Anda di halaman 1dari 68

Konsep Dasar Epidemiologi

Ns. Bachtiar Safrudin, M.Kep., Sp.Kep.Kom


Pengertian

Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu


(Epi/epos=pada/penyakit, Demos/demi=bayak
orang/penduduk/populasi/masyarakat,
logos/logi = ilmu), dengan demikian
epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
frekeunsi dan penyebaran penyakit pada
sekelompok masusia serta faktor yang
mempengaruhinya.
Defenisi Epidemiologi
1) Hirach (1883)
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, distribusi, dan tipe penyakit manusia.
2) Frost (1927)
Epidemiologi adalah suatu ilmu induktif yang tidak hanya mendeskripsikan distribusi
penyakit, melainkan kesesuaiannya dalam suatu filosofi yang konsisten.
3) Greewood (1934)
Epidemiologi adalah suatu penyakit sebagai fenomena massal.
4) Lilienfeld (1957)
Epidemiologi adalah studi distribusi suatu penyakit atau kondisi dalam populasi dan faktor
yang mempengaruhi distribusi.
5) Taylor (1963)
Epidemiologi adalah studi kesehatan atau penyakit dalam populasi.
6) McMahon, Pugh & Ipsen (1970)
Epidemiologi adalah studi distribusi dan determinan frekuensi penyakit pada manusia.
7) Last, 1988
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari penyebaran dan penentu dari keadaan dan
peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan dalam suatu populasi tertentu dan penerapan
dari hasil studi tersebut untuk penanggulangan masalah kesehatan
Lanjutan…
8) Noor Nasri Noor, 1997
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari, menganalisis serta berusaha
memecahkan berbagai masalah kesehatan pada suatu populasi tertentu.
9) Mac Mahon, 1970 ; Omran, 1974
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan status
kesehatan dan kejadiannya dalam suatu populasi.
10) Azrul Azwar, 1988
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktorfaktor yang
mempengaruhinya
Komponen/Kata kunci Epidemiologi
Epidemiologi adalah suatu ilmu dasar dari kedokteran pencegahan dan kesehatan masyarakat
yang mempelajari :
a) Penyakit (status kesehatan)
b) Frekuensi (enumerasi jumlah yang ada atau tingkat perkembangan dalam periode waktu
spesifik) upaya melakukan kuantifikasi atau jumlah atas kejadian atau mengukur besarnya
kejadian.
c) Determinan (faktor yang mempengaruhi distribusi) epideiologi digunakan untuk
menetukan faktor yang mempengaruhi kejadian atau memberi resiko suatu penyakit atau
kondisi yang berkaitan dengan kesehatan
d) Metode (proses yang dilakukan untuk mendeskripsikan frekuensi & distribusi, rasional
ilmiah yang digunakan untuk menentukan kausal distribusi penyakit dalam populasi)
e) Populasi (populasi manusia tertentu) Menurut WHO mendefinisikan epidemiologi adalah
ilmu yang mempelajari epidemiologi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan
peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok
masyarakat serta menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-masalah tersebut
Sejarah Perkembangan Epidemiologi
1) Hippocrates 460-377 SM (Ahli epidemiologi pertama)
a. Ahli Epidemiologi yang pertama yang menjelaskan
terjadinya penyakit dari dasar yang rasional. Buku yang
ditulis: Epidemic I, Epidemic II, On Airs, Waters, and Places.
Memperkenalkan istilah epidemic dan endemic
b.Menyatakan bahwa “Proses penularan penyakit berkaitan
dengan faktor lingkungan”. Tertuang dalam tulisan
“Epidemics” dan catatan “Airs, Waters and Places”.
c. Masalah penyakit di masyarakat dan berbagai teori tentang
hubungan sebab akibat terjadinya penyakit di masyarakat 
Konsep epidemiologi pertama
Lanjutan …
2) Galen 129-199 M
a. Ahli bedah tentara romawi dan Bapak “Fisiologi Eksperimental” dan
pencetus teori miasma yang menjelaskan faktor prokatartik (cara hidup
orang) dan temperamen mempengaruhi kesehatan dan penyakit.
b. Teori miasma menjelaskan bahwa penyakit timbul akibat sisa dari mahluk
hidup yang mati membusuk, meninggalkan pengotoran / polusi udara dan
lingkungan.
c. Menyatakan bahwa pengaruh lingkungan (geografi dan iklim) disebut
miasma (istilah umum untuk partikel dalam udara). Contoh : Malaria 
udara buruk.
3) Thomas Sydenham (1624-1689)
Dikenal sebagai “Hippocrates Inggris” dan Bapak Epidemiologi. Menjelaskan
bahwa atmosfer mengakibatkan perubahan konstitusi epidemik
4) Noah Webster (1758-1843)
Pengumpul American Dictionary. Menjelaskan bahwa epidemik berkaitan
dengan faktor lingkungan
Lanjutan …
5) Pengembang Konsep Kontagion dan Teori Germ
Penyakit Teori kontagion menjelaskan tentang suatu penyakit terjadi karena terjadi
proses kontak atau bersinggungan dengan sumber penyakit. Dengan kata lain sebagai
suatu penularan penyakit atau zat penular. Contoh : bersentuhan, berciuman, hubungan
seksual, pemakaian jarum sunti bersamaan, handuk dan alat makan, dll. Sedangkan teori
germ (teori jasad renik) dikenal karena pengaruh ditemukannya mikroskop sebagai suatu
alat yang bisa melihat kuman (mikroorganisme) yang dianggap sebagai timbulnya suatu
penyakit.
a) Hieronymous Frascastorius (1478 – 1553) Seorang sastrawan dan dokter dari Italia.
Menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh “germ”. Penyakit ditransmisikan dari
orang ke orang melalui suatu partikel yang sangat kecil.
b) Igmatz Semmelweis (1818 – 1865) Seorang Ahli Obstetri dari Hungaria. Menjelaskan
bahwa demam nifas dapat direduksi jika para dokter mencuci tangan sebelum
menolong persalinan.
c) Edward Jenner Seorang penemu vaksin cacar )di akhir tahun 1700). Mendukung teori
Fracastorius dan menerima teori germ penyakit.
d) Louis Pasteur Berkontribusi dalam menguatkan teori germ penyakit dengan
mendemonstrasikan efektivitas imunisasi pada pencegahan rabies dalam tahun 1885.
Namun belum mampu mengisolasi virus rabies menghalau teori miasma
Lanjutan …
6) Tokoh Kelahiran Vital Statistik
a. John Graunt (1662) Seseorang yang melakukan analisis data mortalitas
dalam tahun 1662. Dia juga melakukan kuantifikasi yang pertama dari
pola kelahiran, kematian dan kejadian penyakit. Selain itu, mencatat
perbedaan laki-laki dan perempuan, kematian bayi yang tinggi,
perbedaan urban-rural, dan variasi musiman.
b. Willian Farr (1839) Seseorang yang melakukan pengumpulan data
secara sistematik dan statistik kematian di Inggris. Dia dikenal sebagai
Bapak Statistik vital moderen dan surveilens. Dia memperluas analisis
data morbiditas dan mortalitas epidemiologi serta melihat efek status
perkawinan, pekerjaan dan ketinggian.
Lanjutan …
7) Tokoh pada Studi Epidemiologi Klasik Awal
a. James Lind Seseorang yang melakukan studi epidemiologi ekperimen pada etiologi dan
pengobatan scurvy (1753) dengan hasil bahwa dengan memakan jeruk merupakan obat
untuk scurvy.
b. P L PanumSeseorang yang mempelajari studi epidemiologi klasik tentang penyakit campak di
pulau Faroe (1875).
c. John Snow (1813 – 1858) Sebagai ahli anestesi dan melakukan serial investigasi kolera di
London. Dikenal sebagai Bapak Epidemiologi Lapangan yang melakukan studi epidemik kolera
(1854). Melakukan penelitian tentang penyebab kematian karena kolera di London 1848-1849
dan 1853-1854). Menjelaskan bahwa terdapat asosiasi antara sumber air minum dan
kematian akibat kolera, dimana penyakit kolera menyebar karena adanya air yang
terkontaminasi.
d. Doll and Hill dkk ( 1950-an) Mempelajari hubungan. antara merokok dan kanker paru dan
melakukan studi follow-up jangka panjang terhadap para dokter di Inggris. Dengan hasil
bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kebiasaan merokok dan perkembangan kanker
paru. Pelopor epidemiologi klinik.
e. (Dawber, Kannel, dan Lyell, 1963. Gordon, Castelli, Hjortland, Kannel, dan Dawber, 1977)
Melakukan riset epidemiologi pada penyakit kronik
f. (Freedman, Chear, Srinivasan, Webber, dan Berenson, 1985) Bogalusa Heart Study g) (Stamler,
Wentworth, dan Neaton, 1986) Multiple Risk Factor Intervention Trial
Peristiwa Bersejarah dalam epidemiologi
1. The Black Death
• Pada abad ke 13-14 terjadi epidemi penyakit dengan mortalitas tinggi di seluruh
dunia, disebut The Black Death (penyakit sampar, pes, Bubonic plague).
• Penyakit sampar atau pes disebabkan oleh Yersinia pestis yang menginfeksi
rodensia (terutama tikus), lalu menular ke manusia melalui gigitan kutu (flea).
• Penyakit sampar menyebabkan demam, pembengkakan kelenjar limfe, dan bercak-
bercak merah di kulit, sehingga wabah sampar disebut Bubonic Plague ( bubo‘
artinya inflamasi dan pembengkaan kelenjar limfe
• The Black Death membunuh hampir 100 juta penduduk di seluruh dunia dalam
tempo 300 tahun. Hampir sepertiga populasi Eropa (sekitar 34 juta) meninggal
karena penyakit tersebut. Kematian dalam jumlah serupa terjadi pada penduduk
China dan India. Timur Tengah dan benua Afrika juga mengalami epidemic
tersebut. Meskipun jumlah total tidak diketahui, outbreak 1348-1349 diperkirakan
telah membunuh 400,000 orang di Suriah.
• Secara tradisi The Black Death diyakini disebabkan oleh salah satu dari tiga bentuk
Yersinia pestis (bubonik, pneumoni, dan spetikemik). Tetapi beberapa ilmuwan
dewasa ini menduga, penyakit itu disebabkan suatu virus yang menyerupai Ebola
atau antraks.
Lanjutan ...
2) Cacar dan Vaksinasi Edward Jenner (1749–1823).
• Edward Jenner adalah penemu metode pencegahan cacar yang lebih aman,
disebut vaksinasi. Cacar merupakan sebuah penyakit menular yang
menyebabkan manifestasi klinis berat dan sangat fatal.
• Penyakit ini disebabkan oleh virus Variola major atau Variola minor. Cacar
disebut Variola atau Variola vera, berasal dari kata Latin (varius) yang berarti
bercak atau gelembung kulit. Terma (smallpox) dalam bahasa Inggris digunakan
pertama kali di Eropa pada abad ke 15 untuk membedakan cacar dengan”great
pox” (sifilis). Masa inkubasi sekitar 12 hari.
• Virus cacar menempatkan diri di dalam pembuluh darah kecil di bawah kulit,
mulut dan tenggorokan. Pada kulit penyakit ini menyebabkan keropeng (ruam)
berbentuk makulopapular, kemudian membentuk gelembung kulit berisi cairan
• Variola major lebih sering dijumpai, menyebabkan bentuk klinis yang berat,
dengan lebih banyak keropeng kulit, panas yang lebih tinggi, dengan Case
Fatality Rate (CFR) 30-35%. Angka kematian karena Variola major pada anak
bisa mencapai 80%. Variola minor memberikan manifestasi klinis yang lebih
ringan disebut alastrim, lebih jarang terjadi, dengan angka kematian sekitar 1%
dari korban.
Lanjutan ...
3) Cholera
• Pada 1816-1826 terjadi pandemi pertama kolera di berbagai bagian dunia.
Penyakit itu menyerang korban dengan diare berat, muntah, sering kali berakibat
fatal.
• Pandemi dimulai di Bengal (India), lalu menyebar melintasi India tahun 1820.
Sebanyak 10,000 tentara Inggris dan tak terhitung pada penduduk India meninggal
selama pandemi tersebut.
• Pandemi kolera meluas ke China, Indonesia (lebih dari 100,000 orang meninggal di
pulau Jawa saja), dan Laut Kaspia, sebelum akhirnya mereda. Kematian di India
antara 1817-1860 diperkirakan mencapai lebih dari 15 juta jiwa. Sebanyak 23 juta
jiwa lainnya meninggal antara 1865-1917. Kematian penduduk di Rusia pada
periode yang sama mencapai lebih dari 2 juta jiwa.
• Pandemi kolera kedua terjadi 1829-1851, mencapai Rusia, Hungaria (sekitar
100,000 orang meninggal) dan Jerman pada 1831, London pada 1832 (lebih dari
55,000 orang meninggal di Inggris), Perancis, Kanada (Ontario), dan Amerika
Serikat (New York) pada tahun yang sama, pantai Pasifik Amerika Utara pada 1834.
Outbreak selama dua tahun terjadi di Inggris dan Wales pada 1848 dan merenggut
nyawa 52,000 jiwa.
Lanjutan ...
4) Influenza Besar (1918-1919)
• Pada Maret 1918 hingga Juni 1920 terjadi pandemi luar biasa yang disebut
Influenza Besar (Flu Spanyol, The Great Influenza).
• Peristiwa itu dianggap pandemi yang paling mematikan dalam sejarah
kemanusiaan.
• Penderita flu meninggal dalam tempo beberapa hari atau beberapa jam sejak
gejala klinis. Virus influenza strain subtipe H1N1 yang sangat virulen diperkirakan
menyerang 500 juta orang di seluruh dunia dan membunuh 50 hingga 100 juta
orang hanya dalam waktu 6 bulan. Tidak seperti outbreak
Istilah dalam epidemilogi
1. Endemic/Endemik
• Kondisi endemik hadir pada tingkat yang cukup stabil dan dapat diprediksi di antara
sekelompok orang
• Jumlah kasus yang diamati kira-kira sama dengan jumlah yang diharapkan. Kelompok
orang mungkin semua penghuni kota atau kabupaten, atau wilayah yang lebih besar
seperti negara atau benua.
• Contohnya termasuk malaria di Afrika, coccidioidomycosis di barat daya Amerika Serikat
dan Meksiko utara, demam berdarah di daerah tropis dan subtropis (termasuk di
Indonesia), dan hepatitis B di seluruh dunia, walaupun tingkatnya lebih tinggi di Asia dan
Afrika (endemisitas tinggi) daripada di Eropa dan Amerika Utara (endemisitas rendah) .
2. Outbreak/Wabah/Kejadian luar biasa
• Wabah adalah ketika ada peningkatan mendadak dalam jumlah orang dengan kondisi lebih
besar dari yang diharapkan.
• Ada perbedaan bisa lebih banyak kasus dengan kondisi endemik dari yang diharapkan atau
kondisi ditemukan di suatu tempat yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga satu
kasus dapat menjadi wabah. Wabah terbatas pada daerah yang relatif kecil.
• Contohnya misalnya di negara kita pernah mengalami Kejadian Luar Biasa atau biasa
disingkat KLB yaitu Demam Berdarah Dengue, Flu Burung, Flu Babi, Dipteri, Muntaber,
Rabies, Hepatitis A dan Gizi Buruk.
Lanjutan ...
3. Epidemic/Epidemi
• Adalah wabah yang menyebar di wilayah geografis yang lebih luas. Contohnya termasuk
virus Zika, dimulai di Brasil pada 2014 dan menyebar ke sebagian besar Amerika Latin dan
Karibia; wabah Ebola 2014-2016 di Afrika Barat, yang cukup besar untuk dianggap sebagai
epidemi; dan krisis opioid AS.
• Untuk deteksi Zika Virus, Indogen merupakan distributor merk XpressBio USA dan
LifeRiver Biotech China.
4. Pandemic
• Epidemi yang menyebar secara global adalah pandemi. Influenza Spanyol pada tahun 1918,
yang menginfeksi lebih dari sepertiga populasi dunia dan membunuh sekitar 50 juta orang,
adalah contoh paling terkenal. Ada beberapa pandemi influenza sejak 1918 hingga 1957
dan 1968 serta H1N1 pada 2009 dan Covid-19
• Contoh lain termasuk wabah bubonik (Kematian Hitam) di abad ke-14, virus sindrom
pernafasan akut (SARS) pada tahun 2003, dan HIV / AIDS.
Banyak faktor yang mempengaruhi sejauh mana suatu kondisi menyebar. Dua yang paling penting
adalah mudahnya penyakit tersebut ditularkan dari satu orang ke orang lain dan pergerakan
orang, terutama melalui pesawat terbang karena infeksi dapat dibawa ke bagian dunia yang baru
dalam hitungan jam.
Pengertian di atas ini mungkin tampak langsung, tetapi pada kenyataanya, menerapkannya dalam
situasi nyata lebih rumit. Sebagai contoh, HIV dimulai di Afrika Barat, adalah epidemi di Afrika
selama beberapa dekade, kemudian menjadi pandemi pada akhir abad ke-20. Tetapi 2 dekade
menuju abad ke-21, masuk akal untuk mengatakan bahwa HIV sekarang endemik di beberapa
bagian dunia
Ruang Lingkup Epidemiologi
• Pada awalnya epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang bersifat
menular/infeksi dan akut.
• Pada perkembangan lebih lanjut, epidemiologi juga mempelajari penyakit tidak
menular juga kronis, masalah sosial/prilaku, penilaian terhadap pelayanan
kesehatan, serta di luar bidang kesehatan. Ruang lingkup epidemiologi, meliputi :
1) Epidemiologi Penyakit Menular
2) Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
3) Epidemiologi Klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang
dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para
klinisi/dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu
epidemiologi.
4) Epidemiologi Kependudukan
Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan sistem
pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan bidang demografi serta faktor-faktor yang mempengaruhi
berbagai perubahan demografis yang terjadi di dalam masyarakat.
Lanjutan...

5) Epidemiologi Gizi
Digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat dimana masalah ini erat
hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola hidup masyarakat.
6) Epidemiologi Pelayanan Kesehatan
Bentuk ini merupakan salaah satu sistem pendekatan manajemen dalam
menganalisis masalah, mencari faktor penyebab timbulnya suatu masalah serta
penyusunana rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan
terpadu.
7) Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja
Bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta
menganalisis keadaan kesehtan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada
lingkungan kerja,serta kebiasaan hidup para pekerja
8) Epidemiologi Kesehatan Jiwa
Merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam
masyarakat yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
Prinsip Epidemiolgi
• Mempelajari sekelompok manusia atau masyarakat yang
mengalami masalah kesehatan.
• Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang
ditemukan pada populasi yang dinyatakan dengan frekuensi
atau rasio
• Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang
diperinci menurut keadaan tertentu (waktu, tempat, orang
yang mengalami masalah)
• Merupakan kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji
masalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah
tersebut.
Teori Terjadinya Penyakit
1. Penyakit timbul karena gangguan makhluk halus.
2. Teori Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh lingkungan
terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan kedudukan manusia
dalam lingkungan).
3. Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena
gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh.
4. Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati
membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan.
5. Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya mikroskop
dan dilengkapi teori imunitas.
6. Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan berbagai pengamatan
epidemiologis.
7. Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab
dalam Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit.
MengidentifikasiPeranan Epidemiologi
faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.

Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan


dan mengambil keputusan.

Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang


sedang atau telah dilakukan.

Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu


penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.

Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi


masalah yang perlu dipecahkan.
Tujuan Epidemiologi Dalam Kesehatan Masyarakat
1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa
akibat keracunan makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan
makanan yang tercemar dan menemukan penyebabnya.
2. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan
antara karsinoma paru-paru dengan asbes, rokok dengan penyakit
jantung dan hubungan-hubungan penyakit dan masalah kesehatan
lainnya
3. Menentukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaan
heawan konsisten dengan data epidemiologis
4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun perencanaan, penanggualangan
masalah kesehatan, serta menentuka prioritas masalah keseahatan
masyarakat
Lanjutan …

Tujuan epidemiologi menurut Risser (2000),


Gordis (2000), Gerstman (1998), Kleinbaum
(1982) dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan
dan riwayat alamiah suatu penyakit atau
keadaan kesehatan populasi.
2. Menjelaskan etiologi penyakit.
3. Meramalkan kejadian penyakit.
4. Mengendalikan distribusi penyakit dan
masalah kesehatan populasi.
MANFAAT EPIDEMIOLOGI
1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.
2. Menerangkan Penyebab Suatu Masalah
Kesehatan.
3. Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu
Penyakit.
4. Menerangkan Keadaan Suatu Masalah
Kesehatan.
Lanjutan …

1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.


• Membantu pekerjaan dalam Perencanaan
(Planning) dari pelayanan kesehatan, Pemantauan
(Monitoring) dan Penilaian (Evaluation) suatu
upaya kesehatan.
• Data yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk
melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai
dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan
ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai
atau tidak (Penilaian).
Lanjutan …

2. Menerangkan Penyebab Suatu Masalah


Kesehatan.
Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah
kesehatan, maka dapat disusun langkah-
langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang
bersifat pencegahan ataupun yang bersifat
pengobatan.
Lanjutan…
3. Menerangkan Perkembangan riwayat Alamiah Suatu
Penyakit.
• Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting
adalah tentang penyakit. Dengan menggunakan metode
Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah
Perkembangan Suatu Penyakit (Natural History of
Disease).
• Perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada
individu, dimuali sejak terjadinya paparan akibat
penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa
intervensi preventif atau terapeutik
Lajutan …
• Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat
penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit.
Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai
upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian
rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan.
• Manfaat / peranan Epidemiologi dalam menerangkan
perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui
pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran
penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu.
Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu
penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit
tersebut.
Riwayat alamiah penyakit
1. Tahap Prepatogenesis
2. Tahap Patogenesis
3. Tahap Pasca Patogenesis
Lanjutan…

1. TAHAP PREPATHOGENESIS
• Kondisi Host masih normal/sehat
• Sudah ada interaksi antara Host dan Agent,
tetapi Agent masih diluar Host
• Jika interaksi Host, Agent dan Environment
berubah → Host jadi lebih rentan atau Agent
jadi lebih virulen → Agent masuk ke Host
(memasuki tahap patogenesis)
Lanjutan…

2. TAHAP PATHOGENESIS
• Tahap Inkubasi → tahap mulai masuknya
Agent kedalam Host, sampai timbul gejala
sakit
• Tahap penyakit dini → tahap mulainya
timbul gejala penyakit dalam keadaan awal
(ringan)
• Tahap penyakit lanjut → tahap penyakit
telah berkembang pesat dan menimbulkan
kelainan patologis dan gejalanya
Lanjutan…

3. TAHAP PASCAPATOGENESIS
Tahap penyakit akhir → tahap berakhirnya
perjalanan penyakit, dapat dalam bentuk;
1) Sembuh sempurna → Agent hilang, Host
pulih dan sehat kembali
2) Sembuh dengan cacat → Agent hilang,
penyakit tidak ada → Host tidak pulih
sempurna (ada bekas gangguan/cacat)
3) Karier → Agent masih ada, Host pulih →
gangguan Agent masih ada (minimal)
Lanjutan …
4. Menerangkan Keadaan Suatu Masalah
Kesehatan.
Epidemiologi mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan, maka akan
diperoleh keterangan tentang keadaan masalah
kesehatan tersebut. Keadaan yang dimaksud di sini
merupakan perpaduan dari keterangan menurut ciri-
ciri Manusia, tempat dan Waktu.
 Epidemi
 Pandemi
 Endemi
 Sporadik
Lanjutan…

• Endemis:
 suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan
( mumnya penyakit) yang frekuensinya pada suatu wilayah
tertentu menetap dalam waktu yang lama.
 Penyakit yang menetap pada suatu tempat, populasi dan
masyarakat tertentu (minimal 3 tahun berturut-turut)
• Epidemi:
 Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu
dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang
meningkat.
 Terjadi peningkatkan penyakit melebihi normal (2 x lipat
sebelumnya) di masyarakat : Wabah
Lanjtan…
• Pandemi:
 Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan
( umumnya penyakit ) yang ditemukan pada suatu
daerah tertentu dalam waktu yang singkat
memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi
serta penyebarannya telah mencakup suatu
wilayah yang amat luas.
 Epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas
(mendunia)
Lanjutan …

• Sporadik:
 Suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) yang ada di
suatu wilayah tertentu frekuensinya
berubah-ubah menurut perubahan waktu.
 Keadaan penyebaran penyakit di suatu
wilayah yang tidak merata
Ruang lingkup Epidemiologi
1. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek
epidemiologi
• Epidemiologi tidak hanya mempelajari
masalah penyakit-penyakit lebih luas terkait
maslah kesehatan
• Co: Masalah KB, kesehatan lingkungan,
pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan
sarana kesehatan dan sebagainya.
• Subjek dan objek epidemiologi berkaitan
dengan masalah kesehatan secara
keseluruhan.
Lanjutan …

2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia.


• Epidemiologi memanfaatkan data dari hasil
pengkajian terhadap sekelompok manusia
(Penyakit, KB atau kesling)
• Dianalisis dan diketahui penyebabnya
dilakukan upaya-upaya penanggulangan
sebagai tindak lanjutnya.
Lanjutan …

3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan


penyebaran masalah kesehatan dalam
merumuskan penyebab timbulnya suatu
masalah kesehatan.
• Menganalisis data tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan yang terjadi
pada sekelompok manusia atau masyarakat.
• Perbedaan yang kemudian dilakukan uji
statistik, maka dapat dirumuskan penyebab
timbulnya masalah kesehatan.
JENIS EPIDEMIOLOGI
1. Deskriptif
- Frekwensi
- Penyebaran
( Who, Where, When )
2. Analitik
- Faktor Penyebab
( Who, Where, When, Why )
3. Esperimen
Lanjutan…
1. Epidemiologi deskriptif,
Epidemiologi deskriptif mempelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu masalah
kesehatan dalam masyarakat. Keterangan tentang frekuensi dan distribusi suatu penyakit
atau masalah kesehatan menunjukan tentang besarnya masalah itu dalam pertanyaan
mengenai faktor who (siapa), where (dimana) dan when (kapan).
a) Siapa (Who)
Merupakan pertanyaan tentang faktor orang yang akan di jawab dengan mengemukakan
perihal mereka yang terkena masalah. Bisamengenai variable umur, jenis kelamin, suku, agama,
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Faktor-faktor ini biasa disebut sebagai variabel
epidemiologi/demografi. Kelompok orang yang potensial atau punya peluang untuk menderita
sakit atau mendapatkan resiko, biasanya disebut population at risk (populasi berisiko).
b) Dimana (Where)
Pertanyaan ini mengenai faktor tempat dimana masyarakat tinggal atau bekerja atau dimana
saja ada kemungkinan mereka menghadapi masalah kesehatan. Faktor tempat ini dapat
berupa kota (urban), dan desa (rural), pantai dan pegunungan, daerah pertanian, industri,
tempat bermukim atau bekerja.
c) Kapan (When)
Kapan kejadian penyakit berhubungan juga dengan waktu. Faktor waktu ini dapat berupa jam,
hari, minggu, bulan, dan tahun, musim hujan dan musim kering.
Contoh :
“Banyaknya penderita TBC di daerah Sulawesi Selatan adalah 25.000 lelaki pada tahun 1992. ”
Lanjutan…

2. Epidemiologi analitik : terdiri dari :


• Adalah menegakkan hipotesis tentang hubungan sebab
akibat terjadinya keadaan kesehatan atau penyakit serta
menguji hipotesis melalui pengamatan langsung dengan
menilai sifat penyebaran alamiah dalam masyarakat.
Menjawab : Why.
• Epidemiologi Analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi
untuk menganalisis faktor penyebab (determinant) msalah
kesehatan. Disini diharapkan epidemiologi mampu
menjawab pertanyaan kenapa (why) apa penyebab
terjadinya masalah itu.
• Contoh : “Setelah ditemukan secara deskriptif bahwa
banyak perokok yang menderita kanker paru, maka perlu
dianalisis lebih lanjut apakah rokok itu merupakan faktor
determinan/penyebab terjadinya kanker paru.”
Lanjutan …
3. Eksperimental.
• Adalah melakukan analisis secara langsung tentang hubungan sebab akibat melalui percobaan-
percobaan, baik di laboratorium maupun di masyarakat.
• Penelitian ini dapat melakukan manipulasi/mengontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik untuk menentukan cause and effect
relationship serta tes yang berhubungan dengan etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun
untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya.
• Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab
terjadinya suatu luaran (output = penyakit), adalah diuji kebenaranya dengan percobaan
(eksperimen).
• Contoh :“Jika rokok dianggap sebagai penyebab kanker paru maka perlu dilakukan eksperimen
jika rokok dikurangi maka kanker paru akan menurun atau sebaliknya. Untuk ini dilakukan
perbandingan antara kelompok orang yang merokok dengan orang yang tidak merokok, kemudian
dilihat jumlah penderita penyakit kanker paru untuk masing-masing kelompok. Dari perbedaan
yang ada dapat disimpulkan ada atau tidaknya pengaruh rokok terhadap penyakit kanker paru
tersebut.
Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1)Clinical Trial. Contoh :
a) Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk mencegah
terjadinya stroke.
b) Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus
Neonatorum.
2) Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum.
RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

• Objek Dan Subjek Masalah Kesehatan


- Penyakit Menular
- Penyakit Tidak Menular
- Semua Masalah Kesehatan
• Ditemukan Pada Sekelompok Manusia 
Berbeda dengan Klinisi  Orang Per Orang
• Kesimpulan Tentang Penyebab Bukan Dari
Hasil Kajian Klinis Tetapi Dari Frekwensi Dan
Penyebaran
FAKTOR YG MEMPENGARUHI SEHAT-SAKIT

1. GORDON & LE RICH (Segitiga Epidemiologi)


A. PEJAMU (HOST)
Segala faktor yang terdapat pada diri manusia yang
mempengaruhi timbulnya penyakit
B. BIBIT PENYAKIT (AGENT)
Substansi atau elemen yang kehadiran atau
ketidakhadirannya dapat menyebabkan atau
menggerakkan timbulnya penyakit
C. LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-
pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan suatu organisme
FAKTOR YG MEMPENGARUHI SEHAT-SAKIT

2. BLUM

LINGKUNGAN

PERILAKU SEHAT YANKES

KETURUNAN
FAKTOR YG MEMPENGARUHI SEHAT-SAKIT

3. MODEL RODA ( THE WHEEL)


A. INTI GENETIK
B. PEJAMU
C. LINGKUNGAN :
- SOSIAL
- BIOLOGIS
- FISIK
ModelRoda
 Menggambarkan hubungan manusia dan lingkungan
sebagai
 rodanya.
 Roda tdd manusia dgn genetik sbg bagian intinya, dan
komponen lingkungan biologi, sosial, fisik mengelilingi
pejamu.
 Ukuran komponen bersifat relatif
 Contoh : Penyakit herediter, proporsi genetik lebih besar
Lingk Lingk.
Biologis Sosial

Manusi
a Inti
Lingk genetik
Fisik
JARING-JARING SEBAB AKIBAT
(THE WEB OF CAUSATION)
Suatu penyakit tidak tergantung pada satu sebab yang berdiri
sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses
sebab-akibat  penyakit dapat dicegah dengan memotong
rantai pada berbagai titik.
WEB OF CAUSATION
Pengetahu
Pendidikan an gizi
Rendah rendah

Konsumsi
makanan tidak
Produksi bahan memadai
PENYAKIT
makanan rendah
KURANG
KEMISKINAN GIZI
Daya beli rendah

Sulit menentukan
penyebab Daya
utama. Namun Fasilitas tahan
dapat dilakukan Kesehatan kurang
kesehata Tubuh dan
pencegahan n kurang
berbagai
dari arah, Penyerap
an Zat gizi
terganggu
Segitiga
Segitiga Epidemiologi
epidemiologi merupakan (Trias Epidemiologi)
konsep dasar
epidemiologi yang memberi gambaran tentang hubungan
antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit
dan masalah kesehatan lainnya

Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host


(penjamu), Agent (penyebab) dan Environment
(lingkungan)
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
Proses terjadinya penyakit merupakan
hasil interaksi antara :
- Agen (faktor penyebab penyakit)
- Manusia sebagai penjamu atau
host; dan
-Faktor Lingkungan/Environtment yang mendukung
Ketiganya disebut Trias Penyebab Penyakit
Penyakit terjadi krn adanya ketidakseimbangan antara ke tiga
faktor tersebut.
Lebih cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi
Gambaran Trias Epidemiologi
• Keadaan di masyarakat
dikatakan ada masalah
kesehatan jika terjadi ketidak
seimbangan antara Host,
Agent dan Environment
• Ketidakseimbangan antara
Host, Agent dan Environment
akan menimbulkan penyakit
pada individu atau masalah
kesehatan di masyarakat
Faktor Host
1. Adalah faktor yang melekat pada Host
2. Genetik: DM, asma, hipertensi
3. Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix,
ca mammae
4. Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru
5. Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari
kulit putih
6. Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas,
stres, kurang gizi
7. Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM,
rekreasi, merokok, napza
Lanjutan …
8. Mekanisme Pertahanan Tubuh
A. Umum
- Lini pertama : kulit, mukosa, kuku,
rambut
- Lini kedua : tonsil, hepar, lien
B. Khusus
- Cellullar : antibodi, pagositosis
- Humoral
C. Herd Immunity ; kekebalan karena mayoritas
penduduk kebal
Karakteristik Environmant
• Topografi: situasi lokasi tertentu
(letak/posisi/peta), baik alamiah maupun
buatan manusia, yang mempengaruhi
terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu
(danau, sungai, hutan, sawah)
• Geografis: keadaan yang berhubungan dengan
permukaan bumi (struktur geologi, iklim,
penduduk, flora, fauna) yang mempengaruhi
terjadinya dan penyebaran penyakit tertentu
(tanah pasir atau tanah liat)
Resistensi: kemampuan Host untuk bertahan hidup
Karakteristik Host
terhadap infeksi (agent)

