Anda di halaman 1dari 9

INTOKSIKASI OPIOID

Intoksikasi opiat/ opioid akut adalah kumpulan gejala


yang disebabkan oleh penggunaan opiat dan/atau
opioid dalam dosis cukup tinggi sehingga terjadi
gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi,
afek/mood, perilaku atau fungsi dan respon
psikofisiologis lainnya. Intoksikasi opioid akut adalah
suatu keadaan emergensi yang harus segera ditangani
agar tidak menimbulkan kematian.
Manifestasi klinis
Gejala umum dan utama yg ditimbulkan yaitu:
• Pupil bulat kecil (pinpoint pupils)
• Depresi pernafasan
• Letargia

Tingkat keparahan yang ditimbulkan berbeda-beda tergantung dari


dosis dan toleransi terhadap opioid tersebut. Depresi nafas merupakan
manifestasi emergensi yang paling utama yang perlu diperhatikan.
Adapun gejala tambahan seperti:
• Mual muntah
• Esofagitis/grastritis
• Hipotensi
• Hipotermia
• Disforia
• Kejamg
• Bradikardi
• Mual dan muntah
Diagnosis
• Baru menggunakan opiat/ opioid
• Perubahan psikologis dan perilaku yang bermasalah dan nyata secara
klinis (misalnya Euforia diikuti dengan apati, disforia, agitasi
psikomotor atau retardasi psikomotor, dan penilaian yang terganggu)
yang terjadi saat atau segera setelah penggunaan opiat/ opioid
• Konstriksi pupil dan satu atau lebih tanda atau gejala yang terjadi
selama atau segera setelah penggunaan opiat/ opioid:
1. Mengantuk atau koma
2. Bicara cadel
3. Gangguan perhatian dan memori
Tatalaksana
1. Deteksi dini dan tegakkan diagnosis dengan segera.
2. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan dengan segera dan dalam
waktu singkat.
3. Pemeriksaan fisik, adanya gejala utama : Miosis (kontriksi pupil)
sampai pint point pupil, ucapan yang tidak jelas, depresi
respiratorik, hipotensi, hipotermia, bradikardia, konstipasi, serta
mual dan muntah.
4. Bila pasien apnea, berikan bantuan farmakologis atau mekanik
untuk menstimulasi pernafasan
5. Berikan Antidote
A. Naloxone
Naloxone adalah opioid antagonis, berikatan dengan reseptor opioid
membalikkan dan memblok efek dari opioid dengan onset kerja 1-2 menit.
Half-life 20-60 menit dengan durasi 2-3 jam. Dosis penggunaan naloxone:
1. Neonatus -> 0,1 mg/kg dengan depresi nafas dan dengan ibu yang
menggunakan opioid selama 4 jam melahirkan
2. Anak <5 tahun atau <20 kg : 0,1 mg/kg (IV/IM) atau >5 tahun atau >20 kg
: 2 mg
3. Dewasa : 0,4 – 2 mg, dapat diulang setiap 2 – 3 menit sampai tercapai
target atau maksimal 10 mg

Lalu observasi minimal 2 jam setelah pemberian dosis terakhir


B. Naltrexone
Adalah opioid antagonist dengan waktu paruh obat lebih lama dari
naloxone yaitu 4-8 jam atau 8-12 jam. Naltrexone tidak
direkomendasikan untuk pasien yang tidak sadar dan bias digunakan
untuk opiad withdrawal.
DAFTAR PUSTAKA
Sadock BJ, Saddock VA. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatric : Behavior
Sciences/ Clinical Psychiatric. 10th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2007.
Boyer, EW. 2012. Management of Opioid Analgesic Overdose. United State.
NCBI.
Cline, DM., Ma, OJ., Cydulka, RK., et all.2012.Tintinallis Emergency Medical
Manual 7th Edition.New York: MC Graw Hill.
Simmonds, M. 2015. Guideline for The Use of Naloxone in Adults. England.
NHS.
American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders V, 2014.

Anda mungkin juga menyukai