TAHUN 2023
PROPOSAL THESIS
Disusun Oleh :
Vidi Indrawan
226 080 381
i
KATA PENGANTAR
ii
dr. Vidi Indrawan
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................6
1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................................6
1.4.2 Manfaat Praktis..........................................................................6
1.5 Keaslian Penelitian................................................................................7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................9
2.1 Konsep Beban Kerja..............................................................................9
2.1.1 Pengertian Beban Kerja.............................................................9
2.1.2 Indikator Beban Kerja.............................................................10
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja.......................10
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR SINGKATAN
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat (Permenkes No 4 Tahun 2018). Salah
satu profesi yang memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan
adalah perawat. Pelayanan yang diberikan oleh perawat masih sering dikeluhkan
sakit. Kinerja yang buruk akan berdampak terhadap rendahnya pelayanan, pasien
akan merasa tidak nyaman dan tidak puas (Aprilia, 2017). Beban kerja berkaitan
dengan kualitas perawat. Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya
keletihan dan kelelahan bagi perawat. Keletihan dan kelelahan perawat dapat
terjadi jika perawat bekerja lebih dari 80 % waktu kerja. Waktu produktif bagi
perawat dalam menjalankan tugasnya adalah kurang lebih 80 % waktu kerja. Bila
beban kerja perawat dikatakan tinggi atau tidak sesuai, maka dapat
Indonesia mengalami stress kerja antara lain disebabkan oleh beban kerja yang
upah yang tidak adil 58%, kondisi kerja 52%, dan tidak diikutkan dalam
1
2
Saat ini beban kerja merupakan isu global yang berpengaruh pada seluruh
profesi dan pekerja di negara maju maupun berkembang (ILO, 2016). Sektor
kesehatan merupakan salah satu sektor dengan prevalensi beban kerja paling
tinggi (ILO, 2016). Seluruh tenaga profesional di rumah sakit memiliki risiko
stres, namun perawat memiliki tingkat stres beban kerja yang lebih tinggi. Angka
Hongkong mencapai 41,1%. PPNI pada tahun 2019 menyebutkan, bahwa 50,9%
dan keluarga, dimana hal tersebut akan berdampak pada mutu pelayanan rumah
satunya adalah beban kerja. Peningkatan beban kerja dapat terjadi, jika jumlah
perawat tidak sesuai dengan tingkat kebutuhan perawatan pada pasien (Simamora,
2018). Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya keletihan dan
kelelahan bagi perawat. Keletihan dan kelelahan perawat dapat terjadi jika
perawat bekerja lebih dari 80 % waktu kerja. Waktu produktif bagi perawat dalam
menjalankan tugasnya adalah kurang lebih 80 % waktu kerja. Beban kerja dapat
dampak yang dapat merugikan, mulai dari menurunnya kesehatan sampai pada
penyebab timbulnya beban kerja perawat. Dampak buruk lain yang dapat
interaksi sosialnya, baik itu dengan rekan kerja, dokter maupun pasien. Efektivitas
kerja juga dapat terganggu karena pada umumnya apabila seseorang mengalami
beban kerja, maka akan terjadi gangguan baik itu pada psikologis maupun
(2)
keadaan fisiologisnya (Murni Kurnia, 2017) .
mempengaruhi beban kerja perawat adalah kondisi pasien yang selalu berubah,
jumlah rerata jam perawatan yang dibutuhkan untuk pelayanan langsung pasien
dan dokumentasi askep serta banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan
penampilan kerja dari perawat. Akibat negatif dari banyaknya tugas tambahan
perawat, diantaranya timbulnya emosi perawat yang tidak sesuai dengan yang
kerja yang tidak direncanakan dengan baik dapat menyebabkan keluhan yang
subyektif, beban kerja semakin berat, tidak efektif dan efisien yang
sungguh-sungguh dari rumah sakit untuk menciptakan kinerja yang optimal dan
upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar
setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri
optimal. Beban kerja perawat akan memberi dampak terhadap kualitas layanan,
perawat yaitu antara lain dengan cara pemenuhan kebutuhan perawat sesuai
dimana potensi dari para perawat dapat direalisasi, kulalitas (tingkat kesalahan,
waktu kerja tidak efektif/jam kerja hilang), dan kerjasama dengan orang lain
2023 pada 10 perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Sentosa Bogor mengenai
inap. Beban kerja perawat tersebut terjadi berbagai macam faktor faktor yang
Sentosa Bogor
Sentosa Bogor
untuk para tenaga kesehatan dalam bidang pelayanan kesehatan terutama untuk
b. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
keperawatan (Martyastuti et al., 2019). Beban kerja yaitu volume yang dihasilkan
oleh sejumlah pegawai dalam suatu bagian tertentu dengan jumlah pekerjaan yang
(Mudallal, Othman, & Al Hassan, 2017). (Wijaya & Wibawa, 2020) mengatakan
perawatan, jenis tindakan keperawatan dan frekuensi tiap tindakan serta rata-rata
waktu yang dibutuhkan setiap tindakan. Beban kerja dapat diartikan sebagai
keseluruhan susunan pekerjaan yang dialami seseorang dari pekerjaan dihari itu
faktor situasional (Umansky J & Rantanen E, 2016). Setiap beban kerja yang
diterima seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun
(3)
psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut (Romadhoni, 2017) .
9
10
beberapa indikator untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang harus
b. Penggunaan waktu kerja, dimana waktu kerja yang sesuai dengan SOP tentu
yang tidak sesuai dengan waktu standar SOP maka karyawan akan terbebani
c. Target yang harus dicapai, yaitu target kerja yang ditetapkan untuk karyawan.
pelaksanaan dan volume pekerjaan yang diberikan maka akan semakin besar
(2)
beban kerja yang dirasakan oleh karyawan .
a. Patient-to-nurse ratio, yaitu jumlah pasien yang harus ditangani oleh masing-
masing perawat.
b. Activity type, yaitu jenis kegiatan yang dilakukan perawat mulai dari kegiatan
kegiatan tambahan yang bukan bagian tugas pokok seperti menyusun status
11
c. Time Pressure, yaitu rasio waktu yang dibutuhkan (total waktu yang
digunakan untuk mengerjakan tugas pokok) dan waktu yang tersedia harus
diperhitungkan.
Menurut (Hadi Pranoto, 2015) terdapat 2 jeniss beban kerja yaitu beban
kebutuhan klien (Martyastuti et al., 2019). Beban kerja kuantitatif antara lain :
3. Kontak langsung perawat pasien secara terus menerus selama jam kerja.
tuntutan pekerjaan yang lebih tinggi dari batas kemampuan kognitif, teknis
pada individu (Hidayat & Sureskiarti, 2020). Beban kerja kualitatif antara lain:
terminal.
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini menjadi tuntuan kerja (job
demand) yang harus dicapai pekerja untuk tetap produktif. Dengan adanya
tuntutan kerja ini, menjadi sumber stress tersendiri bagi pekerja. Perawat adalah
yang buruk bagi pasien (Hidayat & Sureskiarti, 2020). Sehingga tidak jarang
yang diberikan (Liana, 2020). Beban kerja haruslah seimbang, sebab beban kerja
yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah akan berdampak tidak baik pada
kebosanan dan rendahnya konsentrasi terhadap pekerjaan. Baik beban kerja yang
Dalam profesi keperawatan sendiri menjadi beban kerja yang tidak sesuai
selesai selama shift kerja, terganggunhya alur kerja, hingga kesalahan pemberian
Nursalam (2017) (5) menjelaskan bahwa ada tiga cara yang dapat
digunakan untuk menghitung beban kerja secara personel antara lain sebagai
berikut :
a. Work sampling
Teknik ini dikembangkan pada dunia industri untuk melihat beban kerja yang
dipangku oleh personel pada suatu unit, bidang maupun jenis tenaga tertentu.
kegiatan dari sejumlah personel yang kita amati. Oleh karena besarnya
sebaran sehingga dapat dianalisi dengan baik. Pada metode work sampling
1. Aktivitas apa yang sedang dilakukan personel pada waktu jam kerja;
2. Apakah aktivitas personel berkaitan dengan fungsi dan tugasnya pada waktu
jam kerja;
3. Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan produktif atau tidak
produktif;
4. Pola beban kerja personel yang digunakan dengan waktu dan jadwal jam
kerja.
Pada teknik ini kita mengamati dan mengikuti dengan cermat tentang
kegiatan yang dilakukan oleh personel yang sedang kita amati. Melalui teknik
c. Daily log
Daily log atau pencatatan kegiatan sendiri merupakan bentuk sederhana work
sampling yaitu pencatatan yang dilakukan sendiri oleh personel yang diamati.
dan kejujuran dari personel yang diamati. Pendekatan relatif lebih sederhana
dan biaya yang murah. Peneliti bisa membuat pedoman dan formulir isian
subjek personal yang diteliti, ditekankan pada personel yang diteliti bahwa
yang terpenting adalah jenis kegiatan, waktu dan lama kegiatan, sedangkan
informasi personel tetap menjadi rahasia dan tidak akan dicantumkan pada
laporan penelitian.
