SiT, MPH
Disusun Oleh :
PO. 717124171011051
Kelas : III B
JAWABAN !!!
1. A. Sejarah Epidemiologi
Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini
berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi
dalam perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit
non infeksi, sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang
penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks lingkungannya.
Mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit serta pencarian determinan-
determinan penyakit tersebut. Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang penyebaran penyakit serta determinan-determinan yang
mempengaruhi penyakit tersebut.
Epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal lewat catatan sejarah pada
zaman dahulu kala dan bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu kedokteran
karena kedua disiplin ilmu ini berkaitan satu sama lainnya. Epidemiologi dalam
pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan penyakit butuh ilmu kedoteran
seperti ilmu faal, biokimia, patologi, mikrobiologi dan genetika.
Perbedaan antara ilmu kedokteran dengan ilmu epidemiologi terletak pada cara
penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran menekankan pada pelayanan kasus
demi kasus sedangkan epidemioogi menekankan pada kelmpok individu. Oleh karena
itu, selain membutuhkan ilmu kedokteran, epidemiologi juga membutuhkan
disiplin lmu-ilmu lain seperti demografi, sosiologi, antropologi, geologi, lingkungan
fisik, ekonomi, budaya dan statiska.
Dalam perkembangan ilmu epidemiologi sarat dengan hambatan-hambatan
karena belum semua ahli bidang kedokteran setuju metode yang di gunakan pada
epidemioogi. Hal ini disebabkan karena perbedaan paradigma dalam menangani
masalah kesehatan antara ahli pengobatan dengan metode epidemiologi terutama
pada saat berlakunya paradigma bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat.
Keberhasilan menembus paradigma tersebut berkat perjuangan yang gigih
para ilmuwan terkenal di kala itu. Seperti sekitar 1000 SM Cina dan India telah
mengenalkan variolasi, Abad ke 5 SM muncul Hipocrates yang memperkenalkan
bukunya tentang air,water and places, selanjutnya Galen melengkapi dengan faktor
atmosfir, faktor internal serta faktor predisposisi. Abad 14 dan 15 terjjadi karantina
berbagai penyakit yang di pelopori oleh V. Fracastorius dan Sydenham, selanjutnya
pada tahun 1662 John Graunt memperkenalkan ilmu biostat dengan mencatata
kematian PES & data metriologi. Pada tahun 1839 William Farr mengembangkan
analisis statistik, matematik dalam epidemiologi dengan mengembangkan sistem
pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian dibandingkan pola
kematian antara orang-orang yang menikah dan tidak, dan antara pekerja yang
berbeda jenis pekerjaannya di inggris. Upaya yang telah dilakukan untuk
mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara terus menerus dan menggunakan
informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah mengangkat nama
William Farr sebagai the founder of modern epidemiology.
Selanjutnya pada tahun 1848, John Snow menggunakan metode Epidemiologi
dalam menjawab epidemi cholera di London, Kemudian berkembang usaha vaksinasi,
analisis wabah, terakhir penggunaan metode epidemiologi pada penyakit keracunan
dan kanker. Perkembangan epidemiologi surveilans setelah perang dunia II disusul
perkembangan epidemiologi khusus. hal yang sama juga dilakukan Edwin Chadwik.
Pada tahun 1892 yaitu melakukan riset tentang masalah sanitasi di inggeris,
serta Jacob henle, robert koch, Pasteur mengembangkan teori kontak penularan.
Dari tokoh-tokoh tersebut paling tidak telah meletakkan konsep epidemiologi yang
masih berlaku hingga saat ini.
Konsep-konsep tersebut antara lain:
1. Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu penyakit
2. Penggunaan data kuantitatif dan statistik
3. Penularan penyakit
4. Eksprimen pada manusia
Di dalam perkembangan batasan epidemiologi selanjutnya mencakup sekurang-
kurangnya 3 elemen, yakni :
a) Mencakup semua penyakit
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun
penyakit non infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi),
kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya.
Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini mencakup juga kegiatan
pelayanan kesehatan.
b) Populasi
Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit-
penyakit individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada
distribusi penyakit pada populasi (masyarakat) atau kelompok.
c) Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan
lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah
yang dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji
dari manusia dan total lingkungannya.
B. Tokoh-tokoh Epidemiologi
Untuk berkembangnya suatu ilmu tidak lepas dari peran Tokoh-Tokoh Epidemiologi
1. Hippocrates (Abad ke-5)
Membangkitkan kesadaran akan kemungkinan terjadinya penyakit pada manusia
berikatan dengan faktor eksternal, yaitu: musim, angin, udara, air yang di minum,
jenis tanah, perilaku manusia, dan jnis pekerjaan.
2. John Graunt (1662)
Merupakan yang pertama melakukan kuantifikasi atas kejadian kesakitan dan
kematian dengan menganalisis laporan mingguan kelahiran dan kematian
di kota London.
3. William Farr (1839)
Orang yang pertama menganalisis statistic kematian untuk mengevaluasi masalah
kesehatan. Beliau juga yang mengembangkan beberapa metoda penting dalam
epidemiologi, seperti: definisi populasi berisiko, populasi pembanding, dll.
4. John Snow (1854)
Orang pertama yang mengembangkan metoda intestigas wabah yang dapat
mengantarkan penyelidikan kea rah penyebab. Beliau menyelidiki dan
menganalisis kejadian kematian karena wabah kolera dengan langkah-langkah
mengembangkan metoda intesvigasi, menyusun hipotesis, dan membuktikan tesis
tersebut. Beliau dianggap sebagai The Father of Epidemiology.
5. Antonio van Leewenhoek
Dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop yang menemukan
mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674), penemu spermatozoa ( 1677).
Penemu bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang akan sangat berguna
untuk analisis epidemiologi selanjutnya.
6. Robert Koch
Namanya tidak asing jika dihubungkan dengan penyakit tuberculosis pada tahun
1882. Selain itu Koch berperan dalam memperkenalkan tuberculin pada tahun
1890, yang dianggapnya sebagai suatu cara pengobatan TBC.
7. Max Van Patternkofer
Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera. Dan
percobannnya pun juga menunjukkan demikian. Salah satu kemungkinannya
karena dosis yang digunakannya terlalu kecil.
Dengan demikian terjadilah perubahan dan perkembangan dasar berpikir para ahli
kesehatan masyarakat dari masa ke masa sesuai dengan kondisi zaman di mana
mereka berada.
2. Pengertian Epidemiologi
a) Pengertian Epidemiologi Menurut Asal Kata
Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunai yang terdiri
dari 3 kata dasar yaitu EPI yang berarti PADA atau TENTANG, DEMOS yang
berati PENDUDUK dan kata terakhir adalalah LOGOS yang berarti ILMU
PENGETAHUAN. Jadi EPIDEMILOGI adalah ILMU YANG MEMPELAJARI
TENTANG PENDUDUK.
Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :
“Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta
Determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat
serta Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya).
Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan
pada penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini
masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan
juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa,
kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah
menjangkau hal tersebut.
b) Pengertian Epidemiologi Menurut Pendapat Para Ahli
Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami
perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam
batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar
epidemiologi, beberapa diantaranya adalah :
a. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala
macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya
adalah adanya penekanan pada Kelompok Penduduk yang mengarah kepada
Distribusi suatu penyakit.
b. Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease
frequency in man. Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan
penyebab frekwensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi
semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan Distribusi Penyakit dan mencari
Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu penyakit.
c. Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena
massal ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (
Natural History ) penyakit menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu
perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang
terjadi/mengenai masyarakat/massa.
d. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada
populasi manusia.
e. Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.
f. Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya
serta akibat – akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
g. Barbara Valanis
Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos
= people ; logos = science ).
h. Last ( 1988 )
Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related
states or events in specified population and the application of this study to
control of problems.
i. Elizabeth Barrett
Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases.
j. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis
penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan
mengkaitkan dengan kondisi eksternal
k. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in
groups of people and with the factors which influence their distribution.
l. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan
determinan penyakit dalam populasi.
m. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology is the description and explanation of the differences in
accurence of events of medical concern in subgroup of population, where the
population has been subdivided according to some characteristic believed to
influence of the event.
n. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan
dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan
populasi.
o. Moris ( 1964 )
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu
penduduk.
c) Pengertian Epidemiologi Ditinjau Daru Berbagai Aspek
a. Aspek Akademik
Secara akademik, epidemiologi berarti Analisa data kesehatan, sosial-
ekonomi, dan trend yang terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi
perubahan-perubahan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi pada
masyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.
b. Aspek Klinik
Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi
secara dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui
penemuan klinis atau laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan
awal terjadinya epidemi.
c. Aspek praktis
Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya
pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok
penduduk atau masyarakat umum.
d. Aspek Administrasi
Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan
masyarakat di suatu wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat
d) Pengertian Epidemiologi Menurut Center Of Disease Control (CDC) 2002
Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis
2000 menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari
Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta
penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah kesehatan “. Dari
pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi adalah suatu Studi ; dan Studi itu adalah
Riset. Kemudian apakah Riset itu…..?? Menurut Leedy (1974), Riset adalah “ a
systematic quest for undiscovered truth”. ( Artinya : Pencarian sistematis terhadap
kebenaran yang belum terungkap ).
3. Tujuan Epidemiologi
Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam epidemiologi
adalah memperoleh data frekuensi, distribusi dan determinan penyakit atau fenomena
lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, misalnya:
1) Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat
keracunan makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang
tercemar dan menemukan penyebabnya.
2) Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara
karsinoma paru-paru dengan asbes, rokok dengan penyakit jantung dan hubungan-
hubungan penyakit dan masalah kesehatan lainnya
3) Menentukan apakah hipotesis yang dihasilkan dari percobaan heawan konsisten
dengan data epidemiologis
4) Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menyusun perencanaan, penanggualangan masalah kesehatan, serta menentuka
prioritas masalah keseahatan masyarakat
Sedangkan tujuan epidemiologi menurut Risser (2000), Gordis (2000), Gerstman
(1998), Kleinbaum (1982) dapat di simpulkan sebagai berikut :
Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit
atau keadaan kesehatan populasi.
Menjelaskan etiologi penyakit.
Meramalkan kejadian penyakit.
Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.