Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Epidemiologi berasal dari bahasa yunani yaitu epi yang berarti
pada, demos yang berarti penduduk, dan Logos yang berarti ilmu, jadi
epidemiologi adalah, ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan masyarakat.
Pada era dewasa ini telah terjadi pergeseragaman pengertian
epidemiologi, ynag dulunya lebih menekankan ke arah penyakit menular
ke arah-arah masalah kesehatan dengan ruang lingkup yang luas. Keadaan
ini terjadi karena transisi pola hidup, peningkatan sosial, ekonomi
masyarakat dan semakin meluasnya jangkauan masyarakat. Mula-mula
epidemiologi haya mempelajari penyakit yang hanya menimbulkan waba
melalui temun-temuan tentang jenis penyakit waba, cara penularandan
penyebab, serta bagaimana penanggulangan penyakit wabah tersebut.
Kemudian tahap berikutnya berkembang lagi menyangkut penyakit yang
infeksi non wabah . berlajut lagi dengan mempelajari penyakit non infeksi
seperti jantung, karsinoma, hipertensi dan lain-lain. Oleh karena itu, pada
makalah ini kami akan membahas tentang konsep dasar epidemiologi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud epidemiologi?
2. Bagaimana sejarah perkembangan epidemiologi?
3. Siapa saja tokoh - tokoh epidemiologi?
4. Apa saja yang termasuk ruang lingkup epidemiologi?
5. Apa tujuan dan manfaat epidemiologi?
6. Apa saja ilmu terapan epidemiologi?
7. Bagaimana klasifikasi ilmu epidemiologi?
8. Apa Prinsip-prinsip epidemiologi?

1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui epidemiologi
2. Untuk mengetahui sejarah epidemiologi
3. Untuk mengetahui tokoh epidemiologi
4. Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi
5. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat epidemiologi
6. Untuk mengetahui ilmu terapan epidemiologi
7. Untuk mengetahui klasifikasi ilmu epidemiologi
8. Untuk mengetahui prinsip-prinsip epidemiologi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
Kata epidemiologi berasal dari kata Bahasa Yunani, epi berarti
pada/tentang, demos berarti penduduk, dan logos berarti ilmu.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribus, determinan,
frekuensi penyakit, dan faktor yang mempengaruhi status kesehatan pada
populasi kesehatan.
1. Menurut W.H. Welch
Epidemologi adalah, suatu ilmu yang mempelajari timbulnya
perjalanan, dan pencegahan penyakit, terutama penyakit infeksi
menular. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi penduduk
tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak
menular, penyakit degeneratif, kangker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu
lintas, dan sebagainya, oleh karen itu, batasan epidemiologi menjadi
lebih berkembang.
2. Menurut Brian Mac Mahon dan Thomas F. Pugh (I970)
Epidemologi adalah, studi tentang penyebaran dan penyebab
kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi
semacam itu.
3. Menurut Greenwood (I934)
Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam
kejadian penyakit yang mengenai kelompok penduduk.

3
B. SEJARAH EPIDEMIOLOGI
Sejarah epidemiologi dapat dibedakan atas 4 tahap dalam rangka
mengetahui frekuensi, penyebaran, dan faktor – faktor yang berpengaruh
yaitu :
1. Tahap pengamatan
a. Hipocrates telah menyimpulkan bahwa ada hubungan Antara
timbul atau tidaknya penyakit dengan lingkungan.
b. Melaui observasinya (pengamatan) tanpa bisa membuktikan
kebenarannya, karena ilmu ilmu pengetahuan yang belum
berkembang.
c. Dikenal dengan sebutan tahap penyakit dan lingkungan.
2. Tahap perhitungan
a. Tahap ini adalah upaya untuk mengukur frekuensi dan penyebab
masalah kesehatan dilakukan dengan bantuan ilmu hitung.
b. John Graunt, 1662 melakukan pencatatan dan perhitungan angka
kematian di kota London, (dikenal dengan bapak statistic
kehidupan).
c. Kesimpulan perhitungannya, menyatakan bahwa angka kematian
pada bayi lebih tinggi dari kelompok umur lain, laki – laki dan
wanita memiliki angka kematian yang berbeda.
d. Tahap ini kemusian disebut sebagai tahap mneghitung dan
mengukur.
3. Tahap pengkajian
a. William Farr (sebagai bapak Epidemiologi), pada tahun 1939 ia
menganalisis dan mengkaji data yang ada.
b. Berhasil menimbulkan adanya hubungan statistik antara :
1) Peristiwa keidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat.
2) Angka kematian dengan status kesehatan.
3) Tingkat social ekonomi dengan tingkat kematian penduduk.

4
4. Tahap uji coba
a. Pada tahun 1849 Jhon Snow membuktikan hubungan penyakit
kolera dengan sumber air penduduk. Kesimpulan ini diambil tanpa
mengetahui adanya kuman kolera.
b. Jhon Snow dan William Farr melakukan pengkajian terhadap data
yang telah ada (terjadi secara alamiah) bukan dari hasil percobaan.
c. Masa ini dikenal dengan tahap Eksperimen alamiah.

C. TOKOH - TOKOH EPIDEMIOLOGI


1. Hippocrates (bapak kedokteran modern)
Hippocrates adalah orang yang dianggap tokoh epidemiologis
yang pertama. Beliau mengemukakan teori tenang penyebab penyakit.
2. Galen
Galen adalah seorang ahli bedah romawi, yang dianggap
sebagai bapak fisiologis eksperimental. Ia mengkolaborasi teori
Hippocrates dan berpendapat bahwa cara hidup dan kondisi cairan
tubuh diduga berhubungan dan memengaruhi kesehatan serta
timbulnya penyakit.
3. Thomas Sydenham (I624-I689).
Dianggap Hippocrates-nya orang Inggris dianggap sebagai
bapak epidemologi Inggris meskipun ternyata kesimpulannya haya
sedikit berkontribusi terhadap pengertian yang benar tentang konsep
penyebab penyakit. Thomas, menghubungkan terjadinya penyakit
dengan udara, air, dan tempat
4. Noah Webset ( I758-I843)
Seorang epidemologis Amerika yang tekenal. Ia berpendapat
bahwa wabah berkaitan dengan faktor lingkungan tertentu.
5. Hieronymous Fracastorius (I478-I553)
Beliau adalah seorang dokter dan sastrawan dari italia yang
mempopulerkan teori konsep kuman tersebut. Ia berpendapat bahwa

5
penyakit ditularkan dari orang ke orang melalui partikel kecil yang
tidak dapat dilihat.
6. Igmatz Semmelweis (I8I8-I553)
Seorang ahli kandungan dari Hungaria yang menunjukkan
bahwa demam “child bed fever” dapat dikurangi jika dokter menolong
persalinan membasuh tangannya. Ahli kandungan. Ahli kandungan ini
sangat sugar melihat kejadian demam kuning ini baik pada anak tau
ibunya yang menimbulkan kematian. Setelah diamati.
Dokter ini menarik kesimpulan bahwa dokter-dokter yang telah
melakukan otopsi mayat apabila melakukan pertolongan persalinan
jarang melakukan cuci tangan sehingga kuman menular ke ibu dan
bayi yang ditolongnya pada saat persalinan (infeksi nosokomial).
7. Edward Jenner (I749-I823)
Berjasa dalam penemuan vaksin cacar yang efektif.
8. Louis Pasteur ( I822-I895)
Mendemonstrasikan imunisasi rabies yang efektif.
9. Robert Koch (I843-I9I0)
Berjasa dalam penemuan vaksin BCG.
10. Jhon Graut (I662)
Adalah orang penting yang berkontribusi bagi ilmu
epidemiologi pada tahap awal, menjadi orang pertama kali
mengkuantitatifkan pola penyakit penduduk. John Graunt pula yang
menekankan pentingnya pengumpiulan data secara rutin, sehingga
pendapatnya menjadikan dasar epidemologi modern. Prakarsa yang
luar biasa ini yang membuat Jhon Graunt dikenal sebagaipencipta
dasar statistik estimasi populasi dan konstruksi life table
11. Wiliam Farr (I880)
Adalah ahli statistik Inggris yang dianggap sebagai bapak
statistik kehidupan dan surveilans modern. Hasil kerja kerasnya sangat
berguna bagi kehidupan di dunia. Willian Farr berhasil
mengembangkan analisis dari statistikkematian yang digunakan untuk

6
mengevaluasi masalah kesehatan penduduk. Selain itu ia
mengembangkan konsep populasi beresiko yang hasilnya terkenal
dengan metode pemilihan khusus dan kontrol.
12. Jhon Snow (I8I3-I858)
Adalah bapak epidemologi lapangan, karena hasil penelusuran
atau investigasinya mengenai penyebab kematian yang disebabkan
oleh munta-berak dan berhasil menyusun postulat bahwa kolera
ditularkan melalui air yang tercemar. Metode invetigasinya merupakan
landasan langka invetigasi wabah.
13. P.L. Panun
Dikenal karena hasil melakukan penelitian dalam studi
epidemiologi klasik tentang campak
14. Doll dan Hill (I950)
Mulai studinyan mengenai hubungan merokok dan kanker paru
dan sampai sekarang ini tidak ada yang menyangkal hasil studinya
bahwa merokok dapat mengakibatkan kanker paru.

D. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI


Terhadap masalah kesehatan yang ada, epidemiologi memberikan
pendekatan khusus, mulai dari mengidentifikasi sampai mengevaluasi
keadaan kesehatan. Menurut M. N Bustan (2006), ruang lingkup
epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut di atas dapat meliputi “6
E” yakni:
1. Etiologi
Berkaitan dengan lingkungan kegiatan epidemiologi, dalam
mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Misalnay: etiologi dari malaria adalah, parasit Plasmodium.
2. Efikasi
Yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan. Efikasi
dimaksudkan untuk melihat hasil atau efek suatu intervensi.

7
Misalnya: efikasi vaksinasi yang merupakan kemujaraban teoritis dari
suatu oabt yang dapat dilakukan dengan melakukan uji klinik (clinical
trial ).
3. Efektifitas
Efektifitas (effectiveness)adalah, besarnya hasil yang dapat
diperoleh dari suatu tindakan (pengobatan atau intervensi) dan
besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang satu dengan lainnya.
Efektivitas ini ditujukan untuk mengetahui efek intervensi atau
pelayanan dalam berbagai kondisi lapangan yang sebenarnya yang
sangan berbeda-beda. Untuk pengobatan, maka hal ini berkaitan
dengan kemujaraban praktis, kenyataan khasiat obat di klinik.
4. Efesiensi
Efesiensi (efficiency) adalah, sebuah konsep ekonomi yang melihat
pengaruh yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang
diberikan. Efesiensi ini ditujukan untuk mengetahui kegunaan dan
hasil yang diperoleh berdasarkan besarnya pengeluaran ekonomi atau
biaya yang dilakukan.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu
pengobatan untuk program kesehatan masyarakat. Evaluasi melihat
dan memberi nilai keberhasilan program seutuhnya.
6. Edukasi
Edukasi (education) adalah, intervensi berupa peningkatan
pengetahuan tentang kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya
pencegahan penyakit.
Edukasi merupakan salah satu bentuk intervensi adalah kesehatan
masyarakat yang perluh diarahkan secara tepat oleh epidemiologi

8
E. TUJUAN DAN MANFAAT EPIDEMIOLOGI
1. Mempelajari Riwayat Alamiah Penyakit
Pengetahuan tentang riwayat alamiah suatu penyakit penting
untuk menggambarkan perjalanan penyakit, terutama ynag berkaitan
dengan orang (man), waktu (time). Dengan mengetahui riwayat
alamiah penyakit tersebut dapat diupayakan tindakan pencehagan atau
penghentian perjalanan penyakit tersebut.
Epidemiologi dapat digunakan untuk memahami
kecenderungan dan prediksi kejadian penyakit. Misalnya, penyakit
demam berdarah yang terjadi antara persalinan musim hujan ke musim
kemarau. Disini petugas kesehatan suda dapat memahami siklus
alamiah penyakitnya dan dapat memotong rantai terjadinya penyakit
tersebut.
Selain itu, epidemiologi sangat bermanfaat untuk perencanaan
dan pelayanan kesehatan. Misalnya,membuat program perencana
kesehatan menjadi efisien dan akurat.
2. Menentukan Masalah Komunitas
Kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan gangguan
kesehatan diantaranya penyakit, kondisi, kecelakaan gangguan,
kelainan atau kecacatan apapun yang menyebabkan kesakitan,
kematian dan masalah kesehatan yang terjadi pada komunitas atau
wilayah tertentu. Harus ditelusuri mengapa masalah tersebut terjadi
sehingga masalah dapat di cegah dilain waktu. Dengan menjelaskan
mengapa terjadi suatu masalah kesehatan tersebut dan mengetahui
penyababnya, dapat disusun langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangannya agar tidak meluas dan dapat dilakukan tindakan
preventif serta kuratif.
3. Melihat Risiko dan Pengaruhnya
Dengan menjelaskan masalah kesehatan yang terjadi, dapat
pula diketahui faktor resiko yang dapat memengaruhi individu dan
pengaruhnya pada populasi yang ada. Hal ini dapat dilakukan melalui

9
kegiatan penilaian kesehatan, skrining kesehatan, pemeriksaan medis,
dan lain sebagainya.
4. Menilai dan Meneliti
Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui masalah kesehatan
kesehatan dan melihat perkembangan masalah tersebut mulai penilain
/evaluasi dan penelitian. Dengan demikian tenaga kesehatan
mengetahui seberapa baiknya kesehatan masyarakat termasuk
pelayanan kesehatannya mengelolah masalah kesehatan yang ada di
masyarakat. Selain itu dapat diketahui kebutuhan masyarakat serta
dapat mempelajari efektivitas, efesiensi, kualitas, kuantutas, akses dan
ketersediaan pelayanan untuk menanggulangi masalah kesehatan.
5. Menyempurnakan Gambaran penyakit
Epidemiologi dapat menerangkan keadaan suatu masalah
kesehatan/penyakit, terutaman yang berkaitan dengan man, time dan
place. Salah satu kegiatannya adalah, identifikasi dan proses
diagnostik untuk menyakinkan bahwa seseorang penderita penyakit
tersebut, misalnya penyakit infeksi saluran nafas atau (ISPA) oleh
kuman streptokokus yang sering menyebabkan demam traumatik.
6. Identifikasi Sindrom
Salah satu kegiatan epidemiologi juga dapat membantu
memantapkan dan menyusun kriteria untuk mendefinisikan sindrom
tertentu. Misalnya , AIDS, SARS, flu burung , dan lain-lain.
7. Menentukan Penyebab dan Sumber Penyakit
Pekerjaan epidomiologi dapat menjelaskan mengapa suatu
masalah kesehatan itu terjadi. Temuan-temuan epidemiologi
memungkinkan untuk digunakan untuk digunakan dalam
pengendalian, pencegahan dalam eliminasi penyakit, kecelakaan,
kecacatan, dan kematian.

10
F. ILMU TERAPAN EPIDEMIOLOGI
1. Epidemiologi Penyakit Menular
Sebagai upaya manusia untuk mengatasi gangguan penyakit
menular yang saat ini sudah sangat dirasakan manfaatnya atau
hasilnya.
2. Epidmiologi Penyakit Tidak Menular
Upaya untuk mencegah penyakit yang tak menular seperti kanker,
penyakit sistemis, penyakit akibat kecelakaan lalu lintas,
penyalahgunaan obat, termasuk penyakit akibat gangguan industri.
3. Epidemiologi Klinik
Bentuk yang saat ini sedang dikembangkan para klinis yang
bertujuan untuk membekali para klinis, dokter, atau paramedic tentang
cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.
4. Epidemiologi Kependudukan
Cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan system pendektana
epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahn yang
berkaitan dengan bidang demografi, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi berbagai perubahan demografi yang terjadi di dalam
masyarakat.
Cabang ini juga berperan pada berbagai aspek kependudukan dan
keluarga berencana yang digunakan sebagai dasar dalam mengambil
kebijakan dan menyusun perencanaan yang baik.
5. Epidemiologi Pengolahan Pelayanan Kesehatan
Salah satu system pendekatan manajemen dalam menganalisis
masalah mencari faktor penyebab timbulnya suatu masalah alu
menyusun rencana pemecahan masalah secara menyeluruh dan
terpadu. Bentuk pendekatan ini dapat digunakan oleh para perencana
pelayanan kesehatan, baik dalam penilaian hasil suatu kegiatan
kesehatan yang bersifat umum maupun khusus.

11
6. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja
Merupakan salah satu bagian epidemilogi yang mempelajari serta
menganalisis keadaan kesehtana tenaga kerja akibat pengaruh paparan,
baik yang bersifat fisik, kimia, biologis, maupun bersifat sosial
budaya, serta kebiasaan hidup para pekerja di lingkungan kerja.
Kegunaannya adalah menganalisis tingkat kesehatan, menilai keadaan
atau lingkungan kerja, serta mengidentifikasi akibat kerja (PAK)
7. Epidemiologi Kesehatan Jiwa
Salah satu pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam
masyarakat, baik mengenai kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu
maupun analisis berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya
gangguan jiwa dalam masyarakat.
8. Epidemiologi Gizi
Epidemiologi gizi banyak digunakan dalam analisis masalah gizi
masyarakat, dimana masalah ini berhubungan erat dengan berbagai
faktor yang menyangkut pola hidup masyarakat.

G. KLASIFIKASI ILMU EPIDEMIOLOGI


1. Epidemiologi Analisis
Epidemiologi analisis berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk
menganalisis faktor penyebab (determinan) masalah kesehatan.
Epidemiologi ini diharapkan mampu menjawab pertanyaan “kenapa?”
atau “Apa penyebabnya terjadinya masalah itu”. Misalnya, setelah
secara deskriptif ditemukan bahwa:
a. Kebiyasaan mengkonsumsi garam yang berlebihan menyebabkan
terjadinya hipertensi.
b. Kebiasaan merokok sebagai pemicu terjadinaya kanker paru,
c. Gaya hidup (life style) yang salah, seperti kebiasaan
mengkomsumsi kolestrol menjadi penyebab penyakit jantung
koroner (PJK).

12
Data ini menganalisis lebih lanjut apakah memeng betul
mengkonsumsi garam merupakan faktor penyebab hipertensi; apakah
kebiasaan merokok merupakan penyebab terjadinya kanker paru; atau
apakah dan gaya hidup yang salah seperti kibiasaan makan kolestrol
berlebihan menjadi penyebab terjadi penyakit jantung koroner (PJK).

2. Epidemiologi Deskriptif
Epidemiologi deskriptif mempelajari frekuensi serta distribusi
penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat. Epidemiologi
deskriktif diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai faktor:
siapa, dimana dan kapan. Epidemiologi deskriktif merupakan langkah
awal untuk mengetahui adanya masalah kesehatan dari segi
epidemioligi dengan menjelaskan siapa terkena, diaman, serta kapan
masalah itu terjadi.
a. Siapa (who)
Merupakan pertanyaan tentang faktor orang yang orang
yang akan menjawab dengan mengemukakan perihal mereka yang
terkena masalah, mengenai variabel umur, jenis kelamin, suku,
agama, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Faktor ini disebut
sebagai variabel epidemiologi atau demografi. Kelompok orang
yang potensial atau punya peluang untuk menderita sakit atau
mendapat risiko disebut populasi yang berisiko
b. Di mana (where)
Pertanyaan mengenai faktor tempat dimana masyarakat
tinggal atau bekerja atau dimana saja kemungkinan mereka
menghadapi masalah kesehatan. Variabelnya dapat berupa uban
(kota), rural (desa), pantai, penungunan, pertanian, perikanan,
industri, pemukiman, tempat kerja, dan lain sebagainya.

13
c. Kapan (when)
Pertanyaan ini berhubungan dengan waktu kejadian
penyakit. Faktor waktu dapat berupa jam, hari, minggu, bulan,
tahun, serta musim (musim hujan, musim panas, atau kemarau).
3. Epidemiologi eksperimental
Pada epidemiologi eksperimental yang perluh dilakukan adalah uji
faktor kebenaran dengan percobaan atau eksperimen sebagai
pembuktian apakah suatu faktor merupakan penyebab terjadinya faktor
luaran (penyakit). Misalnya pada contoh diatas. Maka perlu dilakukan
eksperimen terhadap faktor-faktor tersebut. Apa bila konsumsi garam
di kurangi, apakah terjadi hipertensi menjadi turun: apabilah kebiasaan
merokok dikurangai, apakah trjadi kanker paruh menjadi turun: dan
apa bila gaya hidup konsumsi kolestrol yang berlebihan dikurangi,
apakah kejadian penyakit jantung koroner (PJK) akan menjadi turun.
Eksperimen epidemiologi dapat dilakukan di laboratorium juga di
komunitas melalui tindakan intervensi atau preventif. Sebagai contoh
diatas, pembuktian peran kolesterol terhadap terjadinya penyakit
jantung koroner (PJK), dilakukan dengan kebiasaan pola makan hidup
yang sehat dan cara mengkonsumsi makanan yang seimbang dalam
kehidupan masyarakat. Jika penurunan angka PJK terjadi maka hal in
membuktikan bahwa kolesterol menjadi penyebab penyakit jantung
koroner (PJK). Bentuk lain yangg bisa dilakukan adalah intervensi
penyuluhan kesehatan terhadap pereubahan pengetahuan tentang suatu
masalah dan selanjutnya dilihat apakah eksperimen intervensi
menyebabkan meningkatnya pengetahuan dari subjek yng diteliti.
Ketiga macam epidemiologi ini tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain, saling berkaitan dan mempunyai peranan masing-masing
sesuai tingkat kedalaman pendekatan epidemiologi yang dihadapi.
Sehingga umunya pemecahan masalah dalam epidemiologi ini
diterapkan dari mulai dari epidemiologi deskriptif, lalu diperdalam

14
dengan epidemiologi analisis, dan selanjutnya dibuktikan melalui
epidemiologi eksperimental.

H. PRINSIP-PRINSIP EPIDEMIOLOGI
Meskipun objek pengamatan utama antara metode klinik maupun
epidemiologi pada hakekatnya sama, yaitu penyakit dan masalah
kesehatan, tetapi ada beberapa hal yang secara prinsip membedakan
metode pengamatan klinik dan epidemiologi, yaitu:
1. Objek pengamatan epidemiologi ditentukan pada kelompok,
sedangkan pengamatan klinis pada umumnya difokuskan pada
individi/orang per orang
2. Metode epidemiologi lebih banyak menggunakan cara-cara kuantitatif
(aritmatik, statistik, metemati).
3. Pengamatan epidemiologi mengamati,baik kelompok yang sakit atau
terkena masalah maupun sehat atau tidak terkena masalah.
4. Pengamatan epidemiologi pad umumnya dilakukan di lapangan atau
masyarakat sehingga faktor lingkungan dianggap penting dan harus
diperhitungkan.
5. Pengamatan klinik tertuju pada clinical diagnosi (diagnosis klinik)
sedangkan pengamatan epidemiologi mengarah pada communityhealth
diagnosis (diagnosis kesehatan masyarakat)
6. Pengamatan epidemiologi tidah hanya menjabarkan (deskriptif) dan
menguraikan (analisis) tetapi juga melengkapi ‘natural history of
disease’(apa yang suda diketahui tentang masalah tersebut secara
sistematis dan konstruktif.
7. Pengamatan epidemiologi lebih menekankan pada upaya promotif,
preventif dan pengendalian (surveilans epidemiologiy screening active
passive case findding).

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Epidemiologi adalah, kata epidemiologi berasal dari kata Bahasa
Yunani, epi berarti pada/tentang, demos berarti pendudu, dan logos berarti
ilmu. Epidemologi adalah, ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah
ilmu yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat.
Didalam kesehatan ilmu epidemiologi sangatlah penting karena
didalamnya terdapat peran dan tindakan yang harus dilakukan untuk
pencegahan masalah kesehatan tersebut.
Sejarah epidemiologi dapat dibedakan atas 4 tahap dalam rangka
mengetahui frekuensi, penyebaran, dan faktor – faktor yang berpengaruh
yaitu : tahap pengamatan, tahap perhitungan, tahap pengkajian dan tahap
uji coba.
Tokoh – tokoh yang berpengaruh pada perkembngan ilmu
epidemiologi adalah : Hippocrates, Louis Pasteur, Wiliam Farr, Jhon
Snow, Doll dan Hill dan tokoh – tokoh lainnya.
Menurut M. N Bustan (2006), ruang lingkup epidemiologi dalam
masalah kesehatan tersebut di atas dapat meliputi “6 E” yakni:etiologi,
efikasi, efektifitas, efesiensi, evaluasi dan edukasi.
Tujuan epidemiologi adalah untuk mempelajari riwayat alamiah
penyakit, menentukan masalah komunitas, melihat risiko dan
pengaruhnya, menilai dan meneliti, menyempurnakan gambaran penyakit,
identifikasi sindrom dan menentukan penyebab dan sumber penyakit.
Bebrapa jenis ilmu terapan dalam epidemilologi adalah sebagai
berikit : epidemiologi penyakit menular, epidmiologi penyakit tidak
menular, epidemiologi klinik, epidemiologi kependudukan, epidemiologi
pengolahan pelayanan kesehatan, epidemiologi lingkungan dan kesehatan
kerja,epidemiologi kesehatan jiwa, dan epidemiologi gizi.

16
Klasifikasi ilmu epidemiologi dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
epidemiologi analisis, epidemiologi deskriptif, epidemiologi
eksperimental.

B. SARAN
Dapat kita ketahui bahwa epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hal – hal yang berhubungan dengan masyarakat, cara
pencegahan serta pengendaliaannya dan bidan sebagai salah satu pelopor
terciptanya masyarakat sehat perlu memahami dan mendalami ilmu
epidemiologi ini sebagai dasar atau landasan dalam mengatasi masalah di
dalam masyarakat kususnya di ruang lingkup kebidanan. Satu generasi
sehat untuk genrasi sehat berikutnya dan generasi yang sehat berasal dari
keluarga yang sehat. Bidan adalah seseorang yang mengikuti siklus
kehidupan manusia mulai dari bayi hingga lansia. Oleh karena itu ilmu
epidemiologi dan kebidanan sangat berkaitan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Wahyudi,Rajab. 2009. Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa


Kebidanan. Jakarta : EGC

Eka,Arsita. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Kebidanan


Holistik.Yogyakarta: Nuha Medika

Iqbal,Wahit. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi


dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

18

Anda mungkin juga menyukai