Anda di halaman 1dari 46

Case Report Session

ENDOFTALMITIS
Hadli Oktavioreta Fransisca
Novi Jamilah
Vadhana Trunakarasu

PRESEPTOR:
DR. M. HIDAYAT, SP M(K)
DR. HAVRIZA VITRESIA, SP M(K)
DEFINISI
• Peradangan supuratif bagian dalam bola mata meliputi uvea, vitreus
dan retina  aliran eksudat ke dalam kamera okuli anterior dan
kamera okuli posterior

• Infeksi bakteri atau jamur


ANATOMI BOLA MATA
Endoftalmitis
endogen
2-15%

Endoftalmitis
post Endoftalmis
traumatika eksogen post
2,4-8% Epidemiologi operasi
intraokuler
(30% 60%
perdesaan)

Endoftalmitis
post operasi
katarak 0,1-
0,3%
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
Eksogen

Endoftalmitis

Fakoanafilaktik Endogen
ENDOFTALMITIS ENDOGEN

• Gram positif: Streptococcus sp., S.


Bakteri aureus, bacillus sp.
• Gram negatif: Neisseria Meningitidis,
H. Influenza, E. Coli, Klebsiella.

• Candida, Aspergillus
Fungal • Jarang: Histoplasma capsulatum,
Cryptococcus neoformans. Sporothrix
schenkii., Blastomyces dermatitidis.
ENDOFTALMITIS EKSOGEN
• Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus,
Streptococcus sp., Pseudomonas sp., Proteus sp., Citrobacter
Acute
Postoperative sp.

• Propionibacterium acnes, S epidermidis, Corynebacterium


Chronic sp., Candida sp.
Postoperative

• Staphylococcus sp., Bacillus sp., Streptococcus sp.,


• Trauma penetrasi  material tumbuhan : pertimbangkan
Traumatic
Penetrating jamur
ENDOFTALMITIS EKSOGEN
• Streptococcus sp., Haemophilus influenza, S aureus,
moraxella catarrhalis, coagulase negative
Filtering Bleb-
Associated
staphulococcus

After • Streptocoocus sp, Staphylococcus Sp.


Intravitreal
Injections
ENDOFTALMITIS FAKOANAFILAKTIK
Endoftalmitis unilateral/bilateral 
merupakan reaksi uvea
granulamatosa terhadap lensa
ruptur

Suatu penyakit autoimun terhadap


jaringan tubuh (lensa) sendiri.

Tubuh membentuk antibodi terhadap


lensa  terjadi reaksi antigen
antibodi
PATOGENESIS
Normal: Sawar darah mata  pertahanan
terhadap mikroorganisme

Endoftalmitis endogen: Mikroorganisme di


dalam darah menembus sawar darah mata
 menginvasi langsung/ melepaskan 
merusak endotel pembuluh darah.

Endoftalmitis eksogen: Penetrasi melalui


kornea atau sklera  invasi mikroorganisme
secara langsung /reaksi inflamasi 
kerusakan jaringan intraokular
PATOGENESIS

Setelah Sel-sel inflamasi Akhirnya,


bakteri-bakteri lepas enzim Kerusakan inflamasi
masuk ke mata, proteolitik serta terjadi menyebar dan
racun oleh
proliferasi bakteri  disemua level melibatkan
berlangsung kerusakan pada jaringan jaringan lunak
cepat mata orbita
GEJALA
Hilangnya
penglihatan

Mata Nyeri pada


kemerahan mata

Keluar cairan Sakit Kepala


dari mata

Fotofobia
Edema &
eritema
Sel dan kelopak
flare pada mata Injeksi
ruang konjungtiva
anterior dan sklera
pada slit
lamp

Sekret Hipopion
purulen
TANDA

Lesi putih
pada Vitreitis
koroid
dan retina
Hilangnya
Cotton- refleks
wool merah
spots pada
fundus
Gambaran klinis
endoftalmitis pada
mata

Cotton-wool spots
DIAGNOSIS

Keluhan pasien Riwayat operasi


pada mata

Anamnesis:

Riwayat trauma Riwayat


pada mata kebiasaan
Pemeriksaan fisik
Mata merah Konjungtiva
dan bengkak merah

Kornea Bilik mata


keruh depan
keruh

Jamur
Vitreus: Massa
putih abu-abu, Kekeruhan Refleks pupil
hipopion Hipopion
pada vitreus berwarna putih
ringan, bentuk
abses satelit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mikrobiologi
 Vitreus tap: Melihat organisme penyebab

Pemeriksaan Gram dan kultur


 Aquoeus humor

USG
DIAGNOSIS BANDING
Retensi fragmen lensa

Toxic Anterior Segment Syndrome (TASS)


TATALAKSANA
Endoftalmitis eksogen
- Antibiotik intravitreal
- Kortikosteroid
- Vitrektomi
Endoftalmitis endogen
- Antibiotik sistemik
- Antibiotik intravitreal
Endoftalmitis jamur
- Anti jamur sistemik / topikal
ANALISIS KASUS
Nama : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 20 tahun
Alamat : Rokan Hulu, Riau
Pekerjaan : Buruh kebun sawit
Seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun datang ke IGD RS. Dr. M. Djamil
Padang tanggal 31 Oktober 2016 dengan:

Keluhan Utama:
Mata kanan tertusuk duri sawit 18 jam sebelum masuk rumah sakit.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Mata kanan Rujukan dari RSUD
tertusuk duri sawit Pasir Pangaraian.
18 jam SMRS Diberi: Floxa dan
injeksi ATS

Kehilangan
penglihatan mata Nyeri mata kanan
kanan (+) (+)

Rasa mengganjal Mata kanan berair


mata kanan (+) (+)
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat trauma pada mata (-) dan riwayat operasi mata (-)

Riwayat pekerjaan:
Buruh kebun sawit
PEMERIKSAAN FISIK
Vital sign : Keadaan umum : Sakit sedang

Kesadaran : CMC

Tekanan Darah : 100/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Nafas : 22x/menit

Suhu : 36,7°C
Status
OD OS
Oftalmologis

Visus tanpa
1/300 5/7, pinhole 5/5
koreksi

Visus dengan
- -
koreksi

Refleks Fundus + menurun +

Trikiasis (-) Trikiasis (-)


Silia/ Suprasilia
Madorosis (-) Madorosis (-)

Palpebra
Edema (-) Edema (-)
Superior

Palpebra Inferior Edema (-) Edema (-)

Bengkak (-), tanda radang


Margo Palpebra Bengkak(-), tanda radang (-)
(-)

Aparat Lakrimal Lakrimasi (+) N Lakrimasi (+) N


Konjungtiva
Folikel (-), hiperemis (-), papil (-) Folikel (-), hiperemis (-), papil (-)
Tarsalis
Konjungtiva
Folikel (-), hiperemis (-), papil (-) Folikel (-), hiperemis (-), papil (-)
Fornics

Hiperemis (+), injeksi konjungtiva Hiperemis (-), injeksi konjungtiva


Konjungtiva Bulbi
(+), injeksi silier (+) (-), injeksi silier (-)

Sklera Putih Putih

Edema (+), korpus alienum (+) di


Kornea pinggir kornea arah jam 3, ukuran Bening
±4mm, sekret purulen (+)

Kamera Okuli
Hipopion (+), ± 2mm Cukup dalam
Anterior
Iris Membayang coklat Coklat, rugae (+)

Pupil Membayang, lonjong ke arah jam 3 Bulat, Rf +/+, diameter 3 mm

Lensa Sulit dinilai Bening

Korpus Vitreum Sulit dinilai Jernih


Fundus
Papil
Tidak dilakukan Bulat, batas tegas, c/d 0,3-0,4
Optikus
Media
Tidak dilakukan Bening
refraki
Retina Tidak dilakukan Perdarahan (-), eksudat (-)
Makula Tidak dilakukan Refleks fovea (+)
Aa/ vv.
Tidak dilakukan 2/3
retina
Tekanan Bulbus
Tidak dilakukan Normal palpasi
Okuli
Gerakan Bulbus
Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah
Okuli
Posisi Bulbus
Ortho Ortho
Okuli
Foto mata kiri pasien (31 Oktober 2016)
Diagnosis kerja :
Terapi yang
Korpus alienum kornea diberikan
dengan penetrasi ke COA
• Ceftriakson 2x1g IV
OD dengan endoftalmitis
• Floxa ed 6x1 OD
• Metilprednisolon 1x32mg
Rencana terapi:
p.o.
Ekstraksi korpus alienum +
• Asam mefenamat 3x1 tab
hecting kornea OD dalam
• Sulfas atropin ed 3x1 OD
anestesi umum
Follow Up
01/11/2016, 07.00 WIB
S/ Nyeri mata kanan (+), demam (-)
O/ Status Oftalmikus OD
Visus 1/300
Palpebra Edema (+)
Konjungtiva Injeksi konjuntiva (+), injeksi siliar
(+), perdarahan subkonjungtiva (+)
Kornea Hecting (+), edema (+), maserasi (+)
Kamera Okuli Anterior Koagulum (+)
Iris Sulit dinilai
Pupil Sulit dinilai
Lensa Sulit dinilai
Tekanan Intra Okuler N+1 dengan palpasi
Funduskopi Tidak dilakukan
Foto mata kiri pasien (01 November 2016)
A/ Ruptur kornea OD post hecting hari I + suspek endoftalmitis OD
P/
- Ceftriaxone 2x1gr IV - Glaucon 4x1 tab
- Floxa ed 6x1 OD - Aspar-K 2x1
- Methylprednisolone 1x32mg - Konsul sub bagian glaukoma
- Sulfas atropin 3x1 OD - Konsul sub bagian infeksi imunologi
- Asam mefenamat 3x1 tab
01/11/2016, 10.50 WIB
Dari sub bagian glaukoma: Timol 0,5% 2x1 OD
Dari sub bagian infeksi imunologi:
D/ Endoftalmitis eksogen OD ec. penetrasi korpus alienum kornea
Ruptur kornea post hecting

T/ - Efrisel 3x1 OD - Sulfas atropin 3x1 OD


- Non cort 6x1 OD - Ceftriaxone 2x1 gr IV
- EDTA 6x1 OD - Glaucon 4x1/2 tab
- Floxa tiap jam OD - Aspar-K 2x1 tab
- Fluconazole tiap jam OD - Fortified ceftriaxone tiap jam
- Fluconazol oral 2x150mg - Tetracycline 4x250mg
04/11/2016

Hasil pemeriksaan mikrobiologi (Cairan hipopion): Ditemukan


klebsiella sp.
07/11/2016, 07.00 WIB
S/ Nyeri mata kanan (+), berkurang

O/
Status Oftalmikus OD
Visus ½ / 60
Palpebra Edema (+)
Konjungtiva Injeksi konjuntiva (+), injeksi siliar (+)

Kornea Hecting (+), edema (+) berkurang, maserasi


(+)

Kamera Okuli Anterior Cukup dalam


Iris Membayang coklat
Pupil Membayang bulat
Lensa Sulit dinilai
Tekanan Intra Okuler Normal palpasi
Funduskopi Tidak dilakukan
Foto mata kiri pasien (08 November 2016)
A/ Endoftalmitis eksogen OD ec. korpus alienum kornea penetrasi ke
COA
Post hecting ruptur kornea OD hari VIII
P/ - Fluconazole ed tiap jam OD - Ciprofloxacine 2x500mg
- Ceftriaxone ed tiap jam OD - Sulfas atropin ed 3x1 OD
- Levofloxacine ed tiap jam OD - Efrisel 3x1 OD
- Fluconazole 2x150mg OD - EDTA ed 4x1 OD
- Tetracycline 4x250mg
DISKUSI

• Laki-laki usia 20 tahun, datang


dengan keluhan mata kanan
tertusuk duri sawit 18 jam SMRS
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
ANAMNESIS
Mata kanan pasien Infeksi berasal dari
tertusuk duri sawit luar / eksogen

Keluhan pasien: Endoftalmitis: hilang


hilang penglihatan, penglihatan, nyeri
nyeri, mata merah, mata, kemerahan
rasa mengganjal, mata, keluar cairan
mata berair. dari mata

Rasa mengganjal:
Benda asing (duri
sawit) tertancap
hingga menembus
COA
Pemeriksaan Fisik
(Mata kanan)
• Visus 1/300
• Reflek fundus (+) menurun
Tanda pada
endoftalmitis
• Konjungtiva hiperemis, injeksi
konjungtiva, injeksi siliar • Penurunan visus
• Edema kornea, korpus • Nyeri hebat
alienum pinggir kornea arah • Ulkus kornea
jam 3 ukuran ±4 mm. • Inflamasi ruang anterior
• Hipopion ±2mm. • Hipopion
• Iris coklat membayang • Vitritis
• Pupil membayang lonjong
arah jam 3.
Pasien: Turun
visus, nyeri
mata,
hipopian <18
jam

Endoftalmitis:
Luka tembus
≥12jam +
rupture
kornea+luka
kotor

Inflamasi dan
infeksi kornea
dan COA 
edema
kornea,
hipopion 
turun
penglihatan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
•Ditemukan bakteri Klebsiella sp. pada hipopion (tanggal 4 November
2016)
•Sesuai gejala klinis endoftalmitis bakteri
•Nyeri mata, mata merah, edema palpebral serta penurunan
penglihatan timbul secara akut yaitu dalam beberapa jam hingga
beberapa hari.
TATALAKSANA (31/10/2016)

Dilakukan ekstraksi
duri sawit

Dilakukan hecting
untuk ruptur
kornea
PENGOBATAN

Kortikosteroid sistemik: Metil


prednisolone 1x32mg
• Untuk mengurangi inflamasi
• Mencegah kerusakan struktur intraokuler

NSAID: Asam mefenamat 3x1


tab
• Mengurangi keluhan nyeri  efek
analgetik.
PENGOBATAN

Sulfas atropin ed 3x1


• Efek sikloplegik
• Menekan peradangan dan untuk
melepaskan dan mencegah terjadinya
sinekia anterior

Glaucon/ Asetazolamid
• Menurunkan tekanan
intraokular
PROGNOSIS
• Prognosis: Dubia ad malam
• Endoftalmitis post traumatic memiliki prognosis yang buruk
• Hipopion: sudah lanjut  prognosis lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai