2. Alat Khusus
a. Sarung tangan sekali pakai
b. zat pelumas
c. Penerangan untuk pemeriksaan
3. Persiapan Klien
a) Pemeriksaan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan rasa malu, gunakan
pendekatan yang tenang dan lembut. Jelaskan apa yang akan terjadi, langkah demi
langkah.
b) Klien meminta diperiksa dalam posisi litotomi bila pemeriksaan rektal menyertai
pemeriksaan vagina. Bila tidak ada pemeriksaan rektal, klien wanita sebaiknya diperiksa
dalam posisi berbaring miring, atau posisi sims.
c) Klien pria diminta berdiri dan membungkuk kedepan dengan pinggang fleksi dan tubh
bagian atas bersandar pada meja periksa.
d) Klien pria yang tidak bisa berjalan dapat diperiksa dalam posisi sims.
4. Riwayat
a. Apakah klien pernah mengalami perdarahan rektum, fesesnya hitam atau seperti ter,
nyeri rektal, atau perubahan aktifitas usus besar (konstipasi/diare) ?
b. Tentukan apakah ada riwayat kanker kolorektal, polip, atau penyakit inflamasi usus
besar. Perhatikan hal ini bila klien berusia diatas 40 tahun.
c. Kaji kebiasaan diet terhadap pemasukan tinggi lemak atau kurang makanan berserat yang
mungkin berhubungan atau menybabkan kanker usus besar.
Apakah klien pernah mengalami pemeriksaan kanker kolorektal?
d. Kaji riwayat pengobatan mengenai pemakaian laxatif atau katartik.
Kodein, atau tambahan zat besi, yang dapat mengganggu pola-pola eliminasi.
e. Tanyakan apakah klien pria pernah mengalami aliran kemih yang lemah atau terputus-
putus, ketidakmampuan berkemih, kesulitan memulai atau menghentikan aliran
perkemihan, poliuria, nokturia, hematuria atau disuria.
f. Kaji riayat keluarga klien mengenai: kanker kolon, polip keluarga, sindrom gardner,
sindrom peutz jeghers (resiko terjadinya kanker kolorektal)
5. Tehnik pengkajian