Anda di halaman 1dari 4

SIRKUMSISI

No Dokumen : 445/PKM-PTH/SOP/2022/

No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2/3/4/5

UPT PUSKESMAS SUPRAPTO, SKM


PETAPAHAN NIP.197606281998031003
1. Pengertian Sirkumsisi adalah tindakan pengangkatan sebagian/seluruh prepusium penis
dengan tujuan tertentu

Indikasi untuk dilakukan sirkumsisi adalah :

1. Fimosis
2. Parafimosis.
3. Balanitis recurrent
4. Kondiloma akuminata
5. ISK berulang
2. Tujuan 1. Sebagai acuan bagi tenaga medis dalam melakukan tindakan Sirkumsisi
2. Menjaga hygiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine
3. Menjaga terjadinya infeksi pada glands atau preputium penis
(balanoposthitis)

4. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Petapahan nomer 445/PKM-PTH/SK/2022/


tentang Pelayanan klinis.

2. Referensi Buku Ajar Ilmu Bedah FKUI


3. Alat dan 1. Gunting jaringan 1 buah
Bahan
2. Klem arteri lurus 3 buah
3. Klem arteri bengkok 1 buah
4. Pinset anatomis 1 buah
5. Pemegang jarum (needle holder) 1 buah
6. Jarum jahit kulit 1 buah
7. Kapas
8. Kassa steril
9. Plester
10. Kain penutup steril yang berlubang di tengahnya (duk)
11. Spuit 3 ml atau 5 ml
12. Benang plain cat gut ukuran 3.0
13. Sarung tangan steril
14. Larutan NaCl 0,9 % atau aqua destilata
Obat-obatan Sirkumsisi

1. Lidokain HCL 2% (tanpa campuran adrenalin)


2. Larutan antiseptik: larutan sublimate, povidon iodin 10%, dan alkohol
70%.
3. Salep antibiotik (kloramfenikol 2% atau Gentamicin 2%)
4. Analgesik oral (ibuprofen atau parasetamol)
5. Antibiotik oral (amoksisilin/eritromisin)
6. Adrenalin 1 : 1000
15. Langkah 1. Persiapan pasien Pasien telah mandi dengan membersihkan alat
-Langkah
kelamin (genetaliannya) dengan sabun
2. Operator cuci tangan
3. Operator memakai sarung tangan
4. Asepsis dan antisepsis : Bersihkan daerah genetalia dengan alkohol
70% untuk menghilangkan lapisan lemak. Bersikan daerah genetalia
dengan povidon iodin 10% dengan kapas dari sentral ke perifer
membentuk lingkaran ke arah luar (sentrifigal) dengan batas atas tepi
pusar dan batas bawah meliputi seluruh skrotum.
5. Letakkan kain penutup stril yang berlubang
6. Anestesi local : Digunakan anestesi local dengan menggunakan lidokain
2%.
a. Lakukan anastesi blok pada n. dorsalis penis dengan memasukkan
jarum pada garis medial di bawah simpisis pubis sampai menembus
fascia Buck (seperti menembus kertas) suntikkan 1,5 ml, tarik jarum
sedikit, tusukkan kembali miring kanan/kiri menenbus fascia dan
suntikkan masing-masing 0,5 ml; lakukan aspirasi dahulu sebelum
menyuntik untuk mengetahui apakah ujung jarum berada dalam
pembuluh darah atau tidak. Jika darah yang teraspirasi maka
pindahkan posisi ujung jarum, aspirasi kembali. Bila tidak ada yang
teraspirasi, masukanlah zat anastesi.
b. Lakukan anastesi infiltrasi di lapisan subkutis ventral penis 0,5-0,75
ml untuk kedua sisi.
7. Pembersihan glans penis : Buka glans penis sampai sampai sulkus
korona penis terpapar. Bila ada perlengketan, bebaskan dengan klem
arteri atau dengan kassa steril. Bila ada smegma, bersihkan dengan
kassa mengandung larutan sublimat.
8. Periksa apa anestesi sudah efektif: Caranya dengan melakukan
penjepitan pada daerah frenulum dengan klem.
9. Pasang klem pada prepusium di arah jam 6, 11, dan 1 dengan ujung
klem mencapai ± 1,5 cm dari sulkus korona penis. Tujuannya sebagai

2/4
pemandu tindakan dorsumsisi dan sarana hemostasis.
10. Lakukan dorsomsisi dengan menggunting kulit dorsum penis pada jam
12 menyusur dari distal ke proksimal sampai dengan 0,3-0,5 cm .
11. Pasang jahitan kendali dengan menjahit batas ujung dorsomsisi kulit
agar pemotongan kulit selanjutnya lebih mudah dan simetris.
12. Gunting secara melingkar (tindakan sirkumsisi) dimulai dari dorsal pada
titik jahitan jam 12 melingkari penis, sisakan mukosa sekitar 0,5 cm.
Pada sisi frenulum, pengguntingan membentuk huruf V di kiri dan kanan
klem. Pemotongan harus simetris, dan sama panjang antara kulit dan
mukosa.
13. Atasi perdarahan yang timbul ada jepitan klem, kemudian lakukan
penjahitan hemostasis dengan benang cutgut.
14. Lakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa jahit kiri dan kanan
glans biasanya masing-masing 2-3 simpul. Prinsipnya adalah
mempertemukan pinggir kulit dan pinggir mukosa.
15. Jahit mukosa distal frenulum (jam 6) dengan jahitan angka 8 atau 0.
16. Setelah penjahitan selesai, gunting mukosa frenulum di sebelah distal
dari jahitan sebelumnya, dan bersihkan dengan iodine 10% lalu beri
salep kloramfenikol 2%
17. Pembalutan. Gunakan kassa yang telah diolesi salep antibiotic, Jangan
sampai penis terpuntir saat membalut.
18. Pemberian obat-obatan. Analgasik oral (antalgin atau parasetamol),
Antibiotik oral (ampisilin, amoksisilin, eritromisin). Pemberian obat-
obatan ini dapat dimulai 2-3 jam sebelum sirkumsisi
Anjuran pasca operasi.Penjelasan pada pasien atau orang tua. Balutan dibuka
4-5 hari kemudian membasahi perban dengan rivanol. Bila ada infeksi,
pemberian antibiotik diteruskan hingga hari ke 6-7

3/4
16. Bagan Alir

Petugas memberikan hasil ke pasien untuk


dkembalikan ke dokter yang merujuk.

17. Hal-hal -
Yang
Diperlukan
18. Unit 1. POLI KIA dan UGD
Terkait
19. Dokumen -
Terkait
20. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

4/4

Anda mungkin juga menyukai