(PKL)
Jurusan Farmasi
di
Klinik Joyoboyo Surabaya
Pada tanggal : 27 Juni - 23 Juli 2022
Oleh :
di
Oleh :
apt. Riccati Yustisia Arzella, S.Farm apt. Indah Ratna Sari S.Si,
Mengetahui/Menyetujui
Kepala Sekolah
1
Motto/semboyan
"Diamku Lebih Berarti Daripada Kata-Kata yang tak Bermakna"
“Diamku Lebih Berarti Disaat Sekitarku Sepi dan Disitulah Saya
Beraksi”
2
KATA PENGANTAR
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. 1
Motto/Semboyan ................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ........................................................................... 3
DAFTAR ISI ......................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 6
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 6
1.2. Tujuan ..................................................................................... 6
1.2.1 Standar Kompetensi ......................................................... 6
1.2.2 Kompetensi Dasar ............................................................ 7
1.3. Manfaat ................................................................................... 7
1.4. Waktu dan Tempat ................................................................. 7
BAB II TINJAUAN UMUM ................................................................... 8
2.1. Profil Lahan Klinik Joyoboyo ................................................... 8
2.2. Visi dan Misi Klinik Joyoboyo .................................................. 9
2.3. Motto atau Semboyan ............................................................. 9
2.4. Struktur Organisasi ................................................................ 9
2.5. Fasilitas................................................................................. 10
BAB III OPERASIONAL .................................................................... 11
3.1. Struktur Organisasi Lahan Praktik ....................................... 11
3.2. Tugas dari Tiap Tingkatan Pegawai ..................................... 11
3.3. Jenis Layanan ....................................................................... 12
3.3.1. Pelayanan Resep ........................................................... 12
3.3.2. Pelayanan Non Resep ................................................... 13
3.4. Mekanisme Pelayanan.......................................................... 13
3.4.1. Pelayanan Resep ........................................................... 14
BAB IV STUDI KASUS ..................................................................... 15
4.1 Studi Kasus Maag .................................................................. 15
4.2 Pembahasan Resep ............................................................. 19
4.2.1 Analisa Resep Pertama .................................................. 19
4
4.2.2 Analisa Resep Ke dua .................................................... 23
4.2.3 Analisa Resep Ke tiga .................................................... 27
4.2.4 Analisa Resep Ke empat ................................................ 31
4.2.5 Analisa Resep Ke lima ................................................... 35
BAB V KESIMPULAN dan PENUTUP .............................................. 40
5.1. Kesimpulan ........................................................................... 40
5.2. Kesan, pesan, dan harapan .................................................. 40
5.3. Penutup ................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
1.2.2 Kompetensi Dasar
1. Siswa mampu melakukan asistensi tenaga teknis kefarmasian
yang beretika.
2. Siswa mampu membuat sediaan obat dalam berbagai bentuk
dalam pengawasan apoteker.
3. Siswa mampu mengaplikasikan ilmu kefarmasian di dunia
usaha dengan pengawasan apoteker.
1.3. Manfaat
Dalam melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Klinik
Joyoboyo Surabaya mempunyai banyak manfaat bagi siswa atau
siswi PKL SMK Kesehatan Nusantara Surabaya,antara lain yaitu:
1. Siswa atau siswi dapat mengenal dunia kerja.
2. Siswa atau siswi dapat menambah penghetahuan lebih luas.
3. Mengasah keterampilan siswa atau siswi.
4. Menjadikan siswa atau siswi yang beretika.
7
BAB II
TINJAUAN UMUM
8
2.2. Visi dan Misi Klinik Joyoboyo
Adapun Visi, Misi, dan Moto dari Klinik Utama Rawat Jalan
Joyoboyo yaitu Mengutamakan mutu, layanan dan kepuasan
pelanggan dan Hasil pemeriksaan dan diagnose tepat waktu dan
lebih akurat
9
2.5 Fasilitas
Luas
No Lantai Lantai Fasilitas
Ruang Laboratorium
Ruang Meeting
Ruang Treadmill
Ruang Tunggu Lab
Ruang Kamar Mandi Lab
Ruang Sampling
Ruang Istirahat pegawai
Ruang
Ruang Kamar Mandi Blkg (Dapur)
Ruang Tunggu Klinik
Ruang Kamar Mandi Klinik Dpn
Ruang Apotek
1 Lantai 1 334,1 m2
Ruang Gudang Obat
Ruang Garasi II
Ruang Administrasi
Ruang Garasi I
Ruang Poli Umum
Ruang Rontgen
Ruang Gelap Rontgen
Ruang Menyusui
Ruang dr. Spesialis 1
Ruang dr. Spesialis 2
Ruang Radiologi
Ruang Poli Gigi
Ruang Kamar Mandi (poli gigi)
Lahan 2 Parkir motor dan mobil
2 parkir 68.75 m
Ruang 2 Parkir dan taman / teras
3 terbuka 224,4 m
Apabila menggunakan SKRK
637.70 (Luas lahan = luas terpotong GS)
4 Luas lahan m2 Apabila menggunakan IMB
(Luas lahan = luas surat tanah)
Luas bangunan = Luas lantai
8 Luas 334,1 m2 1+2+3+4 dstnya
bangunan
10
BAB III
OPERASIONAL
11
B. Apoteker Pendamping (APING)
Apoteker pendamping adalah Apoteker yangberkerja
mendampingi APA dan menggantikan APA ketika tidak ada di tempat
saat APA berhalangan hadir untuk menjalankan tugasnya :
- Memberikan masukan kepada Apotek manager untuk membuat
apotek semakin berkembang kedepannya
- Membantu Apoteker untuk menyusun laporan rutin kepada Badan
POM
- Bertanggung jawab atas ketepatan pembacaan resep dokter yang
diberikan kepada pasien
- Bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi mengenai
obat kepada pasien terutama yang berhubungan dengan resep
dokter
C. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
Tenaga teknis kefarmasian sebagai salah satu tenaga
kefarmasian yang selalu bekerja dibawah pengawasan seorang
Apoteker yang memiliki SIA (Surat Izin Apotek).
- Mendapatkan gaji dan tunjangan selama bekerja.
- Mendapatkan keuntungan yang diperoleh Apotek berdasarkan
atas kesepakatan dengan Pemilik Sarana Apotek (PSA).
- Mendapatkan tunjangan kesehatan.
- Mendapatkan libur dan cuti tahunan
- Mendapatkan jaminan keselamatan pada waktu bekerja.
12
3.3.2. Pelayanan Non Resep
Pelayanan non resep yang dimaksud disini adalah
pasien dapat membeli obat tanpa resep dokter dan pasien
dapat berkonsultasi tentang masalah kesehatan yang
dialaminya kepada Apoteker atau Tenaga teknis kefarmasian.
Pelayanan non resep ini dimaksudkan untuk pengobatan diri
sendiri.
13
3.4.1. Pelayanan Resep
Pasien menunggu di
ruang tunggu
14
BAB IV
STUDI KASUS
15
B. Gejala Penyakit Maag
Beberapa gejala yang lazim didapati pada penderita penyakit
maag adalah sebagai berikut:
• Nyeri atau rasa seperti terbakar pada perut
• Perut terasa kembung dan terus menerus bersendawa
• Mual dan muntah-muntah
• Kehilangan selera makan
• Cegukan
• Diare
C. Tahapan Penyakit Maag
Ada beberapa tahap dalam penyakit maag, yaitu:
• Maag ringan
Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya
setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan
pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian
dinding.
• Maag sedang
Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan
mual yang menyakitkan.
• Maag kronis
Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di
bandingkan maag biasa.
• Kanker lambung
Kanker lambung terjadi akibat mikroorganisme yang
merugikan, yaitu Helycobacter pylori.
D. Penyebab Penyakit Maag
Adapun penyebab dari timbulnya penyakit maag antara lain adalah:
• Efek dari pemakaian obat-obatan tertentu secara terus-
menerus (aspirin, ibuprofen, naproxen)
• Pemakaian zat-zat kimia seperti kokain
• Radiasi atau kemoterapi
• Meningkatnya cairan asam lambung
16
E. Pengobatan Penyakit Maag
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag
adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan
teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk
meredakan atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat
jika diperlukan.
Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur,
makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan beli
sembarangan.Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua
jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan
tujuan obat diminum dua jam sebelum makan yaitu untuk
menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut
penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan di dalam
lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila
terkena asam akan terasa perih.
Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan
bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus di
produksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung
akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir
dan tidak akan melukai dinding lambung.
Obat-obatan yang biasanya digunakan:
1. Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa
nyeri)
2. Proton pump inhibitor (Menghentikan produksi asam lambung
dan menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)
3. Cytoprotective Agent (Melindungi jaringan mukosa lambung dan
usus halus)
4. Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)
5. Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein
dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut
kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
6. Ranitidin (Mengobati tukak lambung)
17
F. Cara Mengatasi Maag
Minum air kelapa dapat membantu mengatasi sakit maag
secara alami, karena air kelapa memiliki vitamin dan mineral yang
dibutuhkan untuk mengistirahatkan lambung dan saluran
pencernaan. Air kelapa juga bersifat mendinginkan lambung
sehingga bisa untuk mengkondisikan lambung. Ada beberapa tips
mengatasi maag yang mungkin dapat membantu dalam mencegah
munculnya, mengobati gejala hingga mencegah munculnya
komplikasi yang ada :
1. Makan yang teratur dan biasakanlah mengkonsumsi makanan
yang sehat. Seperti, makan pada waktunya, jangan
membiarkan perut kosong dalam jangka yang panjang, jangan
makan terburu-buru. Perhatikan komposisi seimbang antar
lemak, karbohidrat dan protein.
2. Hindari makanan yang dapat mengiritasi lambung seperti,
pedas, asam, alkohol, rokok dan aspirin. Kafein juga bisa
memicu asam lambung sehingga anda juga harus
menghindarinya.
3. Mengkonsumsi makanan yang lunak dan lembut.
4. Makanlah walaupun hanya sedikit tetapi sering, jangan biarkan
lambung dalam keadaan kosong.
5. Menghindari minuman beralkohol, kopi dan rokok.
6. Stres merupakan pemicu meningkatnya asam lambung, maka
hindarilah.
18
4.2. Pembahasan Resep
4.2.1 Analisa Resep Pertama
A. Pengambilan bahan
1. Thiampenicol : 10 Tab
2. Braxidin : 10 Tab
3. Lodia : 10 Tab
B. Pembahasan Obat
1. Thiamphenicol
19
e. Efek samping : gangguan saluran pencernaan (mual, muntah,
diare), sariawan, glositis, ensefalopati, depresi mental, sakit
kepala, dan ototoksisitas.
2. Braxidin
20
d. Kontra Indikasi : Kolitis akut. Hamil & menyusui.
e. Efek samping : Sakit perut, megakolon toksik, pusing, kelelahan,
ruam kulit.
C. Etiket Obat
1. Etiket : Thiamphenicol
2. Etiket : Braxidin
3. Etiket : Lodia
21
D. Copy Resep
22
4.2.2 Analisa Resep Kedua
A. Pengambilan Bahan
1. Braxidin : 10 Tab
2. Vosea : 10 Tab
3. Lansoprazole : 10 Tab
B. Pembahasan Obat
1. Braxidin
23
2. Vosea
3. Lansoprazole
a. Komposisi : Lansoprazole 30 mg
b. Dosis : Dewasa: Pengobatan: 30 mg 1 kali sehari, selama 4-8
minggu. Profilaksis: 15 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga
30 mg jika perlu.
24
c. Indikasi : Pengobatan tukak duodenum dan tukak lambung
ringan, tukak peptik.
d. Kontra Indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap
lansoprazole, serta pasien yang sedang mengkonsumsi rilpivirine
dan atazanavir.
e. Efek samping : Diare, sakit perut, sembelit, mual, dispepsia, perut
kembung, mulut atau tenggorokan kering. Jarang, kolitis,
stomatitis.
C. Etiket Obat
1. Etiket : Braxidin
2. Etiket : Vosea
3. Etiket : Lansoprazole
25
D. Copy resep
26
4.2.3 Analisa Resep Ke tiga
A. Pengambilan Bahan
1. Analsik : 30 Tab
2. Tremenza : 30 Tab
3. Braxidin : 30 Tab
B. Pembahasan obat
1. Analsik
27
e. Efek samping : mengantuk, sakit kepala, pusing, vertigo,
tekanan darah rendah, tremor, depresi agranulositosis, lemas,
retensi urine, mual, sulit buang air kecil, dan konstipasi.
