Anda di halaman 1dari 2

Pengkajian Rektum dan Anus

1. Anatomi dan Fisiologi


Rektum adalah bagian terminal dari saluran pencernaan bawah. Pada dasarnya , rektum ini
merupakan tabung berongga, sepanjang 4 – 6 inci ( 10 -15 cm) berisi lipatan jaringan yang
terlapisi mukosa . Rektum memanjang dari kolon sigmoid ke otot –otot dasar pelvis, dimana
organ ini berlanjut sebagai kanal anal. Kanal anal panjang nya antara 1 - 1,5 inci ( 2,5 – 4 cm
) dan normal tetap tertutup akibat kerja spingter eksternal dan internal. Keinginan untuk
buang air besar timbul saat rektum terisi oleh feses , menyebabkan rangsangan reflek yang
merelaksasikan spingter internal. Defekasi terjadi saat spingter eksternal di bawah kendali
volunter, rileks. Defekasi memastikan terjadinya pembuangan sampah pada tubuh.
Pada pria kelenjar prostat terletak di dasar kandung kemih. Kelenjar diseputar uretra dapat
terpalpasi, karena permukaan posteriornya bersentuha dengan dinding rektal anterior.

2. Alat Khusus
a. Sarung tangan sekali pakai
b. zat pelumas
c. Penerangan untuk pemeriksaan

3. Persiapan Klien
a) Pemeriksaan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan rasa malu, gunakan
pendekatan yang tenang dan lembut. Jelaskan apa yang akan terjadi, langkah demi
langkah.
b) Klien meminta diperiksa dalam posisi litotomi bila pemeriksaan rektal menyertai
pemeriksaan vagina. Bila tidak ada pemeriksaan rektal, klien wanita sebaiknya diperiksa
dalam posisi berbaring miring, atau posisi sims.
c) Klien pria diminta berdiri dan membungkuk kedepan dengan pinggang fleksi dan tubh
bagian atas bersandar pada meja periksa.
d) Klien pria yang tidak bisa berjalan dapat diperiksa dalam posisi sims.

4. Riwayat
a. Apakah klien pernah mengalami perdarahan rektum, fesesnya hitam atau seperti ter,
nyeri rektal, atau perubahan aktifitas usus besar (konstipasi/diare) ?
b. Tentukan apakah ada riwayat kanker kolorektal, polip, atau penyakit inflamasi usus
besar. Perhatikan hal ini bila klien berusia diatas 40 tahun.
c. Kaji kebiasaan diet terhadap pemasukan tinggi lemak atau kurang makanan berserat yang
mungkin berhubungan atau menybabkan kanker usus besar.
Apakah klien pernah mengalami pemeriksaan kanker kolorektal?
d. Kaji riwayat pengobatan mengenai pemakaian laxatif atau katartik.
Kodein, atau tambahan zat besi, yang dapat mengganggu pola-pola eliminasi.
e. Tanyakan apakah klien pria pernah mengalami aliran kemih yang lemah atau terputus-
putus, ketidakmampuan berkemih, kesulitan memulai atau menghentikan aliran
perkemihan, poliuria, nokturia, hematuria atau disuria.
f. Kaji riayat keluarga klien mengenai: kanker kolon, polip keluarga, sindrom gardner,
sindrom peutz jeghers (resiko terjadinya kanker kolorektal)
5. Tehnik pengkajian

Pengkajian Hasil normal


Tindakan kewaspadaan :
Pakai sarung tangan sekali pakai.
Inspeksi jaringan perianal Kulit halus
Palpasi kulit sekitarnya Area tersebut tidak nyeri jika ditekan
de

Anda mungkin juga menyukai