PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bayi (0-2 tahun), golongan batita (2-3 tahun), dan golongan prasekolah (>3-5
sekitar 7,7 miliar pada tahun 2020, dan akan meningkat menjadi 9,7 miliar
pada tahun 2050. Pada tahun 2020 jumlah anak yang berusia 0-4 tahun, yakni
mencapai 662 juta jiwa atau sekitar 8,7% dari total populasi, diikuti usia 5-9
tahun dan 10-14. Sedangkan usia 0-14 tahun mencapai 1,93 miliar jiwa
(WHO, 2018).
Anak Balita (bawah lima tahun) adalah anak yang telah berusia diatas
satu tahun namun kurang dari lima tahun atau usia anak 12-59 bulan. Menurut
karakteristik, balita dibagi dalam dua kategorik yaitu anak usia 12 –36
bulan (balita) dan anak usia 37–59 bulan ( usia prasekolah). Para ahli
terutama penyakit infeksi. Pada masa ini sering kali anak-anak ditimpa
juta anak yang terbagi menjadi 43,2 juta anak laki-laki dan 41,1 juta anak
perempuan dari data tersebut 7,4 juta. (Profil anak indonesia 2020).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar) di Kota
Tasikmalaya pada tahun 2020 anak usia 0-4 tahun mencapai angka 139.404
anak, berdasarkan dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya jumlah
balita mencapai 3.724 orang pada tahun 2020 (Dinkes Kabupaten Tasikmalaya
2021).
kematian balita pada tahun 2013 masih tinggi yaitu mencapai 6,3 juta. Negara
dengan angka kematian balita tertinggi adalah anak balita dalam sehari yaitu
92% atau 29.000 balita (Rahman et al, 2014). Berdasarkan data dari
berjumlah 49.566 per 1000 kelahiran hidup (KH). Angka kematian AKB di
2020).
kelahiran hidup. Perporsi kematian bayi 81% adalah kematian post neonatal
tertinggi BBLR 42%, Asfiksia 29%. Sedangkan pada post neo, tertinggi akibat
lain-lain 60% dan pneumonia 23% (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2020). Dinas
Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dari tahun pada tahun 2020 sebanyak 162
kasus AKB. Anak balita yang meninggal karena kejang demam pada tahun
2019 sebanyak 2/3.724 kelahiran hidup. Pada tahun 2020 angka kematian
penyakit infeksi. Pada masa ini sering kali anak-anak ditimpa berbagai macam
infeksi atau inflamasi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau patogen lain
prostaglandin dan meningkatkan nilai acuan (set point) suhu tubuh. Hal ini
memungkinkan suhu tubuh meningkat ke nilai acuan yang baru (Kyle & Terri,
2014).
merupakan sebuah tanda atau gejala dari timbulnya penyakit. Demam terjadi
pada suhu >37,5°C. Demam merupakan respon normal saat tubuh terkena
infeksi, yaitu saat mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit
masuk kedalam tubuh selain disebabkan oleh infeksi, penyebab demam yang
lainya adalah terkena pans yang berlebihan, dehidrasi, alergi, dan gangguan
untuk menurunkan suhu tubuh secara fisik (non farmakologis) melalui metode
perbanyak istirahat, mandi dengan air hangat dan kompres. Kompres tidak
(Cahyaningrum, 2014).
hangat, salah satu metode kompres lain yang juga dapat diberikan kepada anak
yang mengalami demam adalah metode kompres dengan kompres aloe vera
(lidah buaya) dan kompres bawang merah. Aloe vera merupakan salah satu
Terapi kompres aloe vera dipilih karena 95% kandungan dalam aloe
vera adalah air, sehingga dapat terhindar dari alergi kulit pengguna aloe vera,
menyerap panas tubuh dan memindahkan panas ke molekul air dan kemudian
penderita demam dengan nilai p value = 0,001 (α < 0,05) dengan penurunan
suhu tubuh anak setelah diberikan kompres Aloevera yaitu nilai rata-
rata suhu anak yang semula 38,1 oC nilai rata-rata suhu anak menjadi
37,4oC.
Selain dengan kompres aloe vera, kompres juga bisa di dakukan
2017).
darah. Hal tersebut membuat peredaran darah lancar sehingga panas dari tubuh
dapat lebih mudah dislurkan kepembuluh darah tepi. Efek hangat dari
bawang merah bekerja dengan cara penggunaan energy panas melalui metode
kondisi dan evaluasi, yaitu perpindahan panas dari suatu objek lain dengan
kontak langsung. Ketika kulit hangat menyentuh yang hangat maka akan
37.3oC. Hasil uji Wilcoxon didapatkan bahwa nilai p-value 0,0001 lebih kecil
orang ibu mengatakan pernah memberikan obat demam yang berasal dari
satu ibu mengatakan bahwa ada penurunan suhu tubuh setelah dilakukan
pernah menggunakan kompres aloe vera dan kompres bawang merah, setelah
tubuh.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
kompres aloe vera dan kompres bawang merah yang sangat mudah untuk
didapatkan.
2. Manfaat Praktis