Imunitas: kemampuan Host mengembangkan sistem


kekebalan tubuh, baik didapat maupun alamiah

Infectiousness: potensi Host yg terinfeksi untuk menularkan


penyakit yang diderita kepada orang lain
Infektivitas: kesanggupan agent untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan
Karakteristik Agent
Host untuk mampu tinggal, hidup dan berkembang biak dalam jaringan Host

Patogenesitas: kesanggupan agent untuk menimbulkan reaksi patologis


(penyakit) pada Host setelah infeksi

Virulensi: kesanggupan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang


menyebabkan kematian
Toksisitas: kesanggupan agent untuk memproduksi toksin yang merusak
jaringan Host

Invasivitas: kesanggupan agent untuk penetrasi dan menyebar kedalam


jaringan Host

Antigenisitas: kesanggupan agent merangsang reaksi imunologis Host


(membentuk antibodi)
Faktor Agent
• Faktor yang menyebabkan penyakit atau
masalah kesehatan
• Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan
giziKimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt,
racun, antigen
• Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
• Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia,
virus, plasmodium, cacing
Faktor Environment
• Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host
dan Agent
• Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis
(pantai dan pegunungan), demografis (kota
dan desa)
• Biologis: flora dan fauna
• Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja,
perumahan, bencana alam, perang, banjir
Portal of Entry dan Portal of Exit
• Portal of entry: pintu masuknya Agent kedalam
Host contoh: oral, kulit, nafas, kemih
• Portal of exit: pintu keluarnya Agent dari Host
contoh: nafas, anal, darah, cairan tubuh
• Transmisi: vektornya?
• Bagaimana preventifnya?
• Cuci tangan sebelum makan
• Menolong partus memakai sarung tangan
• Jangan meludah sembarang tempat
Interaksi ketiga faktor, digambarkan dalam
bentuk pengungkit.
A H

Apabila pengungkit masih dalam keadaan


seimbang, maka masyarakat masih sehat.
Apabia hasil interaksi tiga faktor tsb berubah,
akan mengakibatkan keadaan yg tidak seimbang,
shg terjadi penyakit
Kemungkinan ketidakseimbangan terjadi,
ada 4 keadaan
A

• Kemampuan agent meningkat


• Agent medpt kemudahan menimbulkan penyakit
• Terjadi pd penyakit infeksi, yaitu munculnya strain
baru dr agent
• Misalnya mutasi pada virus influenza

MODEL
SEGITIGA
A
E

• Pergeseran kualitas lingkungan memberatkan Agent


• Terjadi pergeseran kualitas lingkungan
• Perubahan kualitas lingkungan pempermudah/menguntungkan
penyebaran Agent
• Contoh: terjadinya banjir menyebabkan air kotor ug
mengandung kuman konta dgn masyarakat dan lebih
mudah masuk ketubuh masyarat

MODEL
SEGITIGA
MODEL
SEGITIGA

 Ketidakseimbangan disebabkan oleh bergesernya


lingkungan memberatkan H
 Pergeseran/perubahan kualitas lingkungan merugikan
atau menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh
 Contoh Pencemaran udara, menyebabkan saluran
nafas menyempit, mudah terkenal infeksi
Epidemiologi keperawatan
• Ilmu keperawatan dikenal istilah community health
nursing (CHN) atau keperawatan kesehatan
masyarakat, dimana ilmu pengetahuan epidemiologi
digunakan CHN sebagai alat meneliti dan
mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar
untuk intervensi dan evaluasi literatur riset
epidemiologi.
• Metode epidemiologi sebagai standard kesehatan,
disajikan sebagai alat untuk memperkirakan
kebutuhan masyarakat.
• Monitoring perubahan status kesehatan masyarakat
dan evaluasi pengaruh program pencegahan penyakit,
dan peningkatan kesehatan.
Lanjutan …

• Riset/studi epidemiologi memunculkan badan pengetahuan (body


of knowledge) termasuk riwayat asal penyakit, pola terjadinya
penyakit, dan faktor-faktor resiko tinggi terjadinya penyakit,
sebagai informasi awal untuk CHN.
• Pengetahuan memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan
evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan
pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan.
• Program utama pencegahan difokuskan pada menjaga jarak
perantara penyakit dari host/tuan rumah yang rentan,
pengurangan kelangsungan hidup agent, penambahan resistensi
host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan
lingkungan.
• Kedua, program mengurangi resiko dan screening, ketiga :
strategi mencegah pada pribadi perawat dengan body of
knowlwdge yang berasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar
untuk pengkajian individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan
intervensi perencanaan perawatan.

Anda mungkin juga menyukai