OLEH
ABSTRAK
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH TAHUN 2014
Desi Darma1, Rahmayani2
seluruh kehamilan. Lebih dari 80% abortus terjadi pada 12 minggu pertama
kehamilandari studi pendahuluan di ruang Rekan Medik Rumah Sakit Daerah
dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Menunjukkan kejadian abortus inkomplit pada Januari
sampai November 2014 berjumlah 97 orang (Data Januari sampai November 2014).
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan
kejadian abortus inkomplet di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh dari Januari sampai November 2014.
Metode Penelitian : Bersifat analitik dengan pendekatan Cross Scetional. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu yang mengalami abortus di Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Zainoel Abidin Banda Aceh sejak Januari sampai November 2014 sebanyak 97
orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total
sampling Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data sekunder, dilakukan di
Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh pada tanggal 16 s/d 19 April
2015 dan analisa data dilakukan dengan univariat dan bivariat.
Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa 58 responden beresiko yang
terjadi abortus inkomplit sebanyak 44 responden (75,9 %), nilai p.value 0,001 (p <
0,05, paritas dari 54 responden paritas multipara yang terjadi abortus inkomplit
sebanyak 41 responden (75,9 %)nilai p.value 0,006 (p < 0,05), Kadar HB dari 39
responden kadar HB anemia yang tidak terjadi inkomplit sebanyak 26 responden (66,7
%), nilai p.value 0,000 (p < 0,05)
Kesimpulan : Ada hubungan usia, paritas Kadar HB Dengan Kejadian Abortus Inkomplit
Di harapkan dapat bahan masukan dan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan dalam
melaksanakan asuhan kepada pasien, khususnya petugas kesehatan.
Kata Kunci
Sumber
1
2
ABSTRACT
FACTORS RELATED TO INCOMPLETE ABORTIONS ATDR. ZAINOEL
ABIDIN GENERAL REGIONAL HOSPITAL BANDA ACEH 2014
Desi Darma1, Rahmayani2
xxi + 48 pages : 8 tables, 2 pictures, 11 attachments
Background : Abortions have generally been known to occur in as many as 10% of all
pregnancies. More than 80% of abortions occur in the first 12 weeks of pregnancy
according to a preliminary study at the Medical Associates room at Dr.ZainoelAbidin
Regional Hospital Banda Aceh, showing cases of incomplete abortions of 97 women
from January to November 2014 (Data January to November 2014).
Research Aim: To find out the factors which are related to cases of incomplete
abortions at Dr.ZainoelAbidin General Regional Hospital, Banda Aceh from January to
November 2014.
Research Method: Cross sectional analytical approach. The population for this
research are women who had an abortion at Dr.ZainoelAbidin General Regional
Hospital Banda Aceh from January to November 2014, numbering 97 women.The
sampling technique for this research used the total sampling technique. Data collection
was taken from secondary sources, carried out at Dr.ZainoelAbidin General Regional
Hospital Banda Aceh from the 16th to 19th April 2015. Data analysis was univariate and
bivariate.
Research Results: The research results showed that from 58 respondents of an ideal
age, 44 respondents had an incomplete abortion (75.9%), p, value 0.001 (p < 0,05).
Parity from 54 respondents of multipara parity of incomplete abortions numbered 41
respondents (75.9%) p, value 0.006 ((p < 0,05). HB levels from 39 respondents of
Anaemic HB levels of incomplete abortions numbered 26 respondents (66.7%), p, value
0.000 (p < 0,05).
Conclusion: There is a relationship between age and HB parity levels of cases of
incomplete abortions. It is hoped that this research will give an input into, and
evaluation of, the health services in implementing care to patients, especially for health
workers.
Keywords
Sources
1
2
r/
l nlz
I\rl\It I A
mrTr
'1
tc
rt
Ln
l tt
ULID ll:lYrlAfl
NAMA
NIM
Disetujui,
Po-c,-ii f
Penguji
.a
[l,u
(Nuzulul Rahmi,
S.
ST.,M.Kes)
bine
KM.,M.Kes)
ik dan fuiuiu
.Pd)
Karya Tulis Ilmiah oleh Desi Darma Setia ini telah dipertahankan didepan dewan
penguji pada tanggal29 Apil20l6
Dewan Penguji:
l.
Ketua
2.
Anggota
3.
Anggota
LEMBARAN PENGESAIIAN
FAKTOR _ FAKTOR YANG BERI{UBT]NGAN DENGAN KEJADIAN
ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAII SAKIT UMTIM
dT.
Karya Tulis Ilmiah Oleh Desi Darma Setia Telah Dipertahankan Didepan Dewan
Penguji PadaTanggai29 April Tahun 20i6
Dewan Penguji
L^r,,t!!Luu
2.
Anggota
3.
Anggota
TandaTangan
I{I\it
I{ac\J,
r!1v r., ]\if
r Y t., r\!
FERNYATAAN PERSE.TUJUAI.{
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji
ni^l^*^
ulPtvtltg
lll
11^!^:,{^-^IutttI-;.,^.-i+^r!lJluJ
ttl
t\!uluqtlqll
Iu(ruutJqrt
IL,,J:..^L l^,{^-^-:^
rttvvtlwJtc
Pembimbing
MENGETAHUI:
KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dengn
rahmatdan karunia Nya penulis telah dapat menyelesaikan sebuah Karya Tulis Ilmiah
inidengan judul : Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Abortus
Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun
2014.Karya Tulis ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi syarat sebagai tugas
akhir dalam menyelesaikan pendidikan diploma III Kebidanan Universitas Ubudiyah
Indonesia
Dalam
menyusun
Karya
Tulis
Ilmiah
ini,
penulis
banyak
7. Dosen penguji I Ulfa Farrah Lisa, S.ST., M.keb dan penguji II Nuzulul Rahmi, S.,ST,
M.Kes yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis.
8. Dosen dan seluruh staf pendidikan Diploma D-III Kebidanan Universitas Ubudiyah
IndonesiaBanda Aceh yang telah memberi ilmu dan bimbingan selama penulis
mengikuti pendidikan.
9. Teristimewa, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga
tercinta,Ibu,Ayah,Abang dan Adik-adik yang tidak pernah lelah memberikan
semangat dan dorongan kepada penulis.
10.
Kepada rekan seperjuangan yang telah banyak memberi bantuan dan dorongan
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PERSETUJUAN
LEMBARAN PERNYATAAN KARYA TULIS ILMIAH
LEMBARAN PENGESAHAN SIDANG
KATA PENGANTAR. ...............................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................ii
ABSTRAC. ..................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR. .................................................................................................iv
DAFTAR TABEL. ......................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN. .............................................................................................vi
BAB I
A.
B.
C.
D.
PENDAHULUAN. .........................................................................................1
Latar Belakang..................................................................................................1
Rumusan Masalah. ...........................................................................................4
Tujuan Penelitian..............................................................................................4
Manfaat Penelitian............................................................................................5
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kejadian Abortus inkomplit di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh dari Januari Sampai November 2014 ...................................................... 36
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus
Inkomplit di Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel Abidin Bandan Aceh dari Januari Sampai
November 2014............................................................................................................ 37
Tabel 4.3 Hubungan Usia dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Bandan Aceh dari Januari Sampai November 2014 ........................... 38
Tabel 4.4 Hubungan Paritas dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Zainoel Abidin Bandan Aceh dari Januari Sampai November 2014...................... 39
Tabel 4.5 Hubungan Kadar HB dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Bandan Aceh dari Januari Sampai November 2014 ......... 40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
utama pembangunan kesehatan di indonesia. Program ini bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan, bayi dan
neonatal. Salah satu program KIA adalah menurunkan angka kematian dan
angka kesakitan dengan cara meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan
perinatal (Zulfansyah, 2008).
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium
yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan
dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi tiga sampai 4 resiko jumlah
kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan
penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan
target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan
usaha keras terus menerus (Arali, 2010).
Menurut WHO pada tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan
meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah
persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio
kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan
kasus, infeksi 9 kasus, abortus 5 kasus, partus lama 2 kasus dan lain-lain 50
kasus ( Provinsi Aceh, 2013).
Data kesehatan Banda Aceh tercatat ibu hamil berjumlah 5.176 orang,
ibu hamil resiko tinggi atau komplikasi 26 orang (0,41%), KI adalah 5,043
orang (97,43%), K4 adalah 4.336 orang (84,35%), jumlah AKI adalah 5 orang
pada ibu nifas, penyebabnya adalah perdarahan 5 kasus dan 2 kasus masalah
kesehatan lainnya ( Propinsi Aceh, 2013).
Hal di atas menunjukkan bahwa wanita hamil sangat rentan mengalami
abortus. Data yang penulis dapatkan dari studi pendahuluan di ruang Rekan
Medik Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh
menunjukkan kejadian abortus pada tahun 2013 berjumlah 125 kasus terdiri
dari abortus inkomplit 111 orang, abortus medik 1 orang, abortus lainnya 13
orang (Data tahun 2013).
Sedangkan data yang penulis dapatkan dari studi pendahuluan di ruang
Rekan Medik Rumah Sakit Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh
Menunjukkan kejadian abortus pada Januari sampai November 2014
berjumlah 97 orang (Data Januari sampai November 2014).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Abortus
Inkomplit di Rumah sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu faktor-fakor apakah yang
berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit di Rumah Sakit Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh dari Januari sampai November 2014 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan
kejadian abortus inkomplet di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh dari Januari sampai November 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan usia dengan kejadian abortus inkomplit di
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dari
Januari sampai November Tahun 2014.
b. Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian abortus inkomplit
di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dari
Januari sampai November Tahun 2014.
c. Untuk mengetahui hubungan kadar HB dengan kejadian abortus
inkomplit di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh dari Januari sampai November Tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instalasi Pelayanan Kesehatan
Sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan
dalam melaksanakan asuhan kepada pasien, khususnya petugas kesehatan
yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan informasi dan tambahan pustaka untuk peningkatan
ilmu pengetahuan serta pengembangan penelitian tentang abortus dimasa
yang akan datang.
3. Bagi Peneliti lain
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan
kebidanan yang berkualitas dalam melaksanakan penelitian bagi peneliti
lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Abortus Inkomplit
1. Pengertian
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2010 kematian
maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari
sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya
kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni yang
langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas, dan
sebab-sebab yang lain seperti penyakit jantung kanker dan sebagainya.
Angka kematian yang tinggi setengah abab yang lalu umumnya mempunyai
sebab pokok yaitu masih kurangnnya pengetahuan mengenai sebab dan
penanggulangan komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan serta
nifas.
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermastozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung selama 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ialah
10
11
12
13
14
4. Manifestasi klinik
Menurut Manjoer (2006), manifestasi klinik pada abortus antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Terlambat haid atau aminore kurang dari 20 minggu.
b. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak lemah atau kesadaran
menurun. Tekanan darah menurun, denyut nadi normal atau cepat dan
kecil. Suhu tubuh normal atau meningkat.
c. Pendarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil
konsepsi.
d. Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simpisis sering disertai nyeri
pinggang akibat kontraksi uterus.
e. Pemeriksaan genekologi
1) Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam, ada/tidaknya hasil konsepsi,
tercium atau tidaknya bau busuk dari vulva.
2) Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau
sudah tertutup. Ada/tidak jaringan keluar dari ostium. Ada/tidak
cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
3) Colok vagina : porsio masih terbuka atau tertutup, teraba atau tidak
jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari
usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada
perabaan adneksa, kavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri.
15
5. Pemeriksaan penunjang
Menurut Manjoer (2006), pemeriksaan penunjang yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu
setelah abortus.
b. Pemeriksaan doopler dan USG untuk menentukan apakah janin masih
hidup.
c. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortus.
6. Komplikasi
Menurut
Manjoer
(2006),
komplikasi
pada
abortus
adalah
16
laparatom, dan tergantung dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka
perforasi atau perlu histerektomi, perforasi abortus yang dikerjakan oleh
orang awam menimbulkan personal gawat karena perlukaan uterus
biasanya luas. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya
perforasi, laparatomi harus segera dilakukan untuk menentukan luasnya
cedera, untuk selanjutnya mengambil tindakan-tindakan seperlunya guna
mengatasi komplikasi
c. Infeksi
Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap abortus,
tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering
pada abortus buatan yang dikejakan tanpa memperhatikan asepsis dan
antisepsis. Apabila infeksi menyebar lebih jauh, terjadilah peritonitis
umum atau sepsis, dengan kemungkinan diikuti oleh syok.
d. Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan dan karena infeksi
berat.
7. Penanganan
Setelah abortus pasien perlu diperiksa untuk mencari
sebab
abortus.Selain itu perlu diperhatikan inovasi oterus dan kadar HCG 1-2
bulan kemudian.ibu diharapkan tidak hamil ndalam waktu 3 bulan sehingga
perlu memakai kontrasepsi seperti kondom atau pil(Wiknjonsastro,2008).
Penanganan umum abortus menurut
sebagai berikut:
17
abortus
menurut
Bobak(2009),tirah
dan
tidak
komplet
terminasi
kehamilan
segera
18
perdarahan dan jika tidak ada infeksi. Pada missed abortus jika evaluasi
spontan tidak terjadi dalam satu bulan, pembekuan darah dipantau rahim
kosong. Bila DIC dan gangguan pembekuan darah disertai perdarahan
yang tidak bisa dikendalikan pada kasus kematian janin setelah minggu
ke-12 jika produk konsepsi bertahan lebih dari 5 minggu. Pada abortus
septik terminasi kehamilan dengan metode yang sesuai untuk usia
kehamilan. Pemeriksaan biakan dan sensitivitas serviks dilakukan dan
terapi antibiotik spektrum luas dimulai. Pengobatan septik syok dimulai,
jika perlu.
B. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Komplikasi Abortus
Teori faktor- faktor abortus menurut Bobak (2010) seperti : Umur,
paritas, kadar Hb, hipertensi, dan status gizi. Dan menurut Sulistyawati (2009)
seperti : paritas ibu, pendidikan ibu dan umur ibu, sehingga yang dijadikan
variabel Independent antara lain :
1. Usia
Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu
benda atau makluk, baik yang hidup maupun yang mati. semisal,umur
manusia dikatakan 15 Tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu
dihitung, sehingga perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran
seseorang sampai dengan waktu perhitungan usia ( Depkes, 2010).
Menurut Bobak, (2010) Usia seorang ibu berkaitan dengan alat
reproduksi wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah pada usia
20-35 tahun.
19
penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa
di usia ini .
Usia yang kemungkinan tidak risiko tinggi pada saat kehamilan dan
persalinan yaitu umur 20-35 tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah
siap menerima kehamilan, mental sudah matang dan sudah mampu
merawat bayi dan dirinya sendiri. Sedangkan umur <20 tahun atau >35
tahun merupakan resiko tinggi kehamilan dan persalinan. Dengan
demikian diketahui bahwa umur pada saat melahirkan turut berpengaruh
terhadap morbiditas dan mortalitas ibu maupun anak yang dilahirkan.
Idealnya, kehamilan berlangsung saat ibu berusia 20 tahun sampai 35
tahun. Kenyataannya sebagai perempuan hamil berusia dibawah 20 tahun
sampai 35 tahun. Kenyataannya sebagian perempuan hamil berusia
dibawah 20 tahun dan tidak sedikit pula yang mengandung di atas usia 35
tahun. Padahal kehamilan yang terjadi dibwah usia 20 tahun mupun diatas
usia 35 tahun termasuk berisiko, karena dibayang-bayangi beragam faktor
gangguan (Muharram, 2009).
Menurut Winknjosasro, (2010) Usia mempunyai pengaruh terhadap
kehamilan dan persalinan ibu. Ibu yang berumur dibawah 20 tahun organ
reproduksinya yang belum sempurna secara keseluruhan dan kejiwaan
yang belum bersedia menjadi ibu yang dapat mengakibatkan peningkatan
risiko mengalami persalinan komplikasi atau komplikasi obstretrik seperti
abortus inkomplit,toksemia, eklamsia, solusio plasenta, inersia uteri,
perdarahan post partum, persalinan macet, BBLR, kematian neonatus dan
20
kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada usia dibawah 20 tahun fungsi
21
22
usia lebih tinggi dan lebih banyak sehingga dapat menambah resiko
terjadinya abortus (Erlina, 2009).
2. Paritas
Paritas adalah banyaknya anak yang dimiliki ibu dimulai dari anak
yang pertama sampai anak yang terakhir. Kondisi rahim dipengaruhi juga
oleh jumlah anak yang dilahirkan (Bobak, 2010).
Menurut Winkjosastro (2010),Gravida adalah wanita yang sedang
hamil. Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama
kali. Para adalah seorang wanita hamil yang pernah melahirkan bayi yang
dapat hidup (Viable). Nullipara adalah seorang wanita yang belum
pernah melahirkan bayi yang viable untuk pertama kali. Multipara atau
pleuripara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang
viableuntuk beberapa kali.
Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin hidup,
bukan jumlah janin yang dilahirkan. Janin yang lahir hidup atau mati
setelah viabilitas dicapai, tidak mempengaruhi paritas. Primipara adalah
seorang wanita yang telah menjalani kehamilan sampai janin mencapai
tahap viabilitas. Multipara adalah seorang wanita yang telah menjalani
dua atau lebih kehamilan dan menghasilkan janin sampai pada tahap
viabilitas. Paritas tinggi (Grandemultipara 5 atau lebih) viabilitas
merupakan kapasitas hidup diluar uterus, sekitar 22 minggu periode
menstruasi (20 minggu kehamilan) atau berat janin lebih dari 500 gram
(Bobak, 2009).
23
24
dengan hemoglobin
kurang gr%
dapat
25
26
C. Kerangka Teoriti
Kejadian Abortus
Inkomplit
Bobak (2010)
sulistyawati
(2009)
Usia
Paritas Ibu
Paritas
Pendidikan Ibu
Kadar Hb
(anemia)
Umur Ibu
27
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini dibuat berdasarkan teori Bobak (2010)
yang menyatakan beberapa faktor yang menempatkan kehamilan berisiko
komplikasi termasuk abortus antara lain usia, paritas,anemia (kadar HB),
Hipertensi,dan status gizi.dan menurut sulistyawati (2009) faktor-faktor yang
mempengaruhi komplikasi arbortus antara lain, paritas, pendidikan ibu dan
umur ibu.
Namun karena keterbatasan penelitian, penulis hanya meneliti tentang
usia, paritas, dan anemia. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar di
bawah ini:
Variabel Independen
Variabel Dependen
Usia
Kejadian abortus
inkomplit
Paritas
Kadar HB
28
E. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian abortus inkomplit di Ruang
Kebidanan Rumah sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
dari Januari sampai November Tahun 2014.
2. Ada hubungan paritas ibu dengan kejadian abortus inkomplit di Ruang
kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
dari Januari sampai November Tahun 2014.
3. Ada hubungan kadar HB dengan kejadian abortus inkomplit di Ruang
Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
dari Januari sampai November Tahun 2014.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan Cross
Sectional yaitu dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel
terikat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010).
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
29
30
Rumah Sakit
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh sejak januari sampai November
2014 sebanyak 97 orang.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Tempat penelitiantelahdilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh.
2. Waktu
penelitian initelahdilaksanakan pada Tanggal 16 s/d 19 April 2015.
D. Pengumpulan Data
Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah Check list yang terdiri dari 1 soal, yaitu : variabel independen usia 1
soal, paritas 1 soal ,kadar Hb 1 soal dan variabel dependenden arbortus 1
soal.Sehingga data yang dikumpulkan yang berasal dari laporan buku register
di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), data sekunder merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
(data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak di publikasikan.
31
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang di dapat dari buku
register di rumah sakit umum daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tentang
abortus inkomplit dari Januari s/d November Tahun 2014.
32
F. Definisi Oprasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No
Variabel
Dependent
1
Abortus
Inkomplet
Independent
1
Usia
Definisi
Oprasional
Cara Ukur
Abortus yang
terjadi dengan
masih tersisa hasil
konsepsi dalam
uterus
Mengambil
Data di Ruang
Rekan medik
RSUD-ZA
Jumlah umur
yang telah dilalui
ibu atau usia saat
ini
Satutus pasien
dengan
kriteria:
Beresiko bila
< 20 tahun dan
>35 tahun
Alat
Ukur
Check
list
Hasil Ukur
Ya
Skala
Ukur
Nominal
Tidak
Check
list
Beresiko
Nominal
Tidak
Beresiko
Tidak beresiko
20-35 tahun
Paritas
Jumlah persalinan
yang dialami
seorang ibu
sebelum
terjadinya abortus
inkomplet
Status pasien
dengan kriteria:
checklist
Primipara
Ordinal
Multipara
Primipara
1 kali
Grande
multipara
Multipara
2-4 kali
Kadar HB
Komposisi atau
jumlah
hemoglobin darah
ibu
Grande
multipara
5
Status pasien
dengan kriteria :
Anemia jika Hb
<11 gr%
Check
list
Anemia
Tidak
anemia
Nominal
33
Tidak anemia
jika Hb 11 gr%
G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Hidayat (2009), data yang telah dikumpulkan secara manual
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan semua data sekunder
yang dikumpulkan. Dari semua data yang dikumpulkan tidak ditemukan
ketidak lengkapan pengisian, karena pengumpulan data dilakukan
dengan mengambil data sekunder langsung oleh peneliti.
b. Coding
Pada tahap ini peneliti memberi jhkodesecara berurutan dalam kategori
yang sama pada masing-masing lembaran yang diberikan pada
responden sehingga memudahkan pengolahan data. Kode yang
digunakan pada peneliti ini adalah kode responden yang diawali dengan
01 untuk responden pertama sampai 200 untuk responden terakhir.
c. Transfering
Pada tahap transfering peneliti memasukkan data
yang telah
34
d. Tabulating
Pada tahap ini peneliti mengelompokkan data berdasarkan kategori yang
telah dibuat pada variabel dan sub variabel yang di ukur dan selanjutnya
dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk menghitung nilai
total pda setiap kolom dari tabel da data hasil penelitian.
2. Teknik Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisa data univariat menggunakan teknik statistik deskriptif dalam
bentuk presentase untuk masing-masing sub variabel dengan terlebih
dahulu menggunakan jenjang kategori (Notoatmodjo, 2010).
Data yang didapat dari pengisian kuesioner dianalisa secara deskriptif ,
kemudian menghitung persentase dengan menggunakan rumus distribusi
frekuensi menurut Budiarto (2010), yaitu sebagai berikut :
p = x100%
Keterangan :
P = Persentase
Fi = Frekuensi teramati
N = Jumlah responden menjadi sampel
100% = Bilangan tetap
b. Analisa Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen,
akan dilakukan dengan menggunakan program komputer. Untuk melihat
hubungan antar variabel dengan menggunakan uji chi square test.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Kejadian Abortus Inkomplit
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah Sakit
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dari Januari sampai
November 2014
No
1
2
Abortus Inkomplit
Ya
Tidak
Jumlah
f
58
39
97
%
59.8
40.2
100
36
37
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian abortus inkomplit di Rumah Sakit Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh dari Januari sampai November 2014
No
1
Faktor-faktor
Usia
a.Beresiko
b.Tidak Beresiko
Jumlah
Paritas
a. Primipara
b. Multipara
c. Grandemultipara
Jumlah
Kadar HB
a. Anemia
b. Tidak Anemia
Jumlah
58
39
97
59,8
40,2
100
23
54
20
97
23,7
55,7
20,6
100
39
58
97
40,2
59,8
100
38
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Usia Dengan Kejadian Abortus Inkomplit
Tabel 4.3
Hubungan Usia Dengan Kejadian Abortus Inkomplit di Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dari
Januari sampai November Tahun 2014
No
1
2
Usia
Beresiko
Tidak
Beresiko
Jumlah
Abortus Inkomplit
Ya
Tidak
F
%
f
%
44
75,9
14
24,1
16
41
23
59
F
58
39
%
100
100
60
97
100
37
Total
Pvalue
0,001
usia
dari 39
39
No
1
2
3
Paritas
Primipara
Multipara
Grandemultipara
Jumlah
f
10
41
9
60
Abortus_Inkomplit
Ya
Tidak
%
f
%
43,5
13
13
75,9
13
13
45
11
20
37
Total
f
23
54
20
97
%
100
100
100
100
Pvalue
0,006
40
No
Kadar HB
1
2
Anemia
Tidak Anemia
Jumlah
F
13
47
60
Abortus_Inkomplit
Ya
Tidak
%
F
%
33,3
26
66,7
81
11
19
37
Total
f
39
58
97
%
100
100
100
Pvalue
0,000
C. Pembahasan
1. Hubungan Usia Dengan Kejadian Abortus Inkomplit
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 58 responden usia beresiko
yang terjadi abortus inkomplit sebanyak 44 responden (75,9 %), sedangkan
41
dari
39
uji
statistic
chi-square
yang
telah
dilakukan
(Wahyudin,
42
43
uji
statistic
chi-square
yang
telah
dilakukan
44
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian
maternal. Paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal
lebih tinggi. Lebih tinggi paritas maka lebih tinggi resiko komplikasi dan
kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan
obstretrik lebih baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi
atau dicegah dengan keluarga berencana. Komplikasi yang mungkin timbul
pada paritas tinggi antara lain adalah distosia, perdarahan antepartum,
ruptur uteri, hipertensi, penyakit ginjal, anemia, kelainan letak, prolabsus
uteri, diabetes melitus (Winkjosastro, 2010).
Peneliti berasumsi bahwa paritas berpengaruh terhadap kejadian
abortus, karena ibu hamil dengan paritas tinggi otomatis memiliki otot
rahim yang lemah dibandingkan dengan ibu hamil dengan paritas primi,
sehingga otot rahim yang lemah tidak mampu menyokong janin dengan
sempurna, sehingga dapat beresiko untuk terjadinya abortus.
3. Hubungan Kadar HB Dengan Kejadian Abortus Inkomplit
Dari tabel 4.7 dapat dilihat dari 39 responden kadar HB anemia yang
terjadi non abortus inkomplit sebanyak 26 responden (66,7 %), sedangkan
dari 58 responden kadar HB tidak anemia terjadi abortus inkomplit
sebanyak 47 responden (81%).
Berdasarkan
uji
statistic
chi-square
yang
telah
dilakukan
45
inkomplit di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
dari Januari sampai November Tahun 2014
Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Riska (2013) yang berjudul Hubungan Kadar Hemoglobin dan Paritas ibu
dengan kejadian abortus pada ibu hamil, Secara uji statistik (Chi-Square
test) terdapat hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin dengan
kejadian abortus dimana nilai
170
kasus
abortus
dengan
(OR=2,111;p=0,019;95%CI=1,125-3,960)
hasilka
dari
menunjukkan
hemoglobin
bahwa
ada
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
47
47
48
DAFTAR PUSTAKA
Arali
(2010)
Karya
Tulis
Ilmiah
Abortus.
http://susantijayadewiirma.
LEMBARAN CHEKLIST
Abortus
No
No.Regs
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
118027
118061
117027
153725
119113
120431
60711
12711
120551
120903
122334
122390
122376
9998954
899670
99275
8237
122635
123102
123497
996904
996478
124059
124432
124991
125365
1255077
`125645
Ya
Tidak
Kode
2
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
2
Tidak
Beresiko 2035 Tahun
usia
Paritas
Kadar HB
Kode
Tidak
Beresiko < 20 Kode
Grande Kode Anemia 11
Pimipara Multipara
Anemia > 11
dan > 35 tahun
Multipara
gr%
gr%
1
1
1
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
1
3
2
1
3
1
2
3
1
1
1
1
1
2
1
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
2
1
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
1256709
125680
1256786
127435
1257353
1257505
1257854
1254835
1258507
1258623
1258917
1258912
1258797
1260116
1259713
2177377
2177381
278402
2178550
298806
2179294
2179524
217949
2179670
21803773
2182107
1018625
218275
284446
2152945
2182319
212450
2184673
2
1
2
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
1
1
2
1
1
2
2
2
1
2
3
3
2
2
1
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
3
2
2
2
1
1
1
2
2
2
3
3
3
3
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
2
2
1
1
2
2
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
2184688
2185132
2185396
2185027
2185688
2181515
2187182
2187348
2187407
2188281
2188365
2188639
2185681
2188586
2189125
2189645
2190466
2190467
2190468
2190469
2190470
2190481
2190482
2190488
2190484
2190475
2190498
2190510
2190515
2190600
2190701
2190709
2190800
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
3
2
2
1
1
3
2
2
2
2
2
1
2
3
2
2
1
2
3
2
2
3
1
3
2
2
1
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
95
96
97
2198005
2190001
219006
Ket
Abortus Inkomplit
1. Ya
: 60 Responden
2. Tidak : 37 Responden
2
1
1
Usia
1. Beresiko
: 58 Responden
2. Tidak Beresiko : 39 Responden
2
1
1
Paritas
1. Pimipara
: 23 responden
2. Multipara
: 54 Responden
3. Grandemultipara : 20 Responden
1
1
2
2
2
2
Kadar HB
1. Anemia
: 39 Responden
2. Tidak Anemia : 58 Responden
Frequencies
[DataSet1ww]
Statistics
Abortus_Inkomplit
N
Valid
Usia
Paritas
Kadar_HB
97
97
97
97
Missing
Frequency Table
Abortus_Inkomplit
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Ya
60
61.9
61.9
61.9
Tidak
37
38.1
38.1
100.0
Total
97
100.0
100.0
Usia
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Beresiko
58
59.8
59.8
59.8
Tidak Beresiko
39
40.2
40.2
100.0
Total
97
100.0
100.0
Paritas
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
Primipara
23
23.7
23.7
23.7
Multipara
54
55.7
55.7
79.4
Grandemultipra
20
20.6
20.6
100.0
Total
97
100.0
100.0
Kadar_HB
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Anemia
39
40.2
40.2
40.2
Tidak Anemia
58
59.8
59.8
100.0
Total
97
100.0
100.0
Crosstabs
[DataSetww]
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Usia * Abortus_Inkomplit
Paritas * Abortus_Inkomplit
Kadar_HB * Abortus_Inkomplit
Missing
Percent
97
97
97
100.0%
100.0%
100.0%
Total
Percent
0
0
0
.0%
.0%
.0%
Percent
97
97
97
100.0%
100.0%
100.0%
Usia * Abortus_Inkomplit
Crosstab
Abortus_Inkomplit
Ya
Usia
Beresiko
Count
Expected Count
% within Usia
Tidak Beresiko
Count
Expected Count
% within Usia
Total
Count
Expected Count
% within Usia
Tidak
Total
44
14
58
35.9
22.1
58.0
75.9%
24.1%
100.0%
16
23
39
24.1
14.9
39.0
41.0%
59.0%
100.0%
60
37
97
60.0
37.0
97.0
61.9%
38.1%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
.001
10.563
.001
12.053
.001
11.994
b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
Exact Sig.
(2-sided)
.001
11.871
.001
97
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,88.
b. Computed only for a 2x2 table
.001
Symmetric Measures
Value
Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Contingency Coefficient
Approx. Sig.
.332
.001
97
Paritas * Abortus_Inkomplit
Crosstab
Abortus_Inkomplit
Ya
Paritas
Primipara
Multipara
Tidak
Count
10
13
23
Expected Count
14.2
8.8
23.0
% within Paritas
43.5%
56.5%
100.0%
41
13
54
Expected Count
33.4
20.6
54.0
% within Paritas
75.9%
24.1%
100.0%
Count
Grandemultipra Count
Total
Total
11
20
Expected Count
12.4
7.6
20.0
% within Paritas
45.0%
55.0%
100.0%
Count
60
37
97
Expected Count
60.0
37.0
97.0
% within Paritas
61.9%
38.1%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
df
a
10.231
10.338
.072
.006
.006
.789
97
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,63.
Symmetric Measures
Value
Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Contingency Coefficient
Approx. Sig.
.309
97
.006
Kadar_HB * Abortus_Inkomplit
Crosstab
Abortus_Inkomplit
Ya
Kadar_HB
Anemia
Count
% within Kadar_HB
Count
Expected Count
% within Kadar_HB
Total
Total
13
Expected Count
Tidak Anemia
Tidak
Count
Expected Count
% within Kadar_HB
26
39
24.1
14.9
39.0
33.3%
66.7%
100.0%
47
11
58
35.9
22.1
58.0
81.0%
19.0%
100.0%
60
37
97
60.0
37.0
97.0
61.9%
38.1%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Exact Sig.
(2-sided)
.000
20.513
.000
22.973
.000
22.489
b
df
.000
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
Exact Sig.
(1-sided)
22.257
.000
.000
97
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,88.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value
Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Contingency Coefficient
Approx. Sig.
.434
97
.000