Case Report 1
“ KERACUNAN ARSEN”
TEORI:
ARSEN
• Arsenik merupakan logam berat dengan nomor atom 33, berat atom 74.91.
• Keberadaan arsen di alam (meliputi keberadaan di batuan (tanah) dan
sedimen, udara, air dan biota), produksi arsen di dalam industri, penggunaan
dan sumber pencemaran arsen di lingkungan
• Senyawa arsen dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 cara, yaitu Peroral,
inhalasi, dan absorpsi melalui kulit/mukosa membran.
Case:
Seorang pria berusia 73 tahun datang ke Instalasi Gawat Daruratdengan
keluhan hampir sekitar 2 bulan mengalami kelelahan yang bersifat progresif,
malaise, nafsu makan kurang, dan mati rasa pada tangan dan kaki . Pasien juga
merasakan gejala berupa bintik-bintik di bagian batang tubuh serta kulit yang
terasa menebal pada telapak tangan dan kaki pasien.
Case:
Riw. Pekerjaan: Pensiun bertahun-tahun lalu dari pekerjaan sebagai pekerja
pabrik makanan dan bus pengemudi di Cina
Riw. Lingkungan :
• mengkonsumsi berbagai macam makanan laut setiap hari
• Minum teh herbal beberapa kali sehari
• Telah mengonsumsi sediaan herbal buatan sendiri selama beberapa dekade:
• (1) Beberapa (hingga 80) tumbuhan berbeda dikumpulkan, dikeringkan, digiling,
dicampur dengan madu dan digulung menjadi bulatan seukuran kacang polong; (2)
Dikonsumsi setiap hari; (3) Diinstruksikan untuk berhenti meminumnya pada akhir
November, dua bulan sebelumnya untuk evaluasi .
Case:
Pem. Fisik:
• Pemeriksaan neurologis menunjukkan penurunan sensasi pada tangan dan
kaki
• Pemeriksaan pada kulit menunjukkan Hyperpigmentation dan palmoplantar
hyperkeratosis
Pem. Laboratorium:
• Urinary speciated arsenic level = 1,235ug/L (ref <10)
TEORI:
TEORI:
Diagnosis:
Penegakan Diagnosis:
• Onset dan karakteristik gejala
• Riwayat paparan (lingkungan, konsusmsi air minum, konsumsi suplemen,
hobi, pekerjaan)
• Pemeriksaan fisik pada kulit dan neurologis
• Pemeriksaan urine speciated arsenic level
• Pemeriksaan sample lingkungan (air minum, makanan, suplemen, udara)
Diagnosis:
CHRONIC TOXIC ARSENIC EXPOSURE:
• Riwayat paparan +
• Gejala +/-
• Peningkatan urinary arsenic levels
Toksisitas kronis TEORI:
• Terjadinya toksisitas kronis biasanya
melibatkan sejumlah populasi
penduduk yang tinggal dalam suatu
kawasan pencemaran lingkungan oleh
arsen dari limbah industri pestisida,
pabrik kertas, dan sebagainya.
• Gejala akan timbul dalm waktu 2
sampai 8 minggu sejak penderita
mulai mengonsumsi air yang
terkontaminasi tersebut.
• Gejala yang jelas terlihat adalah
adanya kelainan pada kulit dan kuku,
dijumpai adanya hyperkeratosis,
hiperpigmentasi, dermatitis dengan
terkelupasnya kulit dan adanya warna
putih pada persambungan kulit dan
kuku.
TATA LAKSANA:
CHRONIC TOXIC ARSENIC :
Case Report 2
“ KERACUNAN ALKOHOL ”
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Identitas
• Nama :AI
• Jenis kelamin : Laki – laki
• Umur : 28 tahun
• Pekerjaan : Buruh
• Alamat : Ngasem RT 06, Timbul Harjo, Sewon, Bantul
• No RM : 527231
KRONOLOGI
Pasien datang ke IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan Penurunan
kesadaran sejak 2 jam SMRS, Pasien datang ke kos tempat tinggal mual (+) dan
muntah-muntah (+) 3x cairan bening 2,5 jam SMRS. Pasien tidak dapat diajak
berkomunikasi sebelumnya akhirnya pasien tidak sadarkan diri 2 jam SMRS.
Pasien sebelumnya tidak pulang selama 3 hari dan tidak tahu apa yang dimakan
dan diminum OS sebelumnya. Dari gaya hidup, Pasien pernah mengkonsumsi
Alkohol dan perokok.
Tidak ada/ tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit serupa
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah, Agitasi
Kesadaran : Somnolen
Tanda vital : TD : 140/90mmHg Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,7 °C
1. Pemeriksaan Kepala
Bentuk Kepala = Mesochepal, simetris
Wajah = Oedem (-)
Mata = Pupil isokor, CA (-/-) SI (-/-), Reflek pupil (+/+)
Hidung = Discharge (-/-),
Telinga = Deformitas (-/-)
Mulut = Bibir sianosis (-), bibir pucat (-), bibir kering (-)
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
2. Leher
Pembesaran kelenjar thyroid dan limfonodi (-), JVP ↑(-)
3. Pemeriksaan Thorax
Pulmo
- Inspeksi = Dada simetris, deformitas (-/-) retraksi intercostal (-/-)
- Palpasi = Nyeri tekan (-/-), ketinggalan gerak (-/-)
- Perkusi = Sonor (+/+)
- Auskultasi = Suara dasar vesicular (+/+)
Suara tambahan : wheezing (-/-), RBB (-/-)
Cor
S1 S2 Reguler cepat, Bising jantung (-)
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
4. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : distensi (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, nyeri tekan (Tidak dapat dinilai), hepatomegali (-)
5. Pemeriksaan Ekstremitas
Superior = Oedem (-/-)
Inferior = Oedem (-/-)
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Elektrokardigram (EKG)
Normo Sinus Rythem
LAPORAN KASUS
DIAGNOSIS
Intoksikasi Alkohol
DIAGNOSIS BANDING
Intoksikasi Metanol
Intoksikasi Organofosfat
Intoksikasi Etlyn Glicol
Vomitus Profus
Dyspepsia
Edema Cerebri
Tumor Otak
LAPORAN KASUS
PENATALAKSANAAN
Infus NaCl Loading 1000 ml -> inf Nacl 20 tpm
O2 3 lpm
Inj. Ranitidine 50mg/12 jam/IV
Inj. Metoclorpramide 8mg/8 jam /IV
Pasang NGT -> Bilas Lambung dengan Susu + NACL 1500 cc
LAPORAN KASUS
FOLLOW UP
LAPORAN KASUS
FOLLOW UP
PEMBAHASAN LAPSUS
IDENTITAS
Kepaniteraan Klinik Bagian Forensik & Medikolegal
Fakultas Kedokteran Unismuh
Kompol. Dr. Dr. Mauluddin M, SH, MH, Sp.F
Case Report 3
“ KERACUNAN SIANIDA”
CASE
Sejak tgl 15 Januari 2016, terdapat kasus kematian Mirna yang menjadi pembicaraan di masyarakat
Indonesia. Peristiwa ini berawal pada saat seorang wanita tewas akibat meminum kopi di sebuah
restoran di pusat perbelanjaan. Korban bernama Wayan Mirna Salihin, wanita berusia 27 tahun. Saat
kejadian tersebut korban datang bersama temannya bernama Hani, sedangkan salah satu temannya
bernama Jesika telah datang terlebih dahulu, saat itu Siska memesankan minuman untuk Hani dan
Mirna, ia memesan tiga jenis minuman. Mirna dipesankan es kopi Vietnam oleh Jesika yang datang 40
menit setelahnya korban meminum es kopi tersebut, pada saat meminum, Mirna sempat mengatakan
bahwa minuman tersebut rasanya tidak baik dan mengatakan bahwa minuman tersebut rasanya seperti
jamu. Merasa bau kopinya aneh, Mirna meminta kedua temannya ikut mencium kopi tersebut. “Baunya
aneh,” kata Jessica. Kemudian Mirna meminta air putih, Jessica meminta air putih kepada pelayan. Ia
ditanya balik pilihan minumannya, sedangkan pada saat itu Mirna sedang sekarat. Tidak lama kemudian,
tubuh Mirna kaku serta kejang-kejang, mulutnya mengeluarkan busa serta muntah dengan mata
setengah tertutup. hingga akhirnya lalu dilarikan ke klinik di dalam mal. Korban lalu di bawa ke RS Abdi
Waluyo Menteng, namun meninggal di RS tersebut.
Hasil VeR