Anda di halaman 1dari 45

Laporan Praktik Kerja Lapangan

(PKL)
Jurusan Farmasi
di
Klinik Joyoboyo Surabaya
Pada tanggal : 27 Juni - 23 Juli 2022

Oleh :

FARIZ ALFIN NAUVAL RIZQI

Nomor Induk : 747/103.074

Program Keahlian Farmasi

SMK KESEHATAN NUSANTARA SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2021-2022


Laporan Praktik Kerja Lapangan

SMK Kesehatan Nusantara Surabaya

di

Klinik Joyoboyo Surabaya

Pada tanggal 27 Juni – 23 Juli 2022

Telah diteliti dan disahkan

Pada tanggal : ....................................

Oleh :

Pembimbing Lahan Praktik Guru Pembimbing,

apt. Riccati Yustisia Arzella, S.Farm apt. Indah Ratna Sari S.Si,

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Sekolah

H. Iqomatul Haq, S.Kep

1
Motto/semboyan
"Diamku Lebih Berarti Daripada Kata-Kata yang tak Bermakna"
“Diamku Lebih Berarti Disaat Sekitarku Sepi dan Disitulah Saya
Beraksi”

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah


mengizinkan kami untuk membuat halaman persembahan ini . Halaman
persembahan ini kami persembahkan kepada orang yang telah membantu
kami dalam melaksanakan kegiatan PKL dan dalam mengerjakan laporan
ini, dan kepada orang yang kami sayangi, antara lain :
1. Bapak H. Iqomatul Haq, S.Kepselaku kepala sekolah SMK
Kesehatan Nusantara yang telah membantu kami agar dapat
melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL).
2. Apt. Riccati Yustisia Arzella, S.Farm selaku pembimbing kami di
lapangan yang telah membimbing kami dalam kegiatan PKL dan
mengerjakan laporan ini.
3. apt. Indah Ratna Sari S.Si selaku pembimbing kami di sekolah yang
telah membimbing kami dalam kegiatan PKL dan mengerjakan
laporan ini.
4. Keluarga dan teman teman kami yang telah mendukung dan
mendoakan kepada kami dapat menyelesaikan kegiatan PKL dan
mengerjakan laporan ini dengan baik.

Surabaya, 05 Agustus 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. 1
Motto/Semboyan ................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ........................................................................... 3
DAFTAR ISI ......................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 6
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 6
1.2. Tujuan ..................................................................................... 6
1.2.1 Standar Kompetensi ......................................................... 6
1.2.2 Kompetensi Dasar ............................................................ 7
1.3. Manfaat ................................................................................... 7
1.4. Waktu dan Tempat ................................................................. 7
BAB II TINJAUAN UMUM ................................................................... 8
2.1. Profil Lahan Klinik Joyoboyo ................................................... 8
2.2. Visi dan Misi Klinik Joyoboyo .................................................. 9
2.3. Motto atau Semboyan ............................................................. 9
2.4. Struktur Organisasi ................................................................ 9
2.5. Fasilitas................................................................................. 10
BAB III OPERASIONAL .................................................................... 11
3.1. Struktur Organisasi Lahan Praktik ....................................... 11
3.2. Tugas dari Tiap Tingkatan Pegawai ..................................... 11
3.3. Jenis Layanan ....................................................................... 12
3.3.1. Pelayanan Resep ........................................................... 12
3.3.2. Pelayanan Non Resep ................................................... 13
3.4. Mekanisme Pelayanan.......................................................... 13
3.4.1. Pelayanan Resep ........................................................... 14
BAB IV STUDI KASUS ..................................................................... 15
4.1 Studi Kasus Maag .................................................................. 15
4.2 Pembahasan Resep ............................................................. 19
4.2.1 Analisa Resep Pertama .................................................. 19

4
4.2.2 Analisa Resep Ke dua .................................................... 23
4.2.3 Analisa Resep Ke tiga .................................................... 27
4.2.4 Analisa Resep Ke empat ................................................ 31
4.2.5 Analisa Resep Ke lima ................................................... 35
BAB V KESIMPULAN dan PENUTUP .............................................. 40
5.1. Kesimpulan ........................................................................... 40
5.2. Kesan, pesan, dan harapan .................................................. 40
5.3. Penutup ................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Upaya peningkatan kualitas derajat kesehatan masyarakat


merupakan tugas bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat
secara integrative dan sinergis melalui mekanisme pemberdayaan
masyarakat dan tenaga kesehatan dalam mengantisipasi masalah
kesehatan. Sebagai intitusi pendidikan dibidang kesehatan khususnya
program keahlian farmasi SMK Kesehatan Nusantara yang mempunyai
kewajiban untuk berperan serta dalam melaksanakan upaya peningkatan
kesehatan masyarakat.
Hal ini dalam bidang kesehatan tidak hanya dokter yang dibutuhkan
tenaga kefarmasian pun juga sangat dibutuhkan untuk menambah
informasi atau pengetahuan. Tenaga kefarmasian harus mengetahui cara
penggunaan obat, fungsi, efek yang ditimbulkan dari obat tersebut, tetapi
tidak hanya mengetahui di bidang obat-obatan saja melainkan juga
mengetahui tentang kosmetik dan alat-alat kesehatan yang tersedia di
Klinik. Tenaga farmasi juga dapat membantu masyarakat untuk mencegah
penggunaan obat secara sembarangan dan dapat memberikan informasi
terhadap masyarakat melalui komunikasi, informasi dan edukasi.
Untuk mempersiapkan itu semua siswa atau siswi SMK Kesehatan
Nusantara Surabaya mempelajari penyelenggaraan dan pengelolaan
pelayanan asisten tenaga teknis kefarmasian dengan menggunakan
berbagai strategi pembelajaran untuk menghadapi PKL (Praktik Kerja
Lapangan). Pembelajaran penyelenggaraan dan pengelolaan pelayanan
asisten kefarmasian.
1.2. Tujuan
1.2.1 Standar Kompetensi
Siswa mampu melakukan asistensi tenaga teknis
kefarmasian kepada pasien dalam pemenuhan penyediaan obat
dalam berbagai bentuk dibawah pengawasan apoteker.

6
1.2.2 Kompetensi Dasar
1. Siswa mampu melakukan asistensi tenaga teknis kefarmasian
yang beretika.
2. Siswa mampu membuat sediaan obat dalam berbagai bentuk
dalam pengawasan apoteker.
3. Siswa mampu mengaplikasikan ilmu kefarmasian di dunia
usaha dengan pengawasan apoteker.

1.3. Manfaat
Dalam melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Klinik
Joyoboyo Surabaya mempunyai banyak manfaat bagi siswa atau
siswi PKL SMK Kesehatan Nusantara Surabaya,antara lain yaitu:
1. Siswa atau siswi dapat mengenal dunia kerja.
2. Siswa atau siswi dapat menambah penghetahuan lebih luas.
3. Mengasah keterampilan siswa atau siswi.
4. Menjadikan siswa atau siswi yang beretika.

1.4. Waktu dan Tempat


Dalam pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan) SMK
Kesehatan Nusantara Surabaya di Klinik Joyoboyo Surabaya. Pada
tanggal 27 Juni 2022 – 23 Juli 2022. Dalam praktik kerja lapangan
tersebut waktu terbagi menjadi 2 shift, yaitu:
- Shift pagi = 09.00 – 14.00 wib
- Shift sore = 14.00 – 19.00 wib

7
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1. Profil Lahan Klinik Joyoboyo


Klinik medis Joyoboyo pertama didirikan pada tanggal 13 Juli 2005
oleh dr. Ridwan Sidharta, SpR. Klinik Medis Joyoboyo berdomisili di Jl.
Joyoboyo 49-51 Surabaya. Pada tahun 2009 kepemilikan dialihkan atas
nama Yayasan Keluarga Sejahtera dan semakin dikelola secara
professional. Selama kurun waktu 2007 – awal tahun 2010, klinik medis
Joyoboyo pernah ditempati dan dikelola bersama dengan RS Petro Kimia
gresik, dimana pada saat itu kami melayani semua kebutuhan kesehatan
pegawai dan seluruh anggota keluarga pegawai.
Tahun 2011-2013, setelah masa kontrak RS. Petro Kimia Gresik
berakhir, klinik medis Joyoboyo kembali dikelola oleh pihak lain, yaitu
Klinik Mitra sana dibawah manajemen PT . Kalbe Farma. Selama masa
inilah klinik medis Joyoboyo menambah lagi satu layanan kesehatan yaitu
poli gigi.
Saat ini Klinik Medis Joyoboyo telah menjadi Klinik yang mandiri
dalam segala hal, baik dalam bidang pelayanan maupun finansal dibawah
kepemimpinan bapak Dhannyanto yang merupakan adik ipar dari dr.
Ridwan Sidharta,SpR (Alm).
Kedepan kami berharap dan terus berusaha untuk terus
berkembang dalam memberikan pelayanan yang terbaik dalam
masyarakat, mendukung terciptanya masyarakat yang semakin sehat
fisik dan mental agar tercipta sumber daya manusia yang semakin
berkualitas dalam segala hal. Amin

8
2.2. Visi dan Misi Klinik Joyoboyo
Adapun Visi, Misi, dan Moto dari Klinik Utama Rawat Jalan
Joyoboyo yaitu Mengutamakan mutu, layanan dan kepuasan
pelanggan dan Hasil pemeriksaan dan diagnose tepat waktu dan
lebih akurat

2.3 Motto atau Semboyan Klinik Joyoboyo


1. Humanity Berlandaskan moral dan rasa kemanusiaan bagi
sesame.
2. Integrity Jujur dan professional.
3. Teamwork Bekerjasama dalam team untuk menyatukan
perbedaan.
4. Excellence Komitmen untuk hasil kinerja terbaik.
5. Growth Pembaharuan secara berkala dan konsisten.

2.4 Struktur Organisasi Klinik Joyoboyo

9
2.5 Fasilitas
Luas
No Lantai Lantai Fasilitas

Ruang Laboratorium

Ruang Meeting
Ruang Treadmill
Ruang Tunggu Lab
Ruang Kamar Mandi Lab
Ruang Sampling
Ruang Istirahat pegawai
Ruang
Ruang Kamar Mandi Blkg (Dapur)
Ruang Tunggu Klinik
Ruang Kamar Mandi Klinik Dpn
Ruang Apotek
1 Lantai 1 334,1 m2
Ruang Gudang Obat
Ruang Garasi II
Ruang Administrasi
Ruang Garasi I
Ruang Poli Umum
Ruang Rontgen
Ruang Gelap Rontgen
Ruang Menyusui
Ruang dr. Spesialis 1
Ruang dr. Spesialis 2
Ruang Radiologi
Ruang Poli Gigi
Ruang Kamar Mandi (poli gigi)
Lahan 2 Parkir motor dan mobil
2 parkir 68.75 m
Ruang 2 Parkir dan taman / teras
3 terbuka 224,4 m
Apabila menggunakan SKRK
637.70 (Luas lahan = luas terpotong GS)
4 Luas lahan m2 Apabila menggunakan IMB
(Luas lahan = luas surat tanah)
Luas bangunan = Luas lantai
8 Luas 334,1 m2 1+2+3+4 dstnya
bangunan

10
BAB III
OPERASIONAL

3.1. Struktur Organisasi Lahan Praktik yang Ditempati

3.2. Tugas dari Tiap Tingkatan Pegawai


Tata laksana kerja dalam Klinik Joyoboyo Surabaya sudah
sangat jelas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing yang telah ditentukan di apotek, antara lain:
A. Apoteker Penanggung Jawab (APJ)
Apoteker Penanggung Jawab (APJ) harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
- Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan.
- Telah mengucapkan sumpah atau janji sebagai Apoteker.
- Memiliki surat Izin Kerja dari Mentri Kesehatan.
- Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk
melaksamakan tugasnya sebagi Apoteker.
- Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi
Apoteker Pengelola Apotek lain.

11
B. Apoteker Pendamping (APING)
Apoteker pendamping adalah Apoteker yangberkerja
mendampingi APA dan menggantikan APA ketika tidak ada di tempat
saat APA berhalangan hadir untuk menjalankan tugasnya :
- Memberikan masukan kepada Apotek manager untuk membuat
apotek semakin berkembang kedepannya
- Membantu Apoteker untuk menyusun laporan rutin kepada Badan
POM
- Bertanggung jawab atas ketepatan pembacaan resep dokter yang
diberikan kepada pasien
- Bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi mengenai
obat kepada pasien terutama yang berhubungan dengan resep
dokter
C. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
Tenaga teknis kefarmasian sebagai salah satu tenaga
kefarmasian yang selalu bekerja dibawah pengawasan seorang
Apoteker yang memiliki SIA (Surat Izin Apotek).
- Mendapatkan gaji dan tunjangan selama bekerja.
- Mendapatkan keuntungan yang diperoleh Apotek berdasarkan
atas kesepakatan dengan Pemilik Sarana Apotek (PSA).
- Mendapatkan tunjangan kesehatan.
- Mendapatkan libur dan cuti tahunan
- Mendapatkan jaminan keselamatan pada waktu bekerja.

3.3. Jenis Layanan


Klinik Joyoboyo memiliki 2 jenis pelayanan yaitu pelayanan resep
dan pelayanan non resep.

3.3.1. Pelayanan Resep


Pelayanan resep dari dokter yang dimaksud adalah
pelayanan yang diberikan ke konsumen untuk membeli obat-
obatan yang diresepkan dari dokter umum, dan dokter gigi

12
3.3.2. Pelayanan Non Resep
Pelayanan non resep yang dimaksud disini adalah
pasien dapat membeli obat tanpa resep dokter dan pasien
dapat berkonsultasi tentang masalah kesehatan yang
dialaminya kepada Apoteker atau Tenaga teknis kefarmasian.
Pelayanan non resep ini dimaksudkan untuk pengobatan diri
sendiri.

3.4. Mekanisme Pelayanan


Mekanisme pelayanan di Klinik Joyoboyo merupakan kegiatan
yang dilakukan Apoteker kepada pasien di Klinik. Di Klinik Joyoboyo
terdapat 2 jenis pelayanan yaitu pelayanan resep dan non resep.
Saat pelayanan resep, Apoteker melakukan screning resep tersebut.
Screening resep meliputi aspek legal, farmasetik dan klinis. Aspek
legal disebut juga sebagai kelengkapan resep. Kelengkapan resep
meliputi :
- Nama dokter.
- Surat ijin praktik dokter (SIP).
- Tanggal penulisan resep.
- Paraf dokter.
- Obat-obatan yang diberikan kepada pasien.
- Identitas pasien (alamat rumah pasien, no telpon, umur pasien)

13
3.4.1. Pelayanan Resep

Proses pelayanan resep diuraikan dibawah ini :

Pasien datang Pasien diterima oleh Resep di cek


membawa Resep bagian penerimaan kelengkapannya

Pasien membayar Pasien dipanggil untuk Di data dalam


dikasir diberikan kitir Biaya komputer

Pasien menunggu di
ruang tunggu

Bila Resep berupa racikan


maka di racik terlebih
dahulu, di beri etiket dan
dikemas, jika Resep tunggal
hanya di beri etiket dan di
kemas

Bagian penyerahan obat


memberikan obat
kepada pasien beserta
KIE serta Copy Resep
(bila perlu).

14
BAB IV
STUDI KASUS

4.1. Studi Kasus Maag


A. Definis Maag
Maag atau juga dikenal dengan nama gastritis adalah suatu
kondisi medis dimana terjadi pembengkakan, peradangan atau iritasi
pada lapisan lambung. Penyakit ini padaumumnya menyerang
secara tiba-tiba dan berlangsung singkat, namun ada kalanya juga
merupakan bagian dari sebuah penyakit medis yang serius dan
berlangsung cukup lama. Kebanyakan orang menganggap penyakit
maag sebagai gangguan penyakit yang ringan dan tidak terlalu
mengkhawatirkan. Pengobatan penyakit maag dapat dilakukan
dengan meninggalkan gaya hidup yang buruk dan mulai hidup sehat,
pengobatan medis modern dan juga pengobatan alternatif atau
tradisional.Penyakit maag pada dasarnya dibagi menjadi dua
kategori. Penyakit maag akut dan penyakit maag kronis.
Penyakit maag muncul akibat dari beberapa kondisi
kesehatan yang buruk. Yang sering kali terjadi dan kerap ditemui
adalah, peradangan pada lambung timbul akibat dari bakteri
bernama Helicobacter pylori. Bakteri yang juga dikenal sebagai
bakteri yang dapat menyebabkan borok (ulcer) pada lambung.
Penyakit maag yang disebabkan oleh bakteri ini dikategorikan
sebagai penyakit maag kronis. Perlu untuk masyarakat awam
ketahui, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori bisa
sangat membahayakan. Pengobatan penyakit maag kronis sama
sekali tidak bisa dianggap enteng karena dapat meningkatkan resiko
terkena kanker lambung.

15
B. Gejala Penyakit Maag
Beberapa gejala yang lazim didapati pada penderita penyakit
maag adalah sebagai berikut:
• Nyeri atau rasa seperti terbakar pada perut
• Perut terasa kembung dan terus menerus bersendawa
• Mual dan muntah-muntah
• Kehilangan selera makan
• Cegukan
• Diare
C. Tahapan Penyakit Maag
Ada beberapa tahap dalam penyakit maag, yaitu:
• Maag ringan
Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya
setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan
pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian
dinding.
• Maag sedang
Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan
mual yang menyakitkan.
• Maag kronis
Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di
bandingkan maag biasa.
• Kanker lambung
Kanker lambung terjadi akibat mikroorganisme yang
merugikan, yaitu Helycobacter pylori.
D. Penyebab Penyakit Maag
Adapun penyebab dari timbulnya penyakit maag antara lain adalah:
• Efek dari pemakaian obat-obatan tertentu secara terus-
menerus (aspirin, ibuprofen, naproxen)
• Pemakaian zat-zat kimia seperti kokain
• Radiasi atau kemoterapi
• Meningkatnya cairan asam lambung

16
E. Pengobatan Penyakit Maag
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag
adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan
teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk
meredakan atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat
jika diperlukan.
Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur,
makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan beli
sembarangan.Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua
jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan
tujuan obat diminum dua jam sebelum makan yaitu untuk
menetralisir asam lambung, karena pada saat tersebut
penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan di dalam
lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila
terkena asam akan terasa perih.
Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan
bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus di
produksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung
akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir
dan tidak akan melukai dinding lambung.
Obat-obatan yang biasanya digunakan:
1. Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa
nyeri)
2. Proton pump inhibitor (Menghentikan produksi asam lambung
dan menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)
3. Cytoprotective Agent (Melindungi jaringan mukosa lambung dan
usus halus)
4. Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)
5. Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein
dan mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut
kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
6. Ranitidin (Mengobati tukak lambung)

17
F. Cara Mengatasi Maag
Minum air kelapa dapat membantu mengatasi sakit maag
secara alami, karena air kelapa memiliki vitamin dan mineral yang
dibutuhkan untuk mengistirahatkan lambung dan saluran
pencernaan. Air kelapa juga bersifat mendinginkan lambung
sehingga bisa untuk mengkondisikan lambung. Ada beberapa tips
mengatasi maag yang mungkin dapat membantu dalam mencegah
munculnya, mengobati gejala hingga mencegah munculnya
komplikasi yang ada :
1. Makan yang teratur dan biasakanlah mengkonsumsi makanan
yang sehat. Seperti, makan pada waktunya, jangan
membiarkan perut kosong dalam jangka yang panjang, jangan
makan terburu-buru. Perhatikan komposisi seimbang antar
lemak, karbohidrat dan protein.
2. Hindari makanan yang dapat mengiritasi lambung seperti,
pedas, asam, alkohol, rokok dan aspirin. Kafein juga bisa
memicu asam lambung sehingga anda juga harus
menghindarinya.
3. Mengkonsumsi makanan yang lunak dan lembut.
4. Makanlah walaupun hanya sedikit tetapi sering, jangan biarkan
lambung dalam keadaan kosong.
5. Menghindari minuman beralkohol, kopi dan rokok.
6. Stres merupakan pemicu meningkatnya asam lambung, maka
hindarilah.

18
4.2. Pembahasan Resep
4.2.1 Analisa Resep Pertama

A. Pengambilan bahan
1. Thiampenicol : 10 Tab
2. Braxidin : 10 Tab
3. Lodia : 10 Tab
B. Pembahasan Obat
1. Thiamphenicol

a. Komposisi : Thiamphenicol 500 mg


b. Dosis : 3 kali sehari satu tablet.
c. Indikasi : Antibiotik & Anti Jamur.
d. Kontra Indikasi : Hipersensitif. Pasien dengan gangguan hati
yang berat dan gangguan ginjal.

19
e. Efek samping : gangguan saluran pencernaan (mual, muntah,
diare), sariawan, glositis, ensefalopati, depresi mental, sakit
kepala, dan ototoksisitas.
2. Braxidin

a. Komposisi : Chlordiazepoxide 5 mg, clidinium Br 2.5 mg


b. Dosis : Dewasa: 3-4 tablet per hari. Lansia dan pasien yang
kondisinya lemah: dosis awal 1-2 tablet per hari. Dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap sampai dengan dosis efektif
c. Indikasi : Tukak lambung dan Maag.
d. Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, Riwayat alergi, Gangguan
fungsi hati, Pelebaran prostat dan Gangguan mental.
e. Efek Samping : gangguan mental dan penglihatan, mengantuk,
amnesia, ketergantungan, retensi urin, hipotensi.
3. Lodia

a. Komposisi : Loperamide HCl 2 mg


b. Dosis : Diare akut nonspesifik : 2 tab, diikuti 1 tab setelah setiap
tinja yang tidak berbentuk. Diare kronis 2-4 tab/hari dalam dosis
terbagi. Maks: 8 tab setiap hari.
c. Indikasi : Diare akut non spesifik & diare kronik.

20
d. Kontra Indikasi : Kolitis akut. Hamil & menyusui.
e. Efek samping : Sakit perut, megakolon toksik, pusing, kelelahan,
ruam kulit.

C. Etiket Obat

1. Etiket : Thiamphenicol

2. Etiket : Braxidin

3. Etiket : Lodia

21
D. Copy Resep

22
4.2.2 Analisa Resep Kedua

A. Pengambilan Bahan
1. Braxidin : 10 Tab
2. Vosea : 10 Tab
3. Lansoprazole : 10 Tab
B. Pembahasan Obat
1. Braxidin

a. Komposisi : Chlordiazepoxide 5 mg, clidinium Br 2.5 mg


b. Dosis : Dewasa: 3-4 tablet per hari. Lansia dan pasien yang
kondisinya lemah: dosis awal 1-2 tablet per hari. Dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap sampai dengan dosis efektif
c. Indikasi : Tukak lambung dan Maag.
d. Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, Riwayat alergi, Gangguan fungsi
hati, Pelebaran prostat dan Gangguan mental.
e. Efek Samping : gangguan mental dan penglihatan, mengantuk,
amnesia, ketergantungan, retensi urin, hipotensi.

23
2. Vosea

a. Komposisi : Metoclopramide HCl 10 mg


b. Dosis: Dewasa di atas 12 tahun : Dewasa 3 kali sehari, 1/2 - 1
tablet Anak-anak : Maks. 0,5 mg/kgBB sehari dibagi dalam 3
dosis
c. Indikasi : Mual dan muntah karena obat radiasi, atau pasca
operasi. Meringan kan perasaan panas yang berhubungan
dengan refluks esofagitis.
d. Kontra Indikasi : Obstruksi, perdarahan dan perforasi saluran
cerna, epilepsi, feokromositoma dan gangguan ekstrapiramidal.
Hipersensitif terhadap metoclopramide HCl.
e. Efek samping : Diare, mengantuk, sembelit dan gejala
ekstrapiramidal, gelisah dan lelah yang berlebihan, kadang
terjadi agitasi, iritabilitas, urtikaria, mulut kering

3. Lansoprazole

a. Komposisi : Lansoprazole 30 mg
b. Dosis : Dewasa: Pengobatan: 30 mg 1 kali sehari, selama 4-8
minggu. Profilaksis: 15 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga
30 mg jika perlu.

24
c. Indikasi : Pengobatan tukak duodenum dan tukak lambung
ringan, tukak peptik.
d. Kontra Indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap
lansoprazole, serta pasien yang sedang mengkonsumsi rilpivirine
dan atazanavir.
e. Efek samping : Diare, sakit perut, sembelit, mual, dispepsia, perut
kembung, mulut atau tenggorokan kering. Jarang, kolitis,
stomatitis.
C. Etiket Obat
1. Etiket : Braxidin

2. Etiket : Vosea

3. Etiket : Lansoprazole

25
D. Copy resep

26
4.2.3 Analisa Resep Ke tiga

A. Pengambilan Bahan
1. Analsik : 30 Tab
2. Tremenza : 30 Tab
3. Braxidin : 30 Tab
B. Pembahasan obat
1. Analsik

a. Komposisi : metampiron 500mg dan diazepam 2 mg


b. Dosis : Untuk orang dewasa, konsumsi dosis sebanyak 1 kaplet
saat nyeri muncul. Lalu, lanjutkan dosis sebanyak 1 kaplet
setiap 6 – 8 jam dalam sehari. Dosis maksimal sebanyak 4
kaplet per hari.
c. Indikasi : untuk mengurangi nyeri sedang berat serta sakit
kepala.
d. Kontra Indikasi : Hipersensitivitas.

27
e. Efek samping : mengantuk, sakit kepala, pusing, vertigo,
tekanan darah rendah, tremor, depresi agranulositosis, lemas,
retensi urine, mual, sulit buang air kecil, dan konstipasi.
2. Tremenza

a. Komposisi : Pseudoephedrine HCl 60 mg, Triprolidine HCl 2.5


mg
b. Dosis : Dewasa dan anak >12 tahun: 1 tablet, 3-4 kali sehari.
Anak 6 - 12 tahun : 1/2 tablet, 3-4 kali sehari.
c. Indikasi : Obat ini digunakan untuk meringankan gejala-gejala
flu
d. Kontra Indikasi : Penyakit saluran pernapasan bawah, termasuk
asma, hipertensi, glaukoma, diabetes, CAD, terapi MAOI.
e. Efek samping : Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Mulut, hidung, dan tenggorokan
kering. Mengantuk, pusing, gangguan koordinasi, tremor,
insomnia, halusinasi, tinitus
3. Braxidin

28
a. Komposisi : Chlordiazepoxide 5 mg, clidinium Br 2.5 mg
b. Dosis : Dewasa: 3-4 tablet per hari. Lansia dan pasien yang
kondisinya lemah: dosis awal 1-2 tablet per hari. Dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap sampai dengan dosis efektif
c. Indikasi : Tukak lambung dan Maag.
d. Kntra Indikasi : Hipersensitivitas, Riwayat alergi, Gangguan fungsi
hati, Pelebaran prostat dan Gangguan mental.
e. Efek Samping : gangguan mental dan penglihatan, mengantuk,
amnesia, ketergantungan, retensi urin, hipotensi.
C. Etiket Obat
1. Etiket : Analsik

2. Etiket : Tremenza

3. Etiket : Braxidin

29
D. Copy resep

30
4.2.4 Analisa Resep Ke Empat

A. Pengambilan Bahan
1. Braxidin : 10 Tab
2. Meloxicam : 10 Tab
3. Neurobion : 10 Cap

B. Pembahasan obat
1. Braxidin

a. Komposisi : Chlordiazepoxide 5 mg, clidinium Br 2.5 mg


b. Dosis : Dewasa: 3-4 tablet per hari. Lansia dan pasien yang
kondisinya lemah: dosis awal 1-2 tablet per hari. Dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap sampai dengan dosis efektif
c. Indikasi : Tukak lambung dan Maag.
d. Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, Riwayat alergi, Gangguan
fungsi hati, Pelebaran prostat dan Gangguan mental.
e. Efek Samping : gangguan mental dan penglihatan, mengantuk,
amnesia, ketergantungan, retensi urin, hipotensi.

31
2. Meloxicam

a. Komposisi : Meloxicam 15 mg
b. Dosis : Rhematoid Astritis dan Ankylosing Spondylitis: 15 mg, 1
kali per hari.
c. Indikasi : Rhematoid Astritis dan Ankylosing Spondylitis: 15 mg,
1 kali per hari.
d. Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap meloxicam, aspirin atau
NSAID lainnya. Riwayat atau perdarahan gastrointestinal aktif,
ulserasi atau perforasi yang berhubungan dengan penggunaan
NSAID. Penyakit radang usus aktif (misalnya penyakit Crohn
pada kolitis ulserativa), gagal jantung berat.
e. Efek Samping : Signifikan: Retensi cairan, edema, insufisiensi
ginjal, gagal ginjal akut, nekrosis papiler ginjal (penggunaan
jangka panjang), hiperkalemia, penglihatan kabur, anemia,
jarang, agranulositosis, trombositopenia, leukopaenia.
3. Neurobion

a. Komposisi : Vitamin B1 100 mg, Vitamin B6 100, Vitamin B12


5000 mcg
b. Dosis : Dewasa: 1 tablet, 1 kali per hari atau sesuai dengan
anjuran dokter.
c. Indikasi : Obat ini digunakan untuk defisiensi Vitamin B1, B6,
dan B12 pada kasus polineuritis dan beri-beri.

32
d. Kontra Indikasi : Diabetes melitus, Ulkus peptikum, Infark
miokard, Aritmia jantung, Gastritis
e. Efek Samping : Ruam kulit, diare, penglihatan kabur, gatal,
sakit pada dada.
C. Etiket Obat
1. Etiket : Braxidin

2. Etiket : Meloxicam

3. Etiket : Neurobion

33
D. Copy Resep

34
4.2.5 Analisa Resep Ke Lima

A. Pengambilan Bahan
1. Biothicol : 10 Tab
2. Braxidin : 10 Tab
3. Lansoprazole : 10 Tab
4. Caviplex : 10 Tab
B. Pembahasan obat
1. Biothicol

a. Komposisi : Thiamphenicol 500 mg


b. Dosis : 3 - 4 kali sehari 500 mg, sampai dengan 3 g/hari untuk
infeksi serius. Anak : 20 - 30 mg/kg BB/hari, dapat ditingkatkan
sampai dengan 50 mg/kg BB/hari untuk infeksi serius.
c. Indikasi : Infeksi yang disebabkan oleh Salmonella, H.
influenzae (terutama meningokokus)
d. Kontra Indikasi : Disfungsi ginjal dan hati berat. Hipersensitif
e. Efek samping : Diskrasia darah, anafilaktik, urtikaria, gangguan
Gl, sindrom Gray.

35
2. Braxidin

a. Komposisi : Chlordiazepoxide 5 mg, clidinium Br 2.5 mg


b. Dosis : Dewasa: 3-4 tablet per hari. Lansia dan pasien yang
kondisinya lemah: dosis awal 1-2 tablet per hari. Dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap sampai dengan dosis efektif
c. Indikasi : Tukak lambung dan Maag.
d. Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, Riwayat alergi, Gangguan
fungsi hati, Pelebaran prostat dan Gangguan mental.
e. Efek Samping : gangguan mental dan penglihatan, mengantuk,
amnesia, ketergantungan, retensi urin, hipotensi.
3. Lansoprazole

a. Komposisi : Lansoprazole 30 mg
b. Dosis : Dewasa: Pengobatan: 30 mg 1 kali sehari, selama 4-8
minggu. Profilaksis: 15 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan
hingga 30 mg jika perlu.
c. Indikasi : Pengobatan tukak duodenum dan tukak lambung
ringan, tukak peptik.
d. Kontra Indikasi : hipersensitif

36
e. Efek samping : Diare, sakit perut, sembelit, mual, dispepsia,
perut kembung, mulut atau tenggorokan kering. Jarang, kolitis,
stomatitis.
4. Caviplex

e. Komposisi : Vitamin A 4000 iu, vitamin D 400 iu, vitamin B1 3


mg, vitamin B2 4 mg, vitamin B6 4 mg, vitamin B12 12 mcg,
vitamin C 75 mg, nikotinamid 20 mg, Ca pantotenat 5 mg,
Vitamin E 10 mg, Biotin 0,1 mg, Acid Folic 1 mg, Fe Fumarat
135 mg, Acid Glutamic 50 mg, Ca 100 mg, Mg karbonat 87.5
mg, Zn 15 mg, Cu 0.5 mg, Mn 0.5 mg, Fluor 0.5 mg, Iodium
0.15 mg
f. Dosis : Dewasa dan anak >12 tahun: 1 x sehari 1 kaplet
g. Indikasi : Membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.
h. Kontra Indikasi : Hipersensitivitas.
i. Efek Samping : Jika terjadi efek samping yang berlebih dan
berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis.
C. Etiket Obat
1. Etiket : Biothicol

37
2. Etiket : Braxidin

3. Etiket : Lansoprazole

4. Etiket : Caviplex

38
D. Copy Resep

39
BAB V
KESIMPULAN DAN PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan laporan praktik kerja lapangan (PKL) yang telah
dibuat adalah:
1. Siswa dapat mempelajari pelayanan yang berada di Klinik.
2. Siswa dapat menyiapakan mental untuk mengetahui dunia
kerja.
3. Siswa mampu mempelajari diluar materi yang telah diajarkan.

5.2. Kesan, pesan dan harapan


1. Kesan
Selama praktik kerja lapangan di Klinik Joyoboyo
Surabaya saya mendapatkan pelajaran yang tidak pernah atau
belom pernah di ajarkan dibangku sekolah sehingga dapat
menambah wawasan untuk saya.
2. Pesan
Penataan obat baik, kualitas pelayanan juga baik, letak
mudah dipahami semoga yang sudah ada dipertahankan atau
dapat menjadi lebih baik.
3. Harapan
Untuk Klinik Joyoboyo dapat menerima saya dengan baik
saat praktik kerja lapangan (PKL) dari awal sampai terakhir.

5.3. Penutup
Saya pribadi mengucapkan terimakasih kepada orang-orang
yang telah mendukung saya dan membantu untuk menyelesaikan
laporan ini. Saya masih dalam proses pembelajaran dan saya
mohon maaf jika ada kesalahan yang disengaja maupun tidak.
Jika ada saran dan kritikan saya terima dengan lapang dada.

40
DAFTAR PUSTAKA

Braxidin Tablet, SehatQ, 2018, All Rights Reserved, Sumber;


https://www.sehatq.com/obat/braxidin-tablet
Buku Pedoman Praktik Kerja Lapangan SMK Kesehatan Nusantara, 2021,
Surabaya: SMK Kesehatan Nusantara
Ikatan Apoteker indonesia, ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia, Edisi
Volume 52, Jakarta: PT.ISFI Pnerbitan, 2019
Sari, Yitania. 2018. Dasar-dasar Kefarmasian Volume 2. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

41
LAMPIRAN

1. Lahan Praktik

2. Lobby / Ruang Tunggu

3. Ruang Pendaftaran

42
4. Ruangan Apotek Joyoboyo

5. Rak Obat

43
6. Ruang Pelayanan Dokter Umum 8. Ruang Pelayanan Dokter Gigi

7. Ruang Pelayanan Dokter Radiologi

44

Anda mungkin juga menyukai