OLEH :
TIM PENGAMPU MATA KULIAH PENIALAIAN STATUS GIZI
i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
LEMBAR PENGESAHAN
BKPM
PENILAIAN STATUS GIZI
Mengetahui, Penulis,
Program Studi Gizi Klinik, a.n. Tim Pengampu Mata Kuliah
Ketua Penilaian Status Gizi
Menyetujui,
Jurusan Kesehatan,
Ketua
ii
PRAKATA
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya,
penulisan Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM) mata kuliah Penialian Status Gizi ini
dapat diselesaikan. BKPM mata kuliah Penilaian Status Gizi disusun sebagai buku
panduan praktek pada mata kuliah Gizi Kuliner untuk semester 3 di Program Studi Gizi
Klinik, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember.
BKPM ini berisi tentang berbagai acara praktikum yang berhubungan dengan
mata kuliah Penilaian Status Gizi yang diawali dengan capaian pembelajaran yang akan
dicapai setelah mengikuti kegiatan praktikum sesuai dengan judul praktikum dan
disampaikan juga tentang dasar teori, bahhan dan alat yang digunakan serta prosedur
kerjanya.
Kami menyadari bahwa penulisan BKPM ini masih belum sempurna, untuk itu
kami harapkan kritik dan saran ke arah yang membangun. Semoga bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Tim Penulis
iii
Daftar Isi
Halaman judul.................................................................................................i
Lembar pengesahan.........................................................................................ii
Prakata...........................................................................................................iii
Daftar isi.........................................................................................................iv
Acara 1...........................................................................................................1
Acara 2...........................................................................................................4
Acara 3...........................................................................................................7
Acara 4...........................................................................................................10
Acara 5...........................................................................................................13
Acara 6...........................................................................................................17
Acara 7...........................................................................................................20
Acara 8...........................................................................................................23
Acara 9...........................................................................................................25
Acara 10.........................................................................................................30
Acara 11.........................................................................................................33
Acara 12.........................................................................................................38
Acara 13.........................................................................................................40
iv
Acara 1
Pokok Bahasan : Pengenalan Alat Penilai Status
Gizi Acara Praktikum : Pengenalan Alat Penilai Status
Gizi Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 2 jam (120 menit)
b. Dasar Teori
Penilaian status gizi diklasifikasikan dalam dua jenis penilaian, yaitu penilalian status
gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung. Penilaian status
gizi secara langsung terdiri dari metode antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.
Penilaian status gizi secara tidak langsung meliputi survey konsumsi makan dan faktor
ekologi.
Metode penilaian status gizi yang sering dilakukan adalah metode antropometri ,
klinis, biokimia dan survey konsumsi makan, karena metode-metode tersebut relative
mudah dilakukan.
Alat-alat yang digunakan pada metode atropometri, antara lain :
1. Bathroom scale
2. Health smic
3. Digital scale
4. Dacin
5. Timbangan bayi
6. Microtoise
7. Pita LILA
8. Pita ukur
9. Pengukur komposisi tubuh
Alat yang digunakan pada metode klinis antara lain thermometer, tensimeter dan
stetoskop , sedangkan alat yang yang digunakan pada metode biokimia salah satunya
adalah tabung sahli untuk mengukur kadar hemoglobin darah.
Instrument yang sering digunakan pada survey konsumsi makanan, antara lain form
recall 1x24 jam, form FFQ (Food Frequency Questionnaire).
1
e. Infantometer
f. Microtoise
g. Pengukur tinggi lutut
h. Pita LILA
i. Pita ukur
j. Sphygnomanometer raksa
k. Sphygnomanometer digital
l. Termometer
m. stetoskop
n. Form recall 1x24 jam
o. Form FFQ (Food Frequency Questionnaire)
p. Easy Touch 3 in 1
q. dst
3. Lembar Check list
4. Video Pembelajaran
5. HP / Camera / Alat Rekam lainnya
6. Kertas HVS dan ATK
7. Laptop
d. Prosedur Kerja
1. Persiapan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Mahasiswa menyimak video pembelajaran
3. Mahasiswa mengisi tabel hasil praktikum
4. Mahasiswa mendiskusikan dengan kelompok berbagai alat ukur dalam PSG (baik
yang terdapat pada video maupun tidak)
5. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan membuat laporan kelompok
6. Mahasiswa mengisi form akses terhadap alat-alat penilaian status gizi
2
digital
12 Termometer
13 Form recall 1x24 jam
14 Form FFQ (Food
Frequency Questionnaire)
15 easy touch 3 in 1
dst
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
3
Acara 2
Pokok Bahasan : Pengukuran Pertumbuhan Linier dan Massa Jaringan
Acara Praktikum : Simulasi Penggunaan Alat Antropometri
Pertumbuhan
Linier
Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 2 jam (120 menit)
a. Dasar Teori
Antropometri merupakan salah satu metode penilaian status gizi yang secara luas
dapat digunakan di masyarakat untuk melakukan assessment gizi. Dasar pengukuran
antropometri adalah pertumbuhan manusia. Pertumbuhan linier adalah pertumbuhan
massa tulang yang akan Nampak pada peubahan ukuran tubuh manusia seperti tinggi
badan, lingkar kepala, lingkar dada, dan berat badan. Pokok bahasan dalam
praktikum simulasi penggunaan alat antropometri yaitu ketrampilan memilih alat
antropometri, menggunakan alat antropometri dan mengintepretasikan hasil
pengukurannya. Masing-masing alat antropometri memiliki keunggulan dan
kelemahan, sehingga untuk menilai status gizi dalam penggunaan alat-alat tersebut
harus tepat pemilihan dan penggunaannya. Berat badan merupakan parameter yang
paling penting digunakan karena dapat menggambarkan status gizi secara periodik.
Ketelitian dalam menggunakan alat-alat pengukur berat badan dipengaruhi oleh
keterampilan pengukur. Oleh karena itu, keterampilan penggunaan alat pengukur
berat badan sangat diperlukan. Tinggi badan juga merupakan parameter antropometri
dalam penilaian status gizi. Berbagai macam alat yang digunakan dalam mengukur
tinggi badan digunakan sesuai dengan keadaan responden yang diukur. Pengukuran
parameter tinggi badan digunakan mulai bayi sampai lanjut usia, sehingga pemilihan
alat pengukur tinggi badan harus sesuai. Pada usia bayi menggunakan alat pengukur
panjang badan, pada usia selanjutnya pada responden yang bisa berdiri digunakan
4
microtoise, pada responden usia lanjut dan responden yang tidak dapat berdiri
menggunakan konversi pengukuran panjang lutut untuk mendapatkan ukuran kisaran
tinggi badan.
d. Prosedur Kerja
1. Persiapan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Mahasiswa menyimak video pembelajaran
3. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat video pengukuran menggunakan 3 alat
antropometri pertumbuhan linier sesuai prosedur dan peralatan yang tersedia di
rumah
4. Mahasiswa memaparkan video pengukuran menggunakan alat antropometri
5. Diskusi hasil video pengukuran menggunakan alat antropometri
5
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
6
Acara 3
Pokok Bahasan : Pengukuran Pertumbuhan Linier dan Massa Jaringan
Acara Praktikum : Simulasi Penggunaan Alat Antropometri
Pertumbuhan
Massa Jaringan
Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 2 jam (120 menit)
b. Dasar Teori
Antropometri merupakan salah satu metode penilaian status gizi yang secara luas
dapat digunakan di masyarakat untuk melakukan assessment gizi. Dasar pengukuran
antropometri adalah pertumbuhan manusia. Pokok bahasan dalam praktikum simulasi
penggunaan alat antropometri yaitu ketrampilan memilih alat antropometri,
menggunakan alat antropometri dan mengintepretasikan hasil pengukurannya.
Masing-masing alat antropometri memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga
untuk menilai status gizi dalam penggunaan alat-alat tersebut harus tepat pemilihan
dan penggunaannya. Pada kegiatan kali ini, pengukuran pertumbuhan lebih
difokuskan pada pertumbuhan massa jaringan. Pertumbuhan massa jaringan yaitu
perubahan yang terjadi pada perubahan massa lemak dan otot. Pengukuran
pertumbuhan massa jaringan terutama diperlakukan untuk menilai status gizi pada
orang dewasa.
d. Prosedur Kerja
1. Persiapan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Mahasiswa menyimak video pembelajaran
3. Mahasiswa ditugaskan untuk membuat video pengukuran menggunakan 3 alat
antropometri pertumbuhan massa jaringan sesuai prosedur dan peralatan yang
tersedia di rumah
4. Mahasiswa memaparkan video pengukuran menggunakan alat antropometri
5. Diskusi hasil video pengukuran menggunakan alat antropometri
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65
materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
8
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
9
Acara 4
Pokok Bahasan : Penilaian Status Gizi Berdasarkan
Antropometri Acara Praktikum : Indeks Antropometri dan penentuan
Z-score Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 2 jam (120 menit)
b. Dasar Teori
Indeks antropomteri adalah bentuk penyajian parameter antropometeri (berat
badan dan tinggi badan) yang dikaitkan dengan variable umur atau merupakan kombinasi
keduanya (BB/U, TB/U, dan BB/TB). Indeks ini digunakan sebagai indikator status gizi
seseorang atau anak.
Penyajian indikator status gizi bertujuan untuk memantau secara berkala dan
teratur BB menurut umur dan diplot sebagai kurva pertumbuhan (KMS). Bila mungkin PB
atau TB dapat pula dipantau. Pertumbuhan yang baik menunjukkan keadaan gizi dan
kesehatan yang baik pula, sehingga setiap gangguan / kelainan dapat segera dilakukan
tindakan korektif. Istilah status gizi berdasarkan indikator status gizi :
1. BB/U : indikator underweight (gizi buruk)
2. TB/U : indikator stunting (pendek)
3. BB/TB : indikator wasting (kurus)
Karakteristik Indikator Status Gizi:
1. BB/U
Karena berat badan berhubungan linier dengan umur, maka indicator BB/U dapat
memberikan gambaran masalah gizi masa lalu atau KRONIS. Disamping itu,
karena berat badan juga labil terhadap perubahan yang terjadi, maka BB/U juga
memberikan gambaran masalah gizi saat kini atau AKUT.
2. TB/U
Hambatan pertumbuhan pada inggi badan berlangsung pada kurun waktu yang
cukup lama, dari beberapa bulan sampai beberapa tahun. Oleh karena itu,
indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi pada masa lalu atau KRONIS.
Banyaknya jumlah anak yang pendek memberikan indikasi bahwa di masyarakat
bersangjutan ada masalah yang sudah berlangsung cukup lama. Perlu dipelajari
1
apa masalah dasar dari gangguan pertumbuhan ini sebalum dilakukan program
perbaikan gizi scara komprehensif.
3. BB/TB
Pada keadaan yang baik, BB seseorang akan berbanding lurus dengan TB nya.
Dengan kata lain BB akan proporsional dengan TB nya. Bila terjadi kondisi yang
kurang baik dalam waktu cepat, BB akan berubah karena sifat BB yang labil,
sedangkan TB tidak terpengaruh. Akibatnya BB dalam waktu singkat akan menjadi
tidak proporsional dengan TB nya. Oleh karena itu indikator BB/TB memberikan
gambaran tentang status gizi saat kini atau masalah gizi AKUT.
Batas ambang dan istilah status gizi untuk indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
(Permenkes No 2 Tahun 2020 tentang standar Antropometri Anak) :
Nilai Z-Score
No BB/U TB/U BB/TB Status Gizi
(a) (b) (c)
a. Gizi Lebih
1 +3 0 +3,2 b. Normal
c. Obesitas
2
3
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
1
Acara 5
Pokok Bahasan : Grafik pertumbuhan anak
Acara Praktikum/Praktek: Grafik pertumbuhan anak
Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 2 jam (120 menit)
b. Dasar Teori
Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan mengalami perkembangan
dan pertumbuhan pada beragam aspek di kehidupan. Bayi akan bertumbuh
menjadi balita kemudian anak. Salah satu hal yang dapat dipantau adalah
perkembangan fisik bayi dan balita.
1
A. Penelitian longitudinal
Pada awal penelitian terdapat 1737 subyek yang memenuhi kriteria
penelitian, namun data yang digunakan adalah data 882 subyek yang
menyelesaikan penelitian ini. Subyek diberi makan sesuai dengan
rekomendasi WHO yaitu mendapat ASI sampai usia 12 bulan dan mendapat
makanan tambahan setelah berumur 6 bulan. Ibu subyek penelitian tidak
merokok.
B. Penelitian cross-sectional
Subyek diambil dari strata demografik yang sama dengan subyek
penelitian longitudinal. Terdapat 6669 subyek usia 18-71 bulan yang masing-
masing dinilai dalam satu kali pengukuran.
d. Prosedur Kerja
1
Kerjakan kasus berikut, kemudian isikan pada KMS, grafik pertumbuhan WHO &
CDC.
Kasus 1:
Seorang anak perempuan lahir di bulan Februari 2018 dengan berat badan lahir 3
kg. Kemudian melakukan beberapa penimbangan di posyandu. Adapan data berat
badan hasil penimbangan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Seorang anak laki-laki lahir di bulan Februari 2021 dengan berat badan lahir 3,3
kg. Kemudian melakukan beberapa kali penimbangan di posyandu. Data berat
badan yang didapat yaitu:
1
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
1
Acara 6
Pokok Bahasan : Interpretasi Hasil
Laboratorium Acara Praktikum/Praktek: Interpretasi
Hasil Laboratorium Tempat : Laboratorium
Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 2 jam (120 menit)
b. Dasar Teori
Penilaian biokimia merupakan salah satu metode dalam penilaian status gizi
yang bersifat langsung; Metode lain adalah antropometri, pemeriksaan klinik,
survei konsumsi, faktor ekologi, dan statistik vital. Antropometri digunakan untuk
melihat kekurangan status gizi makro. Pada umumnya yang dinilai dalam penilaian
status gizi secara biokimia antara lain, yaitu: zat besi, vitamin, protein, dan
mineral. Contoh sampel berupa serum darah, urine, rambut (untuk melihat Zn),
serta feces. Plasma darah dapat menghasilkan komponen darah yang didapatkan
dari darah yang di-centrifuge menjadi serum yang lebih sensitive dibanding plasma
dan sel-sel darah. Pemeriksaan biokimia digunakan untuk menilai status gizi
sehingga hasilnya memberikan gambaran lebih tepat, objektif, dan hanya
dilakukan orang yang terlatih. Hasil pemeriksaan biokimia tersebut dibandingkan
dengan standar normal yang telah ditetapkan.
Masalah gizi di Indonesia antara lain: KEP, Anemia, KVA, dan GAKI. Oleh
karena itu diperlukan pemeriksaan zat gizi spesifik yang bertujuan untuk menilai
status gizi. Masalah gizi yang akan dinilai secara laboratorium meliputi Kurang
Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi (AGB), Kurang Vitamin A (KVA), dan
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Pemeriksaan biokimia dilakukan
terutama untuk mendekteksi keadaan defisiensi zat gizi sub-klinikal, artinya sudah
mengalami kelainan biokimia namun tanpa tanda-tanda atau gejala klinis, sehingga
sering digunakan untuk menggambarkan tahap awal dari suatu penyakit atau
1
kondisi, sebelum gejala terdeteksi oleh pemeriksaan klinis atau pemeriksaan
laboratorium.
Dalam penilaian status gizi dengan cara pemeriksaan secara biokimia sering
memerlukan peralatan yang hanya ada di rumah sakit atau puskemas, sehingga
sulit terjangkau oleh penduduk yang tinggal jauh dari sarana kesehatan. Namun
kemudian dapat diupayakan oleh anggota keluarganya atau kerabat untuk
mengumpulkan urin dan feces; atau darah oleh petugas kesehatan yang bertugas
di daerah tersebut untuk kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis
selanjutnya oleh tenaga analis kesehatan.
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
1
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
1
Acara 7
Pokok Bahasan : Pengenalan tanda klinis pd
KEP/AGB/GAKI/KVA Acara Praktikum/Praktek: Pengenalan tanda klinis
pd KEP/AGB/GAKI/KVA Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 2 jam (120 menit)
b. Dasar Teori
Penilaian status gizi secara klinis yang dapat dilakukan dengan melihat
tanda (sign) dan gejala (symptom). Tanda (sign) merupakan fenomena yang
dilaporkan oleh pemeriksa sedangkan sign merupakan fenomena yang dinyatakan
oleh pasien. Pemeriksaan klinik mempelajari gejala yang muncul dari tubuh
sebagai akibat dari kelebihan atau kekurangan salah satu zat gizi tertentu serta
mengamati & mengevaluasi tanda-tanda klinis atau perubahan fisik yang
ditimbulkan akibat gangguan kesehatan & penyakit kurang gizi.
Materi ini penting untuk dipelajari bagi seseorang yang akan melakukan
penilaian status gizi bagi individu khususnya metode klinis. Sedangkan kompetensi
yang diharapkan adalah setelah membaca bab ini mahasiswa mampu memahami
mengenai pemeriksaan klinis pada berbagai masalah gizi meliputi Kurang Vitamin
A, Kurang Energi Protein, dan Gangguan Akibat kekurangan Iodium.
2
d. Prosedur Kerja
Isilah tabel hasil kerja berdasarkan literatur dan sebagai perbandingan lakukan
pengamatan terhadap orang sekitar
Rusuk: Rusuk:
Pantat: Pantat:
Rambut: Rambut:
Kulit: Kulit:
Bibir: Bibir:
Kulit: Kulit:
Kuku: Kuku:
2
Lainnya jika ada: Lainnya jika ada:
depan:
Lengan atas bagian belakang:
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
2
Acara 8
Pokok Bahasan : Survei Konsumsi
Acara praktikum/Praktik : Survei Konsumsi Makan Tingkat Rumah
Tangga
Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 120 menit
b. Dasar Teori
Survei konsumsi merupakan salah satu metode pengukuran status
gizi perorangan atau kelompok. Survei konsumsi pangan sebagai fungsi
dari penilaian status gizi secara tidak langsung bertujuan untuk
memberikan informasi awal tentang kondisi asupan zat gizi individu,
keluarga dan kelompok masyarakat saat ini dan masa lalu. Pada sisi ini
diketahui bahwa informasi tentang kualitas dan kuantitas asupan zat gizi
saat ini dan masa lalu adalah cerminan untuk status gizi masa yang akan
datang. Konsumsi hari ini akan memengaruhi kondisi kesehatan dan gizi
dimasa yang akan datang. Status asupan gizi saat ini yang diketahui dari
kuantitas dan kualitas makanan di meja makan, adalah bermanfaat untuk
mendeskripsikan status gizi dimasa yang akan datang. Hasil penilaian
survei konsumsi banyak terdapat bias yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti : ketidak sesuaian dalam menggunakan alat ukur, waktu
pengumpulan data yang tidak tepat, instrumen tidak sesuai dengan
tujuan, ketelitian alat timbangan makanan, kemampuan petugas
mengumpulkan data, daya ingat responden, daftar komposisi bahan
makanan yang tidak sesuai dengan makanan yang dikonsumsi responden
dan intepretasi hasil yang kurang tepat. Oleh karena itu diperlukan
pemahaman, pengetahuan dan keterampilan tentang cara-cara
melakukan survei konsumsi makanan tingkat rumah tangga.
2
d. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa menyiapkan form konsumsi makan tingkat rumah
tangga (Food Account) yang digunakan.
2. Mahasiswa melakukan survei konsumsi makan tingkat rumah tangga
(Food Account) pada responden (minimal 2 KK).
3. Mahasiswa mengisikan hasil survei konsumsi pada form-form
survei konsumsi makan tingkat rumah tangga (Food Account)
e. Hasil dan Pembahasan
Formulir Food Account Method
2
II. Daftar Makanan dan Bahan Makanan Dalam Rumah Tangga
Kode Rumah Tangga
*Dibeli dari luar/diterima sebagai hadiah/hasil produksi kebun untuk keperluan rumah tangga
f. Kesimpulan
2
Acara 9
Pokok Bahasan : Survei Konsumsi
Acara praktikum/Praktik : Survei Konsumsi Makan Tingkat
Individu Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 120 menit
b. Dasar Teori
Survei konsumsi merupakan salah satu metode pengukuran status gizi
perorangan atau kelompok. Hasil penilaian survei konsumsi banyak terdapat
bias yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti : ketidak sesuaian dalam
menggunakan alat ukur, waktu pengumpulan data yang tidak tepat, instrumen
tidak sesuai dengan tujuan, ketelitian alat timbangan makanan, kemampuan
petugas mengumpulkan data, daya ingat responden, daftar komposisi bahan
makanan yang tidak sesuai dengan makanan yang dikonsumsi responden dan
intepretasi hasil yang kurang tepat. Oleh karena itu diperlukan pemahaman,
pengetahuan dan keterampilan tentang cara-cara melakukan survei konsumsi
makanan baik secara individu maupun kelompok.
Survei konsumsi makanan ditingkat invidu bertujuan untuk
mendapatkan gambaran konsumsi makanan responden. Metode-motode
pengukuran survei konsumsi individu antara lain :
1. Metode recall 24 jam.
2. Metode estimated food records.
3. Metode penimbangan makanan (food weighing).
4. Metode dietary history.
5. Metode frekuensi makanan (food frequency)
d. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa menyiapkan form-form konsumsi makan
2
individu yang digunakan.
2. Mahasiswa melakukan survei konsumsi makan individu pada responden.
3. Mahasiswa mengisikan hasil survei konsumsi pada form-form
survei konsumsi makan individu
:
Tanggal Wawancara
2 Selingan Pagi
3 Makan Siang
4 Selingan Sore
5 Makan Malam
6 Selingan Malam
Enumerator
2
(Tanda Tangan dan Nama Jelas)
2
Formulir food frequency
Nama Subjek/Responden :
Tanggal Wawancara :
Pertanyaan : Berapa sering Anda mengkonsumsi makanan di bawah ini? Berikan tanda
centang (√) pada kolom yang tersedia
Daftar Bahan Frekuensi Keteranga
Makanan/ n
>1x 1x 3–6x 1– 2 x 2x
Makanan
Tidak
perhari perhari Per minggu Per minggu perbulan atau
Pernah
kurang
Makanan Pokok
a. Nasi
b. Mi basah
c. Bihun
d. Singkon
e. ..
Lauk Hewani
a. Ayam
b. Ikan
c. Telur
d. Daging
e. ...
Lauk Nabati
a. Tahu
b. Tempe
c. Kacang tanah
d. Kacang hijau
e.....
Sayur
a. Bayam
b. Kangkung
c. Kubis
d. Sawi
e.....
Buah
a. Mangga
b. Jeruk
c. Semangka
d. Pepaya
e......
Lain-Lain
a. Gula
b. Minyak Kelapa
c......
Enumerator
2
(Tanda Tangan dan Nama Jelas)
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
3
Acara 10
Pokok Bahasan : Faktor Ekologi dan Statistik Vital
Acara Praktikum : Lab skill
Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi waktu : 2 x 120 menit
a. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat memahami korelasi factor-faktor ekologis terhadap status
gizi
2. Mahasiswa dapat memahami, menghitung, mencatat, mengolah,
menyajikan dan mengambil kesimpulan dari data statistik kesehatan di
suatu daerah
b. Dasar Teori
Faktor ekologi yang mempengaruhi status gizi di antaranya adalah
beberapa informasi ekologi yang berkaitan dengan penyebab gizi kurang.
Informasi tersebut di antaranya data sosial ekonomi, data kependudukan,
keadaan lingkungan fisik dan data vital statistik. Data yang termasuk sosial
ekonomi misalnya jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, keadaan
budaya, agama, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, ketersediaan air bersih,
pelayanan kesehatan, ketersediaan lahan pertanian dan informasi yang lain.
Pengukuran status gizi dengan Statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan. Analisis statistik kesehatan
merupakan salah satu cara untuk mengetahui gambaran keadaan gizi di
suatu wilayah. Dengan menggunakan statistik kesehatan, dapat
dipertimbangkan penggunaannya sebagai bagian dari indikator tidak
langsung pengukuran status gizi masyarakat (Supariasa et.al., 2001).
Statistik kesehatan ini diperoleh dari berbagai sumber :
1. Institusi –institusi kesehatan; pencatatan2 dari RS, Puskesmas, apotek,
poliklinik, rumah bersalin, dsb.
2. Program2 khusus : pelayanan kesehatan sekolah, pemberantasan
penyakit2 menular.
3. Survei epidemiologi :informasi yang diperoleh dari
lapangan (masyarakat).
4. Survei kesehatan rumah tangga Institusi2 yang mengumpulkan data
dgn tujuan2 khusus, spt perusahaan2 asuransi, tempat2 pencatatan
kelahiran dan kematian di kelurahan, dsb
3
Menurut Slamet (2004) beberapa statistik vital yang berhubungan
dengan kesehatan dan gizi antara lain angka kesakitan, angka kematian,
pelayanan kesehatan, dan penyakit infeksi yang berhubungan dengan gizi.
Kematian adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan
secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Beberapa hal mengenai data kematian harus dapat diperhatikan yaitu
sumber data, jumlah dan distribusi penduduk serta umur sebab dan tempat
kematian.
Beberapa informasi yang dijadikan pegangan untuk menganalisis keadaan
gizi di suatu wilayah menurut Jelliffe (1989) :
⚫ Angka Kematian pada kelompok umur tertentu (age spesific mortality
rates)
⚫ Angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu (cause
spesific morbidily and mortality rates)
⚫ Statistik pelayanan kesehatan (health service statistic)
⚫ Penyakit infeksi yang berhubungan dengan gizi (nutritionally relevant
infection rates)
d. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa melakukan studi literatur terkait penyebab langsung dan tidak
langsung yang mempengaruhi masalah kurang gizi
2. Berdasarkan artikel2 tersebut, sebutkan dan jelaskan berbagai upaya
penanggulangan masalah gizi kurang yang disebabkan karena penyebab
di bawah ini:
a. Rendahnya cakupan ASI eksklusif dan tidak tepatnya
pemberian MP-ASI
b. Tingginya penyakit infeksi
c. Rendahnya pengetahuan gizi keluarga/ibu
d. Rendahnya daya beli masyarakat thd bahan pangan
e. Pola asuh anak tidak memadai
f. Rendahnya angka kunjungan ke Pelayanan Kesehatan
g. Rendahnya hygiene sanitasi
3
h. Kemiskinan
3. Mahasiswa membuat laporan sementara dan mempresentasikan hasil
diskusinya
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
3
Acara 11
Pokok Bahasan : Lab skill
Acara Praktikum : Lab skill
Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi waktu : 2 x 120 menit
a. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat mengukur tinggi badan individu dengan benar sesuai
prosedur pengukuran
2. Mahasiswa dapat menimbang berat badan individu dengan benar sesuai
prosedur penimbangan
3. Mahasiswa dapat mengukur LILA individu dengan benar sesuai prosedur
pengukuran
b. Dasar Teori
Antropometri merupakan salah satu metode penilaian status gizi yang
secara luas dapat digunakan di masyarakat untuk melakukan assessment gizi.
Pokok bahasan dalam praktikum simulasi penggunaan alat antropometri yaitu
ketrampilan memilih alat antropometri, menggunakan alat antropometri dan
mengintepretasikan hasil pengukurannya. Masing-masing alat antropometri
memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga untuk menilai status gizi dalam
penggunaan alat-alat tersebut harus tepat pemilihan dan penggunaannya.
Berat badan merupakan parameter yang paling penting digunakan karena
dapat menggambarkan status gizi secara periodik. Ketelitian dalam
menggunakan alat-alat pengukur berat badan dipengaruhi oleh keterampilan
pengukur. Oleh karena itu, keterampilan penggunaan alat pengukur berat badan
sangat diperlukan.
Tinggi badan juga merupakan parameter antropometri dalam penilaian
status gizi. Berbagai macam alat yang digunakan dalam mengukur tinggi badan
digunakan sesuai dengan keadaan responden yang diukur. Pengukuran
parameter tinggi badan digunakan mulai bayi sampai lanjut usia, sehingga
pemilihan alat pengukur tinggi badan harus sesuai. Pada usia bayi menggunakan
alat pengukur panjang badan, pada usia selanjutnya pada responden yang bisa
berdiri digunakan microtoise, pada responden usia lanjut dan responden yang
tidak dapat berdiri menggunakan konversi pengukuran panjang lutut untuk
mendapatkan ukuran kisaran tinggi badan.
Penilaian status gizi antropometri massa tubuh yang digunakan seperti
3
pengukuran tebal lemat bawah kulit, pengukuran massa otot, lingkar kepala, dan
lingkar lengan atas.
d. Prosedur Kerja
1. Mahasiswa melakukan penimbangan berat badan.
2. Mahasiswa melakukan pengukuran tinggi badan.
3. Mahasiswa melakukan pengukuran LILA.
4. Mahasiswa menilai status gizi.
3
A. DAFTAR PENCAPAIAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PENILAIAN
STATUS GIZI METODE ANTROPOMETRI PENGUKURAN TINGGI
BADAN
NAMA :
TANGGAL :
HASIL PENCAPAIAN
NO KETERANGAN KOMPETEN TIDAK KETERANGAN
KOMPETEN
A PERSIAPAN
1 Senyum, sapa, salam, sopan dan
santun
2 Jelaskan tujuan dan mohon ijin
B PELAKSANAAN
1 Tempelkan microtoice pada dinding
yang lurus dan datar setinggi tepat 2
meter, angka nol
pada lantai yang datar
2 Lepaskan sepatu atau sandal
3 Anak harus berdiri tegas
sempurna, perhatikan kepala,
tumit, punggung
4 Turunkan microtoice sampai
rapat pada kepala bagia atas,
siku menempel dinding
5 Baca hasil pengukuran
C PENUTUP
1 Sampaikan hasil pengukuran
berat badan
2 Mengucapkan terima kasih
3
B. DAFTAR PENCAPAIAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PENILAIAN
STATUS GIZI METODE ANTROPOMETRI PENIMBANGAN BERAT
BADAN
NAMA :
TANGGAL :
HASIL PENCAPAIAN
NO KETERANGAN KOMPETEN TIDAK KETERANGAN
KOMPETEN
A PERSIAPAN
1 Senyum, sapa, salam, sopan dan
santun
2 Jelaskan tujuan dan mohon ijin
B PELAKSANAAN
1 Aktifkan timbangan
2 Pastikan timbangan bekerja
dengan baik
3 Subjek diminta melepaskan kaki
dan asesoris
4 Subjek terukur diminta
menempatkan diri pada
timbangan, berdiri pandangan
lurus ke depan
5 Baca angka berat badan pada
monitor
6 Catat berat badan hasil
penimbangan
7 Subjek terukur diminta turun dari
timbangan
C PENUTUP
1 Sampaikan hasil pengukuran
berat badan
2 Mengucapkan terima kasih
3
C. DAFTAR PENCAPAIAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM
PENILAIAN STATUS GIZI METODE ANTROPOMETRI MENGGUNAKAN
LLA
NAMA :
TANGGAL :
HASIL PENCAPAIAN
NO KETERANGAN KOMPETEN TIDAK KETERANGAN
KOMPETEN
A PERSIAPAN
1 Senyum, sapa, salam, sopan dan
santun
2 Jelaskan tujuan dan mohon ijin
B PELAKSANAAN
1 Tetapkan posisi bahu dan siku
(tanyakan aktivitas tangan)
2 Letakkan pita antara bahu dan
siku
3 Tentukan titik tengan lengan
4 Turunkan lengan
5 Lingkarkan pita (tidak
longgar/ketat)
6 Baca skala dengan benar
C PENUTUP
1 Sampaikan hasil pengukuran
berat badan
2 Mengucapkan terima kasih
f. Kesimpulan
g. Rubrik penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
3
Acara 12
Pokok Bahasan : Penilaian status gizi di RS
Acara Praktikum/Praktek: Aplikasi form screening
Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 2 jam (120 menit)
b. Dasar Teori
Status gizi merupakan deskripsi keseimbangan intake zat gizi dengan kebutuhan
gizi pada individu. Skrining Gizi merupakan proses yang sederhana, cepat dan cukup
sensitif untuk mendeteksi resiko malnutrisi pada pasien. Peranan skrining gizi yang
dilakukan pada awal pasien masuk rumah sakit untuk mengidentifikasi secara dini
pasien beresiko atau tidak beresiko malnutrisi, sehingga intervensi gizi dapat
diberikan dengan tepat. Skrining gizi juga dapat digunakan untuk memprediksi
probabilitas outcome yang berkaitan dengan gizi dan nutrisi serta pengaruh intervensi
gizi yang sebelumnya telah diberikan Skrining gizi minimal dilakukan dalam waktu 24
jam terhitung sejak pasien mulai masuk rumah sakit. Alat-alat yang digunakan pada
metode skrining gizi antara lain :
3
d. Prosedur Kerja
1. Persiapan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Lakukan screening awal pasien
3. Buatlah laporan praktikum
F. KESIMPULAN
Dalam menilai status gizi klien/ pasien di Rumah Sakit dibutuhkan skrining gizi
yang tepat untuk menentukan resiko malnutrisi atau tidak beresiko malnutrisi.
Skrining awal pada pasien beresiko malnutrisi harus dilanjutkan dengan asesment gizi
untuk menentukan intervensi gizi selanjutnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien agar malnutrisi yang telahdiderita pasien dapat dicegah/ diperbaiki segera.
G. Rubrik penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu
4
Acara 13
Pokok Bahasan : Lab Skill
Acara Praktikum/Praktek: Lab Skill
Tempat : Laboratorium Antropometri
Alokasi Waktu : 2 x 2 jam (120 menit)
4
DAFTAR PENCAPAIAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM
PENILAIAN STATUS GIZI METODE SURVEY KONSUMSI
NAMA :
TANGGAL :
HASIL PENCAPAIAN
NO KETERANGAN KOMPETEN KETERANGAN
TIDAK
KOMPETEN
A PERSIAPAN
1 Senyum, sapa, salam, sopan dan
santun
2 Jelaskan tujuan dan mohon ijin
B PELAKSANAAN
1 Melakukan survei konsumsi menggunakan
form yang tepat
1. Form recall 24 jam.
2. Form estimated food records.
3. Form dietary history.
4. Form frekuensi makanan (food
frequency)
2 Menggunakan peralatan penunjang survey
konsumsi
1. Food model
2. Food picture
C PENUTUP
1 Sampaikan hasil survey konsumsi
2 Mengucapkan terima kasih
f. Kesimpulan
g. Rubrik Penilaian
Jenjang Angka Deskripsi Kinerja
E < 46 Tidak mengerjakan laporan, tidak presentasi
Laporan tidak tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik,
D 46 – 55
penguasaan materi kurang, tim tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi kurang baik, penguasaan
C 56 – 65 materi kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat
waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
BC 66 – 70
kurang, ada sebagian tim yang tidak aktif, kehadiran tidak tepat waktu
Laporan tepat dan tidak lengkap, presentasi baik, penguasaan materi
B 71 -75
baik, semua tim aktif, kehadiran tepat waktu