Anda di halaman 1dari 27

Tenggelam

Dr. Denny Mathius, Sp.F, M.Kes


BAG. KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL
FK UNISMUH / RS BHAYANGKARA MAKASSAR
LATAR BELAKANG

 Drowning adalah masuknya cairan yang cukup banyak ke dalam sa


luran napas

 WHO: Jumlah kematian akibat tenggelam tidak sengaja adalah


400.000

 Sering terjadi di negara berkembang, pada anak- anak dan dewasa um


ur 15-24 tahun
DEFINISI

Drowning (tenggelam) didefinisikan sebagai


kematian akibat mati lemas (asfiksia)
disebabkan masuknya cairan di dalam saluran
pernapasan.
INSIDEN
 4000 orang tenggelam setiap tahun

 1400 diantaranya anak anak

 Nomor 2 setelah kecelakaan lalu lintas

 Afrika menempati posisi terbanyak kasus tenggelam

 Amerika terendah

 Kejadian di negara berkembang> maju


FAKTOR RESIKO
 Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang
angkutan air
 Kurangnya pengawasan terhadap anak
 Kondisi air melebihi kemampuan perenang (arus kuat,
air yang sangat dalam, dll)
 Terperangkap misalnya peristiwa kapal karam, mobil te
nggelam, dll.
MEKANISME
 Asfiksia akibat spasme laring

 Asfiksia akibat gagging dan choking

 Reflex vagal

 Fibrilasi ventrikel (dalam air tawar)

 Edema pulmoner( dalam air asin)


KLASIFIKASI
 Berdasarkan kondisi paru

 Typical Drowning

 Atypical drowning

 Dry drowning

 Immersion syndromme (vagal inhibition)

 Submersion of the unconcious

 Delayed death (near drowning dan secondary drowning)


TYPICAL DROWNING
 Adanya hambatan pada saluran napas
dan paru karena adanya cairan yang masuk
ke dalam tubuh.
 Cairanmasuk ke dalam saluran pernapasan
setelah korban tenggelam.
 Penyebab kematian yang terjadi, yaitu
akibat asfiksia, fibrilasi ventrikel pada kas
us tenggelam di air tawar, dan edema paru
pada kasus tenggelam di air asin.
 Tanda yang ditemukan :
 Busa halus pada saluran napas
 Emphysema aquosum (emphysema hydroaerique)
 Adanya benda asing di saluran napas, paru atau lambung
 Perdarahan di liang telinga, perdarahan konjungtiva
 Kongesti pembuluh darah vena
ATYPICAL DROWNING
 Ditandai dengan sedikitnya atau bahkan tidak adanya cairan da
lam saluran napas
 Perlu dilakukan penelusuran keadaan korban sebelum
meninggal dan riwayat penyakit dahulu karena tandanya
yang tidak khas
 Atypical drowning dibedakan menjadi:
 Dry drowning
 Immersion syndromme (vagal inhibition)
 Submersion of the unconcious
 Delayed death (near drowning dan secondary
drowning)
Dry Drowning
 Mekanisme yang dapat menyebabkan dry drowning antara lain:
 Paralisis otot
 Luka tusuk pada torso yang mempengaruhi kemampuan
diafragma untuk melakukan gerakan respirasi
 Perubahan pada jaringan yang mengabsorbsi oksigen
 Spasme laring yang persisten pada saat terbenam di air
 Menghirup udara selain oksigen yang tidak membunuh secara lan
gsung seperti helium
 Kelebihan cairan dalam tubuh yang menyebabkan penurunan kad
ar sodium dalam darah yang kemudian menyebabkan edema otak
Immersion Syndromme
 Terjadi dengan tiba-tiba pada korban tenggelam di air yang sangat din
gin (< 20oC atau 68oF)

 Reflek vagal yang menginduksi disaritmia yang menyebabkan asistol da


n fibrilasi ventrikel sehingga menyebabkan kematian

 Tidak akan ditemukan tanda-tanda khas dari tenggelam diagnosis


ditegakkan dengan menelusuri riwayat korban sebelum meningga
l
Delayed Death
 Korban yang sudah ditolong dari dalam air tampak sadar dan bisa
bernapas sendiri tetapi secara tiba-tiba kondisinya memburuk.

 Perubahan kimia dan biologi paru yang menyebabkan kematian terjadi


lebih dari 24 jam setelah tenggelam di dalam air.

 Kematian terjadi karena kombinasi pengaruh edema paru, aspiration p


neumonitis, gangguan elektrolit.
Perbedaan Tenggelam Air Tawar Dan Asin
 Tenggelam di air tawar
 Sejumlahbesar air masuk ke dalam saluran
pernapasan hingga ke paru-paru,
 Kemudian diabsorbsi ke dalam sirkulasi dalam
waktu yang sangat singkat dan menyebabkan
peningkatan volume darah hingga 30%
 Terjadi Gagal jantung akut akibat overload
 Tenggelam di air asin
 Walaupun terjadi perpindahan garamgaram, khususnya natrium d
an magnesium melalui membran pulmonum, tetapi tidak terjadi p
erpindahan cairan yang massif.
 Kematian timbul umumnya lebih lambat, terjadi sekitar 8-9 menit
setelah tenggelam
KRITERIA DIAGNOSTIK
 Menentukan identitas korban.

 Pakaian dan benda-benda milik korban

 Warna dan distribusi rambut dan identitas lain

 Kelainan atau deformitas dan jaringan parut

 Sidik jari

 Pemeriksaan gigi

 Teknik identifikasi lain


 Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam
 Pada mayat yang masih segar, untuk menentukan apakah k
orban masih hidup atau sudah meninggal pada saat tenggel
am, dapat diketahui dari hasil pemeriksaan
 Penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis
drowning.
 Pada mayat yang segar, gambaran pasca mati dapat
menunjukkan tipe drowning dan juga penyebab kematian l
ain seperti penyakit, keracunan atau kekerasan lain.
 Faktor-faktor yang berperan dalam proses kematian
 Faktor faktor yang berperan pada proses kematian, misalnya ke
kerasan, alkohol atau obat-obatan.

 Tempat korban pertama kali tenggelam


 Bila kematian korban berhubungan dengan masuknya cairan ke
dalam saluran pernafasan, maka pemeriksaan diatom dari air te
mpat korban ditemukan dapat membantu menentukan apakah
korban tenggelam ditempat itu atau ditempat lain.
 Apakah ada penyulit alamiah lain yang mempercepat kema
tian
 Bilasudah ditentukan bahwa korban masih hidup pada
waktu masuk ke dalam air, maka perlu ditentukan apak
ah kematian disebabkan karena air masuk kedalam salur
an pernafasan (tenggelam).
 Bila tidak ditemukan air dalam paru dan lambung
berarti kematian terjadi seketika akibat spasme glot
tis, yang menyebabkan cairan tidak dapat masuk.
PEMERIKSAAN LUAR
 Mayat dalam keadaan basah
 Busahalus putih berbentuk jamur pada mulut dan
atau hidung
 Mata setengah terbuka atau tertutup
 Gambaran kulit angsa atau kutis anserine
 Pembusukan sering tampak, kulit berwarna hijau/
merah gelap.
 Washer woman’s hand
 Cadaveric spasme
 Luka lecet
 Semi ereksi pada genitalia pria
 Memar lidah atau bekas gigitan.
PEMERIKSAAN DALAM
 Busa halus dan benda asing dalam saluran napas
 Paru paru membesar, seperti balon, lebih berat.
Banyak keluar cairan saat pengirisan
 Paru paru pucat disertai bercak merah
 Bendungan pada otak, ginjal dan limfa
 Lambung, usus halus dapat berisi air
 Tanda intravital yang menunjukkan korban masih hidup saat tenggelam:

 Cadaveric spasme

 Perdarahan pada liang telinga

 Benda asing pada sal napas dan cerna

 Adanya bercak paltouf di permukaan paru paru

 Ada tanda asfiksia

 Ditemukan mushroom like mass


 Tanda pasti mati akibat tenggelam
 Ada tanda asfiksia
 Diatome pada pemeriksaan paru
 Bercak paltouf di permukaan paru
 Berat jenis darah berbeda antara jantung kanan dan kiri
 Mushroom like mass
Penutup
 Drowning (tenggelam) didefinisikan sebagai kematia
n akibat mati lemas (asfiksia) disebabkan masuknya c
airan di dalam saluran pernapasan.
 Insiden cukup tinggi, peringkat kedua setelah KLL
 Dibagi atas typical drownig dan atypical drowning.
 Penentuan diagnosis ditentukan dari pemeriksaan
luar, dalam, dan penelusuran korban sebelum
meninggal.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai