FANOFTALMITIS
Disusun oleh:
1.Raka Pratama: (2128060)
2.Rantika Dewi: (2128061)
3.Regina Dyah Aulia: (2128062)
4.Renata Safitri: (2128063)
5.Rendi fernando: (2128064)
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Panoftalmitis adalah radang yang melibatkan semua bagian mata, biasanya
supuratif, paling sering sebagai akibat luka tembus dan radang ini menyebabkan
nyeri hebat mata yang mencolok radang jaringan sekitar orbit dan kelopak mata
dan kehilangan penglihatan pada banyak kasus mata musnah meskipun di
lakukan terapi infeksi dan radang intensif. Enukleasi mata atau episode rasi orbita
mungkin diperlukan.
Panoftalmitis ialah peradangan pada seluruh bola mata dan rongga orbita
yang juga termasuk sklera dan kapsul tahapan setelah terjadi infeksi yang masuk
ke dalam bola mata dapat melalui peradangan. Pada seluruh bola mata
merupakan rongga abses dan termasuk tahapan setelah terjadi infeksi yang masuk
ke dalam bola mata dapat melalui peredaran darah secara endogen atau perforasi
dari bola mata secara eksogen dan dapat pula merupakan akibat tukak kornea
perforasi (Ilyas 2019). Biasanya keadaan interaksi pada pasien yang memiliki
kekurangan dalam sistem kekebalan tubuh untuk setiap penyakit yang kronis
seperti diabetes atau infeksi oleh virus HIV atau dapat pula sebagai akibat dari
trauma atau observasi pada mata yang menyebabkan terbentuknya julur yang
dapat membuat mikroba menembus ke dalam bola mata (Ilyas 2019).
2. Etilogi
Panoftalmitis disebabkan oleh masuknya organisme piogenik ke dalam mata
melalui luka yang terdapat pada kornea yang terjadi secara kebetulan atau
merupakan akibat dari operasi atau akibat mengikuti perforasi suatu ulkus kornea
Penyebab panoftalmitis ini sama dengan endoftalmitis merupakan suatu
organisme yang paling sering menyebabkan tulang dapat pula disebabkan oleh
Streptococcus, staphylococcus dan ecoli. Selain itu, jamur (seperti Candida Albic
ans, Hitoplasma, Crytococcus dll), Juga dapat meneybabkan terjadinya panotalmi
tis (Ilyas 2019).
3. Partofisiologi
anoftalmitis atau peradangan Supuratit parda ifi bola meiter dan rongga orbit
a memiliki gejala Yaitu terdapatnya nanah, palpebra yang bengkak dan mata masi
h digerakkan apabila pus keluar karena perfore Ri. Panas fetup: tekanan bold mak
e menjadi menurun, Jaringan yang mengharut, keniudian akan menjadi prios bulb
i. Terjadinya panoftalmitis biasanya dikarenakan infeksi eksogen, misalnya pasca
bedah intraokular (terutama ekstrakt (caturak). traumu tembus, atau tukuk korme
ce yang mengalami porteraf (Shinta 2019)
Terjadinya trauma perietressi. Maka kompus Vitreum bagian yang pertama k
ale akan terkena, keniudian pada avea dan reting yang juga dapat shut terkena. ka
rus matustatis, peradangan mulai terjadinya emboli septik pada arteri retina dan a
rteri choreid. Fraduan mi brewsanya mengeneri kedua muta, bila pada kasus perf
orati ulkus kornea atur lifeksi pasca bevah Intraocular. peradangan Ginsulai deng
an iridocyclitis dikea infeliti tidak terlalu Viruled dapat dikontrol dengan pengoba
tan setini mungkin. Tetapi dika kuman. terlalu Virulent, Peradangan purulen akan
berangsur-angsur menyebar kebagian uvea pofterior dan mengenai feluruh Jaring
an uvea dan retina, akhirnya terjadi pembentukan pus atau nanah dalam bela hata
meskipun diobati. (shinter 2019)
PATHWAY PANORTALMITIS
Eksogen Endogen
poliferati patogen
Inflamati
Paradangan
Pembentukan suparitit
Sensori B.d Mediator kimia Brudikinin
Pembentukan suparitit
Merangsang nociceptor
Sensori B.d
Gangguan penglihatan. Hipotalamus
Mengehtivat RAS
Cortex Cerebri
REM Menurun
Nyeri Akut &.d Inflamasi
Gangguan pola
B.d Kontrol Tidur
Tidur
Infeksi pada bota mater proses penyebaran nya dapat dipengaruhi organisme seperti:
1) Bakteri
Pseudemonus
Merupakan bakteri ganas dan bisa menghancurkan semua bagian termasuk korne
a; sluret purulen, berupa nanah biru kehijauan.
Staphylococcus
Bakteri ini mampu untuk berlipat ganda dan menyebar secara luas kedalam J
aringan dan Menghasilkan Selenet mucopurulen (kental berwarna kekering an, el
astis). Bakteri Staphylococcus yang telah di fagastonis masih mampu bertahan da
lam jangka waktu lama
Streptococcus
Infeksi oleh bakteri ini akan menibentuk selamet, terdapatnya sel-sel kepas d
an faringan nekrotik, Sehingga terjert. dejek puen konjungtiva.
2) Jamur
Candida albicans adalah salah satu samur oportunitis yang terpenting, Jamur
ini bisa menyebabkan endoptar mitis, panoptarmitiz, bercak Roth. papilitis, dan o
blati retina. Penyebaran kebaran kaca dapat mengakibut kan terjadinya abses bad
un kuce.
3) Parasit
Toxoplasma gondit
kucing peliharaan yun spesies kucing lain berfungsi sebagai hospes Tanda dan gejala I
ntelafi parakit ini yaitu seperti imelihat banda mengambang. Penglihatan Kabur atau p
otofobia.
Toxocara Cati dan Toxocara Camis
4) Virus
Manifestasi okuker puda infert HIY adalah bintik Cotton Wool". perdurahan
reting, farcomu kapos putu permukaan mutu dan adneksa, dan kelainan neuroofta
lmologik pada penyakit Intrakranial. Selain itu sering terkena infekti oportunistik,
Retinopati fitomegalovirus adalah penyakit yang membutakan dan merupakan Inf
erti Okuller paling umum
5) Manifestasi Klinis
B. PROSES KEPERAWATAN
1) Pengkajian
a. identitas pasien
2) Riwayat Kesehatan
a. Riwayat masuk RS
4) Lingkungan
b. Pola eliminasi
6) pola kebiasaan
a. Sistem penglihutan
b. Sistem pendengaran
c. Sistem wicara
d. Sistem pernutusan
e. Sistem, kardiovaskuler
f. Airkulasi dantung.
g. Batent Neurologi
h. ortem pencernaan
i. fister Immunology.
j. Sistem endokrin
k. Aistem Urogenital.
l. fistem Integunan
m. frstems Muskuloskeletal
a) Rulie
- Populasi : suhu
b) Kepala
c) Muka
d) Mata
e) Hidung
Insperti: Bentuk bibir, Mukoso, gusi, lidah, palatum. gigi, Ronggo pharing, tonsil.
bentuk / pengeluaran.
h) Leher
i) Thorax
Jantung. Auskultati Jantung pada daerah aorta pulmonal, triskuspid fan mitral.
j) Abdomen.
Perkuri: Ginjal
l) Genetalia
m) Rektum Rulie
Cidem, fiunotis. CRT. Tremor. Cubbing finger, usi kekuatan stop nyeri
pergerakan. Refleks, penggunaan alut. luku, fraktur, Interier.
(1). Nyeri Akut B.d Agen pencedera fisik (prosedur operadi) (0.0077)
Ruangan Anggrek
1 Nyeri Akut Setelah dila Menumen byeri (1.082 Manajemen nyeri (1.0823
B.d kukan asuha 38). 8)
n keperawat
Pericedera Observasi Observasi
an selama m
aka diharapk - Identifikasi lokasi, ka -Mengetahui lokasi durasi,
an tingkat n rakteristik, durasi, frek karakteristik, frekuemnsi ,
yeri menuru uensi, kelasifikasi, inte dan kualitas, nyeri
n dengan kri nsitas nyeri
-Mengetahui tingkat nyeri
teria hasil :
- Identifikasi skala nye
keluhan nye -mengurangi faktor yang m
ri
ri menurun, empengaruhi parahnya rasa
meringis me - Identifikasi faktor ya nyeri pasien.
nurun, freku ng mempernberat dan
-ketika timbul relasi alergi
ensi nadi me memperingan nyeri
hentikan analgetik
mbaik, pola
- monitor efek samping
napas memb Terapeutik
penggunaan analgetik.
aik, tekanan
-Untuk mengurangi rasa ny
darah memb Terafelitik
eri tanpa obat
aik tingkat n
- Berikan teknik non-fa
yeri ( L. 080 -Untuk mengetahui strategi
rmokologis untuk mrn
66) berbeda nyeri pada pasien.
gurangi rasa nyeri
-pertimbangan jenisda
Edukasi
n sumber nyeri dalam
pemilihan strategi mer -Agar pasien dapat mereda
endakan nyeri kan nyeri dengan menghin
dri faktor penyebab nyeri
Edukasi
-Agar mampu meredakan n
-Jelaskan penyebab per
yeri
iode dan pemicu nyeri
-Mampu meredkan nyeri ta
-Jelaskan strategi mere
npa obat
ndahkan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberia
Pola tidur n malgetik dukungan ti - Mdengurangi nyeri denga
(L.05045) dur (1.09065) n obat dukungan tidur (1.0
92650
Setelah dila Observasi
kukan asuha Observasi
- Identifikasi pola aktiv
n keperawat
itas dann tidur -Untuk mendata masalah y
an selama di
2 Gangguan ang dalam pasien
harapkan tid - Identifikasi obat tidur
Pola kuran
ur membaik yang digunakan -Mengetahui faktor penyeb
g kontrol ti
dengan krite ab sulit tidyr
dur (0.005 Terpeutik
ria hasil:
5) -untuk mengetahui efek sa
-Fasilitas menghilangk
-Kesulitan ti mping obat
an stres sebelum tidur
dur minum
Terepeutik
- Lakukan prosedur unt
-keluhan terj
uk meningkatkan keny -agar pasien mampu meras
aga menuru
amanan a tenang
n
Edukasi -Agar pasien mampu meras
-kelughan p
a lebih santai
ola tidur ber -Jelaskan pentingnya ti
ubah menur dur cukup selama salut
un
- Anjurkan menepati k Edukasi
ebiasaan tidur.
- Agar pasien tahu mengen
ai pentingnya istirahat yang
cukup
Kolaborasi
ASUHAN KEPERAWATAN
Ruang : Anggrek
1. DATA DASAR
A. Identitas pasien
1. Nama : Ny.N
2. Usia : 31 Tahun
5. Agama : Islam
7. Suku : Jawa
9. Alamt Rumah : Desa Sinar Jaya, Kec. Kalirejo, Kab. Lampung tengah
1. Nama :70. A
2. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat kesehatan masuk RS : Klien mengatakan masuk RSUD. Dr. H. Abdul
Moelok pada Tanggal 27 mei 2023 Kerren
Mengatakan masuk melalui poli Mata, klien
mangeluhkan penglihatannya gelup pada mata
sebelah kirinya terasa nyeri dan juga gatal. Maka
kini memerah.dan sering berai
2. Keluhan penyerta
X X X
X
Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Kepala keluarga
= Perkawinan
= Garis serumah
X = Meninggal
= Garis keturunan
- System nilai : Sebelum Sakit pasien selalu melaksanakan Sholat & waktu
kepercayaan. Namun sesudah sakit pasien tidak mampu
melaksanakan. Sholat & Waktu secara penuh.
3. Lingkungan.
A. Rumah
Pasien mengatakan sebelum sakit dan fesudah sakit pasien makan 3x Schari.
nafsu makan pasien bark dan makanan dihabiskan. Berat badan pasien tchup /
tidak terjadi penurunan yaitu 50 kg.
- Sebelum sakit : kebutuhan cairan tercukupi lengan minum & gelas / hari
- Sesudah sakit : kebutuhan Carran pasien dibantu dengan Terapi Cairun Infus
RI 20 TP m (3x500: 1500 ml).
B. Pola Eliminasi
1). BAK : Porsien mengatakan Sebelum Jaket BAK 4-5 kali / hari dun sesudah
sakit BAK 3-4 kali/hari. Sebelum sakit warna urine Jernih sedikit kekuningan dan
sesudah Sakit urine berwarna kuning.
2) BAB
Sebelum Sakit : Pasien BAB 2x Schari dipagi dan disiang hari dengan warna
fases kekuningan, konsistensi padat namun tidak keras.
Saat sakit ·:Pasien BAB 1 x sehari tipagi hari dengan warna fases
kekuningan. konsistensi padat namun tidak keras.
C. Personal Hygiene
1. Mandi
Saat Sakit : Pasien mand Ix Schari fuat pagi dan sore har
2. Oral Hygiene
Saat Sakit : Pasien menggosok gigi 2x sehari, Saat mundi dan akan fitur 3.
3. Cuci Rambut : Sebelum pasien keramas 2x sehari dan saat sakit pasien tidak
keramas.
D. Pola Tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur & Jam / hari dari pukul 21.00 s/d 05.00 dan tidur
nyenyak
Saat sakit : Pasien mengatakan sulit tidur, pola tidur berubah saat sakit
6. Pengkajian Fisik
A. Demeriksaan Umum
-Pernafasan : 20 x/ menit
- Suhu : 36.8c
- TB : 155 cm
-BB : 50 kg
1. Sistem penglihatan
--Positi mata : Posisi mata pasien asimetris karena bola mata pasien Sebelah
kiri dilakukan Operasi pengangkatan bela mata. (enuklesi),
Sehingga mata sebelah kanan lebih menonjol daripada mata
sebelah KIN
-Kelopak mata : Kelopak mata pasien sebelah kanan (Kelanak aters Jan
bawah). tidak terdapat pembengkakan, kelopak muta patron
sebelah hiri (kelopak atas yan bawah) menutup karena
dilakukan operasi Pengangkutan bola mata (enuklear) kelopak
matu berwarna sedikit kemerahan
- Konjungtiva : Konjungtiva pusien tidak ada ananemis pada mata bagian
- Kornea :Kornea mata sebelah kanan pada pasien terlihat keruh, Ketika
dilihat tampak seperti dilapier oleh selaput putih, pada mater
sebelah forr kornen tilak dilakukan pemeriksaan karena bola
mata patien telah lakukan Operasi pengangkatan bela mata
(ersuklasi)
2. Sistem Pendengaran
- Cairan dari telinga : Berwarn kuning, konsistensi cair, bau, khas seremen
3 Sistem Nicara
4. Sistem Pernafasan
-Frekuensi : 20 x /menit
-Irama : Teratur
- Kedalaman : Dalam
5. Sistem Kardiovaskuler-
-Nadi : 05x/menit
- Irama : Teratur
-Denyut : Keras
6. Sistem Neurogi
- Ganguuan Neurogi
- Okolomotorius (N-3) : Pupil mata kiri tidak diperiksa karena bola mata kiri
telah di operasi pengangkatan bola mata atau enukleasi
tetapi pupil pada mata kanan di atasi tidak mengecil saat
diberi Sinar pupil tidak bereaksi terhadap cahaya.
-Kekuatan otot/status metorik : Kekuatan otot / status metorik pada pasien 4/4, 4/4.
7. Sistem Pencernaan
9. Sistem Edokrin
-Keadaan rambut : Sama dengan rambut berwarna hitam dan bersih tidak
ada ketombe saat sakit pasien tidak keramas.
-Keadaan kuku : Warna kuku merah muda tidak ada tidak ada nanah
dan kuku bersih
-Keadaan kulit : Turgor kulit elastis dengan warna kulit sawo matang
kebersihan pasien terjaga karena pasien mandi 2 x
/hari
-Tanda-tanda Radang pada kulit : Pada kulit pasien tidak ada tanda peradangan pada
kulit pasien tidak ada luka dan dekubitus
-Sakit pada tulang dan sendi : Tidak ada sakit pada tulang dan sendi
-Tanda-tanda Radang pada sendi : Tidak ada tanda-tanda Radang pada sendi
- Pemeriksaan Laboratorium
HASIL PEMERIKSAAN
Total keagolasi
Hematologi
Darah lengkap
Pemberian obat
- Ceftriaxone 2x1gram
- Ranitidin 2x1
- Cendo Eukenta 2x 1
Enuklesi merupakan teknik operasi pengangkatan dan pembuangan bola mata dari
cavum orbita secara keseluruhan. Enuklosi dilakukan untuk membuang mata yang
buta dan tidak berfungsi lagi ataupun terjadinya penyakit mata yang tidak dapat
desembuhkan dengan pengobatan (dar dan and mawn, 2009)
9. RESUME KONDISI PASIEN
Ny.N merupakan pasien rawat jalan dipoliklinik mata RSUD. Dr. H Abdul.
Moeloek. Pada tanggal 27 April 2023 potten masuk Rumah sakit dengan.
mengeluhkan penglihatan muke kirinya sangat sulap, maka kiri tergia nyer dan gabul.
maka juga sering berair Selain itu makba kanannya sangat buram. saat melihat bandar.
Swami pasien juga mengatakan mata kini istrinya. kemerahan Dada ham dublu
tanggal 29 April 2021 Patien dilakukan operera pengangkelform bela maka pada
maker bagian kiri (enuklear). Pada hari selada tanggal 02 PRi 2023 Patien
mengatakan merenta nyeri di bagian mata. sebelah kiri yang terdapat luka poft
Operati pengangkatan bola mata. Niger terade seperti fitwick tusuk dan putien juga
mengatakan mata kanannya. juga tidak bisa melihat. Nyeri apabila beraktivitas dan
maku terkena Sentuhan, Nyem Mereva ketika tidur dan menutup maka posien juga
menga takan sulit tidur, pola tidur berubah karena fering terbangun karena muraia
nyen, tidur hanya 1-2 Jam / hari. Dari hasil penenkdaan Tanda-tanda Vitul fidapatkan
hatil Tekanan darah 130 170 mmHg Nadi losx/menit Juhu tubuh 36.8°c dan
pernafasan 20 x/menit.
Data Subjektif
- Pasien mengatakan nyeri pada mata kiri yang terdapat luka post operasi
pengangkutan bola mata (enuklesi)
-Pasien mengatakan bola mata bagian kirinya telah drangkat. dan mata bagian
kanannya tidak dapat melihat pasien menyatakan sulit tidur.
-Pasien mengatakan pola tidur berubah
Data Objektif
- Kornea mata bagian kanan kerah tampak dilapisi selaput putih -pupil mata bagian
kanan tidak bereakti saut terkena Cahaya (pupil dilata).
-Skala nyeri 6.
Suhu : 36.8°c
Pernafasan : 20 x /menit
-Klien tidak dapat melihat setelah dilakukan openrft pengangkatan bola mata
(enuklesi) pada tanggal 29 April 2023.
ANALISA DATA
Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : Pasien menyatakan
nyeri terasa pada bagian
mata kiri
S : Pasien mengatakan
nyeri skala 6 ( dari skala
0-10)
T : Pasien mengatakan
nyeri terasa hilang timbul
-TTV :
Do
- Leukosit : 14.430
(Normal 3600-11.000)
-Pasien mengatakan
sering terbangun karena
nyeri
- Pasien mengatakan
hanya tidur 1-2 jam
Do
RENCANA KEPERAWATAN
Kolaborasi
– Agar dosis
dan jenis
analgesik
diberikan
sesuai
Edukasi
– Untuk
mengetahui
apakah ada
tanda- tanda
infeksi luka
– Untuk
mempercepat
penyembuhan
luka
– Agar pasien
dan keluarga
mengetahui
cara merawat
luka dengan
baikdan bener
Kolaborasi
– Untuk
mencegah
terjadinya
infeksi pada
luka
Edukasi
– Tidur yang
cukup dapat
memberika
n rasa segar
untuk tubuh
yang sakit
– Agar tidur
tidak
terganggu
– Untuk
menghindar
i faktor
penyebab
tidur
terganggu
CATATAN PERKEMBANGAN
S:pasien
mengatakan
nyeri masih
terasa dalam
kurung sirkulasi
titik T:pasien
mengatakan
nyeri terasa
hilang timbul
Suhu: 36,8֯c
Respository rate :
20 x/menit
Respon: -
- kornea mata
bagian kanan di
lapisan selaput
putih
-
mempertahanka
n teknik steril
08.20 - -
Mengkolaborasika
n pemberian
anagistik Hasil:
keterolas
trometamol 3x1
Respon: nyeri
berkurang dari
skala 6 ke skala 5.
-Posisi head
up(<15֯)
Respon: pasien
mengatakan
merasa nyaman
-Melakukan
prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan
-Anjurkan
menghindari
makanan dan
minuman
pengganggu
tidur
R pasien
mengatakan
nyeri pada mata
kiri
S pasien
mengatakan
nyeri skala 3 (0-
10)
T Pasien
mengatakan
nyeri terasa
hilang timbul
-pasien tampak
meringis
Respon: skala
nyeri 3 dari(0 -10)
-tidak terdapat
pengeluaran
pada luka
-telah dilakukan
perawatan dan
luka tertutup
perban
08.05 Melepaskan a: masalah
balutan dan gangguan
pelesta secara integritas
perlahan jaringan mata
teratasi sebagian
Hasil: tidak ada
saat kasa yang
melekat Hespon:
P: intervensi
tidak ada rasa
dilanjutkan
nyeri yang
berlebih secara -monitor
saat balutan karakteristik
dibuka luka
-melakukan
perawatan luka
-kolaborasi
pemberian
analgestik
08.10 Membersihkan
dengan cairan
NaCl atau
pembersih non
teknik
08.10 Mempertahankan
teknik steril saat
melakukan
perawatan luka
Hasil:
mempertahankan
prinsip
Respon:-
08.20 Kolaborasikan
pemberian
analgetik Hasil:
Keterolac
trometamol 3x1
Respon:pasien
mengatakan nyeri
berkurang dari
skala 4 ke skala 3
(0-10)
-pasien
mengatakan
sudah bisa tidur
kurang lebih
selama 6 sampai
7
-Anjurkan
menghindari
makanan atau
minuman yang
mengganggu
tidur
RR: 22x/menit
Suhu: 36,5 ֯c
Respon:-
08.00 -
Mengkolaborasika
n dosis dan jenis
obat analgestik
Hasil: keterolac
trometamol 3x1
Respon: pasien
mengatakan nyeri
sedikit sudah
mulai berkuang
(skala 2)
N: 98/menit
RR: 22x/menit
S: 36,5 ֯c.
Hasil:
mempertahankan
prinsip steril
Respon: -
09.00 -Menganjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi
kalori dan protein
Hasil: makan putih
telur direbus
Respon: pasien
dan keluarga
kooperatif
09.00 -Mengajarkan
proses dan
perawatan luka
secara mandiri
Respon: pasien
dan keluarga
antusias
09.00 mengkolaborasika
n pemberian obat
Hasil: amoxilin 3x
1, gentamicin,
(salep mata)
cendotropoin 3x1
tetes, cendo
lytreers 1
tetes/jam, cendo
eculenta 2x1,
cendo
levoflaxaceta dan
parastamol 500
mg
O:kesadaran
composmentis:
k/u baik
TTV:TD:120/
70mmgh
N: 98x /menit
S: 36,5 ֯c
Hasil: pasien
tampak antusias
Respon: pasien
menyatakan sudah
diperbolehkan
untuk pulang
C. DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSUL