Anda di halaman 1dari 3

KLINIK PRATAMA

UNI MEDIKA
JL.A No.5 RT.13 RW.01, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Telepon : 021-42871940 E-Mail : klinikunimedika@gmail.com

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

Merujuk pasien ke rumah sakit lain, memulangkan pasien ke rumah atau ke tempat
keluarga harus berdasarkan status kesehatan pasien dan kebutuhan akan kelanjutan
pelayanan. Dokter atau staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut,
harus menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan oleh klinik. Dapat dipakai kriteria
untuk menentukan pasien siap dipulangkan.

Kebutuhan pelayanan berkelanjutan dapat berarti rujukan ke dokter spesialis, terapis


rehabilitasi atau kebutuhan pelayanan preventif yang dilaksanakan di rumah oleh keluarga.
Proses yang terorganisis dibutuhkan untuk memastikan bahwa kebutuhan pelayanan
berkelanjutan ditangani oleh ahli yang tepat di luar rumah sakit dan apabila diperlukan proses
ini dapat mencakup transfer pasien ke rumah sakit lain. Bila ada indikasi, klinik dapat
membuat rencana kontinuitas pelayanan yang diperlukan pasien sedini mungkin. Keluarga
pasien dilibatkan dalam perencanaan proses pemulangan atau transfer.

1. Apabila pihak klinik mengizinkan pasien meninggalkan klinik dalam satu waktu tertentu
untuk hal tertentu, seperti cuti, ada kebijakan dan prosedur tetap untuk proses tersebut:
a. Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan atas status kesehatan dan kebutuhan
pelayanan selanjutnya.
b. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk dipulangkan.
c. Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan memulangkan pasien dapat di
proses lebih awal dan apabila perlu mengikut sertakan keluarga.
d. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas kebutuhannya.
e. Pasien yang meninggalkan klinik dalam waktu tertentu berdasar atas kebijakan klinik.

2. Klinik bekerjasama dengan fasilitas kesehatan rujukan yang dituju untuk memastikan
bahwa rujukan dilakukan pada waktu yang tepat.
Klinik mengenal penyedia jasa Kesehatan lain yang ada di lingkungannya dan
membangun hubungan yang bersifat formal maupun informal.
Apabila pasien datang dari luar wilayah binaan klinik, klinik berusaha membuat
rujukan kepada individu yang mampu atau penyedia jasa kesehatan yang ada di
masyarakat di mana pasien berasal.
Selain itu pada waktu pulang mungkin pasien membutuhkan pelayanan
penunjang dan pelayanan medis. Perencanaan pemulangan pasien akan menentukan jenis
pelayanan penunjang apa yang dibutuhkan pasien.
a. Rencana pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan penunjang dan kelanjutan
pelayanan medis.
b. Klinik mengidentifikasi organisasi dan individu penyedia layanan kesehatan di
lingkungannya dan membangun kerjasama yang baik.
c. Apabila memungkinkan rujukan keluar klinik ditujukan kepada individu secara
spesifik dan badan dari mana pasien berasal.
d. Apabila memungkinkan rujukan dibuat untuk pelayanan penunjang.

3. Rekam medis pasien berisi Salinan resume pelayanan medis pasien pulang:
Resume pelayanan pasien disiapkan waktu pasien pulang dari klinik. Staf yang
mampu mengkompilasi resume tersebut, misalnya dokter, dokter ruangan atau staf lain.
Selain resume pelayanan pasien pulang ditempatkan dalam rekam medis dan sebuah
Salinan diberikan kepada pasien atau keluarganya. Jika ada indikasi dan sesuai
peraturan perundang-undangan. salinan resume pelayanan tersebut diberikan kepada
praktisi kesehatan yang akan bertanggung jawab untuk pelayanan berkelanjutan bagi
pasien atau tindak lanjutnya.
a. Resume pelayanan pasien pulang disiapkan oleh tenaga yang mampu pada waktu
pasien pulang.
b. Ringkasan berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.
c. Salinan ringkasan pelayanan pasien di dokumentasikan dalam bentuk rekam medis.
d. Kalua tidak bertentangan dengan kebijakan klinik, hukum atau budaya, pasien juga
diberikan Salinan ringkasan pelayanan pasien pulang.
e. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi Kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap tindak lanjut pelayanan.
f. Kebijakan dan prosedur menetapkan kapan resume pasien pulang harus dilengkapi
dan dimasukkan ke status pasien.

4. Resume pelayanan pasien pulang lengkap.


Resume pelayanan pasien pulang menggambarkan Tindakan yang dilakukan
selama pasien tinggal di rawat di klinik. Resume dapat dipergunakan oleh praktisi
Kesehatan yang bertanggung jawab untuk pelayanan selanjutnya dan mencakup:
a. Alasan masuk klinik
b. Penemuan kelainan fisik dan lainnya yang penting
c. Prosedur diagnosis dan pengobatan yang telah dilakukan
d. Pemberian medikamentosa dan pemberian obat waktu pulang.
e. Status/ kondisi pasien waktu pulang.
f. Instruksi follow -up/ tindak lanjut

5. Pasien dan keluarga yang tepat, diberikan penjelasan tentang instruksi tindak lanjut.
Untuk pasien yang tidak langsung di rujuk ke rumah sakit lain instruksi yang jelas
dimana dan bagaimana menerima pelayanan lanjutan adalah sangat penting untuk
mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan yang dibutuhkan.
Instruksi mencakup nama dan lokasi untuk pelayanan lanjutan, kapan Kembali ke
klinik untuk control dan kapan pelayanan yang mendesak harus didapatkan. Keluarga
diikutsertakan dalam proses apabila pasien kurang dapat mengerti dan mengikuti
instruksi. Keluarga juga diikutsertakan apabila mereka berperan dalam proses
pemberian pelayanan lanjutan.
Klinik memberikan isntruksi tertulis kepada pasien dan keluarganya yang tepat
dengan cara sederhana dan mudah dimengerti. Instruksi diberikan dalam bentuk tertulis
yang sangat mudah dimngerti pasien.
a. Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan cara yang mudah
dimengerti pasien dan keluarganya.
b. Instruksi mencakup kapan Kembali untuk pelayanan tindak lanjut
c. Instruksi mencakup kapan mendapatkan pelayanan mendesak.
d. Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila diperlukan berkenaan dengan
kondisi pasien.

6. Klinik mempunyai proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien yang
pulang karena menolak nasihat medis.
Apabila pasien rawat inap atau rawat jalan memilih pulang karena menolak
nasehat medis, ada risiko berkenaan dengan pengobatan yang tidak adekuat yang dapat
berakibat cacar permanen atau kematian. Klinik perlu mengerti alasan kenapa pasien
menolak nasehat medis sehingga dapat berkomunikasi secara lebih baik dengan
mereka. Apabila pasien mempunyai keluarga dokter, maka untuk mengurangi risiko,
klinik dapat memberitahukan dokter tersebut. Proses dilaksanakan seusai dengan
hukum dan peraturan yang berlaku.
a. Ada proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien rawat inap dan
pasien rawat jalan yang pulang karena menolak nasehat medis.
b. Apabila diketahui ada keluarganya dokter, kepadanya diberitahu.
c. Proses dilaksanakan seusai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Kepala Klinik Pratama Uni Medika

Nama
NIP

Anda mungkin juga menyukai