Anda di halaman 1dari 17

Sejarah

Epidemiologi
Dosen Pengampu : Dessya Putri A., S.KM.,
M.Kes.

Kelompok C1
Nama Anggota Kelompok

1. Afkarina G42201421
2. Asri Mulyaningrum G42201646
3. Eva Octaviana Puspita Prayudhi G42201401
4. Grace Michelle Dwinanda S. G42201715
5. Hanifah G42201662
6. Siwi Indriyanti Ernanda G42201582
7. Syashah Mar’atussholekhah G42201343
8. Yunita Novitasari G42201527
Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi secara terminology berasal dari
Bahasa Yunani yaitu :
Epi = di atas/di antara/yang di antara
Demos = populasi/orang/masyarakat
Logos = ilmu
Berdasarkan arti secara harfiah tersebut,
dapat dikatakan epedemiologi merupakan
ilmu yang mempelajari suatu penyakit yang
ada di sekitar masyarakat/populasi.
Definisi lebih lengkapnya, Epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang distribusi dan determinan
penyakit atau masalah kesehatan pada kelompok
manusia, serta mempelajari bagaimana suatu penyakit
terjadi dan meneliti upaya preventif maupun upaya
mengatasi masalah tersebut.
Tujuan Epidemiologi
1. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu
penyakit atau keadaan kesehatan populasi.
2. Menjelaskan etiologi penyakit.
3. Menjelaskan satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi,
gangguan, efek, ketidakmampuan, sindrom, atau kematian melalui
analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan
menggunakanmanajemen informasi sekaligus informasi yang berasal
dari setiap bidang yang tepat, termasuk ilmu social/perilaku.
4. Meramalkan kejadian penyakit.
5. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.
Manfaat Epidemiologi
1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.
2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.
3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.
Sejarah Perkembangan Epidemiologi
Dalam sejarah perkembangannya, epidemiologi dibedakan atas epidemiologi
klasik dan epidemiologi modern. Epidemiologi klasik merupakan penggunaan
konsep epidemiologi klasik dalam mempelajari penyakit menular wabah dan
terjadinya penyakit. Sedangkan epidemiologi modern, yaitu penggunaan beberapa
konsep dalam studi epidemiologi yang terutama bersifat analitik (mempelajari
faktor yang mempengaruhi distribusi penyakit). Epidemiologi dibagi berdasarkan
beberapa periode, yaitu :

Periode I Zaman Mesir Kuno 


Pada zaman ini para ahli pengobatan mulai mencoba mendefinisikan penyakit
secara klinis, membedakan dan mengklasifikasikan gejala penyakit. Salah satu
tokohnya yaitu Imhotep (2600 SM).
Periode II Zaman Yunani Kuno
Hippocrates (Bapak Kedokteran) (abad 4 SM) merupakan tokoh ilmu
pengobatan pada zaman ini. Ia mencari penyebab endemi berdasarkan
riwayat alamiah penyakit yang telah dipelajarinya dan mengaitkan antara
kejadian penyakit dengan waktu dan tempat kejadian.

Masa Transisi
Pada masa ini terdapat dua periode penting yaitu zaman romawi kuno dan
zaman reineisans. Pada zaman romawi kuno terdapat Galen (abad ke-2)
yang berusaha menghidupkan kembali doktrin Hippocrates tetapi lebih
menekankan pada aspek filosofinya. Sedangkan zaman reneisans terdapat
Fracostorius (abad ke-16) sebagai pencetus konsep bahwa benih yang
diberi nama semenaria merupakan penyebab penyakit, yang saat ini dapat
dianggap mirip dengan mikroorganisme.
Periode III
Pada abad ke-17 dimana periode ini dimulai, terdapat teori miasma
(miasmatic theory) yang berkembang. Teori miasma mengemukakan
bahwa terdapat faktor lain selain faktor hospes dan lingkungan yang dapat
menyebabkan penyakit yang disebut miasma atau benda-benda kotor dan
tidak sehat.

Periode IV
Terdapat paradigma yang berkembang pada periode ini yaitu kesehatan
penyakit merupakan proses biologis yang dinamis antara manusia dan
lingkungan.
Berdasarkan tahap perkembangannya, epidemiologi dibagi menjadi empat tahapan, yaitu :

Tahap Pengamatan
Pada tahap ini atau dikenal juga dengan tahap penyakit dan lingkungan Hipocrates (460-377
SM) berhasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian penyakit dengan
lingkungan. Dalam pendapatnya disebutkan bahwa: (1) penyakit terjadi karena terdapat
kontak dengan jasad hidup. (2) penyakit berhubungan dengan lingkungan eksternal dan
internal seseorang.

Tahap Perhitungan
Tahap kedua ini dikenal sebagai Tahap Menghitung dan Mengukur suatu masalah
kesehatan. Pada tahun 1620-1674 surat kematian (bills of mortality) di London
dikumpulkan oleh John Graunt dan dimanfaatkan untuk studi epidemiologi. Laporan ilmiah
dibuat untuk pertama kalinya oleh John Graunt pada tahun 1662 yang berisi informasi
mengenai jumlah penduduk di kota London dan jumlah penduduk yang meninggal karena
sebab tertentu.
Tahap Pengkajian
Konsep surveilans secara modern ditemukan oleh William Farr. Konsep
surveilans secara modern yaitu mengkaji suatu data dan pengkajian ini
dibuktikan dengan adanya statistik antara peristiwa kehidupan dengan
kesehatan masyarakat. 

Tahap Uji Coba


Pada tahap ini, James Lind (1716-1794) melakukan sebuah eksperimen dan
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa buah jeruk dapat mengobati  dan
mencegah “scurvy”.
Ruang Lingkup Epidemiologi
1. Epidemiologi penyakit menular
2. Epidemiologi penyakit tidak menular
3. Epidemiologi klinik
4. Epidemiologi kependudukan
5. Epidemiologi gizi
6. Epidemiologi kesehatan jiwa
7. Epidemiologi pengolahan pelayanan
kesehatan
8. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan
kerja
9. Epidemiologi genetik
10. Epidemiologi perilaku
Tokoh-tokoh Epidemiologi

Hippocrates (460 – 377 BC) Thomhas Sydenham (1624-1689)


Galen (129- 199)
Tokoh-tokoh Epidemiologi

Antonie Van Leeuwenhoek Robert Koch


John Snow (1831 – 1858)
(1632 – 1723)
Tokoh-tokoh Epidemiologi

James Lind
Percival Pott Doon dan Hill (1950)
Kesimpulan
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan determinan
penyakit atau masalah kesehatan pada kelompok manusia, serta mempelajari bagaimana
suatu penyakit terjadi dan meneliti upaya preventif maupun upaya mengatasi masalah
tersebut.

Tujuan dari epidemiologi ialah mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat


alamiah suatu penyakit atau keadaan kesehatan populasi, menjelaskan etiologi penyakit,
menjelaskan satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, efek,
ketidakmampuan, sindrom, atau kematian, meramalkan kejadian penyakit, mengendalikan
distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi. Disamping itu epidemiologi memiliki
manfaat seperti membantu pekerjaan administrasi kesehatan, dapat menerangkan penyebab
suatu masalah kesehatan dan dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai