EPIDEMIOLOGI
PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
b)Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian
yang mengenai kelompok penduduk.
g)Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada
manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan den kondisi eksternal.
i)Last,J.M Ed (1988)
Epidemiologi adalh ilmu yang mempelajari distribusi dan factor factor determinan yang
mempengaruhi status kesehatan atau menyebabkan terjadinya penyakit atau gangguan
kesehatan pada kelompok masyarakt tertentu dan penggunaan studi tersebut untuk
menanggulangi masalah masalah kesehatan.
k)Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi , frekuensi dan determinan penyakit
atau masalah kesehatan pada masyarakat.
Distribusi
Menunjukkan bahwa dalam memahami kejadian yang berkaitan dengan penyakit atau masalah
kesehatan , epidemiologi menggambarkan kejadian tersebut menurut karakter/variable orang,
tempat dan waktu.
Frekuensi
Frekuensi yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat
pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekwensi suatu masalah
kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu :
a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.
b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
Determinan
Adalah Factor yang mempengaruhi , berhubungan atau memberi resiko terhadap terjadinya
masalah kesehatan. Yang dimaksud disini adalah menunjuk kepada factor penyebab dari suatu
penyakit / masalah kesehatan baik yang menjelaskan Frekwensi, penyebaran ataupun yang
menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal ini ada 3 langkah
yang lazim dilakukan yaitu :
1.Contagion theory
Teori mengemukakan bahwa untuk terjadinya penyakit diperlukan kontak antara satu orang
dengan orang yang lainnya. Teori ini tentu dikembangkan berdasarkan teori penyakit pada
masa itu dimana penyakit yang melanda kebanyakan adalah penyakit yang menular yang terjadi
adanya kontak langsung. Teori ini bermul dikembangkan berdasarkan pengamatan terhadap
epidemic dan penyakit lepra di Mesir.
2.Hippocratic teorhy
Menyusul contagion theory , para pemikir kesmas , dipelopori oleh Hipocrates mulai lebih
mengarahkan kausa pada suatu factor tertentu. Hippocrates mengatakan bahwa kausa
penyakit berasal dari alam , cuaca dan lingkunagan. Perubahan cuaca dan lingkungan yang
ditunjuk sebagai keladi perkembangan penyakit.
Teori ini mampu menjawab masalah penyakit yang ada pada waktu itu dan dipakai hingga
tahun 1800-an. Kemudian ternyata teori ini tidak mampu menjawab tantanfan berbagai
penyakit infeksi lainnya yang mempunyai rantai penularan yang berbelit belit.
3.Miasmatic teori
Hamper sama dengan Hippocratic teori , miasmatic teori menunjukkan gasa gasa busuk dari
perut bumi yang menjadi kausa penyakit. Teori ini punya arah yang lebih spesifik , namun
kurang mampu untuk menjawab pertanyaan berbagai penyakit.
4.Epidemic teory
Teori ini mencoba menghubungkan terjadinya penyakit dengan cuaca dan factor geografis.
Suatu zat organic dari lingkungan dianggap sebagai pembawa penyakit. Misalnya air tercemar
menyebabkan gastroenteritis. Teori ini ditetapkan oleh John Snow dengan menganalisis
terjadinya diare di London.
Suatu kuman (mikroorganisme) ditunjuk seabagai suatu penyakit. Teori ini sejalan dengan
kemajuan di bidang teknologi kedokteran , ditemukannya mikroorganisme. Kuman dianggap
sebagai penyebab tunggal penyakit. Namun selanjutnya bahwa teori ini mendapat tantangan
dari berbagai penyakit kronis, misalnya penyakit jantung dan kanker yag menyebabkan bukan
kuman.
Sebagai contoh interaksi tubercolusis paru yang disebabkan oleh invasi mycobacterium
tubercolusis pada jaringan paru tidak dianggap tunggal sebagai penyebab terjadinta TBC. TBC
tidak dianggap sebagai akibat keterpaparan dengan kuman TBC semata , tetapi secara
multifaktoral berkaitan dengan factor genetic, malnutrisi , kepadatan penduduk dan derajat
kemiskinan. Demikian halnya dengan cholera yang disebabkan oleh tertelannya vibrio cholera
ditambah dengan beberapa multifactor risiko lainnya.
2.Robert Koch
Nama Robert Koch sering dihubungkan dengan penyakit tubercolusis. Beliau juga mengenalkan
tuberculin sebagai obat untuk penyakit TBC. Kecuali itu Koch terkenal dengan postulat Koch
yang mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap
sebagai suatu penyebab penyakit.
3.John Snow
John Snow terkenal dengan upaya yang sukses mengatasi kolera yang melanda London. Yang
perlu dicatat disini bahwa John Snow , dalam analisis masalah penyakit kolera, mempergunakan
pendekatan epidemiologi dengan menganalisis factor tempat, orang dan waktu. Beliau
dianggap sebagai “father of epidemiology”.
4.James lind
Dia berhubungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin C dengan scurvy ( kekurangan
vitamin C). cerita penemuannya sederhana, dimana dia mengamati bahwa ada kelopok tertentu
dari mereka yang dalam pelayanan dengan kapal yang mereka tumpangi dalam suatu pelayaran
panjang yang mengalami scurvy. Mereka menderita kekurangan vitamin C karena mereka
semuanya memakan makanan kaleng . dia dikenal sebagai Trial Klinik.
5.Doll dan Hill
Adalah dua nama yang berkaitan dengan cerita hubungan merokok dan kanker paru. Keduanya
adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan
antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di bidang Epidemiologi
Klinik.
TUJUAN EPIDEMIOLOGI
Menurut Lilientfield dan Lilientfield , ada tiga tujuan umum epidemiologi. Berikut 3 tujuan
epidemiologi yang telah diperbaharui:
2.Untuk menentukan apakah data epidemiologi memang konsisten dengan hipotesis yang
diajukan dan dengan ilmu pengetahuan , ilmu perilaku dan ilmu biomedis yang terbaru.
3.Epidemiologi klinik
4.Epidemiologi kependudukan
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ditemukan pada suatu
daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekwensi yang meningkat. Epidemi
terjadi jika kasus yang ada melebihi pravelensi suatu penyakit. Kejadian luar biasa (KLB) akut –
peningkatan secara tajam dari kasus baru yang mempengaruhi kelompok tertentu biasanya
juga disebut epidemic. Keparahan dan keseriusan penyakit juga mempengaruhi definisi suatu
epidemic. Jika penyakit sifatnya mengancam kehidupan , hanya diperlukan sedikit kasus(
seperti pada rabies) untuk menyebabkan terjadinya epidemic.
Adalah istilah yang dihubungkan dengan endemic tetapi jarang digunakan. Istilah ini
menyatakan aktivitas yang terus menerus melebihi pravelensi yang digunakan . sering
dihubungkan dengan populasi tertentu.
Menggambarkan suatu penyakit yang kejadiannya dalam populasi sangat banyak dan umumnya
di dapat diawal kehidupan pada sebagian besar anak dalam populasi.
Endemi
suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang frekwensinya pada
suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.
Pandemic
Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ditemukan pada
suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi
serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas. Contoh : AIDS
.
Sporadik
suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ada di suatu
wilayah tertentu frekwensinya berubah – ubah menurut perubahan waktu.
PERANAN EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi bukan hanya menganalisis penyakit serta sebab terjadinya penyakit, tetapi dapat
pula ditetapkan dalam berbagai masalah yang ada dimasyarakat, baik yang bertalian erat
dengan penyakit atau masalah kesehatan lainnya, maupun yang berhubungan dengan masalah
lain dalam masyarakat.
1.Menerangkan tentang besarnya masalah dan gangguan kesehatan (termasuk penyakit) serta
penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu.
Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat
apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan
ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).
4. Mengidentifikasi berbagai factor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yang
berhubungan dengan terjadinya masalah tersebut
Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah langkah
penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.
Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan
menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan
Suatu Penyakit ( Natural History of Disease ). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini
amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit.
Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan
penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan
Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui
pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit terutama penyebaran
penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit,
maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
8. identifikasi sindrom
Membantu menyusun dan menetapkan criteria untuk mendefinisikan sindrom. Missal: sindrom
down, fetal alcohol, kematian mendadak pada bayi.
10. mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu
dipecahkan.
KESIMPULAN
1.epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang, sifat, penyebab, pengendalian dan
factor factor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit , kecacatan dan kematian
dalam populasi manusia.
3.Tujuan epidemiolgi antara lain Untuk menjelaskan etiologi(studi tentang penyebab penyakit),
Untuk menentukan apakah data epidemiologi memang konsisten dengan hipotesis, Untuk
memberikan dasar pengembangan langkah langkah pengendalian dan prosedur pencegahan
Daftar pustaka
Bustan.1996.”Pengantar Epidemiologi”.PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Eko Budiarto ( 2003 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, EGC
Kasjono, Heru Subaris.2008.”intisari epidemiologi”.mitra cendikia: Jakarta
Noor.1997. “Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular”.PT. Rineka Cipta : Jakarta