Anda di halaman 1dari 16

Adillah Nurazizah

25000119120071

RESUME TM 1 DASAR EPIDEMIOLOGI

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi dari segi susunan kata berasal dari bahasa Yunani yakni epi (di
atas; pada; di antara), demos (masyarakat; populasi), dan logos (ilmu). Dari susunan
kata tersebut dapat diartikan bahwa epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
penyakit yang terjadi pada masyarakat/populasi tertentu.

Berikut beberapa definisi lain mengenai epidemiologi:

1. WHO (1989), epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi


dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang
berhubungan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat, dan
menerapkan disiplin ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-masalah
kesehatan.
2. MacMahon dan Pug (1970), ilmu yang mempelajari tentang penyebaran
penyakit dan faktor-faktor penentu terjadinya penyakit pada manusia.
3. Omran, cabang ilmu yang mempelajari tentang distribusi penyakit dan
determinan penyebab serta akibat-akibat yang terjadi pada sekelompok
penduduk.
4. W.H. Frost, studi yang mempelajari tentang distribusi dan jenis timbulnya
berbagai macam penyakit berdasarkan waktu dan tempat.

Dari beberapa definisi tersebut terdapat kesamaan dalam mengartikan


epidemiologi, yakni suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang distribusi
(penyebaran) penyakit beserta determinan-determinan terjadinya suatu penyakit pada
suatu kelompok manusia yang dianalisa berdasarkan waktu dan tempat yang disebut
sebagai epidemiologi deskriptif dan hubungan antara masalah kesehatan dengan
distribusi dan frekuensi penyakit yang disebut dengan epidemiologi analitik untuk
ditemukan solusi pemecahan masalahnya1.

1
Dr. Budiman Chandra, Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 2014, hlm. 145
Adillah Nurazizah
25000119120071

Dari definisi di atas dapat diambil 3 masalah pokok yang dipelajari dalam
epidemiologi, yaitu:

a. Frekuensi masalah kesehatan, pada hal ini dapat difokuskan terhadap


pengukuran jumlah/besarnya masalah kesehatan yang terjadi pada
masyarakat.
b. Distrbusi masalah kesehatan, yang dimaksud di sini adalah bagaimana
distribusi/penyebaran suatu penyakit yang dikelompokkan berdasarkan 3
komponen yakni Man (orang/manusia/siapa yang terkena penyakit), Place
(tempat di mana penyebaran penyakit itu berada), dan Time (waktu/kapan
penyebaran penyakit itu terjadi).
c. Determinan masalah kesehatan, adalah faktor-faktor penyebab terjadinya
suatu penyakit baik yang menyebutkan tentang frekuensi, distribusi, hingga
penyebab dan akibat penyakit itu. Pengetahuan mengenai determinan penyakit
dapat didapatkan dari hasil riset epidemiologi yang dilakukan dengan
membuat hipotesis, melakukan pengujian, lalu menarik kesimpulan.

Istilah-istilah yang sering disebut yang sering dipakai untuk menggambarkan


terjadinya masalah kesehatan dalam epidemiologi di antaranya adalah:

 Epidemi, keadaan di mana suatu penyakit yang berada di wilayah tertentu


berlangsung dalam waktu singkat dan dengan frekuensi yang melebihi
frekuensi biasanya bahkan cenderung meningkat. Contohnya wabah DBD dan
chikungunya di Indonesia.
 Pandemi, keadaan suatu penyakit yang berada di suatu wilayah dengan waktu
yang singkat dapat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi dan
penyebarannya mencakup wilayah yang amat luas. Contohnya adalah Flu
burung yang melanda hampir seluruh belahan dunia.
 Endemi, suatu keadaan penyakit dalam suatu wilayah dengan frekuensi
cenderung tetap namun menetap dalam kurun waktu yang cukup lama di
wilayah tersebut. Contohnya endemi malaria di Irian Jaya.
Adillah Nurazizah
25000119120071

 Sporadik, keadaan di mana suatu masalah kesehatan di suatu wilayah tertentu


frekuensinya berubah-ubah berdasarkan perubahan waktu.

TUJUAN DAN MANFAAT EPIDEMIOLOGI

Dilihat dari sudut pandang kesehatan masyarakat, mempelajari epidemiologi


dapat memberikan manfaat untuk tercapainya tujuan epidemiologi sebagai berikut;

1. Menerangkan besarnya masalah kesehatan dan mendeskripsikan bagaimana


penyebarannya
2. Mengidentifikasi determinan penyebab penyakit
3. Menyiapkan data dan informasi masalah kesehatan
4. Menjelaskan dan menggambarkan riwayat alamiah penyakit berdasarkan 3
faktor yaitu agent, host, dan environment.
5. Meramalkan/memperkirakan kejadian penyakit
6. Mengendalikan penyebaran penyakit dan masalah kesehatan populasi
7. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan dalam perencanaan (planning)
dari pelayanan kesehatan, lalu pemantauan (monitoring) dan penilaian
(evaluation) apakah rencana tersebut berjalan dan berhasil atau tidak.

RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

 Definisi penyakit
 Kejadian penyakit
 Penyebab penyakit
 Keluaran penyakit
 Pengelolaan dan pencegahan penyakit

Menurut Nangi (2019), ruang lingkup epidemiologi dapat dikembangkan ke


dalam disiplin ilmu lainnya, di antaranya2:

1. Epidemiologi penyakit menular


2
Moh. Guntur Nangi dkk, Dasar Epidemiologi, Deepublish, Yogyakarta, 2019, hlm. 4-8
Adillah Nurazizah
25000119120071

2. Epidemiologi penyakit tidak menular


3. Epidemiologi penyakit klinik
4. Epidemiologi kependudukan
5. Epidemiologi pengelolaan pelayanan kesehatan
6. Epidemiologi lingkungan
7. Epidemiologi kesehatan kerja
8. Epidemiologi kesehatan jiwa
9. Epidemiologi gizi
10. Epidemiologi perilaku
11. Epidemiologi molecular
12. Epidemiologi genetic
13. Farmakoepidemiologi
14. Epidemiologi reproduksi

AKTIVITAS EPIDEMIOLOGI

1. Pengumpulan dan analisis pencatatan vital (fertilitas dan mortalitas)


2. Pengumpulan dan analisis data morbiditas dari RS, klinik, lembaga kesehatan,
dokter, dll.
3. Investigasi kejadian luar biasa yang mengarahkan program pemberantaan dan
pencegahan epidemic dan masalah kesehatan kelompok lainnya
4. Merancang dan melaksanakan penelitian kesehatan
5. Skrining (penapisan) untuk penyakit
6. Penilaian efektivitas keberadaan pengobatan baru
7. dan lain sebagainya.

SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI

Dari sekian banyak ahli yang ikut andil dalam perkembangan epidemiologi di
dunia. Berikut beberapa tokoh yang berperan dalam perkembangan epidemiologi:
Adillah Nurazizah
25000119120071

A. Hippocrates (460-377 SM)


Dianggap sebagai The First Epidemiologyst pertama di dunia karena
dapat menjelaskan penyebab penyakit secara rasional. Beliau menuliskan hasil
pemikirannya ke dalam 3 buku utamanya yaitu Epidemic I, Epidemic II, dan
On Airs, Waters, and Places. Beliau juga mengemukakan tentang konsep
hubungan berbagai jenis penyakit dengan kondisi geografis, kondisi air, iklim,
kebiasaan makan, dan perumahan. Beliau mengenalkan teori tentang penyakit
epidemic dan endemic.Hippocrates menyebutkan 4 jenis cairan dalam tubuh
yang apabila tidak seimbang dapat menimbulkan penyakit. 4 jenis cairan itu
adalah phlegm (dahak), blood (darah), yellow bile, dan black bile. Teori-teori
penyebab penyakit yang dikemukakan oleh Hippocrates banyak dipengaruhi
oleh hasil observasinya dan pemikiran Yunani.
B. Galen (129-199 M)
Galen merupakan seorang ahli bedah tentara romawi yang mendapat
julukan sebagai bapak “Fisiologi Eksperimental”. Beliau menjelaskan tentang
penyebab masalah kesehatan adalah faktor prokataritik yakni cara dan gaya
hidupnya, kualitas bawaan tubuhnya, dan kepribadiannya. Seadngkan
penyebab penyakit yang disebabkan oleh miasma (sebutan umum untuk
partikel yang ada di dalam air) yang berasal dari limbah, air yang
menggenang, dan bangkai binatang yang membusuk. Teori dari Galen ini
digunakan untuk menjelaskan epidemi wabah besar yang terjadi di Eropa.
C. Thomas Sydenham (1624-1689 M)
Thomas dijuluki sebagai “Hippocrates Inggris” dan “Bapak
Epidemiologi”. Warga Inggris ini dijuluki sebagai penerus Hippocrates karena
menghidupkan teori Hippocrates di tanah Inggris dengan menambahkan
pentingnya merinci konsep atmosfer. Beliau bersikeras bahwa penelitian harus
memiliki keunggulan dalam teori tentang riwayat alamiah penyakit.
D. John Snow (1813-1858 M)
Merupakan seorang ahli anestesi yang sangat berperan dalam
mengatasi penyakit kolera di London karena hasil investigasinya. Snow
Adillah Nurazizah
25000119120071

menganalisis penyakit kolera (1854) menggunakan faktor tempat, waktu, dan


orang. Beliau dijuluki sebagai “Bapak Epidemiologi Lapangan”.
Metode Snow yang digunakan untuk menganalisis kolera yang terjadi
di Golden Square di London yang pertama adalah Ecological studies, yaitu
dengan cara membandingkan tingkat kolera berdasarkan wilayah. Metode
kedua adalah Cohort dengan membandingkan tingkat kolera individu yang
tampak dengan yang tidak tampak. Dan metode terakhir ialah Case-control
dilakukan dengan membandingkan sumber air dalam kasus dan kontrol.
Dalam menghadapi kasus kolera yang terjadi di Golden Square,
London kala itu, Snow melakukan penelitian dengan membuat hipotesis, lalu
menelitinya, kemudian menemukan solusi bagaimana aplikasinya pada
kesehatan masyarakat. Hipotesis 1 manyatakan bahwa air adalah
sumber/penyebab penyakit. Uji hipotesis tersebut ditemukan korelasi dari
penyebaran kolera di rumah tangga dengan lokasi pompa air. Kemudian
aplikasi dari penelitian ini yang akan diterapkan dalam public health adalah
menghapus pompa air yang ada di pinggir jalan.

APLIKASI EPIDEMIOLOGI

 Audit pelayanan kesehatan


 Keluaran dan prognosis
 Lingkungan genetik dan gaya hidup
 Risiko penyakit
 Riset pelayanan kesehatan
 Etiologi penyakit
 Kebutuhan kesehatan penduduk

KONTRIBUSI EPIDEMIOLOGI

 Penyelidikan modus transmisi penyakit baru


 Penentuan sebab-sebab penyakit yang dapat dicegah
 Penentuan riwayat alamiah penyakit
Adillah Nurazizah
25000119120071

 Penentuan spectrum penyakit


 Penyusunan prioritas pemberantasan penyakit, dsb.

RESUME TM 2 DASAR EPIDEMIOLOGI


DEFINISI KESMAS
Adillah Nurazizah
25000119120071

Winslow (1920) memberikan definisi mengenai kesehatan masyarakat yaitu:


ilmu dan seni yang mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan melalui usaha-usaha peningkatan pengorganisasian masyarakat utuk
perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular, pendidikan untuk
kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosis dini dan pengobatan, serta pengembangan rekauasa sosial untuk menjamin
setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Dari pernyataan tersebut, definisi kesehatan masyarakat adalah kombinasi


antara ilmu/teori dan seni/praktik yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Di mana ketiga
tujuan tersebut sudah saling berikatan dan memiliki pengertian yang luas. Untuk
mencapainya, Winslow menggunakan upaya pengorganisasian masyarakat.3

Secara objektif, tujuan kesehatan masyarakat adalah untuk meningkatkan


status kesehatan pada masyarakat. Hal ini berbeda dengan petugas pengobatan klinis
yang berfokus pada pengobatan penyakit. Begitupun informasi yang diperlukan
seorang petugas kesehatan masyarakat adalah seperti data populasi, masalah
kesehatan, pola penyakit, ketersediaan pelayanan kesehatan, dan investigasi
laboratorium. Untuk melakukan diagnosis, kesehatan masyarakat langsung ke
diagnosi keseluruhan masyarakat. Rencana kerjanya adalah program-program
kesehatan masyarakat, dan yang menjadi penilaian kerjanya adalah perubahan status
kesehatan masyarakat tersebut.

Selain itu, definisi kesehatan masyarakat yang merujuk pada upaya yang
terorganisir, pengurangan angka kematian dan angka kesakitan, serta peningkatan
kesehatan. Beberapa pilar utama yang menopang kesehatan masyarakat antara lain:

 Epidemiologi
 Biostatistik/statistik kesehatan
 Kesehatan lingkungan
3
Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 15
Adillah Nurazizah
25000119120071

 Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku


 Administrasi kesehatan masyarkat
 Gizi masyarakat
 Kesehatan kerja

DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Epedemiologi disebut sebagai “Mother of Public Health” yang memiliki


definisi sebagai ilmu yang membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dari
suatu kejadian pada populasi tertentu yang penerapannya dalam pengendalian
masalah kesehatan.

Mengapa epidemiologi disebut sebagai inti dari ilmu kesehatan masyarakat?


Hal ini dikarenakan kesehatan masyarakat merupakan upaya terorganisir dalam
preventif dan promotif masalah kesehatan yang dalam pengerjaannya
menghubungkan segala disiplin ilmu dan termasuk di dalamnya epidemiologi.
Sepanjang sejarah epidemiologi lebih mengarah kepada pemberitahuan informasi
dasar mengenai hal-hal yang menjadi penyebab masalah dan kondisi kesehatan. Hal
tersebut dapat digunakan oleh petugas kesehatan masyarakat untuk acuan bagaimana
cara meningkatkan status kesehatan masyarakatnya.

Epidemiologi yang disebut sebagai dasar ilmu kesehatan masyarakat turut


berkontribusi dalam berbagai aspek seperti penyakit infeksi, penyakit kronis, cedera
intensional dan non-intensional, kesehatan mental, nutrisi, pendidikan dan promosi
kesehatan, perencanaan kesehatan, administrasi kesehatan masyarakat, dan pelayanan
pengobatan medis.

Beberapa peristiwa yang dapat dijadikan bukti bahwa peran epidemiologi


dalam kegiatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:

 John Snow (1854), wabah kolera di London


 Doll and Hill (1950), aktivitas merokok dan kanker paru-paru di US 1950
 Framingham Heart Study (1940-an)
Adillah Nurazizah
25000119120071

 Smallpox elimination
 AIDS, berawal dari 5 kasus unusual types of pneumonia yang terjadi pada pria
muda homoseksual yang sebelumnya sehat yang terjadi antara Oktober 1980
hingga Mei 1981.
 Wabah Rubella di Australia (1939-1941)
 Eradikasi cacar pada 1960an yang terjadi di lebih dari 30 negara di dunia.

PERANAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESMAS

1. Menggambarkan masalah kesehatan dengan menentukan prioritas kesehatan


dan perencanaan program.
2. Menentukan riwayat alamiah penyakit menggunakan trias epidemiologi
(faktor agent, host, dan environment) untuk menentukan tingkat pencegahan.
3. Menentukan etiologi
4. Mengevaluasi keberhasilan penanggulangan

TOKOH DAN PERISTIWA SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI

Dibagi ke dalam 3 era:

1) 400 SM – 1850
 Hippocrates (460-377 SM) sebagai “The first epidemiologist”
 Age of enlightenment (abad ke-17 dan 18)
 John Graunt (1620-1674 M)

Orang berkebangsaan Inggris yang merupakan salah satu dari


ahli epidemiologi/demographer modern yang pertama. Berhasil
melakukan analisis data mortalitas pada tahun 1662. Beliau melakukan
kuantifikasi pertama dari pola kelahiran, kematian, dan kejadian
penyakit. Berhasi mencatat perbedaan laki-laki dan perempuan,
kematian bayi yang tinggi, perbedaan urban-rural, dan variasi
musiman. Graunt menjadi pencetus kelahiran vital statistik.
Adillah Nurazizah
25000119120071

2) 1850-1900
 John Snow (1813-1858)
 Germ Theory (pertengahan abad ke-19)
3) Abad ke-20
 Epidemiologi modern

SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI

Epidemilogi klasik:

a) James Lind (1716-1794), orang Skolandia yang melakukan eksperimen pada


pengobatan scurvy (1753) dan menenmukan obat yang ampuh untuk penaykit
tersebut yaitu memakan jeruk dan lemon.
b) Hieronymous Frascatorious (1478-1553), seorang sastrawan dan dokter dari
Italia. Menyebutkan bahwa penyakit disebabkan oleh “germ” atau kuman
yang merupakan partikel yang sangat kecil melalui transmisi dari orang ke
orang.
c) Igmatz Semmelweis (1818-1865), orang berkebangsaan Hungaria yang
merupakan seorang ahli obstetri. Beliau menyatakan bahwa mencuci tangan
sebelum menolong persalinan seorang ibu akan mengurangi risiko demam
nifas yang dapat terjadi setelah persalinan berlangsung.

KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI DALAM KESMAS

1. Menjelaskan tentang hal yang menyebabkan penyakit, dengan mengetahui


penyebabnya maka akan disusun langkah penanggulangan (upaya promotif
dan preventif) agar dampak yang disebabkan pun dapat berkurang.
2. Menerangkan perkembangan riwayat alamiah prnyakit. Hal ini dapat
dilakukan untuk menggambarkan perjalanan penyakit dan perkembangannya
yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan orang. Dengan itu, diharapkan
dapat dilakukan upaya pencegahan untuk menghentikan perjalanan penyakit
tersebut.
Adillah Nurazizah
25000119120071

3. Mendeskripsikan status kesehatan pada suatu populasi. Penggambaran


terutama dilakukan terhadap waktu terjadinya, tempat kejadian, dan orang
yang terkena/terserang masalah kesehatan tersebut.
4. Penilaian intervensi yang dilakukan. Aspek-aspek yang menjadi takaran
evaluasi berupa keberhasilan promosi kesehatan, takaran preventif, dan
pelayanan kesehatan masyarakat yang berlangsung.

