Anda di halaman 1dari 2

Intoksikasi Cannabis (ganja)

2.1. Definisi Intoksikasi Cannabis (ganja)

Intoksikasi cannabis (ganja) adalah adanya perubahan perilaku atau psikologis maladaptif
yang signifikan secara klinis yang berkembang selama, atau segera setelah, penggunaan ganja.
Intoksikasi biasanya dimulai dengan perasaan "tinggi" yang diikuti dengan gejala yang meliputi
euforia dengan tawa dan kebesaran yang tidak pantas, sedasi, kelesuan, lemah dalam ingatan
singkat, kesulitan melakukan proses mental yang kompleks, penilaian yang terganggu, persepsi
sensorik yang menyimpang, kinerja motorik yang terganggu, dan sensasi waktu berlalu
perlahan/lambat. Terkadang dapat terjadi kecemasan, disforia, atau penarikan sosial. Efek
psikoaktif ini disertai dengan dua atau lebih tanda klinis yang berkembang dalam waktu 2 jam
setelah penggunaan ganja seperti injeksi konjungtiva, nafsu makan meningkat, mulut kering, dan
takikardia. Gejala tersebut tidak boleh disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak dapat
dijelaskan/digolongkan ke dalam gangguan mental lainnya.1

2.2. Epidemiologi Intoksikasi Cannabis (ganja)

Berdasarkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menyatakan bahwa
ganja terus menjadi obat yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. UNODC
memperkirakan bahwa sekitar 3,4-4,8% dari populasi global berusia 15–64 tahun menggunakan
ganja setidaknya sekali dalam hidupnya. Berdasarkan pelaporan dari 77 negara anggota terdapat
tren peningkatan penggunaan ganja selama periode 2006-2016 terutama di negara regional Asia
dan Afrika dan hal ini diikuti dengan peningkatan kecanduan para pengguna ganja. Penggunaan
ganja meningkat di Amerika dalam dekade terakhir terutama dari tahun 2009-2012 ke tahun
2
2013-2016 (52,9 juta pengguna pada tahun 2016).
Di Indonesia berdasarkan survei Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2014 terdapat
peningkatan sebesar 2% setiap tahun dari para pengguna ganja baru. Berdasarkan jenis kelompok
pengguna terdapat tiga yaitu dari kelompok pelajar sebesar 565.598 orang, kelompok pekerja
sebesar 966.002 orang, dan kelompok rumah tangga sebesar 460.039 orang.3 Dari penelitian
jumlah pasien intoksikasi cannabis berdasarkan kelompok usia terbesar adalah kelompok remaja
sebesar 16% dan kelompok dewasa muda sebesar 9%, hal ini akan berakibat penurunan fungsi
kognitif dan tidak ada motivasi pada remaja.4
Referensi:
1. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders:
DSM-5, 5th edn. Washington, DC: The American Psychiatric Association; 2013.
2. United Nations Office on Drugs and Crime. Analysis of drug markets: opiates, cocaine,
cannabis, synthetic drugs; 2018.
3. Herindrasti VL. Drug-free ASEAN 2025: Tantangan indonesia dalam penanggulangan
penyalahgunaan narkoba. Jurnal Hubungan Internasional. 2018 Sep 30;7(1):19-33.
4. Satre DD, Bahorik A, Zaman T, Ramo D. Psychiatric disorders and comorbid cannabis
use: How common is it and what is the clinical impact?. The Journal of clinical
psychiatry. 2018 Jun 26;79(5):0-.

Anda mungkin juga menyukai