada orang de
 biasanya tidak lurus sempurna di garis tengah. Deviasi septum yang ringan tidak
mengganggu, akan tetapi bila deviasi itu cukup berat akan menyebabkan penyempitan pad
sisi hidung. Dengan demikian dapat terjadi gangguan fungsi hidung dan menyeb
komplikasi.2
Definisi dan Klasifikasi
Bentuk-bentuk dari deformitas septum nasi berdasarkan lokasinya, yaitu :

1) Spina dan Krista


Merupakan penonjolan tajam tulang atau tulang rawan septum yang dapat terjadi
 pertemuan vomer di bawah dengan kartilago septum dan atau os ethmoid di atasnya
memanjang dari depan ke belakang disebut krista, dan bila sangat runcing dan
disebut spina. Tipe deformitas ini biasanya merupakan hasil dari kekuatan kom
vertikal.

2) Deviasi
Lesi ini lebih karakteristik dengan penonjolan berbentuk ‘C’ atau ‘S’ yang dapat t
 pada bidang horisontal atau vertikal dan biasanya mengenai kartilago maupun tulang

3) Dislokasi
Batas bawah kartilago septum bergeser dari posisi medialnya dan menonjol ke salah
lubang hidung. Septum deviasi sering disertai dengan kelainan pada struktur sekitarn

4) Sinekia
Bila deviasi atau krista septum bertemu dan melekat dengan konka di hadapa
Bentuk ini akan menambah beratnya obstruksi.1,2
Kelainan struktur akibat deviasi septum nasi dapat berupa :

1) Dinding Lateral Hidung


Terdapat hipertrofi konka dan bula ethmoidalis. Ini merupakan kompensasi yang t
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

2) Maksila
Daya kompresi yang menyebabkan deviasi septum biasanya asimetri dan juga
mempengaruhi maksila sehingga pipi menjadi datar, pengangkatan lantai kavum
distorsi palatum dan abnormalitas ortodonti. Sinus maksilaris sedikit lebih kecil pad
yang sakit.

3) Piramid Hidung
Deviasi septum nasi bagian anterior sering berhubungan dengan deviasi pada pir
hidung.

4) Perubahan Mukosa
Udara inspirasi menjadi terkonsentrasi pada daerah yang sempit menyebabkan
kering sehingga terjadi pembentukan krusta. Pengangkatan krusta dapat menyeb
ulserasi dan perdarahan. Lapisan proteksi mukosa akan hilang dan berkuran
resistensi terhadap infeksi. Mukosa sekitar deviasi akan menjadi edema sebagai a
fenomena Bernouili yang kemudian menambah derajat obstruksi.1

Jin RH dkk membagi deviasi septum berdasarkan berat atau ringannya keluhan :
1) Ringan
Deviasi kurang dari setengah rongga hidung dan belum ada bagian septum
menyentuh dinding lateral hidung.
2) Sedang
Deviasi kurang dari setangah rongga hidung tetapi ada sedikit bagian septum
menyentuh dinding lateral hidung.
3) Berat
Deviasi septum sebagian besar sudah menyentuh d inding lateral hidung.3
Etiologi

Deviasi septum umumnya disebabkan oleh trauma langsung dan biasanya berhubu
dengan kerusakan pada bagian lain hidung, seperti fraktur os nasal. Pada sebagian pasien,
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

sehingga dapat terjadi pergeseran septum. Demikian pula tekanan torsi pada hidung
kelahiran (partus) dapat menambah trauma pada septum.1,2

Faktor risiko deviasi septum lebih besar ketika persalinan. Setelah lahir, resiko ter
ialah dari olahraga, misalnya olahraga kontak langsung (tinju, karate, judo) dan
menggunakan helm atau sabuk pengaman ketika berkendara.1,3

Penyebab lainnya ialah ketidakseimbangan pertumbuhan. Tulang rawan septum nasi


tumbuh, meskipun batas superior dan inferior telah menetap, juga karena perb
 pertumbuhan antara septum dan palatum. Dengan demikian terjadilah deviasi septum.2

Gejala Klinis

Gejala yang sering timbul biasanya adalah sumbatan hidung yang unilateral atau
 bilateral. Hal ini terjadi karena pada sisi hidung yang mengalami deviasi terdapat konka
hipotrofi, sedangkan pada sisi sebelahnya terjadi konka yang hipertrofi sebagai a
mekanisme kompensasi. Keluhan lainnya ialah rasa nyeri di kepala dan di sekitar mata. S
itu, penciuman juga bisa terganggu apabila terdapat deviasi pada bagian atas septum. De
septum juga dapat menyumbat ostium sinus sehingga merupakan faktor predisposisi terja
sinusitis.2

Jadi deviasi septum dapat menyebabkan satu atau lebih dari gejala berikut ini :
♣ Sumbatan pada salah satu atau kedua nostril
♣ Kongesti nasalis biasanya pada salah satu sisi
♣ Perdarahan hidung (epistaksis)
♣ Infeksi sinus (sinusitis)
♣ Kadang-kadang juga nyeri pada wajah, sakit kepala, dan postnasal drip.
♣ Mengorok saat tidur (noisy breathing during sleep), terutama pada bayi dan anak.6,7

Pada beberapa kasus, seseorang dengan deviasi septum yang ringan hanya menunju
gejala ketika mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti common cold . Dalam ha
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

telah sembuh dan proses inflamasi mereda, maka gejala obstruksi dari deviasi septum nas
akan menghilang.7
Diagnosis

Deviasi septum biasanya sudah dapat dilihat melalui inspeksi langsung pada b
hidungnya. Dari pemeriksaan rinoskopi anterior, dapat dilihat penonjolan septum ke arah d
 jika terdapat deviasi berat, tapi pada deviasi ringan, hasil pemeriksaan bisa normal.1

Penting untuk pertama-tama melihat vestibulum nasi tanpa spekulum, karena


spekulum dapat menutupi deviasi bagian kaudal. Pemeriksaan seksama juga dilakukan ter
dinding lateral hidung untuk menentukan besarnya konka. Piramid hidung, palatum, dan
 juga diperiksa karena struktur-struktur ini sering terjadi gangguan yang berhubungan
deformitas septum.1,2

 Namun, diperlukan juga pemeriksaan radiologi untuk memastikan diagnosisnya.


 pemeriksaan Rontgen kepala posisi antero-posterior tampak septum nasi yang ben
Pemeriksaan nasoendoskopi dilakukan bila memungkinkan untuk menilai deviasi septum b
 posterior atau untuk melihat robekan mukosa. Bila dicurigai terdapat komplikasi sinus para
dilakukan pemeriksaan X-ray sinus paranasal.1

Penatalaksanaan
♣ Bila gejala tidak ada atau keluhan sangat ringan, tidak perlu dilakukan tindakan ko
septum.
♣ Analgesik, digunakan untuk mengurangi rasa sakit.
♣ Dekongestan, digunakan untuk mengurangi sekresi cairan hidung.
♣ Pembedahan :

o Septoplasty (Reposisi Septum)


Septoplasty merupakan operasi pilihan (i) pada anak-anak, (ii) dapat dikomb
dengan rhinoplasty, dan (iii) dilakukan bila terjadi dislokasi pada bagian cauda
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

yang mungkin timbul pada operasi reseksi submukosa, seperti terjadinya per
septum dan  saddle nose. Operasi ini juga tidak berpengaruh banyak terh
 pertumbuhan wajah pada anak-anak.

o SMR  (Sub-Mucous Resection)


Pada operasi ini, muko-perikondrium dan muko-periosteum kedua sisi dilep
dari tulang rawan dan tulang septum. Bagian tulang atau tulang rawan dari se
kemudian diangkat, sehingga muko-perikondrium dan muko-periosteum sis
dan kanan akan langsung bertemu di garis tengah.
Reseksi submukosa dapat menyebabkan komplikasi, seperti terjadinya h
 pelana ( saddle nose) akibat turunnya puncak hidung, oleh karena bagian atas t
rawan septum terlalu banyak diangkat. Tindakan operasi ini sebaiknya
dilakukan pada anak-anak karena dapat mempengaruhi pertumbuhan waja
menyebabkan runtuhnya dorsum nasi.2,8,9
Komplikasi

Deviasi septum dapat menyumbat ostium sinus, sehingga merupakan faktor predisp
terjadinya sinusitis. Selain itu, deviasi septum juga menyebabkan ruang hidung sempit,
dapat membentuk polip. Sedangkan komplikasi post-operasi, diantaranya :
1) Uncontrolled Bleeding . Hal ini biasanya terjadi akibat insisi pada hidung atau berasa
 perdarahan pada membran mukosa.
2)  Septal Hematoma. Terjadi sebagai akibat trauma saat operasi sehingga menyeba
 pembuluh darah submukosa pecah dan terjadilah pengumpulan darah. Hal ini umu
terjadi segera setelah operasi dilakukan.
3) Nasal Septal Perforation. Terjadi apabila terbentuk rongga yang menghubungkan a
kedua sisi hidung. Hal ini terjadi karena trauma dan perdarahan pada kedua sisi mem
di hidung selama operasi.
4)  Saddle Deformity . Terjadi apabila kartilago septum terlalu banyak diangkat dari d
hidung.
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

Prognosis

Deviasi septum ialah suatu keadaan dimana terjadi peralihan posisi dari septum nas
letaknya yang berada di garis medial tubuh. Prognosis pada pasien deviasi septum s
menjalani operasi cukup baik dan pasien dalam 10-20 hari dapat melakukan akt
sebagaimana biasanya. Hanya saja pasien harus memperhatikan perawatan setelah o
dilakukan. Termasuk juga pasien harus juga menghindari trauma pada daerah hidung.1
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Budiman BJ, Asyari A. Pengukuran Sumbatan H idung Pada Deviasi Septum Nasi .
Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Kedokteran Unive
Andalas : Padang. 28 Juli 2011 : hlm 1-7. Available a
http://repository.unand.ac.id/17339/1/Pengukuran_Sumbatan_Hidung_Pada_Deviasi_Se
.pdf (Accessed : 2012 April 7)

2.  Nizar NW, Mangunkusumo E. Kelainan Septum. Dalam : Soepardi EA, Iskanda


Bashiruddin J, Restuti RD, editor. B uku A jar I lmu K esehatan Telinga Hidung Tengg
Kepala dan Leher . Edisi Keenam. Cetakan Keempat. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2
hlm 126-127.

3. Jin HR, Lee JY, Jung WJ. New Description Method and Classification System for Se
Deviation. Department of Otorhinolaryngology, Seoul National University, Colleg
Medicine, Boramae Hospital : Seoul. Journal Rhinology, 2007; 14 : 27-31. Availabl
http://www.doctorjin.co.kr/Journal%20PDF/50%20New%20description%20method%20
%20classification%20system%20for%20septal%20deviation_2007_06.pdf  (Accesed :
April 5)

4. Higler PA. Hidung : Anatomi dan F isiologi Terapan. Dalam : Adams GL, Boies LR, H
PA. Boies Buku Ajar Penyakit THT . Edisi 6. Cetakan Ketiga. Jakarta : EGC. 1997
173-188.

5. Soetjipto D, Mangunkusumo E, Wardani RS. Hidung. Dalam : Soepardi EA, Iskand


Bashiruddin J, Restuti RD, editor. B uku A jar I lmu K esehatan Telinga Hidung Tengg
Kepala dan Leher . Edisi Keenam. Cetakan Keempat. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2
hlm 118-122.

6. Baumann I, Baumann H.  A New Classification of Septal Deviations. Departme


Otolaryngology, Head and Neck Surgery, University of Heidelberg : Germany. Journ
RELATED TITLES
6 views 0 0

Lapsus Septum Deviasi


Uploaded by alief utama 
lapsus Full description

   
Save Embed Share Print Abortus Translate Jurnal Anisa Fauziah Modul Sa
Incomplete LBM 5 Respirasi 20 Lbm 1

7. Park JK, Edward IL. Deviated Septum. The Practice of  Marshfield Clinic, Ame
Academy of Otolaryngology  –   Head and Neck Surgery. 2005. Available
http://www.marshfieldclinic.org/proxy/MC-ent-DeviatedSeptum.1.pdf  (Accessed :
April 7)

8. Bull PD. The Nasal Septum. In : Lecture Notes on Diseases of The E ar, Nose and
 Ninth Edition. USA : Blackwell Science Ltd. 2002 : p. 81-85.

9. Widjoseno-Gardjito, editor. K epala dan Leher. Dalam : Sjamsuhidajat R, Wim de


editor. Buku Ajar I lmu Bedah. Edisi 2. Cetakan I. Jakarta : EGC. 2005 : hlm 365-366.

Anda mungkin juga menyukai