Anda di halaman 1dari 3

PELAKSANAAN SIRKUMSISI

No. dokumen :
No. revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :

Di tetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aek Korsik

Kabupaten
Labuhanbatu Utara
dr. Erliston D.T.Octavian
NIP.19791019200604 1 013

1. Pengertian Sirkumsisi adalah tindakan pengangkatan sebagian/seluruh prepusium


penis dengan tujuan tertentu
Indikasi untuk dilakukan sirkumsisi adalah :
Fimosis
Parafimosis.
Balanitis recurrent
Kondiloma akuminata
2. Tujuan 1. Sebagai acuan bagi tenaga medis dalam melakukan tindakan
Sirkumsisi
2. Menjaga hygiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine
3. Menjaga terjadinya infeksi pada glands atau preputium penis
(balanoposthitis)
4. Mencegah terjadinya kanker penis
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Aek Korsik Nomor. 440.441/ /Pusk-AK/SK/
/2017 tentang Tindakan Medis.
4. Referensi Buku Ajar Ilmu Bedah FKUI

5. Alat Dan Persiapan


Bahan Peralatan Sirkumsisi
Gunting jaringan 1 buah
Klem arteri lurus 3 buah
Klem arteri bengkok 1 buah
Pinset anatomis 1 buah
Pemegang jarum (needle holder) 1 buah
Jarum jahit kulit 1 buah

Perlengkapan Sirkumsisi
Kapas
Kassa steril
Plester
Kain penutup steril yang berlubang di tengahnya (duk)
Spuit 3 ml atau 5 ml
Benang plain cat gut ukuran 3.0
Sarung tangan steril
Larutan NaCl 0,9 % atau aqua destilata

Obat-obatan Sirkumsisi
Lidokain HCL 2% (tanpa campuran adrenalin)
Larutan antiseptik: larutan sublimate, povidon iodin 10%, dan
alkohol 70%.
Salep antibiotik (kloramfenikol 2% atau tetrasiklin 2%)
Analgesik oral (antalgin atau parasetamol)
Antibiotik oral (ampisilin/amoksisilin/eritromisin)
Adrenalin 1 : 1000
6. Langkah-
langkah 1. Persiapan pasien Pasien telah mandi dengan membersihkan alat
kelamin (genetaliannya) dengan sabun
2. Operator cuci tangan
3. Operator memakai sarung tangan
4. Asepsis dan antisepsis : Bersihkan daerah genetalia dengan
alkohol 70% untuk menghilangkan lapisan lemak. Bersikan daerah
genetalia dengan povidon iodin 10% dengan kapas dari sentral ke
perifer membentuk lingkaran ke arah luar (sentrifigal) dengan
batas atas tepi pusar dan batas bawah meliputi seluruh skrotum.
5. Letakkan kain penutup stril yang berlubang
6. Anestesi local : Digunakan anestesi local dengan menggunakan
lidokain 2%.
a. Lakukan anastesi blok pada n. dorsalis penis dengan
memasukkan jarum pada garis medial di bawah simpisis pubis
sampai menembus fascia Buck (seperti menembus kertas)
suntikkan 1,5 ml, tarik jarum sedikit, tusukkan kembali miring
kanan/kiri menenbus fascia dan suntikkan masing-masing 0,5
ml; lakukan aspirasi dahulu sebelum menyuntik untuk
mengetahui apakah ujung jarum berada dalam pembuluh
darah atau tidak. Jika darah yang teraspirasi maka pindahkan
posisi ujung jarum, aspirasi kembali. Bila tidak ada yang
teraspirasi, masukanlah zat anastesi.
b. Lakukan anastesi infiltrasi di lapisan subkutis ventral penis 0,5-
0,75 ml untuk kedua sisi.
7. Pembersihan glans penis : Buka glans penis sampai sampai
sulkus korona penis terpapar. Bila ada perlengketan, bebaskan
dengan klem arteri atau dengan kassa steril. Bila ada smegma,
bersihkan dengan kassa mengandung larutan sublimat.
8. Periksa apa anestesi sudah efektif: Caranya dengan melakukan
penjepitan pada daerah frenulum dengan klem.
9. Pasang klem pada prepusium di arah jam 6, 11, dan 1 dengan
ujung klem mencapai 1,5 cm dari sulkus korona penis.
Tujuannya sebagai pemandu tindakan dorsumsisi dan sarana
hemostasis.
10. Lakukan dorsomsisi dengan menggunting kulit dorsum penis pada
jam 12 menyusur dari distal ke proksimal sampai dengan 0,3-0,5
cm dari korona.
11. Pasang jahitan kendali dengan menjahit batas ujung dorsomsisi
kulit agar pemotongan kulit selanjutnya lebih mudah dan simetris.
12. Gunting secara melingkar (tindakan sirkumsisi) dimulai dari dorsal
pada titik jahitan jam 12 melingkari penis, sisakan mukosa sekitar
0,5 cm. Pada sisi frenulum, pengguntingan membentuk huruf V di
kiri dan kanan klem. Pemotongan harus simetris, dan sama
panjang antara kulit dan mukosa.
13. Atasi perdarahan yang timbul ada jepitan klem, kemudian lakukan
penjahitan hemostasis dengan benang cutgut.
14. Lakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa jahit kiri dan
kanan glans biasanya masing-masing 2-3 simpul. Prinsipnya
adalah mempertemukan pinggir kulit dan pinggir mukosa.
15. Jahit mukosa distal frenulum (jam 6) dengan jahitan angka 8 atau
0.
16. Setelah penjahitan selesai, gunting mukosa frenulum di sebelah
distal dari jahitan sebelumnya, dan bersihkan dengan iodine 10%
lalu beri salep kloramfenikol 2%
17. Pembalutan. Gunakan kassa yang telah diolesi salep antibiotic,
Jangan sampai penis terpuntir saat membalut.
18. Pemberian obat-obatan. Analgasik oral (antalgin atau
parasetamol), Antibiotik oral (ampisilin, amoksisilin, eritromisin).
Pemberian obat-obatan ini dapat dimulai 2-3 jam sebelum
sirkumsisi
19. Anjuran pasca operasi.Penjelasan pada pasien atau orang tua.
Balutan dibuka 4-5 hari kemudian membasahi perban dengan
rivanol. Bila ada infeksi, pemberian antibiotik diteruskan hingga
hari ke 6-7

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Poliklinik Umum
9. Dokumen 1. Daftar hadir
terkait 2. Susunan acara
3. undangan

1. Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai