OLEH :
SYARISKI SUCI DAMAYANTI
4201.0115.A.063
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
SYARISKI SUCI DAMAYANTI
4201.0115.A.063
i
ii
Menyetujui,
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
Adapun tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam
terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
Cirebon.
2. H. Mokh Firman Ismana, S. Kom, MM. sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Cirebon.
skripsi.
yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing kami
iii
iv
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan proposal ini yang tidak bisa
Semoga segala bimbingan dan bantuan yang bapak atau ibu dan saudara berikan
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
iv
v
DAFTRA ISI
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 7
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................ 7
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................ 7
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 8
1.5.1 Manfaat Teoritis .................................................................... 8
1.5.2 Manfaat Praktis ...................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kualitas Hidup Paien Yang Menjalani Hemodialisa ............. 9
2.1.1 Pengertian Kualitas Hidup ......................................... 9
2.1.2 Paktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup ............. 9
2.1.3 Dampak Hemodialisa Terhadap Kualitas Hidup ...... 12
2.1.4 Konsep Terapi Hemodialisa ....................................... 12
2.2 Logoterapi ............................................................................. 16
2.2.1 Pengertian .................................................................. 16
2.2.2 Tujuan Logoterapi ...................................................... 16
2.2.3 Indikasi ....................................................................... 16
2.2.4 Asas-Asas Logoterapi ................................................ 17
v
vi
vi
vii
DAFTAR BAGAN
vii
viii
DAFTAR TABEL
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
ureum dan zat beracun lainnya, dengan mengalirkan darah lewat alat dializer
pada kaadaan gagal ginjal dan beberapa bentuk keracunan (Chiristin Brooker,
2001)(1)
kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permeabel
sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi
proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi (Brunner & Suddarth, 2009).(2)
dan sosial ekonomi. Hal tersebut tidak hanya berdampak pada diri sendiri tapi
11
2
(http://ejurnal-s1.undip.ac.id/index.php/medico)
yang telah menjalani terapi hemodialisa selama 3-4 tahun mengalami masalah
penyakitnya, bahkan sampai mengalami syock. Hal ini terjadi karena tidak
dormalnya bila pasien tidak dapat melakukan tugas dan kewajubannya secara
malu yang bertambah hal ini menyebabkan gambaran negatif pada dirinya.
repalensi untuk penyakit gagal ginjal stadium III-IV yaitu 17,7% dari
diperkirakan terdapat 1800 kasus baru gagal ginjal tiap tahun. Di negara
penduduk per tahun. Di indonesia menurut data dari BPS tahun 2014 jumlah
penduduk 247.424.598 juta dan tahun 2015 akan menjadi 257,370,792 juta
jiwa pada tahun 2025 di prediksi menjadi 300 jiwa berarti untuk tahun 2015
Hasil survei dari berbagai pusat dialisis di dapatkan kejadian baru yang
indinesia setiap tahun terdapat 7400 pasien baru yang memerlukan dialisis
(PERNEFRI, 2012).
akut pada gagal ginjal kronis 6% (IRR,2011). Tahun 2015 diperkirakan ada
sekitar 15.353 pasien yang menjalani HD, sedangkan hasil Riskesdas 2013
0,5 %, diikuti Aceh, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat,
ini dilakukan dengan setting kelompok dan diharapkan tercipta peer group
(Dhina, 2015).(3)
perasaan tertekan dan tidak nyaman bahkan dapat berujung pada munculnya
terhadap aktivitas, bahkan sampai berkeinginan untuk bunuh diri. Selain itu
masalah finansial dan perasaan takut akan kematian juga sangat berpengaruh
Azahra, 2012)(4)
5
merupakan penyakit gangguan kejiwaan yang paling umum dan lama (Stuart,
terpenting pada pasien gagal ginjal kronis dan menurut kreterian DSMIV-TR
termasuk gangguan depresi mayor yang bisa terjadi pada semua tingkat usia
terapi komunitas dan psikofarmaka seperti obat anti depresan (Kaplan dan
Intervensi yang dapat dilakukan bukan dalam bentuk non farmakologis yaitu
memaknai hidup yang lebih bermakna lagi. Dengan intervensi yang dilakukan
perlu adanya penanganan oleh perawat secara dini agar tidak berkelanjutan
2007). Terapi ini dapat melihat individu secara holistik yang meliputi
yang dilakukan oleh Herawani dan Sudiyanto (2010) dengan hasil bahwa
Logoterapi efektip untuk menurunkan intensitas nyeri dan skor depresi pasien
nyeri kronik. Logoterapi merupakan salah satu terapi yang popular saat ini
dan lebih dianggap lebih fleksibel dan lebih efektip dalam menangani
dianut sehingga ia akan menerima kondisi yang ada (Hy, 2006). Karena latar
merasa khwatir dengan tindakan yang harus dilakukan seumur hidup. Banyak
dirinya, karena mendapat cobaan yang begitu berat, dirinya merasa selalu
merepotkan keluarga, merasa tidak berguna lagi, dan merasa dirinya tidak
memiliki harapan, keinginan serta tujuan hidup, yang pada akhirnya merasa
dirinya tidak bermakna lagi dalam hidupnya. Hal ini terlihat pada ekpresi
data satu bulan terakhir yaitu Oktober 2018, terdapat 84 orang pasien yang
menjalani terapi Hemodialisa, rutin dua kali dalam satu minggu dan lamanya
umur, 20-50 tahun terdapat 42 orang pasien, 50-70 tahun terdapat 26 pasien,
> 70 tahun terdapat 12 orang pasien, < 20 tahun terdapat 4 orang pasien.
8
study pendahuluan yang sudah dilakukan pada pasien yang menjalani terapi
masalah yang lain yaitu mempunyai presepsi menyalahkan pada diri sendiri,
tidak memiliki harapan, tujuan hidup pada akhirnya merasa dirinya tidak
Cirebon.
penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest Posttest. Data variabel
keperawatan.
2 Bagi Peneliti
pasien hemodialisa.
1. Bagi perawat
hemodialisa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
individu untuk mendapkan hidup yang normal terkait dengan persepsi secara
terhadap kehidupan yang dialami dengan dipengaruhi oleh nilai dan budaya
2017).
tinggi. Kualitas hidup ini salah satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan.
semakin tinggi derajat kesehatan seseorang maka kualitas hidup juga semakin
bagian. Baian pertama adalah sosio demografi yaitu jenis kelamin, usia,
11
12
merasakan penderitaan orang lain, prasaan kasih dan sayang bersikap optimis,
a) Jenis kelamin
berbagai sumber sehingga kebutuhan atau hal-hal yang penting bagi laki-
laki dan perempuan juga akan berbeda. Hal ini mengindikasikan adanya
hidup pada laki-laki dan perempuan. Ryff dan Singer (1998) mengatakan
b) Usia
yang terkait dengan usia dalam aspek-aspek kehidupan yang penting bagi
c) Pendidikan
d) Pekerjaan
kualitas hidup juga diperoleh hasil penelitian yang tidak jauh berbeda
dimana individu yang bekerja memiliki kualitas hidup yang lebih baik
e) Status pernikahan
hidup yang lebih tinggi dari pada individu yang tidak menikah, bercerai,
f) Finansial
bahwa aspek finansial merupakan salah satu asfek yang berperan penting
g) Standar referensi
dengan orang lain. Hal ini sesuai dengan defenisi kualitas hidup yang
hidup akan dipengaruhi oleh harapan tujuan dan standar dari masing-
masing individu.
Emma H 2017).(8)
15
2.1.4.1 Pengertian
mengeluarkan caira dan produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal
2017). (8)
minggu) atau pasien dengan gagal ginjal tahap akhir yang memerlukan
b) Hiperkalemia
f) Kelebihan cairan
Emma H. 2017).
pelaksananya dilakukan dalam satu minggu, 2-3 kali, hal ini akan
dirasakan pasien baik dalam segi waktu maupun dalam segi pinancial ,
selain itu ada dampak lain yang akan dirasakan oleh pasien yaitu
mual dan munta, sakit kepala, sakit dada, sakit punggung, gatal, demam
dikeluarkan.
kemngkinan terjadi lebih besar jika terdapat gejala uremia yang berat
f) Kram otot yang nyeri terjadi ketika cairan dalam eleftrolit dan cepat
2.2 Logoterapi
2.2.1 Pengertian
hidup(wong p, 2002, p. 107). Logoterapi berasal dari kata logos berasal dari
bahasa yunani yang berarti makna (meaning) dan juga rohani (spiritual),
p.36).(10)
hidup. Namun demikian pada saat yang sam, tidak sedikit orang yang
2.2.3 Indikasi
Menurut Frakl’s dalam Marshall (2010). Ada tiga asal utama logoterapi
2.2.4.1 Hidup itu tetap memiliki makna (arti) dalam setiap situasi.
suara hati dan tanggung jawab, maka dari itu dalam memikirkan
hidup.
dunia diluar dirinya, tetapi juga terhadap dirinya sendiri. Manusia adalah
sebuah tugas khusus bagi dirinya. Dalam kaitan itulah maka pribadi
manusia tidak bisa digantikan. Hidup manusia yang unik tidak bisa
diulang. Setiap manusia memiliki tugas dan kesempatan yang khas untuk
dirinya oleh karena itu manusia hanya bisa mengalami makna hidup
masalah yang dihadapi klien dia bisa menemukan makna dari penderitaan dan
kehidupan serta cinta. Dengan penemuan itu klien akan dapat membantu
mengatasi secara efektif berbagai kendala dan hambatan pribadi. Hal ini
berbagai potensi dan sumber daya spiritual yang dimiliki setiap orang yang
menemukannya (Tomy, 2014). Ada pun tujuan dari logoterapi adalah agar
setiap pribadi :
universal ada pada setiap orang terlepas dari ras, keyakinan dan agama
yang dianutnya;
dan secara sadar mengembangkan diri untuk meraih kualitas hidup yang
lebih bermakna.
kecemasan yang ditimbulkan oleh antisipasi individu atas suatu situasi dan
atau gejala yang ditakutinya (Frankl’s dalam Wong 2002; Marshall 2011). (13)
Frankl mencatat bahwa pola reaksi atau respon yang biasa digunakan
fight from fear, menghindari atau lari dari obyek yang ditakuti dan situasi
seluruh daya dan upaya untuk mengendalikan, menahan dan melawan pikiran
memaksa (suatu dorongan yang kuat) dan aneh dalam dirinya; fight for
menanti dengan penuh harapan saat sesuatu (kepuasan) itu terjadi pada
Sebagai contoh hasil penelitian yang dilakukan oleh Erna dan Aris 2010,
skor depresi, hampir selama 1 bulan penelitian. Hal ini dikarenakan setelah
dia dapat mengambil jarak dengan penderitaannya serta melihat sisi baik dari
penderitaannya, yang dalam hal ini berupa nyeri kronik. Dengan demikian
berikut:
1. Paradoxicial Intention
sendiri dan lingkungannya. Selain itu, teknik ini memanfaatkan salah satu
penderita yang semula serba takut menjadi ”akrab” dengan obyek yang
kasus.
Setiap kali tubuhnya takut dia berkeringat. Ketakutan ini cukup memicu
melaporkan bahwa setiap kali dia bertemu seseorang yang bisa memicu
munculnya rasa takut yang diantisipasi, dia akan berkata pada dirinya
tersebut secara permanen terbebas dari fobianya, hanya dalam waktu satu
minggu dan melalui satu kali konsultasi. Dalam kasus-kasus fobia, teknik
semula serba takut menjadi akrab dengan obyek yang justru ditakutinya.
2007). (10)
insomnia. Rasa takut tidak bisa tidur memicu keinginan berlebihan untuk
26
tidur, yang malah membuat pasien tidak bisa tidur. Untuk mengatasi
mungkin untuk tetap bangun. Dengan kata lain, keinginan yang sangat
besar untuk tidur, yang muncul akibat rasa cemas yang diantisipasi
bahwa dia tidak bisa tidur, harus diganti dengan keinginan sebaliknya
dilakukan pada pasien yang kurang memiliki rasa humor. Selain itu,
(Guttmaun, 1996).
kecemasan
kreatif
relaksasi
2. Dereflection
transendensi diri (self transcendence) yang ada dalam diri setiap orang
mereka akan segera menjadi bosan dan akhirnya tertidur. Akan tetapi
saran tersebut harus diberikan kepada pasien melalui cara positif, jangan
melalui cara yang negatif. Karena cara yang negatif justru akan membuat
traumatis akan membawa akibat. Rasa takut yang diantisipasi ini memicu
dan perhatian, bukan sebagai dampak samping dari sebuah dedikasi dan
melainkan sesuatu yang lain, bimbingan rohani. Dalam hidup ini sering
ditemukan berbagai krisis dan peristiwa tragis yang tak terhindarkan lagi,
dengan kesehatan rohani. Roh manusia akan tetap sehat selama ia tetap
4. Modification of Attitudes
menerus (kacau) tanpa tujuan dan yang mempunyai perilaku yang negatif
yang tepat dan positif terhadap kondisi tragis tersebut (Marshall, 2011).
(13)
5. Appealling Tehnique
Teknik ini digunakan pada kasus-kasus dimana pasien tidak mampu lagi
31
dan mampu menetapkan tujuan hidupnya secara jelas. Makna hidup ini
harus mereka temukan sendiri dan tak dapat ditentukan oleh siapapun,
sumber makna hidup, yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan dan nilai
berperan sebagai rekan yang turut berperan serta (Marshall, 2011). (13)
6. Socratic Dialogue
saat ini. Menurut Wong (2002) dan Marshall (2011), socratic dialogue
7. Family Logoterapi
Umur
Hipertensi
Obesitas sentral
Perokok
Jenis kelamin
Diabetes
Batu saluran kemih
Infeksi saluran kemih
Penyakit ginjal polikistik
Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
Jenis kelamin
Usia
HEMODIALISA Pendidikan
pekerjaan
Status pernikahan
Finansial
Standar referensi
terdiri dari :
Pretest postest
logoterapi
pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah,
34
35
kabupaten Cirebon.
Definisi Cara
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
1. Logoterapi Logoterapi - SOP - -
merupakan
2. Kualitas hidup Kualitas hidup Angket Kuesioner 20-60: Ordinal
pasien yang merupakan Mengembara
menjalani konsep analisis 60-90:
hemodialisa kemampuan Tergantung
individu untuk 90-120:
mendapatkan Berjuang
hidup yang 120-160:
normal. Kompeten
160-200:
Hidup
dengan
tujuan
BAB IV
METODE PENELITIAN
disebut Post-test.(31)
01 X 02
Keterangan :
37
38
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
hal tersebut, dan kemudian di tarik kesimpulannya. Variabel adalah sifat yang
akan diukur atau diamati yang nilainya berbeda antara satu objek dengan
objek lainnya.(22)
hemodialisa.
4.3.1 Populasi
dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan. pasien yang menjalani terapi
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagai atau wakil populasi yang diteliti.(24) Teknik dalam
alat yang disebut “ instrument pengumpulan data”. Alat pengumpulan data ini
tergantung pada macam dan tujuan penelitian serta data yang akan diambil
(dikumpulkan).
dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner.
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
Berupa bentuk tabel yang terdiri dari beberapa baris kolom, yang
4. Cleaning
data ke komputer.
5. Skoring
yang lebih mudah di baca dan lebih mudah di interpretasi. Analisa data yang
Penelitian ini dilakukan pada bulan april 2019, di Rumah Sakit Umun
persetujuan menjadi responden dan bila subjek tidak tidak bersedia menjadi
lembar alat ukur tetapi hanya menuliskan kode angka pada lembar
pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA
Azahra, Mega. 2012. Konsep Diri Dan Dukungan Sosial Terhadap Depresi Pada
Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Hemodialisa. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup
Dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup
Dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Brooker, C. 2001. Kamus Saku Keperawatan. Jakarta: EGC.
Brunner & Suddarths. 2009. Textbook of medical surgical nursing. Lippincott:
Williams Wilkins.
Dharma (2011) Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV.Trans Info Media.
Dhina, Widayati. 2015. Peningkatan Kualitas Hidup Pada Penderita Gagal
Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Melalui Psychological
Intervention Di Unit Hemodialisa RSUD Gambiran Kediri, .Jurnal Ilmu
Kesehatan. Vol 3. No. 2, http://www.PeningkatanKualitasHidupDggk,
diAkses Tanggal 15 Maret 2016.
Erna, H. & Aris, S. 2010. Keefektifan Logoterapi Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Dan Skor Depresi Pasien Nyeri Kronik Di Poliklinik Rehabilitas
Medik RSDM Surakarta.Bag.Psikiatri Fk Universitas Muhamadiyah
Surakarta: Biomedika, Vol. 2. 62-66.
Frankl, V.E. 1988. The Will To Meaning: Foundations And Applications Of
Logoterapy. New York: A Meridian Book.
Hidayat,A.A.2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data.
Penerbit Salemba Medika.
Isaacs, A.2001. Panduan Belajar: Keperawatan Kesehatan Jiwa & Psikiatri
(Mental and Psychiartic Nursing). Jakarta: EGC.
Kiosses Vasilios & Karathanos Vasilios. 2012. Depression In Patients With CKD:
A Person Centered Approach. Jurnal Psychology & Psychotherapy.
Journal Psychol Psychother. Diakses 27 April 2014, Dari
http://dx.doi.org/10.4172/2161-0487.s3-002
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta: Selemba
Medika.
44
Potter & Perry. 2015. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4 volume 1. EGC. Jakarta.
Smelzer, S.C. & Bare, B.G. 2004.Text Book Of Medical Surgical Nursing. (Edisi
10) Philadelphia,PA: Lippincott.
Wong,P.2002.Logoterapi.Encyclopedia Of Psychotherapy. Trinity Western
University.British.Columbia.Canada.2, 107-111