SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Keperawatan
ASEP NURYANA
NIM MB1117005
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA TASIKMALAYA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : MB1117005
Menyetujui :
dr. Fitriani Mardiana Hidayat, M.KM Ns. Hj. Setia Perwati, S.Kep., MM
Ketua
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan
Dewan Penguji Skripsi Program Studi Sarjana Keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
Pada tanggal 5 Juni 2021
Mengesahkan
Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Bhakti Kencana
Penguji I Penguji II
Fakultas Keperawatan
Dekan
ii
R. Siti Jundiah, S.Kp., M.Kep
i
KATA PENGANTAR
diharapkan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan
banyak bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis. Untuk itu, dalam
Kencana.
iii
dengan kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing, sehingga
semangat.
dan jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan
pengalaman yang penulis miliki, sehingga diharapkan adanya kritik dan saran
Asep Nuryana
NIM : MB1117005
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................... 5
D. Manfaat Penelitian......................................................... 6
2. Stress ........................................................................ 12
3. Tidur ........................................................................ 23
4. Mahasiswa ............................................................... 30
C. Kerangka Konseptual.................................................... 33
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
C. Hipotesa Penelitian........................................................ 34
H. Langkah-Langkah Penelitian......................................... 42
J. Etika Penelitian............................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
49
Kencana Tasikmalaya
..........................................................................................................
..........................................................................................................
49
50
Tasikmalaya
..........................................................................................................
..........................................................................................................
51
Tasikmalaya
vii
..........................................................................................................
..........................................................................................................
52
53
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
covid-19, virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal
sejak saat itu menyebar secara global di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Organization, 2021).
Jawa Barat dengan jumlah kasus 243.749 (16,5%) dan ada di urutan ke-2
yang di update pada tanggal 5 April 2021 menurut data ststistik media
1
2
pembelajaran daring yang diikuti oleh mahasiswa cukup memicu stress pada
peserta didik seperti kurangnya produktif, rasa stress, rasa khawatir, dan
pada era pandemi covid-19 oleh Inama (2021), dan didapatkan hasil
memiliki stres akademik yang tinggi dan kualitas tidur yang buruk. Terdapat
dan setiap orang memiliki kebutuhan tidur dan istirahat yang berbeda-beda.
Tidur adalah proses fisiologis yang berputar dan bergantian, dengan periode
fisiologis dan respon perilaku (Potter & Perry, 2010). Kebutuhan tidur orang
dewasa 18-40 tahun sekitar 7-8 jam setiap hari untuk hidup sehat dan
terdahulu yang diteliti oleh Pujiana dan Lestari (2017) mendapatkan hasil
oleh Arifin (2020) bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dengan
internet yang buruk dan 1 orang mahasiswa tidak memiliki keluhan akan
dengan rincian diantaranya responden hanya tidur <6 jam, sering merasa
lemas saat banguntidur, sering terbangun saat malam hari dan sukar tidur
pada malam hari dan 3 mahasiswa tidak memiliki keluhan atas kualitas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritik
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Responden
Tasikmalaya)
peneliti selanjutnya.
d. Bagi Peneliti
sampel. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei - Juli 2021 yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Daring
9
10
komunikasi.
pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta didik kapan saja dan
dimana saja.
pembelajaran.
capabilities)
2. Stress
a. Pengertian Stress
2020).
b. Jenis-jenis Stress
umum stres dibagi menjadi dua yaitu stress akut dan stress kronis.
Stress akut yang dikenal juga dengan flight or flight response. Stres
lebih sulit dipisahkan atau diatasi, dan efeknya lebih panjang dan
lebih.
c. Dampak Stress
1) Dampak fisiologik
system tertentu
2) Dampak psikologik
b) Kewalahan/keletihan emosi.
3) Dampak perilaku
masyarakat.
d. Penyebab Stress
1) Faktor Internal
a) Frustasi
frustasi.
b) Konflik
c) Pressures (Tekanan)
harapan dari pihak di luar diri sendiri. Tekanan dari luar dalam
d) Self- Imposed
2) Faktor eksternal
a) Keluarga
dimana ia berlindung.
b) Pendidikan
individu.”
c) Lingkungan fisik
a) “Daily hassles
dan sebagainya.”
