PEMBAHASAN
Pengertian Epidemiologi
Kata epidemiologi berasal dari bahasa yunani, epi berarti pada atau tentang,
demos berarti penduduk, dan logos berarti ilmu. Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang penduduk. Selain definisi asal kata, banyak definisi epidemiologi
yang dibuat oleh ahli kesehatan. Definisi yang dibuat tersebut terkait dengan keadaan
dan waktu, dikenal ada 2 definisi yaitu:
Dari beberapa definisi baru tersebut dapat kita asumsikan bahwa penyakit pada
populasi manusia tidak terjadi tersebar begitu saja secara acak dan penyakit pada
manusia sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor pencegahan yang dapat
diidentifikasi melalui penelitian (pengamatan) secara sistematik pada populasi, tempat,
dan waktu.
Generasi Pertama
Tokoh berikutnya adalah Galen, seorang ahli bedah romawi yang dianggap
sebagai bapak fisiologi eksperimental. Ia mengelabrasi teori Hipocrates dan
berpendapat bahwa cara hidup dan kondisi cairan tubuh diduga berhubungan dan
mempengaruhi kesehatan dan timbulnya penyakit.
Zaman ini merupakan era keemasan teori kuman. Para ilmuan berhasil
membuktikan mikroba sebagai etiologi (penyebab). Penemuan kuman ini tidak terlepas
dengan penemuan mikroskop oleh Antonio Lawenhock sehingga para ilmuan berlomba
melakukan penelitian tentang penyakit yang disebabkan oleh mikroba. Beberapa tokoh
yang terkenal pada zaman ini diuraikan dibawah.
Igmatz Semmelweis (1818 1865), seorang ahli kandunga dari Hungaria yang
menunjukkan bahwa demam child bed fever dapat dikurangi jika dokter yang
menolong persalinan membasuh tangannya. Ahli kandungan ini sangat busar melihat
kejadian demam kuning ini baik pada anak atau ibunya yang menimbulkan kematian.
Setelah dia mati, dokter ini menarik kesimpulan bahwa dokter-dokter setelah melakukan
autopsy mayat apabila melakukan pertolongan persalinan jarang melakukan cuci tangan
sehingga menular ke ibu dan bayi yang ditolongnya pada saat persalinan (infeksi
nosokomial).
Edward Jenner (1749 1823), berjasa dalam penemuan vaksin cacar yang efektif
Decade ini merupakan awal ditemukannya ilmu statistic yang sangat dibutuhkan
oleh epidemiolog. Dengan pengamatan dan pencatatan data suatu kejadian penyakit,
dapat diambil suatu kesimpulan atau prediksi/estimasi tentang kejadian dari awal
sampai akhir penyakit tersebut. Tokoh yang terkenal pada era ini diuraikan dibawah.
John Graunt (1662), orang terpenting yang berkontribusi bagi ilmu epidemiologi
pada tahap awal. Beliau merupakan penjual pakaian di kota London yang menjadi orang
pertama kali mengkuantitatifkan pola penyakit penduduk. Jhon Graunt pula yang
menekankan pentingnya pengumpulan data secara rutin, sehingga pendapatnya
menjadikan dasar epidemiologi modern. Prakarsa yang luar biasa ini membuat John
Graunt dikenal sebagai pencipta dasar statistic etimasi populasi dan konstruksi lifetable.
William Farr (1880), adalah ahli statistic inggris yang dianggap sebagai bapak
statistic kehidupan dan surveilans modern. Hasil kerja kerasnya sangat berguna bagi
kehidupan di dunia. William farr berhasil mengembangkan analisis dari statistic kematian
yang digunakan untuk mengevaluasi masalah kesehatan penduduk. Selain itu ia
mengembangkan konsep populasi beresiko yang hasilnya terkenal dengan metode
pemilihan kasus dan control.
Epidemiologi Klasik
Era ini adalah era tentang penelusuran terjadinya penyakit yang sering timbul di
masyarakat luas dan penyebabnya yaitu perilaku yang tidak baik dalam hal menjaga
kesehatan. Tokoh yang berperan penting dalam era ini diuraikan di bawah ini.
Epidemiologi Modern
Doll dan Hill (1950), melalui studinya mengenai hubungan merokok dan kanker
paru dan sampai sekarang ini tidak ada yang menyangkal hasil studinya bahwa merokok
dapat mengakibatkan kanker paru.
Salk melakukan studi uji komunitas vaksin polio dan Framinghart heart study,
terkenal dengan studi Kohort penyakit kardiovaskuler.
1. Etiologi
2. Efikasi
3. Efektivitas
4. Efisiensi
5. Evaluasi
6. Edukasi.
Etiologi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam mengidentifikasi
penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Misalnya: etiologi dari malaria adalah
parasit plasmodium.
Efikasi (eficacy) berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari
adanya intervensi kesehatan. Efikasi dimaksudkan untuk melihat hasil atau efek suatu
intervensi, misalnya efikasi vaksinasi. Hal ini merupakan kemujarabanteoritis dari suatu Obat
yang dapat dilakukan dengan melakukan uji klinik (clinical trial).
Efektivitas (effectiveness) adalah besamya hasil yang dapat diperoleh dari suatu
tindakan (pengobatan atau intervensi) dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang satu
dengan lainnya. Efektivitas ini ditujukan untuk mengetahui efek intervensi atau pelayanan dalam
berbagai kondisi lapangan yang sebenarnya yang sangat berbeda-beda. Untuk pengobatan
maka hal ini berkaitan dengan kemujaraban praktis, kenyataan khasiat Obat di klinik.
Efisiensi (efficiency) adalah sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat
diperoleh berdasarkan besamya biaya yang diberikan. Efesiensi ini ditujukan untuk mengetahui
kegunaan dan hasil yang diperoleh berdasarkan besarnya pengeluaran ekonomi/biaya yang
dilakukan.
1. Epidemiologi Diskriptif
Epidemiologi deskriptif adalah epidemiologi yang mempelajari tentang frekuensi
dan penyebaran suatu masalah kesehatan tanpa memandang perlu mencari jawaban
terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan tersebut.
Dalam epidemiologi deskriptif akan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1. Siapa (who), kelompok masyarakat mana yang terserang
2. Di mana (where), serangan itu terjadi
3. Kapan (when), waktu serangan itu.
2. Epidemiologi Analitik
Adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap
penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan.
Dalam epidemiologi analitik diupayakan untuk mencari jawaban "mengapa
(why), kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan. Sedang faktor
penyebab diarahkan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan akibat
menunjuk kepada frekuansi, penyebaran serta adanya suatu masalah kesehatan. Oleh
karena itu dalam epidemiologi analitik harus dirumuskan hipotesa yang berkaitan
dengan masalah kesehatan yang timbul, kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesa
melalui suatu penelitian yang selanjutnya ditarik suatu kesimpulan tentang sebab akibat
dari timbulnya suatu penyakit, Sebagai contoh, hubungan antara wanita yang sering
berganti pasangan dengan penyakit kanker leher rahim. Dengan membandingkan
antara kedua kelompok antara wanita yang sering berganti pasangan, dengan wanita
dengan hanya satu pasangan (suami istri). Dari kedua perbedaan tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa wanita yang sering berganti-ganti pasangan akan mempunyai risiko
3x lipat untuk terkena penyakit kanker leher rahim.
Banyak kegunaan dan manfaat dari pada pekerjaan epidemiologi diantaranya adalah:
b. Peroleh Data
1. Intensiflkasikan teknik-teknik surveilans yang ada dan terapkan teknik yang baru
dan sesuai
2. Wawancarai dokter, kasus dan kontak.
c. Olah Data
1. Tentukan kriteria (termasuk interval) untuk mengelompokkan waktu, tempat dan
orang
2. Hitung rate, ratio dan proporsi
3. Siapkan tabel, grafik dan chart.
3. Rumuskan bipotesa
4. Tes bipotesa
5. Sarankan dan tetapkan tindakan penanggulangan
6. Siapkan dan sebarkan laporan epidemik
Ringkaskan semua data yang relevan, cara pengumpulan, analisa yang
dilakukan dan interpretasi yang diambil
Uraikan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang dilaksanakan
Uraikan keefektifan dari tindakan penanggulangan
Uraikan dampak-dampak lain yang relevan terhadap tindakan pencegahan dan
penanggulangan
Buat saran-saran mengenai surveilans yang akan datang dan
penanggulangannya
Sebarkan laporan kepada orang lain dalam program pemberantasan penya-kit.
7. Nilai prosedur penyelidikan.
A. Ukuran epidemiologi
Ada tiga macam ukuran yang digunakan dalam epidemiologi, yaitu:
1. Ukuran frekuensi penyakit, yang meliputi: mengukur kejadian penyakit, cacat, atau
kematian pada populasi. Ukuran ini merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif.
Frekuensi kejadian yang diamati diukur menggunakan prevalens dan insiden.
2. Ukuran dari akibat pemaparan, yang meliputi: mengukur keeratan hubungan statistic
antara faktor tertentu dan kejadian penyakit yang diduga merupakan akibat pemaparan
tersebut. Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur menggunakan relative risk
atau odds ratio.
3. Ukuran dari potensi dampak, yang meliputi: menggambarkan kontribusi dari faktor yang
diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam populasi tertentu. Ukuran yang
digunakan adalah attributable risk percent dan population attributable risk. Ukuran ini
berguna untuk meramalkan efficacy atau effectiveness suatu pengobatan dan strategi
intervensi pada populasi tertentu.
Contoh:
Populasi yang terdiri dqari 500 orang, 20 orang diantaranya menderita penyakit malaria.
Berapa besra proporsi penderita malaria dalam populasi?
Proporsi = X/Y x K
= 20/500 x 100%
=4%
2. Rasio
Rasio adalah pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebutnya.
Ini yang membedakannya dengan proporsi. Rasio menyatakan hubungan antara pembilang
dan penyebut yang berbeda satu dengan yang lain. Dengan kata lain, perbandingan satu
peristiwa (kejadian) dengan peristiwa lainnya yang tidak berhubungan.
Rumus rasio = X/Y x K.X adalah jumlah kejadian orang, dan lain-lain yang mengalami satu
atau lebih ciri-ciri tertentu. Y adalah jumlah kejadian orang yang memiliki satu atau lebih ciri
tertentu, namun ciri tersebut berbeda dengan ciri pada kelompok X. selama K=1 rumus
dapat disederhanakan menjadi X/Y = X:Y
Ada dua jenis rasio:
a. Rasio yang mempunyai satuan. Misalnya, jumlah dokter per 100.000 penduduk atau
jumlah kematian bayi selama setahun per 1000 kelahiran hidup
b. Rasio yang tidak mempunyai satuan oleh karena pembilang dan penyebutnya
mempunyai satuan yang sama. Misalnya, rasio antara satu proporsi dan proporsi lain
atau rasio antara satu rate dan rate yang lain. Contohnya relative risk dan odds ratio
Contoh:
1) Jumlah anak kelas VI yang telah diimunisasi dibanding dengan anak kelas sama yang
tidak diimunisasi pada sekolah tertentu
2) Di dalam suatu kelompok sebanyak 20 orang menderita penyakit tertentu, 2 orang
diantarnya meninggal. Rasionya 20:2 = 20/2 : 2/2 = 10: 1. Artinya, daru 10 kasus
didapatii satu kematian.
3. Rate
Rate adalah perbandingan suatu peristiwa dibagi dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena peristiwa yang dimaksud dalam waktu yang sama yang dinyatakan dalam
persen, permil, atau per 100.00. ini merupakan konsep yang lebih kompleks dibandingkan
dengan dua bentuk pecahan yang terdahulu. Rate yang sesungguhnya merupakan
kemampuan berubah suatu kuantitas bila terjadi perubahan pada kuantitas lain. Kuantitas
lain yang digunakan sebagai patokan ini biasanya adalah kuantitas waktu. Bentuk ukuran ini
sering dicampuradukan pengguananya dengan proporsi. Ciri dari rate adalah mempunyai
satuan ukuran per satuan waktu dan besarnya tidak terbatas.
Rumus rate = X/Y x K dengan suatu harga yang ditetapkan oleh peneliti, namun penyaji
haris dapat menerangkan nilai K nya (apakah 100, 1000, 10.000, atau 100.000)
Contoh:
a. Dari suutau pengukuran penyakit di suatu daerah ditemukan penderita penyakit TBC
sebanyak 18 %
b. Kecepatan mobil pada satu saat tertentu bentuknya adalah suatau rate. Oleh karena
kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan dapat berubah setiap saat, maka yang
diukur adalah kecepatan rata-rata dari mobil tersebut. Ini yang biasa disebut kecepatan
(speed) yang diukur dengn membagi jarak tempuh mobil tersebut dengan waktu yang
digunakan untuk mencapainya,
Misalnya: Jakarta-bogor yang jaraknya 60 km ditempuh dalam waktu 1 jam. Jadi
kecepatan mobilnya adalah 60 km per jam.
Adalah mustahil untuk mengukur kecepatan terjadinya penyakit yang berlangsung pada
satu saat tertentu. Oleh karena itu, digunakan rate rata-rata yang terjadi dalam populasi
tersebut
1. Epidemi
Adalah keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan
pada suatu daerah tertentu dalamwaktu tang singkat berada dalam frekuensi (jumlah)
yang meningkat.
2. Pandemi
Suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya penyakit) frekuensi (jumlah)
dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang sangat tinggi serta
penyebarannya mencakup suatu wilayah yang luas.
3. Endemi
Adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ada
di suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.
4. Sporadik
Adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ada
di suatu wilayah tertentufrekuensi (jumlahnya) berubah-ubah menurut perubahan waktu.
5. Patogenisitas
Adalah kemampuan bibit penyakit untukmenimbulkan reaksi pada penjamu sehingga
timbul penyakit.
6. Virulensi
Adalah ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan bibit penyakit.
7. Antigenesitas
Adalah kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme pertahanan tubuh
pada diri penjamu
8. Infektivitas
Adalah kemampuan bibit penyakit mengadakan invansi dan menyesuaikan diri,
bertempat tinggal dan berekembang biak dalam diri penajamu.
9. Vektor
Adalah binatang yang dapat memindahkan atau menularkan penyakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi, determinan, frekuensi
penyakit, dan faktor yang mempengaruhi status kesehatan pada populasi manusia.
Definisi ini mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada dasarnya merupakan ilmu
empirik kuantitatif yang banyak melibatkan pengamatan dan pengukuran sistematik
tntang penyakit dan factor-faktor yang berhubungan dengan penyakit. Manfaat dari
epidemiologi adalah mempelajari riwayat alamiah penyakit, menentukan masalah
yang terjadi pada komunitas, melihat resiko dan pengaruhnya serta menentukan
peyebab dan sumber penyakit. Jadi, epidemiologi adalah ilmu mengenai penyebaran
penyakit yang sangat penting diketahui oleh tenaga kesehatan terutama bidan agar
dapat mengetahui baaimana perkembangan suatu penyakit serta dapat mengetahui
sumber dari suatau penyakit, sehingga dengan mengetahui sumber dari suatu
penyakit, seorang bidan dapat memberikan asuhan atau penanganan tertenu
kepada setiap masyarakat yang mengalami suatu penyakit tertentu. Jadi dengan
adanya epidemiologi ini, seorang bidan mempunyai peran yang penting dalam
mengatasi angka mortalitas dan morbiditas pada masyarakat yang disebabkan oleh
suatu penyakit tertentu.
3.2 Saran
Diharapkan dengan dibuatnya makalah ini, para pembaca khususnya seorang
bidan yang akan terjun langsung ke masyarakat dapat memahami tujuan dan
manfaat ilmu epidemiologi bagi kesehatan masyarakat khususnya pada ibu dan
anak.