Anda di halaman 1dari 37

HALAMAN VALIDASI

BUKU PRAKTIKUM GIZI


DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FKM UNMUL

Disusun oleh :

Reny Noviasty, SKM.,M.Kes

Nurul Afiah, S.Gz.,M.Kes

EDITOR

DR.IWAN M.RAMDAN,SKp. M.Kes

Telah diperiksa dan telah disetujui untuk memenuhi standar buku panduan praktikum
serta telah memiliki kesesuaian antara kompetensi dasar dengan materi praktikum

Samarida, Tanggal 4 Februari 2019

Disahkan Oleh :

Koordinator Prodi

Andi Anwar, SKM.,M.Kes

NIP 197708272010121002

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas


limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan pedoman Praktikum Gizi ini dengan baik.
Penyusunan pedoman Praktikum Gizi ini disusun sebagai pedoman dan
petunjuk bagi mahasiswa semester VI yang sedang mengambil mata kuliah
Praktikum Gizi (Kode Mata Kuliah: 110153281) untuk mengaplikasikan teori
yang telah didapatkan dari mata kuliah yang didapatkan dalam proses perkuliahan
dikelas kedalam bentuk Praktikum baik di laboratorium maupun di lapangan.
Penyusunan pedoman Praktikum Gizi ini tentunya masih memiliki banyak
kekurangan sehingga saran dan kritik yang membangun kami perlukan untuk
penyempurnaan modul ini di tahun-tahun berikutnya.
Semoga pedoman Praktikum Gizi ini bermanfaat serta dapat memberikan
ilmu dan wawasan bagi Mahasiswa Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya pedoman
Praktikum Gizi ini, kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Samarinda, Februari 2019

Tim Penyusun

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


DAFTAR ISI
HALAMAN VALIDASI............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
BAB I TINJAUAN MATA KULIAH...........................................................................................3
1.1 Deskripsi Mata Kuliah...............................................................................................3
1.2 Tujuan Umum...........................................................................................................3
1.3 Tujuan Khusus :........................................................................................................4
1.4 Manfaat Kegiatan :...................................................................................................4
1.5 Peserta Kegiatan :.....................................................................................................4
1.6 Rencana Pembelajaran Semester............................................................................5
BAB II TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM.........................................................................9
2.1 Tata Tertib Praktikum................................................................................................9
2.2 Ketentuan Laporan Praktikum..................................................................................9
2.3 Contoh Cover Laporan............................................................................................11
2.4 Format Penilaian Hasil Praktikum...........................................................................12
BAB III PENILAIAN STATUS GIZI.........................................................................................13
3.1 Antropometri....................................................................................................13
3.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Antropometri.......................................................14

3.1.2 Parameter Antropometri..................................................................................15

3.2 Survei Konsumsi Makanan......................................................................................17


3.2.1 Tujuan Survei Konsumsi Pangan.....................................................................17

3.2.2 Sasaran Survei Konsumsi Makanan................................................................18

BAB IV PRAKTIKUM PENGUKURAN ANTROPOMETRI DI POSYANDU................................19


4.1 Dasar Teori.............................................................................................................19
4.2 Alat dan Bahan Praktikum......................................................................................19
4.3 Rencana Pelaksanaan Kegiatan..............................................................................20
BAB V PRAKTIKUM PSG ANAK DENGAN PERANGKAT LUNAK...........................................23
4.1 Dasar Teori.............................................................................................................23
4.2 Alat dan Bahan Praktikum......................................................................................23
4.3 Prosudur Praktikum................................................................................................24

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


4.4 Tugas......................................................................................................................24
BAB VI PRAKTIKUM PENILAIAN SURVEI KONSUMSI MAKANAN.......................................25
4.1 Dasar Teori.............................................................................................................25
4.2 Alat dan Bahan Praktikum......................................................................................25
4.3 Prosedur Praktikum................................................................................................25
4.4 Tugas......................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................27
LAMPIRAN........................................................................................................................28
FORM 1. LEMBAR MONITORING MAHASISWA KADER POSYANDU (MAHAKARYA).......29
FORM 2. LEMBAR PENILAIAN PENDAMPING................................................................30
FORM 3. LEMBAR PENILAIAN DOSEN PEANGGUNGJAWAB LAPANGAN.......................31
FORM 4 : Contoh Formulir Food Recall 24 Jam Individu...............................................32
FORM 5 : Contoh Formulir Food Frequency Questioinnaire (FFQ)...............................33

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


BAB I
TINJAUAN MATA KULIAH

1.1 Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Penilaian Status Gizi bertujuan agar mahasiswa mampu
mengaplikasikan metode penilaian status gizi mulai dari antropometri dan
survey konsumsi makanan, untuk individu maupun masyarakat serta
mempraktekkan input data pertumbuhan anak, menghitung dan
mengkategorikan status gizi, menginterpretasikan hasil skor status gizi
dengan menggunakan perangkat lunak WHO antro, menginput bahan
makanan sesuai Daftar komposisi bahan makanan, menginput data bahan
makanan sesuai resep, dan menyusun menu seimbang untuk berbagai
kelompok umur menggunakan table rujukan standar maupun perangkat lunak
komputer nutrisurvey.
Tingkat kesehatan seseorang dipengaruhi beberapa faktor di
antaranya bebas dari penyakit atau cacat, keadaan sosial ekonomi yang baik,
keadaan lingkungan yang baik, dan status gizi juga baik. Orang yang
mempunyai status gizi baik tidak mudah terkena penyakit, baik penyakit
infeksi maupun penyakit degeneratif. Status gizi merupakan salah satu faktor
penting dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Status gizi dapat diketahui melalui pengukuran beberapa parameter,
kemudian hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan standar atau
rujukan. Peran penilaian status gizi bertujuan untuk mengetahui bagaimana
keadaan status gizibaik individu maupun masyarakat. Oleh karena itu dengan
diketahuinya status gizi, dapat dilakukan upaya untuk memperbaiki tingkat
kesehatan pada masyarakat.

1.2 Tujuan Umum


Melakukan praktikum gizi di masyarakat secara langsung yakni melalui
metode pengukuran antropometri untuk menilai status gizi bagi bayi dan/atau
balita di Posyandu.

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


1.3 Tujuan Khusus :
a. Mengasah keterampilan mengukur dan menggunakan alat yang tepat untuk
mengukur lingkar kepala bayi dan/atau balita
b. Mengasah keterampilan mengukur dan menggunakan alat yang tepat untuk
mengukur lingkar berat badan bayi dan/atau balita
c. Mengasah keterampilan mengukur dan menggunakan alat yang tepat untuk
mengukur lingkar tinggi badan bayi dan/atau balita
d. Mengasah keterampilan untuk menilai perkembangan motorik bayi
dan/atau balita
e. Mengasah keterampilan untuk berkomunikasi dengan masyarakat, kader
dan petugas kesehatan
f. Mengasah keterampilan untuk menilai status gizi dengan menggunakan
software WHO Antro.

1.4 Manfaat Kegiatan :


a. Mahasiswa akan belajar berbagai permasalahan selama melakukan
pengukuran antropometri gizi di masyarakat secara langsung dan belajar
melakukan pengukuran dan pemantauan status gizi pada masyarakat
khususnya pada bayi dan/atau balita di wilayah posyandu selama satu
semester.
b. Metode ini diharapkan juga dapat memberi dampak positif bagi posyandu
sebagai pengenalan secara dini tentang posyandu kepada mahasiswa dan
mahasiswa menjadi tenaga tambahan yang dapat membantu kader dalam
melaksanakan tugas.

1.5 Peserta Kegiatan :


a. Mahasiswa Semester VI berjumlah 29 orang yang terbagi dalam 6
kelompok berdasarkan jumlah posyandu yang akan bekerjasama (Daftar
nama mahasiswa terlampir)
b. Tim Dosen Mata Kuliah Pengembangan dan Pengorganisasian Kelompok
c. Petugas Posyandu

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


1.6 Rencana Pembelajaran Semester

R EN C A N A P E MB E LA J A R A N SEM ES TER (R P S)
Perte Kemampuan khusus Indikator Materi Pokok Metode Pengalaman Penilaian Refe-
muan (Bahan Kajian) Pembelajaran Belajar Jenis Kriteria Bobot rensi
Ke-
1 Penyampaian kontrak Membahas Perkuliahan : Ceramah Menyimak penjelasan - - - -
pembelajaran (deseminasi Mengakomodasi dosen untuk memahami
kontrak perkuliahan) berbagai masukan dari tugas dan tanggung
mahasiswa untuk
jawab dalam proses
memberi kemungkinan
revisi terhadap pokok pembelajaran.
bahasan yang dianggap
tidak penting dan
masukan pokok bahasan
yang dianggap penting,
sesuai dengan apa yang
dikemukakan dalam
RPS, pada pertemuan ini
dikemukakan pula
tujuan, ruang lingkup,
prosedur perkuliahan,
penjelasan tentang tugas
yang harus dilakukan
mahasiswa, ujian yang
harus diikuti termasuk
jenis soal dan cara
menyelesaikan atau
menjawab pertanyaan,
dan sumber-sumber.

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


2&3 Mahasiswa mampu a) Menerapkan d) Buku Grafik Pembelajaran Mahasiswa Tes dan Non Ketepatan 10 Buku :
mempraktekkan prosedur penggunaan Buku Pertumbuhan Anak Kooperatif, mendiskusikan dan Tes menjelaskan dan 1,2,3,4,5,6
penilaian pertumbuhan Grafik Pertumbuhan (GPA) (Ceramah, Tanya mempraktekkan teknis mempraktekkan
Anak (GPA) e) Penentuan Umur jawab, tugas) penggunaan Buku Grafik Tertulis teknis penggunaan
anak
b) Menentukan Umur Anak Pertumbuhan Anak Buku Grafik
Anak f) Tanda-tanda Klinis (GPA), menentukan Umur Pertumbuhan Anak
c) Memeriska Tanda- Marasmaus Anak, dan memeriksa (GPA), menentukan
tanda Klinis g) Tanda-tanda Klinis Tanda-tanda Klinis Umur Anak, dan
Marasmaus kwashiorkor Marasmus dan memeriksa Tanda-
a) Menganalisis studi h) Studi kasus Tanda-tanda Klinis tanda Klinis
kasus malnutrisi dan malnutrisi dan kwashiorkor dan studi Marasmus dan
gangguan kasus malnutrisi dan Tanda-tanda Klinis
gangguan
pertumguhan anak kwashiorkor dan
pertumbuhan gangguan pertumbuhan
studi kasus
anak anak berdasarkan buku malnutrisi dan
1,2,3,4,5,6 gangguan
pertumbuhan anak

4&5 Mahasiswa mampu a) Memilih dan d) Jenis bahan praktik Mahasiswa Non tes Ketepatan dalam Buku :
menghitung nilai dan menginput Jenis Makanan mempraktikkan teknis tertulis mempraktikkan 1,2,3,4,7
kandungan gizi makanan bahan Makanan e) Nilai zat-zat gizi menghitung BMI, Z score teknis memilih dan
b) Menghitung nilai zat- bahan makanan
dengan perangkat lunak dan melakukan analisis menginput jenis
zat gizi bahan f) Interpretasi data
nutrisurvey makanan hasil interpretasi data bahan makanan,
c) Menganalisis hasil berdasarkan buku menghitung nilai
interpretas data 1,2,3,4,7 dan kandungan gizi
bahan makanan,
dan menganalisis
hasil interpretasi
data

6&7 Mahasiswa mampu menilai 1. Mempraktekkan 5. Penyusunan Pembelajaran Mahasiswa Tes dan non Ketepatan Buku 1,2
pola konsumsi individu atau Penyusunan kuesioner Kooperatif, mendiskusikan dan tes tertulis menjelaskan 3,4,7,8
kelompok orang kuesioner frekuensi frekuensi makan (Ceramah, Tanya mempraktekkan Komposisi tubuh
makan dan recall dan recall jawab, tugas) Penyusunan kuesioner Video 1
manusia serta
2. Mempraktekkan 6. Pencarian frekuensi makan dan
Pencarian data data dengan recall metode pengukuran
dengan kuesioner kuesioner makan Pencarian data dengan

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


makan dan recall dan recall yang kuesioner makan dan antropometri
yang telah disusun telah disusun recall yang telah disusun
3. Menganalisis 7. data frekuensi data frekuensi makan
data frekuensi makan Tingkat konsumsi kalori,
makan 8. Tingkat protein, lemak, zat besi,
4. Menganalisis konsumsi kalori, serat zat gizi lainnya
tingkat konsumsi protein, lemak, zat
kalori, protein, besi, serat zat gizi
lemak, zat besi, lainnya
serat zat gizi lainnya
8 UTS

9,10 Mahasiswa mampu g) Memilih dan j) Jenis bahan praktik Mahasiswa Non tes Ketepatan dalam Buku :
menghitung nilai dan menginput Jenis Makanan mempraktikkan teknis tertulis mempraktikkan 1,2,3,4,7
kandungan gizi makanan bahan Makanan k) Nilai zat-zat gizi menghitung BMI, Z score teknis memilih dan
h) Menghitung nilai zat- bahan makanan
dengan perangkat lunak dan melakukan analisis menginput jenis
zat gizi bahan l) Interpretasi data
nutrisurvey makanan hasil interpretasi data bahan makanan,
i) Menganalisis hasil berdasarkan buku menghitung nilai
interpretas data 1,2,3,4,7 dan kandungan gizi
bahan makanan,
dan menganalisis
hasil interpretasi
data

11, 12 Mahasiswa mampu m) Memilih dan p) Jenis bahan Pembelajaran Mahasiswa Non tes Ketepatan dalam Buku :
menghitung nilai dan menginput Jenis Makanan Kooperatif, praktik mempraktikkan teknis tertulis mempraktikkan 1,2,3,4,7
kandungan gizi makanan bahan Makanan q) Nilai zat-zat gizi menghitung BMI, Z score teknis memilih dan
n) Menghitung nilai zat- bahan makanan
dengan perangkat lunak CD dan melakukan analisis menginput jenis
zat gizi bahan r) Interpretasi data
Menu makanan hasil interpretasi data bahan makanan,
o) Menganalisis hasil berdasarkan buku menghitung nilai
interpretasi data 1,2,3,4,7 dan kandungan gizi
bahan makanan,
dan menganalisis
hasil interpretasi

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


data

13,14,15 Mahasiswa mampu a) Menginput Data e) Data static Pembelajaran


melakukan konseling gizi static f) Konseling Kooperatif, praktik
dengan menggunakan b) Menginput dan berdasarkan
perangkat lunak nutriclin Menganalisis data
Data Konseling g) Laporan
berdasarkan h) Studi kasus
data
c) Menyusun
Laporan
konseling
d) Menyelesaikan
Studi kasus
berdasarkan
hasil laporan

16 UAS

Penilaian :

1. Kehadiran 5%
2. Sikap dan perilaku 5%
3. Laporan 10%
4. Presentasi 10%
5. UTS 30%
6. UAS 40%

Referensi :
Buku 1 : Panduan Pelaksanaan Praktikum
Buku 2 : Modul pelatihan Penilaian Pertumbuhan anak

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


Buku 3 : Principle of Nutritional Assessment, by Rosalind S. Gibson 1990
Buku 4 : Penilaian Status Gizi, I dewa Nyoman, dkk. Penerbit Buku Kedokteran, EGC
Buku 5 : Buku Pemantauan Status gIzi Tahun 2017, Kemenkes RI
Buku 6 : Buku Antropomteri Anak, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1995/Menkes/SK/II/2010 Tentang Standar Antropometri Penilailan Status Gizi Anak. Kemenkes
RI Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat Bina Gizi, 2011
Buku 7 : Panduan penggunaan Nutrisurvey
Buku 8 : Panduan penggunaan WHO antro
Buku 9 : Panduan penggunaan Nutriclin

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


BAB II
TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Tata Tertib Praktikum


a. Mahasiswa dan dosen diwajibkan menggunakan pakaian rapi dan tidak diperkenankan
memakai kaos oblong dan sandal jepit pada waktu praktikum.
b. Mahasiswa diwajibkan menggunakan jas almamater ketika praktikum dilaksanakan di
luar kampus FKM UNMUL
c. Keterlambatan mahasiswa ke laboratorium/lokasi praktikum diijinkan maksimal 15
menit dari jadwal yang telah ditetapkan. Lewat dari batas tersebut, mahasiswa tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum, kecuali dengan alasan yang logis.
d. Tidak diperbolehkan menghidupkan HP saat praktikum berlangsung (HP silent).
e. Mahasiswa tidak diperkenankan melakukan keributan di ruang laboratorium/Lokasi
Praktikum dalam bentuk apapun selama praktikum berlangsung.
f. Tidak diperkenankan makan dan minum di laboratorium.
g. Mahasiswa wajib mengikuti keseluruhan mata acara praktikum yang dilaksanakan
(kehadiran 100 %)
h. Kerusakan alat laboratorium karena kelalaian atau kesalahan mahasiswa harus diganti
dan ditanggung mahasiswa atau kelompok yang bersangkutan.
i. Laporan praktikum dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, jika
terlambat akan dikenakan sanksi penilaian.
j. Ruangan dan peralatan laboratorium harus dalam keadaan bersih dan rapi.

2.2 Ketentuan Laporan Praktikum


a. Laporan diketik dalam kertas A4, huruf Times New Roman 12, spasi 1,5, batas kiri 4
cm, batas atas 3 cm, batas kanan 3 cm dan batas bawah 3 cm.
b. Format isi laporan adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berisi tentang gambaran kondisi status gizi terkini dan pentingnya pengukuran
antropometri, dan alas an dikasanakan praktikum

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Berisi tujuan dilakukannya praktikum secara umum

1. Tujuan Khusus

Berisi tujuan dilakukannya praktikum secara khusus

C. Manfaat

1. Manfaat bagi Mahasiswa

2. Manfaat bagi Lokasi Praktikum

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengkuran Antropometri

B. Masalah Status Gizi pada Responden

BAB III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

B. Waktu dan Tempat

C. Tahapan pelaksanaan Praktikum

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengukuran

Hasil Pengukuran disajikan dalam tabel sesual format 1

B. Hasil analisis data pengukuran

Berisi tentang data hasil pengukuran yang telah diklasifikasi berdasarkan


pengklasifikasian status gizi per masing-masing item pengukuran (LILA, LP, IMT,
Z-Score).Data disajikan dalam bentuk grafik dan table.

C. Pembahasan

Berisi tentang hasil pengukuran yang telah dianalisis kemudian dikaitkan dengan
karakteristik responden dan teori dalam pustaka.

BAB V. PENUTUP

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


A. Kesimpulan (Menjawab Tujuan Praktikum)

B. Saran (Rekomendasi yang diberikan untuk Lokasi Praktikum dan Pelaksana


praktikum selanjutnya).

DAFTAR PUSTAKA
 Urutan penulisan : Nama Pengarang. Tahun. Judul Buku. Edisi Terbit. Penerbit.
Kota Terbit.
 Contoh : Winarno, F.G. 1996. Pangan dan Gizi. Edisi ke-2. PT Gramedia, Jakarta.

2.3 Contoh Cover Laporan

2.4 Format Penilaian Hasil Praktikum


FORMULIR PENILAIAN
PRAKTIKUM PENILAIAN STATUS GIZI

Nilai Individu

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


N Nama Kognitif/ Psikomotor Total Nilai Rata-rata
/Keterampi
o Peserta Pengetahua Afektif Nilai Lapor Total
lan
n Individ an Nilai

keaktifan saat
u (60%) (Total

Kerjasama

praktikum
Tanggung-

Kejujuran

kehadiran
Ketaatan
(Penguasaa Kelom

Disiplin
Jawab
Nilai/10)

Tim
n materi) pok
(40%)

Ketentuan Penilaian :

Nilai diberikan dalam bentuk angka mulai dari angka 0 s/d 100, dengan acuan sbb :

A = >81-100
B+ = >76-80
B = >70-75
C+ = >60-69
C = >55-60
D+ = >50-55
D = >45-50
E = 0-45

BAB III
PENILAIAN STATUS GIZI

3.1 Antropometri
Menilai status gizi dapat dilakukan melalui beberapa metode pengukuran,
tergantung pada jenis kekurangan gizi.Hasil penilaian status gizi dapat menggambarkan
berbagai tingkat kekurangan gizi, misalnya status gizi yang berhubungan dengan tingkat
kesehatan, atau berhubungan dengan penyakit tertentu. Menilai persediaan gizi tubuh

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


dapat diukur melalui metode penilaian yang dikelompokkan menjadi lima metode, yaitu
antropometri, laboratorium, klinis, survey konsumsi pangan dan faktor ekologi
(Supariasa, 2002).
Antropometri berasal dari kata anthropos dan logos (bahasa Yunani), yang berarti
tubuh manusia dan ilmu.Artinya Penilaian Status Gizi dengan metode antropometri
adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan status gizi
manusia.Konsep dasar yang harus dipahami dalam menggunakan metode secara
antropometri adalah konsep pertumbuhan (Supariasa, 2002).
Pertumbuhan adalah terjadinya perubahan sel-sel tubuh, terdapat dalam 2 bentuk
yaitu bertambahnya jumlah sel dan atau terjadinya pembelahan sel, secara akumulasi
menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh.Jadi pada dasarnya menilai status gizi
dengan metode antropometri adalah menilai pertumbuhan.Mengapa antropometri
digunakan sebagai indikator status gizi? Terdapat beberapa alasan kenapa antropometri
digunakan sebagai indikator status gizi, yaitu (Supariasa, 2002).:
1. Pertumbuhan seorang anak agar berlangsung baik memerlukan asupan gizi yang
seimbang antara kebutuhan gizi dengan asupan gizinya.
2. Gizi yang tidak seimbang akan mengakibatkan terjadinya gangguan pertumbuhan,
kekurangan zat gizi akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, sebaliknya
kelebihan asupan gizi dapat mengakibatkan tumbuh berlebih (gemuk) dan
mengakibatkan timbulnya gangguan metabolisme tubuh.
3. Oleh karena itu antropometri sebagai variabel status pertumbuhan dapat digunakan
sebagai indikator untuk menilai status gizi.

3.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Antropometri


Antropometri untuk menilai status gizi mempunyai keunggulan dan juga
kelemahan dibandingkan metode yang lain. Beberapa kelebihan dan kekurangan
antropometri digunakan sebagai penentuan status gizi tersebut adalah (Supariasa, 2002):
1. Kelebihan antropometri untuk menilai status gizi antara lain:
a. Prosedur pengukuran antropometri umumnya cukup sederhana dan aman
digunakan.
b. Untuk melakukan pengukuran antropometri relatif tidak membutuhkan tenaga
ahli, cukup dengan dilakukan pelatihan sederhana.
c. Alat untuk ukur antropometri harganya cukup murah terjangkau, mudah dibawa
dan tahan lama digunakan untuk pengukuran.
d. Ukuran antropometri hasilnya tepat dan akurat.

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


e. Hasil ukuran antropometri dapat mendeteksi riwayat asupan gizi yang telah lalu.
f. Hasil antropometri dapat mengidentifikasi status gizi baik, sedang, kurang dan
buruk.
g. Ukuran antropometri dapat digunakan untuk skrining (penapisan), sehingga
dapat mendeteksi siapa yang mempunyai risiko gizi kurang atau gizi lebih.
2. Metode antropometri untuk menilai status gizi, juga mempunyai kekurangan
diantaranya adalah (Supariasa, 2002):
a. ukuran antropometri tidak sensitif, karena tidak dapat membedakan kekurangan
zat gizi tertentu, terutama zat gizi mikro misal kekurangan zink. Apakah anak
yang tergolong pendek karena kekurangan zink atau kekurangan zat gizi yang
lain.
b. Faktor-faktor di luar gizi dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas ukuran.
Contohnya anak yang kurus bisa terjadi karena menderita infeksi, sedangkan
asupan gizinya normal. Atlet biasanya mempunyai berat yang ideal,
padahalasupan gizinya lebih dari umumnya.
c. Kesalahan waktu pengukuran dapat mempengaruhi hasil. Kesalahan dapatterjadi
karena prosedur ukur yang tidak tepat, perubahan hasil ukur maupunanalisis
yang keliru. Sumber kesalahan bisa karena pengukur, alat ukur, dankesulitan
mengukur.

3.1.2 Parameter Antropometri


Beberapa contoh ukuran tubuh manusia sebagai parameter antropometri yang
seringdigunakan untuk menentukan status gizi misalnya berat badan, tinggi badan,
ukuran lingkarkepala, ukuran lingkar dada, ukuran lingkar lengan atas, dan lainnya.Hasil
ukuranantropometri tersebut kemudian dirujukkan pada standar atau rujukan
pertumbuhan manusia.

a. Berat Badan

Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral yang
terdapat didalam tubuh.Berat badan merupakan komposit pengukuran ukuran total
tubuh.Beberapaalasan mengapa berat badan digunakan sebagai parameter
antropometri.Alasan tersebut diantaranya adalah perubahan berat badan mudah terlihat
dalam waktu singkat danmenggambarkan status gizi saat ini.Pengukuran berat badan
mudah dilakukan dan alat ukurmenimbang berat badan mudah diperoleh. Berat Badan
merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


bayi baru lahir (neonatus).Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau
BBLR (Sirajuddin, 2009).

Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan (Supariasa,


2002):
a. Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat.
b. Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik tentang
pertumbuhan
c. Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas.
d. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur
e. KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk
pendidikan dan monitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan sebagai
dasar pengisian.
Alat yang digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan
(Supariasa, 2002):
a. Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain.
b. Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.
c. Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg
d. Skala mudah dibaca
e. Cukup aman untuk menimbang anak balita.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak (Anonim,
2006):
a. Pemeriksaan alat timbangan
b. Anak balita yang ditimbang
c. Keamanan
d. Pengetahuan dasar petugas.

b. Tinggi Badan atau Panjang Badan


Tinggi badan atau panjang badan menggambarkan ukuran pertumbuhan massa
tulang yang terjadi akibat dari asupan gizi. Oleh karena itu tinggi badan digunakan
sebagai parameter antropometri untuk menggambarkan pertumbuhan
linier.Pertambahan tinggi badan atau panjang terjadi dalam waktu yang lama sehingga
sering disebut akibat masalah gizi kronis (Supariasa, 2002).

Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah
lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Disamping itu,
tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting karena dengan menghubungkan
berat badan terhadap tinggi badan, faktor umur dapat dikesampingkan. Pada keadaan
normal, tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah
kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti
berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam
waktu yang relatif lama (Supariasa, 2002).

c. Lingkar Kepala

Lingkar kepala dapat digunakan sebagai pengukuran ukuran pertumbuhan


lingkar kepala dan pertumbuhan otak, walaupun tidak sepenuhnya berkorelasi dengan
volume otak.Pengukuran lingkar kepala merupakan predikator terbaik dalam melihat
perkembangan syaraf anak dan pertumbuhan global otak dan struktur internal
(Supariasa, 2002).

d. Lingkar Lengan Atas (LILA)

Lingkar lengan atas (LILA) merupakan gambaran keadaan jaringan otot dan
lapisan lemak bawah kulit.LILA mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan
otot yang tidak berpengaruh oleh cairan tubuh. Lingkar lengan atas (LILA) dewasa ini
memang salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan
tidak memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh dengan harga yang lebih murah.LILA
sebagaimana berat badan, merupakan parameter yang labil dan dapat berubah-ubah
dengan cepat (Supariasa, 2002).

3.2 Survei Konsumsi Makanan


Dinamika konsumsi pangan yang berubah secara terus menerus sesuai dengan
perkembangan berbagai sektor termasuk sektor pendapatan adalah harus dipantau setiap
periode waktu tertentu, Pemantauan ini dijelaskan sebagai salah cara untuk mendeteksi
secara dini kemampuan sektor produksi untuk menjamin pasokan guna mengatasi
gejolak harga yang dapat memicu inflasi. Makanan adalah pemicu inflasi yang paling
potensial. Jika inflasi naik karena kenaikan harga makanan pokok maka ini dapat
memicu lahirnya masalah gizi dan kesehatan. Perubahan itu layaknya dapat dimonitor
melalui survei konsumsi pangan penduduk secara berkala (Supariasa, 2002).

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


Survei konsumsi pangan sebagai fungsi dari penilaian status gizi secara tidak
langsung bertujuan untuk memberikan informasi awal tentang kondisi asupan zat gizi
individu, keluarga dan kelompok masyarakat saat ini dan masa lalu. Pada sisi ini
diketahui bahwa informasi tentang kualitas dan kuantitas asupan zat gizi saat ini dan
masa lalu adalah cerminan untuk status gizi masa yang akan datang. Konsumsi hari ini
akan memengaruhi kondisi kesehatan dan gizi dimasa yang akan datang. Status asupan
gizi saat ini yang diketahui dari kuantitas dan kualitas makanan di meja makan, adalah
bermanfaat untuk mendeskripsikan status gizi dimasa yang akan datang (Kemenkes,
2018).

3.2.1 Tujuan Survei Konsumsi Pangan


Tujuan umum survei konsumsi pangan adalah untuk mengetahui gambaran umum
konsumsi pangan individu, kelompok dan masyarakat baik secara kualitatif maupun
secara kuantitatif dalam rangka menilai status gizi secara tidak langsung. Sedangkan
tujuan khususnya diuraikan antara lain (Kemenkes, 2018) ;
a. Mengetahui asupan zat gizi individu baik mikro maupun makro untuk keperluan
terapi gizi.
b. Mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi individu pada periode waktu
tertentu.
c. Mengetahui kebiasaan makan individu.
d. Mengetahui kekerapan konsumsi bahan makanan tertentu sebagai risiko
timbulnya masalah gizi.
e. Mengetahui jumlah zat gizi sebagai fortifikan dan jenis bahan makanan pembawa
vehicle untuk mengatasi defisiensi zat gizi.
f. Mengetahui kualitas dan kuantitas asupan gizi keluarga.
g. Mengetahui besarnya risiko kerawanan pangan dan cara intervensi dalam rangka
ketahanan pangan wilayah.

3.2.2 Sasaran Survei Konsumsi Makanan


Sasaran Survei Konsumsi Makanan dapat diketahui berdasarkan tujuan penilaianya.
Tujuan yang berkaitan dengan Survei Konsumsi pada dasarnya dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu secara tidak langsung (Indirect/ecological) dan langsung
(direct). Secara rinci dijelaskan oleh Ruth E Peterson dan Pirjo Pieinen (2004) sebagai
berikut (Kemenkes, 2018):

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


BAB IV
PRAKTIKUM PENGUKURAN ANTROPOMETRI DI POSYANDU

4.1 Dasar Teori


Penilaian Status Gizi mempelajari pemahaman tentang konsep dasar dan metode-
metode dalam penentuan status gizi baik secara langsung maupun tidak langsung serta
penerapannya pada individu, rumah tangga, dan masyarakat.Dalam melakukan penilaian
status gizi selalu membutuhkan alat untuk mempermudah pengukuran status gizi.
Contoh alat yang digunakan seperti timbangan berat badan, mikrotoice, pita LILA , dan
lain sebagainya. Alat-alat tersebut mempunyai fungsi masing-masing sesuai metode yang
digunakan (Supariasa, 2002).

4.2 Alat dan Bahan Praktikum

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


4.3 Rencana Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Inti Uraian Kegiatan Output
1. Persiapan Koordinasi dengan pihak Puskesmas dan Dokumentasi
Kegiatan Posyandu Kegiatan, Video
Kegiatan
Pengurusan Perijinan Surat ijin, disposisi
surat ijin
Pengarahan dari dosen penanggungjawab Dokumentasi
lapangan Kegiatan, Video
Kegiatan, lembar
monitoring
2. Pengenalan Koordinasi dengan kader posyandu minimal 2 Dokumentasi
Masyarakat kali sebelum hari buka posyandu Kegiatan, Video
 Identifikasi Sumber Daya Posyandu Kegiatan, lembar
(Sarana Fisik, SDM, Ketersediaan dana, monitoring
Penyelenggaraan Kegiatan Posyandu)

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


Pengenalan Bersama Kader Melakukan persiapan Dokumentasi
Masalah (Analisis penyelenggaraan kegiatan Posyandu, sbb :
Kegiatan, Video
Masalah, Daftar 1. Menyebarluaskan informasi tentang hari
Masalah, buka Posyandu melalui pertemuan Kegiatan, lembar
Penentuan warga setempat atau surat edaran.
monitoring
Prioritas Masalah) 2. Melakukan pembagian tugas antar
kader, meliputi pendaftaran,
a. Sebelum Hari penimbangan, pencatatan, penyuluhan,
Buka pemberian makanan tambahan, serta
Posyandu pelayanan yang dapat dilakukan oleh
kader.
3. Melakukan koordinasi dengan petugas
kesehatan dan petugas lainnya terkait
dengan jenis layanan yang akan
diselenggarakan. Jenis kegiatan ini
merupakan tindak lanjut dari kegiatan
Posyandu sebelumnya atau rencana
kegiatan yang telah ditetapkan
berikutnya.
4. Menyiapkan bahan penyuluhan dan
pemberian makanan tambahan. Bahan-
bahan penyuluhan sesuai permasalahan
yang dihadapi para orangtua serta
disesuaikan dengan metode penyuluhan,
misalnya: menyiapkan bahan-bahan
makanan apabila ingin melakukan demo
masak, lembar balik untuk kegiatan
konseling, kaset atau CD, KMS, buku
KIA, sarana stimulasi balita.
5. Menyiapkan buku-buku catatan
kegiatan Posyandu.

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


b. Saat hari Buka 1. Melakukan pendaftaran, meliputi Dokumentasi
Posyandu pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas,
Kegiatan, Video
ibu menyusui, dan sasaran lainnya.
(Meja 1) Kegiatan, lembar
2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.
monitoring
Untuk pelayanan kesehatan anak pada
Posyandu, dilakukan :
Penimbangan, pengukuran tinggi
badan, pengukuran lingkar kepala
anak, pemantauan aktifitas anak,
pemantauan status imunisasi anak,
pemantauan terhadap tindakan
orangtua tentang pola asuh yang
dilakukan pada anak, pemantauan
tentang permasalahan anak balita,
dan lain sebagainya. (Meja 2)
3. Melakukan pencatatan terhadap
berbagai hasil pengukuran dan
pemantauan kondisi anak balita. (Meja
3)
4. Melakukan penyuluhan tentang pola
asuh anak balita. Dalam kegiatan ini,
kader bisa memberikan layanan
konsultasi, konseling, diskusi kelompok
dan demonstrasi dengan
orangtua/keluarga anak balita.(Meja 4)
5. Memotivasi orangtua balita agar terus
melakukan pola asuh yang baik pada
anaknya, dengan menerapkan prinsip
asih-asah-asuh.
6. Pelayanan Kesehatan lainnya, KB,
Imunisasi dan pojok Oralit (Meja 5)
7. Menyampaikan penghargaan kepada
orangtua yang telah datang ke Posyandu
dan minta mereka untuk kembali pada
hari Posyandu berikutnya.
8. Menyampaikan informasi pada orangtua
agar menghubungi kader apabila ada
permasalahan terkait dengan anak
balitanya.
9. Melakukan pencatatan kegiatan yang
telah dilakukan pada hari buka
Posyandu.
Penyadaran (RRA, Bersama kader, Dokumentasi
PRA) 1. Melakukan kunjungan rumah pada
Kegiatan, Video
c. Sesudah Hari balita yang tidak hadir pada hari buka
Buka Posyandu, anak yang kurang gizi, atau Kegiatan, lembar
Posyandu anak yang mengalami gizi buruk rawat
monitoring, presensi
jalan, dan lain-lain.
2. Memotivasi masyarakat, misalnya Peserta FGD,

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


untuk memanfaatkan pekarangan dalam Notulensi FGD
rangka meningkatkan gizi keluarga,
menanam tanaman obat keluarga,
membuat tempat bermain anak yang
aman dan nyaman. Selain itu,
memberikan penyuluhan tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).
3. Melakukan pertemuan dengan tokoh
masyarakat, pimpinan wilayah untuk
menyampaikan hasil kegiatan Posyandu
serta mengusulkan dukungan agar
Posyandu terus berjalan dengan baik.
4. Menyelenggarakan pertemuan, diskusi
dengan masyarakat, untuk membahas
kegiatan Posyandu. Usulan dari
masyarakat digunakan sebagai bahan
menyusun rencana tindak lanjut
kegiatan berikutnya.
5. Mempelajari Sistem Informasi
Posyandu (SIP). SIP adalah sistem
pencatatan data atau informasi tentang
pelayanan yang diselenggarakan di
Posyandu. Manfaat SIP adalah sebagai
panduan bagi kader untuk memahami
permasalahan yang ada, sehingga dapat
mengembangkan
jenis kegiatan yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan sasaran.
6. Format SIP meliputi; • catatan ibu
hamil, kelahiran, kematian bayi,
kematian ibu hamil, melahirkan, nifas; •
catatan bayi dan balita yang ada di
wilayah kerja Posyandu; jenis kegiatan
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
sasaran, catatan pemberian vitamin A,
pemberian oralit, pemberian tablet
tambah darah bagi ibu hamil, tanggal
dan status pemberian imunisasi; •
catatan wanita usia subur, pasangan usia
subur, jumlah rumah tangga, jumlah ibu
hamil, umur kehamilan, imunisasi ibu
hamil, risiko kehamilan, rencana
penolong persalinan, tabulin, ambulan
desa, calon donor darah
yang ada di wilayah kerja Posyandu.

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


BAB V
PRAKTIKUM PSG ANAK DENGAN PERANGKAT LUNAK

4.1 Dasar Teori


Dalam pengukuran maupun penilaian status gizi, dapat dilakukan secara manual
maupun dengan menggunakan perangkat lunak. Perangkat lunak memudahkan pada saat
melakukan pengukuran dan penilaian untuk data dalam jumlah besar. Keuntungan
lainnya adalah dapat dilakukan perekaman data individu maupun kelompok, data dapat
tersimpan dan dapat dipantau perkembangan status gizi secara rutin (Kemenkes, 2017).
Perangkat Lunak yang digunakan pada praktikum Gizi adalah sebagai berikut ;
1. Praktikum Penilaian Status Gizi Antropometri menggunakan WHO antro versi 3
dan WHO antro plus
2. Praktikum Penilaian Status Gizi melalui Survey konsumsi menggunakan aplikasi
Nutrisuvey, CD MENU

4.2 Alat dan Bahan Praktikum


WHO Anthro versi 3 yang selanjutnya disebut WHO Anthro adalah perangkat lunak
yang dikembangkan untuk memfasilitasi penerapan pemantauan pertumbuhan dan
pengembangan motorik pada individu dan populasi anak-anak sampai usia 5 tahun dan
anak usia 0-19 tahun menggunakan WHO AnthroPlus. Panduan tentang penggunaan
aplikasi WHO antro dan WHO Antro plus dapat dilihat pada Buku Panduan WHO Antro
dan WHO Antro Plus. Aplikasi perangkat lunak dapat di download pada link :
www.who.int/entity/childgrowth/software/en/. Adapun tampilan WHO Antro dan WHO
antro Plus adalah sebagai berikut :

Perangkat lunak (software) NutriSurvey 2007 merupakan salah satu alternative untuk
penghitungan zat gizi, mengurangi kesalahan karena penggunaan kalkulator, sebagai
salah satu alat bantu penghitungan kebutuahan dan memberi ilustrasi secara sedehana
tentang scenario peningkatan berat badan (BB) dan penurunan BB. Piranti lunak ini
tentu banyak kelebihan sekaligus kekurangan jika dikaitkan dengan tujuan spesifik,
seperti untuk khusus mendukung konsultasi gizi piranti ini belum dapat mendukung

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


dengan optimal. Aplikasi perangkat lunak dapat didownload pada link : Alamat website :
www.nutrisurvey.de

Program/software CD Menu ini berbasis excel. Perangkat ini merupakan template dalam
bentuk Microsoft excel yang digunakan untuk menghitung menu makanan yang dikonsumsi.
Program ini berguna menyusun menu disertai dengan kandungan zat gizinya, lalu disertai
dengan harga bahan makanan tersebut.

4.3 Prosudur Praktikum


1. Praktikum dimulai dengan penjelasan dari dosen tentang cara menggunakan aplikasi
perangkat lunak.
2. Selanjutnya mahasiswa mengunduuh aplikasi perangkat lunak
3. Mahasiswa memasukkan data primer yang telah diambil pada praktikum pengukuran
dan penilaian status gizi di posyandu ataupun penilaian survey konsumsi.
4. Mahasiswa mempelajari cara membaca hasil analisis data dengan perangkat lunak
kemudia kemudian diinterpetasikan sesuai dengan aplikasi.

4.4 Tugas
Pembuatan Laporan Praktikum hasil analisis data dengan menggunakan perangkat
lunak.

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


BAB VI
PRAKTIKUM PENILAIAN SURVEI KONSUMSI MAKANAN

4.1 Dasar Teori


Setiap kegiatan penilaian dan perencanaan konsumsi pangan diperlukan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dan Daftar Kecukupan Gizi. Namun DKBM yang
ada selama ini di Indonesia kurang lengkap maka diperlukan daftar penunjang lainnya
seperti Daftar Ukuran Rumah Tangga (URT), Daftar Konversi Mentah Masak, dan
Daftar Penyerapan minyak. Daftar Ukuran Rumah Tangga sering digunakan dalam
perencanaan konsumsi pangan dan pengumpulan data konsumsi pangan yang sering
dilakukan melalui survei maupun konsultasi gizi (WNPG, 2004).
Survei konsumsi makanan merupakan salah satu metode penilaian status gizi secara
tidak langsung. Tujuan umum dari survei konsumsi makanan adalah untuk mengetahui
kebiasaan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat
kelompok, rumah tangga, dan perorangan serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
konsumsi makanan tersebut. Metode-metode dalam surviy konsumsi makanan
diantaranya adalah food frequency (frekuensi makanan), food list (pendaftaran makanan),
dietary history (riwayat makan), recall 24 jam, food weighing (penimbangan makanan),
dan lain sebagainya. Metode-metode tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan atau
data tentang asupan seperti apa yang diperlukan. Setiap metode mempunyai level dan
prosedur yang berbeda-beda (Hardinsyah dan Briawan, 1994)

4.2 Alat dan Bahan Praktikum


Bahan yang digunakan dalam praktikum ini berupa form Food Recall dan Food
Frequency (contoh form terlampir).

4.3 Prosedur Praktikum


1. Praktikum dimulai dengan penjelasan dari dosen tentang prosedur cara melakukan
survei konsumsi dengan berbagai metode.
2. Setelah diberikan penjelasan, mahasiswa diberikan formulir sesuai metode survei
konsumsi makanan yang digunakan kemudian mempraktekkan dengan temannya dan
bergantian.
3. Hasil survei konsumsi kemudian dianalisis dan disimpulkan.

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


4.4 Tugas
Setiap mahasiswa mendapatkan formulir metode survei konsumsi makanan kemudian
mempraktekkan masing-masing dimana setiap mahasiswa melakukan wawancara pada 5
orang subjek. Hasil kemudian dianalisis dan disimpulkan. Tugas dikumpulkan sepekan
setelah praktikum.

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes. 2017. Bahan Ajar Gizi : Aplikasi Komputer. Pusat Pengembangan Sumber daya
Manusia Kesehatan Kesehatan Kementrian kesehatan RI.

Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. Oxford


University Press.

Hardinsyah &, Briawan D. 1994.Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan.Jurusan Gizi


Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor.

Hardiansyah, Tambunan V. 2004. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak Dan Serat
Makanan. Dalam : Soekirman, Seta AK, Pribadi N, Martianto D., Ariani M.,

Angka Kecukupan Gizi, Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII; 17-19 Mei 2004;
Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Standar Antropometri

Kemenkes. 2018. Bahan Ajar Gizi : Survei Konsumsi Pangan. Pusat Pengembangan
Sumber daya Manusia Kesehatan Kementrian kesehatan RI.

Penilaian Status Gizi Anak. Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal BinaGizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak.

Supariasa, 2002, Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC.

World bank. 2006. Respotioning Nutrition as Central to Development : A Strategy for


Large-Scale Action. Washington DC :World Bank.

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


LAMPIRAN

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


FORM 1. LEMBAR MONITORING MAHASISWA KADER POSYANDU
(MAHAKARYA)
Nama :_____________________________________________________
NIM :_____________________________________________________
Nama Posyandu :_____________________________________________________
Nama Pendamping :_____________________________________________________

No. Hari/Tanggal Deskripsi Kegiatan Paraf Pendamping

Mengetahui,

Dosen PenanggungJawab Lapangan

( )

*Keterangan pengisian lembar monitoring mahasiswa dilakukan sejak pengurusan ijin,


koordinasi dengan kader posyandu sebelum hari buka posyandu, dst

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


FORM 2. LEMBAR PENILAIAN PENDAMPING
Nama Posyandu : ______________________________________________________

Nama Pendamping :

Kriteria Penilaian
No. Nama NIM Keterampilan Kesesuaian
Mahasiswa Keaktifan Komunikasi Pelaksanaan
Tugas

Samarinda, ____________________

Pendamping Posyandu

( )

FORM 3. LEMBAR PENILAIAN DOSEN PEANGGUNGJAWAB LAPANGAN

Nama Posyandu : ______________________________________________________

Nama Pendamping : ______________________________________________________

Kriteria Penilaian

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


No. Nama NIM Kemampuan Kemampuan
Mahasiswa Keaktifan Analisis Situasi Pengorganisasian
masyarakat

Samarinda, ____________________

Dosen Penanggungjawab
Lapangan

( )

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


FORM 4 : Tabel Pengukuran Antropometri di Posyandu

Nama Pengukuran Ke- Tanggal Tanggal Nama BB (Kg) PB/TB Lingkar Perkembangan
No Responden Kunjun Lahir Orang (Cm) Kepala (Kemampuan
gan tua Motorik Halus,
kasar, dst)
1.

2.

Rata2

1.

2.

Rata2

1.

2.

Rata2

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


FORM 5 : Contoh Formulir Food Recall 24 Jam Individu

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34


FORM 6 : Contoh Formulir Food Frequency Questioinnaire (FFQ)

Nama Subjek : Tanggal Wawancaa :


Umur : Pewawancara :
Jenis Kelamin :
Alamat :

PEDOMAN PRAKTIKUM GIZI 34

Anda mungkin juga menyukai