Menurut asal katanya epidemiologi terdiri dari kata Epi = pada; Demos = penduduk /
rakyat; logos = ilmu, jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal - hal yang terjadi
pada populasi / penduduk (rakyat). Definisi ini merupakan definisi yang sangat luas serta
dapat diterapkan pada keadaan apapun yang terjadi pada penduduk. Umumnya definisi ini
penyebaran, perkembangan atau perluasan suatu penularan penyakit di dalam suatu kelompok
penduduk atau masyarakat. Berkembangnya suatu keadaan masalah yang dialami oleh
penduduk tidak hanya penyakit menular, namun juga penyakit tidak menular, penyakit yang
terkait dengan gizi, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, bencana alam peledakan penduduk,
Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini berarti
sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit
pada manusia di dalam konteks lingkungannya. Mencakup juga studi tentang pola-pola
epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit serta determinan-
Epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal lewat catatan sejarah pada zaman
dahulu kala dan bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu kedokteran karena kedua
disiplin ilmu ini berkaitan satu sama lainnya. Epidemiologi dalam pelaksanaan program
pencegahan dan pemberantasan penyakit butuh ilmu kedoteran seperti ilmu faal, biokimia,
Perbedaan antara ilmu kedokteran dengan ilmu epidemiologi terletak pada cara
penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran menekankan pada pelayanan kasus demi
kasus sedangkan epidemioogi menekankan pada kelmpok individu. Oleh karena itu, selain
seperti demografi, sosiologi, antropologi, geologi, lingkungan fisik, ekonomi, budaya dan
statiska.
semua ahli bidang kedokteran setuju metode yang di gunakan pada epidemiologi. Hal ini
disebabkan karena perbedaan paradigma dalam menangani masalah kesehatan antara ahli
pengobatan dengan metode epidemiologi terutama pada saat berlakunya paradigma bahwa
penyakit disebabkan oleh roh jahat. Keberhasilan menembus paradigma tersebut berkat
Seperti sekitar 1000 SM Cina dan India telah mengenalkan variolasi, Abad ke 5 SM
muncul Hipocrates yang memperkenalkan bukunya tentang air,water and places, selanjutnya
Galen melengkapi dengan faktor atmosfir, faktor internal serta faktor predisposisi. Abad 14
dan 15 terjadi karantina berbagai penyakit yang di pelopori oleh V. Fracastorius dan
Sydenham, selanjutnya pada tahun 1662 John Graunt memperkenalkan ilmu biostat dengan
Pada tahun 1839 William Farr mengembangkan analisis statistik, matematik dalam
epidemiologi dengan mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan
penyebab kematian dibandingkan pola kematian antara orang-orang yang menikah dan tidak,
dan antara pekerja yang berbeda jenis pekerjaannya di inggris. Upaya yang telah dilakukan
untuk mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara terus menerus dan menggunakan
informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah mengangkat nama William Farr
Selanjutnya pada tahun 1848, John Snow menggunakan metode Epidemiologi dalam
wabah, terakhir penggunaan metode epidemiologi pada penyakit keracunan dan kanker.
epidemiologi khusus. hal yang sama juga dilakukan Edwin Chadwik Pada tahun 1892 yaitu
melakukan riset tentang masalah sanitasi di inggeris, serta Jacob henle, robert koch, Pasteur
Dari tokoh-tokoh tersebut paling tidak telah meletakkan konsep epidemiologi yang masih
3. Penularan penyakit
Sampai saat ini, Epidemiologi telah banyak mengalami perkembangan. Perkembangan itu
diantaranya yaitu dalam hal perkembangan pengertian. Berbagai batasan dan definisi tentang
1. Hirsh (1883)
Epidemilogi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada
manusi, pada saat tertentu dibumi dan kaitannya dengan kondisi eksternal.
2. Frost (1927)
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang fenomena masalah penyakit infeksi atau
sebagai riwayat alamiah penyakit menural.
3. Greenwood (1934)
Epodemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang
Epidemiologi adalah studi atau pengetahuan tentang sehat dan penyakit dari suatu populasi
penduduk.
5. MacMahon (1970)
Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada
6. Omran (1974)
Epidemiologi sebagai suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat yang
7. Last (1988)
Epidemiologi adalah studi dari distibusi dan faktor determinan dari keadaan atau peristiwa
yang berhubungan dengan kesehatan pada populasi penduduk yang spesifik, serta
Dari beberapa batasan atau definisi yang telah disebutkan diatas, definisi yang paling
cocok dan masih digunakan hingga saat ini adalah definisi dari Last yang juga digunakan
oleh WHO.
Pada Zaman kerajaan Yunani dan Romawi Kuno, telah dikenal adanya proses
penularan penyakit pada masyarakat yang sangat erat hubungannya dengan faktor
lingkungan. Hal ini telah dikemukakan oleh Hippocrates (abad ke-5 S.M) dalam
tulisannya yang berjudul Epidemisc serta dalam catatannya mengenai “Airs, Waters and
mengemukakan berbagai teori tentang hubungan sebab akibat terjadinya penyakit dalam
masyarakat. Walaupun pada akhirnya teori tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
telah memberikan dasar pemikiran tentang adanya hubungan faktor lingkungan dengan
kejadian penyakit sehingga dapat dikatakan bahwa konsep tersebut adalah konsep
Epidemiologi yang pertama. Dengan runtuhnya Kebudayaan klasik Yunani dan Romawi
serta dengan kembalinya keyakinan masyarakat Eropa akan penyebab spirutual suatu
penyakit, hanya sedikit kemajuan yang berhasil diraih di bidang Epidemiologi. Akibatnya,
epidemi terus berlanjut. Bahkan terdapat tiga gelombang penyakit pes-pertama pada tahun
542-543, kemudian tahun 1348-1349, dan selanjutnya tahun 1664-1665. Selain itu, juga
terjadi epidemi penyakit lepra, cacar, malaria dan yang belakangan, sifilis serta demam
kuning.
Di inggris pada tahun 1842 telah di terbitkan laporan Edwin Chadwick yang disertai
dengan sejumlah gambaran dalam bentuk tabel mengenai peranan lingkungan terhadap
kejadian penyakit. Didalam laporan ini diuraikan bahwa faktor kemiskinin dan ketidak
tahuan memang peranan penting sebagai sebab terjadinya kematian yang tinggi. Dalam hal
ini, Chadwick dengan konsep kejadian penyakit yang didasarkan pada teori miasma, dan
interpretasi data itu, Chadwick juga telah melakukan suatu pengamatan logitudinal yang
didasarkan pada “ Before and After Experiment “ (sebelum dan sesudah perlakukan
sebelum dan sesudah dilakukan sistem pembangunan air limbah ( Before and After
Drained Area ).
hidup yang selanjutnya mulai dikembangkan oleh beberapa ahli Epidemiologi pada abad
itu, dan termasuk diantaranya kelompok William Farr, John Snow dan John Simon sebagai
pemikiran Epidemiologis.
dalam proses kejadian penyakit. Namun demikian, sebagai mana halnya dengan konsep
niasma sebelumnya, konsep germ ini juga belum mampu menjawab berbagai kejadian
penyakit dan gangguan kesehatan masyarakat. Dari sudut pandang Epidemiologi, peranan
pejamu dalam proses kejadian penyakit mampu memberikan dorongan yang cukup berarti
dalam perkembangan konsep imunitas sehingga pusat perhatian para ilmuan lebih
diarahkan pada unsur pejamu dan agen termasuk interaksi unsur tersebut dalam proses
kejadian penyakit.
akibat terhadap berbagai peristiwa penyakit dan gangguan kesehatan ( The Evolution of
mengembangkan apa yang sekarang dikenal dengan epidemiologi, yakni suatu sistem
pendekatan ilmiah yang diarahkan pada analisi faktor penyebab serta hubungan sebab
masyarakat.
Dalam hal ini, sifat dasar Epidemiologi lebih mengarahkan diri pada kelompok
penduduk atau masyarakat tertentu dan menilai peristiwa dalam masyarakat secara
penyebab serta hubungan sebab akibat terjadinya peristiwa pada suatu kelompok
penduduk tertentu. Dalam hal ini istilah penduduk dapat berarti sekelompok objek
tertentu, baik bersifat organisme hidup seperti manusia, binatang dan tumbuhan, maupun
yang bersifat benda/material seperti hasil produk industri serta benda lainnya. Dengan
demikian, tidak mengherankan bila metode Epidemiologi tidak terbatas pada bidang
kesehatan saja, tetapi juga pada bidang lainnya termaksud bidang manajemen. Oleh sebab
disiplin ilmu diluar kesehatan, baik disiplin ilmu eksakta maupun ilmu sosial.
Metode Epidemiologi yang telah berkembang dari masa lampau dengan pengamatan
dan analisis masalah kesehatan pada penduduk tertentu, telah mengembangkan suatu
mengembangkan berbagai nilai atau variabel yang dapat diukur berdasarkan berbagai
kejadian yang ada dalam masyarakat dengan berbagai ukuran standar yang telah
elemen, yakni :
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit non
infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas
maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju,
2. Populasi
individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan
manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah yang dimaksud
pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total
lingkungannya.
dimasyarakat.
Epidemiologi penyakit tidak menural berusaha untuk mempelajari distribusi dan faktor-
3. Epidemiologi Klinis
klinis, para klinisi atau dokter menggunakan prinsip epidemiologi dalam menangani
kasus secara individual, lebih berorientasi pada penyebab penyakit serta cara
menangani kasus.
4. Epidemiologi Sosial
5. Epidemiologi Perilaku
kausal dengan penyakit, seperti hubungan kebiasaan merokok dengan kanker paru,
perilaku seksual da infeksi harpes, diet rendah dan kanker kolorektal, dan sebagiannya.
Epidemiologi sebagai suatau ilmu berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini dilatar belakangi
a. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit
Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular dan
epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi hal yang
berkaitan langsung atau pun tidak langsung dengan penyakit serta masalah kesehatan
secara umum. Hal ini berbeda pada zaman John Snow epidemiologi diarahkan untuk
Perkembangan ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain seperti biostatistik, administrasi dan
ilmu perilaku yang berkembang pesat meniupkan angin kesegaran untuk perkembangan
epidemiologi.
Secara sederhana sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibedakan atas empat tahap,
yakni :
1. Tahap Pengamatan
Cara awal untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan
Hasil pengamatan hipocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara timbul atau
pendapatnya karena pengetahuan untuk itu belum berkembang. Dari yang dikemukakan
Tahap perkembangan epidemiologi ini dikenal dengan nama tahap penyakit dan
lingkungan.
2. Tahap Perhitungan
perhitungan. Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan penyebaran suatu
masalah kesehatan dilakukan dengan bantuan ilmu hitung. Jonh Graunt, menyimpulkan
bahwa frekuensi dan penyebaran angka kematian ternyata lebih tinggi pada bayi serta
3. Tahap Pengkajian
Teknik pengkajian pertama kali diperkenalkan oleh William Farr pada tahun 1839
yang melakukan pengkajian terhadap data yang ada dan dari pengkajian ini berhasil
kesehatan masyarakat, adanya hubungan antara angka kematian dengan status perkawinan
serta adanya hubungan antara tingkat social ekonomi dengan tingkat kematian penduduk.
Dengan cara kerja yang sama John Snow pada tahun 1849 berhasil membuktikan adanya
hubungan antara timbulnya penyakit kolera dengan sumber air minum penduduk.
Tekhnik yang dilakukan oleh William Farr dan John Snow ini hanya melakukan
pengkajian data yang telah ada, dalam arti yang terjadi secara alamiah, bukan dari hasil
Cara kerja ini telah lama dikenal dikalangan kedokteran. Pada tahun 1774 Lind
melakukan pengobatan kekurangan vitamin C dengan pemberian jeruk. Jenner pada tahun
1796 juga melakukan uji coba klinis terhadap vaksin cacar terhadap manusia.
Peristiwa Epidemiologi
Dalam sejarah manusia, telah terjadi banyak wabah besar atau pandemi yang cukup
influensa dan tuberkulosa. Berikut ini adalah beberapa contoh wabah besar yang
Pes
Plague of Justinian ("wabah Justinian"), dimulai tahun 541, merupakan wabah pes
bubonik yang pertama tercatat dalam sejarah. Wabah ini dimulai di Mesir dan
orang setiap hari dan mungkin 40 persen dari penduduk kota tersebut. Wabah
The Black Death, dimulai tahun 1300-an. Delapan abad setelah wabah terakhir,
pes bubonik merebak kembali di Eropa. Setelah mulai berjangkit di Asia, wabah
tersebut mencapai Mediterania dan Eropa barat pada tahun 1348 (mungkin oleh
para pedagang Italia yang mengungsi dari perang di Crimea), dan menewaskan
dua puluh juta orang Eropa dalam waktu enam tahun, yaitu seperempat dari
seluruh populasi atau bahkan sampai separuh populasi di daerah perkotaan yang
Kolera
pandemi pertama, 1816–1826. Pada mulanya wabah ini terbatas pada daerah anak
benua India, dimulai di Bengal, dan menyebar ke luar India pada tahun 1820.
akhirnya berkurang.
Pandemi kedua (1829–1851) mencapai Eropa, London pada tahun 1832, Ontario
Kanada dan New York pada tahun yang sama, dan pesisirAA Pasifik Amerika
Pandemi ketujuh dimulai di Indonesia pada tahun 1961, disebut "kolera El Tor"
(atau "Eltor") sesuai dengan nama galur bakteri penyebabnya, dan mencapai
Bangladesh pada tahun 1963, Indiapada tahun 1964, dan Uni Soviet pada tahun
1966.
a. Penggunaan Epidemiologi
1. menemukan faktor- faktor yang mempengaruhi ksehatan (agent, host, dan lingkungan)
sebagai dasar (ilmiah) untuk tindakan penyakit, kecelakaan (injury) dan promosi
kesehatan.
keluarga berencana adalah sebagai alat dan sebagai metode atau pedekatan.
Epidemiologi sebagai alat diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah, dimana dan
bilamana masalah tersebut terjadi. Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam
b. Manfaat Epidemiologi
1. Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai
hasilnya diharapkan akan dapat lebih melengkapi ‘ riwayat alamiah penyakit’ yang
sekaligus juga merupakan ‘body of knowledge’ dari penyakit atau masalah kesehatan
yang bersangkutan.
atau maslah kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman kita
tentang ‘riwayat alamiah penyakit’ tidak lain maksudnya adalah agar kita dapat
kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Eko. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kedokteran . Jakarta.
Fidaus, J. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. CV. Trans Info Media. Jakarta.
Syafrudin. 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat. CV. Trans Info Media. Jakarta.
Slome, C. R.B Donna. J.E. Sandra & W. Leader. 1982. Basic Epidemiological Methods and
U.S. Department of health and human services. 2006. Principles Of Epidemiology In Public
Edition. Georgia: U.S Department of health and human services, centers of disease
Citations (0)
References (7)
Jan 2003
Eko Budiarto
Budiarto, Eko. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pengantar Epidemiologi
Jan 2002
M N Bustan
Jan 2013
J Fidaus
Fidaus, J. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. CV. Trans Info Media. Jakarta.
Jan 2010
Isna Hikmawati
Jan 2000
Nasri Noor
Jan 2012
Soekidjo Notoatmodjo
Jan 2015
Syafrudin
Syafrudin. 2015. Ilmu Kesehatan Masyarakat. CV. Trans Info Media. Jakarta.