PROPOSAL SKRIPSI
ALGIN LIZAMUTTAQWA
NIM.17142011003
PROPOSAL SKRIPSI
ALGIN LIZAMUTTAQWA
NIM.17142011003
Proposal Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Proposal Skripsi Program Sarjana Keperawatan STIKes YPIB Majalengka
H. Ade Tedi Irawan, SKM., S.Kep., Ners., M. Kes Lina Siti Nuryawati, SKM., SST., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan dihadapan Tim Penguji Proposal
Skripsi Program Studi S1 Keperawatan STIKes YPIB Majalengka
Ade Tedi Irawan,SKM., M.Kes Rina Nuraeni, S.Kep., Ners., M.Kes Ruri Yuni Astari, M.Keb
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
SWT, atas karunia dan ridho-Nya yang telah memberikan kesempatan kepada
sumber pustaka, artikel dan internet. Penulis mengucapkan terima kasih yang
Majalengka.
Keperawatan
4. H. Ade Tedi Irawan, SKM., S.Kep., Ners., M. Kes, selaku pembimbing utama
penuh semangat
6. Keluarga Besar tercinta yang selalu mendo’akan dalam setiap sujudnya, serta
atas kerjasama, bantuan dan solidaritasnya sehingga dengan lancar kita dapat
Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu baik moril,
Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pembaca
pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Lansia..............................................................................................
1. Pengertian ...................................................................................
1. Pengertian ..................................................................................
C. Keseimbangan ...............................................................................
C. Hipotesis ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosial Lanjut Usia, Rencana Aksi Nasional Kesejahteraan Lanjut Usia tahun
Tahun 2004 Tentang Komisi Nasional Lanjut Usia (Kemenkes RI, 2020).
Santun Lanjut Usia. Saat ini data yang masuk di Kementerian Kesehatan baru
kesehatan dan gizi bagi usia lanjut dan sudah disosialisasikan Program
1
2
901 juta jumlah lansia yang terdiri dari jumlah populasi global. Pada tahun
2019 – 2030 jumlahnya diproyeksikan akan tumbuh sekitar 56% menjadi 1,4
milyar (Unites Nations. 2015). Populasi orang berusia di atas 65 tahun sedunia
sekarang berada ada 617 juta orang. Angka tersebut setara dengan 8,5 persen
dari jumlah seluruh penduduk planet ini. Namun demikian, sebelum tahun
2050, jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi 1,6 miliar orang setara
dengan hampir 17% penduduk dunia saat itu (U.S. National Institute on Aging
(NIA), 2020).
populasi lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050
diperkirakan populasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun ini. Pada tahun
2000 jumlah lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total polulasi, sedangkan
pada tahun 2010 jumlah lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan
3
tahun 2020 jumlah lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam waktu hampir lima dekade,
yakni menjadi 9,92 persen (26 juta-an) di mana lansia perempuan sekitar satu
9,42 persen). Dari seluruh lansia yang ada di Indonesia, lansia muda (60-69
selanjutnya diikuti oleh lansia madya (70-79 tahun) dan lansia tua (80+ tahun)
dengan besaran masing-masing 27,23 persen dan 8,49 persen. Pada tahun ini
sudah ada enam provinsi yang memiliki struktur penduduk tua di mana
persen), Jawa Tengah (13,81 persen), Jawa Timur (13,38 persen), Bali (11,58
persen), Sulawesi Utara (11,51 persen), dan Sumatera Barat (10,07 persen)
(BPS, 2020).
Berdasarkan data dari BPS di Jawa Barat tahun 2020 jumlah penduduk
Lansia sebesar 4,76 juta jiwa atau sekitar 9,71% dari total penduduk Jawa
tahun 2020 berada di angka 70,69. Sementara angka harapan hidup laki-laki
80.383 orang, dan lansia laki-laki sebanyak 77970 orang. Adapun jumlah
lansia di Kecamatan Kertajati pada tahun 2020 sebanyak 7832 lansia. Masalah
dilihat dari adanya gangguan kesehatan dan gangguan fisik pada lanisa seperti
tahun 2021 sebanyak 481 orang, dengan rincinan : lansia non resti (60 – 69
5
tahun) sebanyak 230 orang, lansia resti > 70 tahun sebanyak 251 orang. Hasil
status kesehatan fisik. Berbagai teori tentang proses menua menunjukkan hal
lansia ini berlawanan dengan keinginan para lansia agar tetap sehat, mandiri
Maksimal, Tipe latihan kalistenik dan kelenturan, dan time 90 detik dengan
repetisi 9-11 kali dan istirahat 30 detik. Latihan ini untuk membantu otak
sekitarnya yang didapat dari reseptor reseptor sensoris perifer yang terdapat
6
pada sistem visual, vestibular dan proprioseptif. Dari ketiga jenis reseptor ini,
kardiovaskuler, sistem saraf pusat, sistem imun dan sistem endokrin. Latihan
Tahun 2021”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Puskesmas
c. Bagi Lansia
d. Bagi Peneliti
Sebagai bahan acuan dan kajian lebih lanjut untuk mendeteksi variabel
akurat.
e. Peneliti Lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Pengertian
berbagai masalah kesejahteraan di hari tua, kecuali bila umur tersebut atau
proses menua itu terjadi lebih awal dilihat dari kondisi fisik, mental dan
Lanjut usia atau menjadi tua adalah adalah suatu keadaan yang
sepanjang hidup, tidaka hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi
berusia 60 tahun atau lebih, baik yang secara fisik masih berkemampuan
(potensial) maupun karena sesuatu hal tidak lagi mampu berperan secara
10
11
2. Klasifikasi Lansia
tahun.
c. Lansia resiko tinggi, yaitu orang yang berusia 70 tahun atau lebih /
e. Lansia tidak potensial, yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
d. Usia sangat tua (very old), ialah kelompok usia diatas 90 tahun.
3. Tipe-tipe Lansia
adalah:
12
mempunyai kegiatan.
c. Tipe Tidak Puas: Yaitu tipe konflik lahir batin, menentang proses
d. Tipe Pasrah: Yaitu lansia yang menerima dan menunggu nasib baik.
Dari ujung rambut sampai ujung kaki mengalami perubahan dengan makin
a. Perubahan Fisik
otak, otot, ginjal, dan hati, jumlah sel otak menurun, terganggunya
terutama pada bunyi suara atau nada yang tinggi, suara tidak jelas,
normal ± 95 mmHg.
aktifitas otot.
menurun.
dan tremor.
b. Perubahan Mental
mental adalah:
1) Perubahan fisik.
2) Kesehatan umum.
3) Tingkat pendidikan.
4) Hereditas.
5) Lingkungan.
kekakuan sikap.
factor waktu.
c. Perubahan Psikososial
sosioekonomi.
7) Penyakit kronis.
wasir .
lelah.
mengakibatkan dehidrasi.
b. Kemunduran psikologis
berkepanjangan.
c. Kemunduran sosiologi
pemahaman usia lanjut itu atas dirinya sendiri. Status social seseorang
status social usia lanjut akan membawa akibat bagi yang bersangkutan
perubahan tersebut aspek social ini sebaiknya diketahui oleh usia lanjut
5. Perawatan Lansia
a. Pendekatan Fisik.
umumnya dibagi menjadi dua yaitu lanjut usia yang masih aktif dan
tidak selalu menunggu adanya keluhan dari lansia, karena tidak jarang
terhadap kondisi lansia dan pendekatan fisik ini lebih ditekankan untuk
b. Pendekatan Psikis
c. Pendekatan sosial
d. Pendekatan spiritual
1. Pengertian
(Larasati, 2012).
dalam konteks budaya dan system nilai dimana mereka hidup dalam
kaitannya dengan tujuan individu, harapan, standar serta apa yang menjadi
persepsi individu sebagai laki-laki atau wanita dalam hidup, ditinjau dari
konteks budaya dan system nilai dimana mereka tinggal, dan berhubungan
seorang individu yang dapat dinilai dari kehidupan mereka. Kualitas hidup
a. Dimensi Fisik
menyelesaikan tugas-tugasnya.
b. Dimensi Psikologis
c. Hubungan Sosial
(Larasati, 2012).
hidup diukur hanya melalui bagian tertentu saja dari diri seseorang.
Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner dengan skala data ordinal.
(Larasati, 2012).
dan psikologis, aktifitas sosial, interaksi sosial dan fungsi keluarga. Pada
dalam perawatan lanjut usia untuk meningkatkan kualitas hidup lanjut usia
laki memiliki kepuasan yang lebih tinggi dalam beberapa aspek yaitu
b. Usia
lebih baik dari pada lansia berumur diatas 70 tahun. Semakin tua umur
maka kualitas hidup lansia akan semakin menurun. Hal ini disebabkan
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
e. Status pernikahan
g. Dukungan Keluarga
h. Standard referensi
persamaan antara diri individu dengan orang lain. Hal ini sesuai
i. Harga diri
j. Interaksi Sosial
C. Keseimbangan
1. Definisi Keseimbangan
center of gravity (COG) tubuh agar tetap berada di batas base of support
2015).
keseimbangan statis dan dinamis saling berkaitan dan mutlak tidak dapat
2. Fisiologi Keseimbangan
pada tiga sistem tubuh yakni sistem sensoris, sistem saraf pusat (SSP) dan
2018).
33
reseptor yang terdapat pada sendi, otot dan tendon, yang kemudian
b. Sistem Saraf
c. Sistem Neuromuskuloskeletal
al., 2012).
3. Kontrol Keseimbangan
aspek dari kontrol postural adaptif dan antisipatori dan strategi motorik
keseimbangan.
35
sendi, performa otot (kekuatan dan daya tahan otot) serta sensasi
4. Cara Pengukuran
tangan sejauh yang dia mampu, bila jaraknya kurang dari 15 cm maka ini
1. Kriteria pengukuran :
3. Pelaksanaan :
Tehnik balance exercie menurut Khanna dan Singh (2014) terdiri dari
e. Angkat kaki kanan dengan ujung jari menyentuh mata kaki sebelah kiri
f. Angkat kaki kanan dan hanya menggunakan satu tangan pada kursi
D. Penelitian Sejenis
risiko jatuh pada kelompok yang diberikan LKS (RR 0,19 95% CI: 0,105-
jatuh
E. Kerangka Teori
Predisposing Factor :
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Kepercayaan
5. Keyakinan
6. Nilai-Nilai
7. Dukungan Keluarga
Reinforcing Factor :
Petugas Kesehatan
Keterangan :
BAB III
A. Kerangka Konsep
ini :
2. Variabel Penelitian
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang memiliki atau yang di
Sesuai dengan keterbatasan peneliti, maka pada penelitian ini tidak semua
41
42
B. Definisi Operasional
batasan variabel yang di maksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel
berikut :
C. Hipotesis
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
eksperimen dalam bentuk one group pretest posttest. Rancangan ini tidak
O1 X O2
Keterangan :
O1 : Pretes kualitas hidup
X : Perlakuan latihan kseimbangan
O2 : Post Test kualitas hidup
a. Populasi
b. Sampel
n =
1 + (d 2 )
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (20%)
230
n =
1 + 230(0,2 2 )
230
n =
10,2
n = 22,6 dibulatkan 23 responden.
atau anggota populasi secara acak antara 1 sampai 230, kemudian dicari
nomor pertama dengan cara dikocok atau diundi, dan yang keluar No.
nomer 20, 30, 40 dan seterusnya sampai didapat sampel 230 orang.
4. Instrumen Penelitian
Kuesioner tidak dilakukan uji validitas karean sudah Baku, dikutip dari
item pertanyaan. Dimana alat ukur ini mengunakan empat dimensi yaitu
fisik, psikologis, lingkungan dan sosial. Alat ukur yang digunakan berupa
5. Pengumpulan Data
bertahap untuk pengukuran kualitas hidup sebagai data awal (Pre Test)
masih ada data yang kurang atau tidak lengkap dan tidak mungkin
Sheet)
kolom untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode
d. Pembersihan data
7. Analisis Data
penyesuaian data sesuai dengan kriteria yang ada. Analisis data untuk
a. Analisis Univariat
sebagai berikut:
f
p= x 100 %
n
Keterangan :
p = Proporsi
n = Jumlah sampel
Variabel f %
Jumlah
1) Uji Normalitas
virtual yang normal tadi. Ini berarti data yang kita miliki sebesar
data yang kita miliki tidak berbeda secara signifikan dengan data
virtual yang normal. Ini berarti data yang kita miliki sebesar
2) Uji Homogenitas
Kriteria uji homogenitas data adalah : jika Fhitung < Ftabel maka
dan dk = (n1 – 1; n2 – 1), dan jika Fhitung > Ftabel maka kedua sampel
b. Analisis Bivariat
dua subyek yang sama namun mengalami dua pengukuran yang berbeda.
Uji t berpasangan biasa dilakukan pada subjek yang diuji pada situasi
51
sebelum (pre test) dan sesudah proses (post test), atau subjek yang
menggunakan rumus:
D
t=
SD
n
Keterangan:
T = nilai t hitung
D = rata-rata selisih pengukuran pre test (X) dan post test (Y)
SD = Standar deviasi pengukuran pre test (X) dan post test (Y)
n = jumlah sampel
Kriteria uji :
t tabel:
2021
b) Apabila p value > dari α (0.05) maka H0 gagal ditolak, artinya tidak
E. Etika Penelitian
judul dan tujuan penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti tidak
2. Kerahasiaan
pada lembar pengumpulan data dan diganti dengan insial atau nomor
responden.
4. Asas Kemanfaatan
Ashar, 2016. Gambaran Persepsi Faktor Risiko Jatuh Pada Lansia Di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Margaguna Jakarta Selatan.
(Skripsi). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Boedhi, Darmojo, 2011. Buku Ajar Geriatic (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia) edisike
– 4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
BPS di Jawa Barat tahun 2020. Provinsi Jawa Barat Dalam Infografis 2021.
https://jabar.bps.go.id
Friedman. 2013. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC
Hasan, 2012. Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Kejadian Demensia pada
Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember. E-Jurnal Pustaka
Kesehatan. Volume 2 (no. 2).
Kamel, Abdulmajeed & Ismail, 2013. Risk Factors Of Falls Among Elderly
Living in Urban Suez-Egypt. The Pan African Medical Jornal,
Martono H, 2016. Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia). Jakarta: Balai Penerbit;
FKUI.
Miller, 2012. Nursing for Wellness in Older Adults. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Wiliams & Wilkins
Rahayu. 2015. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut)
edisi ke-4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
U.S. National Institute on Aging (NIA), 2020. The global burden of asthma:
executive summary of the GINA Dissemination Committee report.
Allergy 2004; 59: 469-478.
Wilkinson, 2015. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. (D. Widiarti, Ed.) (9th ed.).
Jakarta: EGC.
No Pertanyaan Jawaban
Bagaimana menurut Bapak/Ibu kualitas Sangat Sangat
Buruk Biasa saja Baik
1 hidup Bapak/Ibu ? buruk Baik
1 2 3 4 5
Seberapa puas Bapak/Ibu terhadap Memuask
Sangat tidak Tidak Sangat
kesehatan Bapak/Ibu ? Biasa saja an
2 memuaskan memuaskan memuaskan
1 2 3 4 5
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering Bapak/Ibu telah mengalami hal-hal berikut ini dalam empat
minggu terakhir.
Seberapa jauh rasa sakit fisik Bapak/Ibu Dalam Sangat Dalam
Tidak sama
mencegah Bapak/ibu dalam beraktivitas Sedikit jumlah sering jumlah
3 sekali
sesuai kebutuhan Bapak/Ibu ? sedang berlebihan
5 4 3 2 1
Seberapa sering Bapak/Ibu
membutuhkan terapi medis untuk dapat
4 5 4 3 2 1
berfungsi dalam kehidupan sehari-hari
Bapak/Ibu ?
Seberapa jauh Bapak/Ibu menikmati
5 1 2 3 4 5
hidup Bapak/Ibu ?
Sebera jauh Bapak/Ibu merasa hidup
6 1 2 3 4 5
Bapak/Ibu berarti ?
Seberapa jauh Bapak/Ibu mampu
7 1 2 3 4 5
berkonsentrasi ?
Secara umum, seberapa aman Bapak/Ibu
8 1 2 3 4 5
rasakan dalam kehidupan sehari-hari ?
Seberapa bersih lingkungan tempat
9 1 2 3 4 5
tinggal Bapak/Ibu?
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa penuh Bapak/Ibu alami hal-hal berikut ini dalam empat minggu
terakhir.
Apakah Bapak/Ibu memiliki tenaga yang Tidak sama Sering Sepenuhnya
Sedikit Sedang
10 cukup untuk beraktivitas sehari-hari ? sekali sekali dialami
1 2 3 4 5
Apakah Bapak/Ibu dapat menerima
11 1 2 3 4 5
penampilan tubuh Bapak/Ibu ?
Apakah Bapak/Ibu dapat memenuhi
12 1 2 3 4 5
kebutuhan Bapak/Ibu ?
Seberapa jauh ketersediaan informasi
13 bagi kehidupan Bapak/Ibu dari hari ke 1 2 3 4 5
hari ?
Sebera sering Bapak/Ibu memiliki
14 kesempatan untuk bersenang- 1 2 3 4 5
senang/rekreasi
Seberapa baik kemampuan Bapak/Ibu Sangat Sangat
Buruk Biasa saja Baik
15 dalam bergaul ? buruk baik
1 2 3 4 5
Seberapa puaskah Bapak/Ibu dengan Sangat tidak Tidak Memuask Sangat
Biasa saja
16 tidur Bapak/Ibu? memuaskan memuaskan an memuaskan
1 2 3 4 5
Seberapa puaskah Bapak/Ibu dengan
17 kemampuan Bapak/Ibu untuk 1 2 3 4 5
beraktivitas?
Seberapa puaskah Bapak/Ibu dengan
18 1 2 3 4 5
kemampuan Bapak?Ibu untuk bekerja ?
Seberapa puaskah Bapak/Ibu terhadap
19 1 2 3 4 5
diri Bapak/Ibu ?
Seberapa puaskah Bapak/Ibu dengan
20 1 2 3 4 5
hubungan personal/sosial Bapak/Ibu ?
Seberapa puaskah Bapak/Ibu dengan
21 1 2 3 4 5
kehidupan seksual Bapak/Ibu ?
Seberapa puaskah Bapak/Ibu dengan
22 dukungan yang Bapak/Ibu peroleh dari 1 2 3 4 5
teman Bapak/Ibu ?
Seberapa puaskah Bapak/Ibu dengan
23 kondisi tempat Bapak/Ibu tinggal saat 1 2 3 4 5
ini?
Seberapa puaskah Bapak/Ibu dengan
24 akses Bapak/Ibu pada layanan 1 2 3 4 5
kesehatan?
Seberapa puaskah Bapak/Ibu dengan
25 1 2 3 4 5
rekreasi yang Bapak/Ibu jalani?
Pertanyaan berikut menunjukkan seberapa sering Bapak/Ibu merasakan atau mengalami hal-hal berikut dalam
empat minggu terakhir
Seberapa sering Bapak/Ibu memiliki Tidak Cukup Sangat
Jarang Selalu
perasaan negatif seperti ‘feeling blue’ pernah sering sering
26
(kesepian), putus asa, cemas, dan
5 4 3 2 1
depresi?
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS
No : ……………………….
Insial : ……………………….
Usia : ……………………….
Berilah tanda chek list (√) pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi yang anda
alami di mana SR: sering. KK: kadang-kadang dan TP: tidak pernah
No Pertanyaan Jawaban
Bagaimana menurut Bapak/Ibu kualitas Sangat Sangat
Buruk Biasa saja Baik
1 hidup Bapak/Ibu ? buruk Baik
Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering Bapak/Ibu telah mengalami hal-hal berikut ini dalam empat
minggu terakhir.
Seberapa jauh rasa sakit fisik Bapak/Ibu Dalam Sangat Dalam
Tidak sama
mencegah Bapak/ibu dalam beraktivitas Sedikit jumlah sering jumlah
3 sekali
sesuai kebutuhan Bapak/Ibu ? sedang berlebihan
Persiapan
Siapkan sebuah kursi, pilih yang stabil, kuat dan tidak memiliki roda. Latihan ini akan membantu
meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan dan koordinasi.
Prosedur
1. Pemanasan (warming up)
Prosedur pemanasan pada LKS lansia adalah duduk di kursi lalu ambil napas dalam melalui
hidung sambil kedua lengan diangkat ke atas lalu regangkan. Turunkan lengan dan hembuskan
napas. Ulangi 10 kali. Idealnya pemanasan dilakukan 5 sampai 10 menit.
2. Memutar Bahu
Perlahan putar bahu ke atas, belakang dan bawah. Lalu ke atas, depan dan bawah. Lakukan
prosedur ini 10 kali.
3. Berjalan menyamping
a. Berdiri dengan kaki dirapatkan dengan lutut yang sedikit bengkok (gambar A)
b. Lebarkan kaki ke samping dengan perlahan dan terkontrol, geser satu kaki terlebih dahulu
ke salah satu sisi (gambar B)
c. Gerakkan kaki lainnya mendekati kaki yang telah digeser (gambar C)
d. Hindari menjatuhkan pinggul Anda saat Anda melangkah. Lakukan 5 langkah setiap
bergeser ke satu sisi, bergeser kembali 5 langkah ke sisi yang berlawanan. Prosedur ini
diulangi 15 kali.