EPIDEMIOLOGIST

Orang-orang professional yang melakukan studi dan kontrol tentang faktor-


faktor yang berpengaruh terhadap suatu maslaah kesehatan dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di dalamnya yang menimpa suatu populasi/penduduk, memiliki
pengalaman tentang pemikiran populasi dan melakukan metode epidemiologi serta
berpengetahuan tentang kesehatan masyarakat dan sebab-akibatnya di kesehatan.
(Porta M, Last J, Greenland S. A Dictionary of Epidemiology, 2008)

Sedangkan Farida (2009), menyatakan bahwa epidemiologist adalah detektif


atau intelijen di bagian kesehatan. Mereka merupakan orang-orang yang menangani
hal-hal yang berhubungan dengan penyebaran penyakit, frekuensi penyakit, deteksi
diri, dan pencegahan penularan penyakit pada populasi tertentu. Juga berkaitan
dengan pengumpulan data, kompilasi, analisis, pengambilan kesimpulan, hingga
kesimpulan yang menghasilkan informs untuk melakukan tindakan berupa kegiatan
surveilas (pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus).4

Seorang epidemiologist diharuskan menguasai tentang bidang kesehatan


masyarakat, pengobatan klinis, pathophysicology, biostatistik, dan ilmu sosial. Dalam
pekerjaannya epidemiologist memiliki tugas untuk (1) melakukan pengamatn dan
penilaian terhadap suatu kejadian yang berhubungan dengan segala macam masalah
kesehatan, (2) berpartisipasi dalam kegiatan penelitian mengenai maslaah kesehatan
tertentu, (3) memberikan dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan
kesehatan, (4) bekerja sama dengan petugas kesehatan di bidang lain seperti dokter

4
Nur Farida, Medical Professional: Mengenal Profesi Kesehatan, Grasindo, Jakarta, 2009, hlm. 2
Adillah Nurazizah
25000119120071

dan ahli, (5) mencari dan mempelajari berbagai faktor lingkungan yang dapat menjadi
penyebab masalah kesehatan, dan (6) epidemiologist melakukan investigasi,
pengumpulan data, menganalisis, serta melaporkan kemungkinan kejadian yang
berpotensi di masyarakat layaknya seorang detektif.5

DAFTAR PUSTAKA

5
Ibid, hlm. 4-6
Adillah Nurazizah
25000119120071

Chandra, Budiman. 2014. Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Nangi, Moh Guntur., dkk. 2019. Dasar Epidemiologi. Yogyakarta: Deepublish.

Zata Ismah. 2018. Bahan Ajar Dasar Epidemiologi. Modul. Diakses pada 4 Maret
2020 dari http://repository.uinsu.ac.id/5523/1/DIKTAT%20DASAR%20EPID.pdf

Nurita Dianti. Penyakit Epidemi di Indonesia. Diakses pada 4 Maret 2020 dari
https://www.academia.edu/15516205/Penyakt_epidemi_di_Indonesia

Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.

Farida, Nur. 2009. Medical Professional: Mengenal Profesi Kesehatan, Jakarta:


Grasindo.

SOAL DAN JAWABAN


Adillah Nurazizah
25000119120071

1. Siapakah yang disebut sebagai “Bapak Epidemiologi Lapangan”?


a. Hippocrates
b. John Graunt
c. James Lind
d. John Snow
e. Galen
2. Suatu keadaan penyakit dalam suatu wilayah dengan frekuensi cenderung
tetap namun menetap dalam kurun waktu yang cukup lama di wilayah tertentu
adalah pengertian dari…
a. Endemi
b. Epidemi
c. Pandemi
d. Sporadik
e. Epidemiologi
3. Kasus flu burung yang pernah mewabah hampir di seluruh dunia merupakan
contoh kasus…
a. Epidemi
b. Endemi
c. Pandemi
d. Epidemiologi
e. Sporadik
4. Berikut ini yang tidak termasuk upaya pengorganisasian masyarakat menurut
Winslow (1920) adalah…
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan medis
e. Pengobatan tradisional ke dukun
5. Yang bukan peranan epidemiologi dalam kesehatan masyarakat adalah…
a. Mendeskripsikan masalah kesehatan
Adillah Nurazizah
25000119120071

b. Menentukan obat yang cocok


c. Menentukan etiologi
d. Mengevaluasi
e. Menentukan riwayat alamiah penyakit

Anda mungkin juga menyukai