Anda di halaman 1dari 20

PROLAPS UTERI

Pembimbing:
Dr. Komang, SpOG
Anggota Kelompok:

Anisa Anastasia 30001700011


Fahira Nurhaliza 30001700047
Ribka Ratnamaya A 30001700095
Alya Ihsani Harahap 30001700127
Amanda Refa Madani 30001700128
Bella Farhah Fajriana 30001400029
Ahmad Arya Sukma Bhakti 31032000001
DEFINISI

Prolaps uterus adalah herniasi uterus ke dalam atau luar


vagina akibat kegagalan penyangga ligamen dan fasia.
EPIDEMIOLOGI
● Prolaps uteri sering meningkat sesuai dengan usia dan
paritas.
● Di AS, studi dari 16.000 pasien menunjukkan frekuensi
prolaps uteri sebesar 14.2%.
● Prolaps uteri sering terjadi pada multipara (>50%) dan
wanita menopause. Sedangkan pada wanita nullipara (2%)
untuk prolaps simptomatik dan sangat jarang terjadi pada
neonatus
ETIOLO
GI
● Trauma Obstetrik ( meningkat dengan multiparitas , ukuran janin
lahir per vaginam ) akibat peregangan dan kelemahan jaringan
penyokong pelvis.
● Kelemahan otot ligament endopelvic-> terutama ligamentum
transversal
● Melahirkan dan Menopause ( hormone estrogen telah berkurang (
Hipoesterogen ) sehingga otot dasar panggul menjadi atrofi dan
melemah.
● Persalinan lama dan sulit
● Meneran sebelum pembukaan lengkap
● Laserasi dinding vagina bawah pada kala dua
● Penatalaksanaan pengeluaran plasenta
● Reparasi otot-otot dasar panggul yg tidak baik
MANIFESTASI KLINIS

1 2 3 4
Pelvis terasa berat dan Dispareunia, LBP, Konstipasi Kesulitan
nyeri pelvis, penonjolan berjalan,kesulitan
jaringan keluar dari berkemih
liang vagina

5 6 7 8
Peningkatan Mual (Nausea) Discharge purulen Perdarahan dan
frekuensi,urgensi,inkont ulserasi
inensia urin
PATOFISIOL
OGI
ANAMNES
IS
● Trauma obstetri dan laserasi selama persalinan
● Perasaan adanya suatu benda yang mengganjal di vagina atau
menonjol di genitalia eksterna
● Rasa sakit di panggul atau di pinggang merupakan gejala klasik
dari Prolaps Uteri
● Luka dan decubitus pada portio uteri akibat gesekan dengan celana
atau pakaian dalam
● Gangguan berkemih , seperti inkontinensia urin atau retensi urin
● Perdarahan Vagina
● Rasa sakit atau nyeri Ketika berhubungan seksual ( dyspareunia )
● Kesulitan berjalan
PEMERIKSAAN FISIK

● Tanda vital, BB, TB ● Pemeriksaan Vagina


● Pemeriksaan status generalis ● Pemeriksaan Rektovagina
● Pemeriksaan Ginekologi umum
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1 2 3
Urin Residu pasca USG Pemeriksaan
berkemih urodinamik

4
5 6
Rontgen saluran
kemih dengan Urinalisis Skrinning infeksi
kontras (IVP) saluran kemih
Prinsipnya pengobatan prolaps uteri bergantung pada grade
nya.
● Pengobatan non operatif dilakukan pada prolaps grade
rendah dan pasien yang tidak fit/ kontraindikasi/ tidak
mau dilakukan tindakan operasi.
● Observasi : watchful waiting. Metode ini mengobservasi
secara periodic mulai dari perkembangan grade dan
gejala nya.

TATALAKSANA
TATALAKSANA

Konservatif :
1. Latihan otot-otot dasar panggul untuk
menguatkan otot-otot dasar panggul.
2. Pemasangan pesarium (menahan uterus).
Penempatan dan ukuran pesarium harus tepat.
3. Stimulasi otot dasar panggul dengan alat listrik
(elektroda dipasang dalam pesarium).
TATALAKSANA OPERATIF
● Operasi dilakukan tergantung
beberapa faktor seperti usia,
keinginan memiliki anak,
mempertahankan uterus,
tingkat prolaps, keinginan
coitus.
● Biasanya dilakukan operasi
bila disertai dengan prolapsus
vagina
DIAGNOSIS BANDING

● Pemanjangan serviks (elongated cervix)


● Sistokel
● Enterokel
● Rektokel
● Kelemahan dinding vagina lateral
KOMPLIKASI

• Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri


• Dekubitus
• Hipertrofi serviks uteri dan elangasio kolli
• Kemandulan
PENCEGAHAN

1 2 3 4
Pemendekan waktu Meminimalisir Menghindari Episiotomi
persalinan mengejan yang mengejan
berlebihan sebelum
pembukaan telah
lengkap

5 6 7
Mengawasi involusi Memperbaiki dan Senam kegel
uterus reparasi luka atau
pascapersalinan kerusakan jalan
lahir dengan baik.
PROGNOSIS

Prognosis akan BAIK  pada pasien usia muda, dalam kondisi


kesehatan optimal (tidak disertai penyakit lainnya), dan Indeks Masa
Tubuh (IMT) dalam batas normal.
REFERENSI
1. Hardianti. Faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian prolapsus uteri di rsup
dr. kariadi semarang. Doctoral Dissertation, Faculty of Medicine. 2015.
2. Doshani A, Teo RE, Mayne CJ, Tincello DG. Uterine prolapse. BMJ. 2007 Oct
20;335(7624):819-23. doi: 10.1136/bmj.39356.604074.BE.
3. Erwinanto. Prolaps uteri. Med Hosp. 2015;3(2): 138 – 42
4. Junizaf, Santoso BI. Panduan penatalaksanaan prolaps organ panggul. Himpunan
Uroginekologi-POGI. 2013.
5. Dietz HP. Pelvin organ prolapse: a review. RACPG. 2015;44(7):446-52.
6. Erwinto. Prolaps uteri. Med Hosp 2015; vol3 (2) : 138-142
7. Doshani A, Teo RE, Mayne CJ, Tincello DG. Uterine prolapse. BMJ. 2007 Oct
20;335(7624):819-23. doi: 10.1136/bmj.39356.604074.BE.
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai