Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN PENDAHULUAN

FANOFTALMITIS

Mata kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II


Dosen Pengampu : NS. Sinta Wijayanti, M.Kep., Sp.Kep. MB

Disusun oleh:
1.Raka Pratama: (2128060)
2.Rantika Dewi: (2128061)
3.Regina Dyah Aulia: (2128062)
4.Renata Safitri: (2128063)
5.Rendi fernando: (2128064)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
FANOFTALMITIS

A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Panoftalmitis adalah radang yang melibatkan semua bagian mata, biasanya
supuratif, paling sering sebagai akibat luka tembus dan radang ini menyebabkan
nyeri hebat mata yang mencolok radang jaringan sekitar orbit dan kelopak mata
dan kehilangan penglihatan pada banyak kasus mata musnah meskipun di
lakukan terapi infeksi dan radang intensif. Enukleasi mata atau episode rasi orbita
mungkin diperlukan.
Panoftalmitis ialah peradangan pada seluruh bola mata dan rongga orbita
yang juga termasuk sklera dan kapsul tahapan setelah terjadi infeksi yang masuk
ke dalam bola mata dapat melalui peradangan. Pada seluruh bola mata
merupakan rongga abses dan termasuk tahapan setelah terjadi infeksi yang masuk
ke dalam bola mata dapat melalui peredaran darah secara endogen atau perforasi
dari bola mata secara eksogen dan dapat pula merupakan akibat tukak kornea
perforasi (Ilyas 2019). Biasanya keadaan interaksi pada pasien yang memiliki
kekurangan dalam sistem kekebalan tubuh untuk setiap penyakit yang kronis
seperti diabetes atau infeksi oleh virus HIV atau dapat pula sebagai akibat dari
trauma atau observasi pada mata yang menyebabkan terbentuknya julur yang
dapat membuat mikroba menembus ke dalam bola mata (Ilyas 2019).
2. Etilogi
Panoftalmitis disebabkan oleh masuknya organisme piogenik ke dalam mata
melalui luka yang terdapat pada kornea yang terjadi secara kebetulan atau
merupakan akibat dari operasi atau akibat mengikuti perforasi suatu ulkus kornea
Penyebab panoftalmitis ini sama dengan endoftalmitis merupakan suatu
organisme yang paling sering menyebabkan tulang dapat pula disebabkan oleh
Streptococcus, staphylococcus dan ecoli. Selain itu, jamur (seperti Candida Albic
ans, Hitoplasma, Crytococcus dll), Juga dapat meneybabkan terjadinya panotalmi
tis (Ilyas 2019).

3. Partofisiologi
anoftalmitis atau peradangan Supuratit parda ifi bola meiter dan rongga orbit
a memiliki gejala Yaitu terdapatnya nanah, palpebra yang bengkak dan mata masi
h digerakkan apabila pus keluar karena perfore Ri. Panas fetup: tekanan bold mak
e menjadi menurun, Jaringan yang mengharut, keniudian akan menjadi prios bulb
i. Terjadinya panoftalmitis biasanya dikarenakan infeksi eksogen, misalnya pasca
bedah intraokular (terutama ekstrakt (caturak). traumu tembus, atau tukuk korme
ce yang mengalami porteraf (Shinta 2019)
Terjadinya trauma perietressi. Maka kompus Vitreum bagian yang pertama k
ale akan terkena, keniudian pada avea dan reting yang juga dapat shut terkena. ka
rus matustatis, peradangan mulai terjadinya emboli septik pada arteri retina dan a
rteri choreid. Fraduan mi brewsanya mengeneri kedua muta, bila pada kasus perf
orati ulkus kornea atur lifeksi pasca bevah Intraocular. peradangan Ginsulai deng
an iridocyclitis dikea infeliti tidak terlalu Viruled dapat dikontrol dengan pengoba
tan setini mungkin. Tetapi dika kuman. terlalu Virulent, Peradangan purulen akan
berangsur-angsur menyebar kebagian uvea pofterior dan mengenai feluruh Jaring
an uvea dan retina, akhirnya terjadi pembentukan pus atau nanah dalam bela hata
meskipun diobati. (shinter 2019)
PATHWAY PANORTALMITIS

kerusakan ocular Barrier

patogen masuk kedalam bola


mata

Eksogen Endogen

poliferati patogen

Inflamati

Paradangan

Pembentukan suparitit
Sensori B.d Mediator kimia Brudikinin

Pembentukan suparitit
Merangsang nociceptor

bungguan persepsi Medule Spinala

Sensori B.d
Gangguan penglihatan. Hipotalamus

Mengehtivat RAS
Cortex Cerebri

REM Menurun
Nyeri Akut &.d Inflamasi

Gangguan pola
B.d Kontrol Tidur
Tidur
Infeksi pada bota mater proses penyebaran nya dapat dipengaruhi organisme seperti:

1) Bakteri

Bilo panoftalmitis yang disebebleen oleh bukters, maku perjalanan penyakitn


ya akan cepat dan berut.

 Pseudemonus

Merupakan bakteri ganas dan bisa menghancurkan semua bagian termasuk korne
a; sluret purulen, berupa nanah biru kehijauan.

 Staphylococcus

Bakteri ini mampu untuk berlipat ganda dan menyebar secara luas kedalam J
aringan dan Menghasilkan Selenet mucopurulen (kental berwarna kekering an, el
astis). Bakteri Staphylococcus yang telah di fagastonis masih mampu bertahan da
lam jangka waktu lama

 Streptococcus

Infeksi oleh bakteri ini akan menibentuk selamet, terdapatnya sel-sel kepas d
an faringan nekrotik, Sehingga terjert. dejek puen konjungtiva.

2) Jamur

Candida albicans adalah salah satu samur oportunitis yang terpenting, Jamur
ini bisa menyebabkan endoptar mitis, panoptarmitiz, bercak Roth. papilitis, dan o
blati retina. Penyebaran kebaran kaca dapat mengakibut kan terjadinya abses bad
un kuce.

3) Parasit

 Toxoplasma gondit

Toxoplasma adalah penyebab retinokoroidifus paling umum padu nanutio

kucing peliharaan yun spesies kucing lain berfungsi sebagai hospes Tanda dan gejala I
ntelafi parakit ini yaitu seperti imelihat banda mengambang. Penglihatan Kabur atau p
otofobia.
 Toxocara Cati dan Toxocara Camis

Toxokurratis okuler dapat terjadi tanpa manifestati fiskemito. Anak. Onak ya


ng rentan terkena penyakit ini, berhubungan erat dengan binatang Peliharaan dan
karena memakan kotoran yang terkontaminasi ovum toxocara. Telur yang termak
an membentuk larva yang menembus mukoso usus dan masuk terdalam firkulasi
fiskemik dan akhirnya sampai dismuta Tanda dan gejala larva toxocara diam os r
eting dan mati, menimbulkan rakts rudung hebut dan pembentukan antibodi toxo
cara Setempat, keluhan berupa penglihatan kabur atau pupil keputihan.

4) Virus

Manifestasi okuker puda infert HIY adalah bintik Cotton Wool". perdurahan
reting, farcomu kapos putu permukaan mutu dan adneksa, dan kelainan neuroofta
lmologik pada penyakit Intrakranial. Selain itu sering terkena infekti oportunistik,
Retinopati fitomegalovirus adalah penyakit yang membutakan dan merupakan Inf
erti Okuller paling umum

5) Manifestasi Klinis

Panoftalmitis akan memberikan gejala kemunduran tajam penglihatan diserta


i rasa sakit, mata menonjol. exema kolopak. konjung tiva kemotik, kornea keruh,
brilik maka dengan hipopion dan replek putih didalam Fundus dan okuli. Akibat
Jaringan elestracluster suga meradung, make bola maku menonjol atau elesottam
us disertai pergerakan mata yang terganggu maka memberikan rasa sakil bila ber
gerak.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PANOFTALMITIS

B. PROSES KEPERAWATAN

1) Pengkajian

a. identitas pasien

b. Sumber Informasi (Penanggung Jawab).

2) Riwayat Kesehatan

a. Riwayat masuk RS

b. Ravayat kesihatan saat pengkajian (keluhan utama, keluhan penyerta)

3) Riwayat kesehatan lalu.

4) Lingkungan

5) pola kebiasaan pasien

a. Pola nutrisi dan Cairan

b. Pola eliminasi

c. pola Personal Hygiene

d. Pola istirahat dan tidur

e. pola aktivitas dan latihan

6) pola kebiasaan

7) Pengkajian Fisik persystem

a. Sistem penglihutan

b. Sistem pendengaran

c. Sistem wicara

d. Sistem pernutusan

e. Sistem, kardiovaskuler
f. Airkulasi dantung.

g. Batent Neurologi

h. ortem pencernaan

i. fister Immunology.

j. Sistem endokrin

k. Aistem Urogenital.

l. fistem Integunan

m. frstems Muskuloskeletal

 Pemeriksaan fisik Head to Toe.

a) Rulie

- Infeksi : warna, lesi/ luka , kelembapan, tekstur, turgar , oedema, kebisihn

- Populasi : suhu

b) Kepala

- Inspekti ukuran, benjolan luka -pulpati kelainan pada kepala.

c) Muka

-Inspekti: Bentuk, keluhan keluhan pada muka.

d) Mata

- Insperti: Bentuk, palpebra. Konjungtiva, Selera kornea, pupil, lensa Ketajaman


penglihatan lapangan pandang.

e) Hidung

-Inspensi : Bentuk. Kebersihan Perdarahan. peradangan. pernafasan cuping


hidung. Fungsi punciuman.
f) Telinga

- Inspeksi kebersihan, bentuk. Ukuran, posti, tekstur Yun kebersihan liang


telinga. Fungsi pendengaran.

g) Mulut dan tenggorokan

Insperti: Bentuk bibir, Mukoso, gusi, lidah, palatum. gigi, Ronggo pharing, tonsil.
bentuk / pengeluaran.

h) Leher

- Insperti: pembesaran Vena Sjugularis dan kaku kuduk

- Palpat Pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar lain

i) Thorax

-Inspekt: Bentuk dan Ketintetrisan

Polpon : fahol fremstur

-Perkusti : Mengetahui batas Jantung (kemungkinan pembesaran Jantung).


Auskultati: paru-paru : Suara napas pada daerah paru, bronkus. trakea.

Jantung. Auskultati Jantung pada daerah aorta pulmonal, triskuspid fan mitral.

j) Abdomen.

- Inspekti: Bentuk, kefimetrisan, luka bekas operaci dan stoma.

-Auskulturi: bising usus

-palpasi: palpati pada kuadran 1. 2. 3. 4.

- perkusi: Avanya distenti dan massa.

k) Bagian belakang tubuh (punggung)

• Inspekt: Bentuk tulang belakang, kelainan tulang belakang.

Perkuri: Ginjal
l) Genetalia

-Inspekar: Bentuk, ukuran, kebersihan, Peradangan. Orificium uretra eksternal


(laki-laki). adanya sekret dan pendarahan Chlanita)

-Palpati: Testit (Jumlah, Konfistenti).

m) Rektum Rulie

- Inspeks, bentuk. Ukuran. Rebersihan, peradangan. Perdurahan dan hemoroid

-Palpati: Adanya massa.

n) Ekstremitas (atas. bawah. Kiri- kanan).

Cidem, fiunotis. CRT. Tremor. Cubbing finger, usi kekuatan stop nyeri
pergerakan. Refleks, penggunaan alut. luku, fraktur, Interier.

b. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

(1). Nyeri Akut B.d Agen pencedera fisik (prosedur operadi) (0.0077)

(2. Gangguan pola Tidur B.d kurang kontrol tidur (0.0055)

(3. Gangguan persepti sensori 8.d Gangguan Penglihatan (0.0005)

(4). Riziko Infeksi B.d Suprasi Respon Inflamasi (0142)


c. Perencanaan.

Ruangan Anggrek

Dr. Medis : panoftalmitis

Numa klien : Ny. N

No Diognosa Tujuan Intervensi Rasional

1 Nyeri Akut Setelah dila Menumen byeri (1.082 Manajemen nyeri (1.0823
B.d kukan asuha 38). 8)
n keperawat
Pericedera  Observasi  Observasi
an selama m
aka diharapk - Identifikasi lokasi, ka -Mengetahui lokasi durasi,
an tingkat n rakteristik, durasi, frek karakteristik, frekuemnsi ,
yeri menuru uensi, kelasifikasi, inte dan kualitas, nyeri
n dengan kri nsitas nyeri
-Mengetahui tingkat nyeri
teria hasil :
- Identifikasi skala nye
keluhan nye -mengurangi faktor yang m
ri
ri menurun, empengaruhi parahnya rasa
meringis me - Identifikasi faktor ya nyeri pasien.
nurun, freku ng mempernberat dan
-ketika timbul relasi alergi
ensi nadi me memperingan nyeri
hentikan analgetik
mbaik, pola
- monitor efek samping
napas memb  Terapeutik
penggunaan analgetik.
aik, tekanan
-Untuk mengurangi rasa ny
darah memb  Terafelitik
eri tanpa obat
aik tingkat n
- Berikan teknik non-fa
yeri ( L. 080 -Untuk mengetahui strategi
rmokologis untuk mrn
66) berbeda nyeri pada pasien.
gurangi rasa nyeri

-pertimbangan jenisda
 Edukasi
n sumber nyeri dalam
pemilihan strategi mer -Agar pasien dapat mereda
endakan nyeri kan nyeri dengan menghin
dri faktor penyebab nyeri
 Edukasi
-Agar mampu meredakan n
-Jelaskan penyebab per
yeri
iode dan pemicu nyeri
-Mampu meredkan nyeri ta
-Jelaskan strategi mere
npa obat
ndahkan nyeri

 Kolaborasi
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberia
Pola tidur n malgetik dukungan ti - Mdengurangi nyeri denga
(L.05045) dur (1.09065) n obat dukungan tidur (1.0
92650
Setelah dila  Observasi
kukan asuha  Observasi
- Identifikasi pola aktiv
n keperawat
itas dann tidur -Untuk mendata masalah y
an selama di
2 Gangguan ang dalam pasien
harapkan tid - Identifikasi obat tidur
Pola kuran
ur membaik yang digunakan -Mengetahui faktor penyeb
g kontrol ti
dengan krite ab sulit tidyr
dur (0.005  Terpeutik
ria hasil:
5) -untuk mengetahui efek sa
-Fasilitas menghilangk
-Kesulitan ti mping obat
an stres sebelum tidur
dur minum
 Terepeutik
- Lakukan prosedur unt
-keluhan terj
uk meningkatkan keny -agar pasien mampu meras
aga menuru
amanan a tenang
n
 Edukasi -Agar pasien mampu meras
-kelughan p
a lebih santai
ola tidur ber -Jelaskan pentingnya ti
ubah menur dur cukup selama salut
un
- Anjurkan menepati k  Edukasi
ebiasaan tidur.
- Agar pasien tahu mengen
ai pentingnya istirahat yang
cukup

- Untuk menghindari terjad


inya gangguan kaualifikasi
tidur

3 Gangguan Persepsi (1.0 Minimalisasi rangsang Meminimalisasi rangsanga


Persepsi se 50883) an (1.08241) n (1.08241)
nsori B.d B
Setelah dila  Observasi  Observasi
anguan pun
kukan dan f
g lihatan - Periksa status sensori -agar dapat mengetahui lok
ungsi-fungs
(0,0085) dan tingkat kenyamana asinya dan menetapkan ada
uukan asuha
n nya gangguan sensori dan l
n keperawat
okasinya
an selama di  Terapeutik
harapkan pe  Terupeutik
-Diskusi tingkat tolera
rsipasi senso
nsi terhadap beban sern - mengatur dan mem
r dan fungsi
sori-Jadwalkan aktivita animalisasi rangsa
penglihatan
s harian dan waktu istir nganmata
membaik de
ahat
ngan kriteria  Kolaborasi
hasil  Edukasi
-untuk mengurangi rangsan
- Distorsi se -Ajakan cara meminim gan.
nsori mener alisir stimulus
un
 Kolaborasi
- Perilaku ha
- kolaborasi pemberian
lusinasi men
erun Obat yang mempengar
uhi sensori
Respon sesu
ai stimulus
membaik
-konsentrasi
membaik

4 Riska infek Tingkat afek Penccegahan infeksi 9 Pencegahan infeksi (1.453


si B.d resp si (L09097) 1.14338) 9)
on infamas setelah dilak
 Observasi  Observasi
i (0142) ukan asuha
m keperawat -monitor Periksa status -Untuk mengetahui tanda d
an selama : sensori dan tingkat ken n gejala infeksi pada pasie
yamanan n.
-kebersihan
tangan meni  Terapeutik  Teurpik
ngkatkan -k
-Diskusi tingkat tolera -Untuk mencegah terjadiny
ebersihan ba
nsi terhadap beban sern a penyebaran infeksi
dan mening
sori-Jadwalkan aktivita
kat - untuk mengurangi penyeb
s harian dan waktu istir
abnya infeksi pada pasien s
-demam me ahat
atu dan yang lainmnya.
nurun
 Edukasi
- untuk membunuh mikrog
-meneurun
-Ajakan cara meminim anisme
-menyeri me alisir stimulus
(bakteri0yang ada
nurun
 Kolaborasi
 Edukasi
-bengkali m
- kolaborasi pemberian
enurun. -agar pasien mengetahui m
Obat yang mempengar ampu memicu tangan deng
uhi sensori an baik dan keluarga nya m
engetahui vcara memeriksa
luku dengan baik cara bena
r

 Kolaborasi

-untuk memberikan peralat


an imunitas pada pasien
ASUHAN KEPERAWATAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II


Pada Ny.N dengan post operasi (Enuklesi) Panoftalmitis matahari Di Ruang Anggrek
RSUD. Dr. H. Abdul Moelek
Tahun 2023
Disusun oleh:
1. Raka Pratama: (2128060)
2. Rantika Dewi: (2128061)
3. Regina Dyah Aulia: (2128062)
4. Renata Safitri: (2128063)
5. Rendi fernando: (2128064)

Pembimbing Akademik : Ns. Sinta Wijayanti, M.Kes,. Sp.Kep.MB

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN
2023

ASUHAN KEPERAWATAN

Ruang : Anggrek

NO.RM ICM : 00.70.65


Tgl/ Pengkajian : 2 Mei 2023

1. DATA DASAR

A. Identitas pasien

1. Nama : Ny.N

2. Usia : 31 Tahun

3. Status Perkawinan : Menikasih

4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga

5. Agama : Islam

6. Pendidikan : SD ( Sekolah Dasar)

7. Suku : Jawa

8. Bahasa yang digunakan : Jawa

9. Alamt Rumah : Desa Sinar Jaya, Kec. Kalirejo, Kab. Lampung tengah

10. Sumber Braya : BPJS

11. Tanggal Masuk RS : 27 Mei 2023

12. Diagnoza Medis : Panoftalmitas

B. Sumber informasi (penanggung Jawab

1. Nama :70. A

2. Hubungan dengan klien : Suomi pasien

2. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat kesehatan masuk RS : Klien mengatakan masuk RSUD. Dr. H. Abdul
Moelok pada Tanggal 27 mei 2023 Kerren
Mengatakan masuk melalui poli Mata, klien
mangeluhkan penglihatannya gelup pada mata
sebelah kirinya terasa nyeri dan juga gatal. Maka
kini memerah.dan sering berai

C. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian

1. Kaluhan Utama : Nyeri

-Penyebab :Luka post operasi pengangkatan bola mara (Enukhari)

-Onset :Operasi Pengangkutan bola mata sebelah kiri pada


tanggal 29 April 2023. Karena Mata patien terjadi
Inflamati yang sudah fideita fajak bulan lalu.

-Frekuensi : Nyeri terasa hilang timbul

-Intensitas : Sekala nyeri 6

-Faktor pencetyus : Luka past operasi pengakutan bola mata (enuklesi)

- Lokasi : Mata sebelah kiri

-Hal yang memperberat : Braktivitas dan terkena sentuhan

-Hal yang memperingan : Tidur dan menutup mata.

2. Keluhan penyerta

D. Riwayat Kesehatan Lalu:

- Riwayat alergi : Tidak ada alergi obat dan makanan

- Riwayat kecelakaan : Tidak ada riwayat kecelakaan

- Riwayat perawatan di RS : Pernah dirawat di RS

- Riwayat penyakit kronis : Tidak ada riwayat penyakit


- Riwayat pengobatab :-

- Riwayat operasi : Tidak ada riwayat operasi

E. Riwayat Kesehatan Keluarga

X X X
X

Keterangan

= Laki-laki

= Perempuan

= Pasien

= Kepala keluarga

= Perkawinan

= Garis serumah

X = Meninggal

= Garis keturunan

3. Riwayat perkososial. Spiritual


- Support System : keluarga selalu memberikan dukungan dan semangat kepada
pasien untuk mencapai kesembuhan nya

- Komunikasi : Sebelum Sakit yun sesudah fallut pasien mampir berinteraksi


dengan baik padu keluarga, tim kesehatan lingkungan sekitar.

- System nilai : Sebelum Sakit pasien selalu melaksanakan Sholat & waktu
kepercayaan. Namun sesudah sakit pasien tidak mampu
melaksanakan. Sholat & Waktu secara penuh.

3. Lingkungan.

A. Rumah

-Kebersihan : Keadaan rumah bersih

- Polusi :Tidak ada polusi, rumah berada dipedesaan

B. Pekerjaan : Pasien tidak bekerja dan pasien Ibu Rumah Tangga

5. Pola Kebiasaan Sehari-hari

(A). Bola nutrisi

Pasien mengatakan sebelum sakit dan fesudah sakit pasien makan 3x Schari.
nafsu makan pasien bark dan makanan dihabiskan. Berat badan pasien tchup /
tidak terjadi penurunan yaitu 50 kg.

(B). Pola Cairan

- Sebelum sakit : kebutuhan cairan tercukupi lengan minum & gelas / hari

- Sesudah sakit : kebutuhan Carran pasien dibantu dengan Terapi Cairun Infus
RI 20 TP m (3x500: 1500 ml).

B. Pola Eliminasi

1). BAK : Porsien mengatakan Sebelum Jaket BAK 4-5 kali / hari dun sesudah
sakit BAK 3-4 kali/hari. Sebelum sakit warna urine Jernih sedikit kekuningan dan
sesudah Sakit urine berwarna kuning.
2) BAB

Sebelum Sakit : Pasien BAB 2x Schari dipagi dan disiang hari dengan warna
fases kekuningan, konsistensi padat namun tidak keras.

Saat sakit ·:Pasien BAB 1 x sehari tipagi hari dengan warna fases
kekuningan. konsistensi padat namun tidak keras.

C. Personal Hygiene

1. Mandi

Sebelum Sakit : Pasien mandi 2x sehari dipagi dan sore hari.

Saat Sakit : Pasien mand Ix Schari fuat pagi dan sore har

2. Oral Hygiene

Sebelum Sakit : Pasien menggosok gig: 2x sehari bersamaan saat mandi

Saat Sakit : Pasien menggosok gigi 2x sehari, Saat mundi dan akan fitur 3.
3. Cuci Rambut : Sebelum pasien keramas 2x sehari dan saat sakit pasien tidak
keramas.

D. Pola Tidur

Sebelum sakit : Pasien tidur & Jam / hari dari pukul 21.00 s/d 05.00 dan tidur
nyenyak

Saat sakit : Pasien mengatakan sulit tidur, pola tidur berubah saat sakit

karena sering terbangun kearena merasa nyeri

E. Pola Aktivitas dan Latihan

Sebelum sakit : Pasien melakukan kegiatan Sehari-hari sebagai ibu rumah


tangga
Saat sakit : Pasien sedikit kesulitan fulam melakukan aktivitas karena
pandangan buram pada mata sebelah leanan dan maka lerri
tertutup verban

F. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan.

Pasien Mengatakan tidak memiliki kebiasaan seperti merokok, minuman keras


ataupun ketergantungan obat.

6. Pengkajian Fisik

A. Demeriksaan Umum

- Kesadaran : 6cs (6/asgow coma scali): Compesmetis

-Tekanan darah : 130/70 mmHg

-Nadi : 105 x/menit

-Pernafasan : 20 x/ menit

- Suhu : 36.8c

- TB : 155 cm

-BB : 50 kg

B. Pemeriksaan fisik persystem

1. Sistem penglihatan

--Positi mata : Posisi mata pasien asimetris karena bola mata pasien Sebelah
kiri dilakukan Operasi pengangkatan bela mata. (enuklesi),
Sehingga mata sebelah kanan lebih menonjol daripada mata
sebelah KIN

-Kelopak mata : Kelopak mata pasien sebelah kanan (Kelanak aters Jan
bawah). tidak terdapat pembengkakan, kelopak muta patron
sebelah hiri (kelopak atas yan bawah) menutup karena
dilakukan operasi Pengangkutan bola mata (enuklear) kelopak
matu berwarna sedikit kemerahan
- Konjungtiva : Konjungtiva pusien tidak ada ananemis pada mata bagian

kanan. Konjungtiva pasien dibagian mata sebelah kemerahan

- Kornea :Kornea mata sebelah kanan pada pasien terlihat keruh, Ketika
dilihat tampak seperti dilapier oleh selaput putih, pada mater
sebelah forr kornen tilak dilakukan pemeriksaan karena bola
mata patien telah lakukan Operasi pengangkatan bela mata
(ersuklasi)

- Pupil : Pupil mata bagian kanan membesar (dilatasai), dan pupil.


tidak bereaksi terhadap Cahaya (pupil tidak mengecil Jika terkena
Cahaya) pupil mata bagian kini bola matunya telah dilakukan..
operasi pengang leatan bola mata (enuklesi)

- Lupang pandang : Hasil pemeriksaan lupang pandang maka bagran kanan


nol (0), karena bola mata bergerak tidak mengikuti
pergerakan tangan pemeritisa lapang pandung mater
bagian kanan (bola mata diangkat)

-Ketajaman penglihatan : Ketajaman penglihatan mata bagian kanun buram dan


tidak dapat melihat. Pada bagian muta kiri tidak
dikukukan pemeriksaan karena bola maka sebelah kimi
dilakukan operasi pengangkatan bela mata (enuklesi)

Pemakaian alut bantu : Pasien mengatakan tidak menggunakan alat bantu


penglihatan (kacamata)

2. Sistem Pendengaran

-Bentuk telinga : Simetris kanan dan kiri

- Kondisi telinga : Bersih, tidak ada lesi

- Cairan dari telinga : Berwarn kuning, konsistensi cair, bau, khas seremen

-Fungsi Pendengaran : Baik, pasien mampu mendengar


- Pemekaian alat bantu

3 Sistem Nicara

-Kesulitan /gangguan Bicara : Juara pasien terdengar ketika berkomunikati Parkien


mampu berbicara dengan normal

4. Sistem Pernafasan

- Jalan nafas : Pasien mengatakan tidak merasa sesak sesaat

-Pernafasan : Tidak Sesak

-Frekuensi : 20 x /menit

-Irama : Teratur

- Kedalaman : Dalam

- Suara nafas : Normal vesikuler

- Batuk : Pasien tidak batuk

- Penggunaan otot bantu : Pasien tidak menggunakan otot bantu napas

5. Sistem Kardiovaskuler-

a). Sirkulasi perifer

-Nadi : 05x/menit

- Irama : Teratur

-Denyut : Keras

- Distensi Virus Jugutaris : Tidak ada distensi

- Temperatur kulit : Normal tidak ada kebiruan

- Pengisian kapiler : Kurang dari 2 detik

- Edema : Tidak edema

b.. Sirkulasi Jantung


- Kecepatan denyut apical : 105 x / menit

- Irama : Irama teratur

- Bunyi jantung normal : Normal

- Kelainan bunyi jantung : Tidak ada kelainan bunyi jantung

- Keluhan : Tidak memiliki keluhan pada jantung

- Nyeri dada : Tidak merasakan nyeri dada

-Kardiomegali : Tidak mengalami pemasaran jantung

6. Sistem Neurogi

- Gluslow Cania Seale (GSC) : E :4M :6 V:5

- Tanda-tanda tekanan intraknial

- Ganguuan Neurogi

- Olfaktorius (N-1) : Pasien mampu mencium aroma sekitar

-Optikus : Mata kiri pasien tidak dapat digunakan karena bola


mata bagian kiri telah dilakukan operasi pengangkatan
bola mata (enuklesi) Mata sebelah kanan pasien jika
bdigunakan untuk melihat objek tersamarkan oleh
warna gelap sehingga ketajaman penglihatan pasien menurun
dan tidak bisa melihat.

- Okolomotorius (N-3) : Pupil mata kiri tidak diperiksa karena bola mata kiri
telah di operasi pengangkatan bola mata atau enukleasi
tetapi pupil pada mata kanan di atasi tidak mengecil saat
diberi Sinar pupil tidak bereaksi terhadap cahaya.

- Trochlearis (N-4) : Penglihatan mata pasien sebelah kanan sangat buram


dan tidak melihat.
-Trigeminus (N-5) : Masih merasakan sensitifitas mampu menunjukkan
daerah yang dikenai benda yang berujung tajam mampu
berkedip dan mengeluarkan air mata pada mata pasien
sebelah kanan mampu mengunyah dengan normal.

-Abdusen (N-6) : Mata kanan kurang mampu melakukan gerakan


nistogismus.

-Fasialis (N-7) : Fungsi sensorik mampu membedakan rasa (pahit


manis, asin, asam) mampu mengeluarkan sekresi air
mata dan ludah, fungsi metalik mampu mampu
mengerucutkan dan menggerakan otot wajah.

-Vestibullokoklear (N-8) : Pendengaran pasien berfungsi dengan baik

-Glosofaringeus (N-9) : Pasien mampu membedakan rasa gula dan garam.

-Vagus (N-10) : Mampu menelan dengan baik, mampu mengucapkan


konsonan “A,I,U,E, O”.

-Aksesorius (N-11) : Pasien mampu mengangkat bahu dan menahan


tekanan

- Hipeglosus (N-12) : Pasien mampu menjulurkan lidah dan menggerakan


berbagai arah.

-Kekuatan otot/status metorik : Kekuatan otot / status metorik pada pasien 4/4, 4/4.

7. Sistem Pencernaan

- Keadaan mulut : Bersih

- Kesulitan menelan : Pasien tidak sulit menelan

-Muntah : Pasien tidak mual

-Bisi Usus : Bising usus normal (20x/menit)

-Massa pada abdomen : Tidak ada masa pada abdomen

- Asites ; Abdomen pasien tidak asites


- Nyeri tekan : Tidak mengalami nyeri tekan

-Nyeri lepas : Tidak mengalami nyeri lepas

-Distensi Abdomen : Tidak mengalami distensi abdomen

- Colostomi : Tidak terpasang colostomy.

8. Sistem Immunology : Pasien tidak mengalami pembesaran getah bening

9. Sistem Edokrin

- Cau napas : Bau napas tidak berbau

- Gangrean : Tidak ada gangrean

-Tremor : Pasien tidak tremor

-Pembesaran Kelenjar : Pasien tidak mengalami kelenjar tyroid

10. Sistem Urgenittas

- Distensi kandung kemih : Tidak terdpat distensi pada kandung kemih

-Nyeri tekanan : Tidak ada nyeri tekan

-Nyeri persuasi : Tidak ada nyeri pertusi

-Penggunaan kateter : Tidak menggunakan kateter

-Frekuensi BAK : 3 -4 kali/hari

-Jumlah output urine : 600cc

11. Sistem Integumen

-Keadaan rambut : Sama dengan rambut berwarna hitam dan bersih tidak
ada ketombe saat sakit pasien tidak keramas.

-Keadaan kuku : Warna kuku merah muda tidak ada tidak ada nanah
dan kuku bersih
-Keadaan kulit : Turgor kulit elastis dengan warna kulit sawo matang
kebersihan pasien terjaga karena pasien mandi 2 x
/hari

-Tanda-tanda Radang pada kulit : Pada kulit pasien tidak ada tanda peradangan pada
kulit pasien tidak ada luka dan dekubitus

12. Sistem Muskuloskeletal

-Kesulitan dalam pergerakan : Pasien tidak mengalami kesulitan bergerak

-Sakit pada tulang dan sendi : Tidak ada sakit pada tulang dan sendi

-Tanda fraktur :Tidak ada tanda fraktur

-Kelainan bentuk otot : Tidak ada kelainan pada bentuk otot

-Kelainan bentuk tulang : Tidak ada kelainan pada bentuk tulang

-Tanda-tanda Radang pada sendi : Tidak ada tanda-tanda Radang pada sendi

-Penggunaan alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu berjalan


7. PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Pemeriksaan Laboratorium

HASIL PEMERIKSAAN

Prameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode

Total keagolasi

CT B Menit 6 - 12 Lee dan white

BT 2 Menit 1-3 duke

Hematologi

Darah lengkap

-Hemoglobin 12.7 9/Jl 11,7-15,5 Flow cytometly byluser

-Leukosit 14.430 /ml 3.600-11.000 Elektrial Impedance

-Eriktrosit 4.2 Juta/ 3.8 - 5.2


Ml Electronic Impedance
-Hematokrit 36 35 - 47
% Perhitungan
-Trombosit 323.000 150.000.000
/ml Perhitungan
-MCV 84 80-1000
Fl Perhitungan
-MCH 30 26-34
Pg
-MCHC 36 32-36
G/dl Flow cytometly byluser
Hitung jenis -
% Flow cytometly byluser
-Busofil 0 0-1
% Flow cytometly byluser
-Cosinofil 10 2-4
%
Flow cytometly byluser
-Botang 0 3-5
%
Segmen 81 % 50-70 Flow cytometly byluser
%
-Umpasit Kp x 25-40 Flow cytometly byluser
%
-Monosoit 4 2-8 Flow cytometly byluser
%
8. PENATALAKSANAAN

Pemberian obat

- Otsuka Manitol 500ml (20%)

- Ceftriaxone 2x1gram

- Keterlak Tremetumol 3x1amp

- Methylprenisolone Sedium 4x1

- Ranitidin 2x1

- Gentamicin ( Salep mata)

- Tranexsamic Acid 3x1

- Cendo Lytreers 1 tetes /jam

- Cendo Eukenta 2x 1

- Cendo Lenoflaxamcim 1 tetes /jam

- Enuklesi (bola mata sebelah kiri)

Enuklesi merupakan teknik operasi pengangkatan dan pembuangan bola mata dari
cavum orbita secara keseluruhan. Enuklosi dilakukan untuk membuang mata yang
buta dan tidak berfungsi lagi ataupun terjadinya penyakit mata yang tidak dapat
desembuhkan dengan pengobatan (dar dan and mawn, 2009)
9. RESUME KONDISI PASIEN

Ny.N merupakan pasien rawat jalan dipoliklinik mata RSUD. Dr. H Abdul.
Moeloek. Pada tanggal 27 April 2023 potten masuk Rumah sakit dengan.
mengeluhkan penglihatan muke kirinya sangat sulap, maka kiri tergia nyer dan gabul.
maka juga sering berair Selain itu makba kanannya sangat buram. saat melihat bandar.
Swami pasien juga mengatakan mata kini istrinya. kemerahan Dada ham dublu
tanggal 29 April 2021 Patien dilakukan operera pengangkelform bela maka pada
maker bagian kiri (enuklear). Pada hari selada tanggal 02 PRi 2023 Patien
mengatakan merenta nyeri di bagian mata. sebelah kiri yang terdapat luka poft
Operati pengangkatan bola mata. Niger terade seperti fitwick tusuk dan putien juga
mengatakan mata kanannya. juga tidak bisa melihat. Nyeri apabila beraktivitas dan
maku terkena Sentuhan, Nyem Mereva ketika tidur dan menutup maka posien juga
menga takan sulit tidur, pola tidur berubah karena fering terbangun karena muraia
nyen, tidur hanya 1-2 Jam / hari. Dari hasil penenkdaan Tanda-tanda Vitul fidapatkan
hatil Tekanan darah 130 170 mmHg Nadi losx/menit Juhu tubuh 36.8°c dan
pernafasan 20 x/menit.

10. DATA FOKUS

 Data Subjektif

- Pasien mengatakan nyeri pada mata kiri yang terdapat luka post operasi
pengangkutan bola mata (enuklesi)

-Nyeri teraser seperti fituruk tersul

-Nyeri pada mata bagian kiri yang telah dioperasi

-Pasien mengatakan skala nyeri 6

-Pasien mengatakan nyer terada hilang timbul (5 menit).

-Pasien mengatakan bola mata bagian kirinya telah drangkat. dan mata bagian
kanannya tidak dapat melihat pasien menyatakan sulit tidur.
-Pasien mengatakan pola tidur berubah

-Pasien menyatakan sering terbangun karena myeri

-Pasien mengatakan hanya tidur 1-2 jam

 Data Objektif

- Bola mata bagian kiri tidak ada

-Kelopak mata sebelah kiri berwarna fefikit kemerahan.

- Kornea mata bagian kanan kerah tampak dilapisi selaput putih -pupil mata bagian
kanan tidak bereakti saut terkena Cahaya (pupil dilata).

-Pasien tampak gelisah.

-Padien tampak meringit

-Skala nyeri 6.

-Pasien tampak lelah.

Tekanan darah : 130/70 mmHg

Nadi : 103 x / menit.

Suhu : 36.8°c

Pernafasan : 20 x /menit

- Leukosit : 14.430 (Normal 3.600-11.000)

-Terdapat luke port Operasi enuklear pada mata bagian heri

-Klien tidak dapat melihat setelah dilakukan openrft pengangkatan bola mata
(enuklesi) pada tanggal 29 April 2023.
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1 Ds. P : Pasien Nyeri Akut (0,007) Agen Kecenderaan pisik


mengatakan nyeri pada prosedur operasi
mata kiri ( Post Operasi
Enuklasi)

Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-
tusuk

R : Pasien menyatakan
nyeri terasa pada bagian
mata kiri

S : Pasien mengatakan
nyeri skala 6 ( dari skala
0-10)

T : Pasien mengatakan
nyeri terasa hilang timbul

-Pasien tampak meringis

-Pasien tampak gelisah

-TTV :

Tekanan darah : 130 x /


menit

2  DS Gangguan pola tidur Faktor mekanis


(0,0055) (Pembedahan)
-Pasien menyatakan bola
mata bagian kaki kirnya
telah diangkat dan mata
bagian kaknannya tidak
dapat melihat

 Do

-Terdapat luka oeprasi

-Bola mata pasien bagian


kiri tidak ada

-Kelopak mata sebelah


kiri berwarna sedikit
kemerahan

-Kornea mata sebelah kiri


berwarna keruh tampak
dilapisinseluput putih

-Pupil mata bagian kanan


tidaak bereaksi saat
terkena cshaya (pupil
ditakesi)

- Leukosit : 14.430
(Normal 3600-11.000)

3  Ds Kurang kontrol tidur

-Pasien mengatakan sulit


tidur

-Paisen mengatakan pola


tidur berubah

-Pasien mengatakan
sering terbangun karena
nyeri

- Pasien mengatakan
hanya tidur 1-2 jam
 Do

-Pasien tampak lelah

RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


keperawatan

1 Nyeri akut B.d Tingkat nyeri Pemberian Pemberian


Agen pence (L.08066) analysitik(1.08243) analyesik
dera fisik setelah (1.08243)
(prosedur dilakukan  Observasi
operasi) asuhan – Identifikasi  Observasi
(D.0077) keperawatan karakteristik nyeri (mis. –Untuk
selama 3x24 Pencentus,pereda,kualit mengetahui
jam. as, lokasi,idensitas, karakteristik
Diharapkan prekuensi, durasi) nyeri
tingkat nyeri – Identifikasi riwayat –Untuk
menurun alergi obat menegtahui
dengan – Monitor tanda-tanda apakah ada
kriteria hasil: vilar sebelum dan riwayat alergi
sesudah pemberian obat
–Keluhan nyeri analyesik –Untuk
menurun menjaga
–Gelisah tanda-tanda
menurun vital tetap
 Terapistik
–Frekuensi nadi dalam keadaan
membaik – Diskusikan jenis
normal
–Pola napas analyesik yang disukai
–Untuk
membaik untuk mencapai
mengetahui
–Tekanan darah analyesia optimal,jika
efektifitas
membaik perlu
analyesik
– Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinue, ataau bolus
opisid untuk  Terapistik
mempertahankan kudur – Untuk
dalam serum menentukan
– Dokumentasikan jenis analyesik
respon terhadap efek yang sesuai
analyetik – Untuk
mempertahank
an kadar
dalam serum
 Edukasi – Untuk
– Jelaskan efek terafi dan mengetahui
efek samping obat respon
terhadap efek
analyetik
 Kolaborasi
– Kolaborasi pemberian
dosis dan jenis  Edukasi
analyesik – Agar pasien
mengtahui
efek terapi
dan efek
samping
obat

 Kolaborasi
– Agar dosis
dan jenis
analgesik
diberikan
sesuai

2 Gangguan Integritas kulit Perawatan luka (1.14564) Perawatan


integritas dan jaringan luka (1.
jaringan (mata) (L.14125)  Observasi 14356)
Bd faktor setelah – Monitor karakteristik
mekanis dilakukan luka( mis,drainase,warn Observasi
(pembedahan) asuhan a, ukuran, bau) – Untuk
(D.0129) keperawatan – Monitor tanda-tanda mengetahui
selama 3x24 infeksi karakteristik
jam pada luka
diharapkan – Untuk
integritas kulit mengetahui
 Terapistik
dan jaringan apakah ada
– Lepaskan balutan dan
meningkat tanda-tanda
plester secara perlahan
dengan infeksi
– Bersihkan dengan
kriteria hasil: cairan NaCl atau
– Kerusakan pembersih
jaringan nontoksik,sesuai Terapestik
menurun kebutuhan –Untuk
– Nyeri – Berikan salep yang mencegah
menurun sesuai ke kulit i lesi, tarikan yang
– Pendarahan diluar perlu menimbulkan
menuurn – Pasang balutan sesuai perdarahan
– Kemerahan jenis luka baru pada luka
menurun – Pertahankan teknik –Untuk
– Abrosi kornea steril saat melakukan mencegah
perawatan luka infeksi pada
menurun – Ganti balutan sesuai luka
eksudut dan diarnase –Untuk
mempercepat
kesembukan
luka
 Edukasi
–Agar balutan
– Jelaskan tanda dan
luka dapat
gejala infeksi
mencegah
– Anjurkan menkonsumsi
bakteri masuk
makanan tinggi kalori
–Untuk
dan protein
mencegah
– Ajarkan prosedur
terkontaminasi
perawatan luka secara
nasinya luka
mandiri
dengan
mikroorganis
me
 Kolaborasi –Agar balutan
–Kolaborasi pemberian sesuai dengan
analyestik kebutuhan

 Edukasi
– Untuk
mengetahui
apakah ada
tanda- tanda
infeksi luka
– Untuk
mempercepat
penyembuhan
luka
– Agar pasien
dan keluarga
mengetahui
cara merawat
luka dengan
baikdan bener

 Kolaborasi
– Untuk
mencegah
terjadinya
infeksi pada
luka

3 Gangguan pola Pola tidur Dukungan tidur (1.05174) Dukungan


tidur B.d kurang (L.05045) tidur (1.05134)
kontrol tidur  Observasi
(D.0055) Setelah – Identifikasi pola  Observasi
dilakukan aktifitas dan tidur – Untuk
asuhan – Identifikasi faktor mengetahui
keperawatan peganggu tidur (fisik aktifitas yang
selama 3x24 psiologi) menganggu
jam – Identifikasi makanan tidur
diharapkan dan minuman yang – Untuk
pola tidur mengganggu tidur mengetahui
membaik aktifitas yang
dengan mengganggu
kriteria hasil: tidur
 Terapestik
– Untuk
– Keluhan sulit – Modifikasi lingkungan mengetahui
tidur (mis, pencahayaan,
makanan dan
menurun kebisingan suhu)
minuman
– Keluhan – Lakukan prosedur
yang
sering terjaga untuk meningkatkan
mengganggu
menurun kenyamanan
tidur dan
– Keluhan pola (pengaturan posisi)
istirahat
tidur berubah
menurun
– Keluhan  Edukasi
istirahat tidak – Jelaskan  Terapestik
pentingnya
cukup – Untuk
tidur selama sakit
menurun memberikan
– Anjurkan menghindari
lingkungan
makanan / minuman
yang
yang mengganggu tidur
nyaman
– Ajarkan faktor-faktor
untuk
yang berkontribusi
beristirahat
terhadap gangguan pola
– Pengaturan
tidur
posisi yang
sesuai untuk
memberikan
kenyaman

Edukasi
– Tidur yang
cukup dapat
memberika
n rasa segar
untuk tubuh
yang sakit
– Agar tidur
tidak
terganggu
– Untuk
menghindar
i faktor
penyebab
tidur
terganggu

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien: Ny.N

Diagnosa medis: panoftalnitis

Tangg No. Diagnoga Wakt Implementasi Para EVALUASI


al keperawatan u f
(SOAP)

02 Nyeri akut B.dagen 08.00 -Mengidentifikasi S:p: pasien


MEI pecendera fisik karakteristik nyeri mengatakan
2023 (prosedur operasi) nyeri pada mata
Hasil: nyeri pada
(D.0077) kiri yang
mata kiri pas
dioperasi nyeri
operasi (enuklesi)
berkurang
nyeri seperti
setelah diberi
ditusuk-tusuk
obat
nyeri terasa di
bagian mata Q: pasien
kiri,nyeri skala 6, mengatakan
nyeri terasa hilang nyeri seputar
timbul seperti ditusuk-
tusuk R:pasien
Respon: terdapat
mengatakan
luka post operasi
nyeri pada mata
pada mata kiri
bagian kiri

S:pasien
mengatakan
nyeri masih
terasa dalam
kurung sirkulasi
titik T:pasien
mengatakan
nyeri terasa
hilang timbul

08.30 –Memonitor tanda- O:TT:TO:


tanda vital sebelum 130/70 seintig
dan sesudah
NADI: 105x/
pemberian
menit
analgesik
-terdapat luka
Hasil: sebelum
post operasipada
dan sesudah
mata bagian kiri
Tekanan darah :
-pasien tampak
130/70 normal
meringis
Nadi: 103x/menit

Suhu: 36,8֯c

Respository rate :
20 x/menit

Respon: -

08.30 – Mendokumentasi A:masalah nyeri


kan respon akut teratasi
terhadap efek sebgaian
analgestik
P:intervensi
Hasil: nyeri sedikit dilanjutkaan
berkurang (skala
-identifikasi
5)
karakteristik
Respon: nyeri nyeri
skala 5
09.10 - -Monitor TTU
mengkolaborasika
-kolaborasi
n pemberian dosis
pemberian
dan jenis
analgestik
analgestik

2 Mei Gangguan 08.00 -Memonitor S: pasien


2023 integritas jaringan karakteristik luka mengatakan
(mata) B.d faktor hasil: kelopak bola mata
nekanis mata bagian kiri kirinya telah
(pembedahan) berwarna sedikit diangkat dan
(D.0129) kemerahan, luka mata bagian
tidak berbau dan kirinya tidak
tidak ada dapat melihat
pengeluaran pada O:bola mata
luka bagian kiri tidak
ada
Respons:-
-kelopak mata
bagian kiri
berwarna sedikit
kemerahan

- kornea mata
bagian kanan di
lapisan selaput
putih

08.05 -Membersihkan -Pupil mata


dengan pangeran bagian kanan
NaCl atau dilatasi
pembersih
-luka telah
nettoksik dilakukan

Hasil: NaCl pengobatan dan


luka diperban
Respon:-
A: masalah
gangguan
integritas
jaringan mata
teratasi sebagian

08.05 -Mempertahankan P:intervensi


teknik steril saat dilanjutkan
melakukan
-Monitor
perawatan luka
karakteristik
Hasil: luka
mempertahankan
-melepaskan
prinsip steril
balutan -
Respon: - membersihkan
dengan cairan
nacl atau
pembersih non
toksin

-
mempertahanka
n teknik steril

08.20 - -
Mengkolaborasika
n pemberian
anagistik Hasil:
keterolas
trometamol 3x1

Respon: nyeri
berkurang dari
skala 6 ke skala 5.

02 Mei Gangguan pola 08.00 -Mengidentifikasi S: pasien


2023 tidur B.D Kurang faktor pengganggu mengatakan
kontrol tidur tidur sulit tidur karena
(D.0055) merasa nyeri
Hasil: nyeri
pasien
Respon: pasien mengatakan
mengatakan merasa nyaman
merasa nyeri dengan posisi
tidur yang
diberikan dan
suhu lingkungan
yang telah
disesuaikan

08.00 -Memodifikasi O: Pasien


lingkungan dalam tampak lelah
kurung
TTV: TD:
pencahayaan suhu
130/70 Menit
Hasil :pencahayaa
N: 105/1 Menit
n sedang suhu 28
derajat Celcius R: 20x/Menit
respon:-
S: 35,8 ֯C

-Posisi head
up(<15֯)

08.00 -Melakukan A.Masalah


prosedur untuk gangguan pola
meningkatkan tidur teratasi
kenyamanan sebagian

Hasil: posisi tidur


head Up (15֯-30֯ )

Respon: pasien
mengatakan
merasa nyaman

08.00 -Menganjurkan P: intervensi


menghindari dilanjutkan
makanan atau
-Identifikasi
minuman yang
faktor
mengganggu tidur
pengganggu
Hasil: pasien
tidur
kooperatif
- Modifikasi
Respon:-
lingkungan
mengatur
cahaya, dan
suhu tutup
kurung

-Melakukan
prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan

-Anjurkan
menghindari
makanan dan
minuman
pengganggu
tidur

03 Mei Nyeri akut B.d agen 08.00 Mengidentifikasi S: P: Pasien


pancaindra fisik karakteristik nyeri mengalami nyeri
2023 (prosedur kualitas intensitas pada mata kiri
pembedahan) frekuensi yang dioperasi
dalam kurung
Hasil: sel nyeri
enoklasi dan
seperti berdenyut,
nyeri berkurang
skala nyeri 4,
setelah diberi
nyeri terasa hilang
obat
timbul Respon:
nyeri terasa Q pasien
berkurang mengatakan
nyeri terasa
seperti
berdenyut

R pasien
mengatakan
nyeri pada mata
kiri

S pasien
mengatakan
nyeri skala 3 (0-
10)

T Pasien
mengatakan
nyeri terasa
hilang timbul

08.30 Monitoring tanda- O:TTV:TD:110/


tanda vital 70
sebelum dan
N: 96x/ menit
sesudah
pemberian RR: 22x /menit
analgetik Hasil:
S: 36,5 ֯C
sebelum dan
sesudah -Skala nyeri 3(0-
10)
Tek.darah:110/70
-obat N:
Nadi: 96x/ menit
ketorolac
RR: 22x /menit chrometamol 3 x
1 terdapat luka
Suhu: 36,5 ֯C
pos operasi
Respon:- (enuklesi)pada
mata bagian kiri

-pasien tampak
meringis

08.30 Mendokumentasik A: masalah


an respon terhadap nyeri aku
efek analgetik teratasi sebagian

Hasil: nyeri sedikit


berkurang (skala 3
)

Respon: skala
nyeri 3 dari(0 -10)

08.10 Mengkolaborasika P: intervensi


n dosis dan jenis dilanjutkan
analgetik
-identifikasi
Hasil: ketorolac karakteristik
trometamol 3x1 nyeri
Hasil: nyeri
-monitor ttv
berkurang dari
skala 4 ke skala 3 -kolaborasi
dari (0- 10) dosis dan jenis
analgestik
Hasil: nyeri terasa
berkurang dengan
skala 3 nyeri 3 (0-
10)

03 mei Gangguan 08.00 Memonitor S: pasien


2023 integritas jaringan karakteristik luka mengatakan
(mata) B.d faktor nyeri terasa
Hasil: kelopak
mekanis sedikit
mata kiri masih
berdenyut
(pembedahan) terlihat berwarna
(D.0129) sedikit kemerahan -pasien
pada ujungnya. mengatakan
Tidak ada muka sudah
pengeluaran pada dirawat pasien
luka
-mengatakan
Respon: pasien sudah diberi
mengatakan luka obat
terasa sedikit
berdenyut
O: kelopak mata
kiri terlihat
berwarna sedikit
kemerahan pada
ujungnya

-tidak terdapat
pengeluaran
pada luka

-telah dilakukan
perawatan dan
luka tertutup
perban
08.05 Melepaskan a: masalah
balutan dan gangguan
pelesta secara integritas
perlahan jaringan mata
teratasi sebagian
Hasil: tidak ada
saat kasa yang
melekat Hespon:
P: intervensi
tidak ada rasa
dilanjutkan
nyeri yang
berlebih secara -monitor
saat balutan karakteristik
dibuka luka

-melakukan
perawatan luka

-kolaborasi
pemberian
analgestik

08.10 Membersihkan
dengan cairan
NaCl atau
pembersih non
teknik

Hasil: cairan NaCl


Respon:-

08.10 Mempertahankan
teknik steril saat
melakukan
perawatan luka

Hasil:
mempertahankan
prinsip

Respon:-

08.20 Kolaborasikan
pemberian
analgetik Hasil:
Keterolac
trometamol 3x1
Respon:pasien
mengatakan nyeri
berkurang dari
skala 4 ke skala 3
(0-10)

03 Mei Gangguan pada 08.00 -Mengidentifikasi S: pasien


2023 tidur B.d kurang faktor pengganggu mengatakan
kontrol tidur sulit tidur karena
tidur(D.0055) masih
Hasil: nyeri
merasakan
Respon: pasien sedikit nilai
mengatakan masih
-pasien
merasakan sakit
mengatakan
nyeri pada luka di
merasa nyaman
matanya
dengan posisi
yang diberikan
dan suhu
ruangan yang
telah
disesuaikan titik

-pasien
mengatakan
sudah bisa tidur
kurang lebih
selama 6 sampai
7

08.00 -Memodifikasi O: k/u sdang


lingkungan
Kesadaran
pencahayaan
conposmentis
Hasil:
TTV:TD:110/
pencahayaan
70mmgh
lampu suhu. 30֯ C
Respon: Pasien N: 96x /menit
mengatakan sudah
RR: 22x /menit
bisa tidur kurang
lebih 6 sampai 7 S: 36,5 ֯c
jam
= posisi head up
(<155)

08.00 -Melakukan a: masalah


prosedur untuk gangguan pola
meningkatkan tidur teratasi
kenyamanan hasil: sebagian
posisi setup (15֯-
30֯) Respon:
pasien
mengatakan
merasa lebih
nyaman tidur
pasien
mengatakan sudah
bisa tidur meski
masih kadang-
kadang terbangun
waktu tidur kurang
lebih 6 sampai 7
jam

08.00 -Menganjurkan P:intervensi


menghindari dilanjutkan
makanan atau
-Jdentifikasi
minuman yang
faktor
mengganggu tidur
pengganggu
Hasil: pasien
tidur titik
kooperatif
-Jelaskan
Respon:
pentingnya tidur
taat salut

-Anjurkan
menghindari
makanan atau
minuman yang
mengganggu
tidur

04 mei Nyeri akut B.d agen 10.00 -mengidentifikasi S: pasien


2023 pencedera fisik karakteristik nyeri mengatakan
(prosedur (kualitas intensitas nyeri pada luka
pembedahan) frekuensi ) tidak terlalu
mengganggu
Hasil: nyeri terasa
sedikit berdenyut -pasien
dan samar-samar, mengatakan
kala nyeri 3, dan nyeri terasa
nyeri hilang semar-semar
timbul dan berkurang
dari hari
Respon: pasien
sebelumnya
mengatakan nyeri
karena diberi
tidak terlalu
obat
mengganggu nyeri
terasa sedikit -pasien
berdenyut, nyeri mengatakan
terasa berkurang nyeri skala 3
dari hari dan mengatakan
sebelumnya yaitu sudah
skala 2 (0-10) diperbolehkan
pulang

08.00 -Monitor tanda- O:kesadaran


tanda vital composmentis
sebelum dan k/u baik
sesudah
TTV:TD:110/
pemberian
70mmgh
analgestik
N: 96x /menit
Hasil: sebelum
dan sesudah RR: 22x /menit

Tek. Darah: S: 36,5 ֯c


120/80 mmHg
= posisi head
Nadi: 98/menit

RR: 22x/menit

Suhu: 36,5 ֯c

Respon:-

08.20 - A:Masalah nyeri


Mendokumentasik akut teratasi
an respon terhadap
efek analgestik

Hasil: nyeri terasa


sedikit berkurang P:intervensi
dari sebelumnya dihentikan
dengan skala 2(0-
10)

08.00 -
Mengkolaborasika
n dosis dan jenis
obat analgestik

Hasil: keterolac
trometamol 3x1

Respon: pasien
mengatakan nyeri
sedikit sudah
mulai berkuang
(skala 2)

04 Mei Gangguan 09.00 -Mentonitor S: pasien


2023 integritas jaringan karakteristik luka mengatakan
(mata) B.d faktor hasil: kelompok nyeri terasa
mekanis(pembedah mata kiri masih samar-samar-
an) (D.0124) tampak berwarna pasien
sedikit kemerahan mengatakan
pada ujungnya. luka sudah
Tidak terdapat terawat
pengeluaran pada
-pasien
luka
mengatakan
Respon: pasien sudah diberi
mengatakan luka obat
terasa sedikit
-pasien
berdenyut samar
mengatakan
dan terasa hilang
sudah
timbul
diperbolehkan
pulang
09.00 -Melepaskan O: kesadaran
balutan dari Compostentis –
plester secara baik
perlahan hasil:
- kelompok mata
tidak ada serat
kiri berwarna
kasar yang
sedikit
melekat pada luka
kemerahan pada
respon pasien
ujungnya
mengatakan tidak
merasa sakit saat TTV:TD:
balutan dibuka 120/80 mmHg

N: 98/menit

RR: 22x/menit

S: 36,5 ֯c.

09.00 -Membersihkan A: Masalah


dengan cairan gangguan
NaCl atau bersih integritas
jaringan teratasi
Hasil: cairan NaCl
respon: -

09.00 -Mempertahankan P: intervensi


teknik steril saat Dihentikan
melakukan
perawatan muka

Hasil:
mempertahankan
prinsip steril

Respon: -
09.00 -Menganjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi
kalori dan protein
Hasil: makan putih
telur direbus

Respon: pasien
dan keluarga
kooperatif

09.00 -Mengajarkan
proses dan
perawatan luka
secara mandiri

Hasil: pasien akan


pulang

Respon: pasien
dan keluarga
antusias

09.00 mengkolaborasika
n pemberian obat

Hasil: amoxilin 3x
1, gentamicin,
(salep mata)
cendotropoin 3x1
tetes, cendo
lytreers 1
tetes/jam, cendo
eculenta 2x1,
cendo
levoflaxaceta dan
parastamol 500
mg

Respon: obat oral,


dan obat topital
untuk pasien yang
akan pulang

04 Mei Gangguan pola 08.00 -Mengidentifikasi S: pasien


2023 tidur B.d kurang faktor pengganggu mengatakan
kontrol tidur tidur nyeri tidak
(D.0053) terlalu
Hasil: nyeri tidak
mengganggu
mengganggu
-pasien
Respon: pasien
mengatakan
menyatakan sudah
sudah
boleh pulang
diperbolehkan

O:kesadaran
composmentis:
k/u baik

TTV:TD:120/
70mmgh

N: 98x /menit

RR: 22x /menit

S: 36,5 ֯c

08.00 -Menjelaskan A: Masalah


pentingnya tidur gangguan tidur
selama sakit teratasi
Hasil: kooperatif
Respon: pasien
kooperatif dan
antusias

08.00 -Menganjurkan P: intervensi


menghindari Dihentikan
makanan atau
minuman yang
mengganggu tidur

Hasil: pasien
tampak antusias

Respon: pasien
menyatakan sudah
diperbolehkan
untuk pulang

C. DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, dkk. 2014. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Universitas Indonesia

Boesorie, Shinta, dkk. Sistem Indra T. H. T. K. L. dua mata. Jakarta : Elsevier


PPNI. 2016. Setandar Diognosis Keperawatan Indonesia : Kriteria Hasil Edisi 1.
Jakarta : DPP.PPNI.

PPNI.208. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Tindakan Kperawatan


Edisi 1. Jakarta : DPP. PPNI.

LEMBAR KONSUL

NO Hari/Tanggal Masukan PA Masukan PK TTD. PA TTD. PK

Anda mungkin juga menyukai