19
b) Personal stressor
c) “Appraisal
e. Tingkat Stress
skor dari pernyataan item tersebut memiliki makna 0-14 (normal), 15-
f. Tahapan Stress
1) Stress tingkat I
diantaranya:
a) Semangat besar
b) Penglihatan tajam
2) Stress tingkat II
4) Stress tingkat IV
dengan:
berat.
j) Perasaan negativistic
5) Stress tingkat V
sederhana
6) Stress tingkat VI
diantaranya:
bercucuran
pada fisik dan psikis. Pada fisik muncul gejala berupa kelelahan,
fisik dan mental secara terus menerus. Sering buang air kecil
3. Tidur
a. Pengertian Tidur
manusia, dan setiap orang memiliki kebutuhan tidur dan istirahat yang
b. Kualitas Tidur
durasi tidur, latensi tidur serta aspek subjektif dari tidur. Kualitas tidur
dan untuk mendapatkan tahap tidur REM dan NREM yang pantas
faktor jumlah jam tidur (kuantitas tidur), juga oleh faktor kedalaman
aktivitas sehari – hari, rasa lemah, lelah, daya tahan tubuh menurun,
1) Status Kesehatan
ia dapat tidur dengan nyenyak. Tetapi pada orang yang sakit dan
2) Lingkungan
3) Stress Psikologis
tekanan yang sangat berat baik secara emosi maupun mental yang
4) Diet
5) Gaya Hidup
6) Obat-obatan
d. Tahapan Tidur
gerakan bola mata cepat (Rapid Eye Movement - REM), dan tidur
NREM).
1) Tidur REM
27
2) Tidur NREM
a) Tahap I
mudah.
b) Tahap II
28
c) Tahap III
d) Tahap IV
e) Tahap V
29
pendengaran.
1) Neonatus
2) Bayi
Pada masa ini waktu tidur usia bayi rata-rata 15 jam perharinya.
3) Balita
30
Pasa usia 2 tahun anak-anak tidur malam dan tidur siang setiap
Pada usia ini waktu tidur rata-rata sekitar 11-12 jam perharinya,
9-10 jam.
6) Remaja
7) Dewasa muda
sosial, insomnia,dll.
8) Dewasa tengah
9) Lansia
4. Mahasiswa
a. Pengertian Mahasiswa
dengan bidang yang telah dipilih. Hal ini dilakukan karena jumlah
B. Kerangka Teori
Stress Tidur
C. Kerangka Konseptual
Baik
Tingkat Stress Kualitas Tidur
Buruk
Faktor-faktor yang
memengaruhi :
a. Status Kesehatan
b. Lingkungan
c. Stress Psikologis
d. Diet
e. Gaya Hidup
f. Obat-obatan
= Dihubungkan
= Tidak dihubungkan
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
daring sebagai variabel bebas dan Kualitas Tidur sebagai variabel terikat.
B. Paradigma Penelitian
Gambar
C. Hipotesa Penelitian
D. Variabel Penelitian
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
34
35
1. Definisi Konseptual
a. Stress
2018).
b. Kualitas Tidur
seperti durasi tidur, latensi tidur serta aspek subjektif dari tidur.
REM dan NREM yang pantas (Khasanah dalam Kanti NF, 2020).
36
2. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
1. Populasi
2. Sampel
Kriteria Sampel :
a. Kriteria inklusi :
b. Kriteria ekslusi :
2) Mahasiswa ekstensi.
G. Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
a. Data demografi
38
pernyataan positif.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Intrumen Tingkat Stress (DASS)
No Indikator No Jumlah Soal
. Pertanyaan
1. Jengkel pada hal yang kecil 1,11,18 3
2. Reaksi berlebihan 6 1
Tabel 3.2
Kisi-kisi Intrumen Kualitas Tidur (PSQI)
No Indikator No Jumlah Soal
. Pertanyaan
1. Kualitas Tidur Subyektif 9 1
2. Latensi Tidur 2 1
3. Durasi Tidur 4
1
4. Efisiensi Tidur 1,3 2
5. Gangguan Tidur 5 1
6. Penggunaan Obat 6 1
7. Disfungsi di siang hari 7,8 2
Total 9
a. Uji Validitas
b. Reliabilitas
a. Data Primer
Tasikmalaya.
b. Data Sekunder
Tasikmalaya.
H. Langkah-Langkah Penelitian
mengukur tingkat stress dan PSQI untuk mengukur kualitas tidur dengan
data meliputi editing, coding, scoring, entri data, cleaning data dan
tabulating, Kemudian data dianalisa dan disajikan hasil data pada laporan
penelitian.
43
1. Pengolahan Data
berikut :
1) Editing
2) Coding
3 = Sering sekali.
3) Skoring
6) Data Tabulating
tujuan penelitian.
2. Analisa Data
a. Analisis Univariate
f
P= × 100 %
n
Keterangan :
P : Presentase
f : Jumlah kejadian pada responden
n : Jumlah seluruh responden
46
b. Analisis Bevariate
6 ∑ D2
P=1−
N (N 2−1)
Keterangan :
N : Besar sampel
lunak atau aplikasi spss v. 25. Uji statistik yang digunakan adalah
Spearman Rank, jika data yang akan diolah mengandung unsur skala
berikut :
47
Tasikmalaya.
menggunakan spss.
Tabel 3.3
Daftar Nilai Keeratan Hubungan Antar Variabel
J. Etika Penelitian
1. Informed Concent
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
3. Confidentialy (Kerahasiaan)
A. Hasil Penelitian
tanggal 18 Juni 2021 sampai dengan tanggal 9 Juli 2021. Hasil penelitian
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
Jenis N Presentasi
Kelamin
Laki-laki 50 31.2
Perempuan 110 68.8
Total 160 100.0
Tabel 4.2
Distribusi Karakteristik Berdasarkan Usia
Di Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
Usia N Presentasi
<20 tahun 30 18.8
20-25 tahun 129 80.6
>25 tahun 1 0.6
Jumlah 160 100
49
50
yang berusia <20 tahun sebanyak 30 orang (18.8%), usia 20-25 tahun
sebanyak 129 orang (80.6%) dan usia >25 tahun sebanyak 1 orang atau
(0.6%).
2. Hasil Univariat
sebagai berikut :
reguler :
berikut ini :
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Tingkat Stress Pembelajaran Daring
Di Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
berikut ini :
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur
Di Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
memiliki kualitas tidur yang buruk sebanyak 134 orang (77.5%) dan
(22.5%).
3. Hasil Bivariat
Tabel 4.6
Hubungan Tingkat Stress Pembelajaran Daring Dengan
Kualitas Tidur Mahasiswa S1 Keperawatan
Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
Tingkat Kualitas
Stress Tidur
Spearman's rho Tingkat Correlation 1.000 .264**
Stress Coefficient
Sig. (2-tailed) . .001
N 160 160
Kualitas Correlation .264** 1.000
Tidur Coefficient
Sig. (2-tailed) .001 .
N 160 160
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
atau nilai r adalah 0,264 dengan signifikan atau P bernilai 0,001 (<0,05)
dengan arah hubungan positif atau searah yang berarti H0 ditolak, artinya
semakin meningkat nilai skor Tingkat Stress akan meningkat pula nilai
skor Kualitas Tidur yang berarti semakin tinggi tingkat stress seseorang
Tabel 4.7
Distribusi Pengolahan Data Rank Spearman Tingkat Stress
Pembelajaran Daring Dengan Kualitas Tidur
Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Bhakti Kencana
Tasikmalaya
Total
Kualitas Tidur
Rank spearman test
Total %
Baik % Buruk %
Normal 22 13.75 % 43 26.88 % 65 40.63 %
Tingkat Ringan 10 6.25 % 35 21.88 % 45 28.13 %
Sedang 4 2.5 % 36 22.5 % 40 25 %
Stress Berat 0 0 9 5.62 % 9 5.62 %
Sangat Berat 0 0 1 0.62 % 1 0.62 %
Total 36 22.5 % 124 77.5 % 160 100 %
sebagai berikut :
responden (26.88%).
B. Pembahasan
1) Tingkat stress
(40.6%) dan tingkat stress terkecil adalah tingkat stress sangat berat
jengkel pada hal yang kecil, reaksi berlebihan, sulit rileks, energi yang
tertinggi pada indikator tidak sabaran dengan total skor 291 dengan
jumlah rata-rata 1,82. Dan indikator dengan skor terendah pada sulit
mendapatkan tugas secara online. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Livana (2020) bahwa salah satu yang menyebabkan stress
era pendemi covid-19 ini akan meningkatkan tingkat stress. Berat dan
pada masa pandemi. Menurut Purna (2020) coping stress adalah tindakan
2) Kualitas Tidur
orang (22.5%).
gangguan tidur, penggunaan obat, dan disfungsi di siang hari. Dari hasil
dimana skor tertinggi pada indikator durasi tidur yang memiliki jumlah
skor 206 dengan rata-rata 1,29 dan jumlah skor terendah pada indikator
mencakup aspek kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur, latensi tidur
serta aspek subjektif dari tidur. Kualitas tidur adalah kemampuan setiap
bola mata cepat (Rapid Eye Movement - REM), dan tidur dengan gerakan
merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paredoksial. Tidur REM
tidak teratur dan lebih cepat, serta suhu dan metabolisme meningkat.
Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam pada tidur
sadar atau tidak tidur. Tanda-tanda tidur NREM antara lain, mimpi
menurun, merasa tidak enak badan, ekspresi wajah kuyu, malas bicara,
kabur, mual, dan pusing, sulit melakukan aktivitas sehari-hari, daya ingat
pendengaran.
hari. Hal ini sejalan dengan pendapat P. Sulana, (2020) bahwa banyak
tidur, sering terbangun dimalam hari dan insomnia. Inilah kenapa banyak
spearman rank atau nilai r adalah 0,264 dengan signifikan atau P bernilai
0,001 (<0,05) dengan arah hubungan positif atau searah yang berarti H0
atau searah maka semakin meningkat nilai skor Tingkat Stress akan
meningkat pula nilai skor Kualitas Tidur yang berarti semakin tinggi
tersebut.
oleh faktor eksternal seperti kurang efektif saat penyampaian materi, dan
antara tingkat stress dengan kualitas tidur pada mahasiswa tingkat akhir
penelitian terdahulu yang diteliti oleh Pujiana dan Lestari (2017) dengan
hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat
Muhammadiyah Palembang.
dan juga memiliki konsentrasi belajar yang baik yaitu 15 orang (65,2%)
61
belajar yang juga buruk yaitu 34 orang (64,2%). Hasil uji statistic (chi-
lemah adalah coping stress dari mahasiswa bisa dikatakan baik, hal ini
memiliki kualitas tidur yang buruk berjumlah 134 responden (77,5%) hal
ini disebabkan oleh terlalu banyak aktifitas pada malam hari diantaranya
waktu dan terkadang sering terbangun dimalam hari. Hal ini sejalan
C. Keterbatasan Penelitian
tersebut.
BAB V
A. Simpulan
B. Saran
2) Bagi Mahasiswa
63
64
Livana, P. H., Mubin, M. F., & Basthomi, Y. (2020). " Learning Task"
Attributable to Students' Stress During the Pandemic Covid-
19. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(2), 203-208.
Maisa, E.A., Andrial, A., Murni, D. and Sidaria, S., (2021). Hubungan Stres
Akademik dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Keperawatan
Tingkat Akhir Program Alih Jenjang. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 21(1), pp.438-444.
Oktaria, D., Sari, M. I., & Azmy, N. A. (2019). Perbedaan Tingkat Stres
pada Mahasiswa Tahap Profesi yang Menjalani Stase Minor
dengan Tugas Tambahan Jaga dan Tidak Jaga di Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung. Jurnal Kedokteran
Universitas Lampung, 3(1), 112-116.
TES DASS
Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman
Bapak/Ibu/Saudara dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan jawaban
yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:
0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.
1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan sering.
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.
Selanjutnya, Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang
(X) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara selama satu
minggu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai
dengan keadaan diri Bapak/Ibu/Saudara yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang
terlintas dalam pikiran Bapak/Ibu/ Saudara.
No PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering.
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif.
Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali terengah-
4 engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan aktivitas
fisik sebelumnya).
5 Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan.
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.
7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau ’copot’).
8 Saya merasa sulit untuk bersantai.
Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang membuat saya
9 merasa sangat cemas dan saya akan merasa sangat lega jika semua
ini berakhir.
10 Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal.
Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa
12
cemas.
13 Saya merasa sedih dan tertekan.
Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami
14
penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu).
15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan.
No PERNYATAAN 0 1 2 3
16 Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal.
17 Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung.
Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan berkeringat),
19 padahal temperatur tidak panas atau tidak melakukan aktivitas fisik
sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat.
22 Saya merasa sulit untuk beristirahat.
23 Saya mengalami kesulitan dalam menelan.
Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal yang saya
24
lakukan.
Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak sehabis
25 melakukan aktivitas fisik (misalnya: merasa detak jantung
meningkat atau melemah).
26 Saya merasa putus asa dan sedih.
27 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah.
28 Saya merasa saya hampir panik.
29 Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat saya kesal.
Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugas-tugas sepele
30
yang tidak biasa saya lakukan.
31 Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun.
Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap hal
32
yang sedang saya lakukan.
33 Saya sedang merasa gelisah.
34 Saya merasa bahwa saya tidak berharga.
Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi saya
35
untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan.
36 Saya merasa sangat ketakutan.
37 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan.
38 Saya merasa bahwa hidup tidak berarti.
39 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.
Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya mungkin menjadi
40
panik dan mempermalukan diri sendiri.
41 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan).
Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam melakukan
42
sesuatu.
Lampiran 5
KUESIONER KUALITAS TIDUR
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
1. Pukul berapa biasanya anda mulai tidur malam?
2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?
3. Pukul berapa anda biasanya bangun pagi?
4. Berapa lama anda tidur dimalam hari?
5. Seberapa sering masalah Tidak pernah 1x 2x ≥ 3x
masalah dibawah ini dalam Seminggu Seminggu Seminggu
mengganggu tidur anda? sebulan (1) (2) (3)
terakhir (0)
6 Selama sebulan
terakhir, seberapa
sering anda
menggunakan obat
tidur
7 Selama sebulan
terakhir,seberapa sering
anda mengantuk ketika
melakukan aktivitas di
siang hari
Lampiran 8
Karakteristik Usia dan Jenis Kelamin
Statistics
Jenis Kategori Kategori
Umur Kelamin Pengetahuan Perilaku
N Valid 160 160 160 160
Missing 0 0 0 0
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 18 3 1.9 1.9 1.9
19 27 16.9 16.9 18.8
20 28 17.5 17.5 36.3
21 38 23.8 23.8 60.0
22 38 23.8 23.8 83.8
23 21 13.1 13.1 96.9
24 3 1.9 1.9 98.8
25 1 .6 .6 99.4
26 1 .6 .6 100.0
Total 160 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 62 69.7 69.7 69.7
Perempuan 27 30.3 30.3 100.0
Total 89 100.0 100.0
Lampiran 9
Rekapitulasi Hasil Penelitian
Statistics
Tingkat Stress
N Valid 160
Missing 0
Mean 1.98
Median 2.00
Std. Deviation .971
Minimum 1
Maximum 5
Tingkat Stress
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 65 40.6 40.6 40.6
Ringan 45 28.1 28.1 68.8
Sedang 40 25.0 25.0 93.8
Berat 9 5.6 5.6 99.4
Sangat Berat 1 .6 .6 100.0
Total 160 100.0 100.0
Statistics
Kualitas Tidur
N Valid 160
Missing 0
Mean 1.78
Median 2.00
Std. Deviation .419
Minimum 1
Maximum 2
Kualitas Tidur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 36 22.5 22.5 22.5
Buruk 124 77.5 77.5 100.0
Total 160 100.0 100.0
Correlations
Tingkat Stress Kualitas Tidur
Spearman's rho Tingkat Stress Correlation Coefficient 1.000 .264**
Sig. (2-tailed) . .001
N 160 160
Kualitas Tidur Correlation Coefficient .264** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 160 160
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).