15
b. Kondisi Pekerjaan
c. Standar Pekerjaan
yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam jangka
waktu tertentu.
e. Kondisi Pekerjaan
f. Standar Pekerjaan
yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam jangka
waktu tertentu.
h. Kondisi Pekerjaan
i. Standar Pekerjaan
yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam jangka
(3)
waktu tertentu .
17
terkadang di sama artikan dengan prestasi kerja dan berbagai istilah lainnya
tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui
kepadanya.
proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan
hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu
(Edison,
18
yang dinilai.
digunakan berulang kali, baik pada waktu sekarang maupun yang akan
datang.
perlu banyak.
sebagai berikut :
a. Caring
b. Kolaborasi
c. Empati
d. Kecepatan respons
e. Courtesy
f. Sincerity
19
a. Kualitas
Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang pegawai mengerjakan apa yang
seharusnya dikerjakan.
b. Kuantitas
Kuantias kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu
harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai
itu masing-masing.
c. Pelaksanaan Tugas
d. Tanggung Jawab
tempat yang sama, mereka tetap memiliki kinerja yang berbeda. Demikian juga
karyawan yang sama akan memiliki kinerja yang berbeda jika berada di tempat
Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya.
b. Faktor Motivasi
pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Pada umumnya kinerja personel
1. Sasaran
2. Standar
3. Umpan balik
4. Peluang
5. Sarana
6. Kompetensi
7. Motivas
a. Kinerja Organisasi, yaitu pencapaian hasil (outcome) pada level atau unit
pekerjaan.
Penilaian kinerja ini penting bagi perusahaan atau organisasi . Pada saat
kinerja ini penting bagi perusahaan atau organisasi . Pada saat yang bersamaan,
dan peningkatan kinerja yang lebih baik (Edison, 2016). Sinambela (2016)
menjelaskan bahwa ada tiga syarat dalam penilaian kinerja sebagai berikut :
a. Masukan (input) : harus dicermati agar tidak menjadi pembiasaan dan agar
mencapai sasaran sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh organisasi.
sehingga karyawan dapat mengetahui pasti apa yang akan dinilai dan
pegawai untuk memastikan bahwa semua aspek dan sistem penilaian yang
menunjukkan output atau hasil penilaian seperti manfaat, dampak, resiko dari
motivasi kerja dan kepuasan kerja yang akan merefleksi pada peningkatan
kinerja karyawan.
dan teratur bagi setiap karyawan, sehingga mereka mengerti apa fungsi dan
menjadi deskripsi jabatan yang baik yaitu tujuh hal sebagai berikut :
oleh pelamar.
perkembangan karier.
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk
24
yang telah lulus dari pendidikan perawat baik didalam maupun luar negeri sesuai
adalah suatu profesi yang mandiri yang mempunyai hak untuk memberikan
layanan keperawatan secara mandiri dan bukan profesi sebagai pembantu dokter
Peran perawat dapat diartikan sebagai tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana
dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik profesi perawat maupun dari luar
profesi perawat yang bersifat konstan (Budiono & Pertami, 2015). Nursalam
masyarakat).
25
maslah fisik, psikis dan sosial-spiritual pada klien dengan fokus utama mengubah
kesehatan sehingga klien dapat mandiri (Nursalam, 2015). Telah dijelaskan dalam
UU No.38 Tahun 2014 pada pasal 1 ayat 3, bahwa yang dimaksud dengan
meruupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
masyarakat, baik sehat maupun sakit. Budiono & Pertami (2015) menjelaskan
dengan kompleks.
hak-hak pasien.
pendidikan kesehatan.
26
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain yang
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan
diberikan.
keperawatan.
a. Fungsi independen
3. Perawat bertanggung jawab pada klien, atas akibat yang timbul dari
pengkajian keperawatan.
b. Fungsi dependen
c. Fungsi interdependen
kesehatan.
Tugas ini disepakati dalam Lokakarya tahun 1983 (Budiono & Pertami, 2015)
yaitu:
delay).
28
d. Berbicara pada klien yang berorientasi pada perasaan klien (subject the
(derogatory).
f. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam sudut
keperawatan.
society).
Beban kerja dapat diartikan sebagai keseluruhan susunan pekerjaan yang dialami
seseorang dari pekerjaan dihari itu termasuk organisasi, lingkungan, pribadi (fisik,
psikologis, dan psikologi) dan faktor situasional (Umansky & Rantanen, 2016).
Beban kerja yang baik beban kerja fisik, mental, beban kerja secara kuantitatif
menjelaskan bahwa yang diterima oleh pasien haruslah sesuai dengan standar atau
SOP yang ada, sebab beban kerja yang terlalu tinggi dari standar akan
Aprillia (2015) mengatakan bahwa kinerja perawat yang kurang baik akan
sebagai salah satu profesi di Indonesia. Dengan demikian kualitas kinerja perawat
Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari mutu pelayanan kesehatan yang
mencapai tujuan pelayanan keperawatan. Kinerja yang baik dari setiap perawat
harus dipertahankan agar dapat menjadi contoh bagi perawat yang lain untuk terus
KERANGKA KONSEP
Keterangan :
: Menunjukkan faktor
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Kierja Perawat
Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sentosa Bogor
31
Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa adapun faktor yang dapat
waktu kerja, serta jumlah rata-rata energi yang dikeluarkan saat bekerja.
Beban kerja seharusnya sesuai dengan standar beban yang dapat diterima
perawat ini harus ditangani dengan baik, karena akan berdampak pada
pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi, supervisi, serta rekan kerja.
Atas dasar tersebut, maka peneliti ingin meneliti adakah hubungan beban kerja
Ha : Ada hubungan antara beban kerja perawat dengan kinerja perawat di ruang
H0 : Tidak ada hubungan antara beban kerja perawat dengan kinerja perawat di
62
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Ulfah Ayudytha Ezdha A, Asherti Putri D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Burnout Pada Perawat di Ruang Rawat
Inap RS PMC. Real in Nursing Journal. 2019;02(3).
2. Hakman, Suhadi, Nani Y. Pengaruh Beban Kerja , Stres Kerja , Motivasi Kerja Terhadap Kinerja. Nursing
Care and Health Technology Journal. 2021;1(2).
3. Putra S, Sukamto E, Firdaus R. HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT
DI RUANG RAWAT INAP RSD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO TANJUNG SELOR
KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2022. Aspiration of Health Journal. 2023;1(2).
4. Hakman H, Suhadi S, Yuniar N. Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja, Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Perawat Pasien Covid-19. Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT). 2021;1(2).
5. Eko AB. Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Terpadu RSUD DR. H. Ibnu
Sutowo Baturaja. Stikes Bina Husada. 2021.
62
Simamora, 2019. Penurunan Kinerja Pada Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit
Haryanti, Aini, F., dan Purwaningsih, P. 2017. Hubungan Antara Beban
Kerja Dengan Stres Kerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Kabupaten Semarang. Jurnal Managemen Keperawatan. 1 (1):
48-56 https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JMK/article/view/949
Ikasari, Dewi. 2019. Tingkat Standar Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit
Haji Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Tahun
2011. Skripsi. Program Studi Manajemen Rumah Sakit. Universtas
Indonesia
KepMenKes Indonesia No. 340/Menkes/PER/III/2010 tentang Rumah Sakit
Manuho, E., Warow, H., dan Hamel. 2015. Hubungan Beban Kerja Dengan
33
62
Kinerja Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan di Instalasi Rawat
Inap C1 RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado. Ejurnal
Keperawatan. https://media.neliti.com/media/publications/110719-
ID- hubungan- beban-kerja-dengan-kinerja-pera.pdf
McPhee, M., Dahinten, V.S., dan Havei, F. 2017. The Impact of Heavy
PerceivedWorkload on Patient and Nurse Outcomes. Administrative
Sciences. 7 (7): 1-17 Dimuat dalam https://www.mdpi.com/2076-
3387/7/1/7
Munandar, A.S. 2018. Psikologi Industri dan Organisasi. Edisi 1. Jakarta:
Universitas Indonesia-Press
Sujarweni, 2017. Populasi dan Sampel dalam Penelitian. Edisi 1
Muzamil, A., Hendriani, S., dan Noviasari. 2016. Analisis Lingkungan Kerja
Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai RSUD Petala Bumi
Pekanbaru. JOM Fekom.
1https://media.neliti.com/media/publications/33666-ID-analisis-
lingkungan- kerja-dan-beban-kerja-terhadap-kinerja-perawat-rsud-
petala-b.pdf
Prihatini, L.D. 2018. Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja
Perawat diTiap Ruangan Rawat Inap RSUD Sidikalang. Tesis.
Program Pasca sarjanaUniversitas Sumatera Utara
Dimuat dalam
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/6899/08E00192.pd
f?sequence=1&isAllowed=y
Romadhoni, L.C., Asnomy, T., dan Suryatni, M. 2018. Pengaruh Beban
Kerja,Lingkungan Kerja, dan Dukungan Sosial Terhadap Burnout
Pustakawan diKota Mataram. Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Informasi, dan KearsipanKhizanah Al-Hikmah. 3 (2), 125-145
Dimuat dalam http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-
al- hikmah/article/viewFile/1047/1011
Satria, W.A. 2017. Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat Dalam
Mengimplementasikan Patient Safety di Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin
Makasar Dimuat dalam
34