Anda di halaman 1dari 6

Ulkus Kornea Jamur

E P I D E M I O L O G I , FA K T O R R I S I K O , PAT O F I S I O L O G I ,
M A N I F E S TA S I K L I N I S
EPIDEMIOLOGI
• Ulkus kornea jamur terbanyak ditemukan di negara agraria, memiliki iklim tropis dan negara
berkembang.

• Ulkus kornea yang sembuh akan menimbulkan jaringan parut kornea dan merupakan penyebab
kebutaan nomor dua di Indonesia setelah katarak.

• 40,65% dari kasus ulkus kornea disebabkan oleh jamur.(1)


FAKTOR RISIKO
•Infeksi jamur: disebabkan oleh Aspergillus, Fusarium, Scedosporium apiospermum, phaeohyphpmycetes,
Candida albicans, dan spesies Candida lainnya.

•Penggunaan lensa kontak.

•Riwayat keratitis.

•Riwayat operasi mata sebelumnya.

•Riwayat konsumsi obat-obatan yang bersifat immunosupresan.

•Trauma.(2)
PATOFISIOLOGI
Jamur mensekresikan enzim proteolitik, antigen jamur, dan toksin yang berfungsi untuk
memfasilitasi penetrasi jamur dari stroma hingga ke membran descemet, yang kemudian akan
mencapai bilik mata depan (anterior chamber) dan nantinya akan menghasilkan massa eksudat
yang menutupi area pupil.(3) Selanjutnya terjadi infiltrasi dari sel-sel mononuklear, sel plasma,
leukosit polimorfonuklear (PMN) yang mengakibatkan timbulnya infiltrat, yang tampak sebagai
bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas tidak jelas dan permukaan tidak licin, kemudian
dapat terjadi kerusakan epitel dan kemudian mengakibatkan ulkus kornea. (1)
MANIFESTASI KLINIS
•Mata merah, berair, dan nyeri hebat

•Sensasi benda asing

•Terdapat sekret

•Kelopak mata bengkak

•Nyeri apabila melihat cahaya terang

•Terdapat infiltrat kelabu dengan batas irregular, memiliki lesi satelit, ulserasi superfisial, dan peradangan bola
mata yang nyata.(4)
REFERENSI
1. Farida Y. Corneal ulcers treatment. J Majority. 2015;4(1):119-127.

2. Byrd LB, Martin N. Corneal Ulcer. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539689/

3. Kenia VP, Kenia RV, Pirdankar OH. Diagnosis and management protocol of acute corneal ulcer. International Journal of
Health Sciences and Research. 2020;10(3):69-78.

4. Tanto C, Liwang F, Hanifati S, et al. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius, 2014. p. 377-9.

5. Sharma N, Vajpayee RB. Cornal ulcers: diagnosis and management. First edition. New Delhi: Jaypee Brothers Medical
Publishers (P) Ltd. 2008. p. 8-12.

Anda mungkin juga menyukai