Anda di halaman 1dari 68

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL

DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI


DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ASTANAANYAR KOTA BANDUNG
PERIODE 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER 2009

ARIFA RAKHMANA ABDULLAH


10100106030

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir sarjana kedokteran


Universitas Islam Bandung

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


FAKULTAS KEDOKTERAN
2010

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL


DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI
DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ASTANAANYAR KOTA BANDUNG
PERIODE 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER 2009

Oleh:
ARIFA RAKHMANA ABDULLAH
10100106030

SKRIPSI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang telah dibuat


oleh yang disebutkan di atas telah diperiksa dan direvisi, secara lengkap
dan memuaskan, sehingga dapat diajukan untuk sidang akhir

Bandung, 30 Agustus 2010

Pembimbing I

___________________________________________________
Prof. Hidayat Wijayanegara, dr., Sp.OG (K)

Pembimbing II

___________________________________________________
H. Wawang S. Sukarya, dr., Sp.OG (K), MARS, MH.Kes

ii

Skripsi ini telah dipertahankan oleh penulis di dalam sidang skripsi yang
diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
Pada tanggal 4 September 2010
Yang dihadiri oleh:

Ketua

: Yuktiana Kharisma, dr., M.Kes

Sekretaris

: Eka Hendryanni, dr.

Penguji I

: Yuktiana Kharisma, dr., M.Kes

Penguji II

: Eka Hendryanni, dr.

Penguji III

: Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar

iii

MOTTO

Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang


beriman dan beramal saleh, dan saling nasehat-menasehati supaya menetapi
kesabaran. (QS. Al-Ashr : 1-3)

Seseorang tak dapat menghitung hak-hak ibu yang (memang) tak terhitung, dan
seseorang tak mungkin bisa memenuhi hak-haknya. Imam Ayatullah Khomeini

Skripsi ini
kupersembahkan untuk
Bapak Ibu,Aki Emak, Kakak-kakak dan adikku
Sebagai wujud bakti, cinta dan sayangku
Serta pada Bapak Ibu dan Aki Emak tercinta semoga
selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT

iv

ABSTRAK
Preeklamsi merupakan awal terjadinya eklamsi yang merupakan salah satu
penyebab kematian ibu tersering sebesar 25% di Indonesia setelah perdarahan dan
infeksi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kejadian preeklamsia adalah
karakteristik demografis yaitu pendidikan, pekerjaan, dan lokasi geografis; biologis
yaitu usia, paritas dan interval kehamilan; riwayat medis yaitu riwayat persalinan,
penyakit, dan keluarga; serta faktor lain yaitu ANC (Antenatal Care) dan kebiasaan
hidup (Lifestyle). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beberapa
karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia
kehamilan dengan kejadian preeklamsia.
Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional study.
Populasi penelitian ini adalah 4299 ibu hamil yang melahirkan di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Astanaanyar Kota Bandung Tahun 2009. Penentuan
jumlah sampel dengan menggunakan rumus sampel estimasi proporsi, diperoleh
jumlah sampel minimum 104 orang, dan yang diteliti adalah sebesar 208 orang
dengan rincian 104 orang sebagai sampel dan 104 orang sebagai pembanding
(denominator). Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square.
Dari hasil uji Chi Square diperoleh kesimpulan variable yang berhubungan
dengan kejadian preeklamsia adalah pekerjaan dengan p = 0,013 dan Prevalensi Rasio
(PR) = 2,03; usia dengan p 0,005 dan Prevalensi Rasio (PR) = 2,29 untuk < 20
tahun dan 4,78 untuk usia 35 tahun; paritas dengan p = p 0,005 dan Prevalensi
Rasio (PR) = 2,89 untuk paritas 1 dan 2,16 untuk paritas 4 , dan usia kehamilan
dengan p 0,005 dan Prevalensi Rasio (PR) = 2,51.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
karakteristik ibu hamil dengan kejadian preeklamsi ditinjau dari segi pekerjaan, usia,
paritas, dan usia kehamilan, sedangkan untuk karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi
pendidikan tidak terdapat hubungan dengan kejadian preeklamsi.

Kata Kunci : Karakteristik ibu hamil, kejadian preeklamsi

ABSTRACT

The onset of preeclampsia is eclampsia, which is one of the commonest causes


of maternal mortality by 25% in Indonesia after the hemorrhage and
infection. Factors affecting the occurrence of preeclampsia are demographic
characteristics such as education, occupation, and geographic location; biological ie
age, parity and pregnancy intervals; medical history is a history of childbirth, illness,
and family, as well as other factors, namely the ANC (Antenatal care) and lifestyle.
The purpose of this research is to find a correlation between some characteristics of
pregnant women in terms of education, occupation, age, parity, and pregnancy with
the incidence of preeclampsia.
The study is descriptive and analytical with cross-sectional study. The
population was 4 299 pregnant women who gave birth in the Special Hospital Mother
and Child Astanaanyar city of Bandung in 2009. Measuring number of samples by
using the formula estimates the proportion of the sample, the minimum number of
samples obtained by 104 people, and the study amounted to 208 persons which
contains 104 as sample and 104 as denominator. Statistical analysis used Chi
Square.
From the Chi Square test results concluded that variables related to the
incidence of preeclampsia is work with p = 0.013 and prevalence ratio (PR) = 2.03;
age with p 0.005 and prevalence ratio (PR) = 2.29 for <20 years and 4.78 for age
35 years; parity with p = p 0.005 and prevalence ratio (PR) = 2.89 for 2.16 for
parity 1 and parity 4, and pregnancy with p 0.005 and prevalence ratio (PR ) =
2.51.
The conclusion from this study is that there is a relationship between
characteristics of pregnant women with preeclampsia incidence in terms of
employment, age, parity, and gestational age, while for the characteristics of
pregnant women in terms of education there was no correlation with the incidence of
preeclampsia.

Keywords: Characteristics of pregnant women, the incidence of preeclampsia.

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh


Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
HUBUNGAN

ANTARA

KARAKTERISTIK

IBU

HAMIL

DENGAN

KEJADIAN PREEKLAMSI DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK


ASTANAANYAR KOTA BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2009 31
DESEMBER 2009. Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir di Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat Prof. Dr. Herri S. Sastramihardja, dr, SpFK(K) dan Prof. Dr. Hj. Ieva B.
Akbar, dr., AIF. selaku Dekan dan Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung, Prof. Hidajat Widjajanegara, dr., SpOG (K) selaku
pembimbing I dan Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes. selaku
pembimbing II yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan
pengetahuan, arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini, yang tidak hanya membimbing dalam penulisan skripsi tetapi juga dari
segi keilmuan dan dunia kedokteran. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Julia Hartati, dr. selaku dosen wali di Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung, juga kepada H. Mamat Rachmat W. Drs., M.Si. selaku Kepala BBKPM

vii

Kota Bandung dan Hj. Nina Manarosana, dr., M.Kes. selaku Direktur Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Astanaanyar Kota Bandung yang telah memberikan
izin melakukan penelitian, serta seluruh staf RSKIA Astanaanyar Kota Bandung yang
telah membantu dalam melancarkan proses perizinan penelitian dan pengambilan data
rekam medik, terima kasih telah membantu dalam proses penelitian. Kepada Yth.
Budiman,dr., Vini Nilasari, dr., Mia Kusmiati, dr., Ike Rachmawati,dr., Siti Anissa
Devi, dr., Miranti, dr., Mieke, dr., dan Ibu Lelly Y., terima kasih telah selalu
memberikan bimbingan, arahan, inspirasi dan ketenangan disetiap perkuliahan, ujian
dan penyusunan skripsi serta kepada Prijo Sidipratomo, dr., Sp.Rad (K). DR. Tauhid
Nur Azhar, S.Ked., M.Kes., Zainal Abidin, dr., M. Kes. atas segala motivasi,
inspirasi serta kepercayaan yang diberikan.
Teramat sangat terima kasih yang tidak dapat diungkapkan kepada kedua orang
tua yaitu Bapak H. Dudung Abdullah, Drs., M.Pd. dan Ibu Hj. Tati Hartati, Dra.,
M.Si. yang telah memberikan dorongan jasmani dan rohani yang begitu besar, nasihat
yang begitu bijak dan doa yang tak pernah putus sehingga ananda dapat
menyelesaikan skripsi ini dan pendidikan sarjana kedokteran yang sangat dinantikan.
Terima kasih ananda ucapkan dengan segenap hati, semoga Allah SWT selalu
memberikan kesehatan serta keselamatan dunia dan akhirat. Aki yaitu H. Yudi
Amiyudin, Drs., M.Si., dan Emak Hj. Euis Suherti, Dra., M.Pd., kakak-kakakku
Nurul Annisa Abdullah, dr., Azis Zulficar Aly Yusca, S.STP., M.Si., dan Agi Agung
Galuh Purwa, S.STP. dan adik Sita Sri Fauziah terima kasih telah senantiasa
memberikan dorongan dan semangat, doa, perhatian dan kebahagiaan kepada
viii

penulis, semoga kita sekeluarga tetap dalam lindungan-Nya. Bapak dan Ibu tercinta,
terima kasih atas doa serta dorongan baik materil maupun immateril dan semoga
Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan kasih saying-Nya. Sahabatsahabatku
seperjuangan angkatan 2006 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Ariko,
Reza, Rully, Susan, Eva, Widi, Mpi, Achong, Risma, Dechil, Abdul, Adon, Elgi,
Bayu, dkk. terima kasih atas doa, persahabatan dan solidaritas yang diberikan.
Rekan-rekan satu pembimbing, Irwan Setiadi dan Firla Rachmina Irvan terima kasih
atas solidaritas dan kebersamaannya dalam berbagi informasi dan buku sumber
penelitian. Pa Maman, Pa Agus, Pa Ahmad, Pa Nono yang telah memperlancar proses
surat-menyurat dan administrasi lainnya.
Di samping itu kepada segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
yang telah membantu penulisan skripsi ini, semoga amal ibadah, dorongan, serta doa
yang diberikan dengan tulus dan ikhlas mendapat Rahmat dan Karunia-Nya. Amin.

Wassalam
Bandung, 30 Agustus 2010
Penulis

ix

DAFTAR SINGKATAN

AKI

= Angka Kematian Ibu

ANC

= Antenatal Care

ASEAN

= Association of South East Nation

CRH

= Corticotropic-releasing Hormone

IPM

= Indeks Pembangunan Masyarakat

PIH

= Pregnancy Induced Hypertension

RSKIA

= Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

RSUD

= Rumah Sakit Umum Daerah

WHO

= World Health Organization

YME

= Yang Maha Esa

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Setiap kelahiran merupakan proses kelanjutan kehamilan yang merupakan suatu
anugerah dari Tuhan YME sehingga patut disyukuri, tetapi setiap tahun, sekitar 8
juta perempuan menderita akibat komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan lebih
dari 500.000 telah meninggal di seluruh dunia.1 Menurut data WHO, sebanyak 99
persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara
berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang
tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika
dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara
persemakmuran.2 Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu global
tersebut merupakan cerminan belum adanya penurunan angka kematian ibu secara
bermakna di negara-negara yang angka kematian ibunya rendah. Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia merupakan yang tertinggi di bandingkan dengan negara-negara
ASEAN lainnya.3 Saat ini, angka kematian ibu di Indonesia adalah sebesar 307 per
100.000 kelahiran hidup dan di Provinsi Jawa Barat sebesar 321,15 per 100.000
kelahiran hidup, serta untuk Kota Bandung tercatat 43 kematian ibu dari jumlah
keseluruhan ibu melahirkan di wilayah Bandung Raya yaitu sebesar 133.250.4,5

Persentase penyebab kematian ibu melahirkan berdasarkan data yang diambil dari
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa tiga faktor utama
penyebab kematian ibu melahirkan yakni, perdarahan, preeklamsi dan infeksi.6
Preeklamsi merupakan suatu kondisi yang dapat dialami oleh setiap ibu hamil
yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah yang diikuti oleh
peningkatan kadar protein dalam urin yang apabila tidak ditangani dengan tepat,
maka akan berlanjut ke tahap yang lebih lanjut yaitu eklamsia sehingga menimbulkan
kematian. Di Indonesia, preeklamsi merupakan salah satu penyebab terbanyak
morbiditas dan mortalitas dimana menyebabkan kematian ibu yaitu sekitar 25%.6 Di
Provinsi Jawa Barat, preeklamsi menyebabkan 11,13% kematian ibu dengan jumlah
136 kematian pada tahun 2007.5 Di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
Kota Bandung, pada tahun 2009 dari total persalinan sebanyak 4299 persalinan,
angka kejadian preeklamsi sebesar 7,28% yaitu sebanyak 313 orang.
Setiap kematian atau komplikasi berkepanjangan dari seorang perempuan
merupakan tragedi khusus bagi diri, suami, anak dan keluarganya.3 Kematian Ibu
hendaknya dapat dihindari apabila ibu mengetahui faktor risiko mengenai
karakteristik yang dapat menyebabkan komplikasi ketika kehamilan sehingga dapat
menurunkan angka kematian ibu yang merupakan salah satu indikator dari indeks
pembangunan masyarakat (IPM) suatu daerah.5
Kejadian preeklamsi ini merupakan suatu kejadian yang unik dimana karakteristik
seorang ibu sangat berperan terhadap kejadian tersebut. Karakteristik ibu hamil
preeklamsi dapat ditinjau dari faktor demografis, biologis dan riwayat medis.

Karakteristik ibu hamil yang mengalami preeklamsi ini sangat menarik untuk diteliti
karena selain merupakan kejadian yang dipengaruhi berbagai faktor, preeklamsi
merupakan penyebab terjadinya kematian ibu.
Penelitian yang pernah dilakukan antara beberapa karakteristik ibu hamil dengan
kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu Kecamatan Balikpapan
Barat Kota Balikpapan Tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
usia ibu dengan kejadian preeklamsia,7 Menurut penelitian lain yang dilakukan di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara usia dan paritas dengan angka kejadian preeklamsi.8
Dari uraian di atas tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 2009 31
Desember 2009 yang selama ini belum pernah dilakukan di Rumah Sakit tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan

latar belakang

yang dikemukakan

di

atas,

maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:


1. Bagaimana angka kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar periode 1 Januari 2009 31 Desember 2009.
2. Bagaimana karakteristik ibu hamil yang mengalami preeklamsi di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar periode 1 Januari 2009 31
Desember 2009.

3. Apakah terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian


preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar periode 1
Januari 2009 31 Desember 2009.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Umum
Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian
preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode
1 Januari 2009 31 Desember 2009.

1.3.2 Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Angka kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 2009 31 Desember 2009.
2. Gambaran karakteristik ibu ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, usia,
paritas, dan usia kehamilan yang mengalami preeklamsi di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 2009
31 Desember 2009.
3. Hubungan antara karakteristik ibu dengan kejadian preeklamsi di Rumah

Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari
2009 31 Desember 2009.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Kegunaan Teori
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk penelitian lebih
lanjut di bidang obstetrik dan ginekologi, khususnya mengenai hubungan antara
karakteristik ibu yang mengalami preeklamsi. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada wawasan keilmuan dan pengetahuan
peneliti serta dapat menjadi pengalaman dalam melakukan penelitian.

1.4.2 Kegunaan Praktis


Penelitian ini diharapkan dapat membantu menumbuhkan atau memberi informasi
dalam hal pelayanan, penatalaksanaan, ataupun hal-hal lain yang berguna baik itu
oleh tenaga dan profesional kesehatan, perencana asuhan kesehatan dan pihak-pihak
terkait dalam menyelamatkan ibu dan bayi ketika melahirkan, khususnya dalam
hubungannya dengan kejadian preeklamsi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Preeklamsi
2.1.1 Definisi
Preeklamsi dan eklamsi adalah penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan,
dengan gejala utama hipertensi yang akut pada wanita hamil dan wanita dalam nifas.
Digambarkan sebagai suatu sindrom spesifik yang dapat memberi efek atau dampak
kepada seluruh sistem organ. Pada tingkat tanpa kejang disebut preeklamsi dan pada
tingkat kejang disebut eklamsi.9
Preeklamsi memperlihatkan gejala hipertensi, edema, dan proteinuri. Kadangkadang hanya hipertensi dengan proteinuri atau hipertensi dengan edema. Namun
sekarang edema merupakan keadaan umum yang dapat dijumpai pada wanita hamil
sehingga bukan merupakan gejala yang khas pada preeklamsi.9
Pada umumnya, preeklamsi dan eklamsi baru timbul sesudah minggu ke-20 dan
semakin tua kehamilan semakin besar kemungkinan timbul penyakit tersebut. Pada
mola hidatidosa penyakit ini dapat timbul sebelum minggu ke-20. 9

2.1.2 Epidemiologi
Frekuensi preeklamsi untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak faktor
yang mempengaruhinya. Di Indonesia frekuensi kejadian preeklamsi sekitar 3-10%.10
Sedangkan di Amerika Serikat dilamporkan bahwa kejadian preeklamsi sebanyak 5%
dari semua kehamilan (23,6 kasus per 1.000 kelahiran).9 Pada primigravida frekuensi
preeklamsi lebih tinggi dibandingkan dengan multigravida, terutama primigravida
muda. 9
Penelitian Sudinaya pada tahun 2000 mendapatkan angka kejadian preeklamsi
dan eklamsi di RSU Tarakan Kalimantan Timur sebesar 74 kasus (5,1%) dari 1431
persalinan selama periode 1 Januari 2000 sampai 31 Desember 2000, dengan
preeklamsi sebesar 61 kasus (4,2%) dan eklamsi 13 kasus (0,9%). Dari kasus ini
terutama dijumpai pada usia 20-24 tahun dengan primigravida (17,5%).
Diabetes mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, usia
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun dan obesitas merupakan faktor
predisposisi untuk terjadinya preeklamsi. Peningkatan kejadian preeklamsi pada usia
> 35 tahun mungkin disebabkan karena adanya hipertensi kronik yang tidak
terdiagnosa dengan superimposed pregnancy induce hypertension (superimposed
PIH).11
Di samping itu, preeklamsi juga dipengaruhi oleh paritas. Penelitian Surjadi,
dkk pada tahun 1999 mendapatkan angka kejadian dari 30 sampel pada pasien
preeklamsi di RSU Dr. Hasan Sadikin Bandung paling banyak terjadi pada ibu

dengan paritas 1-3, sebanyak 19 kasus dan paling banyak terjadi pada usia kehamilan
diatas 37 minggu, sebanyak 18 kasus.
Wanita dengan kehamilan kembar bila dibandingkan dengan kehamilan
tunggal, maka memperlihatkan insiden hipertensi gestasional (13% : 6%) dan
preeklamsi (13% : 5%) yang secara bermakna lebih tinggi. Selain itu, wanita dengan
kehamilan kembar memperlihatkan prognosis neonates yang lebih buruk daripada
wanita dengan kehamilan tunggal.
Insidensi preeklamsi tinggi dipengaruhi oleh faktor ras dan etnikfaktor
predisposisi genetik dan faktor lainnya seperti lingkungan, sosioekonomi, dan bahkan
pengaruh musim.9

2.1.3 Etiologi
Etiologi preeklamsi sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan
penyebabnya, oleh karena itu disebut teori penyakit; namun belum ada yang
memberikan jawaban yang memuaskan. Teori sekarang yang dipakai sebagai
penyebab preeklamsi adalah teori iskemia plasenta. Namun teori ini belum dapat
menerangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit ini.9
Adapun teori-teori tersebut adalah :
1) Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pada preeklamsi dan eklamsi didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler,
sehingga sekresi vasodilatator prostasiklin oleh sel-sel endotelial plasenta

berkurang, sedangkan pada kehamilan normal prostasiklin meningkat. Sekresi


tromboksan oleh trombosit bertambah sehingga timbul vasokonstriksi generalisata
dan sekresi aldosteron menurun. Akibat perubahan ini menyebabkan pengurangan
perfusi plasenta sebanyak 50%, hipertensi dan penurunan volume plasma.9
2) Peran Faktor Imunologis
Preeklamsi sering terjadi pada kehamilan pertama karena pada kehamilan pertama
terjadi pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak
sempurna. Pada preeklamsi terjadi komplek imun humoral dan aktivasi
komplemen. Hal ini dapat diikuti dengan terjadinya pembentukan proteinuria.
3) Peran Faktor Genetik
Preeklamsi hanya terjadi pada manusia. Preeklamsi meningkat pada anak dari ibu
yang menderita preeklamsi.
4) Iskemik dari uterus. Terjadi karena penurunan aliran darah di uterus
5) Defisiensi

kalsium.

Diketahui

bahwa

kalsium

berfungsi

membantu

mempertahankan vasodilatasi dari pembuluh darah.


6) Disfungsi dan aktivasi dari endotelial. Kerusakan sel endotel vaskuler maternal
memiliki peranan penting dalam patogenesis terjadinya preeklamsi. Fibronektin
diketahui dilepaskan oleh sel endotel yang mengalami kerusakan dan meningkat
secara signifikan dalam darah wanita hamil dengan preeklamsi. Kenaikan kadar
fibronektin sudah dimulai pada trimester pertama kehamilan dan kadar fibronektin
akan meningkat sesuai dengan kemajuan kehamilan. 12

10

2.1.4 Faktor Risiko


1) Nullipara, dimana insidensi pada para penderita preeklamsi yang merupakan
nullipara berkisar antara 3-10%. Insidensi pada para penderita preeklamsi yang
merupakan multipara bervariasi, tetapi lebih rendah dibandingkan nullipara.
2) Usia < 20 tahun atau > 35 tahun
3) Ras dan etnis (African American)dan dengan demikian oleh predisposisi genetic
4) Faktor-faktor lain seperti : lingkungan, sosioekonomi, dan bahkan pengaruh musim
5) Obesitas, hubungan antara berat maternal dan risiko preeklamsi adalah progresif.
Terdapat peningkatan dari 4,3% untuk wanita dengan index masa tubuh atau body
mass index (BMI) < 20 kg/m2 sampai 13,3% pada wanita dengan BMI > 35 kg/m2.
6) Kehamilan multifetal, pada kehamilan kembar dibandingkan dengan kehamilan
tunggal, insidensi pada hipertensi gestasional13 dengan 6 %, dan insidensi
preeklamsi13 dengan 5 %, bahwa keduanya meningkat secara signifikan.
Insidensi tidak berhubungan dengan zigositas.9

2.1.5 Gejala Gejala Preeklamsi, diantaranya:


1. HipertensiGejala yang paling dulu timbul ialah hipertensi yang terjadi
tiba-tiba. Sebagai batas diambil tekanan darah 140 mmHg (sistolik) dan atau 90
mmHg (diastolik), tetapi juga kenaikan sistolik 30 mmHg atau diastolik 15 mmHg di
atas tekanan biasanya.

11

Tekanan darah dapat mencapai 180 mmHg sistolik dan 110 mmHg diastolik
tapi jarang mencapai 200 mmHg. Jika tekanan darah melebihi 200 mmHg, pada
penyebab biasanya hipertensi kronis.
2. EdemaTimbulnya edema didahului oleh penambahan berat badan yang
berlebihan. Penambahan berat kg seminggu pada seorang yang hamil dianggap
normal, tetapi jika mencapai 1 kg seminggu atau 3 kg dalam sebulan, kemungkinan
timbulnya preeklamsi harus dicurigai.
Penambahan berat yang sekonyong-konyong ini disebabkan oleh retensi air
dalam jaringan dan kemudian baru edema tampak. Edema ini tidak hilang dengan
istirahat.
3. ProteinuriSering ditemukan pada preeklamsi, disebabkan akibat
vasospasme pembuluh-pembuluh darah ginjal. Proteinuri biasanya timbul lebih
lambat dari hipertensi dan edema.
4. Gejala-gejala subjektif yang umum ditemukan pada preeklamsi, yaitu:
a. Sakit kepala yang hebat karena vasospasme atau edema otak,
b. Sakit di ulu hati karena regangan selaput hati oleh perdarahan atau
edema atau sakit karena perubahan pada lambung.
c. Gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur bahkan
kadang-kadang pasien buta. Gangguan ini disebabkan vasospasme,
edema, atau ablatio retinae. Perubahan-perubahan ini dapat dilihat
dengan oftalmoskop.9

12

2.1.6 Diagnosis
Diagnosis preeklamsi dapat ditegakkan dari gambaran klinik dan ditunjang
dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Dari hasil diagnosis, maka preeklamsi dapat
diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu:
1) Preeklamsi ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut:
a) Tekanan darah 140/90 mmHg setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat
tekanan darah normal.
b) Proteinuria kuantitatif 0,3 gr perliter atau kualitatif +1 pada urine kateter atau
midstream.
2) Preeklamsi berat, bila disertai keadaan sebagai berikut:
a) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b) Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif +3.
c) Oliguria, yaitu jumlah urine kurang dari 300 cc per 24 jam.
d) Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri epigastrium.
e) Terdapat edema paru dan sianosis.
f) Trombositopenia
g) Gangguan fungsi hati
h) Pertumbuhan janin terhambat.9

13

Tabel 2.1 Diagnosis Penyakit Hipertensi Komplikasi dari Kehamilan

Diagnosis Penyakit Hipertensi Komplikasi dari Kehamilan


Hipertensi Gestasional





Tekanan darah sistolik 140 atau diastolik 90 mmHg untuk pertama kali selama kehamilan
Tidak ada proteinuria
Tekanan darah kembali normal sebelum 12 minggu postpartum
Dapat mempunyai tanda-tanda lain atau gejala dari preeklamsi, contohnya, nyeri epigastrik atau
trombositopenia.

Preeklamsi
Kriteria minimum



Tekanan darah 140/90 mmHg setelah usia kehamilan 20 minggu


Proteinuria 300 mg/24 jam atau +1 dipstik

Peningkatan kepastian Preeklamsi











BP 160/110 mmHg
Proteinuria 2.0 g/24 jam atau +2 dipstik
Serum kreatinin > 1.2 mg/dL kecuali diketahui lebih tinggi sebelumnya
Platelet < 100.000/L
Hemolisis mikroangiopatipeningkatan LDH
Peningkatan kadar serum transaminaseALT atau AST
Sakit kepala menetap atau kelainan serebral dan penglihatan lainnya
Nyeri epigastrik yang menetap

Eklamsi


Kejang yang tidak dapat dihubungkan dengan penyebab lain pada wanita dengan preeklamsi

Superimposed Preeklamsi pada Hipertensi Kronik





Onset baru proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita dengan hipertensi tetapi tanpa proteinuria
sebelum usia kehamilan 20 minggu
Peningkatan secara tiba-tiba proteinuria atau tekanan darah atau platelet < 100.000/L pada
wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum usia kehamilan 20 minggu.

Hipertensi Kronik


Tekanan darah 140/90 mmHg sebelum usia kehamilan 20 minggu tidak dapat dihubungkan
dengan penyakit tropoblastik gestasional
atau
Hipertensi pertama kali didiagnosa setelah usia kehamilan 20 minggu dan menetap setelah 12
minggu postpartum

ALT = alanin aminotransferase; AST = aspartate aminotransferase; LDH = lactate dehidrogenase;


National High Blood Pressure Education Program Working Group Report on High Blood Pressure in Pregnancy (2000).

14

2.1.7 Patofisiologi
Pada preeklamsi yang berat dan eklamsi dapat terjadi perburukan patologis
pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh vasospasme dan
iskemia.13 Wanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami peningkatan
respon terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin, tromboxan) yang
dapat menyebabkan vasospasme dan agregasi platelet. Penumpukan trombus dan
pendarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit kepala
dan defisit saraf lokal dan kejang. Nekrosis ginjal dapat menyebabkan penurunan laju
filtrasi glomerulus dan proteinuria. Kerusakan hepar dari nekrosis hepatoseluler
menyebabkan nyeri epigastrium dan peningkatan tes fungsi hati. Manifestasi terhadap
kardiovaskuler meliputi penurunan volume intavaskular, meningkatnya cardiac
output dan peningkatan tahanan pembuluh perifer. Peningkatan hemolisis
microangiopati menyebabkan anemia dan trombositopeni. Infark plasenta dan
obstruksi plasenta menyebabkan pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian janin
dalam rahim.13
Perubahan pada organ-organ :
1) Perubahan kardiovaskuler.
Gangguan fungsi kardiovaskuler yang parah sering terjadi pada preeklamsi dan
eklamsi. Berbagai gangguan tersebut pada dasarnya berkaitan dengan peningkatan
afterload jantung akibat hipertensi, preload jantung yang secara nyata dipengaruhi
oleh berkurangnya secara patologis hipervolemia kehamilan atau yang secara

15

iatrogenik ditingkatkan oleh larutan onkotik atau kristaloid intravena, dan aktivasi
endotel disertai ekstravasasi ke dalam ruang ektravaskular terutama paru.9
2) Metabolisme air dan elektrolit
Hemokonsentrasi yang menyerupai preeklamsi dan eklamsi tidak diketahui
penyebabnya. Jumlah air dan natrium dalam tubuh lebih banyak pada penderita
preeklamsi dan eklamsi daripada pada wanita hamil biasa atau penderita dengan
hipertensi kronik. Penderita preeklamsi tidak dapat mengeluarkan dengan
sempurna air dan garam yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh filtrasi
glomerulus menurun, sedangkan penyerapan kembali tubulus tidak berubah.
Elektrolit, kristaloid, dan protein tidak menunjukkan perubahan yang nyata pada
preeklamsi. Konsentrasi kalium, natrium, dan klorida dalam serum biasanya dalam
batas normal.
3) Mata
Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. Selain itu dapat
terjadi ablasio retina yang disebabkan oleh edema intra-okuler dan merupakan
salah satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan. Gejala lain yang
menunjukan tanda preklamsi berat yang mengarah pada eklamsi adalah adanya
skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan
preedaran darah dalam pusat penglihatan dikorteks serebri atau didalam retina.
4) Otak
Pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan edema dan anemia pada
korteks serebri, pada keadaan yang berlanjut dapat ditemukan perdarahan.

16

5) Uterus
Aliran darah ke plasenta menurun dan menyebabkan gangguan pada plasenta,
sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen
terjadi gawat janin. Pada preeklamsi dan eklamsi sering terjadi peningkatan tonus
rahim dan kepekaan terhadap rangsangan, sehingga terjadi partus prematur.
6) Paru-paru
Kematian ibu pada preeklamsi dan eklamsi biasanya disebabkan oleh edema paru
yang menimbulkan dekompensasi kordis. Bisa juga karena terjadinya aspirasi
pneumonia, atau abses paru.9

2.1.8 Penatalaksanaan
Penanganan umum
a) Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi, sampai tekanan
diastolic diantara 90-100 mmHg
b) Pasang infus RL
c) Ukur keseimbangan cairan, jangan sapai terjadi overload
d) Kateterisasi urin untuk pengeluaran volume dan proteinuria
e) Jika jumlah urin < 30 ml perjam:
Infus cairan dipertahankan 1 1/8 jam
Pantau kemungkinan edema paru
f) Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan
kematian ibu dan janin

17

g) Observasi tanda vital, refleks, dan denyut jantung janin setiap jam
h) Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru.
Krepitasi merupakan tanda edema paru. Jika terjadi edema paru, stop pemberian
cairan dan berikan diuretik misalnya furosemide 40 mg intravena
i) Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan bedside. Jika pembekuan tidak
terjadi sesudah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulapati.14

Antikonvulsan
Pada kasus preeklamsi yang berat dan eklamsi, MgSO4 yang diberikan secara
parenteral adalah obat anti kejang yang efektif tanpa menimbulkan depresi susunan
syaraf pusat baik bagi ibu maupun janinnya. Obat ini dapat diberikan secara intravena
melalui infus kuntinu atau intramuskular dengan injeksi intermiten.
Infus intravena kontinu;
a) Berikan dosis bolus 4 6 gram MgSO4 yang diencerkan dalam 100 ml cairan dan
diberikan dalam 15-20 menit
b) Mulai infus rumatan dengan dosis 2 g/jam dalam 100 ml cairan intravena
c) Ukur kadar MgSO4 pada 4-6 jam setelah pemberian dan disesuaikan kecepatan
infus untuk mempertahankan kadar antara 4 dan 7 mEg/l (4,8-8,4 mg/l)
d) MgSO4 dihentikan 24 jam setelah bayi lahir.

18

Injeksi intamuskular intermiten:


a) Berikan 4 gram MgSO4 sebagai larutan 20% secara intavena dengan kecepatan
tidak melebihi 1 g/menit
b) Lanjutkan segera dengan 10 gram MgSO4 50%, sebagian (5%) disuntikan dalamdalam di kuadran lateral atas bokong/gluteus (penambahan 1 ml lidokain 2 % dapat
mengurangi nyeri). Apabila kejang menetap setelah 15 menit, berikan MgSO4 sampai
2 gram dalam bentuk larutan 20% secara intravena dengan kecepatan tidak melebihi 1
g/menit. Apabila wanita tersebut bertubuh besar, MgSo4 dapat diberikan sampai 4
gram secara perlahan.
c) Setiap 4 jam sesudahnya, berikan 5 gram larutan MgSO4 50% yang disuntikan
dalam-dalam ke kuadran lateral atas bokong bergantian kiri-kanan, tetapi setelah
dipastikan bahwa reflek patela positif, tidak terdapat depresi pernapasan, pengeluaran
urin selama 4 jam sebelumnya melebihi 100 ml.
d) MgSO4 dihentikan 24 jam setelah bayi lahir.
e) Siapkan antidotum
Jika terjadi henti napas segera berikan bantuan dengan ventilator dan berikan kalsium
glukonat 2 g (20 ml dalam larutan 10%) secara intravena perlahan-lahan sampai
pernapasan mulai lagi.

Antihipertensi
a) Obat pilihan adalah hidralazin, yang diberikan 5 mg intravena pelan-pelan selama
5 menit sampai tekanan darah turun

19

b) Jika perlu, pemberian hidralazin dapat diulang setiap jam, atau 12,5 intamuskular
setiap 2 jam
c) Jika hidralazin tidak tersedia, dapat diberikan:
Nifedipine dosis oral 10 mg yang diulang tiap 30 menit.
Labetalol 10 mg intravena sebagai dosis awal, jika tekanan darah tidak
membaik dalam 10 menit, maka dosis dapat ditingkatkan samapi 20 mg intravena.14

Persalinan
a) Pada preeklamsi berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam.
b) Jika seksio sesarea akan dilakukan, perhatikan bahwa:
Tidak terdapat koagulapati
Anestesi yang aman/ terpilih adalah anastesia umum. Jangan lakukan
anastesia lokal, sedangkan anestesia spinal berhubungan dengan hipotensi
c) Jika anestesia yang umum tidak tersedia, atau janin mati, aterm terlalu kecil,
lakukan persalinan pervaginam.
Jika servik matang, lakukan induksi dengan aksitosin 2-5 IU dalam 500 ml
dekstrose 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.14

20

2.2 Kerangka Pemikiran


Preeklamsi merupakan awal dari terjadinya eklamsi dimana kesatuan penyakit ini
masih merupakan penyebab utama kematian ibu dan penyebab kematian perinatal
tertinggi di Indonesia.3 Hipotesa yang ada sampai saat ini belum dapat memastikan
penyebab dari preeklamsi akan tetapi adanya hipotesa, bahwa preeklamsi dikarenakan
adanya kegagalan invasi trofoblastik dan faktor lainnya, seperti (1) implantasi
plasenta dengan invasi trofoblastik yang abnormal pada pembuluh darah uterus, (2)
maladaptasi toleransi imunologi antara jaringan maternal, plasenta dan fetus, (3)
maladaptasi dari maternal pada kardiovaskular atau perubahan inflamasi pada
kehamilan normal, (4) adanya faktor genetik termasuk gen kecenderungan turunan
pada pengaruh epigenetik.9
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya preeklamsi yaitu faktor
karakteristik ibu, yang meliputi:
1. Faktor Demografi
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Lokasi Geografis
2. Faktor Biologis
a. Usia Ibu
b. Paritas
c. Interval Kehamilan
d. Usia Kehamilan

21

3. Faktor Riwayat Medis


a. Riwayat persalinan sebelumnya
b. Riwayat penyakit sebelumnya
c. Riwayat Keluarga
4. Faktor Lain
a. Antenatal Care (ANC)
b. Kebiasaan hidup (Lifestyle)
Berikut adalah kerangka teori berdasarkan teori di atas :

1. Faktor Demografi :
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Lokasi Geografis

2. Faktor Biologi :
a. Usia Ibu
b. Paritas
c. Interval Kehamilan
d. Usia Kehamilan

3. Faktor Riwayat Medis


a. Riwayat persalinan sebelumnya
b. Riwayat penyakit sebelumnya
c. Riwayat keluarga

4. Faktor Lain :
a. Antenatal Care (ANC)
b. Kebiasaan hidup (Lifestyle)
Gambar 2.1. Kerangka Teori

Preeklamsia

22

Berdasarkan teori yang dibahas dan sesuai dengan data-data yang tersedia di
lapangan, dibentuk suatu kerangka pemikiran dimana didapat karakteristik ibu
berdasarkan pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia kehamilan untuk diteliti
hubungannya dengan kejadian preeklamsi.
Berikut adalah kerangka konsep yang dibuat berdasarkan teori di atas:

Pendidikan
Pekerjaan
Usia

Preeklamsia

Paritas
Usia kehamilan
Gambar 2.2. Kerangka Konsep

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional
untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko (pekerjaan,
pendidikan, usia, paritas, dan usia kehamilan) dengan efek (preeklamsi), dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat
(point time approach).15

3.2 Bahan Penelitian


Bahan penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data rekam medis
pasien bersalin dan pasien bersalin yang mengalami preeklamsi di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 31 Desember
2009.

3.3 Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan dengan preeklamsi di
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari
31 Desember 2009.

23

24

3.4 Kriteria Penelitian


3.4.1 Kriteria inklusi
1. Seluruh ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat yang melahirkan di
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun 2009.
2. Ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat dengan usia 17 47 tahun di
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun 2009.
3. Ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat dengan paritas 1 6 di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun 2009.

3.4.2 Kriteria eksklusi


Kriteria eksklusi yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi ringan.
2. Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan hidramnion.
3. Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan superimposed
hypertension.
4. Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan kehamilan ganda
(gemelli).
5. Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan hiperplasentosis.
6. Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan rekam medis tidak
lengkap.

25

3.5 Ukuran dan Cara Pemilihan Sampel


Sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang melahirkan dengan preeklamsi
berat di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun
2009.
3.5.1

Ukuran Sampel
Penentuan besar sampel minimal dihitung berdasarkan rumus estimasi

proporsi didapatkan besar sampel 104 orang dengan perhitungan sebagai berikut:

Z
* P * (1 P)
n = 1 / 2
d2
2

1,962 * 0,0728 * (10,0728)


0,052

n 103,7 104

Jadi diperlukan total sampel minimal 104 orang


n

Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini

Z 1-/2

Derajat kemaknaan yaitu 5% (1,96)

Proporsi kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan


Anak Astanaanyar

Presisi = 0,05

26

3.5.2

Cara Pengambilan Sampel


Penarikan sampel dilakukan secara simple random sampling yaitu sampel

diambil secara acak dari rekam medik sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
dibatasi periode tahun 2009, serta memenuhi besar sampel minimal. Selain sampel
sebesar 104 orang ibu melahirkan dengan preeklamsi, ditambahkan 104 orang dengan
persalinan normal sebagai pembanding (denominator).

3.6 Variabel penelitian


3.6.1 Variabel Bebas
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Usia
4. Paritas
5. Usia kehamilan

3.6.2 Variabel Terikat


Preeklamsi.

27

3.7

Definisi Operasional

a. Preeklamsi adalah tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 dan
atau diastolik lebih dari atau sama dengan 90 pada ibu hamil lebih dari 20 minggu
usia kehamilan dan protein di dalam urin lebih dari atau sama dengan 300
mg/24jam atau plus 1.
Cara ukur

: Observasi

Alat ukur

: Data rekam medik

Hasil ukur

: Preeklamsi, tidak Preeklamsi

Skala

: Nominal

b. Pendidikan adalah tingkat pendidikan terakhir yang pernah diikuti oleh ibu.
Cara ukur

: Observasi

Alat ukur

: Data rekam medik

Hasil ukur

: 1) 6 tahun (Pendidikan Dasar/ SD)


2) > 6 tahun (Pendidikan Lanjut meliputi SMP, SMA dan
Perguruan Tinggi)

Skala

: Ordinal

c. Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh ibu.


Cara ukur

: Observasi

Alat ukur

: Data rekam medik

Hasil ukur:

: 1. Tidak Bekerja (Ibu Rumah Tangga/IRT)

28

2. Bekerja (meliputi pekerja sebagai PNS, wiraswasta,


karyawan, swasta, dan buruh)
Skala

: Ordinal

d. Usia adalah ulang tahun terakhir wanita hamil saat ibu melahirkan bayi tersebut.
Cara ukur

: Observasi

Alat ukur

: Data rekam medik

Hasil Ukur

: 1) < 20 tahun
2) 20- 34 tahun
3) 35 tahun

Skala

: Ordinal

e. Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dilahirkan oleh ibu.


Cara ukur

: Observasi

Alat ukur

: Data rekam medik

Hasil ukur

: 1) 1
2) 2-3
3) 35

Skala

: Ordinal

f. Usia kehamilan adalah lamanya ibu mengandung bayi sampai dengan melahirkan
(partus).
Cara Ukur

: Observasi

Alat Ukur

: Data rekam medik

29

Hasil Ukur

: 1) <37 minggu
2) 37 minggu

Skala

: Ordinal

3.8 Prosedur Penelitian


Angka Persalinan di RSKIA Astanaanyar sejak tanggal 1 Januari200931Desember 2009

Ibu melahirkan dengan preeklamsi dan non-preeklamsi

Kriteria inklusi

Kriteria eksklusi
Sampling

Analisis Faktor Maternal yang ditemukan

Analisis Data

Signifikan?

Tidak Signifikan
Kesimpulan

Saran

Gambar 3.1 Alur Penelitian

30

3.9

Lokasi dan Waktu Penelitian

3.9.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
Kota Bandung.

3.9.2 Waktu Penelitian


Data rekam medis pasien ibu melahirkan periode 1 Januari 200931
Desember 2009.

3.10 Pengolahan dan Metode Analisis Data


Analisis data di mulai dengan analisa univariat yang bertujuan mengetahui
kejadian preeklamsi beserta karakteristiknya yaitu karakteristik ibu hamil ditinjau
dari segi pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia kehamilan di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
Selanjutnya Analisa Bivariat untuk menguji hubungan antara karakteristik ibu
hamil ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia kehamilan
dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
menggunakan Chi Square Test karena baik variabel independent maupun variabel
dependent adalah jenis data kategorik.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows
versi 13.0.pada derajat kepercayaan 95% dengan nilai p 0,05

31

3.11 Aspek Etik Penelitian


1. Data diambil dari bagian rekam medik Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Kota Bandung dengan izin dari Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Astanaanyar Bandung melalui surat izin penelitian nomor : 070/ S29-RSKIA.
2. Kerahasiaan subjek penelitian dijaga dengan sebaik-baiknya.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa selama periode
1 Januari 200931 Desember 2009 terdapat 4299 persalinan di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung. Dari jumlah tersebut terdapat
kejadian preeklamsia berat sebanyak 313 kasus (7,28%). Untuk mengetahui
distribusi karakteristik ibu melahirkan dengan preeklamsi berat digunakan 104
sampel ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat yang telah memenuhi
kriteria inklusi. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dan
kejadian preeklamsi diambil 104 orang diantara ibu yang melahirkan dengan
preeklamsi berat yang telah memenuhi kriteria inklusi, dan dari seluruh
persalinan yang terjadi diambil 104 persalinan tanpa preeklamsi yang telah
memenuhi kriteria inklusi. Jumlah persalinan dengan preeklamsi berat dan
persalinan tanpa preeklamsi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 208, dan
sudah memenuhi jumlah subjek yang dibutuhkan berdasarkan rumus estimasi
proporsi pada penelitian ini. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan akan
lebih dijelaskan secara terperinci pada bab ini.

32

33

4.1.1 Angka Kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Kota Bandung
Angka Kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1. Angka Kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Astanaanyar Kota Bandung
Kejadian Preeklamsi

(n)

(%)

Preeklamsi Berat

313

7,28%

Non Preeklamsi

3986

92,72%

Total Persalinan

4299

100%

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari total persalinan sebanyak 4299
orang ditemukan ibu hamil mengalami preeklamsi sebanyak 313 orang (7,28%).

4.1.2 Karakteristik Ibu dengan Preeklamsi


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan beberapa
karakteristik maternal yang dapat mempengaruhi preeklamsi. Gambaran
karakteristik tersebut secara umum akan dijelaskan pada Tabel-Tabel dibawah
ini :

34

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi


Berat Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan

(n)

(%)

6 tahun

80

76,92

> 6 tahun

24

23,08

104

100

Total

Pada tabel diatas tampak bahwa ibu yang melahirkan dengan preeklamsi
dilihat dari pendidikan untuk pendidikan 6 tahun sebesar 76,92%.

Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi


Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

(n)

(%)

Tidak Bekerja

98

94,23

Bekerja

5,77

104

100

Total

Pada tabel diatas tampak bahwa ibu yang melahirkan dengan preeklamsi
yang tidak bekerja adalah sebesar 94,23%.

35

Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi


Berdasarkan Usia
Usia

(n)

(%)

< 20 tahun

7,69

20-34 tahun

62

59,62

35 tahun

34

32,69

104

100

Total

Pada tabel diatas tampak bahwa kejadian preeklamsi pada ibu kelompok
risiko dari segi usia < 20 tahun adalah sebesar 7,69% dan 35 tahun adalah
sebesar 32,69%

Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi


Berdasarkan Paritas

Paritas

(n)

(%)

23

22,11

2-3

18

17,31

63

60,57

104

100

Total

Pada tabel diatas tampak bahwa ibu melahirkan dengan preeklamsi


dengan paritas 1 adalah sebesar 22,11%.

36

Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi


Berdasarkan Usia Kehamilan

Usia Kehamilan

(n)

(%)

< 37 minggu

35

33,65

> 37 minggu

69

66,35

Total

104

100

Pada tabel diatas tampak bahwa ibu yang melahirkan dengan preeklamsi
dengan usia kehamilan < 37 minggu adalah sebesar 33,65%.

4.1.3 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Preeklamsi


Hubungan antara karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi pendidikan
dengan kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Bandung
periode 1 Januari 200931 Desember 2009 dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Hubungan antara pendidikan dengan kejadian preeklamsi di


Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung

Kejadian Preeklamsi
PE

Total

Nilai p

PR(95%CI)

0,082

1,29(0,92-1,81)

Non PE

6 tahun

80

53,3

70

46,7

150

> 6 tahun

24

41,4

34

58,6

58

104

50,0

104

50,0

208

Pendidikan

Total
*)

Chi Square Test

=0,05

37

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa angka kejadian preeklamsi berat


dengan pendidikan 6 tahun lebih besar 1,29 kali dibandingkan dengan
pendidikan > 6 tahun (53,36% dibanding 41,4%) dengan nilai PR (Prevalensi
Rasio) = 1,29. Walaupun begitu perbedaan ini secara statistik tidak bermakna
karena p > .

4.1.4 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Preeklamsi


Hubungan antara karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi pekerjaan
dengan kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Bandung
periode 1 Januari 200931 Desember 2009 dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Hubungan antara Pekerjaan dengan kejadian Preeklamsi di


Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung

Kejadian Preeklamsi
PE

Total

Nilai p

PR(95%CI)

0,013

2,03 (1,01-4,09)

Non PE

Tidak Bekerja

98

53,0

87

47,0

185

Bekerja

26,1

17

73,9

23

104

50,0

104

50,0

208

Pekerjaan

Total
*)

Chi Square Test

=0,05

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa angka kejadian preeklamsi berat


dengan ibu yang tidak bekerja lebih besar 2 kali dibandingkan dengan ibu yang
bekerja (53,0% dibanding 26,1%) dengan nilai PR (Prevalensi Rasio) = 2,01.
Perbedaan ini secara statistik bermakna karena p < .

38

4.1.5 Hubungan Usia Ibu dengan Preeklamsi


Hubungan antara usia dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9 Hubungan antara usia dengan kejadian preeklamsi di Rumah


Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung
Kejadian Preeklamsi
PE

Total

Nilai p

PR(95%CI)

0,003

2,29(1,69-3,10)

Non PE

< 20

88,9

11,1

20-34

62

38,8

98

61,3

160

35

34

87,2

12,8

39

104

50,0

104

50,0

208

Usia

Total
*)

Chi Square Test

1
0,000

4,78(2,09-10,93)

=0,05

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa ibu dengan usia < 20 tahun
memiliki risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 2,29 dibandingkan subjek
penelitian yang berusia 20-34 tahun (88,9% dibanding 38,8%) dengan Prevalensi
Rasio (PR) = 2,29. Hasil ini secara statistik bermakna karena p > . Untuk ibu
dengan usia 35 tahun memiliki risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 4,78
dibandingkan subjek penelitian yang berusia 20-34 tahun (87,2% dibanding
38,8%) dengan Prevalensi Rasio (PR) = 4,78. Secara statistik hasil ini juga
sangat bermakna karena p < .

39

4.1.6 Hubungan Paritas Ibu dengan Preeklamsi


Hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan paritas dan usia
kehamilan dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Hubungan antara paritas dengan kejadian preeklamsi di


Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung
Kejadian
PE

Preeklamsi

Total

Nilai p

PR(95%CI)

0,000

2,89(1,86-4,51)

Non PE

23

76,7

23,3

30

2-3

18

26,5

50

73,5

68

63

57,27

47

42,73

110

104

50,0

104

50,0

208

Paritas

Total
*)

Chi Square Test

1
0,003

2,16(1,49-6,64)

=0,05

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa pada paritas 1 memiliki risiko


terjadi preeklamsi 2,89 kali lebih besar dibandingkan paritas 2-3 (76,7%
dibanding 26,5%) dengan nilai Prevalensi Rasio (PR) = 2,89. Hasil ini secara
statistik sangat bermakna karena p < . Untuk paritas 4 menunjukkan bahwa
risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 2,16 kali lebih besar dibandingkan paritas
2-3 (57,27% dibanding 42,73%) serta nilai Prevalensi Rasio (PR) = 2,16. Hasil
ini secara statistik bermakna karena p < .

40

4.1.7 Hubungan Usia Kehamilan dengan Preeklamsi


Hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian preeklamsi di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada tabel
berikut ini:

Tabel 4.11 Hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian preeklamsi


di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung
Kejadian Preeklamsi
PE

Total

Nilai p

PR(95%CI)

<0,001

2,51(2,09-3,01)

Non PE

<37 minggu

35

97,22

2,78

36

> 37 minggu

69

40,12

103

59,88

172

Total

104

50,0

104

50,0

208

Usia Kehamilan

*)

Chi Square Test

=0,05

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa usia kehamilan <37 minggu


memiliki risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 2,41 kali lebih besar
dibandingkan dengan subjek penelitian dengan usia kehamilan > 37 minggu
(97,22% dibanding 40,12%) dengan Prevalensi Rasio (PR) = 2,51. Dari hasil ini
secara statistik bermakna karena p < .

41

4.2 Pembahasan
Teori pendidikan mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan
atau usaha untuk meningkatkan kepribadian, sehingga proses perubahan perilaku
menuju kepada kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan manusia. Semakin
banyak pendidikan yang didapat seseorang, maka kedewasaannya semakin
matang, mereka dengan mudah menerima dan memahami informasi positif.1
Wanita dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan
kesehatan dirinya dan mempunyai fasilitas untuk mengupayakan kesehatan bagi
dirinya. Pendidikan ini juga berhubungan dengan pekerjaan seseorang dimana
diduga bahwa dengan pendidikan yang rendah, maka pekerjaan seorang ibu pun
semakin tidak layak bahkan kesulitan untuk bekerja yang berdampak kepada sisi
ekonomi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan gizi mereka. Gizi merupakan
aspek yang sangat penting dalam kehamilan, dimana apabila terjadi defisiensi
vitamin B6 dan B12 dapat menyebabkan terjadinya preeklamsi dengan
mekanisme yang kompleks.6 Walaupun didapat kejadian preeklamsi berat pada
ibu dengan pendidikan 6 tahun lebih besar 2 kali dibanding dengan pendidikan
> 6 tahun, hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara
tingkat pendidikan ibu dengan kejadian preeklamsi. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Rozikhan tahun 2007 tentang FaktorFatktor Risiko terjadinya preeklamsia berat di RSUD dr. H. Soewondo Kendal
bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara status pendidikan ibu untuk
terjadi preeklamsi.16

42

Aktifitas pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi kerja otot dan


peredaran darah. Begitu juga bila terjadi pada seorang ibu hamil, dimana
peredaran darah dalam tubuh dapat terjadi perubahan seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan akibat adanya tekanan dari pembesaran uterus.
Semakin bertambahnya usia kehamilan akan berdampak pada konsekuensi kerja
jantung yang semakin bertambah dalam memenuuhi kebutuhan selama proses
kehamilan. Hal ini berpengaruh kepada kerja jantung yang harus beradaptasi
dengan kehamilan. Ibu yang tidak bekerja cenderung lebih berisiko 2 kali lebih
besar dibanding dengan ibu yang bekerja. Hal ini dapat disebabkan oleh proses
adaptas jantung terhadap beban yang dialami oleh ibu hamil. Atau lebih luas,
pada ibu yang tidak bekerja cenderung sulit untuk mengontrol kehamilan dan
kesehatan berkaitan dengan status gizi.17
Usia < 20 tahun dan > 35 tahun sangat berisiko mengalami preeklamsi,
sehingga untuk usia kehamilan dianjurkan pada usia 20-30 tahun.18 Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian dimana pada tabel 4.9 diperoleh hasil bahwa terdapat
hubungan yang bermakna pada ibu dengan usia < 20 tahun dan > 35 tahun
terhadap kejadian preeklamsi. Pada usia < 20 tahun, hal ini sesuai dengan
penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Rozikhan tahun 2007 tentang FaktorFatktor Risiko terjadinya Preeklamsia Berat di RSUD dr. H. Soewondo Kendal
bahwa terdapat hubungan yang berarti antara usia ibu dengan kejadian
preeklamsi, terdapat perbedaan antara hasil penelitian ini dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rozikhan, dimana pada penelitian ini terdapat hubungan
bermakna antara usia > 35 tahun dengan kejadian preeklamsi sedangkan pada

43

penelitian Rozikhan tidak terdapat hubungan bermakna untuk usia > 35 tahun
dengan kejadian preeklamsi.16
Paritas 1 atau nullipara merupakan faktor utama terjadinya preeklamsi,
dimana pada primigravida atau ibu yang pertama kali hamil sering mengalami
stress dalam menghadapi kehamilan dan persalinan yang menyebabkan
peningkatan tekanan darah akibat dari pelepasan corticotropic-releasing
hormone (CRH) oleh hipotalamus, yang kemudian menyebabkan peningkatan
kortisol. Efek kortisol adalah mempersiapkan tubuh untuk berespons terhadap
semua stressor dengan meningkatkan respons simpatis, termasuk respons yang
ditujukan untuk meningkatkan curah jantung dan mempertahankan tekanan
darah.19

Hasil penelitian pada tabel

4.10 menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara paritas 1 dan 4 terhadap kejadian preeklamsi. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniaati Artikasari di RSUD Dr.
Moewardi bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara nullipara atau
primigravida dengan kejadian preeklamsi.20
Preeklamsi terjadi pada ibu dengan usia kehamilan diatas 20 minggu,
sedangkan apabila ibu mengalami kehamilan maka harus diberikan penanganan
yang sesuai, atau dapat dilakukan terminasi kehamilan untuk menyelamatkan
baik ibu maupun bayi. Hasil analisis pada tabel 4.11 menunjukkan hubungan
yang bermakna pada usia kehamilan < 37 minggu dengan preeklamsi.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Angka kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
Kota Bandung tahun 2009 adalah sebesar 7,28%, menurun dibandingkan angka
kejadian preeklamsi tahun 2008 yaitu sebesar 7,79% dengan jumlah 239 dari
3067 total persalinan.
2. Angka kejadian preeklamsi ditinjau dari segi karakteristik pada:
a. Pendidikan 6 tahun sebesar 76,92 %.
b. Ibu yang tidak bekerja sebesar 94,23%.
c. Ibu dengan usia < 20 tahun sebesar 7,69% dan 35 tahun sebesar 32,69%.
d. Paritas yaitu pada paritas 1 sebesar 22,11% dan pada paritas 4 sebesar
60,57%.
e. Usia kehamilan pada usia kehamilan < 37 minggu sebesar 33,65%.
3. Terdapat hubungan yang bermakna antara :
o Preeklamsi berat dengan pekerjaan karena p < dengan nilai p = 0,013.
o Preeklamsi berat dengan usia karena p < dengan nilai p = 0,003 untuk usia
< 20 tahun dan nilai p = 0,000 untuk usia 35 tahun.
o Preeklamsi berat dengan paritas karena p < dengan nilai p = 0,000 untuk
paritas 1 dan nilai p = 0,003 untuk paritas 4.

44

45

o Preeklamsi berat dengan usia kehamilan karena p < dengan nilai p <0,001.
4. Tidak terdapat hubungan antara kejadian preeklamsi berat dengan pendidikan
karena p > dengan nilai p = 0,082.

5.2. Saran
1. Untuk menurunkan angka kejadian preeklamsi berat yang dapat menimbulkan
kematian ibu, hendaknya diberikan penyuluhan kepada para pasangan suami istri
(pasutri) muda agar merencanakan kehamilan pada kurun waktu reproduksi sehat
yaitu 20-34 tahun.
2. Hendaknya diberikan pengertian kepada para ibu untuk melahirkan tidak lebih dari
4 kali dan menggunakan pelayanan KB.
3. Mengusahakan agar persalinan setidak-tidaknya berusia 37 minggu atau lebih.

DAFTAR PUSTAKA

1. Andraansz G. Dibalik Angka : Pengkajian Kematian Maternal dan


Komplikasi untuk Mendapatkan Kehamilan yang Lebih Aman. Jakarta :
WHO dan Bakti Husada : 2007. hal. 5-60.
2. WHO.
Maternal
Mortality.
[Online].
Terdapat
pada
:
http://www.who.int/making_pregnancy_safer/topics/maternal_mortality/en/in
dex.html [Diakses tanggal 6 Juni 2010]
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis Nasional
Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI : 2003.
4. Departemen Kesehatan. Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Kematian Bayi Perlu Kerja Keras. [Online]. Terdapat pada :
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/793-untukmenurunkan-angka-kematian-ibu-dan-kematian-bayi-perlu-kerja-keras.html.
[Diakses pada tanggal 6 Mei 2010]
5. Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Propinsi Jawa
Barat Tahun 2008. Bandung : Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat :
2009. hal. 1-32.
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2007. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia : 2008. hal
1-35.
7. Jamli, M. Hubungan Beberapa Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian
Preeklamsi (Studi Kasus di Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu Kecamatan
Balikpapan Barat Kota Balikpapan Tahun 2006) [Skripsi]. Balikpapan : 2007.
8. Wardayanti Lukita, S. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Preeklamsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta [Thesis]. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta : 2008.

46

47

9. Cunningham FG, Leveno JJ, Bloom SL. Williams Obstetric 23rd Edition.
United States of America : McGraw-Hill Companies, Inc.: 2010. Chapter 34 :
hal. 706-49.
10. Triatmodjo R. Buku Ilmu Kebidanan : Preeklamsia dan Eklamsia. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo : 2005.
11. Rochjati P. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Pengendalian Faktor Risiko,
Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi. Surabaya : Airlangga University Press
: 2003.
12. Joanne
TP.
Preeclampsia.
[Online]
Terdapat
pada
http://www.obgyn.health.ivillage.com/pregnancybasics/preeclampsia.cmf
[Diakses pada tanggal 6 Mei 2010]

13. Brooks MB. Pregnancy,


Preeclampsia. [Online].
Terdapat pada :
http://www.emedicine.com/emerg/topic480.htm. [Diakses pada tanggal 6 Mei
2010]
14. Bari SA. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : JNNPKKR-POGI bekerjasama dengan Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo : 2001.
15. Sostroasmoro S, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-3. Jakarta
: Sagung Seto : 2008.
16. Rozikhan. Faktor-Faktor Terjadinya Preeklamsi Berat Preeklamsi di RSUD
Dr. H. Soewondo Kendal [Thesis]. Semarang : Universitas Diponegoro :
2007.
17. Milne F, Redman C. The British Medical Journal : The Pre-eclampsia
community guideline (PRECOG): how to screen and detect onset of preeclampsia in the community. [Online]. 2005; pp. 576-580. Diunduh dari :
http://group.bmj.com/products/journals.

48

18. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Asuhan Persalinan Normal


(Maternal and Neonatal Health). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia : 2004.
19. Corwin, Elizabeth J., Sistem Kardiovaskular. Jakarta : EGC. hal. 358-9.
20. Artikasari K., Hubungan antara Primigravida dengan Angka Kejadian
Preeklamsi/Ekalmsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Periode 1 Januari31
Desember 2008. [Skripsi]. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta :
2009.
21. James, K.D., Steer, P.J., Weiner., C.P.. High Risk Pregnancy (Management
Options) 2nd Edition. China : W. B. Saunders : 2001. Chapter 37 : hal. 63960.
22. Gilbert, E.S., Harmon, J.S.. Manual of High Risk Pregnancy & Delivery 3rd
Edition. United States of America : 2003. hal. 445-84

LAMPIRAN

47

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101

id
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
62
63
64
65
66
67
69
70
71
73
74
75
77
78
79
80
82
83
84
85
86
87
88
89
90
92
93
94
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
109
110
111
112
113

MedrecKejadian_PE
Nama
Usia_kat
Pekerjaan
Pekerjaan_katPendidikanPendidikan_kat
50435
PE
Ny.Yulia
< 20 thn Ibu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
51217
PE
Ny.Ating
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
51305
PE
Ny.Nenih
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
51538
PE
Ny.Itar
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
51717
PE
Ny.Lilis. S
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
52017
PE
Ny.Yeti
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
52093
PE
Ny.Yulianti
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
52097
PE
Ny.Rosmiati 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
52184
PE
Ny.Iin
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
52280
PE
Ny.Eka
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
52494
PE
Ny.Fatmianti 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
52605
PE
Ny.Rina M
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
52963
PE
Ny.Dewi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
52971
PE
Ny.Reni Mulyani
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
53326
PE
Ny.Tete
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
53555
PE
Ny.Tati
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMA Pendidikan Dasar
53599
PE
Ny.Wiwin
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
53601
PE
Ny.Fitri Damayanti
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
53626
PE
Ny.Amah
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
53629
PE
Ny.N.Tini
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
53672
PE
Ny.Iryan Sinta 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
53702
PE
Ny.Reni A
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
SD Pendidikan Dasar
53882
PE
Ny.Sri Eci
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
53967
PE
Ny.Desi
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
54160
PE
Ny.Dadah
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
54197
PE
Ny.Ai Siti M 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMA Pendidikan Dasar
46195
PE
Ny.Suhaedah >=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
52031
PE
Ny.Aah Komariah
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
52183
PE
Ny.Widiani
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
53967
PE
Ny.Desi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
53990
PE
Ny.Emah
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
54320
PE
Ny.Evie
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
54369
PE
Ny.Iis Aisyah >=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
54646
PE
Ny.Nuraeni
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
55020
PE
Ny.Elis
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
55024
PE
Ny.Siti Maryam20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
55283
PE
Ny.Cita
< 20 thn Ibu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
53328
PE
Ny.Inda
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
55797
PE
Ny.Sandra
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
56074
PE
Ny.Tuti
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56080
PE
Ny.Nining
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56086
PE
Ny.Neuis Dewi 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56150
PE
Ny.Noneng
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56169
PE
Ny.Ayin
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56195
PE
Ny.Atin
20-34 tahun
Swasta
Bekerja
SMA Pendidikan Dasar
56235
PE
Ny.Kokom
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56453
PE
Ny.Elis
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56821
PE
Ny.Kasih
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56836
PE
Ny.Ukat
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56894
PE
Ny.Damayanti 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
56982
PE
Ny.Eva Rosdiana
20-34 tahun
Swasta
Bekerja
SMP Pendidikan Dasar
57013
PE
Ny.Heti
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57024
PE
Ny.Sri U
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57052
PE
Ny.Ririn
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57069
PE
Ny.Ella
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57107
PE
Ny.Nining
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57137
PE
Ny.Neni
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57193
PE
Ny.Widia
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57550
PE
Ny.Cucu
< 20 thn Ibu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57580
PE
Ny.Novi
< 20 thn Ibu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57625
PE
Ny.Arni
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
57973
PE
Ny.Sinta
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
58028
PE
Ny.Lutfia
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
56323
PE
Ny.Luy
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57051
PE
Ny.Lina
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57262
PE
Ny.Karwati
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57625
PE
Ny.Arni
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMA Pendidikan Dasar
57635
PE
Ny.Silmi F
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57648
PE
Ny.Ilah
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57715
PE
Ny.Konisoh 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMP Pendidikan Dasar
57742
PE
Ny.Maya
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57769
PE
Ny.Santi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
57791
PE
Ny.Siti Juleha < 20 thn Ibu rumah TanggaTidak bekerja SMA Pendidikan Dasar
57973
PE
Ny.Sinta
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
58055
PE
Ny. Siti Nurhalimah
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMA Pendidikan Dasar
58232
PE
Ny.Wati
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
58232
PE
Ny.Wati W
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
58263
PE
Ny.Rohanah >=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
58330
PE
Ny.Elin
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMA Pendidikan Dasar
58423
PE
Ny.Fitri
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Dasar
58457
PE
Ny.Susanti
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
58480
PE
Ny.Aan
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
58544
PE
Ny.Juju
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
58598
PE
Ny.Ai Hapsah 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
58664
PE
Ny.Enung
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
58720
PE
Ny.Halimah
< 20 thn
Swasta
Bekerja
SMA Pendidikan Lanjut
58755
PE
Ny.Mesti
>=35 tahun
Swasta
Bekerja
SD Pendidikan Lanjut
58765
PE
Ny.Rika
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja SMA Pendidikan Lanjut
58842
PE
Ny.Oneng
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
59460
PE
Ny.Tina
< 20 thn Ibu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
59678
PE
Ny.Lilis
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
59758
PE
Ny.Sri Ningsih >=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
51930
PE
Ny.Kania Sari >=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
57985
PE
Ny.Titin
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
59547
PE
Ny.Siti J
< 20 thn Ibu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
59574
PE
Ny.Layem
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
59635
PE
Ny.Ita
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
59678
PE
Ny.Lisnawati >=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
59958
PE
Ny.Sri Nengsih 20-34 tahun
Swasta
Bekerja
SMA Pendidikan Lanjut
60006
PE
Ny.Nia
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut
60036
PE
Ny.Neneng S >=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
SD Pendidikan Lanjut

Paritas
1
>=5
40241
1
40241
>=5
40241
40241
40241
1
40241
1
1
>=5
>=5
2
40241
1
40241
40241
>=5
>=5
1
2
>=5
2
40241
>=5
>=5
40241
2
40241
>=5
40241
>=5
40241
1
40241
40241
>=5
40241
40241
2
40241
2
40241
40241
40241
40241
40241
1
2
>=5
1
>=5
40241
40241
1
2
1
1
2
2
2
>=5
40241
1
1
40241
>=5
2
1
1
40241
2
40241
2
>=5
1
40241
2
2
40241
40241
>=5
1
>=5
1
40241
1
40241
40241
40241
40241
1
40241
2
40241
1
>=5
>=5

Usia_kehamilan
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
<37 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu

102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203

114
115
116
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412

60146
60341
60375
51219
52100
52179
52602
53211
53421
53423
53671
54103
54167
54318
57241
57635
58179
58223
58236
58524
58740
59102
59145
59264
59655
60042
60052
60078
60083
60111
60117
60119
60133
60142
60245
60332
60440
60644
60654
60789
60793
60836
60932
60953
61034
61343
61524
61980
61983
61988
62020
62021
62083
62087
62088
62093
62098
62111
62215
62221
62262
62299
62310
62311
62320
62336
62340
62351
62353
62369
62370
62377
62400
62405
62410
62411
62431
62436
62455
62464
62490
62493
62543
62560
62589
62610
62645
62650
63089
63100
63122
63188
63820
63880
63910
63926
63970
64121
64585
64766
65299
65540

PE
PE
PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE
non PE

Ny.Ira
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Atin Nenden20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Desi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Eti
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Hana
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Susi
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Opi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Ine
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Ijah
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Rina
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Mira
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Sriatun
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Gina
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Tuti
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Ade
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Rani
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Kokom
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Marsiah
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Eneng
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Ratna
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Eroh
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Eneng
20-34 tahun
Buruh
Bekerja
Ny.Lulu
20-34 tahun
Swasta
Bekerja
Ny.Ina
20-34 tahun
Swasta
Bekerja
Ny.Hilmi
20-34 tahun
Swasta
Bekerja
Ny.Rubiah
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Euis
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Aisyah
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Reni
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Dedeh
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Eri
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Ratna
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Kosasih
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Dian
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Atik
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Suparsih 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Iis
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Susi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Cucu
>=35 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Dewi
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Ria
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Siti
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Lilis
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Wati
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Anisa
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Dewi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Eka
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Widya
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Novia
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Elis
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Uun
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Siti Sukarsih20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Ana
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Wiwin
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Pepi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Sania
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Nike
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Dini
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Restu
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Ani
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Lestari
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Pujiastuti 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Lusi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Tati
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Widiawati 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Nani
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Rohimah 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Dayu
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Ida
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Ade
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Sungkawati 20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Nia
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Desi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Nur
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Denah
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Sarah
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Heti
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Rina
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Fatimah
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Dahlia
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Lena
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Esti
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Nur Hasanah20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Rahma
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Galih
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Tari
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Sri
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Icih
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Novi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Lusi
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Enok
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Jeni
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Atih
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Rita
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Dina S.
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Kiki
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Sofia
20-34 tahun
Swasta
Bekerja
Ny.Gina
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Lilis
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Itih
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Een
20-34 tahun
Buruh
Bekerja
Ny.Sasa
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja

SD
SD
SMP
SMP
SMA
SMA
SMP
SMP
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SMP
SMP
SMP
SMP
SD
SD
SD
SMA
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SMP
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SMP
SMP
SMP
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SMA
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SD
SMP
SD
SMP
SMP
SMA
SMA
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SD
SMP
SMP
SD
SD
SMA
SD
SD
SD
SD
SD

Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar

40241
40241
2
2
40241
2
40241
40241
40241
40241
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
40241
40241
1
40241
2
40241
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
40241
40241
40241
40241
40241
40241
1
1
1
>=5
>=5
2
2
2
40241
40241
2
2
2
2
40241
40241
40241
40241
40241
40241
2
40241
2
40241
40241
2
2
2
2
2
2
40241
40241
>=5
40241
2
40241
40241
40241
40241
40241
40241
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
40241
40241
40241
40241
40241
40241
40241
2

37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
<37 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu

204
205
206
207
208

413
414
415
416
417

65541
65543
65545
65570
65800

non PE
non PE
non PE
non PE
non PE

Ny.Siti Rahmayati
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Inggrit
20-34 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Imas
20-34 tahun Wiraswasta
Bekerja
Ny.Erni
>=35 tahunIbu rumah TanggaTidak bekerja
Ny.Lia
< 20 thn Ibu rumah TanggaTidak bekerja

SD
SMP
SD
SD
SMP

Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut

1
2
40241
>=5
1

37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu
37-42 minggu

57

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Arifa Rakhmana Abdullah, lahir di Cirebon tanggal 27


Desember 1986, berikut adalah riwayat hidup dari penulis :
Riwayat Pendidikan :
o TK Islam Al-Azhar
Azhar Cirebon (lulus 1993)
o SD Islam Al-Azhar
Azhar Cirebon (lulus 1999)
o SMP Negeri 1 Kota Cirebon (lulus 2002)
o SMA (Plus) Muthahhari Bandung (lulus 2005)
o Manajemen Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Fakultas Peternakan
UNPAD (2005-tidak
tidak selesai)
o Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (masuk 2006
2006
sekarang)
Riwayat Organisasi :
o Wakil Ketua OSIS SMPN 1 Kota Cirebon
o Ketua Divisi Seni dan Olahraga OSIS SMA (Plus) Muthahhari
o Anggota Dewan Amanat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba 2006
o Ketua Departemen Ekonomi Keuangan dan Investasi (Ekuin) Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Kedokteran (BEM FK) Unisba 2007-2009
o Ketua Departemen Finansial Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas
Kedokteran (FULDFK) Indonesia 2007
2007-2008

57

58

o Anggota Pengurus Harian Wilayah (PHW) Bidang Dana Usaha Ikatan Senat
Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) 2007-2008
o Koordinator Pengurus Harian Nasional (PHN) Bidang Dana Usaha Ikatan
Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) 2008-2009
o Volunteer (Tenaga Medis) di IBU Foundation 2007-sekarang
o Dewan Penasehat Organisasi (DPO) Bidang Finansial Forum Ukhuwah
Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (FULDFK) Indonesia 2008-sekarang
o Wakil Sekretaris Jenderal Eksternal Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran
Indonesia (ISMKI) 2009-sekarang.
Riwayat Kepanitiaan:
o Ketua Muthahhari Basketball Championship I Kejuaraan Basket antar SMP
se-Bandung Raya 2004
o Anggota Divisi Pediatrik/Acara Taaruf FK Unisba 2007
o Ketua Divisi Radiologi/Publikasi Dokumentasi Taaruf FK Unisba 2008
o Anggota Divisi Dana Usaha Seminar Nasional GAMET FK Unisba 2008
o Ketua Pelatihan Sirkumsisi dan Bedah Minor BEM FK bekerjasama dengan
MER-C di Unisba 2008
o Ketua Khitanan Massal Pesantren Arafah (Juni) 2009
o Koordinator Humas Seminar Nasional ANTIBIOTIC V di Unisba 2009
o Steering Committee (SC) Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Ikatan
Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) 2010 di Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
o Koordinator Program General AssemblyAugust Meeting International
Federation of Medical Students Association (GA-AM IFMSA) 2011 Indonesia.

58

DAFTAR ISI

Halaman
MOTTO.
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT.
vi
KATA PENGANTAR...
vii
DAFTAR ISI.....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL.
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR SINGKATAN.
xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................
1.3.1 Umum..
1.3.2 Khusus.
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................
1.4.1 Kegunaan Teori...
1.4.2 Kegunaan Praktis.

1
3
4
4
4
5
5
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Preeklamsia/ Eklamsia.......
2.1.1 Definisi....
2.1.2 Epidemiologi
2.1.3 Etiologi....
2.1.4 Faktor Risiko...........................................................................
2.1.5 Gejala-Gejala...........................................................................
2.1.6 Diagnosis.................................................................................
2.1.7 Patofisiologi.............................................................................
2.1.8 Penatalaksanaan......................
2.2 Kerangka Pemikiran...........................................................................

6
6
7
8
10
10
12
14
16
20

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian......
3.2 Bahan Penelitian........
3.3 Subjek Penelitian..
3.4 Kriteria Penelitian.....
3.4.1 Kriteria Inklusi.....
3.4.2 Kriteria Eksklusi..

23
23
23
24
24
24

3.5 Ukuran dan Cara Pemilihan Sampel..


3.5.1 Ukuran Sampel....
3.5.2 Cara Pengambilan Sampel...................
3.6 Variabel Penelitian
3.6.1 Variabel Bebas.
3.7.2 Variabel Terikat...
3.7 Definisi Operasional...
3.8 Prosedur Penelitian.....
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian.........
3.9.1 Lokasi Penelitian........
3.9.2 Waktu Penelitian....
3.10 Pengolahan dan Metode Analisis Data...
3.11 Aspek Etik Penelitian......................................................................

25
25
26
26
26
26
27
29
30
30
30
30
31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian.....
4.1.1 Angka Kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak Astanaanyaar Kota Bandung.
4.1.2 Karakteristik Ibu dengan Preeklamsi.
4.1.3 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Preeklamsi...
4.1.4 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Preeklamsi.
4.1.5 Hubungan Usia Ibu dengan Preeklamsi.
4.1.6 Hubungan Paritas dengan Preeklamsi
4.1.7 Hubungan Usia Kehamilan dengan Preeklamsi.
4.2 Pembahasan..

32
33
36
36
37
38
39
41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan.
5.2 Saran...................

44
45

DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN..
RIWAYAT HIDUP...

46
49
57

xi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11

Diagnosis Penyakit Hipertensi Komplikasi dari Kehamilan


Angka Kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Astanaanyar Kota Bandung..
Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berat Berdasarkan Pendidikan.
Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berat Berdasarkan Pekerjaan...
Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berat Berdasarkan Usia...
Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berat Berdasarkan Paritas....
Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berat Berdasarkan Usia Kehamilan.
Hubungan Pendidikan Ibu dengan Preeklamsi
Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Preeklamsi..
Hubungan Usia Ibu dengan Preeklamsi...
Hubungan Paritas dengan Preeklamsi.
Hubungan Usia Kehamilan dengan Preeklamsi..

xii

13
33
33
34
34
35
35
36
37
37
38
39

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori 21
Gambar 2.2. Kerangka Konsep. 22

xiii

Anda mungkin juga menyukai