2. Tremenza
28
a. Komposisi : Chlordiazepoxide 5 mg, clidinium Br 2.5 mg
b. Dosis : Dewasa: 3-4 tablet per hari. Lansia dan pasien yang
kondisinya lemah: dosis awal 1-2 tablet per hari. Dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap sampai dengan dosis efektif
c. Indikasi : Tukak lambung dan Maag.
d. Kntra Indikasi : Hipersensitivitas, Riwayat alergi, Gangguan fungsi
hati, Pelebaran prostat dan Gangguan mental.
e. Efek Samping : gangguan mental dan penglihatan, mengantuk,
amnesia, ketergantungan, retensi urin, hipotensi.
C. Etiket Obat
1. Etiket : Analsik
2. Etiket : Tremenza
3. Etiket : Braxidin
29
D. Copy resep
30
4.2.4 Analisa Resep Ke Empat
A. Pengambilan Bahan
1. Braxidin : 10 Tab
2. Meloxicam : 10 Tab
3. Neurobion : 10 Cap
B. Pembahasan obat
1. Braxidin
31
2. Meloxicam
a. Komposisi : Meloxicam 15 mg
b. Dosis : Rhematoid Astritis dan Ankylosing Spondylitis: 15 mg, 1
kali per hari.
c. Indikasi : Rhematoid Astritis dan Ankylosing Spondylitis: 15 mg,
1 kali per hari.
d. Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap meloxicam, aspirin atau
NSAID lainnya. Riwayat atau perdarahan gastrointestinal aktif,
ulserasi atau perforasi yang berhubungan dengan penggunaan
NSAID. Penyakit radang usus aktif (misalnya penyakit Crohn
pada kolitis ulserativa), gagal jantung berat.
e. Efek Samping : Signifikan: Retensi cairan, edema, insufisiensi
ginjal, gagal ginjal akut, nekrosis papiler ginjal (penggunaan
jangka panjang), hiperkalemia, penglihatan kabur, anemia,
jarang, agranulositosis, trombositopenia, leukopaenia.
3. Neurobion
32
d. Kontra Indikasi : Diabetes melitus, Ulkus peptikum, Infark
miokard, Aritmia jantung, Gastritis
e. Efek Samping : Ruam kulit, diare, penglihatan kabur, gatal,
sakit pada dada.
C. Etiket Obat
1. Etiket : Braxidin
2. Etiket : Meloxicam
3. Etiket : Neurobion
33
D. Copy Resep
34
4.2.5 Analisa Resep Ke Lima
A. Pengambilan Bahan
1. Biothicol : 10 Tab
2. Braxidin : 10 Tab
3. Lansoprazole : 10 Tab
4. Caviplex : 10 Tab
B. Pembahasan obat
1. Biothicol
35
2. Braxidin
a. Komposisi : Lansoprazole 30 mg
b. Dosis : Dewasa: Pengobatan: 30 mg 1 kali sehari, selama 4-8
minggu. Profilaksis: 15 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan
hingga 30 mg jika perlu.
c. Indikasi : Pengobatan tukak duodenum dan tukak lambung
ringan, tukak peptik.
d. Kontra Indikasi : hipersensitif
36
e. Efek samping : Diare, sakit perut, sembelit, mual, dispepsia,
perut kembung, mulut atau tenggorokan kering. Jarang, kolitis,
stomatitis.
4. Caviplex
37
2. Etiket : Braxidin
3. Etiket : Lansoprazole
4. Etiket : Caviplex
38
D. Copy Resep
39
BAB V
KESIMPULAN DAN PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan laporan praktik kerja lapangan (PKL) yang telah
dibuat adalah:
1. Siswa dapat mempelajari pelayanan yang berada di Klinik.
2. Siswa dapat menyiapakan mental untuk mengetahui dunia
kerja.
3. Siswa mampu mempelajari diluar materi yang telah diajarkan.
5.3. Penutup
Saya pribadi mengucapkan terimakasih kepada orang-orang
yang telah mendukung saya dan membantu untuk menyelesaikan
laporan ini. Saya masih dalam proses pembelajaran dan saya
mohon maaf jika ada kesalahan yang disengaja maupun tidak.
Jika ada saran dan kritikan saya terima dengan lapang dada.
40
DAFTAR PUSTAKA
41
LAMPIRAN
1. Lahan Praktik
3. Ruang Pendaftaran
42
4. Ruangan Apotek Joyoboyo
5. Rak Obat
43
6. Ruang Pelayanan Dokter Umum 8. Ruang Pelayanan Dokter Gigi
44