Anda di halaman 1dari 27

Sken 5

Ulkus Kornea Bakteri Okuli Dekstra

Dian Farhani_102020121
Skenario 5
Rumusan Masalah
Seorang laki laki usia 20 tahun datang
Laki-laki 20 tahun dengan keluhan
dengan keluhan mata kanan buram sejak
mata kanan buram, disertai mata
3 hari disertai mata merah dan nyeri serta
merah dan nyeri serta ada bintik putih
ada bintik putih di hitam mata. Pasien
di hitam mata sejak 3 hari yang lalu.
mempunyai riwayat pemakaian lensa
kontak dan penggunaan obat tetes
steroid.
Mind Mapping

anamnesis Tatalaksana
PF & PP DD & WD
dan Edukasi

Patofisiologi
RM

Prognosis

Etiologi

Manifestasi Komplikasi
Epidemiologi klinis
Anamnesis
■ Mata kanan buram (jarak dekat jauh)
■ Diplopia (-)
■ Fotofobia (+) kanan, kiri (-)
■ Sekret (-)
■ Nyeri menjalar ke kepala (-)
■ Riwayat penggunakan lensa kontak &
obat tetes mata steroid sudah lebih dari
masa
■ Mempunyai kebiasaan pakai saat tidur
■ Riwayat keluarga, trauma (-)
■ Hipertensi, diabetes (-)
■ Demam (-)
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum, kesadaran, TTV DBN
 Visus: snellen oculus dextra 1/60
dengan PH tidak maju, oculus sinistra
6/9, PH 6/6
 Segmen anterior OD: palpebra edem
(+), konjungtiva tarsalis, ada reaksi
papilari,
 konjungtiva bulbi ada injeksi silier,
kemosis (+), sekret purulen (+)
 Kornea: keruh, tampak ulkus 4 x 4 mm,
batas tegas, tes fluoresens (+)
 COA: tampak hipopion 2 mm
 Segmen anterios OS normal
Pemeriksaan Penunjang
Kerokan Kornea Pemeriksaan Kultur Sensitifitas Antibiotik

Pewarnaan gram
Koh
Giemsa - -
Anatomi mata
Anatomi kornea

Kornea mempunyai 5
lapisan :
 Lapisan epitel
 Lapisan bowman
 Stroma
 Membran descement
 Lapisan endotel.
DD Ulkus Kornea Virus Ulkus Kornea Fungal

 Herpes Simpleks Virus  jamur filamentous (fusarium spp dan


Etiologi  varicella aspergilus spp), dematiaceae (alternaria
spp dan curvularia spp.)
 sedian hapusan dengan larutan KOH
PP  PCR  pemeriksaan gram dan giemsa untuk
melihat hifa jamur
 kultur.
 HSV: Ulkus dendritik (pola  infiltrat kering berwarna putih,
percabangan linear khas dengan tepi  ulkus yang lebih tinggi dari permukaan
kabur dan memiliki bulbus- kornea,
Gejala
klinis bulbusterminalis di ujung) atau  adanya pigmentasi keabuan/kecoklatan,
geofrafik (bentuk dendritik kronik  lesi satelit, dan hipopion.
dengan lesi dendritic halus yang
bentuknya lebih lebar) yang khas.
 Varicella: lesi cacar di palpebral dan
tepian palpebral
Ulkus Kornea Virus
Ulkus Kornea fungal
Working Diagnosis

• Ulkus Kornea Bakteri


Oculi Dextra.
Ulkus Kornea
Bakteri.  Hilangnya sebagian permukaan kornea
akibat kematian jaringan kornea, yang
ditandai dengan adanya infiltrat supuratif
disertai defek kornea bergaung, dan
diskontinuitas jaringan kornea yang dapat
terjadi dari epitel sampai stroma
 Faktor predisposisi yang umum terjadi
akibat penggunaan lensa kontak yang
jarang dilepaskan, trauma, riwayat operasi
kornea, kelainan permukaan bola mata,
ataupun penyakit sistemik dan
imunosupresi
Etiologi Ulkus Kornea Bakterial
Infeksi
Noninfeksi
Ulkus kornea yang berkaitan dengan
proses infeksi dapat disebabkan oleh • Bahan kimia bersifat asam atau basa
berbagai patogen seperti: tergantung pH
• Radiasi atau suhu
• Infeksi bakteri = Staphylococcus • Defisiensi vitamin A
aureus, Sterptococcus pneumonia • Trauma
dan Pseudomonas aeruginosa • Penggunaan obat-obatan
• Infeksi jamur = Candida
• Infeksi virus = Virus herpes
• Infeksi parasit: Acanthamoeba
Epidemiologi
Ulkus kornea mempengaruhi semua kelompok. lebih sering terjadi pada yang
menggunakan lensa kontak, terutama lensa kontak yang diperpanjang.
Perkiraan kejadian infeksi herpes okular mencapai 5 sampai 20 kasus per
10.000 per tahun di negara maju.
Hanya 1,3 sampai 12% kasus yang bilateral, dan infeksi ini cenderung terjadi
pada pasien yang lebih muda dan lebih parah.
Keratitis jamur jarang terjadi tetapi lebih sering terjadi pada pria muda yang
bekerja di luar ruangan. Keratitis jamur juga lebih umum di negara berkembang
dan insiden sangat bervariasi dengan iklim.
Patofisiologi
Patofisiologi
Komplikasi, pencegahan, dan prognosis
 Kebutaan parsial
atau komplit  Berhati-hati jika  Prognosis penderita ulkus
 Kornea perforasi menggunakan lensa kontak kornea buruk karena
untuk membersihkannya komplikasi yang dapat terjadi
 Endoptalmitis  Cuci tangan sebelum berupa perforasi kornea,
 Panopthalmitis memegang lensa kontak endopthalmitis, katarak, dll.
 Prolaps iris  Keluarkan kontak lensa dari Apabila sembuh maka akan
mata jika sudah timbul menyebabkan terbentuknya
 Sikatrik kornea kemerhan/iritasi sikatriks kornea yang juga
 Katarak  Bersihkan wadah lensa akan mengganggu
 Glaukoma sekunder dengan teratur penglihatan penderita.

Komplikasi Pencegahan Prognosis


Tatalaksana
Ulkus Bakteri
Tatalaksana
Ulkus Virus
Tatalaksana
Ulkus Fungal
Tatalaksana non-farmakologi
 Flap konjungtiva
 Keratoplasti
Ada dua jenis keratoplasti yaitu:
1. Keratoplasti penetrans, berarti penggantian kornea
seutuhnya.
2. Keratoplasti lamelar, berarti penggantian sebagian dari
kornea.
Edukasi
Kesimpulan
 Laki-laki 20 tahun tersebut mengalami ulkus kornea bakteri okuli dextra,
keluhan yang di dapat berupa mata kanan buram, mata merah, nyeri serta
ada bintik putih dihitam mata.
 Riwayat penggunaan lensa kontak dan obat tetes steroid. Perlu adanya kultur
bakteri untuk menentukan bakteri penyebabnya.
 Terapi yang dapat diberikan berupa antibiotik sesuai dengan bakteri
penyebabnya.
 Edukasi pada pasien perlu dilakukan untuk mendapatkan prognosis yang
lebih baik dan menghindari terjadinya komplikasi.
Daftar pustaka
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai