Disusun oleh:
Bella Monika Rajagukguk, dr.
Dina Ayu Apriyani, dr.
Maulana Girsang Muda, dr.
Steven Irving, dr.
Pembimbing:
Ratu Wulandari, dr.
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Program Internsip Dokter Indonesia
Disusun oleh:
Bella Monika Rajagukguk, dr.
Dina Ayu Apriyani, dr.
Maulana Girsang Muda, dr.
Steven Irving, dr.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan YME karena atas berkat dan
Evaluasi Program Kesehatan UPT Puskesmas Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan,
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat tugas Program Internsip
Dokter Indonesia di UPT Puskesmas Pondok Aren. Kami berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca dan dapat dimanfaatkan oleh pihak UPT
Dalam usaha penyusunan laporan ini, kami memperoleh banyak bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak sehingga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima semua saran dan kritik yang
ii
DAFTAR ISI
1 BAB 1 ................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
iii
1.5 Metodologi Kegiatan ...................................................................................... 7
2 BAB II ................................................................................................................... 9
2.6 MISI.............................................................................................................. 14
iv
3.2 Upaya Kesehatan Masyarakat ...................................................................... 21
4 BAB IV ............................................................................................................... 35
v
4.11 Teknik Prioritas Masalah .......................................................................... 39
5 BAB V................................................................................................................. 53
vi
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah RW/RT, Jumlah KK, & jumlah
Tabel 2-5 Sarana Kesehatan swasta di wilayah kerja Puskesmas Pondok Aren Tahun
2021 ............................................................................................................................. 17
Tabel 2-6 Sumber Daya UKBM dan PSM Wilayah Pondok Aren Tahun 2021 ......... 18
Tabel 3-1 Evaluasi Capaian Kinerja Program Promosi Kesehatan Puskesmas Pondok
Tabel 3-3 Evaluasi Capaian Kinerja Program Kesehatan Ibu Puskesmas Pondok Aren
Tabel 3-4 Evaluasi Capaian Kinerja Program Kesehatan Bayi dan Balita Puskesmas
Tabel 3-5 Evaluasi Capaian Kinerja Program Kesehatan Remaja Puskesmas Pondok
Tabel 3-6 Evaluasi Capaian Kinerja Program Keluraga Berencana Puskesmas Pondok
viii
Tabel 3-7 Evaluasi Capaian Kinerja Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tabel 3-8 Evaluasi Capaian Kinerja Program Gizi Puskesmas Pondok Aren Tahun
2021 ............................................................................................................................. 32
Tabel 3-9 Evaluasi Capaian Kinerja Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Tabel 4-1 Daftar Masalah dan Pencapaian Manajemen Program Puskesmas Pondok
Tabel 4-2 Besar Masalah Puskesmas Pondok Aren Periode Januari – Desember 2021
..................................................................................................................................... 40
Tabel 4-5 Kegawatan Masalah Program Puskesmas Pondok Aren Periode Januari –
Desember 2021............................................................................................................ 44
ix
Tabel 4-9 Urutan Prioritas Masalah SPM Puskesmas Pondok Aren Periode Januari –
Desember 2021............................................................................................................ 52
Tabel 5-1 Hasil P2PM (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular) di Puskesmas
Tabel 5-2 Analisis Penyebab Masalah Ditinjau dari Faktor Input .............................. 55
Tabel 5-3 Analisis Penyebab Masalah Ditinjau dari Faktor Proses ............................ 58
Tabel 5-7 Plan of Action Peningkatan Capaian Indikator “Case Detection Rate” di UPT
Tabel 5-8 Gann Chart Peningkatan Capaian Indikator “Case Detection Rate” di UPT
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-1 Denah dan Peta Wilayah UPT Puskesmas Pondok Aren.......................... 9
Gambar 5-1 Fish Bone Diagram Evaluasi Indikator CDR Program TB Paru di
xi
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
wilayah kerjanya.1
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga
menghadapi beberapa kendala serta hambatan. Hal ini berkaitan erat dengan fungsi
1
puskesmas yang merupakan Fasilitas Kesehatan di Tingkat Pertama, sehingga berbagai
karena itu, puskesmas diharapkan dapat terus melakukan identifikasi dan evaluasi dari
kesehatan dengan pendekatan sistem, yang harus dipantau secara berkala dan teratur,
membandingkan hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau standard yang telah
dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program. Program kesehatan
merupakan rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis dan logis, untuk
program pada unsur keluaran dari suatu program kesehatan. Bila ditemukan adanya
dalam dunia kesehatan. Manajemen masalah kesehatan merupakan suatu proses dan
2
pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3) untuk mengatasi kesenjangan antara apa
yang diharapkan dan dengan apa yang menjadi kenyataan di bidang kesehatan untuk
berbagai tahap siklus yang meliputi analisis situasi, identifikasi masalah dan
penilaian.3,4\
umum yang nantinya juga berada di pelayan kesehatan tingkat pertama. Untuk itu,
penulis menyusun laporan ini sebagai bentuk aktualisasi kompetensi yang harus
dimiliki. Laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan serta saran untuk UPT
3
1.2 Perumusan Masalah
salah satu tujuan yang dikembangkan terutama oleh puskesmas. Puskesmas merupakan
bagaimana hasil pencapaian program UPT Puskesmas Pondok Aren pada periode
Januari - Desember 2021 dibandingkan dengan target program yang sudah ditetapkan
dari dinas kesehatan kota Tangerang Selatan, apakah telah sesuai atau masih ada
Desember 2021.
4
c) Mengidentifikasi masalah dalam program kesehatan UPT Puskesmas Pondok
Desember 2021.
5
1.4.2 Bagi Masyarakat
secara keseluruhan
6
1.5 Metodologi Kegiatan
Laporan didapatkan dari data primer dan data sekunder yang didapatkan dari
UPT Puskesmas Pondok Aren dan merupakan hasil rekapitulasi setiap program wajib
puskesmas selama Periode Januari - Desember 2021. Data didapatkan dari koordinator
program, kemudian diolah dengan menghitung hasil kegiatan dan skor pencapaian, dan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berlaku di UPT Puskesmas Pondok Aren
sehina akan didapatkan nilai pencapaian. Jika didapatkan hasil pencapaian kegiatan
yang kurang dari 50% target, maka hal ini merupakan sebuah permasalahan yang ada
fishbone diagram berdasarkan metode pendekatan sistem dengan melihat input berupa
masalah tersebut, maka dilakukan penentuan penyebab masalah yang paling mungkin
Action (POA) dari rencana kegiatan berdasarkan pemecahan masalah yang terpilih
7
kemudian dijadwalkan dalam sebuah Gann chart. Gann Chart nantinya akan
menyajikan rencana pelaksanaan POA dalam bentuk chart yang menampung kegiatan
dan jadwal kerja. Semua kegiatan yang telah dilakukan akan dipantau dan dievaluasi
lebih lanjut.
8
2 BAB II
DATA UMUM UPT PUSKESMAS PONDOK AREN
2.1 Keadaan Geografi
Gambar 2-1 Denah dan Peta Wilayah UPT Puskesmas Pondok Aren
Pondok Aren kota Tanggerang Selatan dan mempunyai luas wilayah 29,9 km, berjarak
9
UPT Puskesmas Pondok Aren beralamat di Jl. Puskesmas RT 02/01 No. 55
Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tanggerang Selatan, Provinsi
Banten. Wilayah kerja UPT Puskesmas Pondok Aren terdiri dari 2 kelurahan yaitu
Kelurahan Pondok Aren dan Kelurahan Pondok Jaya dengan luas wilayah 46.496 km2.
Untuk menuju ke UPT Puskesmas Pondok Aren belum ada akses transportasi umum
pribadi seperti motor, fasilitas ojek online atau ojek pangkalan dan untuk warga yang
rumahnya dekat dengan UPT Puskesmas Pondok Aren, memilih untuk berjalan kaki
menuju UPT Puskesmas Pondok Aren. Pelayanan Rawat Inap di UPT Puskesmas
Pondok Aren merupakan puskesmas rawat inap, melayani persalinan normal dan UGD
24 jam.
2.2 Demografi
jumlah penduduk 53.834 jiwa yang terdiri dari 39.209. laki-laki dan 14.625 perempuan.
Puskesmas pondok aren berada di kelurahan pondok aren kecamatan pondok aren kota
Tangerang Selatan dan mempunyai luas wilayah 46.496 km2 Berjarak 12 km2 dari
10
Tabel 2-1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah RW/RT, Jumlah KK, & jumlah RW dan RT
Menurut Desa
Jumlah Penduduk
No Kelompok Umur (Tahun)
Pondok Aren Pondok Jaya
1 0–4 3.767 1.321
2 5–9 3.702 1.324
3 10 – 14 2.958 1.305
4 15 – 19 2.989 1.638
5 20 – 24 3.006 1.293
6 25 – 29 3.395 1.332
7 30 – 34 3.980 1.235
8 35 – 39 3.802 1.145
9 40 – 44 3.568 1.211
10 45 – 49 2.940 875
11 50 – 54 2.014 648
12 55 – 59 1.459 437
13 60 – 64 737 424
14 65 th keatas 892 437
Jumlah 39.209 14.625
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tangsel Tahun 2020
11
2.3 Sosial Ekonomi
Kemampuan membaca dan menulis dapat dilihat dari Angka Melek Huruf
sebagai salah satu indikator tingkat pendidikan, yang diukur dengan persentase
penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis. Adapun rata-rata
Angka Melek Huruf pada laki-laki sebanyak 36,32% dan pada perempuan 187,47%.
2.3.2 Agama
12
2.4 Karakteristik Wilayah Kerja Puskesmas
• Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada sektor non
• Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2
km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel;
• Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik;
dan/atau
13
• Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
2.5 VISI
terwujudnya Tanggerang Selatan kota cerdas, berkualitas, dan berdaya saing berbasis
2.6 MISI
2.7 Motto
14
2.9 Kemampuan Penyelenggarakan Pelayanan Puskesmas
kesehatan masyarakat dan UPT Puskesmas Pondok Aren termasuk dalam puskesmas
kesehatan masyarakat non rawat inap dan pusat kesehatan masyarakat rawat inap,
disebutkan bahwa UPT Puskesmas Pondok Aren termasuk puskesmas kawasan perkotaan
4 terdiri dari 2unit dengan kondisi baik, kendaraan roda 2 sebanyak 5unit dengan
Puskesmas Pondok Aren memiliki sumber daya manusia dengan berbagai profesi
Puskesmas Pondok Aren, namun jumlah tenaga yang tersedia saat ini dirasa belum
cukup untuk mengimbangi banyaknya program dan cakupan wilayah kerja sehingga
satu orang tenaga bisa dibebankan lebih dari satu program. Berikut adalah data
15
Tabel 2-4 Data Ketenagakerjaan di Puskesmas Pondok Aren
wilayah kerja Puskesmas Pondok Aren. Dengan adanya kerjasama lintas sekotral ini
16
Tabel 2-5 Sarana Kesehatan swasta di wilayah kerja Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
No Jumlah
Fasilitas Kesehatan
1 Balai Pengobatan Swasta 1
2 Dokter Umum dan Dokter Gigi Swasta 5/1
3 Bidan Swasta 2
4 Rumah Sakit Bersalin Swasta 0
5 Rumah Sakit Umum Swasta 2
6 Rumah Bersalin 0
7 Apotek 3
8 Toko Optik 3
9 Toko Obat Tradisional / herbal 1
10 Toko Obat 2
11 Laboratorium Swasta 3
12 Klinik Swasta 1
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
pelaksanaan upaya kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif dalam bentuk
tenaga, dana, sarana prasarana, serta bantuan moralitas sehingga tercapai tingkat
17
Tabel 2-6 Sumber Daya UKBM dan PSM Wilayah Pondok Aren Tahun 2021
1 Posyandu aktif 22 10 32
2 UKGMD 22 10 32
3 POD 0 0 0
4 Dana Sehat UKBM 0 0 0
5 PKIA 0 0 0
6 TOGA 2 2 2
7 BKB 1 1 2
8 Posbindu 3 3 6
9 Batra 11 2 13
10 Penggerak PKS 11 2 13
11 SBH (anggota) 21 0 21
12 TK 7 5 12
13 SD/MI 7 5 12
14 SLTP 5 1 6
15 SLTA 5 1 6
16 Dana Sehat Sekolah 0 0 0
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
serta masyarakat pada tahun 2021, dimana hal ini sangat pentinig dalam menunjang
peningkatan kualiatas Kesehatan masyarakat. Posyandu & posbindu selalu aktif dalam
menjalankan perannya sebagai media promotif dan preventif meskipun pada tahun
Pada tahun 2021 ini, petugas puskesmas beserta pembina kelurahan telah
18
3 BAB III
DATA KHUSUS PUSKESMAS PONDOK AREN
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Tugas ini
di wilayah kerjanya.
sebagai berikut:
d) Pelayanan Gizi
19
a) Pelayanan Kesehatan Sekolah (UKS)
g) Pelayanan kefarmasian
h) Pelayanan Laboratorium
4) Home Care
20
3.2 Upaya Kesehatan Masyarakat
yang terintegrasi antara program KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan penyuluhan
(PHN)
21
untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya
Tabel 3-1 Evaluasi Capaian Kinerja Program Promosi Kesehatan Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
22
Pelatihan dan 2 100% 8%
pelaksanaan SMD dan
MMD Kader
6 Mengadakan Pelaksanaan Lokakarya 16 100% 7%
Pertemuan Mini Bulanan dan
Rutin Triwulan
Pelaksanaan 12 100% 2%
RAKORKEL
Pelaksanaan 12 100% 0%
RAKORCAM
Pendampingan SMD 2 100% 8%
dan MMD
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat. Untuk menilai keadaan
lingkungan, telah dilakukan upaya dengan memilih empat indikator untuk menciptakan
lingkungan sehat, yaitu persentase keluarga yang memiliki akses air bersih, persentase
air minum, pemantauan sanitasi rumah sehat, pembinaan dan pemantauan sanitasi
• Pengelolaan limbah
23
• Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM
kesehatan
Tabel 3-2 Evaluasi Capaian Kinerja Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pondok Aren Tahun
2021
24
pengelolaan
limbah medis
sesuai standar
5 Presentase Rumah makan / 54 44% 44%
Tempat restoran
Pengelolaan Jasaboga 2 44% 44%
Pangan (TPP) Makanan jajanan 40 44% 44%
yang memenuhi Depot air minum 16 44% 44%
syarat sesuai
standar
6 Presentasi Sekolah 30 60% 60%
Tempat dan
Fasilitas Umum
(TFU)yang Pasar 1 60% 60%
dilakukan Puskesmas 1 60% 60%
pengawasan TFU Lainnya 20 60% 60%
sesuai standar
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak pra sekolah. Tujuan dari program kesehatan ibu dan anak
yang optimal bagi ibu dan keluarganya menuju NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin
proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.
25
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status
gizi/ukur lingkar lengan atas, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi
janin dan denyut jantung janin, imunisasi tetanus toxoid, beri tablet tambah
darah min 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium rutin dan khusus,
4) Deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh nakes
maupun masyarakat
Tabel 3-3 Evaluasi Capaian Kinerja Program Kesehatan Ibu Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
26
3) Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)
MTBS
Tabel 3-4 Evaluasi Capaian Kinerja Program Kesehatan Bayi dan Balita Puskesmas Pondok Aren
Tahun 2021
27
3.2.3.4 Pelayanan Kesehatan Ramah Remaja (PKPR)
Tabel 3-5 Evaluasi Capaian Kinerja Program Kesehatan Remaja Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
kehamilan diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak
• Tujuan Umum
• Tujuan Khusus
28
Tabel 3-6 Evaluasi Capaian Kinerja Program Keluraga Berencana Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
• P2 TB Paru 26
• P2 HIV
• P2 DBD
• P2 Diare
• P2 Pneumonia
• P2 Kusta
• PDCI
b. Penyakit Tidak Menular (PTM), yang masuk dalam program PTM di
• Diabetus Melitus
• Hipertensi
• Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
• Ca Cervix
• Ca Mammae
Tabel 3-7 Evaluasi Capaian Kinerja Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Puskesmas
Pondok Aren Tahun 2021
29
3 Jumlah pasien TBC yang 29 70% 48%
mengetahui status HIV
4 Suspek TBC yang mendapatkan 816 100% 61.80%
pelayanan sesuai standar
5 Investigasi Kontak (20 kontak 243 90% 41.07%
per IK)
6 Pengobatan Pencegahan TBC 10 48% 0%
PROGRAM HIV
1 Semua ODHA yang 24 95% 113%
mendapatkan pengobatan
sesuai standar
2 Cakupan pasien sifilis yang 30 95% 84%
diobati
PROGRAM KUSTA DAN FRAMBUSIA
1 Case Detection Rate (CDR) 3 <5% 0%
2 Prevalence Risk (PR) 3 <1/10.000 0%
penduduk
3 Proporsi Penderita kusta baru 1 <5% 0%
dengan cacat tingkat 2
4 Proporsi penderita kusta baru 1 <5% 0%
pada anak (<15 tahun)
5 RPT rate kasus PB 0 80% 0%
6 RPT rate kasus MB 0 80% 0%
PROGRAM ISPA
1 Presentasi Balita yang di 2880 53% 75%
tatalaksana pneumonia sesuai
standar (MTBS Program ISPA)
2 Presentase cakupan penemuan 176 65% 100%
kasus pneumonia balita
PROGRAM HEPATITIS
1 Presentase ibu hamil 906 90% 98%
melakukan deteksi dini
Hepatitis B
30
PROGRAM DIARE
1 Tatalaksana Diare pada balita 1068 80% 47%
sesuai standar
2 Tatalaksana diare pada semua 1424 80% 75%
umur sesuai standar
PROGRAM DBD, KECACINGAN DAN FILARIASIS (P2B2)
1 Presentase puskesmas yang 15 90% 100%
mempunyai IR DBD < 49 per
100.000 penduduk sebesar 90%
2 Jumlah puskesmas endemis 1 100% 0%
filariasis berhasil menurunkan
angka mikrofilaria <1%
3 Jumlah sasaran POPM 19680 100% 50%
Kecacingan
PROGRAM IMUNISASI
1 Hep-B 0 926 95% 92%
2 BCG 926 95% 84%
3 DPT-HB-Hib1 (Pentabio 1) 926 95% 83%
4 DPT-HB-Hib2 (Pentabio 2) 926 95% 83%
5 DPT-HB-Hib3 (Pentabio 3) 926 93% 83%
6 Polio 1 926 95% 84%
7 Polio 2 926 95% 83%
8 Polio 3 926 93% 83%
9 Polio 4 926 90% 83%
10 Campak 926 93% 83%
11 Campak lanjutan 926 90% 83%
12 DPT-HB-Hib lanjutan 926 90% 84%
13 Campak SD 1019 100% 98%
14 Dt SD 1019 100% 144%
15 tD SD 2087 100% 147%
16 Td 2 Bumil 906 80% 95%
17 Drop Out Pentavalent 1 5 <5% 0%
18 Drop Out campak 5 <5% 0%
19 Presentase bayi 0-11 bulan 926 93% 82%
mendapatkan Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL)
31
20 Universal Child Imunization 24 80% 100%
(UCI)
PROGRAM SURVEILANS DAN PENANGGULANGAN KRISIS
1 Presentase sinyal kewaspadaan 433 100% 17%
diri yang direspon
2 Penentuan kasus discarded 3 100% 100%
campak ≥ 2 per 100.000
penduduk
3 Penemuan kasus AFP Non 2 100% 100%
Polio ≥ 2 per 100.000 penduduk
usia < 15 th
PROGRAM TIDAK MENULAR
1 Pelayanan Kesehatan usia 27997 100% 106%
produktif sesuai standar
2 Pelayanan Kesehatan penderita 4257 100% 111%
hipertensi sesuai standar
3 Pelayanan Kesehatan penderita 1157 100% 100%
diabetes sesuai standar
4 Deteksi dini kanker leher 14785 80% 0%
Rahim dan payudara
5 Jumlah puskesmas yang 1 100% 0%
menyelenggarakan layanan
upaya berhenti merokok
(UBM)
6 Jumlah puskesmas melakukan 1 100% 100%
pelayanan terpadu (Pandu)
PTM
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren 2021
3.2.5 Gizi
Tabel 3-8 Evaluasi Capaian Kinerja Program Gizi Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
32
2 Presentase balita 0-59 bulan di surveilans 4451 85% 247%
gizi melalui ePPGBM
3 Presentasebumil mendapat tablet tambah 906 95% 97%
darah min. 90 tablet
4 Presentase bayi baru lahir mendapat IMD 865 56% 8%
5 Presentase bayi < 6 bulan mendapat ASI 142 56% 45%
ekslusif
6 Presentase balita yang ditimbang berat 4451 85% 83%
badannya (DS)
7 Presentase balita gizi buruk yang 1 100% 0%
mendapatkan perawatan
8 Presentase balita gizi kurang yang 27 95% 100%
mendapatkan PMT
9 Presentase balita usia 6-59 bulan 4077 90% 94%
mendapatkan vitamin A
10 Presentase remaja putri mendapat tablet 2592 40% 50%
tambah darah
11 Presentase rumah tangga yang diperiksa 44 100% 100%
mengonsumis garam beryodium
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
33
3.2.6 Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
Tabel 3-9 Evaluasi Capaian Kinerja Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
34
4 BAB IV
ANALISIS MASALAH
keadaan yang dihasilkan atau didapatkan yang menimbulkan rasa ketidakpuasan. Ciri-
ciri masalah adalah menyatakan hubungan dua atau lebih variable, dapat diukur, dapat
35
b. Mencari penyebab masalah
c. Mengembangkan solusi
d. Evaluasi program
yang ada. Dengan membandingkan keadaaan spesifik yang diharapkan pada suatu
program dengan keadaan tertentu yang menjadi indikator pencapaian program, maka
masalah tersebut.
36
4.7 Penyusunan Rencana Penerapan
diterapkan dengan baik dan menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan
37
Hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) program Puskesmas pada bulan
berikut:
INPUT PROSES
OUTPUT
Man, Fungsi
Mutu pelayanan
money, manajemen dan OUTCOME
dan cakupan
method manajemen
kegiatan
mutu
Permasalahan yang terdapat pada output berupa hasil kegiatan yang tidak sesuai
standar minimal. Pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebabnya yang terjadi
bulan Januari – Desember 2021 didapatkan beberapa program yang masih bermasalah
Tabel 4-1 Daftar Masalah dan Pencapaian Manajemen Program Puskesmas Pondok Aren Periode
Januari – Desember 2021
38
7 Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan dan Triwulan 7%
8 Pelaksanaan RAKORKEL 2%
9 Pelaksanaan RAKORCAM 0%
10 Pendampingan SMD dan MMD 8%
11 Pelayanan maternal komplikasi 46%
12 Pelayanan Kesehatan Remaja Sesuai standar 13%
13 Pelaksanaan Posyandu Remaja 11%
14 Treatment Coverage / Case Detection Rate (CDR) TB 37.6%
15 Investigasi Kontak (20 kontak per IK) 41.07%
16 Pengobatan Pencegahan TBC 0%
17 Presentase sinyal kewaspadaan diri yang direspon 17%
18 Deteksi dini kanker leher Rahim dan payudara 0%
19 Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan layanan upaya 0%
berhenti merokok (UBM)
20 Presentase Ibu hamil KEK mendapatkan PMT 0%
21 Presentase bayi baru lahir mendapat IMD 8%
22 Presentase balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan 0%
23 Presentase intervensi lanjut keluarga sehat 28%
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
masalah dengan hasil pencapaian kurang dari target tahunan, maka langkah selanjutnya
39
4. Kriteria D: Faktor PEARL (nilai 0 atau 1)
4.11.1.1 Langkah 1
pencapaian hasil kegiatan dengan target pada periode yang sudah ditentukan.
Tabel 4-2 Besar Masalah Puskesmas Pondok Aren Periode Januari – Desember 2021
40
19 Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan 0% 100% 100%
layanan upaya berhenti merokok (UBM)
20 Presentase Ibu hamil KEK mendapatkan 0% 95% 95%
PMT
21 Presentase bayi baru lahir mendapat IMD 8% 56% 48%
22 Presentase balita gizi buruk yang 0% 100% 100%
mendapatkan perawatan
23 Presentase intervensi lanjut keluarga sehat 28% 100% 72%
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
4.11.1.2 Langkah 2
k = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
k = jumlah kolom/kelas
n = jumlah masalah
= 1 + 3.3 log 23
4.11.1.3 Langkah 3
100−48
Masukkan kerumus: Interval = = 10.4
5
41
4.11.1.4 Langkah 4
Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas.
4.11.1.5 Langkah 5
Tabel 4-4 Besarnya Masalah Terhadap Persentase Pencapaian Manajemen Program Puskesmas
Pondok Aren Periode Januari – Desember 2021
42
9 Pelaksanaan RAKORCAM X
10 Pendampingan SMD dan MMD X
11 Pelayanan maternal komplikasi X
12 Pelayanan Kesehatan Remaja
X
Sesuai standar
13 Pelaksanaan Posyandu Remaja X
14 Treatment Coverage / Case
X
Detection Rate (CDR) TB
15 Investigasi Kontak (20 kontak per
X
IK)
16 Pengobatan Pencegahan TBC X
17 Presentase sinyal kewaspadaan
X
diri yang direspon
18 Deteksi dini kanker leher Rahim
X
dan payudara
19 Jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan layanan upaya X
berhenti merokok (UBM)
20 Presentase Ibu hamil KEK
X
mendapatkan PMT
21 Presentase bayi baru lahir
X
mendapat IMD
22 Presentase balita gizi buruk yang
X
mendapatkan perawatan
23 Presentase intervensi lanjut
X
keluarga sehat
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
penyebaran atau meluasnya tiap masalah dengan sistem skoring dengan skor 1-5.
43
1) Sangat mendesak =5
2) Mendesak =4
3) Cukup mendesak =3
4) Kurang mendesak =2
5) Tidak mendesak =1
b. Kegawatan dinilai sebagai berikut:
1) Sangat gawat =5
2) Gawat =4
3) Cukup gawat =3
4) Kurang gawat =2
5) Tidak gawat =1
c. Tingkat penyebaran/meluasnya masalah dinilai sebagai berikut:
44
7 Pelaksanaan Lokakarya Mini 2 2 2 6
Bulanan dan Triwulan
8 Pelaksanaan RAKORKEL 2 2 2 6
9 Pelaksanaan RAKORCAM 2 2 2 6
10 Pendampingan SMD dan MMD 2 2 1 5
11 Pelayanan maternal komplikasi 3 5 2 10
12 Pelayanan Kesehatan Remaja 3 2 2 7
Sesuai standar
13 Pelaksanaan Posyandu Remaja 2 2 1 5
14 Treatment Coverage / Case 5 5 5 15
Detection Rate (CDR) TB
15 Investigasi Kontak (20 kontak per 5 4 5 14
IK)
16 Pengobatan Pencegahan TBC 5 3 4 12
17 Presentase sinyal kewaspadaan 4 2 2 8
diri yang direspon
18 Deteksi dini kanker leher Rahim 5 2 1 8
dan payudara
19 Jumlah puskesmas yang 1 2 3 6
menyelenggarakan layanan upaya
berhenti merokok (UBM)
20 Presentase Ibu hamil KEK 4 4 2 10
mendapatkan PMT
21 Presentase bayi baru lahir 5 2 1 8
mendapat IMD
22 Presentase balita gizi buruk yang 3 4 2 9
mendapatkan perawatan
23 Presentase intervensi lanjut 3 3 2 8
keluarga sehat
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
45
4.11.3 Kriteria C (Kemudahan dan Penanggulangan)
daya (tenaga, alat, obat, biaya, fasilitas kesehatan, dll), teknologi yang digunakan
a. Sulit ditanggulangi =1
b. Cukup sulit ditanggulangi =2
b. Tidak mudah ditanggulangi =3
c. Mudah ditanggulangi =4
d. Sangat mudah ditanggulangi =5
Tabel 4-6 Kemudahan Penanggulangan Masalah Puskesmas Pondok Aren Periode Januari – Desember
2021
46
16 Pengobatan Pencegahan TBC 3
17 Presentase sinyal kewaspadaan diri yang direspon 2
18 Deteksi dini kanker leher Rahim dan payudara 4
19 Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan layanan 3
upaya berhenti merokok (UBM)
20 Presentase Ibu hamil KEK mendapatkan PMT 4
21 Presentase bayi baru lahir mendapat IMD 5
22 Presentase balita gizi buruk yang mendapatkan 3
perawatan
23 Presentase intervensi lanjut keluarga sehat 2
Sumber: Data Puskesmas Pondok Aren Tahun 2021
Beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu program
daerah)
Bobot nilai bila dijawab sebagai ‘ya’ bernilai 1 dan bila dijawab ‘tidak’ bernilai 0.
47
Tabel 4-7 Kemudahan Penanggulangan Masalah Puskesmas Pondok Aren Periode Januari – Desember
2021
1 1 0 1 1 0 0
Jumlah posyandu aktif
48
21 Presentase bayi baru lahir mendapat IMD 1 1 1 1 1 1
22 Presentase balita gizi buruk yang 1 1 1 0 1 0
mendapatkan perawatan
23 Presentase intervensi lanjut keluarga 1 1 1 1 1 1
sehat
49
4.12 Penentuan Prioritas Masalah Kegiatan Pelayanan Kesehatan
dalam formula nilai prioritas dasar (NPD) serta nilai prioritas total (NPT) untuk
NPD = (A+B) x C
NPT = (A+B) x C x D
9 Pelaksanaan RAKORCAM 5 6 3 0 33 0 18
10 Pendampingan SMD dan MMD 5 5 3 1 30 30 8
50
13 Pelaksanaan Posyandu Remaja 5 5 2 0 20 0 23
51
Tabel 4-9 Urutan Prioritas Masalah SPM Puskesmas Pondok Aren Periode Januari – Desember 2021
No. Masalah
1. Treatment Coverage / Case Detection Rate (CDR) TB
2. Deteksi dini kanker leher Rahim dan payudara
3. Investigasi Kontak (20 kontak per IK)
4. Presentase bayi baru lahir mendapat IMD
5. Pengobatan Pencegahan TBC
6. Pelatihan dan pelaksanaan SMD dan MMD Kader
7. Pelayanan Kesehatan Remaja Sesuai standar
8. Pendampingan SMD dan MMD
9. Presentase Ibu hamil KEK mendapatkan PMT
10. Jumlah kader yang mendapatkan jasa pelayanan
11. Presentase sinyal kewaspadaan diri yang direspon
12. Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan dan Triwulan
13. Presentase intervensi lanjut keluarga sehat
14. Presentase balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
15. Jumlah kader keseluruhan
16. Jumlah kader per-posyandu dan posbindu
17. Pelaksanaan RAKORKEL
18. Pelaksanaan RAKORCAM
19. Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan layanan upaya berhenti merokok
(UBM)
20. Jumlah posyandu aktif
21. Pelaksanaan Kegiatan Orientasi pelatihan refreshing kader
22. Pelayanan maternal komplikasi
23. Pelaksanaan Posyandu Remaja
52
5 BAB V
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
kuantitatif, telah didapatkan masalah prioritas pertama yaitu indikator Case Detection
Rate program TBC. Berdasarkan kesepakatan dengan puskesmas maka dalam bahasan
ini masalah yang akan dibahas yaitu mengenai “Treatment Coverage / Case Detection
Rate” yang memiliki pencapaian 37.6%, di bawah target yang ditetapkan berdasarkan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar 88%. Hal ini merupakan suatu
Tabel 5-1 Hasil P2PM (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular) di Puskesmas Pondok Aren
Periode Januari-Desember 2021
pencapaian “Treatment Coverage / Case Detection Rate” sebesar 36.7% yakni berada
di bawah target yang ditetapkan SPM, yaitu sebesar 88%. Berdasarkan pencapaian data
Coverage / Case Detection Rate Program TBC”. Selanjutnya akan dianalisis untuk
53
menentukan kemungkinan penyebab masalah dengan metode pendekatan fish bone
merupakan penyakit infeksi dengan insiden angka kesakitan dan kematian yang tingggi
di seluruh dunia. Kuman TB paling sering menyerang organ paru (TB Paru) dan dari
beberapa kasus diketahui bahwa kuman TB juga dapat menyerang organ lain (TB
Ekstra Paru).
memiliki keluhan atau gejala klinis yang mendukung TB dengan gejala utama batuk
berdahak >2 minggu disertai gejala tambahan seperti penurunan berat badan, batuk
disertai darah, berkeringat di malam hari tanpa aktivitias fisik dan sudah diperiksa
54
5.3 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah
timbulnya perbedaan antara target yang ditetapkan dengan hasil perhitungan yang
dicapai. Salah satu metode yan digunakan untuk menentukan penyebab masalah adalah
menggunakan diagram fish bone memakai data yang telah diolah dalam satu tahun
kami lakukan adalah dengan menggunakan pendekatan sistem yang meliputi: input,
proses, output, outcome, serta faktor lingkungan sehingga dapat disimpulkan hal-hal
55
4) Kegiatan kunjungan rumah masih belum terjadwal rutin
5) Tidak semua orang TB dan kontak erat bersedia untuk
dilakukan pemeriksaan
6) Pasien TB dan Kontak Erat kesulitan dalam mengeluarkan
dahak
7) Kurangnya koordinasi dengan lintas sektor terkait program
TB
MATERIAL 1) Koordinasi lintas program di dalam puskesmas masih belum
((Perlengkapan) optimal
2) Kerjasama lintas sektor untuk membantu sosialisasi program
TB belum terjalin
3) Kerjasama lintas sektor untuk mendukung fasilitas
pemeriksaan penunjang dalam diagnosis TB belum terjalin
4) Bahan baku pemeriksaan penunjang tuberculin skin test
masih belum mencukupi
MACHINE 1) Puskesmas tidak memiliki akses terhadap fasilitas
(Peralatan) pemeriksaan tertentu seperti Rontgen Thorax untuk dapat
menunjang diagnosis TB paru
ENVIRONMENT 1) Tingkat sosial ekonomi pada masyarakat masih termasuk
(Lingkungan) menegah ke bawah
2) Kebiasaan etika batuk yang belum diterapkan pada
masyarakat
3) Masih terdapat adanya mitos dan stigma pada masyarakat
terkait dengan penyakit TB paru
56
Gambar 5-1 Fish Bone Diagram Evaluasi Indikator CDR Program TB Paru di Puskesmas Pondok Aren
57
Tabel 5-3 Analisis Penyebab Masalah Ditinjau dari Faktor Proses
58
5.4 Rekapitulasi Penyebab Masalah
Coverage / Case Detection Rate”, maka dari kemungkinan penyebab masalah di atas,
COVID-19
o Pelacakan dan pencatatan kontak erat TB paru di poli masih belum optimal
o Tidak semua orang TB dan kontak erat bersedia untuk dilakukan pemeriksaan
59
o Kerjasama lintas sektor untuk membantu sosialisasi program TB belum terjalin
o Bahan baku pemeriksaan penunjang tuberculin skin test masih belum mencukupi
o Masih terdapat adanya mitos dan stigma pada masyarakat terkait dengan penyakit
TB paru
60
program kerja dengan prioritas masalah
yang tinggi tidak terganggu
3 Keterbatasan jumlah petugas yang Melakukan pelatihan khusus dan rutin
terlatih minimal 6 bulan sekali dalam rangka
update ilmu
4 Pembagian petugas untuk Membentuk tim khusus “Berantas TB”
melakukan kunjungan rumah yang selanjutnya dapat diformulasikan
belum optimal system kerja intra tim untuk
mengoptimalkan pembagian tugas dan
kunjungan rumah pasien TB
5 Jumlah dan koordinasi bersama Melakukan penambahan jumlah kader
kader TB belum optimal dan pertemuan rutin dengan kader TB
6 Kurangnya pengetahuan petugas Melakukan pelatihan khusus dan rutin
terkait masalah TB Paru minimal 6 bulan sekali dalam rangka
update ilmu
7 Kegiatan pelacakan kasus TB yang Melakukan sosialisasi penyakit TB
belum optimal paru kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat
akan bahaya TB paru
8 Pelacakan dan pencatatan kontak Membentuk persyaratan administrasi
erat TB paru di poli masih belum wajib pasien TB paru berupa KK
optimal terbaru, fotocopy KTP anggota
keluarga yang tinggal 1 rumah untuk
meningkatkan pencatatan terkait
dengan kontak TB
9 Tidak ada jadwal rutin untuk Membuat jadwal sosialisasi TB kepada
melakukan sosialisasi TB kepada masyarakat pada periode tertentu
masyarakat
10 Kegiatan kunjungan rumah masih Membuat jadwal kunjungan rumah
belum terjadwal rutin secara rutin 2x dalam seminggu
11 Tidak semua orang TB dan kontak Melakukan sosialisasi, edukasi, dan
erat bersedia untuk dilakukan pendampingan secara berkala oleh
pemeriksaan petugas puskesmas
Melakukan kerjasama lintas sector
untuk membantu meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya
deteksi dini TB
61
12 Pasien TB dan Kontak Erat Pemberian obat mukolitik untuk
kesulitan dalam mengeluarkan membantu pengeluaran dahak
dahak
13 Kurangnya koordinasi dengan Melakukan kerjasama dengan lintas
lintas sektor terkait program TB sektor dan klinik mandiri di wilayah
kerja Puskesmas Pondok Aren
14 Koordinasi lintas program di Melakukan kerjasama dengan program
dalam puskesmas masih belum lain seperti Ngider Sehat dalam
optimal mencari kasus TBC
15 Kerjasama lintas sektor untuk Melakukan kerjasama dengan lintas
membantu sosialisasi program TB sektor dan klinik mandiri di wilayah
belum terjalin kerja Puskesmas Pondok Aren
16 Kerjasama lintas sektor untuk Melakukan kerjasama dengan lintas
mendukung fasilitas pemeriksaan sector, rumah sakit, dan laboratorium
penunjang dalam diagnosis TB di wilayah kerja Puskesmas Pondok
belum terjalin Aren
17 Bahan baku pemeriksaan Melakukan pengajuan kepada dinas
penunjang tuberculin skin test Kesehatan untuk mendapatkan bahan
masih belum mencukupi baku pemeriksaan
18 Puskesmas tidak memiliki akses Melakukan kerjasama dengan lintas
terhadap fasilitas pemeriksaan sector, rumah sakit, dan laboratorium
tertentu seperti Rontgen Thorax di wilayah kerja Puskesmas Pondok
untuk dapat menunjang diagnosis Aren
TB paru
19 Tingkat sosial ekonomi pada Melakukan sosialisasi TBC kepada
masyarakat masih termasuk masyarakat dengan media yang
menegah ke bawah menarik secara rutin
20 Kebiasaan etika batuk yang belum Melakukan sosialisasi TBC kepada
diterapkan pada masyarakat masyarakat dengan media yang
menarik secara rutin
21 Masih terdapat adanya mitos dan Melakukan sosialisasi TBC kepada
stigma pada masyarakat terkait masyarakat dengan media yang
dengan penyakit TB paru menarik secara rutin
62
5.6 Penentuan Pemecahan Masalah
berikut:
• Melakukan pembagian kerja yang lebih efisien terhadap seluruh petugas UPT
• Melakukan pelatihan khusus dan rutin minimal 6 bulan sekali dalam rangka
update ilmu
system kerja intra tim untuk mengoptimalkan pembagian tugas dan kunjungan
rumah pasien TB
• Melakukan kerjasama dengan lintas sektor dan klinik mandiri di wilayah kerja
63
• Melakukan sosialisasi, edukasi, dan pendampingan secara berkala oleh
64
5.7 Penentuan Pemecahan Masalah dengan Kriteria Matriks
Kriteria M, I, dan V kita beri nilai 1-5, dengan rincian sebagai berikut:
65
5.7.2 Efisiensi Program
diberi nilai 1-5. Bila cost makin kecil, maka nilainya mendekati 1. Berikut ini proses
66
Membentuk persyaratan administrasi
wajib pasien TB paru berupa KK
terbaru, fotocopy KTP anggota
3 4 2 2 12 5
keluarga yang tinggal 1 rumah untuk
meningkatkan pencatatan terkait
dengan kontak TB
Melakukan kerjasama dengan lintas
sektor dan klinik mandiri di wilayah 3 3 2 4 4.5 14
kerja Puskesmas Pondok Aren
Melakukan sosialisasi, edukasi, dan
pendampingan secara berkala oleh 3 3 3 3 9 6
petugas puskesmas kepada masyarakat
Melakukan sosialisasi TBC kepada
masyarakat dengan media yang 4 4 3 2 24 1
menarik secara rutin 2x dalam sebulan
Melakukan kerjasama dengan lintas
sector, rumah sakit, dan laboratorium
3 4 3 5 7.2 11
di wilayah kerja Puskesmas Pondok
Aren untuk pemeriksaan penunjang
Pemberian obat mukolitik untuk
3 3 3 3 9 7
membantu pengeluaran dahak
Melakukan pengajuan kepada dinas
Kesehatan untuk mendapatkan bahan 4 3 3 4 9 8
baku pemeriksaan penunjang TB
Melakukan kerjasama dengan program
lain, seperti Ngider Sehat dalam 3 3 3 3 9 9
mencari kasus temuan TBC
67
Setelah penentuan prioritas alternatif pemecahan penyebab masalah dengan
terganggu
68
• Melakukan pengajuan kepada dinas Kesehatan untuk mendapatkan bahan
TB
• Melakukan pelatihan khusus dan rutin minimal 6 bulan sekali dalam rangka
update ilmu
69
5.8 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 5-7 Plan of Action Peningkatan Capaian Indikator “Case Detection Rate” di UPT Puskesmas Pondok Aren
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Biaya Metode Kriteria Keberhasilan
1 Melakukan Meningkatkan Masyarakat Rumah salah Promkes, 1x dalam Dana BOK Penyuluhan dengan Terlaksanaya
sosialisasi TBC pengetahuan di kelurahan satu RT/RW Koordinator sebulan (Bantuan media interaktif sosialisasi rutin setiap
kepada dan kesadaran Pondok yang program TB Operasional dengan tetap bulan
masyarakat masyarakat Aren dan memungkink Paru, Dokter Kesehatan) menerapkan etika Semua kader hadir
dengan media tentang TB, Pondok Jaya an dilakukan Umum PKM social distancing Sosialisasi didatangi
yang menarik serta turut serta penyuluhan Pondok Aren minimal dari
secara rutin 2x secara aktif dengan perwakilan 15 kepala
dalam sebulan melakukan social keluarga
pemeriksaan distancing Masyarakat mau
bila memiliki untuk diambil
gejala / dahaknya bila
berkontak diperlukan
dengan pasien Pengetahuan
TB paru masyarakat terhadap
TB meningkat
Merubah stigma
negatif mengenai TB
paru
2 Melakukan Menetapkan Koordinator Rumah Koordinator 2-3x dalam Dana BOK Kunjungan rumah Adanya jadwal
kunjungan rumah jadwal Program TB pasien Program TB seminggu (Bantuan Suspect TB Paru kunjungan rumah
rutin terjadwal kegiatan dan Paru, Kader Suspect TB Paru, Kader Operasional secara aktif rutin dalam seminggu
minimal 2x dalam melakukan TB Paru, paru dan TB Paru, Kesehatan) Jadwal kunjungan
seminggu kunjungan Koordinator rumah Koordinator dilaksanakan
rumah pasien Ngider Sehat sekitarnya Ngider Sehat Mendapatkan
minimal 20 sampel
70
Suspect TB dahak tiap kali
secara aktif kunjungan
3. Membentuk tim Agar memiliki Petugas Puskesmas Penanggung Pembentuka Anggaran Tim yang sudah Dengan terbentuknya
khusus “Berantas tim khusus Puskesmas Pondok Aren jawab n tim untuk dana khusus dibentuk wajib untuk tim ini diharapkan
TB” yang yang berfokus Pondok program TB, tugas per 3 untuk melaksanakan tugas tercapainya target-
selanjutnya dapat dalam program Aren dan Petugas bulan memberikan khusus di luar target program TB,
diformulasikan berantas TB masyarakat Puskesmas jasa pelayanan untuk dan di evaluasi setiap
system kerja intra Pondok Aren pelayanan mencapai target- 3 bulan
tim untuk khusus target program TB.
mengoptimalkan program TB Nantinya tim akan
pembagian tugas diberikan jasa
dan kunjungan pelayanan khusus
rumah pasien TB berdasarkan
kontribusinya
71
Tabel 5-8 Gann Chart Peningkatan Capaian Indikator “Case Detection Rate” di UPT Puskesmas Pondok Aren
No Kegiatan Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
1 Melakukan pembagian kerja yang lebih efisien terhadap seluruh
petugas UPT Puskesmas Pondok Aren berdasarkan besar tupoksi
2 Melakukan perencanaan alur kerja darurat untuk pencegahan apabila
terdapat peningkatan kasus COVID-19 di waktu yang akan datang.
Sehingga, program kerja dengan prioritas masalah yang tinggi tidak
terganggu
3 Melakukan pelatihan khusus dan rutin minimal 6 bulan sekali dalam
rangka update ilmu
4 Melakukan kunjungan rumah rutin terjadwal minimal 2x dalam
seminggu
5 Membentuk tim khusus “Berantas TB” yang selanjutnya dapat
diformulasikan system kerja intra tim untuk mengoptimsalkan
pembagian tugas dan kunjungan rumah pasien TB
6 Melakukan penambahan jumlah kader dan pertemuan rutin dengan
kader TB
7 Membentuk persyaratan administrasi wajib pasien TB paru berupa
KK terbaru, fotocopy KTP anggota keluarga yang tinggal 1 rumah
untuk meningkatkan pencatatan terkait dengan kontak TB
8 Melakukan kerjasama dengan lintas sektor dan klinik mandiri di
wilayah kerja Puskesmas Pondok Aren
9 Melakukan sosialisasi, edukasi, dan pendampingan secara berkala
oleh petugas puskesmas kepada masyarakat
10 Melakukan sosialisasi TBC kepada masyarakat dengan media yang
menarik secara rutin 2x dalam sebulan
72
11 Melakukan kerjasama dengan lintas sector, rumah sakit, dan
laboratorium di wilayah kerja Puskesmas Pondok Aren untuk
pemeriksaan penunjang
12 Pemberian obat mukolitik untuk membantu pengeluaran dahak
73
6 DAFTAR PUSTAKA
UNS Press.
74