Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT


Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id

Kode : Revisi :
00
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Tgl Berlaku: PEMASANGAN KATETER Halaman :

26 Desember 2017

Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan pemasangan kateter dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:


1. Menjelaskan tujuan pemasangan kateter
2. Menjelaskan tahapan prosedur pemasangan kateter
3. Menerapkan pemasangan kateter secara benar

Pengertian

Kateterisasi adalah memasukkan selang plastik atau selang karet melalui uretra ke dalam
kandung kemih.

Tujuan

1. Kateter memungkinkan mengalirkan urine yang berkelanjutan pada klien yang tidak
mampu mengontrol perkemihan atau klien yang mengalami obstruksi.
2. Sebagai alat untuk mengkaji haluaran urine per jam pada klien dengan status
hemodinamika tidak stabil.
Nama Mahasiswa :

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian
1 Waktu terakhir kali klien berkemih
2 Kondisi patologis yang dapat merusak jalan masuk kateter
(mis; pembesaran prostat)
3 Usia
4 Tingkat kesadaran atau tahap perkembangan klien.
5 Alergi
6 Meninjau ulang program dokter untuk kateterisasi
7 Diagnosa keperawatan yang sesuai:
 Gangguan eliminasi urin : Inkontinensia urinarius
(fungsional, overflow, stress)
 Gangguan eliminasi urin : Retensi urinarius
Fase pre interaksi
8 Mencuci tangan

9 Mempersiapkan alat
 Sarung tangan steril.
 Sarung tangan bersih.
 Kom berisi air hangat.
 Duk steril.
 Perlak.
 Selimut mandi.
 Kateter folley sesuai ukuran, dewasa : 14 – 22 F, Pria
18 – 20 F, Wanita 14 – 16 F, anak 8 – 10 F (1 F :
0,33mm).
 Urine bag dan gantungannya.
 gel.
 Kasa steril
 Bola kapas.
 Pinset anatomis steril.
 Bengkok ( 2 untuk kateter sementara).
 Spuit ukuran 10cc atau 50cc.
 NaCl 0,9% atau aquades steril (20-30cc).
 Plester dan gunting
Fase Orientasi
10 Memberi salam dan menyapa nama klien
11 Memperkenalkan diri
12 Melakukan kontrak
13 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan
14 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan
15 Meminta ijin melakukan tindakan
Fase Kerja
16 Membaca basmalah dan memasang tirai/penutup
17 Menggunakan sarung tangan bersih
18 Memasang perlak di bawah bokong klien
19 Mengatur posisi klien
a. Wanita : bantu untuk mengambil posisi dorsal
rekumben (telentang dengan lutut di tekuk) dengan
merelaksasikan paha sehingga tungkai dapat di
topang bantal.
b. Pria : bantu untuk mengambil posisi dengan paha
sedikit di abduksi.
20 Menyelimuti klien
a. Wanita : selimuti klien dengan selimut mandi. Mulai
dari dada sampai paha. Tinggikan gaun di atas
panggul.
b. Pria : selimuti badan bagian atas dengan selimut
mandi dan tutupi ektremitas bagian bawah dengan
selimut klien sehingga hanya bagian genetalia yang
terpajan.
21 Memberikan perawatan perineum dengan air hangat dan
bola kapas sekali hapus
a. Wanita : dengan tangan non dominan buka labia
dengan ibu jari dan jari telunjuk, dengan tangan
dominan, ambil bola kapas yang sudah terendam air
hangat dengan pinset dan memulai membersihkan
genitalia dari arah depan ke belakang, klitoris ke
anus.
b. Pria : pegang batang penis dengan tangan non
dominan, sedangkan tangan dominan mulai
membersihkan penis mulai dari meatus
menggunakan gerakan melingkar ke arah bawah
batang penis menggunakan pinset, dan mengulangi
proses ini selama 3 kali
22 Memberi lampu penerangan yang difokuskan ke daerah
perianal, bila perlu
23 Meletakkan bola kapas yang sudah terpakai ke dalam
bengkok, kemudian ambil bengkok, lepas dan buang sarung
tangan
24
Membuka peralatan kateterisasi dan kateter
25
Menuangkan gel pada kasa steril secukupnya (jika sendiri)
26 Membuka bagian depan bungkus kateter (hati-hati kateter
jangan tersentuh dengan tangan tidak steril)
27
Mengenakan sarung tangan steril
28 Memasang duk steril
a. Wanita : tempatkan duk di atas perlak di antara
paha klien.
b. Pria : tempatkan duk di atas paha tepat di bawah
penis
29 Mengambil kateter dibagian yang steril dan Mengoleskan
gel di sepanjang sisi ujung kateter
30 Mengambil kateter dengan tangan dominan dan mulai
memasukkan
a. Kateter Sementara
1) Wanita : buka labia dengan ibu jari dan jari
telunjuk labia bagian meatus, minta klien
menarik nafas, masukkan sekitar 5 sampai 7,5
cm pada orang dewasa dan 2,5 cm pada anak
atau sampai urine keluar.
2) Pria : tinggikan penis dengan tangan non
dominan, masukkan kateter 17,5 sampai 22,5
cm pada orang dewasa, 5 sampai 7,5 cm pada
anak kecil atau sampai urine keluar.
b. Kateter Menetap : masukkan lagi kateter sepanjang
2,5 – 5 cm, jangan dipaksakan bila ada tahanan.
31 Untuk kateter sementara: kumpulkan spesimen urin sesuai
kebutuhan dengan memegang pangkal kateter di tangan
yang dominan di atas wadah spesimen. Dengan tangan
dominan, tekuk kateter untuk menghentikan sementara
aliran urin dan kemudian lepaskan kateter untuk
memungkinkan sisa urine di dalam kandung kemih keluar
ke dalam wadah pengumpul spesimen. Tutup wadah
spesimen dan letakkan di pinggir untuk di beri label. Biarkan
kandung kemih benar-benar kosong dengan
menampungnya pada bengkok, lepaskan kateter sekali
pakai. Tarik kateter dengan perlahan dan lembut sampai
terlepas.
32 Untuk kateter menetap : masukkan cairan ke pangkal
kateter tempat injeksi cairan, setelah cairan sudah
dimasukkan sesuai takaran kemudian tarik perlahan untuk
merasakan adanya tahanan; sambungkan pangkal kateter
ke selang penampung dan kantung drainase jika belum
disambungkan.
33 Memfiksasi kateter
a. Wanita : paha bagian dalam, jangan terlalu
kencang/tegang.
b. Pria : abdomen bagian bawah atau di puncak paha
dengan posisi penis mengarah ke abdomen
Tempatkan kantung pada posisi tergantung
34 Mengangkat perlak/pengalas
35 Mengganti selimut mandi dengan selimut klien
Fase Terminasi
36 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman
37 Mengumpulkan dan membersihkan alat
38 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan
39 Membaca hamdalah
40 Mengevaluasi respon klien
41 Memberi reinforcement positif
42 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
43 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien
membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan


segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah
ia, engkau maha penyembuh, tiada yang
menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan
kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan
berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
Evaluasi
44 Kontrol tanda-tanda vital sesudah pemasangan dan
kesadaran klien
43 Palpasi kandung kemih dan tanyakan rasa tidak nyaman
yang timbul
44 Kontrol posisi kateter, drainage urine ke urine bag
45 Observasi karakteristik dan jumlah urin yang keluar
Dokumentasi
46 Prosedur pelaksanaan, kondisi perineum dan meatus uretra
47 Waktu pemasangan, konsistensi, warna, bau, dan jumlah
urin
48 Reaksi klien pada saat pemasangan kateter
49 Tipe, ukuran kateter, jumlah cairan yang digunakan untuk
membuat balon
Keterangan :
Tidak = 0 Ya = 1
Jumlah nilai yang didapat
Nilai Akhir = X 100
Jumlah keseluruhan poin yang dinilai
Evaluasi Diri/Penguji

...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
....................................................................

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Anda mungkin juga menyukai