Jumlah Score
Keterangan Penilaian :
7 – 10 : normal ( Vigorous baby)/ Asfiksia Ringan
4 – 6 : Asfiksia Sedang
0 – 3 : Asfiksia Berat
Score APGAR yang rendah biasanya disebabkan oleh :
1. Proses kelahiran yang sulit
2. Operasi caesar
3. Cairan pada jalur pernapasan bayi
PENATALAKSANAAN
APGAR SCORE MENIT 1 : 0 – 3
1. Memperbaiki ventilasi paru – paru dengan memberikan oksigen secara langsung dan berulang –
ulang
2. Melakukan intubasi endotrakeal dan setelah kateter dimasukkan ke dalam trakea, O2 diberikan
dengan tekanan lebih dari 30 ml air
3. Massage jantung dikerjakan dengan melakukan penekanan diatas tulang dada secara teratur 80 –
100 x/ menit
Resusitasi harus diinisiasi sebelum penentuan Skor APGAR pada menit ke-1. Oleh karena itu Skor
APGAR tidak bisa digunakan untuk menentukan kebutuhan resusitasi inisial, tahapan resusitasi yang
diperlukan ataupun kapan resusitasi diperlukan
Tiga komponen ini dinilai dalam 30 detik pertama kelahiran bayi. Jika bayi membutuhkan
resusitasi, skop APGAR digunakan untuk kemudian menilai respon bayi terhadap resusitasi. Pedoman
dari Neonatal Resuscitation Program menyatakan bahwa jika Skor APGAR dibawah 7 setelah menit ke-5
maka penilaian dengan Skor APGAR diulang setiap 5 menit sampai menit ke-20
Skor APGAR yang menetap di angka 0 setelah menit ke-10, dapat menjadi pertimbangan untuk
melanjutkan atau menghentikan resusitasi. Sangat sedikit bayi dengan Skor APGAR 0 setelah menit ke-10
dapat bertahan hidup tanpa kelainan neurologis. Pedoman Neonatal Resuscitation Program tahun 2011
menyatakan jika dapat dikonfirmasi bahwa tidak ada denyut jantung setelah paling tidak 10 menit maka
resusitasi dapat dihentikan.
APGAR SCORE bukan satu – satunya patokan untuk menentukan keadaan asfiksi BBL, untuk
menentukan keadaan asfiksia, selain APGAR SCORE, diperlukan hasil pemantauan abnormalitas pada
Umbilical arterial blood gas, fungsi klinis sistem serebral, neuroimaging, neonatal electroencephalography,
patologi plasenta, hasil tes hematologi dan indikasi adanya disfungsi multisistem organ. Ketika bayi erada
pada SCORE APGAR kurang dari atau sama dengan 5 pada menit ke – 5 maka sampel Umbilical arterial
blood gas sebaiknya diambil.
2. Seorang bayi perempuan baru saja lahir spontan aterm di RS dengan berat 3000 gram, PB 50 cm,
suhu 37oc. Bayi lahir menangis kuat, bergerak aktif, nadi 140x/menit, bayi batuk saat stimulasi
saluran nafas. Berapakah nilai apgar scorenya ?
3. Ibu grace melahirkan seorang bayi laki – laki aterm dengan berat 2600 gram, PB 48 cm, bayi lahir
menangis, lemah saat stimulasi dan warna kulit biru, nadi 110x/menit, sedikit gerakan pada otot,
pernapasan tidak teratur, Berapakah nilai apgar scorenya ?
A. Berdasarkan data yang dikumpulkan pada pukul 13.00, perawat menyimpulkan bahwa pasien primi
gravida, dalam fase laten persalinan dengan DJJ normal, pembukaan serviks 3 cm, 3 kontraksi dalam
10 menit, setiap kontraksinya berlangsung kurang dari 20 detik. Perawat menenangkan pasen dan
menganjurkannya untuk berjalan-jalan ditemani oleh suaminya dan banyak minum. Perawat
menuliskan tanggal dan waktu serta mencatat semua temuan dan asuhannya pada catatan kemajuan
persalinan
Perawat melakukan pemantauan DJJ, kontraksi serta nadi dan kontraksi uterus pasien setiap jam.
DJJ, nadi dan kontraksinya tetap normal. Perawat mengukur produksi urin setiap kali ibu berkemih
dan temuan-temuannya di catatan kemajuan persalinan.
B. Pemeriksaan kedua dilakukan pukul 17.00. pasien melaporkan bahwa kontraksinya terasa lebih kuat
dan lebih nyeri. Perawat melakukan pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan dalam yang kedua.
Pasien mengalami 4 kontraksi dalam 10 menit, masing-masing lamanya antara 20-40 detik, DJJ 130
kali/menit. Penurunan bagian terbawah janin 3/5, pembukaan serviks 5 cm, tidak ada penyusupan
kepala janin dan selaput ketubannya masih utuh. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadinya 88, dan
temperatur tubuhnya 37 0C. ia berkemih 100 ml sebelum pemeriksaan dilakukan.
1) Pada pukul 17.00 pasien berada dalam fase aktif persalinan dan perawat mulai mencatat pada
partograf. Ia mencatatkan pembukaan serviks pada garis waspada dan semua temuan lainnya di
garis waktu yang sesuai. Perawat mulai menilai DJJ, kondisi uterus dan nadi pasien setiap 30
menit dan menilai temperature tubuhnya setiap 2 jam. Semua temuan dicatat di lembar
partograf.
2) Pukul 17.30, DJJ 144/menit, kontraksi 4 kali dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 80/menit.
3) Pukul 18.00, DJJ 144/menit, kontraksi 4 kali dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 88/menit.
4) Pukul 18.30, DJJ 140/menit, kontraksi 4 kali dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 90/menit.
5) Pukul 19.00, DJJ 134/menit, kontraksi 4 kali dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 97/menit,
suhu 36,8 0C, urin 150 ml.
6) Pukul 19.30, DJJ 128/menit, kontraksi 4 kali dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 88/menit.
7) Pukul 20.00, DJJ 128/menit, kontraksi 5 kali dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 88/menit.
8) Pukul 20.30, DJJ 128/menit, kontraksi 5 kali dalam 10 menit selama 45 detik, nadi 90/menit, urin
80 ml.
C. Pada pukul 21.00, perawat melakukan periksa ulang abdomen dan panggul. Hasilnya : DJJ
135kali/menit, 5 kontraksi dalam 10 menit berlangsung masing-masing lebih dari 45 detik,
penurunan kepala janin 1/5. Pembukaan serviks 10 cm, tidak ada penyusunan kepala janin, selaput
ketuban pecah sesaat sebelum pemeriksaan jam 20.45, dan cairan ketubah jernih. Teka nan darah
ibu 120/80 mmHg, temperatur tubuh 37 0C, dan nadinya 80 kali/menit.
D. Pada pukul 21.30, lahir bayi perempuan, berat badan 3200 gram dan panjang 48 cm. bayi menangis
spontan. Dilakukan penatalaksanaan aktif kala tiga dan olacenta lahir 5 menit setelah bayi lahir.
Tidak dilakukan episiotomy dan tidak terjadi laserasi. Perkiraan kehilangan darah kurang lebih 150
ml.
E. Tidak ada penyulit terjadi pada 15 menit pertama kala empat(sampai pukul 21.45). perawat sukma
menilai keadaan umum dan kondisi kesehatan bu desy setiap 14 menit selama jam pertama setelah
lahirnya placenta. Temuan-temuannya adalah sebagai berikut.
1) 21.50 : TD 120/70, nadi 80, temperature tubuh 37,2 0C, tinggi fundus 3 jari dibawah pusat, tonus
uterus baik(keras), kandung kemih kosong, pendarahan pervaginam dalam batas normal.
2) 22.05 : TD 120/70, nadi 76, tinggi fundus 3 jari dibawah pusat, tonus uterus baik(keras), kandung
kemih kosong, pendarahan pervaginam dalam batas normal
3) 22.20 : TD 110/70, nadi 76, tinggi fundus 3 jari dibawah pusat, tonus uterus baik(keras), kandung
kemih kosong, pendarahan pervaginam dalam batas normal
4) 22.35 : TD 110/70, nadi 76, tinggi fundus 3 jari dibawah pusat, tonus uterus baik(keras), kandung
kemih kosong, pendarahan pervaginam dalam batas normal.
F. Selama jam kedua kala empat persalinan, perawat sukma menilai pasien setiap 30 menit.
Temuannya adalah sebagai berikut :
1) 23.05 : TD 110/70, nadi 80, temperature tubuh 37 0C, tinggi fundus 2 jari dibawah pusat, tonus
uterus baik, pasien berkemih dan produksi urin 250 ml, pendarahan pervaginam dalam batas
normal.
2) 23.35 : TD 110/70, nadi 80, temperature tubuh 37,2 0C, tinggi fundus 2 jari dibawah pusat, tonus
uterus baik, kandung kemih klosong, pendarahan pervaginam dalam batas normal.